Anda di halaman 1dari 19

PERAWATAN BAYI

DALAM FOTOTERAPI
Kelompok 3
Fitrialiyani
Sarpika yena amalia
Yuni elia kartika
Latar belakang HIPERBILIRUBIN

• Hiperbilirubin terjadi 60% pada bayi baru lahir dan biasanya bukan
merupakan hal yang berbahaya apabila dapat dikendalikan
•  60% bayi akan mengalami ikterus
• Patologis :  kadar bilirubin tidak terkonyugasi/indirek, berupa
ikterus yang nyata pada minggu pertama kehidupan.
• Hiperbilirubinemia berat dapat menyebabkan kerusakan otak
permanen yang serius
HIPERBILIRUBIN
• Hiperbilirubinemia adalah peningkatan
kadar bilirubin dalam darah melebihi normal
yang ditandai dengan jaundice atau ikterus,
perubahan warna kuning pada kulit, sklera
dan kuku. (Hockenberry, Wilson, 2009)
• Peningkatan kadar bilirubin dalam darah
neonatus umum terjadi pada neonatus.
(AWHONN,2006).
• Jika terjadi peningkatan nilai serum bilirubin
yang lebih tinggi dari 6-7 mg/dL, neonates
akan mengalami tanda-tanda jaundice
(Watson, 2004).
PENYEBAB
• Inkomptabilitas darah  bu memiliki rhesus positif (+) sedangkan bayi memiliki
rhesus negative(-) atau ibu memiliki golongan darah O sedangkan bayi memiliki
golongan darah A, B, atau AB.
• Bayi yang lahir prematur, karena kurang matangnya fungsi hati
• Bayi yang memiliki kelainan pada hati dan gangguan kesehatan lainnya.
• Bayi yang mengalami infeksi juga dapat mengalami gangguan fungsi hati
• Bayi yang kekurangan cairan.
• Bayi mengalami kekurangan enzym G6PD (Glukosa 6 Phospate Dehidrogenase),
yaitu enzim Yang bertugas memperkuat dinding sel darah merah
FAKTOR RISIKO
Faktor Maternal
• Ras atau kelompok etnik tertentu (Asia, Native
American,Yunani), Komplikasi kehamilan (DM,
inkompatibilitas ABO dan Rh), ASI
Faktor Perinatal
• Trauma lahir (sefalhematom, ekimosis) dan Infeksi (bakteri,
virus, protozoa)
Faktor Neonatus
• Prematuritas, Faktor genetik, Polisitemia, Obat
(streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol, sulfisoxazol),
Rendahnya asupan ASI, Hipoglikemia, Hipoalbuminemia
MANIFESTASI KLINIS

 Microsepali
 Hepatosplenomeg
ali
 Dehidrasi
 Omfalitis
 Pucat  Massa abdominal
 Trauma lahir kanan
 Letargi  Feses dempul
 Pteqie
Kramer

• Merupakan cara sederhana pengukuran


kadar bilirubin berdasarkan penilaian
klinis.
Pembagian ikterus menurut metode Kremer

• Derajat Ikterus Daerah Ikterus Perkiraan kadar bilirubin


I Daerah Kepala dan leher 5,0 mg %
II Badan atas 9,0 mg%
III Badan bawah hingga tungkai 11,4 mg%
IV Lengan, kaki bawah, lutut. 12, 4 mg %
V Telapak tangan dan kaki 16,0 mg%
TATALAKSANA HIPERBILIRUBIN

• Tingkatkan frekuensi pemberian nutrisi


• Bantu ibu untuk memelihara persediaan ASI
• Evaluasi BAB
• Monitor kadar bilirubin  total bilirubin serum (TSB)
• Lakukan fototerapi apabila level bilirubin meningkat secara
signifikan (> 12 mg/dL)
• Pada kadar bilirubin yang terlalu tinggi ( > 20 – 25mg/dL) bayi perlu
dilakukan transfusi tukar
• Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini
dan ASI ekslusif lebih sering minimal setiap 2 jam
• PERAWATAN BAYI SAAT FOTOTERAPI
PERAWATAN MEMBUTUHKAN MONITORING KETAT
BAYI DENGAN DARI PERAWAT
FOTOTERAPI
• PERAN PERAWAT MENJADI SANGAT
PENTING
• MENCEGAH TERJADINYA CEDERA
FOTOTERAPI

Pemberian Fototerapi adalah menempatkan


bayi dibawah sumber sinar lampu halogen
atau blue fluorescent.
Prinsip kerja: bilirubine yang tertumpuk di
kulit akan diubah menjadi fotobilirubine dan
produk-produk dari oksidasi bilirubine 
Ketiganya akan masuk dalam sirkulasi darah
dan berikatan dengan albumin (protein
darah) lalu  dibawa ke hati dan ginjal 
dikeluarkan dari dalam tubuh bayi lewat tinja
bayi dan melalui air seni ( kencing) bayi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ikterus


• Risiko defisit volume cairan
• Risiko hipertermia
• Gangguan parenting b.d pemisahan perawatan dengan ibu
• Inefektif proses menyusu
Persiapan unit Phototheraphy
• Pastikan bahwa tutup plastik atau pelindung berada pada posisinya.
• Hangkatkan ruangan tempat unit diletakkan, bila perlu, sehingga suhu dibawah sinar adalah 28oC
sampai 30oC.
• Nyalakan unit, dan pastikan bahwa semua tabung fluoresen bekerja
• Ganti tabung fluoresen yang terbakar atau yang berkedip-kedip
• Catat tanggal tabung diganti dan ukur durasi total penggunaan tabung tersebut.
• Ganti tabung setiap 2000 jam penggunaan atau setelah tiga bulan, mana saja yang terlebih dahulu,
walaupun tabung masih bekerja.
• Gunakan seprai putih pada pelbet, tempat tidur bayi, atau inkubator, dan letakkan tirai putih
disekitar tempat area tempat unit diletakkan untuk memantulkan sinar sebanyak mungkin kembali
ke bayi.
PERAWATAN BAYI DALAM FOTOTERAPY
PERAWATAN SELAMA FOTOTERAPI
 Tempatkan bayi 45-60 cm di bawah sinar
fototerapi
 Tutup mata bayi dengan pelindung mata
(opaque mask)  kertas karbon ditutupi kassa
steril untuk melindungi retina dari kerusakan
akibat paparan cahaya
 Ganti pelindung mata setiap 8 jam
 Observasi suhu secara ketat  hindari
hipertermia
 Berikan cairan sesuai dengan kebutuhan
 Observasi frekuensi dan konsistensi BAB
 Observasi kondisi kulit
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai