Blok KV
Aldi Firdaus
( 405140098 )
Learning Objectives
• 1. Embriologi & Transisi Sirkulasi Neonatus
• 2. Definisi & Klasifikasi PJB
• 3. PF & PP PJB
• 4. Tatalaksana PJB
• 5. PJR
• 6. Kelainan Katup Jantung
1. Embriologi & Transisi Sirkulasi
Neonatus
Embriologi Jantung
• Sistem kardiovaskular berasal dari lapisan
germinativum mesoderm
• Pada awalnya, berupa 2 tabung yang berpasangan
pada hari ke-22 membentuk 1 tabung jantung yang
sedikit bengkok, terdiri atas:
– Tabung endokardium (sebelah dalam)
– Selubung miokardium
• Pada minggu ke-4 sampai 7 jantung terbagi menjadi
struktur beruang 4 yang khas
Tahapan Embriogenesis
• Tubing
– Pembentukan dan posisi tabung jantung
• Looping
– Pembentukan lengkung jantung
• Septasi
– Pembentukan septum jantung
• Migrasi
– Pergeseran bagian-bagian jantung sebelum
mencapai bentuk akhir
Malformasi Jantung
• 8% faktor genetik, 2% faktor lingkungan, dan
kebanyakan disebabkan oleh interaksi kompleks
antara pengaruh genetik dan lingkungan
• Contoh teratogen kardiovaskuler:
– Virus rubella
– Talidomid
• Penyebab lain:
– Isotretinoin (vitamin A)
– Alkohol, dan senyawa-senyawa lainnya
– DM dan hipertensi pada ibu dilaporkan berkaitan dengan
cacat jantung
• Kelainan lengkung jantung
– Dekstrokardia = jantung terletak di sisi kanan toraks
– Disebabkan karena jantung melengkung ke kiri, bukan ke
kanan
• EKG
– Hipertrofi atrium dan ventrikel kiri
– Hipertensi pulmonal hipertrofi ventrikel kanan
• Ekokardiogram
– M-mode = dilatasi atrium dan ventrikel kiri, ventrikel kiri
hiperdinamik
– 2 dimensi = penampang sumbu panjang parasternal letak
tinggi atau suprasternal dapat terlihat PDA dan dapat
ditentukan diameternya
– Doppler = dapat ditentukan patensi dan arah aliran PDA
• Kateterisasi jantung
– Indikasi: hipertensi pulmonal
– Didapat kenaikan saturasi oksigen di a. pulmonalis
– Tekanan a. pulmonalis tinggi ulangi, dengan menutup
PDA dengan kateter balon
– Angiografi ventrikel kiri u/ menilai fungsi, kemungkinan
defek atau kelainan lainnya
Tatalaksana
• Kemungkinan untuk menutup sendiri: 14-16 minggu
– Bila tidak mungkin segera tindakan operasi
– Tindakan operasi mencegah endokarditis infektif
– Operasi PDA dapat berupa ligasi atau pemotongan PDA
• Penutupan dapat dengan memasang umbrella duct
occluder device
• Neonatus usia <10 hari indometasin 0.2
mg/kgBB/8 jam, dapat diulang sampai 3 dosis
– Bila terjadi gagal jantung digitalis, diuretik, atau
vasodilator bila perlu
Defek Septum Atrium
• Kelainan jantung bawaan akibat adanya
lubang pada septum interatrial
Klasifikasi
• Berdasarkan letak defek:
– DSA primum: di daerah ostium primum
– DSA sekundum: di daerah fossa ovalis
– Defek sinus venosus: di daerah sinus venosus (dekat muara
vena kava superior dan inferior)
Pemeriksaan
• Sering tidak ditemukan pada pemeriksaan rutin
karena keluhan baru timbul pada dekade 2-3 dan
bising tidak terdengar keras
– Foto toraks
• Kardiomegali (atrium dan ventrikel kanan)
• Segmen pulmonal menonjol
• Vaskularisasi paru meningkat
• Jika disertai hipertensi pulmonal vaskularisasi paru mengurang
di daerah tepi (pruned tree)
– Ekokardiografi
• Tujuan pemeriksaan:
– Identifikasi defek antara kedua atrium
– Visualisasi hubungan seluruh vena pulmonalis
– Menyingkirkan lesi tambahan
– Menilai ukuran ruang-ruang jantung (dilatasi)
• Visualisasi defek meragukan ekokardiografi transesofagus
– Kateterisasi jantung
• Biasanya dilakukan jika ada curiga penyakit penyerta atau
hipertensi pulmonal
Tatalaksana
• Intervensi bedah
– Operasi penutupan defek
– Kontraindikasi:
• Hipertensi pulmonal
• Penyakit vaskuler paru
• Kateterisasi jantung: tahanan arteri pulmonalis >
10 U/m², tidak responsif terhadap oksigen 100%
Jika peningkatan tahanan vaskuler paru disertai tekanan ventrikel kanan >
ventrikel kiri:
• Penderita tampak sianosis akibat pirau dari kanan ke kiri
• Bising dapat tidak terdengar (jika terdengar, sangat pendek)
• Dapat terdengar bising holosistolik dari katup trikuspid akibat
insufisiensi trikuspid
Pemeriksaan Penunjang
EKG
• DSV defek kecil: normal
• DSV defek sedang: hipertrofi ventrikel kiri
• DSV defek besar + tekanan ventrikel kiri dan kanan sama: hipertrofi
ventrikel kiri kanan
– Hipertensi pulmonal hipertrofi ventrikel kanan tampak semakin
menonjol
Radiologi
• Defek kecil: ukuran jantung normal, vaskularisasi normal
• Defek sedang: kardiomegali, peningkatan vaskular paru
• Foto PA bayangan jantung melebar ke arah bawah dan kiri akibat
pembesaran hipertrofi ventrikel kiri disertai peningkatan
vaskularisasi paru
Echocardiography
• Tujuan: untuk mengetahui lokasi dan besarnya defek
• Patokan:
– Segmen septum
– Ukuran besar defek
– Batas defek
– Malignment komponen septum/tidak
– Katup jantung terhadap defek
– Perlekatan korda katup AV terhadap defek
Kateterisasi jantung
• Tidak selalu diperlukan echocardiography is prefered
• Tujuan: untuk mengetahui
– Jumlah defek
– Besar pirau
– Tahanan vaskuler paru
– Tekanan ventrikel kiri dan kanan
– Defek lain selain DSV
– Letak defek dengan jelas untuk keperluan bedah
• Indikasi:
– DSV defek besar dan atau disertai gagal jantung atau hipertensi
pulmonal
– DSV kecil yang disertai peningkatan tahanan vaskuler paru
Tatalaksana
• Terapi medikamentosa
– Penderita DSV defek besar gagal jantung
terapi gagal jantung
• Terapi intervensi
– Intervensi bedah: penutupan defek
Algoritma Tatalaksana DSV
Komplikasi
• Gagal jantung
– Akibat volume overload
• Endokarditis
Tetralogy of Fallot
• Penyakit jantung bawaan sianotik yang terdiri
dari 4 kelainan:
– Defek septum ventrikel perimembran
– Stenosis pulmonal infundibuler
– Overriding aorta
– Hipertrofi ventrikel kanan
Manifestasi Klinik
• Sianosis sejak lahir akibat hipoksia
• Pertumbuhan badan kurang
• Spel sianotik:
– Tiba-tiba tampak lebih biru
– Pernafasan cepat
– Kesadaran menurun
– Kadang disertai kejang
– Mulai usia 3 bulan-3 tahun
– Sering timbul pagi hari saat bangun tidur atau setelah
buang air besar
– Demam juga bisa menjadi pencetus
Pemeriksaan
• Pemeriksaan fisik
– Anak tampak biru pada mukosa mulut dan kuku
– Kadang disertai jari-jari tabuh (clubbing fingers)
– Bunyi jantung I biasanya normal
– Bunyi jantung II terpisah dengan komponen pulmonal
melemah
– Terdengar bising sistolik ejeksi di sela iga II parasternal kiri
• Pemeriksaan penunjang
– Foto toraks
• Gambaran pembuluh darah paru berkurang (oligemia)
• Konfigurasi jantung seperti sepatu boot (boot shape): khas
– EKG
• Neonatus = N
• Anak:
– Deviasi aksis ke ke kanan
– Hipertrofi ventrikel kanan
– Kadang disertai hipertrofi atrium kanan
– Gelombang T posisit di V1
– Gelombang P di II tinggi (P pulmonal)
– Kadang gelombang Q di V1
– Ekokardiogram
• Tampak defek septum ventrikel perimembranus dengan
overriding aorta kurang lebih 50%
• Penebalan infundibulum ventrikel kanan
• Keluhan:
– Takikardi
– Dispneu
– Takipneu atau ortopneu
– Denyut jantung tidak teratur
Kadang terjadi gagal jantung, batuk darah, atau tromboemboli
serebral maupun perifer
Pemeriksaan
• Pemeriksaan fisik
– Bising mid-diastolik kasar
– Bising menggenderang (rumble)
– Aksentuasi presistolik
– Bunyi jantung I terdengar mengeras
– Hipertensi pulmonal komponen pulmonal bunyi jantung
II mengeras disertai bising sistolik
– Bendungan interstisial dan alveolar ronkhi basah atau
wheezing saat ekspirasi
Pemeriksaan Penunjang
• Foto toraks
– Pembesaran atrium kiri
– Pelebaran arteri pulmonal
– Aorta relatif kecil
– Pembesaran ventrikel kanan
– Kadang terlihat perkapuran katup mitral atau perikard
– Terlihat bendungan vena paru-paru
• EKG
– Gelombang P takik (notching) = P mitral
– QRS normal
– Tahapan lanjut: aksis frontal bergeser ke kanan, terlihat
gambaran RS pada hantaran prekordial kanan
– Perputaran jantung akibat dilatasi/hipertrofi ventrikel
kanan dapat menyerupai gambar infark dinding anterior
(biasanya sudah terjadi regurgitasi trikuspid berat akibat
hipertensi pulmonal lanjut)
– Stenosis mitral reumatik fibrilasi/flutter atrial
• Ekokardiografi
– M-mode dan 2D-Doppler
– Menentukan derajat stenosis, dimensi ruang jantung,
ada/tidaknya kelainan penyerta seperti:
• Regurgitasi mitral
• Stenosis atau regurgitasi aorta
• Trombus pada atrium kiri
• Laboratorium
– Untuk menentukan adanya reaktivasi rheuma
Tatalaksana
• Melebarkan lubang katup mitral yang menyempit
• Indikasi:
– Penderita kelas fungsional III (NYHA) ke atas
• Valvulotomi
• Rekonstruksi aparat subvalvuler
• Komisurotomi
• Penggantian katup
• Non bedah = valvulotomi dengan dilatasi balon
Insufisiensi Mitral
• Terbagi atas reumatik & non reumatik (
degeneratif,endokarditis,PJK,PJB,trauma, dsb )
Patfis
• Insufisiensi mitral akibat trauma
• Selama fase sistol tjd aliran regurgitan ke
atrium kiri gelombang V yg tinggi di atrium
kiri,sedangkan aliran ke aorta berkurang.
Patfis
• Ventrikel kiri cepat distensi apeks bergerak
ke bawah menarik katup ,kordae, dan otot
papilaris BJ III
Anamnesis
• Sesak nafas
• Lekas capek
• Ortopneu
• Paroksismal dispneu nokturnal
• Edema perifer
PF
• Aktivitas jantung kiri meningkat
• Bising pansistolik yg meniup (blowing) di
apeks
• BJ I melemah
• BJ III
• Diastolic flow murmur
EKG
• Insufisiensi mitral ringan : P mitral dgn aksis
• Aksis akan bergeser ke kiri
• Hipertrofi ventrikel kiri
• Semakin lama aritmia atrium semakin
besar
• Fibrilasi atrium
Foto torak
• Ringan : normal
• Berat : pembesaran jantung
• Bendungan paru
• Perkapuran pd anulus mitral
Fonokardiogram
• BJ III
• Arteriogram pd arteri karotis
• Apeks kardiogram : gelombang pengisian
cepat yg curam & besar
Ekokardiogram
• u/ evaluasi pergerakan
katup,ketebalan,perkapuran.
• Eko Doppler
Penyadapan jantung & Angiografi
• u/ konfirmasi diagnostik insufisiensi mitral
serta derajatnya,fgs ventrikel kiri,lesi katup
lainnya, menilai anatomi pemb.darah koroner
• Derajat insufisiensi mitral dinilai dari opasitas
atrium kiri sewaktu dilakukan ventrikulografi
kiri. Fgs ventrikel kiri dinilai dari tekanan akhir
diastolik,fraksi ejeksi & volume regurgitan
Tatalaksana
• Antibiotik
• Digitalis,diuretik
• Vasodilator
• Tindakan bedah sebelum disfungsi ventrikel kiri
• Perbaikan katup
• Rekonstruksi korda ataupun muskulus papilaris
• penggantian katup mitral
• katup biologik
Stenosis Aorta
• Katup aorta biskuspid dgn lubang yg kecil serta
katup unikuspid
• Penderita memiliki katup aorta bikuspid scr
kongenital tnp hipoplasia,sisanya memiliki katup
aorta trifoliat
• Stenosis aorta tahanan perbedaan tekanan
selama sistolik antara ventrikel kiri & aorta
peningkatan tekanan ventrikel kiri beban
tekanan berlebihan pd ventrikel kiri hipertrofi
ventrikel kiri pelebaran ruang ventrikel kiri
sampai kotraktilitas miokard menurun
• Tekanan akhir diastolik akhir menurun
• Kontraksi atrium menambah volume darah
diastolik ventrikel kiri
• Elastisitas ventrikel kiri menurun
peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel
kiri pembesaran atrium kiri
• Beban ventrikel kiri terus menerus
pelebaran ventrikel kiri & menurunkan
kontraktilitas miokard
Anamnesis
• Angina pektoris
• Dispneu
• Sinkop
• Kematian tiba-tiba
• Iskemia miokard
• Pasak oksigen menurun
PF
• Stenosis aorta berat tekanan nadi
menyempit
• Lonjakan denyut arteri lambat
• Pulsus parvus et tardus
• Getaran sistolik pd ruang interkostal ke2 dkt
sternum & dekat leher
• Diamond shaped murmur sistolik,A2 melemah
PF
• Regurgitasi aorta melemah
• Paradoxical splitting BJ II
• Bunyi ejeksi sistolik di apeks
Rontgen
• Awal : normal
• Lbh lanjut : jantung membesar
• Pelebaran aorta
• Kalsifikasi katup aorta
• Pembesaran ringan atrium kiri
EKG
• Hipertrofi ventrikel kiri
• Peningkatan voltase QRS
• Vektor T 180 dr vektor QRS
• Kelainan atrium kiri
Ekokardiografi
• Penebalan & kalsifikasi
• Mobilitas daun katup aorta menurun
• Derajat hipertrofi ventrikel kiri terdeteksi
• Fgs ventrikel kiri dilihat dr dimensi
ruang,volume akhir diastolik & akhir sistolik,
serta fraksi-ejeksi
• Pemisahan daun-daun aorta saat diastolik
kurang dr 8 mm stenosis aorta berat
Kateterisasi Jantung
• u/ menegaskan stenosis katup aorta,mengukur
berat ringannya,menyingkirkan/mengenali pykt
jantung lain,spt jantung koroner
• Derajat stenosis disertai perbedaan tekanan
sistolik aorta-ventrikel kiri > 50 mmHg
• Angiografi kuantitatif : gambaran ukuran volum
akhir diastolik & volum akhir sistolik,fraksi ejeksi
& massa ventrikel kiri
• Obstruksi koroner pd stenosis aorta bedah
Pemeriksaan Radionuklid
• Ventrikulografi radionuklid memakai
technetium 99m menilai fraksi ejeksi saat
istirahat & kerja
• Skrening dgn Thalium 201 saat istirahat &
kerja dpt menunjukkan daerah cacat/iskemi
miokard
Tatalaksana
• Gagal jantung digitalis & diuretik
• Angina nitrat
• Tindakan operatif
• Pasien muda valvulotomi aorta
• Pasien tua penggantian katup
Insufisiensi Aorta
• Pybb nya : demam reumatik , sifilis , kelainan
daun2 katup & pangkal aorta
• Insufisiensi aorta kronis : fibrosis & retraksi daun
katup, dgn atau tnp kalsifikasi
• Kelainan jar.mesoderm yg mempengaruhi inti
jar.penyambung dr daun2 katup insufisiensi.
Cth : katup aorta bikuspid kongenital,endokarditis
akut, dan sindrom marfan.
• Katup aorta bikuspid kongenital,katup bisa
prolaps ke ruang ventrikel kiri
Permasalahan
• Peningkatan scr gradual volum akhir diastolik
ventrikel kiri
• Pelebaran dinding ventrikel kiri
• Curah sekuncup ventrikel kiri meningkat
• Insufisiens aorta kronis , pykt koroner dpt
menekan kontraktilitas miokard ventrikel kiri
peningkatan VDA & penurunan fraksi ejeksi
• Peningkatan tekanan atrium kiri & hipertensi
pulmonal
Anamnesis
• Pulsasi arteri karotis
• Denyut pd apeks saat berbaring kekiri
• Denyut jantung prematur, krn curah sekuncup
besar stlh diastolik yg panjang
• Kronis : gagal jantung,dispneu wkt
aktivitas,ortopneu,dispneu paroksismal
nokturna,edema paru,kelelahan
PF
• Denyut arteri karotis cpt
• Perbedaan tekanan darah yg besar
• Jantung membesar
• Impuls apeks bergeser ke infero-lateral
• BJ I menurun jk interval PR memanjang
• Bunyi ejeksi sistolik
• Bising sistolik aorta di sela iga 2 kiri,bising sistolik
apeks,bising Austin Flint di apeks, bising sistolik
trikuspid
• Bising diastolik bernada tinggi, di perbatasan sternum
kiri setelah mengeluarkan napas
Rontgen Dada
• Ventrikel kiri membesar
• Atrium kiri membesar
• Dilatasi aorta
• Edema paru
EKG
• Hipertrofi ventrikel kiri,amplitudo QRS
meningkat,ST-T berbentuk tipe diastolic-
overload yg artinya ST besar & gelombang T
paralel dgn vektor rata2 QRS
• ST-T rata2 berlawanan dgn vektor QRS
• Interval P-R memanjang
Ekokardiogram
• Gambaran anatomi pangkal aorta & katup
aorta
• Fgs ventrikel
• Peningkatan dimensi aorta kronik
Kateterisasi Jantung
• u/ menilai derajat,menentukan fgs ventrikel
kiri, mencari kelainan lainnya spt kelainan
katup mitral & pykt arteri koroner
• Anteriografi koroner krn pykt koroner
angina & disfungsi ventrikel kiri
• Bedah pintas saat katup aorta diganti
Pemeriksaan radionuklid
• Ventrikulogram Tc-99m
• Penurunan fraksi ejeksi saat kerja
kontraktilitas miokard buruk
• Skintigrafi 201 TI u/ identifikasi defek perfusi
miokard pykt arteri koroner
Terapi
• Profilaksis u/ endokarditis bakterialis
• Gagal jantung diurerik,digitalis,vasodilator
spt hidralasin,penghambat ACE dan atau nitrat
Indikasi Operasi
• Insufisiensi kronik
• Tanpa gejala dgn disfungsi ventrikel kiri yg
jelas saat istirahat
• Ejeksi fraksi tdk meningkat saat bekerja
• Insufisiensi akut akibat endokarditis
bakterialis,diseksi aorta,ruptur katup
miksomatosa
• Operasi u/ mencegah kematian akibat edema
paru
Tindakan Bedah
• Penderita dgn katup jaringan,baik porsin atau
miokardial tdk butuh antikoagulan jangka pjg
• Insufisiensi kronik sedang dgn arteri koroner
normal resiko operasi 2%
• Insufisiensi berat dgn gagal jantung,penyakit
arteri resiko operasi 4-10%
• Antibiotik profilaksis utk endokarditis setelah
operasi
• Penderita dgn katup buatan mekanis hrs
mendapat terapi antikoagulan jangka panjang
Prognosis
• 70 % bertahan 5 tahun
• 50 % bertahan 10 tahun setelah diagnosis
ditegakkan
• Insufisiensi aorta mampu hidup scr normal, tetapi
mudah terkena endokarditis infeksif
• Gagal jantung bertahan 2 tahun
• Angina bertahan 5 tahun
• Insufisiensi aorta akut & edema paru, prognosis
buruk operasi
Penyakit jantung Katup Non Reumatik
• Stenosis Aorta : obstruksi atau hambatan
aliran darah melalui katup aorta sewaktu
ejeksi sistolik dari ventrikel kiri. Pybb stenosis
aorta non reumatik biasanya kongenital &
perkapuran degeneratif pd orang tua.
Stenosis aorta bawaan