Anda di halaman 1dari 26

Oleh Kelompok 1

Afifah Eka Susanti 2126040148.P


Selta Aprilena 2126040141.P
Rahma Juli Yanti 2126040140.P
Dian Reviana 2126040138.P
Dahlia 2126040131.P
Yessi Rohinda 2126040175.P
Lusiana Resman 2126040142.P
Levia Yuniar 2126040177.P
Elsa Apriani 2126040178.P
Rinda Lestari 2126040024.P

PROGAM STUDI KEBIDAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN
STIKS TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2022
1. Kehamilan dgn KEK (Kurang Energi
Kronik)
a. Yaitu : kekurangan energy kalori
& protein dlm jangka waktu yg
lama
b. Diagnosis : LiLA <23,5 cm
c. Faktor predisposisi : asupan
nutrisi yg kurang, faktor medis
(penyakit kronik)
Penatalaksanaan :
a.Berikan ibu makanan tambahan pemulihan,
yaitu makanan bergizi yang diperuntukkan
bagi ibu hamil sebagai makanan tambahan
untuk pemulihan gizi, yang bisa didapatkan di
Puskesmas
b.Makanan tambahan pemulihan diutamakan
berbasis bahan makanan atau makanan local
c.Makanan tambahan diberikan setiap hari
selama 90 hari berturut-turut. Target kenaikan
BB ibu 12,5-18 kg selama kehamilan (TM I :
1,5-2 kg; TM II : 4,5-6 kg; TM III : 6,5-9,5kg )
2. Anemia Kehamilan
a. Kadar hemoglobin yg < 11gr/dl (WHO)
b. Anemia merupakan penurunan kapasitas darah dalam membawa oksigen
yang disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah merah atau
berkurangnya konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah
c. Anemia pada ibu hamil dapat terjadi karena perubahan normal yang terjadi
selama kehamilan – terjadi peningkatan plasma – meningkatnya vol darah
ibu – tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah sel darah merah –
sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan kadar Hb
Faktor predisposisi
• Diet rendah zat besi, B12, asam folat
• Kelainan gastrointestinal
• Penyakit kronis
• Riwayat keluarga
Penanganan (tatalaksana umum)
• Apabila diagnosis anemia telah ditegakkan, lakukan pemeriksaan
apusan darah tepi untuk melihat morfologi sel darah merah
• Bila pemeriksaan apusan darah tepi tidak tersedia – berikan
suplementasi besi dan asam folat
• Pada pelayanan puskesmas – pd ibu hamil normal : mendapat TTD
yang berisi 60mg besi elemental & 250µg asam folat, 1x sehari, 90
tab
• Pd ibu hamil dgn anemia : TTD tsb diberikan 3x sehari, bila dlm 90
hari muncul perbaikan lanjutkan pemberian tables sd 42 hari pp
• Bila setelah 90 hari kadar Hb tdk meningkat – rujuk untuk mencari
penyebab anemia
• Lakukan penilaian pertumbuhan & kesejahteraan janin dengan
memantau pertambahan TFU, pemeriksaan USG, DJJ
Kandungan besi elemental dlm berbagai
sediaan besi
Dosis Sediaan Kandungan besi
Jenis Sediaan elemental
Sulfas ferosus 325 65
Fero fumarat 325 107
Fero glukonat 325 39
Besi 150 150
polisakarida
Komplikasi

• Ibu : gejala kardiovaskular,


menurunnya kinerja fisik & mental,
penurunan fungsi kekebalan tubuh &
kelelahan
• Janin : PJT, prematuritas, kematian
janin dlm Rahim, pecahnya ketuban,
cacat pd persarafan, BBLR
• Yaitu : suatu keadaan mual&muntah pd kehamilan yg menetap, dgn
frekuensi muntah >5x/hari, disertai dgn penurunan BB (>5% dari BB
sblm hamil) & dpt menyebabkan ketdkseimbangan elektrolit& asam
basa, kekurangan gizi bahkan kematian
Etiologi
• Perubahan hormonal : kadar hCG yg tinggi
(TM I), peningkatan estrogen&progesterone
saat hamil mengakibatkan penurunan
motilitas gastrointestinal
• Gastrointestinal disfungsi : ibu memiliki
gangguan pencernaan spt ulkus peptikus,
hepatitis, pankreasitis
• Penciuman : hyperacuity dr indra penciuman
• Genetik
• Masalah psikologis
Komplikasi

• Melahirkan bayi dgn BBLR, melahirkan


bayi preterm, kecacatan pd bayi,
abortus
Penanganan
• Pertahankan kecukupan nutrisi ibu, tmsk
suplementasi vitamin & asam folat di awal
kehamilan
• Anjurkan istirahat yg cukup
• Hindari kelelahan
4. Hidramnion
• Yaitu : terdapatnya cairan amnion dlm jml yg
berlebihan
• Berhubungan dgn peningkatan mortalitas &
morbiditas perinatal serta komplikasi maternal –
sol plc, disfungsi uterus, perdarahan pp
• Faktor predisposisi : ibu dgn DM, riwayat
hidramnion dalam keluarga
Diagnosa
• Jml cairan amnion >2000ml
• Temuan klinis : ukuran uterus yg
besar&tegang disertai dgn kesulitan
meraba bag janin & mendengarkan DJJ
• Pemeriksaan USG
Penanganan
• Rujuk ke RS utk mendapatkan penanganan yg lbh memadai
• Meliputi : amnioreduksi, amniotomi – konsultasikan dgn dr.SpOG
5. Kehamilan Mola (Mola hidatidosa)
a. Tatalaksana Umum
1)Kasus ini tdk boleh ditatalaksana pd fasilitas
kesehatan dasar – ibu hrs dirujuk ke fasilitas
kesehatan yg lbh lengkap.
2)Jika serviks tertutup – pasang batang laminaria
selama 24 jam utk mendilatasi serviks
3)Siapkan darah utk transfuse – terutama pada
mola yang besar
b. Tatalaksana khusus
1) Lakukan evakuasi dengan Aspirasi Vakum Manual (AVM) &
kosongkan isi uterus secara cepat, pastikan tersedia 3 tabung AVM
yg siap dipakai karena banyaknya jaringan yang dievakuasi
2) Sementara proses evakuasi berlangsung – pasang oksitosin 10 IU dlm
500ml NaCl 0,9% atau RL dgn kecepatan 40-60 tpm utk mencegah
perdarahan
3) Ibu dianjurkan menggunakan kontrasepsi hormonal bila masih ingin
mempuny anak atau tubektomi bila ingin menghentikan kesuburan
4) Selanjutnya ibu dipantau : pemeriksaan HcG serum setiap 2 minggu
6. Kehamilan Ganda
a. Yaitu : satu kehamilan dgn dua janin atau lebih
b. Diagnosis :
1) Besar uterus melebihi usia kehamilan atau lamanya
amenorea
2) Hasil palpasi abdomen mengarah ke kehamilan ganda :
a) Kepala janin relative lbh kecil dibandingkan dgn

ukuran uterus
b. Teraba 2 balotemen atau lebih
c. Terdengar lbh dari satu DJJ dgn mgnk
stetoskopf etal
Faktor predisposisi
• Usia ibu > 30 thn
• Konsumsi obat utk kesuburan
• Fertilisasi in vitro
• Faktor keturunan
Tatalaksana
• Asuhan antenatal sebaiknya dilakukann oleh
DSOG
• Persalinan untuk kehamilan ganda sedapat
mungkin dilakukan di RS dengan fasilitas SC
7. IUGR (PJT/ Pertumbuhan Janin
Terhambat)
• Yaitu : keadaan dimana pertumbuhan janin
tidak sesuai dengan masa gestasi yang
seharusnya.
• PJT ditentukan bila berat janin kurang dari
10% dari berat yg harus dicapai pd UK
tertentu.
• Penyebab pasti : faktor placenta &
keadaan janin itu sendiri yg diakibatkan
dari kelainan kromosom
Faktor predisposisi
• Faktor ibu : riwayat kehamilan dgn PJT sebelumnya, riwayat BBLR, ibu dgn IMT kurang
sebelum kehamilan, ibu dgn status nutrisi kurang, usia ibu terlalu muda <16 th atau
terlalu tua >35 th, status sosial ekonomi rendah, ibu dengan penyakit (anemia, HT
kronik, DM), kebiasaan buruk ibu (merokok, konsumsi alcohol, napza)
• Faktor janin : infeksi kongenital (rubella, varicella, toxo, CMV, TBC, HIV, dsb),
kehamilan ganda
• Faktor placenta : penurunan vaskularisasi uteroplacenter, sol plc, implantasi plc
secaramarginalis, kelainan plc, penuaan plc.
Diagnosis
• Anamnesa : adanya keluhan yg ibu rasakan yang
mengarah pd gejala yg disebabkan oleh faktor
risiko – riwayat PJT, anemia, HT, DM
• DO : px USG (pasti), bidan – mlkn pemeriksaan
TFU
Komplikasi PJT

• Antenatal : prematuritas, sol plc, distress janin, IUFD


• Intranatal : distress janin, asfiksia, meningkatnya persalinan dgn SC, still birth
(kematian janin saat proses persalinan)
• Neonatal : hipotermi, hipoglikemi, sepsi, sindrom distress pernafasan, hipoksia
• Anak : terhambatnya pertumbuhan TB, serebral palsy, keterlambatan dlm
perkembangan, masalah pd perkembangan emosi & tingkah laku
Tatalaksana (asuhan bidan)
• Mlkn pemantauan IMT ibu, pemantauan penambahan BB ibu selama kehamilan,
konseling pemenuhan nutrisi yang tepat
• Mlkn penapisan anemia & mengatasi anemia sedini mungkin
• Ibu dgn kebutuhan khusus (adanya penyakit penyerta, kebiasaan buruk) – lakukan
kolaborasi & rujukan
• Jika pada pemeriksaan didapatkan ketidaksesuaian dgn UK dlm pengukuran TFU –
lakukan kolaborasi & rujukan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai