Anda di halaman 1dari 403

Soal Prediksi Ilmu Kesehatan Anak

Batch 2 Tahun 2018


Daftar Referensi
• Nelson Essential of Pediatric Edisi ke 7
• Pedoman Pelayanan Medis IDAI (PPM IDAI) Buku I dan II
Tahun 2011
• Pedoman Imunisasi Satgas Imunisasi IDAI tahun 2014
• Buku Panduan Resusitasi Neonatus (Perinasia, AAP, AHA),
2011
• Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di RS (WHO,
Kemenkes), 2009
• Buku Saku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial (WHO,
Kemenkes), 2010
• Konsensus dan Rekomendasi IDAI
1#
Anak prempuan usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena
keluhan belum bisa apa-apa sejak lahir. Ketika dipanggil pasien tidak
merespon, belum dapat miring kanan kiri, kesulitan dalam makan dan
minum. Riw. kehamilan normal, persalinan normal pervaginam dengan
lilitan tali pusar, menangis ketika dilahirkan namun sempat biru dan
dirawat beberapa hari di NICU. Pemeriksaan neurologi didapatkan
kontak mata kurang baik, head lag (+), tetraparese, hipertonus, refleks
fisiologi meningkat, babinski (+) bilateral. Apakah diagnosis pasien?
a. Cerebral palsy tipe diplegi
b. Cerebral palsy tipe quadriplegi
c. Cerebral palsy tipe hemiplegia
d. Cerebral palsy tipe ataksik
e. Cerebral palsy tipe athetoid
1#
Anak prempuan usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke Puskesmas karena
keluhan belum bisa apa-apa sejak lahir. Ketika dipanggil pasien tidak
merespon, belum dapat miring kanan kiri, kesulitan dalam makan dan
minum. Riw. kehamilan normal, persalinan normal pervaginam dengan
lilitan tali pusar, menangis ketika dilahirkan namun sempat biru dan
dirawat beberapa hari di NICU. Pemeriksaan neurologi didapatkan
kontak mata kurang baik, head lag (+), tetraparese, hipertonus, refleks
fisiologi meningkat, babinski (+) bilateral. Apakah diagnosis pasien?
a. Cerebral palsy tipe diplegi
b. Cerebral palsy tipe quadriplegi
c. Cerebral palsy tipe hemiplegia
d. Cerebral palsy tipe ataksik
e. Cerebral palsy tipe athetoid
Cerebral Palsy
• Definisi : gangguan fungsi motorik non-progesif akibat
kelainan/lesi pada otak yang terjadi pada awal kehidupan
• Etiologi : kelainan kongenital, genetik, inflamasi, infeksi,
anoksia, trauma, metabolik pada masa pre natal, natal atau
post natal
• Terbanyak adalah tipe spastik dengan klinis gait scissors/ kaki
menggunting
• Gejala penyerta : retardasi metal, gangguan penglihatan dan
pendengaran, gangguan bicara/bahasa
• Tatalaksana : Rehabilitasi medik untuk meningkatkan ROM
(menggerakkan ekstremitas)
2#
Anak laki-laki 13 tahun diantar ke puskesmas oleh ibunya dengan
keluhan pertumbuhan yang lambat dan tidak mampu berdiri
sendiri. Riwayat patah tulang pada usia 5 bulan. Pemeriksaan fisik
didapatkan kedua kaki melengkung, kraniotapes, bengkak, serta
penebalan pada pergelangan tangan dan kaki. Apakah etiologi
kasus tersebut?
a. Aktivitas berlebihan dari osteoblast
b. Defisensi D2 prenatal
c. Defisiensi D3 prenatal
d. Peningkatan remodelling osteoklas
e. Ketidakseimbangan osteoblast dan osteoklas
2#
Anak laki-laki 13 tahun diantar ke puskesmas oleh ibunya dengan
keluhan pertumbuhan yang lambat dan tidak mampu berdiri
sendiri. Riwayat patah tulang pada usia 5 bulan. Pemeriksaan fisik
didapatkan kedua kaki melengkung, kraniotapes, bengkak, serta
penebalan pada pergelangan tangan dan kaki. Apakah etiologi
kasus tersebut?
a. Aktivitas berlebihan dari osteoblast
b. Defisensi D2 prenatal
c. Defisiensi D3 prenatal
d. Peningkatan remodelling osteoklas
e. Ketidakseimbangan osteoblast dan osteoklas
Rachitis
• Definisi: gangguan mineralisasi
dan kalsifikasi tulang sebelum
menutupnya lempeng epifisis
yang terjadi akibat defisiensi
vitamin D, kalsium atau fosfor
• Faktor resiko : Intake vitamin D
kurang saat pre natal maupun
post natal, malabsorbsi
• Gejala dan tanda: pendek, dahi
menonjol, deformitas tulang dan
sendi (bowed leg/“O”, knocked
knee, dll)
• Tatalaksana: makanan, paparan
sinar matahari, suplementasi,
operatif
Metabolisme Vit D
3#
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang dibawa orangtua nya
ke IGD dengan keluhan mual, muntah dan diare sejak 5 hari yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 13,5 kg, tinggi badan 112
cm (BB/TB 71%), kesadaran apatis, mata cowong, turgor kembali
lambat. Apakah diagnosis pasien?
a. Diare akut + dehidrasi sedang + gizi kurang
b. Diare kronik + dehidrasi sedang + gizi buruk
c. Diare akut + dehidrasi berat + gizi kurang
d. Diare akut + dehidrasi berat + gizi buruk
e. Diare kronik + dehidrasi sedang + gizi kurang
3#
Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun datang dibawa orangtua nya
ke IGD dengan keluhan mual, muntah dan diare sejak 5 hari yang
lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 13,5 kg, tinggi badan 112
cm (BB/TB 71%), kesadaran apatis, mata cowong, turgor kembali
lambat. Apakah diagnosis pasien?
a. Diare akut + dehidrasi sedang + gizi kurang
b. Diare kronik + dehidrasi sedang + gizi buruk
c. Diare akut + dehidrasi berat + gizi kurang
d. Diare akut + dehidrasi berat + gizi buruk
e. Diare kronik + dehidrasi sedang + gizi kurang
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan Sedang Dehidrasi Berat
Penentuan status gizi menurut kriteria Waterlow,
WHO 2006, dan CDC 2000
Status gizi BB/TB (% median) BB/TB WHO 2006 IMT CDC 2000
Obesitas >120 >+ 3 > P 95
Overwight >110 >+ 2 hingga + 3SD P 85 – P95
Normal >90 +2 SD hingga -2SD
Gizi kurang 70 – 90 <-2 SD hingga -3 SD
Gizi buruk < 70 < - 3 SD

• Penentuan status gizi menggunakan Z score WHO 2006 untuk usia 0-5 tahun
dan persentase berat badan ideal Waterlow untuk anak > 5 tahun
• Khusus untuk indeks massa tubuh (IMT), bila usia 0-2 tahun menggunakan
IMT WHO, bila usia 2-18 tahun menggunakan IMT CDC 2000
4#
Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa ke IGD karena
penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien demam dan batuk sejak 2
hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran apatis, nadi
120x/m, rr 36x/m, suhu 38.5OC. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS: 350. Pemeriksaan urin didapatkan glukosa +3, keton
+2. Pemeriksaan analisa gas darah pH 7.2, bikarbonat 10. Apakah
diagnosis yang tepat?
a. Koma hiperosmolar non ketotik
b. Diabetes tipe 1
c. Diabetes tipe 2
d. Ketoasidosis diabetikum
e. Hiperglikemia
4#
Seorang anak perempuan umur 5 tahun dibawa ke IGD karena
penurunan kesadaran. Sebelumnya pasien demam dan batuk sejak 2
hari yang lalu. Pada pemeriksaan didapatkan kesadaran apatis, nadi
120x/m, rr 36x/m, suhu 38.5OC. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS: 350. Pemeriksaan urin didapatkan glukosa +3, keton
+2. Pemeriksaan analisa gas darah pH 7.2, bikarbonat 10. Apakah
diagnosis yang tepat?
a. Koma hiperosmolar non ketotik
b. Diabetes tipe 1
c. Diabetes tipe 2
d. Ketoasidosis diabetikum
e. Hiperglikemia
Ketoasidois Diabetik
Manifestasi Tanda dehidrasi, takikardi, hipotensi, syok, penurunan
klinis kesadaran, nyeri perut, mual, muntah, pernafasan cepat
dan dalam (Kussmaul), nafas bau aseton, gejala klasik DM

Penunjang • GDA ≥200 mg/dl


• BGA : pH < 7,3 atau bikarbonat < 15 mmol/L
• Ketonemia dan atau ketonuria

Terapi • Amankan ABC


• Rehidrasi dengan cairan kristaloid (NaCl 0,9%/RL/RA)
10-20 cc/kgBB/1 jam
• Insulin rapid acting 0,05 – 0,1 U/kgBB/jam (iv)
• Koreksi gangguan elektrolit, asidosis, observasi
IDAI- Konsensus DM Tipe 1, 2015
5#
Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa ibunya dengan keluhan diare
lebih dari 10 kali, terutama muncul setelah diberikan susu formula.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, nadi
110x/m, rr 30x/m, Tax 36,6OC, turgor lambat dan mata cekung.
Bagaimana patogenesis penyakit yang dialami pasien ini?
a. Hidroksilasi laktase yang tidak optimal
b. Defisiensi laktase primer atau sekunder
c. Perkembangan vili usus yang tidak sempurna
d. Fermentasi oleh mikroorganisme menjadi laktat dan hidrogen
e. Produksi asam laktat yang menarik cairan ke lumen usus
5#
Anak laki-laki usia 6 bulan dibawa ibunya dengan keluhan diare
lebih dari 10 kali, terutama muncul setelah diberikan susu formula.
Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, nadi
110x/m, rr 30x/m, Tax 36,6OC, turgor lambat dan mata cekung.
Bagaimana patogenesis penyakit yang dialami pasien ini?
a. Hidroksilasi laktase yang tidak optimal
b. Defisiensi laktase primer atau sekunder
c. Perkembangan vili usus yang tidak sempurna
d. Fermentasi oleh mikroorganisme menjadi laktat dan hidrogen
e. Produksi asam laktat yang menarik cairan ke lumen usus
Etiologi :
Diare Non Infeksi
• Diare akibat susu formula

Jenis :

• Intoleransi laktosa
• Alergi Susu Sapi

Gejala dan Tanda :

• BAB cair
• Bau asam
• Pantat merah
• Ampas sedikit
• Tinja berbuih
• BAB nyemprot
• Perut kembung, muntah
Intoleransi Laktosa
Definisi Gejala klinis akibat tidak terhidrolisnya laktosa secara optimal di dalam
usus halus akibat defisiensi enzim laktase

Riwayat Laktosa merupakan kandungan terbanyak pada ASI dan susu formula,
sehingga riwayat perubahan pola pemberian ASI/susu formula penting
ditanyakan

Etiologi - Primer (Idiopatik)


- Sekunder (Riwayat diare terutama akibat Rotavirus)

Gejala dan Diare, perut kembung, nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di
tanda sekitar anus, dan tinja berbau asam, berbuih

Pemeriksaan Hidrogen breath test


penunjang

Tatalaksana • Pencegahan dehidrasi


• ASI tetap dilanjutkan
• Hentikan susu formula, pertimbangkan pemberian susu formula bebas
laktosa
Rekomendasi IDAI 2010
6#
Seorang anak perempun, 11 thn, dibawa ke dokter karena
pertumbuhan terlambat dibanding anak seusianya. Hasil
pemeriksaan fisik: anak tampak pendek, tidak ada tanda pubertas,
dada melebar dan metacarpal pendek. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien?
a. Sindrom Down
b. Sindrom Klinefelter
c. Sindrom Turner
d. Sindrom delayed of puberty
e. Sindrom Edward
6#
Seorang anak perempun, 11 thn, dibawa ke dokter karena
pertumbuhan terlambat dibanding anak seusianya. Hasil
pemeriksaan fisik: anak tampak pendek, tidak ada tanda pubertas,
dada melebar dan metacarpal pendek. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien?
a. Sindrom Down
b. Sindrom Klinefelter
c. Sindrom Turner
d. Sindrom delayed of puberty
e. Sindrom Edward
Sindrom Turner
Kelainan kromosom 45X
Manifestasi:
 Webbing neck
 Tubuh pendek
 Mandibula kecil, telinga menonjol,
lipatan epikantus
 Dada luas karena nipple yang
berjauhan
 Cubitus valgus dan jari hiperkonveks
 Maturasi seksual gagal
 Disertai malformasi jantung dan ginjal
7#
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke dokter
dengan keluhan demam disertai nyeri sendi sejak 3 hari yg lalu.
Demam tinggi terus-menerus, turun dengan obat penurun panas
namun demam naik lagi setelahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan
Nadi 88x/m, TD 110/70mmHg, RR 20x/m, Tax 38OC, petechie di
lengan kanan bawah. Hasil lab darah Hb 12, Hct 52%, Leukosit
3.200, Trombosit 110.000. Apakah diagnosis pasien?
a. DHF grade 1
b. DHF grade 2
c. DHF grade 3
d. DHF grade 4
e. DSS
7#
Anak perempuan usia 10 tahun dibawa orangtuanya ke dokter
dengan keluhan demam disertai nyeri sendi sejak 3 hari yg lalu.
Demam tinggi terus-menerus, turun dengan obat penurun panas
namun demam naik lagi setelahnya. Pemeriksaan fisik didapatkan
Nadi 88x/m, TD 110/70mmHg, RR 20x/m, Tax 38OC, petechie di
lengan kanan bawah. Hasil lab darah Hb 12, Hct 52%, Leukosit
3.200, Trombosit 110.000. Apakah diagnosis pasien?
a. DHF grade 1
b. DHF grade 2
c. DHF grade 3
d. DHF grade 4
e. DSS
WHO classification of dengue infections and grading of severity of DHF (2011)
8#
Seorang ibu membawa anak perempuan nya usia 4 tahun ke IGD
karena kejang 30 menit yang lalu. Kejang seluruh tubuh,
berlangsung selama 3-5 menit, dan setelah kejang anak menangis.
Riwayat kejang sebelumnya (-). Riwayat pasien batuk pilek demam
sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, Nadi
94x/m, RR 26x/m, Temp 39OC, status neurologis dalam batas
normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Kejang Demam Kompleks
b. Kejang Demam Sederhana
c. Epilepsi
d. Meningitis
e. Ensefalitis
8#
Seorang ibu membawa anak perempuan nya usia 4 tahun ke IGD
karena kejang 30 menit yang lalu. Kejang seluruh tubuh,
berlangsung selama 3-5 menit, dan setelah kejang anak menangis.
Riwayat kejang sebelumnya (-). Riwayat pasien batuk pilek demam
sejak 3 hari ini. Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, Nadi
94x/m, RR 26x/m, Temp 39OC, status neurologis dalam batas
normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Kejang Demam Kompleks
b. Kejang Demam Sederhana
c. Epilepsi
d. Meningitis
e. Ensefalitis
Kejang Demam
 Kejang akibat peningkatan suhu tubuh (proses ekstrakranial) 
sebelum/setelah kejang pasien sadar, pemeriksaan neurologis
normal
 Prevalesi >> usia 6 bulan – 5 tahun

Sederhana

• Lama kejang < 15 menit


• Tidak berulang dalam 24 jam
• General Seizure

Kompleks

• Lama kejang > 15 menit*


• Berulang dalam 24 jam*
• Focal Seizure atau Fokal menjadi General*
9#
Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke IGD dengan
keluhan kejang 1 jam sebelumnya saat di rumah. Pasien mengalami
demam tinggi sejak 2 hari. Pemeriksaan tanda vital kesadaran
komposmentis, nadi 100x/m, RR 28x/m, Tax 39OC. Ketika di IGD
pasien tiba-tiba kejang tonik klonik. Apakah penanganan yang
diberikan?
a. Diazepam rectal
b. Diazepam iv
c. Fenitoin iv
d. Fenobarbital
e. Midazolam iv
9#
Anak laki-laki usia 2 tahun dibawa orangtuanya ke IGD dengan
keluhan kejang 1 jam sebelumnya saat di rumah. Pasien mengalami
demam tinggi sejak 2 hari. Pemeriksaan tanda vital kesadaran
komposmentis, nadi 100x/m, RR 28x/m, Tax 39OC. Ketika di IGD
pasien tiba-tiba kejang tonik klonik. Apakah penanganan yang
diberikan?
• Pada soal ini, kita anggap ketika di IGD pasien sudah
a. Diazepam rectal
terpasang akses IV, sehingga berikan diazepam iv
b. Diazepam iv • Beda lagi kalau misal pasien baru datang dibawa
orangtuanya ke IGD dan masih dalam kondisi
c. Fenitoin iv kejang, maka tatalaksana awal kita berikan dizepam
d. Fenobarbital rectal (karena pasien baru datang ke IGD pasti
belum ada akses IV nya)
e. Midazolam iv • Lihat algoritma di slide berikutnya...
Algoritme Tatalaksana Kejang
10#
Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ke RS dengan keluhan
diare dan mual muntah sejak 5 hari yang lalu. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan kebiruan pada ujung jari tangan dan kaki disertai
akral dingin, mata sangat cowong, mukosa mulut kering, turgor
kembali lambat serta anak sulit dibangunkan. Apakah terapi awal
yang tepat pada kasus di atas ?
a. Resusitasi cairan
b. Oksigen
c. Vasopresor
d. Antiemetik
e. Antidiare
Dehidrasi Berat dengan Syok Hipovolemik

Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ke RS dengan keluhan


diare dan mual muntah sejak 5 hari yang lalu. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan kebiruan pada ujung jari tangan dan kaki disertai
akral dingin, mata sangat cowong, mukosa mulut kering, turgor
kembali lambat serta anak sulit dibangunkan. Apakah terapi awal
yang tepat pada kasus di atas ?
a. Resusitasi cairan
b. Oksigen
c. Vasopresor
d. Antiemetik
e. Antidiare
11#
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
batuk sejak 2 minggu. Batuk lebih dar 10 kali per hari, makin lama
makin sering. Ketika batuk, awalnya pasien menarik napas dalam
kemudian batuk melengking, wajah membiru, lidah terjulur keluar
dan mata membelalak. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam
batas normal, hipersalivasi, pembesaran vena leher, stridor (-),
ronki (-), wheezing (-). Apakah diagnosis pasien?
a. Pneumonia
b. Bronkhitis
c. Pertusis
d. Croup
e. Epiglotitis
11#
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya dengan keluhan
batuk sejak 2 minggu. Batuk lebih dar 10 kali per hari, makin lama
makin sering. Ketika batuk, awalnya pasien menarik napas dalam
kemudian batuk melengking, wajah membiru, lidah terjulur keluar
dan mata membelalak. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam
batas normal, hipersalivasi, pembesaran vena leher, stridor (-),
ronki (-), wheezing (-). Apakah diagnosis pasien?
a. Pneumonia
b. Bronkhitis
c. Pertusis
d. Croup
e. Epiglotitis
Pertusis
Etiologi :

• Bordetella pertussis (cocobaccill gram negative)

Manifestasi Klinis

• Fase catarrhal : demam ringan, batuk pilek ringan, mata merah


(fase infeksius)
• Fase paroxysmal : whooping cough, batuk paroksismal disertai
nada yang meninggi/melengking, batuk yang sering hingga
anak sulit bernafas/sianosis, pada akhir batuk anak menarik
nafas dengan cepat, pada bayi seringkali diikuti muntah dan
apnea
• Fase convalescence : batuk berkurang

Antibiotik rekomendasi :

• Golongan makrolida (Erythromycin, Azythromycin)


12#
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun dibawa ke puskesmas
karena kencing berwarna merah seperti air cucian daging. Hal ini
dirasakan sejak 6 hari yang lalu. Keluhan juga disertai dengan bengkak
pada kelopak mata. Mual, muntah, penurunan nafsu makan juga
dirasakan oleh pasien. Riwayat pasien pernah batuk dan pilek 3 minggu
yang lalu. Tidak ada riwayat alergi. Tidak ada riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik TD 140/80 mmHg, Nadi 84x/m,
RR 26x/m, Tax 37OC. Urinalisis didapatkan protein +1, eritrosit +3 dan
silinder eritrosit. Apakah diagnois yang tepat?
a. Sindrom Nefritik Akut
b. Sindrom Alport
c. Sindrom Nefrotik
d. IgA Nefropathy
e. Sistemic Lupus Eritematous
12#
Seorang anak perempuan berumur 8 tahun dibawa ke puskesmas
karena kencing berwarna merah seperti air cucian daging. Hal ini
dirasakan sejak 6 hari yang lalu. Keluhan juga disertai dengan bengkak
pada kelopak mata. Mual, muntah, penurunan nafsu makan juga
dirasakan oleh pasien. Riwayat pasien pernah batuk dan pilek 3 minggu
yang lalu. Tidak ada riwayat alergi. Tidak ada riwayat keluarga dengan
keluhan yang sama. Pemeriksaan fisik TD 140/80 mmHg, Nadi 84x/m,
RR 26x/m, Tax 37OC. Urinalisis didapatkan protein +1, eritrosit +3 dan
silinder eritrosit. Apakah diagnois yang tepat?
a. Sindrom Nefritik Akut
b. Sindrom Alport
c. Sindrom Nefrotik
d. IgA Nefropathy
e. Sistemic Lupus Eritematous
Glomerulonefritis (Sindroma Nefritik)

• Proteinuria
Sekumpulan gejala • Hematuria
klinis berupa
• Azotemia
P-H-A-R-O-H
yang terjadi secara
• Red blood cell cast
AKUT • Oliguria
• Hipertensi
13#
Seorang anak perempuan 8 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 bulan terakhir.
Anak juga dikeluhkan sering mengantuk saat di sekolah. Tanda vital TD
110/70mmHg, Nadi 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu aksila 36.5. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.0, Leukosit 5.600,
Trombosit 215.000. Pada apusan darah tepi terlihat eritrosit mikrositik.
Bagaimanakah farmakokinetik medikamentosa yang diberikan pada
pasien ini?
a. Absorpsi ion fero di duodenum
b. Absorpsi ion feri di duodenum
c. Absorpsi ferritin di proksimal ileum
d. Absorpsi ferrrous sulfate di proksimal ileum
e. Absorpsi transferrin di proksimal ileum
Anemia Defisiensi Fe 
Tatalaksana: suplementasi Fe
Seorang anak perempuan 8 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan badan terasa lemas sejak 1 bulan terakhir.
Anak juga dikeluhkan sering mengantuk saat di sekolah. Tanda vital TD
110/70mmHg, Nadi 92x/menit, RR 22x/menit, Suhu aksila 36.5. Pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9.0, Leukosit 5.600,
Trombosit 215.000. Pada apusan darah tepi terlihat eritrosit mikrositik.
Bagaimanakah farmakokinetik medikamentosa yang diberikan pada
pasien ini?
a. Absorpsi ion fero (Fe2+) di duodenum
b. Absorpsi ion feri (Fe3+) di duodenum
c. Absorpsi ferritin di proksimal ileum
d. Absorpsi ferrrous sulfate di proksimal ileum
e. Absorpsi transferrin di proksimal ileum
Etiologi :
• Asupan Fe yang rendah, riwayat infeksi cacing

Gejala :
• Pucat, 5 L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai), pica

Pemeriksaan Fisik :
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi papil lidah (glositis), stomatitis
angularis, takikardi, gagal jantung

Lab :
• DL (Hb↓, MCV↓, MCH ↓, MCHC ↓)
• Hapusan darah tepi (hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis,
pencil/ cigar cell)
• GOLD STANDARD : Serum Iron ↓, Serum Ferritin ↓, TIBC ↑
• Suplementasi dengan preparat Fe dosis 4-6
mg/kgBB/hari
Terapi • Pemberian suplementasi Fe minimal selama 3 bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia berat
dengan kadar Hb < 4 g/dL

Diagnosis ADB

1 bulan 2-3 bulan

Mulai Terapi Fe Respon (+) Evaluasi


Bila Hb ≥ 2 g/dL
Metabolisme Fe
14#
Seorang pasien umur 15 tahun datang dengan keluhan demam
yang hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan muncul bintik bintik merah di kaki dan tangan. Pada
pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, tidak didapatkan adanya
hepatosplenomegali. Pemeriksaan lab darah Hb 5, Leukosit 2300,
Trombosit 53.000, Retikulosit 0,2%, tidak didapatkan sel blast.
Apakah diagnosisnya?
a. Acute leukemia
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik
d. Pansitopenia sekunder
e. Sindrom mieloma displsia
14#
Seorang pasien umur 15 tahun datang dengan keluhan demam
yang hilang timbul sejak 2 bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluhkan muncul bintik bintik merah di kaki dan tangan. Pada
pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, tidak didapatkan adanya
hepatosplenomegali. Pemeriksaan lab darah Hb 5, Leukosit 2300,
Trombosit 53.000, Retikulosit 0,2%, tidak didapatkan sel blast.
Apakah diagnosisnya?
a. Acute leukemia
b. Anemia aplastik
c. Anemia hemolitik
d. Pansitopenia sekunder
e. Sindrom mieloma displsia
Anemia Aplastik
Anemia
Trombositopenia PANSITOPENIA (KHAS!!)
Leukopeni

Etiologi • Idiopatik, obat, zak kimia, radiasi, infeksi

Diagnosis GOLD
• Biopsi sumsum tulang
STANDARD

• Immunosuppressive agents, hematopoietic


Terapi growth factors, transfusi, hematopoietic
cell transplantation
15#
Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa oleh orang tuanya ke
puskesmas dengan keluhan sering merasa lelah sejak 2 bulan ini. Berat
badan turun padahal nafsu makan baik. Sering minum karena sering
merasa haus dan frekuensi berkemih meningkat. Tidak ada keluhan
yang sama dalam keluarga. Tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan lab didapatkan GDP 230 mg/dl dan GD2PP 350 mg/dl.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Diabetes insipidus
b. Hiperglikemia hiperosmolar
c. DM tipe 1
d. DM tipe 2
e. Ketoasidosis diabetik
15#
Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa oleh orang tuanya ke
puskesmas dengan keluhan sering merasa lelah sejak 2 bulan ini. Berat
badan turun padahal nafsu makan baik. Sering minum karena sering
merasa haus dan frekuensi berkemih meningkat. Tidak ada keluhan
yang sama dalam keluarga. Tanda vital dalam batas normal. Dari
pemeriksaan lab didapatkan GDP 230 mg/dl dan GD2PP 350 mg/dl.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Diabetes insipidus
b. Hiperglikemia hiperosmolar
c. DM tipe 1
d. DM tipe 2
e. Ketoasidosis diabetik
Diabetes Melitus Tipe -1
Gejala klinis :
• Polidipsi, poliuri, polifagi
• Penurunan BB dalam waktu cepat dengan gejala lain yang tidak khas
• Mudah lelah

Penunjang :
• GDA , GDP, GD2hPP
• HbA1c
• Kadar C peptide <<
• Petanda imunologi : ICAs, GAD, IAA

Terapi :
• Insulin
• Pengaturan makan, olahraga dan edukasi

Komplikasi :
• KAD, Hipoglikemia
Diagnosis DM
Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut:
1. Ditemukannya gejala klinis poliuria, polidipsia, nokturia, enuresis,
penurunan berat badan, polifagia, dan kadar glukosa plasma sewaktu
≥ 200 mg/ dL. Atau
2. Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL. Atau
3. Kadar glukasa plasma ≥ 200 mg/ dL pada jam ke-2 TTGO (Tes
Tolerasansi Glukosa Oral). Atau
4. HbA1c >6.5% (dengan standar NGSP dan DCCT)

Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 1, IDAI, 2015


16#
Anak usia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut hebat
sejak 3 jam lalu. Keluhan disertai suara parau, mulut kering dan
mual. Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, RR 35, Nadi
50x/m, afebris, pupil tampak midriasis. Riwayat mengonsumsi
makanan kaleng 4 jam yg lalu. Apakah etiologi yg paling mungkin
dari kasus tersebut?
a. Clostridium tetani
b. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli
d. Pseudomonas cocovenenans
e. Pseudomonas aeruginosa
16#
Anak usia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri perut hebat
sejak 3 jam lalu. Keluhan disertai suara parau, mulut kering dan
mual. Pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, RR 35, Nadi
50x/m, afebris, pupil tampak midriasis. Riwayat mengonsumsi
makanan kaleng 4 jam yg lalu. Apakah etiologi yg paling mungkin
dari kasus tersebut?
a. Clostridium tetani
b. Clostridium botulinum
c. Escherichia coli
d. Pseudomonas cocovenenans
e. Pseudomonas aeruginosa
17#
Anak laki-laki usia 14 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
bengkak pada bagian bawah telinga kiri sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan juga disertai demam. Awalnya pasien flu dan batuk.
Pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran di daerah preaurikular,
konsistensi lunak dan nyeri tekan (+). Apakah komplikasi yang dapat
muncul dari penyakit tersebut?
a. Faringitis
b. Orchitis
c. Otitis
d. Mastoiditis
e. Pyelonefritis
17#
Anak laki-laki usia 14 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
bengkak pada bagian bawah telinga kiri sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan juga disertai demam. Awalnya pasien flu dan batuk.
Pemeriksaan fisik didapatkan pembesaran di daerah preaurikular,
konsistensi lunak dan nyeri tekan (+). Apakah komplikasi yang dapat
muncul dari penyakit tersebut?
a. Faringitis
b. Orchitis
c. Otitis
d. Mastoiditis
e. Pyelonefritis
Mumps/Parotitis
Etiologi :
• Infeksi akut pada kelenjar parotis yang
disebabkan oleh famili virus Paramyxovirus

Gejala :
• Demam
• Pembengkakan kelenjar parotis dapat terjadi
unilateral atau bilateral, teraba lunak dan nyeri
tekan
• Komplikasi : orchitis, pancreatitis, encephalitis,
meningitis, hilangnya pendengaran, inflamasi
ovarium

Terapi :
• Simptomatis dan suportif (antipiretik/analgetik
dan vitamin)
18#
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang ke dokter dengan
keluhan bab berlemak sejak 3 hari ini. Keluhan juga disertai
demam, mual dan nyeri perut. Pemeriksaan tanda vital Nadi 88x/m,
RR 24x/m, Tax 38 C. Pada pemeriksaan feses ditemukan parasit
berbentuk simetris berflagel lateral. Apakah etiologi penyakit yang
dialami pasien?
a. Entamoeba hystolitica
b. Shigella dysentriae
c. Giardia lamblia
d. Balantidium coli
e. Salmonella thypii
18#
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang ke dokter dengan
keluhan bab berlemak sejak 3 hari ini. Keluhan juga disertai
demam, mual dan nyeri perut. Pemeriksaan tanda vital Nadi 88x/m,
RR 24x/m, Tax 38 C. Pada pemeriksaan feses ditemukan parasit
berbentuk simetris berflagel lateral. Apakah etiologi penyakit yang
dialami pasien?
a. Entamoeba hystolitica
b. Shigella dysentriae
c. Giardia lamblia
d. Balantidium coli
e. Salmonella thypii
Diare Berlemak
Jenis Nausea Fever Abd Terapi Keterangan Lain
Vomit Pain
Giardia Parasit + + + Metronidazole Diare cair + berlemak
lamblia Pemeriksaan feses :
kista oval berinti 4,
tropozoit berbentuk
seperti jambu
monyet/buah
pir/layang-layang

Kista Giardia lamblia Trophozoit Giardia lamblia


19#
Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya ke
dokter dengan keluhan bengkak. Bengkak awalnya muncul di
sekitar mata kemudian pada kedua kaki. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal, didapatkan edema preorbita dan
pretibial. Hasil lab urinalisa didapatkan protein +3, eritrosit +1.
Apakah tatalaksana non farmakologi untuk pasien tersebut?
a. Pembatasan asupan cairan
b. Diet rendah lemak
c. Diet tinggi kalori tinggi protein
d. Diet rendah protein 0,8-1
e. Diet rendah garam
Sindrom Nefrotik

Seorang anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya ke


dokter dengan keluhan bengkak. Bengkak awalnya muncul di
sekitar mata kemudian pada kedua kaki. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal, didapatkan edema preorbita dan
pretibial. Hasil lab urinalisa didapatkan protein +3, eritrosit +1.
Apakah tatalaksana non farmakologi untuk pasien tersebut?
a. Pembatasan asupan cairan
b. Diet rendah lemak
c. Diet tinggi kalori tinggi protein
d. Diet rendah protein 0,8-1
e. Diet rendah garam
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2)

• Bengkak pada kelopak mata, tungkai,


Hipoalbuminemia asites, edema anasarka
(<2,5 g/dl) • BAK keruh, berbuih

Edema Terbanyak pada anak :

• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan


Hiperlipidemia (>200 temuan Histopatologi paling banyak
mg/dl), oval fat bodies adalah minimal-change nephropathy
Tatalaksana Sindrom Nefrotik
1. Diet
• Diet cukup protein, normal sesuai dengan RDA (recommended daily
allowances) yaitu 2 g/kgBB/hari
• Diet rendah garam (1-2 g/hari) hanya diperlukan bila ada edema
2. Diuretik
• Loop diuretic seperti furosemid 1-2 mg/kgBB/hari, bila perlu
dikombinasikan dengan spironolakton (antagonis aldosteron, diuretik
hemat kalium) 2-3 mg/kgBB/hari
• Bila pemberian diuretik tidak berhasil mengurangi edema (edema
refrakter), biasanya disebabkan oleh hipovolemia atau
hipoalbuminemia berat (kadar albumin ≤ 1 g/dL), dapat diberikan
infus albumin 20-25% dengan dosis 1 g/kgBB selama 4 jam, dan
diakhiri dengan pemberian furosemid intravena 1-2 mg/kgBB.
Tatalaksana Sindrom Nefrotik
3. Prednison

Konsensus Tatalaksana Sindroma Nefrotik, IDAI, 2012


20#
Seorang anak perempuan usia 18 thn dibawa oleh kedua
orangtuanya ke IGD karena penurunan kesadaran setelah disengat
lebah. Awalnya pasien mengeluh sesak napas sebelum tidak
sadarkan diri. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, TD
70/palpasi, nadi 120x/m kecil lemah, rr 32x/m, Tax 36OC, akral
dingin. Apakah yang harus dilakukan dokter?
a. Melakukan tindakan setelah informed consent secara lisan
b. Melakukan tindakan pertolongan tanpa informed consent
c. Injeksi adrenalin 1:1000 secara intravena
d. Injeksi adrenalin 1:10.000 secara intramuskular
e. Rujuk pasien ke pusat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap
Syok Anafilaktik  kondisi emergency lakukan
pertolongan secepatnya
Seorang anak perempuan usia 18 thn dibawa oleh kedua
orangtuanya ke IGD karena penurunan kesadaran setelah disengat
lebah. Awalnya pasien mengeluh sesak napas sebelum tidak
sadarkan diri. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, TD
70/palpasi, nadi 120x/m kecil lemah, rr 32x/m, Tax 36OC, akral
dingin. Apakah yang harus dilakukan dokter?
a. Melakukan tindakan setelah informed consent secara lisan
b. Melakukan tindakan pertolongan tanpa informed consent
c. Injeksi adrenalin 1:1000 secara intravena
d. Injeksi adrenalin 1:10.000 secara intramuskular
e. Rujuk pasien ke pusat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap
Epinefrin 1:1000 (IM)
dosis 0,01 mg/kgBB
21#
Anak laki-laki usia 11 tahun dibawa ke dokter karena keluhan nyeri
saat berkemih disertai BAK berwarna seperti cola. Keluhan dialami
sejak 1 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal, didapatkan malar rash, dan poliarthritis. Pemeriksaan urin
didapatkan protein (+2), darah (+3). Pemeriksaan penunjang ANA
test (+). Apakah diagnosis pasien?
a. GNAPS
b. Gagal ginjal kronik
c. Gagal ginjal akut
d. Nefropati IgA
e. Lupus nefritis
21#
Anak laki-laki usia 11 tahun dibawa ke dokter karena keluhan nyeri
saat berkemih disertai BAK berwarna seperti cola. Keluhan dialami
sejak 1 bulan ini. Pada pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal, didapatkan malar rash, dan poliarthritis. Pemeriksaan urin
didapatkan protein (+2), darah (+3). Pemeriksaan penunjang ANA
test (+). Apakah diagnosis pasien?
a. GNAPS
b. Gagal ginjal kronik
c. Gagal ginjal akut
d. Nefropati IgA
e. Lupus nefritis
Lupus Nefritis
Diagnosis Lupus Nefritis
• Pemeriksaan darah
- Peningkatan BUN, creatinine
- Positif antibodi terhadap DNA (ANA, dsDNA, anti-Sm)
- Peningkatan LED, CRP, komplemen
• Pemeriksaan urin
- Hematuria, silinder eritrosit
- Proteinuria
• Biopsi ginjal
22#
Pasien perempuan usia 10 tahun dibawa ke IGD karena keluhan
sesak sejak 3 hari terakhir. Riwayat sebelumnya pasien mengeluh
BAK semakin sedikit dan berwarna merah sejak 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik TD 120/90 mmHg, Nadi 94x/m, RR 36x/m, Tax
36OC, didapatkan malar rash, rhonci (+), edema pada ekstremitas
bawah. Hasil lab: Ureum 120 mg/dl, Kreatinin 7.6 mg/dl, ANA test
(+). Apakah diagnosis pasien?
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronik
c. Nefropati IgA
d. Glomerulonefritis
e. GNAPS
Glomerulonefritis dengan komplikasi
Gagal Ginjal Akut
Pasien perempuan usia 10 tahun dibawa ke IGD karena keluhan
sesak sejak 3 hari terakhir. Riwayat sebelumnya pasien mengeluh
BAK semakin sedikit dan berwarna merah sejak 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik TD 120/90 mmHg, Nadi 94x/m, RR 36x/m, Tax
36OC, didapatkan malar rash, rhonci (+), edema pada ekstremitas
bawah. Hasil lab: Ureum 120 mg/dl, Kreatinin 7.6 mg/dl, ANA test
(+). Apakah diagnosis pasien?
a. Gagal ginjal akut
b. Gagal ginjal kronik
c. Nefropati IgA
d. Glomerulonefritis
e. GNAPS
23#
Anak laik-laki usia 5 tahun, dibawa ke puskesmas dengan keluhan
nyeri pada kaki. Anak kelihatan menangis sambil memegang
kakinya. Riwayat pasien sering mengalami patah tulang walau tidak
ada trauma berat. Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit
serupa. Pada pemeriksaan tampak deformitas pada tibia, bowing
(+). Apakah yang menjadi etiologi dari penyakit pasien?
a. Kekurangan kolagen
b. Kekurangan kalsium
c. Kekurangan vitamin D
d. Mutasi genetik
e. Gangguan metabolisme tulang
23#
Anak laik-laki usia 5 tahun, dibawa ke puskesmas dengan keluhan
nyeri pada kaki. Anak kelihatan menangis sambil memegang
kakinya. Riwayat pasien sering mengalami patah tulang walau tidak
ada trauma berat. Tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit
serupa. Pada pemeriksaan tampak deformitas pada tibia, bowing
(+). Apakah yang menjadi etiologi dari penyakit pasien?
a. Kekurangan kolagen
b. Kekurangan kalsium
c. Kekurangan vitamin D
d. Mutasi genetik
e. Gangguan metabolisme tulang
Rachitis
• Definisi: gangguan mineralisasi
dan kalsifikasi tulang sebelum
menutupnya lempeng epifisis
yang terjadi akibat defisiensi
vitamin D, kalsium atau fosfor
• Faktor resiko : Intake vitamin D
kurang saat pre natal maupun
post natal, malabsorbsi
• Gejala dan tanda: pendek, dahi
menonjol, deformitas tulang dan
sendi (bowed leg/“O”, knocked
knee, dll)
• Tatalaksana: makanan, paparan
sinar matahari, suplementasi,
operatif
24#
Anak Laki-laki, usia 10 tahun, dibawa ayahnya dengan keluhan muncul
bintik-bintik merah di lengan dan tungkai bawah. Riwayat pasien
mudah lelah dan sering demam sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal, didapatkan konjungtiva anemis, peteki
dan hematom di lengan atas dan tungkai bawah. Hasil Lab Hb 8,2,
Leukosit 3.000, Trombosit 60.000, retikulosit 0.2%. Apakah diagnosis
pasien?
a. Immuned Trombocytopenia
b. Anemia aplastik
c. Anemia penyakit kronik
d. Leukimia akut
e. Henoch Schonlein purpura
24#
Anak Laki-laki, usia 10 tahun, dibawa ayahnya dengan keluhan muncul
bintik-bintik merah di lengan dan tungkai bawah. Riwayat pasien
mudah lelah dan sering demam sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal, didapatkan konjungtiva anemis, peteki
dan hematom di lengan atas dan tungkai bawah. Hasil Lab Hb 8,2,
Leukosit 3.000, Trombosit 60.000, retikulosit 0.2%. Apakah diagnosis
pasien?
a. Immuned Trombocytopenia
b. Anemia aplastik
c. Anemia penyakit kronik
d. Leukimia akut
e. Henoch Schonlein purpura
Anemia Aplastik
Anemia
Trombositopenia PANSITOPENIA (KHAS!!)
Leukopeni

Etiologi • Idiopatik, obat, zak kimia, radiasi, infeksi

Diagnosis GOLD
• Biopsi sumsum tulang
STANDARD

• Immunosuppressive agents, hematopoietic


Terapi growth factors, transfusi, hematopoietic
cell transplantation
25#
Anak 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan nyeri
telan sejak 2 hari. Pasien juga mengalami demam, batuk pilek dan
badan terasa pegal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi 90x/m,
rr 24x/m, suhu 38OC, faring hiperemis, tonsil T2B/T2B. Apakah
tatalaksana medikamentosa yang tepat?
a. Metronidazol
b. Sefalosporin
c. Quinolon
d. Kloramphenicol
e. Penisilin
Tonsilofaringits Akut

Anak 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan nyeri


telan sejak 2 hari. Pasien juga mengalami demam, batuk pilek dan
badan terasa pegal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nadi 90x/m,
rr 24x/m, suhu 38OC, faring hiperemis, tonsil T2B/T2B. Apakah
tatalaksana medikamentosa yang tepat?
a. Metronidazol
b. Sefalosporin
c. Quinolon
d. Kloramphenicol
e. Penisilin
26#
Seorang anak umur 3 tahun dibawa ibunya datang ke IGD dengan
keluhan demam dan nyeri telan. Pasien juga mengalami batuk pilek
sejak 3 hari ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T2/T3,
selaput membran putih yang mudah berdarah jika digores dengan
spatula lidah. Usia berapa pertama kalinya anak diberikan vaksin
untuk pencegahan penyakit tersebut?
a. 0 bulan
b. 1 bulan
c. 2 bulan
d. 3 bulan
e. 4 bulan
Pertusis  Vaksin DPT

Seorang anak umur 3 tahun dibawa ibunya datang ke IGD dengan


keluhan demam dan nyeri telan. Pasien juga mengalami batuk pilek
sejak 3 hari ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tonsil T2/T3,
selaput membran putih yang mudah berdarah jika digores dengan
spatula lidah. Usia berapa pertama kalinya anak diberikan vaksin
untuk pencegahan penyakit tersebut?
a. 0 bulan
b. 1 bulan
c. 2 bulan
d. 3 bulan
e. 4 bulan
27#
Bayi berumur 3 hari dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan tidak
mau menyusu sejak kemarin. Riwayat bayi lahir di dukun dan ibu
tidak pernah kontrol ke dokter sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik
tampak mulut mecucu, rahang kaku, dan kejang seluruh tubuh.
Apakah kompliksi yang sering terjadi?
a. Aspirasi pneumonia
b. Fraktur kompresi
c. Sianosis
d. Atelektasis
e. Trismus
Tetanus Neonatorum

Bayi berumur 3 hari dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan tidak


mau menyusu sejak kemarin. Riwayat bayi lahir di dukun dan ibu
tidak pernah kontrol ke dokter sebelumnya. Dari pemeriksaan fisik
tampak mulut mecucu, rahang kaku, dan kejang seluruh tubuh.
Apakah kompliksi yang sering terjadi?
a. Aspirasi pneumonia
b. Fraktur kompresi
c. Sianosis
d. Atelektasis
e. Trismus
Tetanus Neonatorum
Faktor resiko :
• Riwayat persalinan yang kurang higienis,
perawatan talu pusat yang tidak higienis

Pemeriksaan fisik :
• Bayi sadar, spasme otot berulang
• Mulut mencucu seperti ikan
• Trismus
• Perut teraba seperti papan
• Opistotonus
• Ekstremitas spastik (boxing position)

Tatalaksana :
• Diazepan IV 10mg/kgBB/hari
• Human tetanus imunoglobulin 500 IU atau ATS
5000 IU
• Metronidazole atau Penicilin procaine
28#
Anak usia 6 bulan yang dirawat dengan hidrosefalus kongenital
dikonsulkan untuk mengetahui adanya papiledema. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak lemah, kepala membesar, fontanel
anterior dan posterior luas. Mata tenang, visus sulit dievaluasi.
Gerakan bola mata sulit dievaluasi, doll eye baik. Pupil mid-dilatasi,
reflek cahaya kurang. Funduskopi tidak didapatkan papil edema.
Apa yang menyebabkan tidak ada papil edema pada pasien?
a. Sutura teregang
b. Tidak ada peningkatan TIK
c. Terdapat kompresi langsung di frontal
d. Nervus optikus resisten
e. Parese nervus optikus
28#
Anak usia 6 bulan yang dirawat dengan hidrosefalus kongenital
dikonsulkan untuk mengetahui adanya papiledema. Pada
pemeriksaan fisik pasien tampak lemah, kepala membesar, fontanel
anterior dan posterior luas. Mata tenang, visus sulit dievaluasi.
Gerakan bola mata sulit dievaluasi, doll eye baik. Pupil mid-dilatasi,
reflek cahaya kurang. Funduskopi tidak didapatkan papil edema.
Apa yang menyebabkan tidak ada papil edema pada pasien?
a. Sutura teregang (karena sutura belum menutup)
b. Tidak ada peningkatan TIK
c. Terdapat kompresi langsung di frontal
d. Nervus optikus resisten
e. Parese nervus optikus
Tanda peningkatan TIK pada bayi
- Penurunan kesadaran
- Apneu
- Muntah
- Tidak terdapat respon motorik terhadap rangsang
- Parese Nervus cranialis
- Edema papil (tidak ditemukan pada bayi dengan sutura yang
masih belum menutup)
29#
Anak laki-laki usia 14 tahun diantar ibunya ke RS karena
mengeluhkan adanya benjolan di leher. Riwayat batuk lama (-),
riwayat penurunan berat badan (-). Dari pemeriksaan fisik
didapatkan benjolan soliter, ukuran 5 x 5 cm. Dan pemeriksaan
mikroskopis didapatkan sel Datia Langhans. Apakah diagnosis
pasien?
a. Limfonodus
b. Sklofuroderma
c. Limfoma Hodgkin
d. Non-Hodgkin limfoma
e. Limfadenopati
29#
Anak laki-laki usia 14 tahun diantar ibunya ke RS karena
mengeluhkan adanya benjolan di leher. Riwayat batuk lama (-),
riwayat penurunan berat badan (-). Dari pemeriksaan fisik
didapatkan benjolan soliter, ukuran 5 x 5 cm. Dan pemeriksaan
mikroskopis didapatkan sel Datia Langhans. Apakah diagnosis
pasien?
a. Limfonodus
b. Sklofuroderma
c. Limfoma Hodgkin
d. Non-Hodgkin limfoma
e. Limfadenopati
Scrofuloderma
• TB involvemnet of the skin by direct extension
• Usually underlying TB lymphadenitis
• Develops as firm subcutaneous bluish-red nodules
- Break down and perforate leaving undermined ulcers and
dircharging sinuses
- Bilateral
• Histopathology :
- Massive necrosis and abscess formation in the center
- The periphery of abscess or the margin of the sinuses
contain tuberculoid granuloma and true trubercle
- Langhans giant cell (formed by the fusion of epithelioid
cells (macrophages), and contain nuclei arranged in a
horseshoe-shaped pattern in the cell periphery)
Granulation tissue with a poorly formed granuloma to the left of centre.
Within this area there is a multinucleate giant cell of the Langhans type
30#
Anak perempuan usia 9 bulan dibawa ke IGD oleh ibunya dengan
keluhan demam tinggi terus menerus sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai nyeri sendi dan nyeri perut. TD 80/60 mmHg, Nadi
130x/m, RR 30x/m, Tax 37OC. Pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak
lemah dan ekstremitas dingin. Hasil lab Hb. 14, Hct 56%, leukosit
2.900, trombosit 62.000, AST ALT meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam berdarah dengue
b. Dengue shock syndrome
c. Demam Scarlet
d. Demam Tifoid
e. Demam Rheumatik
DHF grade III = DSS

Anak perempuan usia 9 bulan dibawa ke IGD oleh ibunya dengan


keluhan demam tinggi terus menerus sejak 3 hari yang lalu. Keluhan
juga disertai nyeri sendi dan nyeri perut. TD 80/60 mmHg, Nadi
130x/m, RR 30x/m, Tax 37OC. Pemeriksaan fisik didapatkan KU tampak
lemah dan ekstremitas dingin. Hasil lab Hb. 14, Hct 56%, leukosit
2.900, trombosit 62.000, AST ALT meningkat. Apakah diagnosis pasien?
a. Demam berdarah dengue
b. Dengue shock syndrome
c. Demam Scarlet
d. Demam Tifoid
e. Demam Rheumatik
WHO classification of dengue infections and grading of severity of DHF (2011)
Dengue Shock Syndrome (DHF Grade III & IV)

• Criteria for dengue haemorrhagic fever as above with sign of


shock including
• Tachycardia, cool extremities, delayed capillary refill, weak
pulse, lethargy or restlessness, which may be a sign of reduced
brain perfusion
• Pulse pressure ≤ 20 mmHg with increased diastolic pressure, e.g
100/80 mmHg
• Hypotension by age, defined as systolic pressure <80 mmHg for
those aged <5 years or 80 to 90 mmHg for older children and
adults
31#
Anak laki-laki usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
bengkak di bawah kelopak mata dan di kaki sejak 1 bulan terakhir.
Keluhan ini merupakan pertama kali nya yang dialami pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/50 mmHg, Nadi 100x/m, RR
20x/m, suhu 36OC. Ditemukan edema palpebra bilateral dan edema
pretibial. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan albumin +4, eritrosit
0-1/lpb, leukosit 0-2/lpb, bakteri (-). Apakah diagnosa yang tepat?
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindrom nefrotik
c. Kwarsiokor
d. Sindrom hemolitik uremik
e. ISK
31#
Anak laki-laki usia 5 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan
bengkak di bawah kelopak mata dan di kaki sejak 1 bulan terakhir.
Keluhan ini merupakan pertama kali nya yang dialami pasien. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/50 mmHg, Nadi 100x/m, RR
20x/m, suhu 36OC. Ditemukan edema palpebra bilateral dan edema
pretibial. Pada pemeriksaan urinalisis didapatkan albumin +4, eritrosit
0-1/lpb, leukosit 0-2/lpb, bakteri (-). Apakah diagnosa yang tepat?
a. Glomerulonefritis akut
b. Sindrom nefrotik
c. Kwarsiokor
d. Sindrom hemolitik uremik
e. ISK
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2)

• Bengkak pada kelopak mata, tungkai,


Hipoalbuminemia asites, edema anasarka
(<2,5 g/dl) • BAK keruh, berbuih

Edema Terbanyak pada anak :

• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan


Hiperlipidemia (>200 temuan Histopatologi paling banyak
mg/dl), oval fat bodies adalah minimal-change nephropathy
32#
Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan dibawa ibunya ke IGD RS
dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Diare tidak bercampur
darah, diare kurang lebih setengah gelas dengan frekuensi 3-
5x/hari. Keluhan juga disertai muntah seperempat gelas 4x sehari.
Pemeriksaan fisik kesadaran stupor, mata cowong, ubun-ubun
cekung, turgor kulit kembali sangat lambat. BB 8 kg. Apakah tata
laksana awal yang tepat?
a. 240 cc 2 jam dan 360 cc 4 jam
b. 240 cc 1 jam dan 560 cc 5 jam
c. 240 cc 2 jam dan 240 cc 4 jam
d. 560 cc 1 jam dan 240 cc 5 jam
e. 560 cc 2 jam dan 360 cc 4 jam
Dehidrasi Berat
Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan dibawa ibunya ke IGD RS
dengan keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Diare tidak bercampur
darah, diare kurang lebih setengah gelas dengan frekuensi 3-
5x/hari. Keluhan juga disertai muntah seperempat gelas 4x sehari.
Pemeriksaan fisik kesadaran stupor, mata cowong, ubun-ubun
cekung, turgor kulit kembali sangat lambat. BB 8 kg. Apakah tata
laksana awal yang tepat?
a. 240 cc 2 jam dan 360 cc 4 jam
b. 240 cc 1 jam dan 560 cc 5 jam
c. 240 cc 2 jam dan 240 cc 4 jam
d. 560 cc 1 jam dan 240 cc 5 jam
e. 560 cc 2 jam dan 360 cc 4 jam
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan Sedang Dehidrasi Berat
Rencana Terapi C/ Dehidrasi Berat
Umur Pemberian Pertama 30 Pemberian Berikut 70
mg/kg Selama : mg/kg Selama :

Bayi (dibawah 12 bulan) 1 jam* 5 jam


Anak (12 bulan sampai 30 menit* 2 ½ jam
5 tahun)
*Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba
*Cairan yang digunakan : kristaloid
33#
Anak laki-laki usia 6 tahun datang dengan keluhan demam tinggi
mendadak sejak 3 hari. Keluhan disertai nyeri sendi, nyeri perut,
mual dan muntah, serta sulit makan. TD 100/70mmHg, nadi
120x/m, RR 24x/m, suhu 39OC. Pemeriksaan fisik didapatkan hepar
1,5 cm di bawah arcus costae. Pemeriksaan Tourniquette (+).
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat?
a. Demam skarlet
b. Demam chikungunya
c. Demam dengue
d. Demam thyphoid
e. Demam e.c hepatitis akut
33#
Anak laki-laki usia 6 tahun datang dengan keluhan demam tinggi
mendadak sejak 3 hari. Keluhan disertai nyeri sendi, nyeri perut,
mual dan muntah, serta sulit makan. TD 100/70mmHg, nadi
120x/m, RR 24x/m, suhu 39OC. Pemeriksaan fisik didapatkan hepar
1,5 cm di bawah arcus costae. Pemeriksaan Tourniquette (+).
Apakah kemungkinan diagnosis yang tepat?
a. Demam skarlet
b. Demam chikungunya
c. Demam dengue
d. Demam thyphoid
e. Demam e.c hepatitis akut
WHO classification of dengue infections and grading of severity of DHF (2011)
34#
Seorang anak usia 5 tahun datang ke IGD dengan keluhan bengkak
pada wajah dan tungkai, terutama pada pagi hari. Keluhan juga
disertai BAK berwarna keruh dan berbuih sejak 1 bulan terakhir.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bengkak pada periorbita,
pretibial dan dorsum pedis. Hasil lab darah: Ur 2.8 mg/dl, Cr 0.3
mg/dl, Albumin 1.5 g/dl. Hasil urinalisa: Protein +4, Eritrosit 3-
5/lpb, Leukosit 1-4/lpb. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Cystitis
b. Pyelonephritis
c. Sindrom Nefrotik
d. Glomerulonefritis
e. ISK
34#
Seorang anak usia 5 tahun datang ke IGD dengan keluhan bengkak
pada wajah dan tungkai, terutama pada pagi hari. Keluhan juga
disertai BAK berwarna keruh dan berbuih sejak 1 bulan terakhir.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan bengkak pada periorbita,
pretibial dan dorsum pedis. Hasil lab darah: Ur 2.8 mg/dl, Cr 0.3
mg/dl, Albumin 1.5 g/dl. Hasil urinalisa: Protein +4, Eritrosit 3-
5/lpb, Leukosit 1-4/lpb. Apakah diagnosis pasien ini?
a. Cystitis
b. Pyelonephritis
c. Sindrom Nefrotik
d. Glomerulonefritis
e. ISK
Glomerulonefritis (Sindroma Nefritik)

• Proteinuria
Sekumpulan gejala • Hematuria
klinis berupa
• Azotemia
P-H-A-R-O-H
yang terjadi secara
• Red blood cell cast
AKUT • Oliguria
• Hipertensi
35#
Pasien laki-laki 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering
mengalami kebiruan pada ujung jari. Keluhan memberat saat aktivitas
dan membaik dalam posisi jongkok. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
100 mmHg, Nadi 80x/m, RR 20x/m, Saturasi 80%, auskultasi murmur
sistolik area pulmonal. Hasil EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kanan
dan pemeriksaan radiologi thorax didapatkan gambaran bootshape.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Atrio-Ventricular Septal Defect
b. Ventricular Septal Defect
c. Atrial Septal Defect
d. Tetralogi of Fallot
e. Persistent Ductus Asrteriosus
35#
Pasien laki-laki 12 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sering
mengalami kebiruan pada ujung jari. Keluhan memberat saat aktivitas
dan membaik dalam posisi jongkok. Pemeriksaan fisik didapatkan TD
100 mmHg, Nadi 80x/m, RR 20x/m, Saturasi 80%, auskultasi murmur
sistolik area pulmonal. Hasil EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kanan
dan pemeriksaan radiologi thorax didapatkan gambaran bootshape.
Apakah diagnosis yang tepat?
a. Atrio-Ventricular Septal Defect
b. Ventricular Septal Defect
c. Atrial Septal Defect
d. Tetralogi of Fallot
e. Persistent Ductus Asrteriosus
Kelainan pada TOF :
• Ventricular septal defect (VSD)
• Pulmonary stenosis
Tetralogy of Fallot
• Overriding aorta
• Right ventricular hypertrophy

Gejala :
• Sesak, terutama setelah aktivitas,
sianosis, sering jongkok setelah
aktivitas

Pemeriksaan fisik :
• Sianosis, jari tabuh, RVH, murmur
sistolik pada regio katup pulomnal

Pemeriksaan radiologis :
• Bootshape
36#
Anak perempuan usia 2 tahun dibawa ke UGD karena sejak 2 hari ini diare
cair banyak dan sering. Keluhan juga disertai demam, mual dan muntah.
Anak biasa dititipkan di penitipan anak dan beberapa anak lain juga
mengalami keluhan serupa. Pemeriksaan fisik anak tampak lemah, tidak
mau makan minum, mata cowong, takikardi dan febris. Bising usus
meningkat namun tidak didapatkan nyeri tekan pada palpasi abdomen.
Pada pemeriksaan feses lengkap didapatkan feses dengan konsistensi cair,
warna pucat, tidak didapatkan eritrosit dan leukosit. Apakah organisme
penyebab tersering kondisi pasien?
a. Rotavirus
b. Vibrio cholerae
c. Paramyxovirus
d. Salmonella typhi
e. Pseudomonas aeruginosa
36#
Anak perempuan usia 2 tahun dibawa ke UGD karena sejak 2 hari ini diare
cair banyak dan sering. Keluhan juga disertai demam, mual dan muntah.
Anak biasa dititipkan di penitipan anak dan beberapa anak lain juga
mengalami keluhan serupa. Pemeriksaan fisik anak tampak lemah, tidak
mau makan minum, mata cowong, takikardi dan febris. Bising usus
meningkat namun tidak didapatkan nyeri tekan pada palpasi abdomen.
Pada pemeriksaan feses lengkap didapatkan feses dengan konsistensi cair,
warna pucat, tidak didapatkan eritrosit dan leukosit. Apakah organisme
penyebab tersering kondisi pasien?
a. Rotavirus
b. Vibrio cholerae
c. Paramyxovirus
d. Salmonella typhi
e. Pseudomonas aeruginosa
Diare Cair
Jenis Nausea Fever Abd Terapi Keterangan Lain
Vomit Pain

Virus Rotavirus > + + + Suportif • Etiologi diare cair


Enterovirus paling sering
Adenovirus • Hasil feses lengkap
biasanya NORMAL

ETEC Gram + + + Cotrimoxazole • Hasil feses lengkap


(Enterot negatif ditemukan bakteri
oxigenic (+)
E.Coli)

Vibrio Gram + + + Tetrasiklin (>8 • Diare cair seperti


Cholera negatif tahun), cucian beras, diare
Cotrimoxazole masif tanpa
tenesmus, dehidrasi
37#
Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke Puskesmas karena ada benjolan
tidak nyeri di perut kiri atas. Keluhan dialami sejak usia 2 tahun, makin
lama makin membesar. Pemeriksan fisik didapatkan masa ukuran
4x7cm di hipokondrium kiri, tidak nyeri, terfiksir dan permukaan rata.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hematuria mikrositik dan
anemia normokrom normositer. Apakah diagnosis pasien?
a. Neuroblastoma
b. Nefroblastoma
c. Hepatoblastoma
d. Limfoma maligna
e. Ginjal polikistik
37#
Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa ke Puskesmas karena ada benjolan
tidak nyeri di perut kiri atas. Keluhan dialami sejak usia 2 tahun, makin
lama makin membesar. Pemeriksan fisik didapatkan masa ukuran
4x7cm di hipokondrium kiri, tidak nyeri, terfiksir dan permukaan rata.
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hematuria mikrositik dan
anemia normokrom normositer. Apakah diagnosis pasien?
a. Neuroblastoma
b. Nefroblastoma
c. Hepatoblastoma
d. Limfoma maligna
e. Ginjal polikistik
Wilms’ tumor (nephroblastoma)
• Keganasan pada ginjal yang sering
terjadi pada anak
• Gejala dan tanda:
- Nyeri perut dan masa pada bagian
perut
- Hematuria
- ISK
- Hematuria gross, hipertensi,
demam
- Anemia, hipotensi, demam
- Gejala respirasi, terkait dengan
metastase
38#
Seorang anak laki-laki 5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak di seluruh tubuh terutama kelopak mata dan tungkai. Keluhan
terutama muncul di pagi hari sejak 3 hari. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90x/m, rr 24x/m, suhu 36OC, terdapat
edema pada periorbita, pretibial dan dorsum pedis. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan ureum 28 mg/dl, kreatinin 0,3 mg/dl, albumin
1,5 g/dl. Hasil urinalisis berat jenis 1,025, ph 6,5 protein 4+, eritrosit 3-
5/lpb, leukosit 2-3/lpb. Apa diagnosis pasien ini?
a. Sistitis
b. Pielonefritis akut
c. Sindrom nefrotik
d. Infeksi saluran kemih
e. Glomerulonefritis akut
38#
Seorang anak laki-laki 5 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan
bengkak di seluruh tubuh terutama kelopak mata dan tungkai. Keluhan
terutama muncul di pagi hari sejak 3 hari. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 90x/m, rr 24x/m, suhu 36OC, terdapat
edema pada periorbita, pretibial dan dorsum pedis. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan ureum 28 mg/dl, kreatinin 0,3 mg/dl, albumin
1,5 g/dl. Hasil urinalisis berat jenis 1,025, ph 6,5 protein 4+, eritrosit 3-
5/lpb, leukosit 2-3/lpb. Apa diagnosis pasien ini?
a. Sistitis
b. Pielonefritis akut
c. Sindrom nefrotik
d. Infeksi saluran kemih
e. Glomerulonefritis akut
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2)

• Bengkak pada kelopak mata, tungkai,


Hipoalbuminemia asites, edema anasarka
(<2,5 g/dl) • BAK keruh, berbuih

Edema Terbanyak pada anak :

• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan


Hiperlipidemia (>200 temuan Histopatologi paling banyak
mg/dl), oval fat bodies adalah minimal-change nephropathy
39#
Seorang anak usia 2 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan
belum bisa berjalan. Riwayat tumbuh kembang pada usia 18 bulan
belum bisa duduk. Riwayat pasien lahir prematur dengan BBL 1800gr.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan spastik pada ekstremitas bawah
kanan dan kiri. Apakah diagnosa yang tepat?
a. Cerebral palsy spastik diplegic
b. Cerebral palsy spastik hemiplegic
c. Cerebral palsy tipe quadriplegic
d. Cerebral palsy total body involvement
e. Arthrogryposis congenital
39#
Seorang anak usia 2 tahun dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan
belum bisa berjalan. Riwayat tumbuh kembang pada usia 18 bulan
belum bisa duduk. Riwayat pasien lahir prematur dengan BBL 1800gr.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan spastik pada ekstremitas bawah
kanan dan kiri. Apakah diagnosa yang tepat?
a. Cerebral palsy spastik diplegic
b. Cerebral palsy spastik hemiplegic
c. Cerebral palsy tipe quadriplegic
d. Cerebral palsy total body involvement
e. Arthrogryposis congenital
Cerebral Palsy
• Definisi : gangguan fungsi motorik non-progesif akibat
kelainan/lesi pada otak yang terjadi pada awal kehidupan
• Etiologi : kelainan kongenital, genetik, inflamasi, infeksi,
anoksia, trauma, metabolik pada masa pre natal, natal atau
post natal
• Terbanyak adalah tipe spastik dengan klinis gait scissors/ kaki
menggunting
• Gejala penyerta : retardasi metal, gangguan penglihatan dan
pendengaran, gangguan bicara/bahasa
• Tatalaksana : Rehabilitasi medik untuk meningkatkan ROM
(menggerakkan ekstremitas)
40#
Seorang ibu membawa anak laki-laki nya umur 5 tahun ke IGD dengan
riwayat gizi buruk marasmus. Setelah dilakukan pemeriksaan anak
tampak somnolen dan lethargi, nadi 92x/m, RR 28x/m, suhu 36.5OC.
Hasil pemeriksaan GDA 30mg/dl. Apakah tatalaksana awal yang tepat
untuk pasien ini?
a. Pemberian D10% 5cc/kgBB per IV bolus
b. Pemberian D10% 5cc/kgBB per oral
c. Pemberian D5% 1cc/kgBB per IV bolus
d. Pemberian D5% 1 cc/kgBB per oral
e. Pemberian D5% dengan NaCl 0.9% 20cc/kgBB per IV bolus
40#
Seorang ibu membawa anak laki-laki nya umur 5 tahun ke IGD dengan
riwayat gizi buruk marasmus. Setelah dilakukan pemeriksaan anak
tampak somnolen dan lethargi, nadi 92x/m, RR 28x/m, suhu 36.5OC.
Hasil pemeriksaan GDA 30mg/dl. Apakah tatalaksana awal yang tepat
untuk pasien ini?
a. Pemberian D10% 5cc/kgBB per IV bolus
b. Pemberian D10% 5cc/kgBB per oral
c. Pemberian D5% 1cc/kgBB per IV bolus
d. Pemberian D5% 1 cc/kgBB per oral
e. Pemberian D5% dengan NaCl 0.9% 20cc/kgBB per IV bolus
Tata Laksana Awal Gizi Buruk
ATASI HIPOGLIKEMI !

JIKA PASIEN SADAR


50 cc larutan D10% oral atau larutan gula 10%

JIKA PASIEN TIDAK SADAR / TIDAK BISA MINUM


5cc/kgBB larutan D10% bolus iv

JIKA PASIEN SYOK


5cc/kgBB D10% bolus iv  Infus RLD5% 15cc/kgBB 1 jam
41#
Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
muncul bintik-bintik kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam.
Riwayat sebelumnya pasien batuk dan pilek. Pasien pernah mengalami
keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini lebih berat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura dan makula eritematosus
pada kedua ekstremitas bawah. Hasil lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit
4.700, Trombosit 412.000, dan peningkatan laju endap darah. Apakah
diagnosis pasien?
a. Idiopathic thrombocytopenic purpura
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. DIC
41#
Anak laki-laki usia 10 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan
muncul bintik-bintik kemerahan di kedua kaki sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan nyeri sendi, mual, muntah, dan BAB hitam.
Riwayat sebelumnya pasien batuk dan pilek. Pasien pernah mengalami
keluhan serupa 6 bulan yang lalu namun keluhan saat ini lebih berat. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan palpable purpura dan makula eritematosus
pada kedua ekstremitas bawah. Hasil lab Hb. 12 g/dl, Hct 36%, Leukosit
4.700, Trombosit 412.000, dan peningkatan laju endap darah. Apakah
diagnosis pasien?
a. Idiopathic thrombocytopenic purpura
b. Thrombotic thrombocytopenic purpura
c. Henoch schenloin purpura
d. Iritable bowel disease
e. DIC
Kelainan Hemostasis dan Koagulasi
Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler

Henoch Schonlein
ITP Hemofili Defisiensi Vit. K
Purpura
• Riwayat post • H. A  Defisiensi • Riwayat belum • Purpura di
infeksi Faktor VIII disuntik vitamin ekstremitas
• Purpura pada • H. B  Defisiensi K saat lahir bawah atau
kulit dan mukosa Faktor IX • Riwayat ASI daerah yang
• Diturunkan X- kurang terkena
• Trombositopenia
linked recessive • Bayi kecil (1-6 penekanan
• Bleeding time >>
• Riw. keluarga bulan) • Nyeri sendi/otot,
• Coombs Test (+) nyeri perut, BAB
• Terapi : Steroid, laki-laki • Defisiensi faktor
II, VII, IX, X hitam
Imunosupresan, • APTT >>
• PT >> APTT >> • Autoimun
Transfusi TC • Clotting time >> Vaskulitis
• Terapi : Transfusi • Clotting time >>
• Terapi : Steroid,
Konsentrat • Terapi : Injeksi Imunosupresan
Faktor VIII/IX/ Vitamin K,
Cryoprecipitate/ Transfusi FFP
FFP
HSP (Henoch-Schonlein Purpura)
Diagnosis HSP :
• Purpura di ekstremitas +
salah satu dari 4 gejala :
 Artrhalgia
 Nyeri abdomen difus
 Proteinuria atau
hematuria
 Biopsi didapatkan
dominasi deposisi IgA
42#
Seorang anak perempuan usia 18 bulan dibawa berobat ke PKM karena
berak encer. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 6-8 kali
sehari, jumlah sekitar ¼ gelas, konsistensi tinja cair sedikit ampas, tidak ada
darah dan lendir. Keluhan lain muntah 2 hari yang lalu jumlah ¼ gelas dan
demam sumer selama sakit ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 10 kg,
PB 80 cm, keadaan umum anak tampak rewel dan kehausan. Tanda vital nadi
98 x/menit regular kuat angkat, RR 20 x/menit regular, Tax 37,4oC, kedua
mata tampak cowong, mukosa bibir kering, bising usus meningkat dan turgor
kulit kembali lambat. Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Diare akut dehidrasi berat
b. Diare kronik dehidrasi berat
c. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
d. Diare kronik dehidrasi berat
e. Diare akut tanpa dehidrasi
42#
Seorang anak perempuan usia 18 bulan dibawa berobat ke PKM karena
berak encer. Keluhan dirasakan sejak 3 hari yang lalu, frekuensi 6-8 kali
sehari, jumlah sekitar ¼ gelas, konsistensi tinja cair sedikit ampas, tidak ada
darah dan lendir. Keluhan lain muntah 2 hari yang lalu jumlah ¼ gelas dan
demam sumer selama sakit ini. Dari pemeriksaan fisik didapatkan BB 10 kg,
PB 80 cm, keadaan umum anak tampak rewel dan kehausan. Tanda vital nadi
98 x/menit regular kuat angkat, RR 20 x/menit regular, Tax 37,4oC, kedua
mata tampak cowong, mukosa bibir kering, bising usus meningkat dan turgor
kulit kembali lambat. Apakah diagnosis kasus di atas?
a. Diare akut dehidrasi berat
b. Diare kronik dehidrasi berat
c. Diare akut dehidrasi ringan-sedang
d. Diare kronik dehidrasi berat
e. Diare akut tanpa dehidrasi
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan Sedang Dehidrasi Berat
43#
Anak perempuan 8 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan
berat badan turun sejak 1 bulan terakhir namun nafsu makan baik.
Pasien juga dikeluhkan sering kencing dan mengompol. Riwayat kontak
TB (-). Kesadaran composmentis, RR 40x/mnt, Nadi 100x/m, BB 25kg,
TB 134cm. Hasil lab GDS 250, LED 7 mm/jam, Hb 11, Hct 37%,
Leukosit 5.100, Tromosit 350.000, hitung jenis -/-/-/54/40/6. Apakah
diagnosis pasien?
a. Nocturnal enuresis
b. Hipotiroid
c. DM tipe 1
d. KAD
e. Kongenital adrenal hiperplasia
43#
Anak perempuan 8 tahun dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan
berat badan turun sejak 1 bulan terakhir namun nafsu makan baik.
Pasien juga dikeluhkan sering kencing dan mengompol. Riwayat kontak
TB (-). Kesadaran composmentis, RR 40x/mnt, Nadi 100x/m, BB 25kg,
TB 134cm. Hasil lab GDS 250, LED 7 mm/jam, Hb 11, Hct 37%,
Leukosit 5.100, Tromosit 350.000, hitung jenis -/-/-/54/40/6. Apakah
diagnosis pasien?
a. Nocturnal enuresis
b. Hipotiroid
c. DM tipe 1
d. KAD
e. Kongenital adrenal hiperplasia
Diabetes Melitus Tipe -1
Gejala klinis :
• Polidipsi, poliuri, polifagi
• Penurunan BB dalam waktu cepat dengan gejala lain yang tidak khas
• Mudah lelah

Penunjang :
• GDA , GDP, GD2hPP
• HbA1c
• Kadar C peptide <<
• Petanda imunologi : ICAs, GAD, IAA

Terapi :
• Insulin
• Pengaturan makan, olahraga dan edukasi

Komplikasi :
• KAD, Hipoglikemia
Diagnosis DM
Diagnosis DM dapat ditegakkan apabila memenuhi salah satu kriteria
sebagai berikut:
1. Ditemukannya gejala klinis poliuria, polidipsia, nokturia, enuresis,
penurunan berat badan, polifagia, dan kadar glukosa plasma sewaktu
≥ 200 mg/ dL. Atau
2. Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dL. Atau
3. Kadar glukasa plasma ≥ 200 mg/ dL pada jam ke-2 TTGO (Tes
Tolerasansi Glukosa Oral). Atau
4. HbA1c >6.5% (dengan standar NGSP dan DCCT)

Konsensus Nasional Pengelolaan Diabetes Mellitus Tipe 1, IDAI, 2015


44#
Pasien anak perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke poli dengan
keluhan batuk sejak 7 hari yang lalu. Batuk disertai nafas dalam dan
bunyi melengking. Setelah batuk wajah tampak merah kemudian
membiru serta mata melotot dan lidah menjulur. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, lakrimasi, hipersalivasi
dan tampak petekie pada mata dan pipi. Apakah diagnosis pasien?
a. Laringitis
b. Faringitis
c. Pertusis
d. Pneumonia
e. Croup
44#
Pasien anak perempuan usia 2 tahun dibawa ibunya ke poli dengan
keluhan batuk sejak 7 hari yang lalu. Batuk disertai nafas dalam dan
bunyi melengking. Setelah batuk wajah tampak merah kemudian
membiru serta mata melotot dan lidah menjulur. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, lakrimasi, hipersalivasi
dan tampak petekie pada mata dan pipi. Apakah diagnosis pasien?
a. Laringitis
b. Faringitis
c. Pertusis
d. Pneumonia
e. Croup
Pertusis
Etiologi :

• Bordetella pertussis (cocobaccill gram negative)

Manifestasi Klinis

• Fase catarrhal : demam ringan, batuk pilek ringan, mata merah


(fase infeksius)
• Fase paroxysmal : whooping cough, batuk paroksismal disertai
nada yang meninggi/melengking, batuk yang sering hingga anak
sulit bernafas/sianosis, pada akhir batuk anak menarik nafas
dengan cepat, pada bayi seringkali diikuti muntah dan apnea
• Fase convalescence : batuk berkurang

Antibiotik rekomendasi :

• Golongan makrolida (Erythromycin, Azythromycin)


45#
Seorang wanita usia 28 tahun datang periksa ke dokter dengan keluhan
batuk disertai darah selama 2 bulan, lemas dan berkeringat di malam
hari. Pasien juga mengalami penurunan BB 2 kg selama 2 bulan ini.
Dari pemeriksaan dahak didapatkan hasil BTA (+). Pasien mempunyai
bayi berusia 5 bulan. Apakah terapi farmakologis untuk pencegahan
yang diberikan pada bayi tersebut?
a. INH 3 bulan
b. INH 6 bulan
c. INH 12 bulan
d. Rifampisin 4 bulan
e. Pirazinamid 12 bulan
Balita kontak dengan pasienTB BTA(+) 
profilaksis INH 6 bulan
Seorang wanita usia 28 tahun datang periksa ke dokter dengan keluhan
batuk disertai darah selama 2 bulan, lemas dan berkeringat di malam
hari. Pasien juga mengalami penurunan BB 2 kg selama 2 bulan ini.
Dari pemeriksaan dahak didapatkan hasil BTA (+). Pasien mempunyai
bayi berusia 5 bulan. Apakah terapi farmakologis untuk pencegahan
yang diberikan pada bayi tersebut?
a. INH 3 bulan
b. INH 6 bulan
c. INH 12 bulan
d. Rifampisin 4 bulan
e. Pirazinamid 12 bulan
46#
Anak perempuan usia 6 tahun datang bersama ibunya ke dokter
umum dengan keluhan keluar bintil-bintil di tubuh dan wajah sejak 3
hari ini. Awalnya di dada dan perut kemudian menyebar ke seluruh
tubuh. Sebelumnya didahului demam. Di sekolah banyak temannya
mengalami keluhan serupa sekitar 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan
didapatkan nadi 90x/m, rr 24x/m, Tax 38OC, lesi polimorfik, papul,
pustul, krusta di seluruh tubuh. Kapan waktu pemberian imunisasi
untuk pencegahan penyakit tersebut?
a. 2 bulan
b. 9 bulan
c. 12 bulan
d. 15 bulan
e. 2 tahun
Varicella
Anak perempuan usia 6 tahun datang bersama ibunya ke dokter
umum dengan keluhan keluar bintil-bintil di tubuh dan wajah sejak 3
hari ini. Awalnya di dada dan perut kemudian menyebar ke seluruh
tubuh. Sebelumnya didahului demam. Di sekolah banyak temannya
mengalami keluhan serupa sekitar 2 minggu yang lalu. Pemeriksaan
didapatkan nadi 90x/m, rr 24x/m, Tax 38OC, lesi polimorfik, papul,
pustul, krusta di seluruh tubuh. Kapan waktu pemberian imunisasi
untuk pencegahan penyakit tersebut?
a. 2 bulan
b. 9 bulan
c. 12 bulan
d. 15 bulan
e. 2 tahun
47#
Seorang anak laki-laki, usia 18 bln, dibawa ibunya ke IGD karena
kejang. Kejang terjadi 1 jam sebelum datang ke IGD, kejang
berlangsung selama 10 menit, saat kejang seluruh badan anak
dihentak hentak kan, setelah kejang pasien tertidur. Riwayat batuk
pilek sejak 4 hari. Pasien tidak pernah mengalami kejang seperti ini
sebelumnya. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. TD
100/70 mmHg, N 100 x/m, RR 24 x/m, Tax 38,8°C. Pemeriksaan
neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Kejang Demam Sederhana
b. Kejang Demam Kompleks
c. Meningoensefalitis
d. Meningitis
e. Status konvulsi
47#
Seorang anak laki-laki, usia 18 bln, dibawa ibunya ke IGD karena
kejang. Kejang terjadi 1 jam sebelum datang ke IGD, kejang
berlangsung selama 10 menit, saat kejang seluruh badan anak
dihentak hentak kan, setelah kejang pasien tertidur. Riwayat batuk
pilek sejak 4 hari. Pasien tidak pernah mengalami kejang seperti ini
sebelumnya. Riwayat keluarga dengan keluhan serupa disangkal. TD
100/70 mmHg, N 100 x/m, RR 24 x/m, Tax 38,8°C. Pemeriksaan
neurologis dalam batas normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Kejang Demam Sederhana
b. Kejang Demam Kompleks
c. Meningoensefalitis
d. Meningitis
e. Status konvulsi
Kejang Demam
 Kejang akibat peningkatan suhu tubuh (proses ekstrakranial) 
sebelum/setelah kejang pasien sadar, pemeriksaan neurologis
normal
 Prevalesi >> usia 6 bulan – 5 tahun

Sederhana

• Lama kejang < 15 menit


• Tidak berulang dalam 24 jam
• General Seizure

Kompleks

• Lama kejang > 15 menit*


• Berulang dalam 24 jam*
• Focal Seizure atau Fokal menjadi General*
48#
Anak usia 7 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan demam tinggi
disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada riwayat batuk,
pilek, nyeri telan. BAB dan BAK normal. Pemeriksaan fisik TD 110/70
mmHg, nadi 88x/mnt, Tax 38OC, rr 20x/mnt, tidak ditemukan tanda
perdarahan spontan. Tes tourniquet (-). Hasil pemeriksaan lab Hb 12,
Hct 36, trombosit 140.000, leukosit 4.000. Apakah penatalaksanaan
yang tepat untuk pasien ini?
a. Paracetamol 3 x 250 mg
b. Dexamethason 3 x 0,25 mg
c. Amoksisilin 3 x 250 mg
d. Acyclovir 5 x 400 mg
e. Eritromisin 4 x 200 mg
Demam Dengue

Anak usia 7 tahun datang diantar ibunya dengan keluhan demam tinggi
disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu. Tidak ada riwayat batuk,
pilek, nyeri telan. BAB dan BAK normal. Pemeriksaan fisik TD 110/70
mmHg, nadi 88x/mnt, Tax 38OC, rr 20x/mnt, tidak ditemukan tanda
perdarahan spontan. Tes tourniquet (-). Hasil pemeriksaan lab Hb 12,
Hct 36, trombosit 140.000, leukosit 4.000. Apakah penatalaksanaan
yang tepat untuk pasien ini?
a. Paracetamol 3 x 250 mg
b. Dexamethason 3 x 0,25 mg
c. Amoksisilin 3 x 250 mg
d. Acyclovir 5 x 400 mg
e. Eritromisin 4 x 200 mg
Tatalaksana
• Rehidrasi Oral
• Paracetamol
Demam Dengue • Cairan intravena bila: muntah, tidak
mau minum, demam tinggi,
dehidrasi, peningkatan Hct berkala

• Cairan kristaloid (iv) (10-7-5-3)


DHF gr I dan II
ml/kgBB 1 jam

• O2 2-4 lpm
DHF gr III dan IV
• Kristaloid (iv) 20 ml/kgBB 30 menit
49#
Seorang anak perempuan usia 15 tahun bersama orang tuanya datang
ke dokter spesialis anak untuk konsultasi mengenai perkembangannya.
Orang tua mengeluhkan pertumbuhan anaknya lebih lambat daripada
adiknya yang usianya 11 tahun. Pemeriksaan fisik pasien tampak
pendek, metacarpal pendek, leher lebar, dada bidang dengan jarak
puting jauh, payudara tidak membesar, pasien belum menstruasi.
Pasien juga dikeluhkan mengalami gangguan belajar. Apakah diagnosis
pasien?
a. Sindrom Turner
b. Drawfisme
c. Kretinisme
d. Hipotiroid kongenital
e. Delayed puberty
49#
Seorang anak perempuan usia 15 tahun bersama orang tuanya datang
ke dokter spesialis anak untuk konsultasi mengenai perkembangannya.
Orang tua mengeluhkan pertumbuhan anaknya lebih lambat daripada
adiknya yang usianya 11 tahun. Pemeriksaan fisik pasien tampak
pendek, metacarpal pendek, leher lebar, dada bidang dengan jarak
puting jauh, payudara tidak membesar, pasien belum menstruasi.
Pasien juga dikeluhkan mengalami gangguan belajar. Apakah diagnosis
pasien?
a. Sindrom Turner
b. Drawfisme
c. Kretinisme
d. Hipotiroid kongenital
e. Delayed puberty
Sindrom Turner
Kelainan kromosom 45X
Manifestasi:
 Webbing neck
 Tubuh pendek
 Mandibula kecil, telinga menonjol,
lipatan epikantus
 Dada luas karena nipple yang
berjauhan
 Cubitus valgus dan jari hiperkonveks
 Maturasi seksual gagal
 Disertai malformasi jantung dan ginjal
50#
Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang ke poli puskesmas dengan
keluhan bengkak dikedua mata, disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan kencing menjadi sedikit dan berwarna kemerahan
keruh sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan diawali dengan sakit “koreng”
dikulit sekiar 2-3 minggu yang lalu, namun tidak diobati. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran komposmentis, TD 140/95 mmHg, N 115 x/mnt, RR
24x/mnt, Tax 37OC. Apakah usulan pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Urinanalisis, darah rutin, BUN, kreatinin, ASTO
b. Urinanalisis, BUN, foto thoraks, echokardiografi
c. Urinanalisis, kreatinin, EKG, foto thoraks
d. Urinanalisis, ASTO, EKG, ANA test
e. EKG, echokardiografi, ANA test, ASTO
GNAPS

Seorang anak laki-laki usia 6 tahun datang ke poli puskesmas dengan


keluhan bengkak dikedua mata, disertai nyeri kepala sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai dengan kencing menjadi sedikit dan berwarna kemerahan
keruh sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan diawali dengan sakit “koreng”
dikulit sekiar 2-3 minggu yang lalu, namun tidak diobati. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran komposmentis, TD 140/95 mmHg, N 115 x/mnt, RR
24x/mnt, Tax 37OC. Apakah usulan pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan pada kasus tersebut?
a. Urinanalisis, darah rutin, BUN, kreatinin, ASTO
b. Urinanalisis, BUN, foto thoraks, echokardiografi
c. Urinanalisis, kreatinin, EKG, foto thoraks
d. Urinanalisis, ASTO, EKG, ANA test
e. EKG, echokardiografi, ANA test, ASTO
Glomerulonephritis Acute Post Streptococcus
(GNAPS)
Sindrom Nefritik + Riwayat Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (scarlet
fever, faringitis, infeksi kulit)

Patofisiologi Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A  Reaksi Antigen-


Antibodi  molecular mimicry  “kompleks imun”  inflamasi 
merusak glomerulus ginjal

Diagnosis • PHAROH (Proteinuria, Hematuria, Azotemia, Red blood cast, Oliguria,


Hipertensi)
• ASTO meningkat
• C3 menurun

Komplikasi Gagal Ginjal Akut, Hipertensi Ensephalopati, Gagal Jantung (ALO)

Terapi • Penicillin
• Anti hipertensi
• Diuretik bila edema
51#
Pasien perempuan usia 9 tahun dibawa oleh ibunya datang ke RS
dengan keluhan demam sejak sehari yang lalu. Riwayat nyeri perut
bagian bawah 2 minggu yang lalu. Saat ini pasien juga mengeluh nyeri
pada kedua pinggang. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok
costovertebra, lain-lain dalam batas normal. Lab urinalisis dijumpai
leukosit 40/lpb, eritrosit 3/lpb. Diagnosis pada pasien ini?
a. Sistitis
b. Uretritis
c. Ureteritis
d. GNAPS
e. Pyelonefritis
51#
Pasien perempuan usia 9 tahun dibawa oleh ibunya datang ke RS
dengan keluhan demam sejak sehari yang lalu. Riwayat nyeri perut
bagian bawah 2 minggu yang lalu. Saat ini pasien juga mengeluh nyeri
pada kedua pinggang. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri ketok
costovertebra, lain-lain dalam batas normal. Lab urinalisis dijumpai
leukosit 40/lpb, eritrosit 3/lpb. Diagnosis pada pasien ini?
a. Sistitis
b. Uretritis
c. Ureteritis
d. GNAPS
e. Pyelonefritis
Infeksi Saluran Kemih
ISK pada neonatus  Gejala tidak spesifik :
Demam, letargi, tidak mau minum, anoreksia, gagal
tumbuh, ikterik

Pielonefritis akut /  Demam, muntah, menggigil, flank pain, BAK bau


ISK atas menyengat
 PF : flank pain (nyeri ketok ginjal/CVA)

Sistitis /  Disuri, frekuensi, mengompol, tidak lampias, BAK


ISK bawah bau menyengat
 PF : nyeri tekan suprapubik

 Pemeriksaan penunjang :
 Urinalisis : lekosit urin (>5/lpb), leukosit esterase (+), nitrit (+), bacteria (+)
 Gold standart : kultur urin
52#
Seorang guru membawa muridnya, perempuan usia 10 tahun yang
sedang mengikuti kegiatan perkemahan dengan keluan diare selama
12 jam dengan ferkuensi 10 kali, anak tersebut terlihat lemas, muntah
tiap kali diberi makan/minum, anak juga belum buang air kecil selama
12 jam terakhir. Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien
tersebut?
a. Acute kidney injury pre renal
b. Acute kidney injury intermiten
c. Acute kidney injury post renal
d. Gagal ginjal kronik
e. Glomerulonefritis
Syok hipovolemik dt dehidrasi berat 
AKI pre renal
Seorang guru membawa muridnya, perempuan usia 10 tahun yang
sedang mengikuti kegiatan perkemahan dengan keluan diare selama
12 jam dengan ferkuensi 10 kali, anak tersebut terlihat lemas, muntah
tiap kali diberi makan/minum, anak juga belum buang air kecil selama
12 jam terakhir. Apa komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien
tersebut?
a. Acute kidney injury pre renal
b. Acute kidney injury intermiten
c. Acute kidney injury post renal
d. Gagal ginjal kronik
e. Glomerulonefritis
53#
Seorang anak 3 tahun mengeluh diare 5-6 kali, diare cair dan seperti
air cucian beras. Dari pemeriksaan feses didapatkan bakteri berbentuk
batang, gram negatif dan berflagella. Bagaimana mekanisme bakteri
tersebut dapat menyebabkan diare ?
a. Toksin yang meningkatkan aktivitas enzim adenilat siklase
b. Toksin yang meningkankan peristaltik usus
c. Kuman yang menghambat protein kanal natrium dan clorida di
usus
d. Kuman yang menghambat protein kanal air di usus
e. Kuman yang merusak mukosa vili usus
Vibrio cholera

Seorang anak 3 tahun mengeluh diare 5-6 kali, diare cair dan seperti
air cucian beras. Dari pemeriksaan feses didapatkan bakteri berbentuk
batang, gram negatif dan berflagella. Bagaimana mekanisme bakteri
tersebut dapat menyebabkan diare ?
a. Toksin yang meningkatkan aktivitas enzim adenilat siklase
b. Toksin yang meningkankan peristaltik usus
c. Kuman yang menghambat protein kanal natrium dan clorida di
usus
d. Kuman yang menghambat protein kanal air di usus
e. Kuman yang merusak mukosa vili usus
54#
Bayi 10 bulan di bawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan sulit
dibangunkan sejak tadi pagi. Menurut ibunya mencret sejak 3 hari yang
lalu sebanyak 15-20 kali perhari, cair tidak berdarah. Keluhan disertai
panas, batuk, pilek, muntah, perut kembung dan pantat anak kemerahan.
Sejak 3 jam yang lalu tidak buang air kecil. Pemeriksaan fisik: somnolen,
TD 80/60 mmHg, N 123x/menit, RR 69x/mnt, kussmaul, S 37.2°C, ubun-
ubun besar sangat cekung, bila menangis tidak mengeluarkan air mata,
mukosa mulut kering, retraksi intercosta dan suprasternal, turgor kulit
kembali sangat lambat. Apakah rencana terapi cairan pada kasus?
a. Rencana rehidrasi A
b. Rencana rehidrasi B
c. Rencana rehidrasi C
d. Resusitasi cairan 10 cc/kgbb
e. Resusitasi cairan 20 cc/kgbb
Dehidrasi Berat
Bayi 10 bulan di bawa orang tuanya ke puskesmas dengan keluhan sulit
dibangunkan sejak tadi pagi. Menurut ibunya mencret sejak 3 hari yang
lalu sebanyak 15-20 kali perhari, cair tidak berdarah. Keluhan disertai
panas, batuk, pilek, muntah, perut kembung dan pantat anak kemerahan.
Sejak 3 jam yang lalu tidak buang air kecil. Pemeriksaan fisik: somnolen,
TD 80/60 mmHg, N 123x/menit, RR 69x/mnt, kussmaul, S 37.2°C, ubun-
ubun besar sangat cekung, bila menangis tidak mengeluarkan air mata,
mukosa mulut kering, retraksi intercosta dan suprasternal, turgor kulit
kembali sangat lambat. Apakah rencana terapi cairan pada kasus?
a. Rencana rehidrasi A
b. Rencana rehidrasi B
c. Rencana rehidrasi C
d. Resusitasi cairan 10 cc/kgbb
e. Resusitasi cairan 20 cc/kgbb
55#
Anak laki-laki usia 5 tahun dikeluhkan diare sejak 3 hari yang lalu, diare
disertai darah dan lendir. Keluhan juga disertai kram dan nyeri perut.
Pemeriksaan fisik anak tampak kesakitan, nadi 92x/m, rr 24x/m, Tax
37,7OC. Pada pemeriksaan feses didapatkan eritrosit 65/lpb, leukosit
50/lpb, bakteri (+). Hasil kultur feses: basil gram negatif, fermentasi
laktosa (+)pada agar Mc Conckey. Apakah kemungkinan etiologi diare
pada anak tersebut ?
a. Enteropatogen E.coli
b. Enterotoxic E.coli
c. Enterohemoragic E.coli
d. Enteroinvasive E coli
e. Entamoeba histolitica
55#
Anak laki-laki usia 5 tahun dikeluhkan diare sejak 3 hari yang lalu, diare
disertai darah dan lendir. Keluhan juga disertai kram dan nyeri perut.
Pemeriksaan fisik anak tampak kesakitan, nadi 92x/m, rr 24x/m, Tax
37,7OC. Pada pemeriksaan feses didapatkan eritrosit 65/lpb, leukosit
50/lpb, bakteri (+). Hasil kultur feses: basil gram negatif, fermentasi
laktosa (+) pada agar Mc Conckey. Apakah kemungkinan etiologi diare
pada anak tersebut ?
a. Enteropatogen E.coli
b. Enterotoxic E.coli
c. Enterohemoragic E.coli
d. Enteroinvasive E coli
e. Entamoeba histolitica
Rencana Terapi C/Dehidrasi Berat
Umur Pemberian Pertama 30 Pemberian Berikut 70
mg/kg Selama : mg/kg Selama :

Bayi (dibawah 12 bulan) 1 jam* 5 jam


Anak (12 bulan sampai 30 menit* 2 ½ jam
5 tahun)
*Ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tidak teraba
*Cairan yang digunakan : kristaloid
56#
Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang dengan keluhan demam
disertai batuk sejak 5 hari. Saat ini muncul kemerahan di kulit namun
tidak disertai gatal. Pasien juga dikeluhkan kedua mata merah dan
berair sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik Nadi 100x/m, RR
28x/m, Tax 38OC, ditemukan conjungtivitis ODS dan makulopapular
eritema kasar pada bagian wajah, leher, badan dan ekstremitas. Hasil
pemeriksaan lain dalam batas normal. Apakah diagnosis yang tepat?
a. Measles
b. Rubella
c. Exanthema subitum
d. Erythema infectiosum
e. Demam Scarlet
56#
Seorang anak perempuan usia 2 tahun datang dengan keluhan demam
disertai batuk sejak 5 hari. Saat ini muncul kemerahan di kulit namun
tidak disertai gatal. Pasien juga dikeluhkan kedua mata merah dan
berair sejak 1 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik Nadi 100x/m, RR
28x/m, Tax 38OC, ditemukan conjungtivitis ODS dan makulopapular
eritema kasar pada bagian wajah, leher, badan dan ekstremitas. Hasil
pemeriksaan lain dalam batas normal. Apakah diagnosis yang tepat?
a. Measles
b. Rubella
c. Exanthema subitum
d. Erythema infectiosum
e. Demam Scarlet
DEMAM RUAM
Campak/ Morbili/ Rubela Demam
Measles/ Rubeola (German measles) Scarlet

Etiologi Virus Virus Streptococcus Beta


Hemolyticus Group A
Gejala dan • Demam • Demam • Demam
Tanda • Ruam makulo- • Ruam makulo-papular • Ruam papular kasar
papular dari dari leher/muka ke dan memucat bila
leher/muka ke bawah, ruam tidak ditekan
bawah, ruam confluenent • Faringitis
confluenent • Limfadenopati • White strawberry
• 3C (cough, coryza, • Ruam hilang 3-4 hari tongue atau Red
conjungtivitis) strawberry tongue
• Koplik spot
• Ruam hilang 7 hari
Komplikasi Diare, Otitis Media, Jarang GNAPS, Demam Rematik
Bronkopneumonia Akut, Penyakit Jantung
Rematik
Terapi Tirah Baring, Cairan Dan Nutrisi Cukup, Antipiretik, Antibiotik (Golongan
Vitamin A Penisilin)
57#
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan mudah sakit, sering demam, tubuh mudah
lebam dan sering mimisan. Pada pemeriksan fisik ditemukan tampak
pucat dan hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 9, leukosit
67.000, trombosit 130.000, sel blast 26% dan ditemukan gambaran
Auer rod. Apakah diagnosis pasien?
a. Leukimia limfositik kronik
b. Leukimia limfositik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik
57#
Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang bersama ibunya ke
puskesmas dengan keluhan tampak pucat sejak 2 bulan yang lalu.
Keluhan disertai dengan mudah sakit, sering demam, tubuh mudah
lebam dan sering mimisan. Pada pemeriksan fisik ditemukan tampak
pucat dan hepatomegali. Pemeriksaan laboratorium Hb 9, leukosit
67.000, trombosit 130.000, sel blast 26% dan ditemukan gambaran
Auer rod. Apakah diagnosis pasien?
a. Leukimia limfositik kronik
b. Leukimia limfositik akut
c. Leukimia myeloblastik akut
d. Leukimia myeloblastik kronik
e. Anemia aplastik
Leukemia
• Pucat, lemas, perdarahan, demam, BB turun, nyeri
Gejala dan Tanda
sendi, hepato-slenomegali, pembesaran KGB

Pemeriksaan • DL : Leukositosis, anemia dan/ atau trombositopenia


penunjang • Analisa sumsum tulang

Lymphoblast (+) Myeloblast (+), Auer rods Smudge Cells Hypercelluler


58#
Seorang bayi usia 3 bulan datang ke praktekan dokter keluarga dengan
keluhan badan kuning yang tidak hilang sejak lahir. Keluhan disertai
dengan urin berwarna gelap dan feces berwarna seperti dempul.
Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Hasil lab biliribin total 20, bilirubin direk 15, SGOT 80 dan SGPT 60.
Apakah diagnosis pasien?
a. Kista koledokus
b. Atresia bilier
c. Sindroma crigler-najjar
d. Toxoplasma
e. Neonatal hepatitis
58#
Seorang bayi usia 3 bulan datang ke praktekan dokter keluarga dengan
keluhan badan kuning yang tidak hilang sejak lahir. Keluhan disertai
dengan urin berwarna gelap dan feces berwarna seperti dempul.
Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Hasil lab biliribin total 20, bilirubin direk 15, SGOT 80 dan SGPT 60.
Apakah diagnosis pasien?
a. Kista koledokus
b. Atresia bilier
c. Sindroma crigler-najjar
d. Toxoplasma
e. Neonatal hepatitis
Atresia Bilier
• Etiologi : infeksi, malformasi kongenital,
autoimun dll
• Atresia bilier dapat menyebabkan
kerusakan pada duktus biliaris
intra/ekstrahepatal karena obstruktif
kolangiopati yang dapat berlanjut pada
kondisi fibrosis, sirosis dan kegagalan hati
• Gejala dan tanda : ikterus, tinja pucat
seperti dempul (akolik), urin seperti teh
• Lab :
• Bil direk > 1 mg/dl bila bil total < 5
mg/dl atau Bil direk > 20% dari bil total
bila bil total > 5 mg/dl
Pencitraan : USG (Triangular Cord Sign)

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011


59#
Seorang anak usia 1 tahun datang diantar orangtuanya dengan keluhan
diare sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi diare 5-7x/hari, cair dan tidak
ada lendir dan darah. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, KU baik,
tenang. BB 8 kg. Turgor baik, CRT < 2 detik, bibir mukosa basah. Terapi
yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. Rehidrasi 60 ml dalam 2 jam
b. Rehidrasi 60 ml dalam 4 jam
c. Pemberian oralit 50 ml setiap diare
d. Infus cairan 600 ml dalam 6 jam
e. Infus cairan 250 ml dalam 1 jam
Diare Akut Tanpa Dehidrasi

Seorang anak usia 1 tahun datang diantar orangtuanya dengan keluhan


diare sejak 2 hari yang lalu. Frekuensi diare 5-7x/hari, cair dan tidak
ada lendir dan darah. Pemeriksaan fisik tanda vital normal, KU baik,
tenang. BB 8 kg. Turgor baik, CRT < 2 detik, bibir mukosa basah. Terapi
yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. Rehidrasi 60 ml dalam 2 jam
b. Rehidrasi 60 ml dalam 4 jam
c. Pemberian oralit 50 ml setiap diare
d. Infus cairan 600 ml dalam 6 jam
e. Infus cairan 250 ml dalam 1 jam
Penilaian Derajat Dehidrasi
Tanpa dehidrasi D. Ringan Sedang Dehidrasi Berat
Rencana Terapi A/Tanpa Dehidrasi
• Cairan oralit diberikan :
< 2 tahun : 50 – 100 ml setaip kali BAB
≥ 2 tahun : 100 – 200 ml setiap kali BAB
• Berikan Zinc (selama 10 hari) :
< 6 bulan : 10 mg
≥ 6 bulan : 20 mg
• Lanjutkan ASI/makanan
• Nasehat

BAWA KEMBALI BILA :


 Diare bertambah parah, anak tidak bisa minum atau menyusu, atau
malas minum, atau timbul demam, atau ada darah di dalam tinja,
ATAU
 Tidak ada tanda-tanda tersebut tapi tidak ada perbaikan dalam 5 hari
60#
Bayi laki laki usia 17 hari dibawa ke dokter karena keluhan kuning dan
lemas. Ibu juga mengeluhkan bayi malas menentek sejak 2 hari ini.
Riwayat persalinan pervaginam, BBL 2.300 gram, uk 30 minggu.
Riwayat mendapatkan terapi sinar selama 3 hari kehidupan
pertamanya, namun orang tua pasien memutuskan pulang paksa.
Pemeriksaan fisik bayi tampak lemas, hipotoni, ikterus Kramer 5. Hasil
lab bilirubin total 21, bilirubin indirek 18, golongan darah bayi O+, ayah
A+, ibu O+. Diagnosa pasien ini adalah?
a. Sepsis neonatorum
b. Kern icterus
c. Atresia bilier
d. Hemolisis of newborn
e. DIC
60#
Bayi laki laki usia 17 hari dibawa ke dokter karena keluhan kuning dan
lemas. Ibu juga mengeluhkan bayi malas menentek sejak 2 hari ini.
Riwayat persalinan pervaginam, BBL 2.300 gram, uk 30 minggu.
Riwayat mendapatkan terapi sinar selama 3 hari kehidupan
pertamanya, namun orang tua pasien memutuskan pulang paksa.
Pemeriksaan fisik bayi tampak lemas, hipotoni, ikterus Kramer 5. Hasil
lab bilirubin total 21, bilirubin indirek 18, golongan darah bayi O+, ayah
A+, ibu O+. Diagnosa pasien ini adalah?
a. Sepsis neonatorum
b. Kern icterus
c. Atresia bilier
d. Hemolisis of newborn
e. DIC
Kernicterus (Bilirubin Encephalopathy)

“Bilirubin Indirek” menembus BBB  Otak


61#
Seorang anak berusia 10 tahun datang dengan Ibunya ke IGD dengan
keluhan sesak. Sesak di rasakan setelah kerja bakti di sekolah.
Didapatkan riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke dokter.
Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu. Nadi 92x/m, RR 32x/m,
suhu 37°C. Pasien masih dapat berjalan dan berbicara. Pada
pemeriksaan di dapatkan wheezing pada kedua lapangan paru.
Diagnosis pada kasus ini adalah?
a. Asma bronkiale persisten sedang serangan ringan
b. Asma bronkiale persisten ringan serangan sedang
c. Asma bronkiale interminten serangan ringan
d. Asma bronkiale persisten sedang serangan sedang
e. Asma bronkiale persisten ringan serangan ringan
61#
Seorang anak berusia 10 tahun datang dengan Ibunya ke IGD dengan
keluhan sesak. Sesak di rasakan setelah kerja bakti di sekolah.
Didapatkan riwayat sesak berulang dan sudah berobat ke dokter.
Riwayat sesak terakhir 2 minggu yang lalu. Nadi 92x/m, RR 32x/m,
suhu 37°C. Pasien masih dapat berjalan dan berbicara. Pada
pemeriksaan di dapatkan wheezing pada kedua lapangan paru.
Diagnosis pada kasus ini adalah?
a. Asma bronkiale persisten sedang serangan ringan
b. Asma bronkiale persisten ringan serangan sedang
c. Asma bronkiale interminten serangan ringan
d. Asma bronkiale persisten sedang serangan sedang
e. Asma bronkiale persisten ringan serangan ringan
Klasifikasi Kekerapan Gejala Asma
Pedoman Nasioanal Asma Anak (PNAA) 2015

Derajat Asma Uraian Kekerapan Gejala Asma

Intermitten Gejala asma <6x/tahun atau jarak antar gejala >6 mg

Persisten Ringan Gejala asma >1x/bulan, <1x/minggu

Persisten Sedang Gejala asma > 1x/minggu, namun tidak setiap hari

Persisten Berat Gejala asma terjadi hampir setiap hari


Derajat Penyakit Asma pada Anak
Pedoman Nasioanal Asma Anak (PNAA) 2004
62#
Anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan keluhan muncul bercak
kemerahan di tubuh dan tangan sejak 1 hari yang lalu. Riwayat 2
minggu sebelumnya pasien demam, batuk, pilek selama 4 hari. TD
100/70 mmHg, nadi 90x/m, rr 28x/m, suhu 36OC. Pemeriksaan fisik
didapatkan petekie di tubuh dan ekstremitas, lain-lain dalam batas
normal. Pemeriksaan lab Hb 12,4 g/dl, Hct 39%, Leukosit 9.000
sel/mm3, Trombosit 48.000 sel/mm3. Apakah kemungkinan diagnosa
pasien?
a. DIC
b. ITP
c. Demam Dengue
d. Von Wilbrand Disease
e. Henoch Scholnein Purpura
62#
Anak laki-laki usia 4 tahun datang dengan keluhan muncul bercak
kemerahan di tubuh dan tangan sejak 1 hari yang lalu. Riwayat 2
minggu sebelumnya pasien demam, batuk, pilek selama 4 hari. TD
100/70 mmHg, nadi 90x/m, rr 28x/m, suhu 36OC. Pemeriksaan fisik
didapatkan petekie di tubuh dan ekstremitas, lain-lain dalam batas
normal. Pemeriksaan lab Hb 12,4 g/dl, Hct 39%, Leukosit 9.000
sel/mm3, Trombosit 48.000 sel/mm3. Apakah kemungkinan diagnosa
pasien?
a. DIC
b. ITP
c. Demam Dengue
d. Von Wilbrand Disease
e. Henoch Scholnein Purpura
Kelainan Hemostasis dan Koagulasi
Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler

Henoch Schonlein
ITP Hemofili Defisiensi Vit. K
Purpura
• Riwayat post • H. A  Defisiensi • Riwayat belum • Purpura di
infeksi Faktor VIII disuntik vitamin ekstremitas
• Purpura pada • H. B  Defisiensi K saat lahir bawah atau
kulit dan mukosa Faktor IX • Riwayat ASI daerah yang
• Diturunkan X- kurang terkena
• Trombositopenia
linked recessive • Bayi kecil (1-6 penekanan
• Bleeding time >>
• Riw. keluarga bulan) • Nyeri sendi/otot,
• Coombs Test (+) nyeri perut, BAB
• Terapi : Steroid, laki-laki • Defisiensi faktor
II, VII, IX, X hitam
Imunosupresan, • APTT >>
• PT >> APTT >> • Autoimun
Transfusi TC • Clotting time >> Vaskulitis
• Terapi : Transfusi • Clotting time >>
• Terapi : Steroid,
Konsentrat • Terapi : Injeksi Imunosupresan
Faktor VIII/IX/ Vitamin K,
Cryoprecipitate/ Transfusi FFP
FFP
63#
Seorang anak laki laki 7 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas
dengan keluhan buang air besar berdarah sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal, turgor kulit kembali cepat, tampak kemerahan
dan lecet bekas garukan di sekitar anus. Hasil pemeriksaan
laboratorium feses didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis
pasien ini adalah?
a. Ascariasis
b. Trichuriasis
c. Strongiloidosis
d. Oxyuriasis
e. Taeniasis
63#
Seorang anak laki laki 7 tahun dibawa orang tuanya ke puskesmas
dengan keluhan buang air besar berdarah sejak 2 hari yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik
dalam batas normal, turgor kulit kembali cepat, tampak kemerahan
dan lecet bekas garukan di sekitar anus. Hasil pemeriksaan
laboratorium feses didapatkan gambaran sebagai berikut. Diagnosis
pasien ini adalah?
a. Ascariasis
b. Trichuriasis
c. Strongiloidosis
d. Oxyuriasis
e. Taeniasis
Enterobiasis
Enterobius
vermicularis/
Spesies
Oxyuris
vermicularis

Gatal disekitar anus


(terutama malam
Gejala
hari, keluar cacing
Klinis
berbentuk seperti
parutan kelapa

Bentuk
Telur
Infektif
Pemeriksaan anal
swab : telur
Diagnostik berbentuk
asimetris/plano
konveks
Diagnosis Enterobius
• Graham Scotch’s Adhesive tape/ Anal Telur bentuk asimetris/
Swab plano konveks, cacing
• Feses lengkap dewasa

A B C

A, B: Telur Enterobius. C: Cacing dewasa Enterobius vermicularis


64#
Seorang wanita 40 tahun datang periksa ke Puskesmas dengan keluhan
pusing, kadang berkunang-kunang, diare hilang timbul sejak 6 bulan
yang lalu. Pasien bekerja bercocok tanam. Riwayat perdarahan (-). TD
110/70 mmHg, Nadi 96x/m, RR 20x/m, Suhu 36°C. Pemeriksaan lab:
Hb 7,2g/dl, Hct 29%, MCV 68, MCH 28, Leukosit 11.000 sel/mm3,
Trombosit 215.000 sel/mm3. Pemeriksaan feses ditemukan gambar
berikut. Apakah etiologi penyakit pasien?
a. Ascaris lumbricoides
b. Ancylostoma duodenale
c. Trichuris triciura
d. Enterobius vermicularis
e. Fasciola hepatica
64#
Seorang wanita 40 tahun datang periksa ke Puskesmas dengan keluhan
pusing, kadang berkunang-kunang, diare hilang timbul sejak 6 bulan
yang lalu. Pasien bekerja bercocok tanam. Riwayat perdarahan (-). TD
110/70 mmHg, Nadi 96x/m, RR 20x/m, Suhu 36°C. Pemeriksaan lab:
Hb 7,2g/dl, Hct 29%, MCV 68, MCH 28, Leukosit 11.000 sel/mm3,
Trombosit 215.000 sel/mm3. Pemeriksaan feses ditemukan gambar
berikut. Apakah etiologi penyakit pasien?
a. Ascaris lumbricoides
b. Ancylostoma duodenale
c. Trichuris triciura
d. Enterobius vermicularis
e. Fasciola hepatica
Hookworm
- Ancylostoma
duodenale
Spesies
- Necator
americanus
Anemia,
mual/muntah,
Gejala gangguan
Klinis pertumbuhan

Bentuk Filariform larva


Infektif
Telur dinding tipis
transparan berisi
Diagnostik ovum/morula
pada bersegmen,
Feses rhabditiform atau
filariform larva
.
Diagnosis Hookworm

A B

A & B: Telur Hookworm E


Telur dinding tipis berisi morula
bersegmen

F
C D
E & F: Filariform larva Hookworm
C & D: Rhabditiform larva Hookworm
65#
Anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya periksa ke dokter
dengan keluhan mual muntah an tidak nafsu makan sejak 2 minggu
terakhir. Pasien juga merasa lemas dan mudah lelah. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan cacing
putih, bulat, ukuran 15 cm keluar dari anus pasien. Parasit apakah yang
menjadi etiologi pada kasus ini?
a. Trichuris trichuria
b. Ancylostoma duodenale
c. Ascaris lumbricoides
d. Oxyuris vermicularis
e. Strongiloides stercoralis
65#
Anak laki-laki usia 10 tahun datang dengan ibunya periksa ke dokter
dengan keluhan mual muntah an tidak nafsu makan sejak 2 minggu
terakhir. Pasien juga merasa lemas dan mudah lelah. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan didapatkan cacing
putih, bulat, ukuran 15 cm keluar dari anus pasien. Parasit apakah yang
menjadi etiologi pada kasus ini?
a. Trichuris trichuria
b. Ancylostoma duodenale
c. Ascaris lumbricoides
d. Oxyuris vermicularis
e. Strongiloides stercoralis
Ascariasis
Spesies Ascaris
lumbricoides
• Mual, muntah,
kembung, nafsu
makan menurun,
Gejala Klinis BAB keluar cacing
• Gejala Loeflr
Syndrome (batuk
dan sesak)
Bentuk
Telur
Infektif
Telur dinding tebal
3 lapis, lapisan luar
Diagnostik bergelombang
pada Feses (albuminoid), telur
decorticated,
cacing ukuran cm
• Telur dinding tebal 3 lapis
• Albuminoid
• Lapisan luar berenda atau seperti kulit durian
66#
Seorang bayi usia 8 bulan dibawa ibunya periksa ke RS karena keluhan
terdapat benjolan di punggung yang mulai muncul sejak lahir dan
makin lama semakin membesar. Pasien juga dikeluhkan belum bisa
tengkurap. Riwayat kelahiran normal pervaginam di bidan, usia cukup
bulan, BBL 2600 gram, langsung menangis. Dokter selanjutnya
melakukan pemeriksaan USG dan didapatkan defek neural tube pada
lumbosakral. Apakah etiologi kelaian pada pasien?
a. Defisiensi Fe
b. Defisiensi asam folat
c. Infeksi Toksoplasma
d. Infeksi CMV
e. Infeksi Rubella
66#
Seorang bayi usia 8 bulan dibawa ibunya periksa ke RS karena keluhan
terdapat benjolan di punggung yang mulai muncul sejak lahir dan
makin lama semakin membesar. Pasien juga dikeluhkan belum bisa
tengkurap. Riwayat kelahiran normal pervaginam di bidan, usia cukup
bulan, BBL 2600 gram, langsung menangis. Dokter selanjutnya
melakukan pemeriksaan USG dan didapatkan defek neural tube pada
lumbosakral. Apakah etiologi kelaian pada pasien?
a. Defisiensi Fe
b. Defisiensi asam folat
c. Infeksi Toksoplasma
d. Infeksi CMV
e. Infeksi Rubella
Neural Tube Defect
• Kegagalan penutupan
neural tube pada saat
embriologi
• Faktor resiko : defisiensi
asam folat, obat-obatan
(asam valparoat,
carbamazepine, fenitoin,
fenobarbital, thalidomide),
alkohol, radiasi, maternal
obesitas, diabetes dll
• Tipe : spina bifida,
anencephaly, encephalocele
iniencephaly,
craniorachischisis
67#
Seorang bayi laki laki usia 0 hari, dilahirkan beberapa jam yang lalu
secara pervaginan, usia kehamilan cukup bulan, dengan AS 7-9. Namun
pada pemeriksaan fisik ditemukan anemis dan ikterus kramer III. Dari
pemeriksaan lebih lanjut ternyata didapatkan kemungkinan
inkompabilitas golongan darah ABO dengan ibunya. Apakah
pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis?
a. Pemeriksaan hemaglobinuria
b. Pemeriksaan fungsi hati
c. Pemeriksaan fungsi ginjal
d. Direct coomb test
e. Apusan darah tepi
67#
Seorang bayi laki laki usia 0 hari, dilahirkan beberapa jam yang lalu
secara pervaginan, usia kehamilan cukup bulan, dengan AS 7-9. Namun
pada pemeriksaan fisik ditemukan anemis dan ikterus kramer III. Dari
pemeriksaan lebih lanjut ternyata didapatkan kemungkinan
inkompabilitas golongan darah ABO dengan ibunya. Apakah
pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis?
a. Pemeriksaan hemaglobinuria
b. Pemeriksaan fungsi hati
c. Pemeriksaan fungsi ginjal
d. Direct coomb test
e. Apusan darah tepi
Inkompatibilitas ABO
IBU Antigen Antibodi JANIN / AYAH Antigen Antibodi
A A Anti B
B B Anti A
O - Anti A, Anti B
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
A A Anti B
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
Pemeriksaan Coomb’s Test
68#
Bayi baru lahir dirujuk oleh bidan ke RS karena tampak pucat dan
ikterik. Riwayat persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup
bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan lab :
Hb 6 g/dL, Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit
160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi
AB rhesus positif. Apakah diagnosa pasien ini?
a. Anemia
b. Asfiksia neonatorum
c. Sepsis neonatorum
d. Hydrops fetalis
e. Hemolytic disease of newborn
68#
Bayi baru lahir dirujuk oleh bidan ke RS karena tampak pucat dan
ikterik. Riwayat persalinan normal pervaginam, usia kehamilan cukup
bulan, BBL 2.900 gram, AS 8-9. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal, didapatkan anemis dan ikterus kramer IV. Pemeriksaan lab :
Hb 6 g/dL, Hct 28%, Eritrosit 2.400.000, Leukosit 9.200, Trombosit
160.000. Ibu pasien memiliki golongan darah A rhesus positif dan bayi
AB rhesus positif. Apakah diagnosa pasien ini?
a. Anemia
b. Asfiksia neonatorum
c. Sepsis neonatorum
d. Hydrops fetalis
e. Hemolytic disease of newborn (inkompatibiltas golongan darah)
Inkompatibilitas ABO
IBU Antigen Antibodi JANIN / AYAH Antigen Antibodi
A A Anti B
B B Anti A
O - Anti A, Anti B
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
A A Anti B
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
69#
Seorang bayi usia 20 hari dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan demam
sejak 5 hari ini dan mulai tidak mau menyusu sejak 1 hari ini. Pasien
dikeluhkan BAK berbau dan pekat sejak 1 minggu terakhir. Pemeriksaan
fisik anak tampak sakit berat dan lemas, nadi 120x/m, rr 40x/m, suhu
39OC. Pemeriksaan lab : Hb 10 g/dl, Hct 36%, Leukosit 13.400. Trombosit
442.000. Pemeriksaan urinalisis : leukosit 15/lpb, nitrit (+), leukosit
esterase (+). Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
a. Seftriaxon IV
b. Ampicilin IV
c. Siprofloksasin IV
d. Kloramfenikol PO
e. Sefixime PO
ISK neonatus
Seorang bayi usia 20 hari dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan demam
sejak 5 hari ini dan mulai tidak mau menyusu sejak 1 hari ini. Pasien
dikeluhkan BAK berbau dan pekat sejak 1 minggu terakhir. Pemeriksaan
fisik anak tampak sakit berat dan lemas, nadi 120x/m, rr 40x/m, suhu
39OC. Pemeriksaan lab : Hb 10 g/dl, Hct 36%, Leukosit 13.400. Trombosit
442.000. Pemeriksaan urinalisis : leukosit 15/lpb, nitrit (+), leukosit
esterase (+). Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
a. Seftriaxon IV
b. Ampicilin IV (antibiotik pilihan untuk neonatus)
c. Siprofloksasin IV
d. Kloramfenikol PO
e. Sefixime PO
Infeksi Saluran Kemih
ISK pada neonatus  Gejala tidak spesifik :
Demam, letargi, tidak mau minum, anoreksia, gagal
tumbuh, ikterik

Pielonefritis akut /  Demam, muntah, menggigil, flank pain, BAK bau


ISK atas menyengat
 PF : flank pain (nyeri ketok ginjal/CVA)

Sistitis /  Disuri, frekuensi, mengompol, tidak lampias, BAK


ISK bawah bau menyengat
 PF : nyeri tekan suprapubik

 Pemeriksaan penunjang :
 Urinalisis : lekosit urin (>5/lpb), leukosit esterase (+), nitrit (+), bacteria (+)
 Gold standart : kultur urin
Algoritma Tatalaksana ISK

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011


Jenis dan Dosis Antibiotik untuk ISK
70#
Seorang anak laki-laki usia 11 tahun diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan batuk kering seperti menggonggong sejak 4 minggu
yang lalu. Batuk dirasakan mengganggu tidur pasien sehingga pasien
sering terbangun karena sesak napas dan kesakitan. Batuk juga
terkadang disertai mual muntah. Ibu pasien menyangkal adanya
riwayat demam, sakit kepala atau nyeri telan. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/70 mmHg, RR 30x/m, Tax 37OC. Apakah etiologi
penyakit tersebut?
a. B. Pertusis
b. H. Influenza
c. S. aureus
d. RSV
e. S. pneumonia
Sindroma Croup
Seorang anak laki-laki usia 11 tahun diantar ibunya ke puskesmas
dengan keluhan batuk kering seperti menggonggong sejak 4 minggu
yang lalu. Batuk dirasakan mengganggu tidur pasien sehingga pasien
sering terbangun karena sesak napas dan kesakitan. Batuk juga
terkadang disertai mual muntah. Ibu pasien menyangkal adanya
riwayat demam, sakit kepala atau nyeri telan. Pemeriksaan fisik
didapatkan TD 100/70 mmHg, RR 30x/m, Tax 37OC. Apakah etiologi
penyakit tersebut?
a. B. Pertusis
b. H. Influenza
c. S. aureus
d. RSV
e. S. pneumonia
Sindroma Croup
Gejala • Batuk menggonggong
• Sesak
• Demam
• Stridor

Meliputi Laring, Trachea, Bronkus

Temuan Edema subglotis


Klinis

Etiologi Virus RSV

X Ray Cervical AP : steeple sign

Terapi • Nebul epinefrin


• Kortikosteroid (po/im)
71#
Anak laki-laki 8 bulan datang dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan diare sejak 2 hari lalu. BAB sebanyak 4x dalam sehari, feses cair,
tidak ditemukan darah ataupun lendir. 2 hari yang lalu sebelum diare
muncul pasien diberikan susu formula karena ibu pasien mulai sibuk
dalam pekerjaan. Gejala disertai mual dan muntah, perut kembung,
bising usus meningkat, turgor baik, anus kemerahan dan bau tinja yang
asam. Apa tatalaksana awal yang diberikan pada pasien tersebut?
a. Hentikan susu formula
b. Rehidrasi dengan oralit
c. Pemberian antibiotik
d. Pemberian pectin cellulose
e. Rehidrasi dengan cairan intravena
71#
Anak laki-laki 8 bulan datang dibawa orang tuanya ke IGD dengan
keluhan diare sejak 2 hari lalu. BAB sebanyak 4x dalam sehari, feses cair,
tidak ditemukan darah ataupun lendir. 2 hari yang lalu sebelum diare
muncul pasien diberikan susu formula karena ibu pasien mulai sibuk
dalam pekerjaan. Gejala disertai mual dan muntah, perut kembung,
bising usus meningkat, turgor baik, anus kemerahan dan bau tinja yang
asam. Apa tatalaksana awal yang diberikan pada pasien tersebut?
a. Hentikan susu formula
b. Rehidrasi dengan oralit
c. Pemberian antibiotik
d. Pemberian pectin cellulose
e. Rehidrasi dengan cairan intravena
Etiologi :
Diare Non Infeksi
• Diare akibat susu formula

Jenis :

• Intoleransi laktosa
• Alergi Susu Sapi

Gejala dan Tanda :

• BAB cair
• Bau asam
• Pantat merah
• Ampas sedikit
• Tinja berbuih
• BAB nyemprot
• Perut kembung, muntah
72#
Anak usia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik karena sulit
berjalan sejak kecil. Riwayat keluhan yang sama pada kedua orang tua
pasien disangkal. Pada pemeriksaan fisik terlihat anak memposisikan
kakinya terlalu lebar ketika berjalan. Anak juga terlihat selalu berjinjit.
Ditemukan hiperlordosis lumbal, gower sign (+). Apakah diagnosis
pada kasus ini?
a. Amyotropic lateral sclerosis
b. Guilllane-barre syndrome
c. Poliomielitis
d. Dunchene muscular dystrophy
e. Multiple sclerosis
72#
Anak usia 5 tahun dibawa oleh orang tuanya ke poliklinik karena sulit
berjalan sejak kecil. Riwayat keluhan yang sama pada kedua orang tua
pasien disangkal. Pada pemeriksaan fisik terlihat anak memposisikan
kakinya terlalu lebar ketika berjalan. Anak juga terlihat selalu berjinjit.
Ditemukan hiperlordosis lumbal, gower sign (+). Apakah diagnosis
pada kasus ini?
a. Amyotropic lateral sclerosis
b. Guilllane-barre syndrome
c. Poliomielitis
d. Dunchene muscular dystrophy
e. Multiple sclerosis
Dunchene Muscular Dystrophy
73#
Anak laki laki usia 12 tahun datang ke Puskesmas bersama ibunya
untuk konsultasi. Riwayat keluarga yang tinggal serumah menderita TB
dan saat ini sedang menjalani pengobatan. Saat ini tidak ada gejala
klinis. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tes tuberkulin pasien (+).
Foto thorax dalam batas normal. Apakah penatalaksanaan yan tepat
untuk pasien ini?
a. Rontgent ulang 2 bulan kemudian
b. Tes tuberkulin 1 bulan kemudian
c. Berikan INH profilaksis
d. Berikan INH + Rifampisin
e. Berikan OAT
Skor TB = 6, usia > 5 thn  Observasi

Anak laki laki usia 12 tahun datang ke Puskesmas bersama ibunya


untuk konsultasi. Riwayat keluarga yang tinggal serumah menderita TB
dan saat ini sedang menjalani pengobatan. Saat ini tidak ada gejala
klinis. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Tes tuberkulin pasien (+).
Foto thorax dalam batas normal. Apakah penatalaksanaan yan tepat
untuk pasien ini?
a. Rontgent ulang 2 bulan kemudian
b. Tes tuberkulin 1 bulan kemudian
c. Berikan INH profilaksis
d. Berikan INH + Rifampisin
e. Berikan OAT
Algortima Diagnosis
dan Tatalaksana TB * Catatan:
Anak berdasarkan • Observasi
Sistem Skoring dilakukan dengan
Juknis Manajemen TB Anak, pemantauan
Kemenkes 2013 gejala klinis dan
atau
pemeriksaan
penunjang (hasil
BTA/ foto thorax),
• Tes tuberkulin
tidak untuk
pemantauan
karena pada anak
dengan Tes
tuberkulin (+)
akan tetap (+)
dalam jangka
waktu lama
meskipun sudah
sembuh
*
74#
Seorang anak 8 tahun datang diantar ibunya ke Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan uji BTA. Pada bulan lalu anak datang dengan
keluhan berat badan menurun disertai demam sumer malam hari,
ditemukan BTA (-). Hasil pemeriksaan saat ini ditemukan hasil BTA (+)
namun tanpa disertai keluhan. Apakah tindakan yang sebaiknya
dilakukan?
a. Melakukan radiologis rutin
b. Melakukan tes BTA bulan depan
c. Mulai terapi dengan INH selama 6 bulan
d. Mulai terapi OAT selama 6 bulan
e. Observasi
74#
Seorang anak 8 tahun datang diantar ibunya ke Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan uji BTA. Pada bulan lalu anak datang dengan
keluhan berat badan menurun disertai demam sumer malam hari,
ditemukan BTA (-). Hasil pemeriksaan saat ini ditemukan hasil BTA (+)
namun tanpa disertai keluhan. Apakah tindakan yang sebaiknya
dilakukan?
a. Melakukan radiologis rutin
b. Melakukan tes BTA bulan depan
c. Mulai terapi dengan INH selama 6 bulan
d. Mulai terapi OAT selama 6 bulan
e. Observasi
Juknis
Manajemen
dan
Tatalaksana TB
Anak,
Kemenkes 2016
75#
Pasien anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan
sulit berjalan sejak 3 bulan ini, kedua lutut juga dikeluhkan bengkak.
Pasien tidak mau sekolah karena susah berjalan sehingga tidak bisa
mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik kedua lutut bengkak, gait sulit
dinilai. Pemerikdaan lab ANA test (+), LED 120. Apakah diagnosis
pasien?
a. SLE
b. Rheumatoid arthritis
c. Juvenile idiopathic arthritis
d. Osteomyelitis
e. Septic arthritis
75#
Pasien anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan
sulit berjalan sejak 3 bulan ini, kedua lutut juga dikeluhkan bengkak.
Pasien tidak mau sekolah karena susah berjalan sehingga tidak bisa
mengikuti olahraga. Pemeriksaan fisik kedua lutut bengkak, gait sulit
dinilai. Pemerikdaan lab ANA test (+), LED 120. Apakah diagnosis
pasien?
a. SLE
b. Rheumatoid arthritis
c. Juvenile idiopathic arthritis
d. Osteomyelitis
e. Septic arthritis
Juvenil idiopathic arthritis (JIA)
Diagnosis JIA berdasarkan International League of
Association for Rheumatology (ILAR)
76#
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ibunya periksa karena
belum bisa bicara dan duduk. Riwayat pasien pernah kuning lama dan
BAB tidak lancar. Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara dan
tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit serupa. Pemeriksaan fisik
TTV dbn, pasien tampak lebih pendek dibanding anak seusianya, perut
buncit dan makroglosi. Apakah kemungkinan penyebabnya?
a. Sindrom Down
b. Sindrom Edward
c. Sindrom Klinefelter
d. Hipotiroid Didapat
e. Hipotiroid Kongenital
76#
Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dibawa ibunya periksa karena
belum bisa bicara dan duduk. Riwayat pasien pernah kuning lama dan
BAB tidak lancar. Pasien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara dan
tidak ada riwayat keluarga dengan penyakit serupa. Pemeriksaan fisik
TTV dbn, pasien tampak lebih pendek dibanding anak seusianya, perut
buncit dan makroglosi. Apakah kemungkinan penyebabnya?
a. Sindrom Down
b. Sindrom Edward
c. Sindrom Klinefelter
d. Hipotiroid Didapat
e. Hipotiroid Kongenital
Hipotiroid Kongenital
• Etiologi : Bayi lahir di daerah dengan prevalensi kretinisme endemik,
kekurangan yodium, ibu saat hamil mengkonsumsi obat antitiroid
• Gejala dan tanda :

Bila skor > 4 maka curiga hipotiroid kongenital, perlu investigasi lebih lanjut
77#
Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa berobat oleh ibunya karena
lemas dan kurus. Anak biasa diberi makan sayur dan nasi, tanpa
lauk ikan ataupun daging. Tampilan klinis anak lemah, rambut
merah dan jarang serta mudah rontok, edema pretibial dan
ditemukan “crazy pavement dermatosis”. Perbaikan nutrisi yang
paling tepat untuk pasien ini adalah?
a. Karbohidrat
b. Vit. B1
c. Vitamin C
d. Protein
e. Lemak jenuh
Kwarshiorkor
Anak laki-laki usia 3 tahun dibawa berobat oleh ibunya karena
lemas dan kurus. Anak biasa diberi makan sayur dan nasi, tanpa
lauk ikan ataupun daging. Tampilan klinis anak lemah, rambut
merah dan jarang serta mudah rontok, edema pretibial dan
ditemukan “crazy pavement dermatosis”. Perbaikan nutrisi yang
paling tepat untuk pasien ini adalah?
a. Karbohidrat
b. Vit. B1
c. Vitamin C
d. Protein
e. Lemak jenuh
Kekurangan Energi Protein (KEP)
MARASMUS KWARSHIORKOR

Defisiensi karbohidrat/energi Defisiensi protein


• Terlihat SANGAT KURUS • Edema simetris pada punggung
• Wajah seperti orang tua kaki atau seluruh tubuh
• Kulit kering, dingin, kendor, • Asites
keriput • Hepatomegali
• Atrofi otot • Crazy Pavement Dermatosis
• Iga gambang • Rambut warna seperti rambut
• Subkutan lemak hilang (baggy jagung dan mudah rontok
pants)

MARASMUS KWARSHIORKOR : Gejala Marasmus + EDEMA


78#
Seorang bayi baru lahir di ruang perinatologi tampak sesak dan
kebiruan. Riwayat persalinan pervaginam dengan APGAR score
pada menit 1-5 adalah 7/8, dengan usia kehamilan 30 minggu.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi dinding dada, nafas cuping
hidung dan akrosianosis. Apakah kemungkinan temuan radiologis
pada pemeriksaan foto X-ray thorax?
a. Honey comb appearance
b. Ground glass appearance
c. Hiperlusensi
d. Boot shape appearance
e. Infiltrat peribronchial
HMD
Seorang bayi baru lahir di ruang perinatologi tampak sesak dan
kebiruan. Riwayat persalinan pervaginam dengan APGAR score
pada menit 1-5 adalah 7/8, dengan usia kehamilan 30 minggu.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi dinding dada, nafas cuping
hidung dan akrosianosis. Apakah kemungkinan temuan radiologis
pada pemeriksaan foto X-ray thorax?
a. Honey comb appearance
b. Ground glass appearance
c. Hiperlusensi
d. Boot shape appearance
e. Infiltrat peribronchial
Asfiksia Neonatorum
Sindroma Aspirasi Hyalin Transient Pneumonia
Mekoneum Membrane Tanchypnea of
(MAS) Disease (RDS) Newborn (TTN)

Usia Posterm atau Prematur Aterm Semua usia


Aterm

Patofis Menghisap Defisiensi Lahir SC  sisa Infeksi


Ketuban keruh surfaktan cairan paru tdk intrauterin/
hijau keluar Intrapartum/
postpartum

X Ray Patchy infiltrate, Air bronchogram, Normal Infiltrat,


garis - garis kasar reticulogranular konsolidasi
pada kedua paru pattern/ground
glass appearance,
white lung
Hyalin Membrane Disease Derajat 1

• Pola retikulogranular /
Ground Glass Appearance

Derajat 2

• Air bronchogram

Derajat 3

• Sama dengan derajat 2


namun lebih berat, dengan
mediastinum melebar

Derajat 4

• Kolaps seluruh paru


sehingga paru tampak
putih (white lung)
79#
Bayi usia 7 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning hampir
seluruh badan sejak 3 hari ini. Riwayat demam disangkal. Riwayat
pasien mendapatkan ASI eksklusif. BAB warna coklat dan urin
warna kuning jernih. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal didapatkan ikterus kramer 4, lain-lain dbn. Pemeriksaan
penunjang bilirubin total 18 mg/dl. Apa yang harus dilakukan pada
bayi ini?
a. Fototerapi
b. Transfusi tukar
c. Medikamentosa
d. Tambahkan jumlah dan frekuensi ASI
e. Observasi
Ikterus Patologis
Bayi usia 7 hari dibawa ibunya ke dokter karena kuning hampir
seluruh badan sejak 3 hari ini. Riwayat demam disangkal. Riwayat
pasien mendapatkan ASI eksklusif. BAB warna coklat dan urin
warna kuning jernih. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal didapatkan ikterus kramer 4, lain-lain dbn. Pemeriksaan
penunjang bilirubin total 18 mg/dl. Apa yang harus dilakukan pada
bayi ini?
a. Fototerapi
b. Transfusi tukar
c. Medikamentosa
d. Tambahkan jumlah dan frekuensi ASI
e. Observasi
Ikterus Neonatorum
Ikterus
Ikterus ASI Ikterus Patologis
Fisiologis
• Hari ke 2 – 2 • Breast Feeding • Hari ke- 0 atau ke-
minggu Jaundice 1
• Peningkatan Bil • Breast Milk • Menetap pada usia
Indirek Jaundice ≥ 2 minggu
• Bil Direk ≤ 20% dari • Bayi prematur
Bil Total • Bil Direk > 20% dari
Bil Total
• Etiologi : ChHAMS
Penilaian Hiperbilirubinemia Pada Neonatus
KRAMER I : 5-7 mg/dL

KRAMER II : 7-10

KRAMER III : 10-13

KRAMER IV : 13-17

KRAMER V : > 17

• Kepala : 5 mg/dl
• Dada atas : 10
• Abdomen : 12
• Telapak : > 15
Ikterus ASI !
Breast Feeding Jaundice Breast Milk Jaundice

• Onset : < 7 hari (hari ke-2 atau • Onset : muncul pada hari ke 4-7
hari ke-3) dan bisa menetap sampai lebih
• Etiologi : ASI kurang dari 1 bulan
• Terapi : Tambahkan ASI dan • Etiologi : ASI eksklusif, ASI pada
observasi ibu tertentu (kelainan enzim
pada ASI), biasanya akan timbul
pada setiap bayi yang
disusukannya
• Terapi : Hentikan ASI
sementara, ganti susu formula
apabila membaik teruskan ASI,
bila tidak dirujuk
TATALAKSANA

Ikterus Fisiologis Ikterus Patologis

Observasi FOTOTERAPI
Teruskan ASI Bila gagal atau ada gejala Kern
Ikterik  TRANSFUSI TUKAR
80#
Anak laki-laki usia 7 tahun datang diantar ibunya periksa ke dokter
dengan keluhan badan lemas dan sulit makan sejak 3 bulan
terakhir. Pasien memiliki BB 17 kg, TB 96cm. Pasien tampak kurus,
didapatkan mata cekung, iga gambang dan atropi otot. Hasil kurva
pertumbuhan BB/TB menunjukkan Z score <-3 SD. Apakah nutrisi
yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. F75 dengan kalori 500 kkal
b. F75 dengan kalori 1360 kkal
c. F100 dengan kalori 500 kkal
d. F100 dengan kalori 1360 kkal
e. F100 dengan kalori 1500 kkal
Marasmus

Anak laki-laki usia 7 tahun datang diantar ibunya periksa ke dokter


dengan keluhan badan lemas dan sulit makan sejak 3 bulan
terakhir. Pasien memiliki BB 17 kg, TB 96cm. Pasien tampak kurus,
didapatkan mata cekung, iga gambang dan atropi otot. Hasil kurva
pertumbuhan BB/TB menunjukkan Z score <-3 SD. Apakah nutrisi
yang tepat diberikan pada pasien ini?
a. F75 dengan kalori 500 kkal
b. F75 dengan kalori 1360 kkal
c. F100 dengan kalori 500 kkal
d. F100 dengan kalori 1360 kkal
e. F100 dengan kalori 1500 kkal
Kebutuhan Energi, Protein dan Cairan sesuai
Fase-fase Tatalaksana Gizi Buruk

Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011


Fase pertama adalah stabilisasi dengan kebutuhan kalori 80-100/kgBB/hari
BB pasien 17 kg, maka 80 x 17 = 1360 kkal/hari
81#
Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang bersama orang tuanya
ke dokter dengan keluhan diare kurang lebih 8x perhari sejak 3 hari ini.
Diare disertai lendir darah. Mual muntah (+) dan demam (+). Pada
pemeriksaan fisik didapakan tanda vital normal, turgor kembali cepat
dan tenesmus. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan feses,
didapatkan seperti gambar dibawah ini. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien tersebut?
a. Pirantel pamoat
b. Metronidazol
c. Albendazol
d. Mebendazol
e. Cotrimoxazole
Amoebiasis
Seorang anak perempuan usia 5 tahun datang bersama orang tuanya
ke dokter dengan keluhan diare kurang lebih 8x perhari sejak 3 hari ini.
Diare disertai lendir darah. Mual muntah (+) dan demam (+). Pada
pemeriksaan fisik didapakan tanda vital normal, turgor kembali cepat
dan tenesmus. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan feses,
didapatkan seperti gambar dibawah ini. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien tersebut?
a. Pirantel pamoat
b. Metronidazol
c. Albendazol
d. Mebendazol
e. Cotrimoxazole
Disentri (Diare Lendir-Darah)
Etiologi Gejala, Tanda, Diagnosis Terapi
Balantidium coli • Riwayat tinggal di sekitar peternakan sapi Metronidazole
• Napas atau muntah bau tinja
• Pemeriksaan feses : tropozoid dan kista
berbentuk bulat memiliki makro dan
mikronukleus
Salmonella • Demam > 7 hari Cloramphenicole
• Diare lendir-darah
• Pemeriksaan penunjang : Widal, IgM anti
Salmonella, Kultur Darah
Shigella dysentri • Diare lendir-darah disertai dehidrasi Cotrimoxazole
• Pasien tampak toksik
• Pemeriksaan feses : leukosit dan eritrosit
meningkat, bakteri gram negatif
Entamoeba hystolytica • Diare lendir-darah, biasanya tanpa Metronidazole
dehidrasi/ringan
• Komplikasi: abses hepar
• Pemeriksaan feses:
- Kista: bulat dengan inti 4
- Tropozoit: bentuk iregular dengan
psudopoda, sitoplasma bergranular
mengandung eritrosit, inti sel dengan
karyosome di tengah dan kromatin di perifer
Gambaran Mikroskopis Feses

Shigella dysenteriae
Leukosit dan eritrosit
meningkat

Entamoeba hystolitica
• Kista : bulat berinti 4
• Trophozoit : bentuk iregular dengan psudopoda, dapat bergerak,
sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, inti sel
dengan karyosome di tengah dan kromatin di perifer
82#
Anak perempuan usia 3 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS dengan
keluhan kejang 30 menit yang lalu. Pasien kejang seluruh tubuh, kaki dan
tangan kaku, mata mendelik ke atas. Kejang berlangsung selama 10 menit
kemudian berhenti sendiri. Setelah kejang pasien menangis kemudian tertidur.
Kejang berlangsung 4x sejak 4 jam yang lalu dengan pola yang sama. Riwayat
demam 2 hari yang lalu disertai batuk dan pilek. Riwayat pasien sering kejang
saat demam. Pemeriksan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, compos
mentis, nadi 120x/m, rr 28x/m, suhu 39,6OC. Pemeriksaan neurologis dalam
batas normal. Apa pengobatan yang diberikan setelah pasien stabil?
a. Haloperidol rumatan
b. Diazepam rumatan 0,3-0,5 mg/kgBB
c. Fenitoin loading dose 20 mg/kg bb kemudian dilanjutkan dosis rumatan
d. Profilaksis intermitten diazepam 0,3 mg/kgbb/hari
e. Profilaksis kontinu fenobarbital 15-40 mg/kgbb/hari
82#
Anak perempuan usia 3 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RS dengan
keluhan kejang 30 menit yang lalu. Pasien kejang seluruh tubuh, kaki dan
tangan kaku, mata mendelik ke atas. Kejang berlangsung selama 10 menit
kemudian berhenti sendiri. Setelah kejang pasien menangis kemudian tertidur.
Kejang berlangsung 4x sejak 4 jam yang lalu dengan pola yang sama. Riwayat
demam 2 hari yang lalu disertai batuk dan pilek. Riwayat pasien sering kejang
saat demam. Pemeriksan fisik keadaan umum tampak sakit sedang, compos
mentis, nadi 120x/m, rr 28x/m, suhu 39,6OC. Pemeriksaan neurologis dalam
batas normal. Apa pengobatan yang diberikan setelah pasien stabil?
a. Haloperidol rumatan
b. Diazepam rumatan 0,3-0,5 mg/kgBB
c. Fenitoin loading dose 20 mg/kg bb kemudian dilanjutkan dosis rumatan
d. Profilaksis intermitten diazepam 0,3 mg/kgbb/hari
e. Profilaksis kontinu fenobarbital 15-40 mg/kgbb/hari
Terapi Profilaksis Jangka Panjang pada Kejang Demam
Profilaksis Indikasi :
Remiten / - KDK
Kontinu - Kelainan neurologis sebelum atau sesudah kejang
- Kejang demam berulang ≥ 4 kali/tahun
Terapi :
- Asam valproat 3-4 mg/kgBB/hari dibagi 1-2 dosis atau
- Fenobarbital 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis selama 1
tahun bebas kejang

Profilaksis Indikasi :
Intermiten KDS

Terapi :
Diazepam oral 0,3 mg/kgBB atau Diazepam per rectal 0,5 mg/kgBB
setiap 8 jam pada saat demam > 38,5°C
Pedoman Pelayanan Medis IDAI, 2011
83#
Anak perempuan usia 8 tahun datang ke RS diantar ibunya dengan
keluhan payudara membesar lebih besar dari ukuran biasa. Tumbuh
rambut kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan kadar LH meningkat. Apakah diagnosis
pasien?
a. Pubertas prekoks dependent GnRH
b. Pubertas prekoks independent GnRH
c. Pubertas inisial
d. Pubertas perifer
e. Precoccial pseudopuberty
83#
Anak perempuan usia 8 tahun datang ke RS diantar ibunya dengan
keluhan payudara membesar lebih besar dari ukuran biasa. Tumbuh
rambut kemaluan sejak 1 bulan yang lalu. Saat dilakukan
pemeriksaan didapatkan kadar LH meningkat. Apakah diagnosis
pasien?
a. Pubertas prekoks dependent GnRH
b. Pubertas prekoks independent GnRH
c. Pubertas inisial
d. Pubertas perifer
e. Precoccial pseudopuberty
Pubertas Prekoks
• Pubertas prekoks adalah munculnya tanda-tanda
perkembangan sek sekunders pada usia < 8 tahun (anak
permpuan) dan < 9 tahun (anak laki-laki)
• Klasifikasi :
1. Pubertas prekoks sentral (GnRH dependent)
2. Pubertas prekoks perifer (GnRH independent)
• Pubertas prekoks sentral (GnRH dependent) :
stimulasi gonadotropin berasal dari sekresi
GnRH oleh hipotalamus (aksis hipotalamus-
hipofisis - gonad)
• Kadar estrogen / testosteron meningkat akibat
peningkatan LH/FSH dan GnRH

• Pubertas prekoks perifer (GnRH independent)


: stimulasi hormon steroid seks yang
diproduksi bukan akibat sekresi gonadotropin
hipofisis akan tetapi berasal dari sebab
endogen (gonad atau ekstragonad) atau sebab
eksogen.
• Kadar estrogen / testosteron meningkat tanpa
disertai peningkatan LH/ FSH dan GnRH
#84
Seorang anak 7 tahun diantar ke IGD oleh orangtuanya dengan keluhan
gatal-gatal di seluruh tubuh sejak 30 menit SMRS. Gatal semakin
banyak dan menyebar cepat. Sebelumnya pasien mengkonsumsi ikan
di restaurant seafood sepulang sekolah. Pemeriksaan fisik didapatkan
ruam papul dan makula eritema di seluruh tubuh. Pemeriksan lain
dalam batas normal. Imunoglobulin yang berperan dalam proses ini?
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgM
e. IgG
Alergi Makanan

Seorang anak 7 tahun diantar ke IGD oleh orangtuanya dengan keluhan


gatal-gatal di seluruh tubuh sejak 30 menit SMRS. Gatal semakin
banyak dan menyebar cepat. Sebelumnya pasien mengkonsumsi ikan
di restaurant seafood sepulang sekolah. Pemeriksaan fisik didapatkan
ruam papul dan makula eritema di seluruh tubuh. Pemeriksan lain
dalam batas normal. Imunoglobulin yang berperan dalam proses ini?
a. IgA
b. IgD
c. IgE
d. IgM
e. IgG
85#
Seorang bayi perempuan usia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan bayi tampak pucat sejak 3 hari. Bayi mendapatkan ASI
eksklusif, namun bayi minum ASI hanya sekitar 100-150 cc/hari, karena
ibu bekerja 8 jam setiap hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bayi aktif,
konjungtiva dan ekstremitas anemis, tidak ditemukan organomegali.
Pemeriksaan penunjang menunjukkan kadar hemoglobin dibawah nilai
normal berdasarkan usia dan didapatkan anemia mikrositik hipokromik.
Apa yang perlu diberikan atau diketahui oleh ibu ?
a. Menghentikan pemberian ASI eksklusif
b. Pemberian suplemen zat besi
c. Skrining anemia
d. Pemberian MPASI dini
e. Pemberian susu formula
85#
Seorang bayi perempuan usia 6 bulan dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan bayi tampak pucat sejak 3 hari. Bayi mendapatkan ASI
eksklusif, namun bayi minum ASI hanya sekitar 100-150 cc/hari, karena
ibu bekerja 8 jam setiap hari. Dari pemeriksaan fisik didapatkan bayi aktif,
konjungtiva dan ekstremitas anemis, tidak ditemukan organomegali.
Pemeriksaan penunjang menunjukkan kadar hemoglobin dibawah nilai
normal berdasarkan usia dan didapatkan anemia mikrositik hipokromik.
Apa yang perlu diberikan atau diketahui oleh ibu ?
a. Menghentikan pemberian ASI eksklusif
b. Pemberian suplemen zat besi
c. Skrining anemia
d. Pemberian MPASI dini
e. Pemberian susu formula
Etiologi :
• Asupan Fe yang rendah, riwayat infeksi cacing

Gejala :
• Pucat, 5 L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai), pica

Pemeriksaan Fisik :
• Anemis, koilonikia (spoon nails), atrofi papil lidah (glositis), stomatitis
angularis, takikardi, gagal jantung

Lab :
• DL (Hb↓, MCV↓, MCH ↓, MCHC ↓)
• Hapusan darah tepi (hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis,
pencil/ cigar cell)
• GOLD STANDARD : Serum Iron ↓, Serum Ferritin ↓, TIBC ↑
• Suplementasi dengan preparat Fe dosis 4-6
mg/kgBB/hari
Terapi • Pemberian suplementasi Fe minimal selama 3 bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia berat
dengan kadar Hb < 4 g/dL

Diagnosis ADB

1 bulan 2-3 bulan

Mulai Terapi Fe Respon (+) Evaluasi


Bila Hb ≥ 2 g/dL
86#
Seorang anak umur 12 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan
demam hilang timbul sejak 1 minggu. Semakin sore demam semakin
tinggi disertai mual dan muntah dan sulit BAB pada awalnya tapi saat
ini pasien merasakan diare 5-7x/hari. Pemeriksaan fisik TD
110/70mmHg, N 80x/m, RR 26x/m, S 39OC. Pada kasus ini, kapan
pemeriksaan kultur darah dilakukan?
a. Demam hari 1
b. Demam hari 2
c. Demam minggu 1
d. Demam minggu 2
e. Demam minggu 3

Demam Tifoid

Seorang anak umur 12 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


demam hilang timbul sejak 1 minggu. Semakin sore demam semakin
tinggi disertai mual dan muntah dan sulit BAB pada awalnya tapi saat
ini pasien merasakan diare 5-7x/hari. Pemeriksaan fisik TD
110/70mmHg, N 80x/m, RR 26x/m, S 39OC. Pada kasus ini, kapan
pemeriksaan kultur darah dilakukan?
a. Demam hari 1
b. Demam hari 2
c. Demam minggu 1
d. Demam minggu 2
e. Demam minggu 3

Demam Tifoid
Etiologi :

• Salmonella typhi

Gejala dan Tanda :

• Demam lebih dari 7 hari, demam remitten (terutama malam hari),


kadang disertai mengigau
• Lidah tifoid (tengah kotor bagian tepi hiperemis), nyeri perut,
kembung, mual muntah, konstipasi, diare lendir darah, hepatomegali
kadang ditemukan

Penunjang :

• DL (leukopeni, limfositosis relatif)


• Diagnosis : Tes Widal, IgM atau IgG Anti Salmonella
• Gold Standard : Kultur darah pada minggu ke 1-2
87#
Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibu ke klinik karena kedua
lutut bengkak sejak 2 hari ini. Sebelumnya anak terjatuh dari sepeda.
Riwayat pasien sering mengalami gusi berdarah dan memar pada kulit
nya. Paman pasien juga mengalami hal yang sama. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal dan didaptakan hemarthrosis genu D/S.
Apakah terapi yang tepat?
a. Tranfusi konsentrat pembekuan darah
b. Transfusi FFP
c. Transfusi WB
d. Tranfusi cryopresipitat
e. Asam traneksamat
Hemofili

Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ibu ke klinik karena kedua
lutut bengkak sejak 2 hari ini. Sebelumnya anak terjatuh dari sepeda.
Riwayat pasien sering mengalami gusi berdarah dan memar pada kulit
nya. Paman pasien juga mengalami hal yang sama. Pemeriksaan fisik
tanda vital dalam batas normal dan didaptakan hemarthrosis genu D/S.
Apakah terapi yang tepat?
a. Tranfusi konsentrat pembekuan darah
b. Transfusi FFP
c. Transfusi WB
d. Tranfusi cryopresipitat
e. Asam traneksamat
Kelainan Hemostasis dan Koagulasi
Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler

Henoch Schonlein
ITP Hemofili Defisiensi Vit. K
Purpura
• Riwayat post • H. A  Defisiensi • Riwayat belum • Purpura di
infeksi Faktor VIII disuntik vitamin ekstremitas
• Purpura pada • H. B  Defisiensi K saat lahir bawah atau
kulit dan mukosa Faktor IX • Riwayat ASI daerah yang
• Diturunkan X- kurang terkena
• Trombositopenia
linked recessive • Bayi kecil (1-6 penekanan
• Bleeding time >>
• Riw. keluarga bulan) • Nyeri sendi/otot,
• Coombs Test (+) nyeri perut
• Terapi : Steroid, laki-laki • Defisiensi faktor
• APTT >> II, VII, IX, X • Autoimun
Imunosupresan, Vaskulitis
Transfusi TC • Clotting time >> • PT >> APTT >>
• Clotting time >> • Terapi : Steroid,
• Terapi : Transfusi Imunosupresan
Konsentrat • Terapi : Injeksi
Faktor VIII/IX/ Vitamin K,
Cryoprecipitate/ Transfusi FFP
FFP
88#
Anak laki-laki usia 9 bulan dikeluhkan darah tidak berhenti setelah
disuntik imunisasi. Tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pemeriksaan Bleeding Time normal, Clotting Time
memanjang, PT normal, APTT memanjang, kadar Faktor VIII 2 %
dan Faktor IX normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Von Willdebrand Disease
b. Hemofilia A
c. Hemofilia B
d. Defisiensi Vitamin K
e. DIC
88#
Anak laki-laki usia 9 bulan dikeluhkan darah tidak berhenti setelah
disuntik imunisasi. Tanda vital dan pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pemeriksaan Bleeding Time normal, Clotting Time
memanjang, PT normal, APTT memanjang, kadar Faktor VIII 2 %
dan Faktor IX normal. Apakah diagnosis pasien?
a. Von Willdebrand Disease
b. Hemofilia A
c. Hemofilia B
d. Defisiensi Vitamin K
e. DIC
Kelainan Hemostasis dan Koagulasi
Trombosit Faktor Koagulasi Vaskuler
Henoch Schonlein
ITP Hemofili Defisiensi Vit. K
Purpura
• Riwayat post • H. A  • Riwayat belum • Purpura di
infeksi Defisiensi Faktor disuntik vitamin ekstremitas
• Purpura pada VIII K saat lahir bawah atau
kulit dan mukosa • H. B  Defisiensi • Riwayat ASI daerah yang
Faktor IX kurang terkena
• Trombositopenia
• Diturunkan X- • Bayi kecil (1-6 penekanan
• Bleeding time >>
linked recessive bulan) • Nyeri sendi/otot,
• Coombs Test (+) nyeri perut
• Terapi : Steroid, • Riw. keluarga • Defisiensi faktor
laki-laki II, VII, IX, X • Autoimun
Imunosupresan, Vaskulitis
Transfusi TC • APTT >> • PT >> APTT >>
• Clotting time >> • Clotting time >> • Terapi : Steroid,
Imunosupresan
• Terapi : Transfusi • Terapi : Injeksi
Konsentrat Vitamin K,
Faktor VIII/IX/ Transfusi FFP
Cryoprecipitate/
FFP
89#
Seorang anak 7 tahun dibawa orang tuanya ke dokter dengan keluhan
pucat dan lemas sejak 1 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 92x/m, RR 26x/m, Tax 36, konjungtiva anemis, hepar
teraba 2 jari di bawah arcus costae, lien Schuffner II. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, Hct 32%, Leukosit 4.600,
Trombosit 378.000. Hapusan darah tepi terdapat gambaran sel pensil
dan sel target. Apakah proses yang mendasari anemia pada pasien ini?
a. Defisiensi besi
b. Hemoglobinopati
c. Defisiensi asam folat
d. Defisiensi B12
e. Autoimun
Talasemia

Seorang anak 7 tahun dibawa orang tuanya ke dokter dengan keluhan


pucat dan lemas sejak 1 bulan terakhir. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 92x/m, RR 26x/m, Tax 36, konjungtiva anemis, hepar
teraba 2 jari di bawah arcus costae, lien Schuffner II. Dari pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 8 g/dL, Hct 32%, Leukosit 4.600,
Trombosit 378.000. Hapusan darah tepi terdapat gambaran sel pensil
dan sel target. Apakah proses yang mendasari anemia pada pasien ini?
a. Defisiensi besi
b. Hemoglobinopati
c. Defisiensi asam folat
d. Defisiensi B12
e. Autoimun
Etiologi : Talasemia
• Kelainan genetik pada pembentukan rantai globin

Anamnesa :
• Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi berulang

Pemeriksaan Fisik :
• Pucat, hepatosplenomegali, ikterik, facies cooley/rodent face, gangguan
tumbuh kembang

Lab :
• Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis,
target cell)
• Gold standard : Hb Elektroforesa/Analisa Hb

Terapi :
• Transfusi PRC bila Hb<7 g/dL atau Hb≥7 g/dL dengan gejala talasemia
90#
Seorang laki-laki 25 tahun mengeluh ukuran penis kecil, suara
lembut, dan merasa sangat pemalu. Dari analisa kromosom
didapatkan 47XXY. Apakah diagnosa pada pasien diatas?
a. Sindroma Turner
b. Sindroma Klinifelter
c. Sindroma Down
d. Sindroma Edward
e. Pubertas prekoks
90#
Seorang laki-laki 25 tahun mengeluh ukuran penis kecil, suara
lembut, dan merasa sangat pemalu. Dari analisa kromosom
didapatkan 47XXY. Apakah diagnosa pada pasien diatas?
a. Sindroma Turner
b. Sindroma Klinifelter
c. Sindroma Down
d. Sindroma Edward
e. Pubertas prekoks
Sindrom Turner (X0) Sindrom Klinefelter (XXY)
91#
Seorang anak laki-laki 1 tahun, BB 8,2 kg. Dibawa ke poli anak dengan
keluhan pucat sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik di
dapatkan ikterik dan splenomegali. Hasil laboratorium menunjukkan
Hb 7,2 g% leukosit 6900/mm3, trombosit 194.000 /mm3, MCV 70
fl,MCH 24, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC normal, HbF 75%, HbA 15%, tes
Coombs negatif. Diagnosis yang tepat untuk penderita ini adalah?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia aplastik
d. Thalassemia
e. Autoimmune Hemolytic Anemia
91#
Seorang anak laki-laki 1 tahun, BB 8,2 kg. Dibawa ke poli anak dengan
keluhan pucat sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik di
dapatkan ikterik dan splenomegali. Hasil laboratorium menunjukkan
Hb 7,2 g% leukosit 6900/mm3, trombosit 194.000 /mm3, MCV 70
fl,MCH 24, MCHC 18 g/dl, SI dan TIBC normal, HbF 75%, HbA 15%, tes
Coombs negatif. Diagnosis yang tepat untuk penderita ini adalah?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia megaloblastik
c. Anemia aplastik
d. Thalassemia
e. Autoimmune Hemolytic Anemia
Etiologi : Talasemia
• Kelainan genetik pada pembentukan rantai globin

Anamnesa :
• Riwayat keluarga talasemia, riwayat transfusi berulang

Pemeriksaan Fisik :
• Pucat, hepatosplenomegali, ikterik, facies cooley/rodent face, gangguan
tumbuh kembang

Lab :
• Hapusan darah tepi : hipokrom, mikrositer, anisotosis, poikilositosis,
target cell)
• Gold standard : Hb Elektroforesa/Analisa Hb

Terapi :
• Transfusi PRC bila Hb<7 g/dL atau Hb≥7 g/dL dengan gejala talasemia
92#
Anak laki - laki usia 7 tahun datang bersama orang tuanya dengan
keluhan kencing seperti air cucian daging. Sebelumnya sekitar dua
minggu yang lalu pasien mengalami batuk pilek dan demam namun
sudah sembuh. Pemeriksaan didapatkan TD 130/90 mmHg, Nadi
90x/m, RR 26x/m, Tax 36,7OC lain-lain dalam batas normal. Dari hasil
pemeriksaan darah didapatkan kadar ASTO meningkat. Apakah
penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Furosemid
b. Captopril
c. Nifedipin
d. Prednison
e. Penicilin
92#
Anak laki - laki usia 7 tahun datang bersama orang tuanya dengan
keluhan kencing seperti air cucian daging. Sebelumnya sekitar dua
minggu yang lalu pasien mengalami batuk pilek dan demam namun
sudah sembuh. Pemeriksaan didapatkan TD 130/90 mmHg, Nadi
90x/m, RR 26x/m, Tax 36,7OC lain-lain dalam batas normal. Dari hasil
pemeriksaan darah didapatkan kadar ASTO meningkat. Apakah
penatalaksanaan yang tepat untuk pasien ini?
a. Furosemid
b. Captopril
c. Nifedipin
d. Prednison
e. Penicilin
Glomerulonephritis Acute Post Streptococcus
(GNAPS)

Sindrom Nefritik + Riwayat Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (scarlet


fever, faringitis, infeksi kulit)

Patofisiologi Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A  Reaksi Antigen-


Antibodi  molecular mimicry  “kompleks imun”  inflamasi 
merusak glomerulus ginjal

Diagnosis • PHAROH (Proteinuria, Hematuria, Azotemia, Red blood cast, Oliguria,


Hipertensi)
• ASTO meningkat
• C3 menurun

Komplikasi Gagal Ginjal Akut, Hipertensi Ensephalopati, Gagal Jantung (ALO)

Terapi • Penicillin
• Anti hipertensi
• Furosemid bila edema
93#
Anak laki-laki usia 10 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan kurang
konsentrasi dalam belajar dan mudah mengantuk. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal, didapatkan konjungtiva anemis, tidak terdapat
organomegali. Pemeriksaan lab Hb 8, MCV 78, MCH 22, Leu 5.100. Tro
280.000. Dokter memutuskan untuk memberikan tablet Fe. Di rumah,
anak mual setiap minum obat Fe tersebut, ibu pasien memberikan obat
tambahan antasida. Apakah efek obat antasida terhadap Fe?
a. Distribusi Fe menurun
b. Absorbsi Fe menurun
c. Absorbsi Fe meningkat
d. Metabolisme Fe meningkat
e. Metabolism Fe menurun
93#
Anak laki-laki usia 10 tahun datang dibawa ibunya dengan keluhan kurang
konsentrasi dalam belajar dan mudah mengantuk. Pemeriksaan tanda
vital dalam batas normal, didapatkan konjungtiva anemis, tidak terdapat
organomegali. Pemeriksaan lab Hb 8, MCV 78, MCH 22, Leu 5.100. Tro
280.000. Dokter memutuskan untuk memberikan tablet Fe. Di rumah,
anak mual setiap minum obat Fe tersebut, ibu pasien memberikan obat
tambahan antasida. Apakah efek obat antasida terhadap Fe?
a. Distribusi Fe menurun
b. Absorbsi Fe menurun
c. Absorbsi Fe meningkat
d. Metabolisme Fe meningkat
e. Metabolism Fe menurun
94#
Seorang anak perempuan usia 3 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas. Sesak nafas memberat sejak 2 hari yang lalu. Pasien
demam tinggi sejak 3 hari yang lalu dan sudah 1 minggu ini batuk-
batuk. Pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, retraksi epigastrium,
retraksi intercostalis. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. TB
b. Asma
c. Bronkiolititis
d. Bronkopneumonia
e. Kistik fibrosis
94#
Seorang anak perempuan usia 3 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas. Sesak nafas memberat sejak 2 hari yang lalu. Pasien
demam tinggi sejak 3 hari yang lalu dan sudah 1 minggu ini batuk-
batuk. Pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, retraksi epigastrium,
retraksi intercostalis. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. TB
b. Asma
c. Bronkiolititis
d. Bronkopneumonia
e. Kistik fibrosis
Bronkiolitis (3B) Bronkopneumonia (4A)
Usia < 2 tahun Segala usia
Etiologi Virus Bakteri
>> Respiratory Syncytial Virus >> Streptococcus pneumonia

Gejala • Riwayat ISPA • Riwayat ISPA


dan • Wheezing +++, ronkhi +/- • Rhonki +++, wheezing +/-
tanda • Gejala berat (takipneu, sianosis, • Gejala berat (takipneu, sianosis,
retraksi) retraksi)

Chest • Hiperinflasi paru Infiltrat, konsolidasi, penebalan pleura,


X- Ray • Hiperaerasi paru efusi, abses dll
• Air trapping
• Diameter AP membesar
• Penebalan atau infiltrat
peribronkial

Terapi • O2 • O2
• Nebul SABA • Nebul SABA
• Kortikosteroid • Antibiotik (Ampisilin)
• Antipiretik bila perlu • Antipiretik bila perlu
95#
Seorang ibu diketahui demam, keringat malam dan penurunan
berat badan sejak 3 bulan terakhir. Hasil BTA (+) dan saat ini sedang
menjalani OAT. Ibu baru saja melahirkan dan aktif menyusui. Kontak
TB dengan bayi (+) namun tuberculin test bayi negatif. Apa tindakan
anda terhadap bayi?
a. Tetap mendapat ASI + INH profilaksis
b. Stop ASI + INH profilaksis
c. Ibu stop OAT
d. Menjauhkan ibu dengan bayi
e. Beri susu formula
95#
Seorang ibu diketahui demam, keringat malam dan penurunan
berat badan sejak 3 bulan terakhir. Hasil BTA (+) dan saat ini sedang
menjalani OAT. Ibu baru saja melahirkan dan aktif menyusui. Kontak
TB dengan bayi (+) namun tuberculin test bayi negatif. Apa tindakan
anda terhadap bayi?
a. Tetap mendapat ASI + INH profilaksis
b. Stop ASI + INH profilaksis
c. Ibu stop OAT
d. Menjauhkan ibu dengan bayi
e. Beri susu formula
96#
Seorang bayi laki-laki usia 11 jam dibawa ibunya ke PKM karena dirujuk
oleh bidan. Bayi lahir cukup bulan, BB normal, sesuai masa kehamilan.
Pemeriksaan fisik tampak defek dinding abdomen, kemerahan
disebelah kiri umbilikus dan hanya tertutup selaput tipis. Tidak
terdapat massa otot abdomen diatasnya. Bagaimana tindakan yg
paling tepat?
a. Segera rujuk ke RS terdekat
b. Pasang infus dan segera rujuk ke RS terdekat
c. Pasang infus, pasang NGT dan rujuk ke RS terdekat
d. Tutup dengan kasa NaCl, jaga kehangatan dan rujuk ke RS terdekat
e. Pasang infus, tutup abdomen dengan kasa NaCl dan rujuk ke RS
terdekat
Omphalocele

Seorang bayi laki-laki usia 11 jam dibawa ibunya ke PKM karena dirujuk
oleh bidan. Bayi lahir cukup bulan, BB normal, sesuai masa kehamilan.
Pemeriksaan fisik tampak defek dinding abdomen, kemerahan
disebelah kiri umbilikus dan hanya tertutup selaput tipis. Tidak
terdapat massa otot abdomen diatasnya. Bagaimana tindakan yg
paling tepat?
a. Segera rujuk ke RS terdekat
b. Pasang infus dan segera rujuk ke RS terdekat
c. Pasang infus, pasang NGT dan rujuk ke RS terdekat
d. Tutup dengan kasa NaCl, jaga kehangatan dan rujuk ke RS terdekat
e. Pasang infus, tutup abdomen dengan kasa NaCl dan rujuk ke RS
terdekat
97#
Seorang anak perempuan umur 10 tahun datang bersama ibunya ke
dokter dengan keluhan berat badan sulit naik dan sering lemas.
Pemeriksaan fisik didapatkan gingivitis, ruam merah pada leher dan
dada, serta luka yang tidak kunjung sembuh pada tungkai atas dan
bawah. Apakah kemungkinan penyebab kondisi pasien?
a. Defisiensi Vit C
b. Defisiensi B1
c. Defisiensi B3
d. Defisiensi B12
e. Defisiensi Asam Folat
97#
Seorang anak perempuan umur 10 tahun datang bersama ibunya ke
dokter dengan keluhan berat badan sulit naik dan sering lemas.
Pemeriksaan fisik didapatkan gingivitis, ruam merah pada leher dan
dada, serta luka yang tidak kunjung sembuh pada tungkai atas dan
bawah. Apakah kemungkinan penyebab kondisi pasien?
a. Defisiensi Vit C
b. Defisiensi B1
c. Defisiensi B3 (Niacin)
d. Defisiensi B12
e. Defisiensi Asam Folat
98#
Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa ke dokter karena
mengeluh nyeri perut. Pemeriksaan fisik tampak sklera ikterik, hepar
membesar 3 jari bawah arcus costae, nyeri tekan perut kanan atas.
Riwayat pasien sering jajan di pinggir jalan saat sekolah. Apakah
pemeriksaan penunjang yang mungkin ditemukan pada pasien ini?
a. IgM anti HAV (+)
b. IgG Anti HAV (+)
c. HbsAg (+)
d. IgM Anti HBs (+)
e. Anti HBc (+)
98#
Seorang anak perempuan usia 9 tahun dibawa ke dokter karena
mengeluh nyeri perut. Pemeriksaan fisik tampak sklera ikterik, hepar
membesar 3 jari bawah arcus costae, nyeri tekan perut kanan atas.
Riwayat pasien sering jajan di pinggir jalan saat sekolah. Apakah
pemeriksaan penunjang yang mungkin ditemukan pada pasien ini?
a. IgM anti HAV (+)
b. IgG Anti HAV (+)
c. HbsAg (+)
d. IgM Anti HBs (+)
e. Anti HBc (+)
Hepatitis
Hepatitis A (4A) Hepatitis B (3A)
Progress • Infeksi akut • 90% asimptomatis dan muncul
• Asimptomatik >> hepatitis kronis saat dewasa
• Self limiting • Dapat menjadi sirosis 
karsinoma

Transmisi Fecal-Oral (anak jajan Darah, Seksual, Perinatal


sembarangan)
Klinis • Asimptomatis • Akut : asimptomatis
• Simptomatis (anoreksia, • Bila ada gejala : Seperti hepatitis
vomit, ikterik) A akut tapi lebih berat

Terapi Suportif Antivirus


(-)

(-)
99#
Seorang bayi perempuan umur 1 bulan datang ke puskesmas diantar
oleh ibunya dengan keluhan kuning hampir seluruh tubuh. Bayi juga
malas menetek, dan sembelit sudah 5 hari. Pada pemerisaan fisis,
tampak muka sembab dan makroglosi. fontanel yang melebar
mixedema, tangisan yang parau . Bayi lahir normal dengan BBL 3000
gram dan PBL 50 cm. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis?
a. Billirubin serum
b. TSH, FT4 serum
c. Albumin serum
d. Growth hormone serum
e. Protein serum
99#
Seorang bayi perempuan umur 1 bulan datang ke puskesmas diantar
oleh ibunya dengan keluhan kuning hampir seluruh tubuh. Bayi juga
malas menetek, dan sembelit sudah 5 hari. Pada pemerisaan fisis,
tampak muka sembab dan makroglosi. fontanel yang melebar
mixedema, tangisan yang parau . Bayi lahir normal dengan BBL 3000
gram dan PBL 50 cm. Pemeriksaan apa yang perlu dilakukan untuk
menegakkan diagnosis?
a. Billirubin serum
b. TSH, FT4 serum
c. Albumin serum
d. Growth hormone serum
e. Protein serum
Hipotiroid Kongenital
• Etiologi : Bayi lahir di daerah dengan prevalensi kretinisme endemik,
kekurangan yodium, ibu saat hamil mengkonsumsi obat antitiroid
• Gejala dan tanda :

Bila skor > 4 maka curiga hipotiroid kongenital, perlu investigasi lebih lanjut
Algoritma Skrining Hipotiroid Kongenital

Lab : T3 danT4 ↓ TSH ↑


Radiologi : USG atau CT scan tiroid, Tiroid scintigrafi, Bone Age, Skull X-Ray
100#
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas
dengan keluhan pucat, lemah, lesu sejak 1 bulan. Pada pemeriksaan
anak tampak sakit ringan. Hasil laboratorium diperoleh Hb 9 g/dl,
hematokrit 26%, leukosit 6rb/ul, trombosit 200rb/ul, MCV 60fl, MCH
25pg. Pasien kemudian diberi terapi preparat besi. Sampai kapan
pemberian terapi tersebut diberikan setelah kadar Hb mencapai nilai
normal?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 4 minggu
d. 6 minggu
e. 8 minggu
100#
Seorang anak berusia 6 tahun dibawa oleh ibunya ke puskesmas
dengan keluhan pucat, lemah, lesu sejak 1 bulan. Pada pemeriksaan
anak tampak sakit ringan. Hasil laboratorium diperoleh Hb 9 g/dl,
hematokrit 26%, leukosit 6rb/ul, trombosit 200rb/ul, MCV 60fl, MCH
25pg. Pasien kemudian diberi terapi preparat besi. Sampai kapan
pemberian terapi tersebut diberikan setelah kadar Hb mencapai nilai
normal?
a. 1 minggu
b. 2 minggu
c. 4 minggu
d. 6 minggu
e. 8 minggu
• Suplementasi dengan preparat Fe dosis 4-6
mg/kgBB/hari
Terapi • Pemberian suplementasi Fe minimal selama 3 bulan
• Transfusi PRC hanya diberikan pada anemia berat
dengan kadar Hb < 4 g/dL

Diagnosis ADB

1 bulan 2-3 bulan

Mulai Terapi Fe Respon (+) Evaluasi


Bila Hb ≥ 2 g/dL
101#
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter oleh ibunya
dengan keluhan sesak. Sesak dirasakan sejak 3 tahun, hilang timbul,
terutama pada malam hari. Ayah pasien memiliki riwayat asma. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan penggunaan otot bantu nafas dan
mengi pada kedua lapang paru. Saturasi O2 92 %. Pasien telah
diberikan inhalasi salbutamol 2 kali namun belum membaik. Berikut
merupakan komplikasi yang dapat terjadi, kecuali :
a. Pneumomediastinum
b. Alkalosis
c. Pneumotoraks
d. Atelektasis
e. Asidosis
Asthma Bronchial
Seorang anak perempuan usia 7 tahun dibawa ke dokter oleh ibunya
dengan keluhan sesak. Sesak dirasakan sejak 3 tahun, hilang timbul,
terutama pada malam hari. Ayah pasien memiliki riwayat asma. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan penggunaan otot bantu nafas dan
mengi pada kedua lapang paru. Saturasi O2 92 %. Pasien telah
diberikan inhalasi salbutamol 2 kali namun belum membaik. Berikut
merupakan komplikasi yang dapat terjadi, kecuali :
a. Pneumomediastinum
b. Alkalosis
c. Pneumotoraks
d. Atelektasis
e. Asidosis
102#
Anak laki-laki usia 5 tahun, dibawa ibunya ke poliklinik dengan
keluhan bengkak di seluruh tubuh dan perutnya membuncit. Dari
pemeriksaan dokter didapatkan asites dan edema anasarka. Dokter
menduga sebagai suatu sindrom nefrotik. Apa yang diharapkan dari
hasil pemeriksaan urin pasien tersebut ?
a. Glukosuria 4+
b. Keton bodies 2+
c. Proteinuria 4+
d. Profirinuria
e. Bilirubinuria
102#
Anak laki-laki usia 5 tahun, dibawa ibunya ke poliklinik dengan
keluhan bengkak di seluruh tubuh dan perutnya membuncit. Dari
pemeriksaan dokter didapatkan asites dan edema anasarka. Dokter
menduga sebagai suatu sindrom nefrotik. Apa yang diharapkan dari
hasil pemeriksaan urin pasien tersebut ?
a. Glukosuria 4+
b. Keton bodies 2+
c. Proteinuria 4+
d. Profirinuria
e. Bilirubinuria
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2)

• Bengkak pada kelopak mata, tungkai,


Hipoalbuminemia asites, edema anasarka
(<2,5 g/dl) • BAK keruh, berbuih

Edema Terbanyak pada anak :

• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan


Hiperlipidemia (>200 temuan Histopatologi paling banyak
mg/dl), oval fat bodies adalah minimal-change nephropathy
103#
Anak 1 tahun diantar orang tuanya dengan keluhan batuk dan
demam 7 hari, keluhan juga disertai sesak. Pada pemeriksaa
didapatkan dahak warna kuning kental, nafas cuping hidung,
retraksi (+). Pasien sudah diberi obat batuk selama 5 hari tapi batuk
dan demam masih ada. Foto thorax terdapat massa kistik dengan
airfluid level. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
a. Bronchiectasis
b. TB
c. Bronkiolitis
d. Abses paru
e. Bronkopneumonia
103#
Anak 1 tahun diantar orang tuanya dengan keluhan batuk dan
demam 7 hari, keluhan juga disertai sesak. Pada pemeriksaa
didapatkan dahak warna kuning kental, nafas cuping hidung,
retraksi (+). Pasien sudah diberi obat batuk selama 5 hari tapi batuk
dan demam masih ada. Foto thorax terdapat massa kistik dengan
airfluid level. Diagnosis yang tepat pada pasien adalah?
a. Bronchiectasis
b. TB
c. Bronkiolitis
d. Abses paru
e. Bronkopneumonia
104#
Anak berusia 6 tahun dibawa ke RS, dengan keluhan sering pilek
dan bersin-bersin. Sebelumnya tidak ada riwayat alergi maupun
atopi. Namun ayah pasien memiliki riwayat atopi. Jenis
pemeriksaan penunjang yang dapat mendeteksi hubungan sel mast
spesifik dengan IgE adalah:
a. Prick Test
b. Patch Test
c. Tes Pendulum
d. Food Challenge
e. Radioallergosorbent test (RAST)
104#
Anak berusia 6 tahun dibawa ke RS, dengan keluhan sering pilek
dan bersin-bersin. Sebelumnya tidak ada riwayat alergi maupun
atopi. Namun ayah pasien memiliki riwayat atopi. Jenis
pemeriksaan penunjang yang dapat mendeteksi hubungan sel mast
spesifik dengan IgE adalah:
a. Prick Test
b. Patch Test
c. Tes Pendulum
d. Food Challenge
e. Radioallergosorbent test (RAST)
105#
Anak 7 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemas dan
mata sayu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kurus,
baggy pants appearance, rambut berwarna seperti rambut jagung,
perut buncit dan edema pada kedua tungkai. Diagnosa yang tepat
pada kasus ini adalah?
a. Marasmus kwasiorkhor
b. Marasmus
c. Kwasiorkor
d. Defisiensi protein
e. Defisiensi energi
105#
Anak 7 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan lemas dan
mata sayu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak kurus,
baggy pants appearance, rambut berwarna seperti rambut jagung,
perut buncit dan edema pada kedua tungkai. Diagnosa yang tepat
pada kasus ini adalah?
a. Marasmus kwasiorkhor
b. Marasmus
c. Kwasiorkor
d. Defisiensi protein
e. Defisiensi energi
Kekurangan Energi Protein (KEP)
MARASMUS KWARSHIORKOR

Defisiensi karbohidrat/energi Defisiensi protein


• Terlihat SANGAT KURUS • Edema simetris pada punggung
• Wajah seperti orang tua kaki atau seluruh tubuh
• Kulit kering, dingin, kendor, • Asites
keriput • Hepatomegali
• Atrofi otot • Crazy Pavement Dermatosis
• Iga gambang • Rambut warna seperti rambut
• Subkutan lemak hilang (baggy jagung dan mudah rontok
pants)

MARASMUS KWARSHIORKOR : Gejala Marasmus + EDEMA


106#
Bayi baru lahir dikeluhkan tidak mau menetek dengan bibir
mecucu. Riwayat lahir di dukun dengan perawatan tali pusar
menggunakan ramu ramuan tradisional. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien ini?
a. Phenobarbital
b. Phenitoin
c. Asam valproat
d. Diazepam
e. Carbamazepin
Tetanus Neonatorum

Bayi baru lahir dikeluhkan tidak mau menetek dengan bibir


mecucu. Riwayat lahir di dukun dengan perawatan tali pusar
menggunakan ramu ramuan tradisional. Apakah terapi yang tepat
untuk pasien ini?
a. Phenobarbital
b. Phenitoin
c. Asam valproat
d. Diazepam
e. Carbamazepin
Tetanus Neonatorum
Faktor resiko :
• Riwayat persalinan yang kurang higienis, perawatan
talu pusat yang tidak higienis

Pemeriksaan fisik :
• Bayi sadar, spasme otot berulang
• Mulut mencucu seperti ikan
• Trismus
• Perut teraba seperti papan
• Opistotonus
• Ekstremitas spastik (boxing position)

Tatalaksana :
• Diazepan IV 10mg/kgBB/hari
• Human tetanus imunoglobulin 500 IU atau ATS
5000 IU
• Metronidazole atau Penicilin procaine
Kejang pada tetanus neonatorum !
108#
Seorang anak dibawa ibunya dengan keluhan BAB cair disertai
lendir dan darah sekitar 5-7 x/hari. Dari pemeriksaan feses
didapatkan gambaran sitoplasma bergranuler, berinti satu,
didapatkan eritrosit di dalam sitoplasmanya dan adanya gambaran
pseudopoda. Apa penyebab keluhan tersebut?
a. Balantidium coli
b. Entamoeba histolytica
c. Giardia lamblia
d. Shigella sp.
e. Trichuris trichiura
108#
Seorang anak dibawa ibunya dengan keluhan BAB cair disertai
lendir dan darah sekitar 5-7 x/hari. Dari pemeriksaan feses
didapatkan gambaran sitoplasma bergranuler, berinti satu,
didapatkan eritrosit di dalam sitoplasmanya dan adanya gambaran
pseudopoda. Apa penyebab keluhan tersebut?
a. Balantidium coli
b. Entamoeba histolytica
c. Giardia lamblia
d. Shigella sp.
e. Trichuris trichiura
Gambaran Mikroskopis Feses

Shigella dysenteriae
Leukosit dan eritrosit
meningkat

Entamoeba hystolitica
• Kista : bulat berinti 4
• Trophozoit : bentuk iregular dengan psudopoda, dapat bergerak,
sitoplasma bergranular dan mengandung eritrosit, inti sel
dengan karyosome di tengah dan kromatin di perifer
109#
Seorang anak laki-laki datang bersama ibunya dengan keluhan BAB
darah disertai lendir sejak sekitar 1 minggu yang lalu. Dan sekarang
anak mengeluh nyeri perut kanan bawah. Pada pemeriksaan
palpasi didapatkan nyeri tekan pada perut kanan bawah.
Pemeriksaan feses didapatkan gambaran kista Entamoeba
histolytica. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ini?
a. Abses hepar
b. Amoebiasis usus
c. Peritonitis amoeba
d. Appendisitis akut
e. Cholesistitis akut
109#
Seorang anak laki-laki datang bersama ibunya dengan keluhan BAB
darah disertai lendir sejak sekitar 1 minggu yang lalu. Dan sekarang
anak mengeluh nyeri perut kanan bawah. Pada pemeriksaan
palpasi didapatkan nyeri tekan pada perut kanan bawah.
Pemeriksaan feses didapatkan gambaran kista Entamoeba
histolytica. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien ini?
a. Abses hepar
b. Amoebiasis usus
c. Peritonitis amoeba
d. Appendisitis akut
e. Cholesistitis akut
110#
Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2 tahun dengan keluhan
utama terdapat bercak pada seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awal
mula keluar bercak pada belakang telinga dan menyebar ke wajah, badan,
lengan dan tungkai. Seminggu sebelumnya pasien mengeluh demam,
batuk-pilek dan badan terasa lemas. Ditemukan lesi kulit papul
eritematosa dan bercak koplik di mulutnya. Apakah terapi yang paling
sesuai?
a. Kortikosteroid yang setara dengan prednison 1mg/KbBB
b. Paracetamol 10mg/KgBB + Vitamin A + tirah baring
c. Kortikosteroid yang setara dengan prednison 1mg/KbBB + Vitamin A
d. Aquous Cristalline Penicillin 200.000-300.000 IU intravena
e. Aquous Cristalline Penicillin 200.000-300.000 IU intramuskular
Measles
Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2 tahun dengan keluhan
utama terdapat bercak pada seluruh tubuh sejak 1 hari yang lalu. Awal
mula keluar bercak pada belakang telinga dan menyebar ke wajah, badan,
lengan dan tungkai. Seminggu sebelumnya pasien mengeluh demam,
batuk-pilek dan badan terasa lemas. Ditemukan lesi kulit papul
eritematosa dan bercak koplik di mulutnya. Apakah terapi yang paling
sesuai?
a. Kortikosteroid yang setara dengan prednison 1mg/KbBB
b. Paracetamol 10mg/KgBB + Vitamin A + tirah baring
c. Kortikosteroid yang setara dengan prednison 1mg/KbBB + Vitamin A
d. Aquous Cristalline Penicillin 200.000-300.000 IU intravena
e. Aquous Cristalline Penicillin 200.000-300.000 IU intramuskular
DEMAM RUAM
Campak/ Morbili/ Rubela Demam
Measles/ Rubeola (German measles) Scarlet

Etiologi Virus Virus Streptococcus Beta


Hemolyticus Group A
Gejala dan • Demam • Demam • Demam
Tanda • Ruam makulo- • Ruam makulo-papular • Ruam papular kasar
papular dari dari leher/muka ke dan memucat bila
leher/muka ke bawah, ruam tidak ditekan
bawah, ruam confluenent • Faringitis
confluenent • Limfadenopati • White strawberry
• 3C (cough, coryza, • Ruam hilang 3-4 hari tongue atau Red
conjungtivitis) strawberry tongue
• Koplik spot
• Ruam hilang 7 hari
Komplikasi Diare, Otitis Media, Jarang GNAPS, Demam Rematik
Bronkopneumonia Akut, Penyakit Jantung
Rematik
Terapi Tirah Baring, Cairan Dan Nutrisi Cukup, Antipiretik, Antibiotik (Golongan
Vitamin A Penisilin)
111#
Seorang anak dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan badan
lemah dan lesu. Dari kecil pasien riwayat mendapatkan transfusi
darah, tidak didapatkan demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis, sklera subikterik, hepatosplenomegali. Dari hasil
laboratorium Coombs test (+), Retikulosit 2%, Spherosit 3,3%. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Anemia Def.besi
b. Anemia hemolitik
c. Anemia Def. B12
d. Anemia Aplastik
e. Anemia defisiensi piridoksin
111#
Seorang anak dibawa oleh ibunya ke IGD RS dengan keluhan badan
lemah dan lesu. Dari kecil pasien riwayat mendapatkan transfusi
darah, tidak didapatkan demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan
konjungtiva anemis, sklera subikterik, hepatosplenomegali. Dari hasil
laboratorium Coombs test (+), Retikulosit 2%, Spherosit 3,3%. Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien ini?
a. Anemia Def.besi
b. Anemia hemolitik
c. Anemia Def. B12
d. Anemia Aplastik
e. Anemia defisiensi piridoksin
TRIAS PSK
Pucat Splenomegali Kuning

Bilirubin Indirek >> Retikulosit >>

Anemia Hemolitik
112#
Seorang ibu membawa hasil serologi anak laki-laki nya usia 6 bulan
ke dokter. Ibu pasien pernah menderita penyakit kuning, ibu pasien
lupa apakah sudah memberikan vaksinasi ke anaknya atau belum.
Dari hasil pemeriksaan lab anak didapatkan Anti HBs (+), HBsAg (-)
Anti HBc (+), Anti HAV (-). Maka diagnosa pada pasien ini adalah?
a. Post infeksi hepatitis B
b. Sekarang terkena hepatitis B
c. Infeksi hepatitis B kronik
d. Sudah imunisasi hepatitis B
e. Infeksi Hepatitis A
112#
Seorang ibu membawa hasil serologi anak laki-laki nya usia 6 bulan
ke dokter. Ibu pasien pernah menderita penyakit kuning, ibu pasien
lupa apakah sudah memberikan vaksinasi ke anaknya atau belum.
Dari hasil pemeriksaan lab anak didapatkan Anti HBs (+), HBsAg (-)
Anti HBc (+), Anti HAV (-). Maka diagnosa pada pasien ini adalah?
a. Post infeksi hepatitis B
b. Sekarang terkena hepatitis B
c. Infeksi hepatitis B kronik
d. Sudah imunisasi hepatitis B
e. Infeksi Hepatitis A
(-)

(-)
113#
Anak usia 3 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena kejang. Kejang
lamanya 2 menit dan berulang 4x dalam sehari, lengan dan tungkai
kaku. Anak juga dikeluhkan demam. Vital sign Nadi 110x/m, RR 24x/m,
Tax 38.6 oC. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologi dalam batas
normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11 g/dl,
leukosit 15.000 mm3, trombosit 256.000 mm3. Apakah diagnosis pasien
tersebut ?
a. Epilepsi
b. Tetanus
c. Meningitis
d. Ensefalitis
e. Kejang demam
113#
Anak usia 3 tahun dibawa ke IGD oleh ibunya karena kejang. Kejang
lamanya 2 menit dan berulang 4x dalam sehari, lengan dan tungkai
kaku. Anak juga dikeluhkan demam. Vital sign Nadi 110x/m, RR 24x/m,
Tax 38.6 oC. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan neurologi dalam batas
normal. Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11 g/dl,
leukosit 15.000 mm3, trombosit 256.000 mm3. Apakah diagnosis pasien
tersebut ?
a. Epilepsi
b. Tetanus
c. Meningitis
d. Ensefalitis
e. Kejang demam
114#
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak nafas. BB 8 kg. Nadi 120x/menit nafas 34x/menit
suhu 37,2OC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan suara murmur
holosistolik di sela iga ke IV. Hasil pemeriksaan lain dalam batas
normal. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. PJB
b. PJR
c. Kardiomiopati
d. Miokarditis
e. Perikarditis
114#
Seorang anak perempuan usia 1 tahun dibawa ke IGD dengan
keluhan sesak nafas. BB 8 kg. Nadi 120x/menit nafas 34x/menit
suhu 37,2OC. Pada pemeriksaan fisik ditemukan suara murmur
holosistolik di sela iga ke IV. Hasil pemeriksaan lain dalam batas
normal. Apakah kemungkinan diagnosis pasien?
a. PJB
b. PJR
c. Kardiomiopati
d. Miokarditis
e. Perikarditis
115#
Anak usia 14 tahun datang dibawa ibu nya ke dokter dengan
keluhan demam sejak 7 hari, disertai mual muntah. Pasien
dikelukan tidak BAB sejak 4 hari, BAK normal. Nadi 90x/m, RR
24x/m, Tax 38OC. Hasil lab : Titer widal O 1/320. Diet apa yg
dianjurkan?
a. Lunak, rendah serat
b. Lunak, rendah protein
c. Lunak rendah lemak
d. Lunak, rendah kolesterol
e. Lunak, rendah KH
Demam Tifoid
Anak usia 14 tahun datang dibawa ibu nya ke dokter dengan
keluhan demam sejak 7 hari, disertai mual muntah. Pasien
dikelukan tidak BAB sejak 4 hari, BAK normal. Nadi 90x/m, RR
24x/m, Tax 38OC. Hasil lab : Titer widal O 1/320. Diet apa yg
dianjurkan?
a. Lunak, rendah serat
b. Lunak, rendah protein
c. Lunak rendah lemak
d. Lunak, rendah kolesterol
e. Lunak, rendah KH
116#
Anak usia 2 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan BAB terus menerus
dengan kostistensi cair, tidak berlendir, tidak berdarah, berbuih dan
berbau asam. BAB keluar sebanyak 3-4 sendok dengan frekuensi 4x
dalam satu hari ini. Riwayat anak diberi susu formula sejak usia 1 tahun.
Kejadian ini sudah berlangsung selama 2x namun dengan susu formula
yang berbeda. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak baik,
tidak didapatkan tanda dehidrasi, bising usus normal. Apakah
kemungkinan penyebab kasus diatas ?
a. Amubiasis
b. Intoleransi laktosa
c. Alergi susu sapi
d. Gastroenteritis
e. Peritonitis
116#
Anak usia 2 tahun dibawa ke dokter dengan keluhan BAB terus menerus
dengan kostistensi cair, tidak berlendir, tidak berdarah, berbuih dan
berbau asam. BAB keluar sebanyak 3-4 sendok dengan frekuensi 4x
dalam satu hari ini. Riwayat anak diberi susu formula sejak usia 1 tahun.
Kejadian ini sudah berlangsung selama 2x namun dengan susu formula
yang berbeda. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum anak baik,
tidak didapatkan tanda dehidrasi, bising usus normal. Apakah
kemungkinan penyebab kasus diatas ?
a. Amubiasis
b. Intoleransi laktosa
c. Alergi susu sapi
d. Gastroenteritis
e. Peritonitis
117#
Ibu membawa anaknya ke dokter yang berusia 2 tahun karena
nafsu makan menurun dan berat badan sulit naik. Sejak bayi anak
tidak diberi ASI, hanya minum air hijau. Pemeriksaan fisik
didapatkan anak tampak lemas sulit dibangunkan, sangat kurus, iga
gambang, baggy pants, akral hangat, tidak didapatkan edema.
Penatalaksanaan yang tepat adalah ?
a. Berikan makanan tambahan
b. IVFD Dextrose 5%
c. IVFD Dextrose 10%
d. Rehidrasi dengan RL
e. Berikan F100
117#
Ibu membawa anaknya ke dokter yang berusia 2 tahun karena
nafsu makan menurun dan berat badan sulit naik. Sejak bayi anak
tidak diberi ASI, hanya minum air hijau. Pemeriksaan fisik
didapatkan anak tampak lemas sulit dibangunkan, sangat kurus, iga
gambang, baggy pants, akral hangat, tidak didapatkan edema.
Penatalaksanaan yang tepat adalah ?
a. Berikan makanan tambahan
b. IVFD Dextrose 5%
c. IVFD Dextrose 10%
d. Rehidrasi dengan RL
e. Berikan F100
Tata Laksana Awal Gizi Buruk
ATASI HIPOGLIKEMI !

JIKA PASIEN SADAR


50 cc larutan D10% oral atau larutan gula 10%

JIKA PASIEN TIDAK SADAR / TIDAK BISA MINUM


5cc/kgBB larutan D10% bolus iv

JIKA PASIEN SYOK


5cc/kgBB D10% bolus iv  Infus RLD5% 15cc/kgBB 1 jam
118#
Seorang anak datang ke posyandu. Setelah diperiksa anak tersebut
berada sedikit dibawah garis merah di KMS. Sebulan yang lalu anak
tersebut berada jauh dibawah garis merah kartu KMS.
Pertumbuhan anak tersebut termasuk?
a. Tumbuh kejar
b. Tumbuh positif
c. Tumbuh negatif
d. Gagal tumbuh
e. Tumbuh normal
118#
Seorang anak datang ke posyandu. Setelah diperiksa anak tersebut
berada sedikit dibawah garis merah di KMS. Sebulan yang lalu anak
tersebut berada jauh dibawah garis merah kartu KMS.
Pertumbuhan anak tersebut termasuk?
a. Tumbuh kejar
b. Tumbuh positif
c. Tumbuh negatif
d. Gagal tumbuh
e. Tumbuh normal
DETEKSI KESEIMBANGAN GIZI
DENGAN POLA TUMBUH DI KMS

• POLA TUMBUH KEJAR  N1


• POLA TUMBUH NORMAL  N2
• POLA TUMBUH TIDAK MEMADAI  T1
• POLA TIDAK TUMBUH  T2
• POLA TUMBUH NEGATIF  T3
POLA PERTUMBUHAN N = Pertumbuhan baik

N1 : BB naik, grafik BB pindah


masuk ke pita diatasnya 
Tumbuh Kejar

N2 : BB naik, grafik BB tetap


pada pita yang sama 
T1
Tumbuh Normal
N2
T3
N1
T = Pertumbuhan tidak baik
T2
T1: BB naik, grafik BB pindah,
masuk ke pita di bawahnya
Tumbuh Tidak Memadai

T2 : BB tetap  Tidak Tumbuh

T3 : BB berkurang  Tumbuh
Negatif (Gagal Tumbuh)
119#
Anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke UGD rumah sakit dengan
keluhan bengkak pada kelopak mata dan kedua tungkai sejak 6 hari
lalu. Pasien juga mengeluh buang air kecil berwarna seperti cola. Dua
minggu sebelumnya, pasien menderita batuk pilek disertai dengan
demam tinggi. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan TD 160/90 mmHg,
denyut nadi 98x/menit, RR 26x/menit, suhu axilllar 37,2 OC, edema
palpebra (+) dan edema kedua tungkai (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar Hb 7 gr/dl, albuminuria (+), hematuria
(+) dan kadar ASTO >>. Apakah diagnosis yang mungkin ?
a. Glomerulonefritis acute pasca streptococcus
b. Glomerulonefrotic acute pasca streptococcus
c. Gagal ginjal kronik
d. Gagal ginjal akut
e. Nefrolithiasis
119#
Anak laki-laki berusia 7 tahun dibawa ke UGD rumah sakit dengan
keluhan bengkak pada kelopak mata dan kedua tungkai sejak 6 hari
lalu. Pasien juga mengeluh buang air kecil berwarna seperti cola. Dua
minggu sebelumnya, pasien menderita batuk pilek disertai dengan
demam tinggi. Pada pemeriksaaan fisik didapatkan TD 160/90 mmHg,
denyut nadi 98x/menit, RR 26x/menit, suhu axilllar 37,2 OC, edema
palpebra (+) dan edema kedua tungkai (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan kadar Hb 7 gr/dl, albuminuria (+), hematuria
(+) dan kadar ASTO >>. Apakah diagnosis yang mungkin ?
a. Glomerulonefritis acute pasca streptococcus
b. Glomerulonefrotic acute pasca streptococcus
c. Gagal ginjal kronik
d. Gagal ginjal akut
e. Nefrolithiasis
Glomerulonephritis Acute Post Streptococcus
(GNAPS)
Sindrom Nefritik + Riwayat Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A (scarlet
fever, faringitis, infeksi kulit)

Patofisiologi Infeksi Streptococcus Beta Hemolyticus Group A  Reaksi Antigen-


Antibodi  molecular mimicry  “kompleks imun”  inflamasi 
merusak glomerulus ginjal

Diagnosis • PHAROH (Proteinuria, Hematuria, Azotemia, Red blood cast, Oliguria,


Hipertensi)
• ASTO meningkat
• C3 menurun

Komplikasi Gagal Ginjal Akut, Hipertensi Ensephalopati, Gagal Jantung (ALO)

Terapi • Penicillin
• Anti hipertensi
• Diuretik bila edema
120#
Anak 4 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan bengkak
seluruh tubuh sejak 5 hari, pasien juga terkadang sesak terutama
saat tidur. Pemeriksaan fisik didapatkan edema anasarka dan asites.
Hasil UL: proteinuria +4, eritrosit -, sedimen eritrosit -, oval fat
bodies (+). Hasil lab darah albumin 1,2 mg/dl. Apakah penyebab
terjadinya edema anasarka pada pasien ini?
a. Peningkatan tekanan intravaskular
b. Peningkatan tekanan osmotik
c. Penurunan kadar albumin
d. Penumpukan kelenjar limfe
e. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Sindrom Nefrotik

Anak 4 tahun dibawa ibunya ke IGD dengan keluhan bengkak


seluruh tubuh sejak 5 hari, pasien juga terkadang sesak terutama
saat tidur. Pemeriksaan fisik didapatkan edema anasarka dan asites.
Hasil UL: proteinuria +4, eritrosit -, sedimen eritrosit -, oval fat
bodies (+). Hasil lab darah albumin 1,2 mg/dl. Apakah penyebab
terjadinya edema anasarka pada pasien ini?
a. Peningkatan tekanan intravaskular
b. Peningkatan tekanan osmotik
c. Penurunan kadar albumin
d. Penumpukan kelenjar limfe
e. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Sindrom Nefrotik
Proteinuria masif Gejala Klinis :
(dipstick >+2)

• Bengkak pada kelopak mata, tungkai,


Hipoalbuminemia asites, edema anasarka
(<2,5 g/dl) • BAK keruh, berbuih

Edema Terbanyak pada anak :

• Sindroma Nefrotik Idiopatik dengan


Hiperlipidemia (>200 temuan Histopatologi paling banyak
mg/dl), oval fat bodies adalah minimal-change nephropathy
121#
Seorang ibu memeriksakan anaknya yang berusia 6 tahun dengan
keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 1 minggu yg lalu. Bengkak
dirasakan dari mata ke kaki, kemudian ke perut. Keluhan pernah
dirasakan 2 tahun yg lalu dan membaik namun kambuh lagi. Pasien
saat ini meminum pil hijau selama 6 minggu 3x sehari. Apakah obat
tersebut?
a. Methilprednisolon
b. Prednison
c. Dexamethason
d. Bethametason
e. Furosemid
Sindrom Nefrotik  Terapi Prednison

Seorang ibu memeriksakan anaknya yang berusia 6 tahun


dengan keluhan bengkak seluruh tubuh sejak 1 minggu yg lalu.
Bengkak dirasakan dari mata ke kaki, kemudian ke perut.
Keluhan pernah dirasakan 2 tahun yg lalu dan membaik namun
kambuh lagi. Pasien saat ini meminum pil hijau selama 6
minggu 3x sehari. Apakah obat tersebut?
a. Methilprednisolon
b. Prednison
c. Dexamethason
d. Bethametason
e. Furosemid
122#
Pasien anak perempuan usia 5 tahun dibawa ke poliklinik RS
dengan keluhan pucat dan lemas sejak 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva dan ekstremitas
anemis, ikterik, splenomegali. Hasil lab Hb 9 g/dL, Hct 25%, Leu
4.100 mm3, Trombo 340.000 mm3. Hasil Hb elektroforesis
didapatkan Hb A turun, Hb A2 naik, Hb F naik. Diagnosis pasien
ini?
a. Thalassemia alfa
b. Thalassemia beta
c. HbH disease
d. Anemia hemolitik
e. Anemia aplastik
122#
Pasien anak perempuan usia 5 tahun dibawa ke poliklinik RS
dengan keluhan pucat dan lemas sejak 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva dan ekstremitas
anemis, ikterik, splenomegali. Hasil lab Hb 9 g/dL, Hct 25%, Leu
4.100 mm3, Trombo 340.000 mm3. Hasil Hb elektroforesis
didapatkan Hb A turun, Hb A2 naik, Hb F naik. Diagnosis pasien
ini?
a. Thalassemia alfa
b. Thalassemia beta
c. HbH disease
d. Anemia hemolitik
e. Anemia aplastik
Hb Elektroforesa

Individu Normal
• HbA (α2β2) : 95%-98%
• HbA2 (α2ϑ2) : 1,5%-3,5%
• HbF (α2ɣ2) : < 2% Hemoglobin NORMAL

Talasemia Alfa
• HbA, HbA2 , HbF : turun
• Terdapat HbH (β4) atau Hb Bart’s (ɣ4)

Talasemia Beta
• HbA turun
• HbA2 dan/atau HbF meningkat Talasemia Talasemia
MINOR MAYOR
123#
Seorang anak laki-laki 8 tahun datang dengan keluhan lutut
bengkak dan kemerahan sejak hari ini. Tidak ada riwayat trauma.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hemarthrosis genue dextra dan
sinistra, pemeriksaan fisik lain normal. Hasil lab Hb 12 g/dL, Hct
38%, Leukosit 4.500 mm3, Trombosit 357.000 mm3. Kelainan
apakah yang dialami pasien?
a. Kuantitatif trombosit
b. Kualitatif trombosit
c. Koagulasi
d. Trombosis
e. Pembuluh darah
Hemofili
Seorang anak laki-laki 8 tahun datang dengan keluhan lutut
bengkak dan kemerahan sejak hari ini. Tidak ada riwayat trauma.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hemarthrosis genue dextra dan
sinistra, pemeriksaan fisik lain normal. Hasil lab Hb 12 g/dL, Hct
38%, Leukosit 4.500 mm3, Trombosit 357.000 mm3. Kelainan
apakah yang dialami pasien?
a. Kuantitatif trombosit
b. Kualitatif trombosit
c. Koagulasi
d. Trombosis
e. Pembuluh darah
124#
Seorang anak perempuan usia 3 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas hilang timbul dan semakin berat sejak 1 bulan ini.
Pemeriksaan fisik tidak ada sianosis dan ditemukan continuous
machinery murmur derajat 4/6 di bawah klavikula kiri. Pada EKG
didapatkan hipertrofi ventrikel kiri dan gambaran X ray dengan
hipertrofi ventrikel kiri. Diagnosis pasien ini?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. AVSD
e. TOF
124#
Seorang anak perempuan usia 3 tahun datang dengan keluhan
sesak nafas hilang timbul dan semakin berat sejak 1 bulan ini.
Pemeriksaan fisik tidak ada sianosis dan ditemukan continuous
machinery murmur derajat 4/6 di bawah klavikula kiri. Pada
EKG didapatkan hipertrofi ventrikel kiri dan gambaran X ray
dengan hipertrofi ventrikel kiri. Diagnosis pasien ini?
a. ASD
b. VSD
c. PDA
d. AVSD
e. TOF
Patent Duktus Arteriosus (PDA)
Gejala Klinis :

• Sesak
• Kesulitan makan/minum
• Sering ISPA berulang

Pemeriksaan Fisik :

• Murmur kontinyu/machinery di
infraklavikula kiri atau subklavia kiri
atau ICS 2 midclavicular line kiri
125#
Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan
keluhan kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal ini terutama dialami
pasien saat menangis dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan
yang kurang berkembang. Pada pemeriksaan tanda vital normal,
sianosis pada mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel
kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri. Apa
diagnosis pasien tersebut ?
a. Tetralogi of Fallot
b. Stenosis pulmonal
c. Sindrom Eisemenger
d. Transposisi arteri besar
e. Koarktasio aorta
125#
Pasien anak laki-laki usia 10 tahun datang diantar ibunya ke RS dengan
keluhan kebiruan pada bibir dan ujung jari. Hal ini terutama dialami
pasien saat menangis dan bermain. Pasien memiliki pertumbuhan
yang kurang berkembang. Pada pemeriksaan tanda vital normal,
sianosis pada mukosa bibir dan ujung ekstremitas, hipertrofi ventrikel
kanan dan adanya murmur ejection sistolik grade 3/6 di ICS 2 kiri. Apa
diagnosis pasien tersebut ?
a. Tetralogi of Fallot
b. Stenosis pulmonal
c. Sindrom Eisemenger
d. Transposisi arteri besar
e. Koarktasio aorta
Kelainan pada TOF :
• Ventricular septal defect (VSD) Tetralogy of Fallot
• Pulmonary stenosis
• Overriding aorta
• Right ventricular hypertrophy

Gejala :
• Sesak, terutama setelah aktivitas,
sianosis, sering jongkok setelah
aktivitas

Pemeriksaan fisik :
• Sianosis, jari tabuh, RVH, murmur
sistolik pada regio katup pulomnal

Pemeriksaan radiologis :
• Bootshape
You are the best as
you are!
TETAP SEMANGAT
INGENIO LOVE YOU
AND TRUST YOU
CAN MAKE IT! 

Anda mungkin juga menyukai