Anda di halaman 1dari 27

IKTERUS PADA BAYI

BARU LAHIR

ANIK LESTARI
TINJAUAN PUSTAKA
• Ikterus adalah disklorasi kulit, mukosa membran dan sclera oleh karena
peningkatan kadar bilirubin dalam serum ( > 5 mg/dL ). ( Perinatologi ).
• Ikterus adalah menguningnya sclera, kulit atau jaringan lain akibat
penimbunan bilirubin dalam tubuh. ( Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 2 ).
• Ikterus adalah warna kuning di kulit, konjungtiva, dan mukosa akibat
penumpukan bilirubin dalam serum. (Pedoman Pelayanan Medis
Kesehatan Anak).
Ikterus dapat dibagi menjadi

Ikterus fisiologis ikterus patologi


• Umumnya terjadi pada bayi baru lahir, kadar • Ikterus terjadi sebelum umur 24 jam
bilirubin tak terkonjugasi pada minggu • Setiap peningkatan kadar bilirubin serum
pertama > 2mg/dL. yang memerlukan fototerapi
• Pada bayi cukup bulan yang mendapat susu • Peningkatan kadar bilirubin total serum
formula kadar bilirubin akan mencapai
0,5 mg/dL/jam.
puncaknya sekitar 6 – 8 mg/dL pada hari ke-
3 kehidupan dan kemudian akan menurun • Adanya tanda – tanda penyakit yang
cepat selama 2-3 hari diikuti dengan mendasari pada setiap bayi ( muntah,
penurunan yang lambat sebesar 1 mg/dL letargis, malas menetek, penurunan berat
selama 1 – 2 minggu. badan yang cepat, apnea, takipnea atau
• Pada bayi cukup bulan yang mendapat ASI suhu yang tidak stabil )
kadar bilirubin puncak akan mencapai kadar • Ikterus bertahan setelah 8 hari pada bayi
yang lebih tinggi ( 7 – 14 mg/dL ) dan cukup bulan atau setelah 14 hari pada bayi
penurunan terjadi lebih lambat. Bisa terjadi kurang bulan.
dalam waktu 2 – 4 minggu, bahkan dapat
mencapai waktu 6 minggu.
Etiologi
• Ikterus prahepatik
• Ikterus pascahepatik
• Ikterus hepatoseluler
Patofisologi
Gambaran klinis
• Gejala utama : kuning pada kulit, konjungtiva dan mukosa
• Dehidrasi, asupan kalorinya yang tidak adekuat misalnya : kurang minum, muntah-muntah
• Pucat, sering berkaitan dengan anemia hemolitik misalnya : ketidakcocokan golongan darah
ABO, rhesus, defisiensi G6PD atau kehilangan darah ekstravaskuar.
• Trauma lahir, bruising, sefalhematoma, perdarahan tertutup lainnya
• Pletorik, polisitemia yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali pusat, bayi KMK.
• Letargik dan gejala klinis sepsis lainnya
• Petekie, sering berkaitan denganinfeksi congenital, sepsis atau eritroblastosis.
• Mikrosefali, korioretinitis sering berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi congenital, penyakit
hati.
• Hepatosplenomegali.
• Omfalitis.
• Hipotiroidisme.
• Massa abdominal kanan yang sering berkaitan dengan duktus koledokus.
• Feses dempul disertai urine warna coklat tua (pikirkan kea rah ikterus obstruktif dan konsul ke
bagian hepatologi).
Diagnosis KRAMER

• Derajat I : Daerah kepala dan leher, perkiraan kadar bilirubin 5,0 mg%.

• Derajat II : Sampai badan atas, perkiraan kadar bilirubin 9,0 mg%.

• Derajat III : Sampai badan bawah hingga tungkai, bilirubin 11,4 mg%.

• Derajat IV : Sampai daerah lengan, kaki bawah lutut, 12,4 mg%.

• Derajat V : Sampai daerah telapak tangan dan kaki, 16,0 mg%.


Diagnosis banding
• Hemolisis
• Ikterus neonatal persisten
• Hepatitis B
Penatalaksanaan
• Terapi sinar (fototerapi)
• Terapi transfusi
• Terpai medikamentosa
• Pemberian ASI
• Terapi sinar matahari
Komplikasi
• SSP ( encephalopathy / Kern Ikterus )
Derajat I : Lethargi, Malas minum, Hipotoni
Derajat II : Respon meningkat ( iritable ), Tonus meningkat, Kejang,
Hipertermia, Bayi bisa meninggal
Derajat III : Bila tertolong bayi tampak normal/ asymptomatik  
Derajat IV : Opistotonus,
• Jangka lama terjadi gejala berupa gangguan motorik, pendengaran
( cerebral palsy ).
• Saluran cerna : diare akibat hiperosmolar dalam usus.
Prognosis
• Mortalitas
• Perkembangan anak selanjutnya
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama Bayi : By Komang Suryani
• Nama Ibu : Komang Suryani
• Nama Ayah : I Nyoman Sri Astawa
• Alamat : Padang Bulia, Buleleng
• No. RM : 39.74.62
• MRS : Jumat, 8 Juni 2012 pukul 01.00 Wita
RIWAYAT PRENATAL
– Penderita adalah anak pertama dari kehamilan pertama.
– ANC teratur setiap bulan di bidan dan dokter spesialis selama masa kehamilan
– USG pernah 4 kali di dokter spesialis kandungan, kelainan tidak tampak.
– Perdarahan tidak ada, pecah ketuban tidak ada.
– Riwayat trauma disangkal.
– HPHT tidak ingat.
– Ibu mengaku mengkonsumsi obat-obatan selama kehamilan yaitu vitamin
(namun lupa nama vitamin yang dikonsumsi).
– Pekerjaan ibu selama kehamilan sebagai penjaga toko
RIWAYAT PENYAKIT IBU
– Pasien mengaku mengalami hipertensi saat sebelum
melahirkan. Pasien mengaku tidak mempunyai riwayat
hipertensi saat sebelum hamil maupun saat kehamilan.
Riwayat hipertensi dalam keluarga disangkal.
– Diabetes melitus, asma, penyakit jantung, infeksi saluran
kemih disangkal oleh ibu penderita.
– Alergi obat tidak ada.
RIWAYAT INTRANATAL
– Bayi lahir dengan persalinan forsep karena ibu mengalami
hipertensi saat sebelum melahirkan.
– Sakit perut hilang timbul ada.
– Keluar air dari vagina tidak ada.
– Perdarahan tidak ada.
– Panas badan tidak ada.
– Gerakan dan denyut jantung janin ada.
– Blood slym tidak ada.
DATA BAYI
• Lahir bayi laki-laki dengan forsep, tidak segera menangis. Dengan berat
badan lahir 3600 gram, panjang badan 49 cm, lingkar kepala/lingkar dada
33/34 cm. Anus positif, meconium positif, kelainan tidak tampak, ketuban
jernih (+).
• APGAR score:
menit 1 : 3
menit 5 : 5
menit 10 : 6
menit 15 : 7
DIAGNOSIS IBU
• G1P0000 40-41 minggu + HDK
PEMERIKSAAN FISIK (12 JUNI 2012 PUKUL 10.00 WITA)

• Status Present:
ATR/TGS cukup baik
HR: 125 kali/menit
RR: 50 kali/menit
Tax : 36,2 oC
SpO2 (-)
Skor Nyeri (NPAT) : 2
• Status General:
• Kepala : Normocephali, UUB terbuka datar 2 cm, UUK terbuka datar 0,5
cm, sefal hematom tidak ada, caput succedancum tidak
ada, tidak tampak jejas pada kepala.
• Mata : pucat -/-, ikt +/+, Rp +/+, isokor
• THT : NCH (-), sianosis (-)
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
• Thoraks : simetris, retraksi (-), areola mama simetris 2 cm-2 cm
Cor : S1S2 reguler tunggal , murmur (-)
Pulmo : Bunyi napas bronkovesikuler (+), rhonki (-), wheezing
(-)
• Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, vena tidak tampak,
hepar just palpable, lien tidak teraba
• Genitalia : penis dan scrotum eritema (-), cairan bening dari penis
(-)
• Anus : ada
• Ekstremitas : Kuku tidak melewati ujung jari, hangat (+)
• Kulit : sianosis (-), ikterus (+), putih/pucat (-)
• Kelainan bawaan : (-)
• New Ballart Score : 40-41 minggu (BCB)
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• KIMIA DARAH
Total bilirubin 11,23 mg/dl
Direct bilirubin 1,10 mg/dl
DIAGNOSIS PASIEN
• BCB (40-41 minggu) + ikterus hari 3 kelahiran e.c breast feeding jaundice
PENATALAKSANAAN
• Pasien rawat NICU
• Fototerapi 2x24 jam
• Monitor : Vital Sign
• Observasi ikterus, asupan cairan
PERKEMBANGAN BAYI
TANGGAL SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
8 JUNI 2012 Ku : LEMAH BB : 3600gram BCB (SMK) + Resusitasi
BAB (-) BAK (-) BBLC + asfiksia Neo K 1mg (iv)
berat Cefo 2x150 (iv)
O2 Lpm, IVFD D
10 %
9 JUNI 2012 Ku : cukup baik BB : 3600 gram - IVFD D 10%
BAB (+) BAK (+) ASI
Cefo 2x150 (iv)
10 JUNI 2012 Ku : cukup baik BB : 3550 gram Ikterus ASI
BAB (-) BAK (+)
11 JUNI 2012 Ku : cukup baik BB : 3640 gram Ikterus (Kramer Fototerapi
BAB (-) BAK (-) Kuning pada V) Cek DL,
seluruh tubuh bilirubin total
dan direk
ASI
12 JUNI 2012 Ku : baik BB : 3640 gram Ikterus (Kramer Fototerapi , ASI
BAB (+) BAK (+) III)
13 JUNI 2012 Ku : baik BB : 3700 gram Ikterus (Kramer ASI
BAB (+) BAK (+) I) BPL
PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai