Anda di halaman 1dari 5

PHOTOTERAPI

Bahasan meliputi:
1. Pengertian
2. Indikasi
3. Kontra indikasi
4. Persiapan alat
5. Persiapan lingkungan
6. Persiapan pasien
7. Prosedur tindakan
8. Cara perhitungan dosis jika ada
9. Diagnosa keperawatan
10. Rencana tindakan keperawatan sebelum dan sesudah tindakan.

     A.      PENGERTIAN
Phototherapy adalah terapi dengan menggunakan penyinaran sinar
dengan intensitas tinggi yaitu 425-475 nm (biasa terlihat sebagai sinar biru)
untuk menghilangkan bilirubin tak langsung dalam tubuh. Terapi sinar
dilakukan selama 24 jam atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam
darah kembali ke ambang batas normal. Dengan fhototherapi, bilirubin
dalam tubuh bayi dapat dipecahkan dan menjadi mudah larut dalam air
tanpa harus diubah dulu oleh organ hati. Terapi sinar juga berupaya
menjaga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga menimbulkan
risiko yang lebih fatal.

     B.      INDIKASI
Penggunaan fototerapi sesuai anjuran dokter biasanya diberikan pada
neonatus dengan kadar bilirubin indirect lebih ddari 10mg % sebelum
tranfusi tukar, atau sesudah transfuse tukar.

     C.      KONTRA INDIKASI
adalah pada kondisi dimana terjadi peningkatan kadar bilirubin direk yang
disebabkan oleh penyakit hati atau obstructive jaundice.
D. PERSIAPAN ALAT

1. Menggunakan panjang gelombang 425-475 nm.


2. Intensitas cahaya yang biasa digunakan adalah 6-12 mwatt/cm2
per nm.
3. Cahaya diberikan pada jarak 35-50 cm di atas bayi.
4. Jumlah bola lampu yang digunakan berkisar antara 6-8 buah,
terdiri dari biru (F20T12), cahaya biru khusus (F20T12/BB) atau
daylight fluorescent tubes .

E. PERSIAPAN LINGKUNGAN

1. Pastikan bahwa tutup plastik atau pelindung berada pada posisinya. Hal
ini mencegah cedera pada bayi jika lampu pecah dan membantu
menapis sinar ultraviolet yang berbahaya.

2. Hangkatkan ruangan tempat unit diletakkan, bila perlu, sehingga suhu


dibawah sinar adalah 28oC sampai 30oC.

3. Nyalakan unit, dan pastikan bahwa semua tabung fluoresen bekerja

4. Ganti tabung fluoresen yang terbakar atau yang berkedip-kedip

a.  Catat tanggal tabung diganti dan ukur durasi total penggunaan


tabung tersebut.

b.  Ganti tabung setiap 2000 jam penggunaan atau setelah tiga bulan,
mana saja yang terlebih dahulu, walaupun tabung masih bekerja.

5.  Gunakan seprai putih pada pelbet, tempat tidur bayi, atau inkubator,
dan letakkan tirai putih disekitar tempat area tempat unit diletakkan
untuk memantulkan sinar sebanyak mungkinkembali ke bayi.
F. PERSIAPAN PASIEN

Pada saat dilakukan fhototherapi, bayi dibaringkan di dalam incubator


bila bayi prematur dan ranjang bayi bila matur dalam keadaan telanjang,
kecuali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan menggunakan kain
kasa. Tujuannya untuk mencegah efek cahaya berlebihan dari lampu-
lampu tersebut. Seperti diketahui, pertumbuhan mata bayi belum sempurna
sehingga dikhawatirkan akan merusak bagian retinanya. Begitu pula alat
kelaminnya, agar kelak tak terjadi risiko terhadap organ reproduksi itu,
seperti kemandulan reproduksi ( walau belum terbukti). Perlu diingat bahwa
phototherapy hanya dapat digunakan untuk bilirubin tak langsung saja,
bukan bilirubin langsung. Kemudian diatasnya akan dipasang alat yang
memeliki lampu yang akan memancarkan sinar dengan intensitas tinggi.
Sinar ini akan mengurai bilirubin tak langsung menjadi zat yang dapat
dibuang keluar dari tubuh melalaui air kencing atau empedu

G. PROSEDUR TINDAKAN

1. Diusahakan permukaan tubuh seluas-luasnya terpapar dengan sinar


2. Posisi tubuh diubah setiap 2-3 jam
3. Monitor suhu bayi setiap 4 jam. untuk bayi dalam inkubator,
thermsistor probe harus dilindungi dari sinar
4. Awasi masukan cairan : ASI tetap diteruskan, jika tidak ada atau tidak
cukup, tambah susu formula. Pemberian dengan menetek, sendok /
cangkir dan sonde k/p
5. Kebutuhan cairan ditambah 10-15 % dari kebutuhan, mungkin
sampai dengan 25 %. Jika masukan cairan tidak mencukupi, diberikan
cairan per infus
6. Timbang bayi setiap hari dan awasi penurunan berat adan akibat
kehilangan air secara evaporasi atau diare, terutama bayi premature
7. Melindungi mata gonad dari sumber cahaya
8. Memeriksa konsentrasi bilirubin serum secara teratur, jangan
menggunakan warna kulit bayi untuk menilai derajat ikterius
9. Menghentikan fototerapi saat orangtua mengunjui bayinya dan
membuka pelindug mata untuk meudahkan inaksi alami antara orang tua d
bayi
10. Memonitor konsentra bilirubin sehari setlah fototerapi dihentikan
untuk mdeteksi adanya kenaikan bilirubun kembali
H. CARA PERHITUNGAN DOSIS (tidak ada)

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko terjadi injuri berhubungan dengan efek phototerapi , imaturyti


hati
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan jaondase
3. Perubahan temperatur tubuh berhubungan dengan phototerapi
4. Perubahan volume cairan berhubungan dengan intake rendah dan
efek fototerapi
5. Resiko kekurangan nutrisi berhubungan dengan kemampuan
menghisap menurun

Dalam sumber lain (Standar Asuhan Keperawatan RSUP Dr. Srdjito


Yogyakarta), diagnosa yang muncul adalah :

1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan efek therapi, ditandai dengan dehidrasi, diare,
penurunan kadar kalsium, suhu tubuh naik.
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, ditandai dengan nafsu
makan mneurun, lemah, letargi
3. Perubahan pola defekasi, diare berhubungan dengan efek therapi,
ditandai dengan BAB sering dan feses encer.
4. Potensial gangguan integritas kulit sehubungan dengan efek therapi.

Anda mungkin juga menyukai