Anda di halaman 1dari 6

Apa yang dimaksud dengan fototerapi?

Fototerapi atau terapi sinar adalah salah satu metode perawatan yang umum
dilakukan untuk menangani kondisi bayi kuning. Berubahnya warna kulit bayi menjadi
kuning sering kali disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin. Yuk, ketahui lebih jauh
seputar fototerapi untuk mengatasi kondisi bayi kuning. Jul 5, 2020

Fototerapi atau terapi cahaya merupakan sebuah prosedur perawatan untuk kulit yang
melibatkan penggunaan sinar ultraviolet (UV) melalui lampu fluoresen, halogen, atau LED.
Prosedur ini berfungsi dalam penanganan kondisi medis tertentu.

Berapa lama bayi menjalani terapi sinar biru tergantung pada kadar bilirubin, biasanya sekitar
2-4 hari. Bila kadar bilirubin 12-15 mg/dl, terapi dilakukan selama 2-3 hari. Bila kadarnya
mencapai 15-20 mg/dl terapi dilakukan selama 3-4 hari.

Siapa yang perlu menjalani fototerapi?

Fototerapi diperuntukkan bagi bayi yang mengalami kuning karena kelebihan bilirubin. Bayi
prematur biasanya lebih sering mengalami kuning daripada bayi yang dilahirkan cukup bulan.

Kapan perlu menjalani fototerapi?

Fototerapi pada bayi kuning berfungsi untuk membantu proses penguraian bilirubin agar dapat
dikeluarkan oleh tubuh dengan lebih efektif. Fototerapi dilakukan jika kadar bilirubin dalam
darah jauh melebihi batas normal.

Bilirubin adalah zat sisa hasil penguraian sel darah merah. Jika kadarnya melebihi kadar normal,
bilirubin dapat mempengaruhi otak dan dapat menyebabkan kejang pada bayi yang baru lahir
(kernikterus).

Sebenarnya sebagian besar bayi baru lahir mengalami kuning yang fisiologis/normal dan
sebagian lainnya mengalami kuning yang patologis/merupakan penyakit. Kuning pada bayi dapat
disebabkan karena kelainan darah, infeksi, kelainan hati atau karena ASI yang kurang. Pada bayi
yang kuning fisiologis, jarang membutuhkan fototerapi, namun jika kuning fisiologis terjadi
terlampau cepat (exaggerated jaundice) maka diperlukan fototerapi.

Keputusan perlu tidaknya dilakukan fototerapi diputuskan oleh dokter. Dokter akan melakukan
pemeriksaan fisik dan laboratorium terlebih dahulu, kemudian baru akan diputuskan perlu
tidaknya fototerapi.
PENGERTIAN
Memberikan perawatan kepada bayi yang terpasang foto terapi atau bayi yang mengalami
hiperbilirubin merupakan salah satu asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang terpasang foto terapi.
Fototerapi merupakan alat yang berupa sinar, cahaya Flourescent yang mengandung
ultraviolet dengan spectrum ideal 420 – 450 mu. Mempunyai kemampuan menurunkan
kadar bilirubin dan mengeluarkan dengan oksidasi cahaya sehingga bilirubin pathogen
berubah jadi bilirubin a-pathogen.
TUJUAN
 Mengurangi/menurunkan kadar bilirubin yang pathogen.
 Mencegah penumpukan bilirubin indirect dalam sel otak (mencegah Kern Ikterus)
INDIKASI
Indikasi foto terapi dan transfuse ganti berdasarkan BB

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)


BB (gr)
FOTOTERAPI TRANSFUSI GANTI
< 1000 Mulai 24 jam 1 10 – 12
1000 – 1500 7–9 12 – 15
1500 – 2000 10 – 12 15 – 18
2000 – 2500 13 – 15 18 – 20
> 2500 & bayi sakit 12 – 15 18 – 20

Indikasi fototerapi dan transfuse ganti berdasarkan bayi cukup bulan dan atau tanpa
resiko Canadian Pediatric Society

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)


UMUR (jam)
TANPA RESIKO DENGAN RESIKO
24 10 8
48 15 13
> 72 > 18 > 16
Indikasi fototerapi profilaksis
 Bayi kecil (BB < 1500 gr) yang cenderung berlanjut pada kadar bilirubin patologis
 Bayi premature dengan memar berat
 Bayi dengan proses hemolysis sementara menunggu transfuse ganti
Indikasi bayi dengan penyakit hemolitik
 Ketidaksesuaian rhesus
 Inkompatibilitas ABO
KONTRAINDIKASI
 Hiperbilirubin karena bilirubin direk (hepatitis)
 Hiperbilirubin obstruksiva (atresia biliaris)
PERSIAPAN
Persiapan Pasien
 Pastikan klien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum, aktivitas,
tidur, terhindar infeksi, personal hygiene, keseimbangan suhu)
 Amati seluruh tubuh klien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau)
 Atur posisi sesuai prosedur yang akan dilakukan
Persiapan Alat
 Siapkan pemberian minum ASI/PASI
 Pemeriksaan fisik
 Alat tenun dan pakaian bayi
 Alat memandikan
 Tempat sampah
 Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya)
Persiapan Lingkungan
 Amati instalasi yang berhubungan dengan listrik
 Tidak menempatkan bayi dekat pintu atau jendela yang terbuka
 Amati lampu foto terapi, lama pemakaian dan keutuhannya
PELAKSANAAN
1. Perawat mencuci tangan, alat-alat didekatkan
2. Keluarga diberitahu, lampu fototerapi dimatikan.
3. Lepaskan pelindung mata, amati kotoran dan warna sclera da bersihkan dengan
kapas mata. Catat bila ada hal-hal yang tidak wajar
4. Pastikan bayi apakah badannya kotor, bau urin atau baung air besar
5. Bersihkan badan bayi dengan mandi lap didalam incubator kemudian keringkan
dengan handuk
6. Mengganti pakaian/alat tenun/popok basah sesudah dimandikan
7. Observasi TTV, amati seluruh tubuh bayi terutama warna kuning.
8. Lanjutkan pemberian tindakan lainnya, bila harus mendapat antibiotic melalui infus,
berikan terapi sesuai program (5 benar). Check kembali TTV. Dokumentasikan
pemberian terapi
9. Berikan pemenuhan kebutuhan cairan melalui minum sesuai jadwal dan kebutuhan
bayi. Bila diperkirakan ada kehilangan cairan karena peningkatan suhu, berikan cairan
extra (10 – 15 ml/kgBB)
10. Posisikan kembali bayi untuk melanjutkan pemberian sinar foto terapi.
11. Pakaian bayi dilepas dalam box/incubator
12. Menutup mata dan testis dengan bahan tidak tembus cahaya.
13. Tidurkan bayi terlentang atau tengkurap
14. Atur jarak bayi 45 – 50 cm dari lampu
15. Atur posisi bayi dalam 3 posisi (mika – miki – tengkurap) setiap 3 – 8 jam
16. Ukur suhu, HR, RR setiap 2 jam
17. Matikan fototerapi bila memberikan minum, penutup mata dibuka, observasi
mata (kotoran), ijinkan ibu kontak dengan bayi.
18. Catat intake dan output
19. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit (timbang BB 2x sehari) dan efek
samping fototerapi
20. Alat-alat rapihkan dan dibereskan
21. Periksa kadar bilirubin setiap 12-24 jam.
KOMPLIKASI
 Bronze baby syndrome
 Diare
 Dehidrasi
 Ruam kulit
EFEK SAMPING
 Ruam dermatitis pada kulit
 Hiperpigmentasi
 Diare
 Dehidrasi
EVALUASI
 Tanda-tanda hipertermi
 Tanda-tanda dehidrasi
 Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan reaksi klien
DOKUMENTASI HASIL TINDAKAN
 Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi
 Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi
 Reaksi pasien

Anda mungkin juga menyukai