Anda di halaman 1dari 8

DASAR TEORI

A. Pengertian

Phototherapy adalah terapi dengan menggunakan penyinaran sinar dengan


intensitas tinggi. Fungsinya untuk pengobatan atau terapi sinar pada bayi yang
terkena penyakit kuning. Penyakit ini disebabkan oleh adanya penimbunan bilirubin
di bawah jaringan kulit atau selaput lendir yang ditandai dengan warna kuning yang
terlihat pada kulit atau di bawah selaput lendir. Penyakit kuning atau jaundice ini
biasanya menyerang kulit dan mata bayi berwarna kuning. Penyakit kuning ini
diderita bayi yang baru lahir hingga bayi berusia satu bulan.
Hyperbilirubinemia merupakan meningkatnya kadar bilirubin pada darah.
Bilirubin adalah suatu zat pewarna yang menjadikan tinja dan urine bewarna kuning.
Penguraian sel darah merah di dalam tubuh adalah proses dari bilirubin tersebut
dibentuk, penguraian ini adalah suatu proses yang normal.
Bilirubin terbagi menjadi dua yaitu indirek (langsung) dan direk (tidak langsung).

1. Indirek adalah proses bilirubin yang terkonjugasi dengan asam glukuronat

2. Direk tidak terkonjugasi ke hati.

Menurut Kosim (2016) bilirubin inderek adalah bilirubin yang tidak larut dalam
air sedangakan bilirubin direk adalah bilirubin yang larut dalam air. Nilai normal
pada kadar bilirubin indirek 0,3- 1,1 mg/dl dan bilirubin direk 0,1-0,4 mg/dl
(Cholifah, 2017). Hyperbilirubinemia pada neonatus terbagi menjadi dua faktor,
yaitu hyperbilirubinemia yang terjadi karena faktor fisiologis dan faktor patologi.
Hyperbilirubinemia fisiologis adalah terjadi ikterus normal yang dialami oleh bayi
baru lahir yang tidak memiliki gejala munculnya penyakit lainnya, sedangkan
hiperbilirubin patologis adalah ikterus dengan kadar bilirubin melebihi nilai normal
yaitu >5 mg/dl dan memiliki dasar patologis seperti kelainan metabolisme dan
adanya kelainan hati (Saud et al., 2016).
B. Efek Samping Phototherapy
1. Tanning (perubahan warna kulit) : induksi sintesis melanin dan atau
disperse oleh cahaya.
2. Syndrome bayi Bronze : penurunan ekskresi hepatic dari foto produk bilirubin.

3. Diare : bilirubin menginduksi seksresi usus.

4. Intoleransi laktosa : trauma mukosa dari epitel villi.


5. Hemolisis : trauma fotosensitif pada eritrosist sirkulasi.

6. Kulit terbakar : paparan berlebihan karena emisi gelombang pendek lampu


fluoresen.
7. Dehidrasi : peningkatan kehilangan air yang tak disadari karena energi foton
yang diabsorbsi.
8. Ruam kulit : trauma fotosensitif pada sel mast kulit dengan pelepasan histamine.
PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PERAWATAN BAYI
TERPASANG FOTOTHERAPI

Beri nilai untuk etiap langkah klinik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Perlu perbaikan : Langkah-langkah tidak dilakukan dengan benar atau tidak
sesuai dengan urutannya
2. Mampu : langkah langkah dilakukan dengan benar dam euai dengan
urutannya tapi tidak efiien
3. Mahir : langkah-langkah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
urutamnnya dan efiiensi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D.IV KEPERAWATAN MATARAM
============================================================
CEKLIST PERAWATAN BAYI TERPASANG FOTOTHERAPI

Nama : NIM :
NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Pengertian :
Fototerapi adalah penatalaksanaan hiperbilirubin yang
bertujuan untuk menurunkan onsentrasi bilirubin dalam
sirkulasi atau mencegah peningkatan kadar bilirubin.

2 Tujuan :
a. Menurunkan konsentrasi bilirubin dalam
sirkulasi.
b. Mencegah peningkatan kadar bilirubin.
3. Indikasi :
a. Kadar bilirubin darah di bawah 10 mg% dan
setelah atau sebelum dilakukannya transfusi
tukar.
4. Kontra Indikasi :
a. Adanya kelainan pada hati atau objective
jaundice
5. Alat dan Bahan :
1. Handschoon
2. Handsanitizer/Hand Rub
3. Inkubator
4. Blue light
5. Penutup mata bayi
6. Popok bayi
7. Bantal bayi
6. Tahap Pre Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
7. Tahap Orientasi:
1. Memberi salam, panggil klien dengan
yang disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Memberi salam dan membina
hubungan terapeutik
4. Menjelakan tujuan tindakan kepada
keluarga bayi
5. Memberikan kesempatan pada keluarga bayi
untuk bertanya
6. Menanyakan kesiapan keluarga bayi
sebelum tindakan dilakukan
7. Tutup tirai dan pintu kamar pasien.
8. Langkah Kerja :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Lepaskan pakaian bayi, kecuali popok
4. Periksa genetalia bayi,, jika terdapat
mekonium segera bersihkan
5. Kenakan penutup mata pada bayi
6. Letakkan bayi di dalam incubator
7. Identifikasi kebutuhan phototherapy yang
dibutuhkan bayi
8. Ubah posisi bayi setiap 2 jam
- Memungkinkan pemajanan seimbang dari
permukaan kulit terhadap sinar fluoresen,
mencegah pemajanan berlebihan dari
bagian tubuh individu dan membatasi area
tertekan.
9. Periksa kadar bilirubin setiap 12 atau 24 jam
- Penurunan kadar bilirubin menandakan
keefektifan phototherapy, peningkatan
yang kontinu menandakan hemolisis yang
kontinu dan dapat menandakan kebutuhan
terhadap transfusi tukar
10. Pantau suhu bayi
- Fluktuasi pada suhu tubuh dapat terjadi
sebagai respons terhadap pemajanan sinar,
radiasi dan konveksi.
11. Obervasi intake output bayi
- Perhatikan tanda-tanda dehidrasi (mis,
penurunan keluaran urin, fontanel
tertekan, kulit hangat atau kering
dengan
turgor buruk dan mata cekung).
Tingkatkan masukan cairan per oral
sedikitnya 25%.
- Peningkatan kehilangan air melalui
feses dan evaporasi dapat menyebabkan
dehidrasi.
10. Edukasi serta motivasi keluarga bayi
11. Lepas sarung tangan
12. Rapikan alat
13. Cuci tangan
9. Tahap Terminasi :
1. Menyimpulkan hasil prosedur
yang dilakukan
2. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan
setelah kegiatan dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakanselanjutnya
4. Berikan informasi sesuai dengan
kemampuan klien
10. Tahap Dokumentasi :
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan alat-alat
3. Mencuci tangan
4. Mendokumentasikan tindakan yang
telah dilakukan.
 Dokumentasikan nama bayi, nomor
rekam medik, tanggal dan jam di mulai
dan selesainya fototherapi, jumlah jam
pemakaian alat fisiotherapi dalam
lembar dokumentasi pemakaian alat.
 Dokumentaikan pula tanggal dan jam
penggunaan fototherapi, tampilan
klinis bayi, dan tindakan lainnya yang
di
lakukan terkait fototherapi dalam lembar
dokumentasi perawatan bayi.

Keterangan :

0 = Tidak dikerjakan

1 = Dikerjakan tidak lengkap/tidak


sempurna 2 = Dikerjakan dengan
benar/sempurna

Penguji Praktik

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai