Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ONLINE (INDIVIDU)

METODIK KHUSUS KEBIDANAN

DISUSUN OLEH
NAMA : Husnul Khotimah
NIM : 183112540120401
KELAS : C7
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
JOB SHEET PEMERIKSAAN BAYI DENGAN ICTERUS
Ikterus adalah gambaran klinis brupa pewarnaan kuning pada kulit dan mukosa
karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu bilirubin. Icterus
sering kali muncul pada bayi yang baru lahir karna penumpukan bilirubin yang
berlebihan di dalam darah dan jaringan, yaitu 60% pada bayicukup bulan (aterm)
dan 80% pada bayi yang tidak cukup bulan (prematur).
Peningkatan kadar bilirubin umum terjadi pada setiap bayi baru
lahir, karena
a. Hemolisis yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah lebih banyak dan
berumur lebih pendek.
b. Produksi bilirubin serum yang berlebihan. Hal ini melebihi kemampuan bayi
untuk mengeluarkannya, misalnya pada hemolisis yang meningkat pada
inkompatibilitas darah Rh, AB0, golongan darah 14 lain, defisiensi enzim G-6-PD,
piruvat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis.
c. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat dari gangguan fungsi
hepar. Gangguan ini dapat disebabkan oleh bilirubin, gangguan fungsi hepar,
akibat asidosis, hipoksia dan infeksi atau tidak terdapatnya enzim glukoronil
transferase (sindrom criggler-Najjar). Penyebab lain yaitu defisiensi protein.
Protein Y dalam hepar yang berperan penting dalam “uptake” bilirubin ke sel
hepar.
Penatalaksanaan 1. Mulai dengan terapi sinar

2. Ambil sample darah bayi untuk tes bilirubin

 Tentukan apakah bayi punya faktor


resiko (lahir <2500 gr atau UK <37
mg,hemolisis,atau sepsis.

 Bila kadar bilirubin serum dibawah kadar


yang tidak memerlukan terapi sinar
(hentikan terapi sinar)

 Bila kadar bilirubin serum melebihi


kadar yang memerlukan terapi sinar
(lakukan terapi sinar)

3. Bila ada riwayat ikterus hemolisis atau


inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah
ABO pada kelahiran sebelumnya.
 Ambil sample darah bayi dan ibu dan
lakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
dan golongan darah lakukan tes coombs.
 Bila faktor Rh dan golongan darah ABO
bukan merupkan penyebabnyadari
hemolisis,atau bila ada riwayat pada
keluarga dengan definisi G6PD lakukan
pemeriksaan.

4. Bila kadar bilirubin dan tes lain telah


diperoleh tentukan dignosis yang memungkinkan.
Menejemen ikterus hemolitik
1. Bila kadar bilirubin serum masuk indikasi
lakukan fototerapi
2. 2. Bila kadar bilirubin serum masuk indikasi
lakukan tranfuse tukar (rujuk RS Tipe A)
3. Nasehat ibu Bila penyebab ikterus adalah
incompatibilitas faktor Rh yakinkan ibu sudah
mendapat konseling tentang kehamilannya.
Bila bayi dengan definisi G6PD,beri nasehat
kepada ibu tentang hal-hal yang harus
dihindari untuk mencegah krisis hemolisis
pada bayi contohnya (anti malaria dan aspirin)
4. Bila hemoglobin <12 g% dan Ht <39 % beri
tranfuse tukar
5. Setelah terapi sinar dihentikan perhatikan
 Pantau bayi selama 24 jam dan ulangi
pemeriksaan kadar bilirubin bila
memungkinkan atau perkiraan ikterus dengan
menggunakan perkiraan klinik
 Bila ikterus telah sampai pada kadar untuk
dilakukan tarapi sinar,ulangi terapi sinar
dalam waktu yang sama seperti sebelumnya
 Ulangi langkah G6Pdini setiap kali terapi sinar
dihentikan sampai dapat dipastikan kadar
biliribin dalam bata normal tidak melenihi
kadar yang ditentukan
6. Bila ikterus berang G6Pdsur angsur 2 mg atau
lebih dan air seni pucat /gelap lakukan terapi
prolonged jaundic
7. Tindak lanjuti setelah bayi dipulangkan dr RS
dengan mengukur Hb setiap minggu selama 4
minggu bila Hb < 10grm/dl dan Ht <30% beri
tranfusi darah.
Mamajemen ikterus pada prematuritas

1. Bila kadar bilirubin serum berada dalam kadar


untuk dilakukan terapi sinar lanjutkan fototerapi.
2. Begitu terapi sinar dihentikan dan usia bayi
kurang dari 3 hari panntau dalam 24 jam 3. Jika
ikterus pada 2 mg dan kencing gelap lakukan
prologted joundic.

PENANGANAN Fototerapi ialah terapi menggunakan sinar


ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu dan
FOTOTERAPI waktu tertentu untuk menurunkan kadar bilirubin

(icterus patologi)
1. Pastikan pelindung penutup agar bayi aman
bila tiba-tiba lampu pecah
PENATALAKSANAAN
2. Hangatkan ruangan suhu dibawah lampu 280-
300
3. Nylakan dan pastikan lampu menyala dengan
baik
4. Ganti lampu bila terbakar/berkedipkedip
5. Catat tanggal lampu dipasang
6. Ganti lampu setiap 1000 jam setelah 3
bulan,walaupun lampu masih menyala.
7. Letakkan tirai putih agar cahayanya dapat
memantul kearah bayi secara merata.
1. Letakkan bayi dibawah lampu fototerapi
 Bila BB bayi 2000 gr/lebih maka
letakkan bayi pada box dengan
keadaan telanjang dan letakkan bayi
kecil didalam incubator.
 Tutup mata bayi dengan penutup
pastikan tidak menutupi lubang hidung

2. Letakkan bayi sedekat mungkin dengan lampu


sesuai petunjuk/manual dari pabrik.
3. Diusahakan tubuh bayi seluasluasnya terkena
sinar
4. Mengubah posisi bayi tiap 3 jam sekali. 5. Pastikan
bayi diberikan minum
 Minum setiap 3 jam sekali.
 Pindahkan bayi ke unit lain saat di beri minum
dan lepaskan matanya.
 Tidak perlu diberikan PASI cukup diberikan ASI
saja.
 Bila bayi tidak menyusu berikan ASI perah
dengan menggunakan salah satu alternatif
pemberian minum
6. Bila bayi menerima cairan IV,naikkan jumlah
volume cairan 10%selama bayi fototerapi
7. Bila bayi menggunakan OGT tidak perlu di pindah
dari fototerapi
8. Timbang bayi setiap hari awasi penurunan BB
akibat kehilangan cairan atau diare terutama pada
bayi prematur
9. Feses bayi mungkin keluar warna kuning saat
disinar
10. Hentikan fototerapi jika orangtua menjenguk
untuk memudahkan interaksi alami orang tua dan
bayi
11. Lanjutkan pengobatan dan pemeriksaan lain
 Bayi dipindah hanya jika ingin melakukan
prosedur yang harus jauh bdari fototerapi
 Bila bayi menerima O2 matikan lampu saat
memeriksa bayi untuk mengetahui sianosis
sentral
12. Pantau suhu bayi dan suhu sekitar bayi setiap 3
jam untuk bayi didalam incubator termistir prob
harus terlindungi dari sinar. 13. Periksa kadar tiap 12
jam
 Hentikan fototerapi ketika kadar bilirubin
dibawah kadar indikasi dilakukannya
fototerapi
 Bila kadar bilirubin mendekati nilai untuk
dilakukan tranfuse tukar maka lakukan
tranfuse tukar
14. Bila kadar bilirubin tidak dapat diperiksa pada
BBLR /UK <37 atau sepsis maka hentikan fototerapi
setelah 3 hari
15. Bila ada kecurigaan ikterus hemilitik/ikterus
dalam 24 jam hentikan fototerapi setelah 4 hari
1. Pemberitahuan kepada keluarga tentang
kondisi bayi
2. Jemur bayi tiap pagi di bawah sinar matahari
dengan menutup mata dan genetaliabayi
memakai kertas karbon yang di lapisi kasa,
dan tubuh bayi selalu di rubah unuk
mencegah decubitas dan sinar ultraviolet
dapat merata ke seluruh tubuh.
3. Berikan ibu penjelasan pentingnya pemberian
PENANGANAN BAYI minum secara adekuat dan berikan asi saja
IKTERUS dan bantu ibu memberikan asi
(IKTERUS FISIOLOGIS)

Anda mungkin juga menyukai