Anda di halaman 1dari 21

PROSEDUR TINDAKAN PADA BAYI RESIKO TINGGI

OLH : IMAS KOMALAWATI Skep Ners,MMKes


PERAWATAN BAYI DALAM INKUBATOR

3. DEFINISI
 Inkubator adalah suatu alat medis yang berfungsi untuk
menjaga suhu sebuah ruangan supaya tetap konstan / stabil
 Perawatan bayi dalam incubator adalah perawatan bayi dalam
suhu lingkungan yang netral yaitu suatu keadaan dimana panas
yang di hasilkan dapat mempertahankan suhu tubuh bayi tetap
TUJUAN

1. Penghabgatan berkelanjutan bayi


2. Mencegah infeksi
3. Menciptakan konsentrasi oksigen yang sesuai
4. Memenuhi kelembaban
5. Memudahkan penaganan ,pelayanan dan pengawasan
6. Terciptanya suhu lingkungan yang normal dimana panas
yang di hasilkan dapat mempertahankan suhu tetap
PERAWATAN INKUBATAOR

1. INKUBATOR TERTUTUP
2. INKUBATOR TERBUKA
CARA MENGGUNAKAN INKUBATOR
1. Membersihkan inkubator dengan disinfektan
2. Tutup matras dengan kain
3. Kosongkan air reservoir
4. Atur suhu inkubator sexuai umur dan berat badan bayi
5. Hangatkan inkubator sebelum di gunakan
6. Lepas semua pakaian bayi pada saat pengamatan terafi
7. Tutup inkubator secepat mungkin
8. Gunakan satu inkubator untuk satu bayi
9. Periksa suhu inkubator
10. Lakukan manajemen penanganan suhu tubuh bayi abnormal
11. Pindahkan bayi ke ibu secepatnya
INDIKASI
1. BBLR
2. Bayi premature
3. Hyphotermi
4. Bayi sakit
TABEL SUHU INKUBATOR SESUAI DENGAN BERAT BADAN BAYI

BBL /GRAM 0-24 JAM 2 – 3 HARI 4 – 7 HARI 8 HARI


1500 35 – 36 33 – 35 33 – 34 32 – 33

1501 - 2000 33 – 34 33 32 - 33 32

2001 - 2500 33 32 - 33 32 32

> 2500 32 – 33 32 31 – 32 32
PROSEDUR
A. Persiapan pasien
B. Persiapan alat
C. Inkubator tertutup/terbuka
1. Thermometer
2. Jam dengan jarum detik
3. Oksigen
D. Perawatan bayi dalam incubator tertutup
1. Inkubator harus selalu tertutup hanya terbuka jika diperlukan dalam keadaan darurat, misalnya
apnea, jika incubator di buka maka usahakan untuk memepertahankan suhu bayi tetap hangat,
oksigen harus di sediakan
2. Perawatan dan pengobatan di lakukan melalui lobang
3. Bayi dalam keadaan incubator harus berada dalam keadaan telanjang (tidak memakai
pakaian) untuk mememudahkan observasi keadaan umum misalnya: pernafasan dan warna
tubuh
4. Pengaturan panas bagi bayi harus sesuai dengan hati-hati sesuai dengan berat badan dan
kondisi tubuh
5. Pengaturan oksigen dan kelembaban di dalam incubator harus di observasi
6. Inkubator harus di bersihkan didesinfeksi setiap 1 minggu 1 kali dengan membuka incubator
untuk sementara bayi di pindahkan dahulu ke incubator lain
7. Inkubator tidak di tempatkan dekat dengan jendela atau dinding serta alat pendingin
8. Inkubator harus di tempatkan pada ruangan yang hangat kira-kira dengan suhu 27 derajat
C
E. Perawatan bayi dalam incubator terbuka :
 Inkubator ini harus di buka jika hendak melakukan perawatan
(model kuno)
 Pada prinsipnya perawatan dalam incubator sama dengan incubator
tertutup, perbedaan hanya dalam melaksanakan perawatan.
PERAWATAN BAYI HIPERBILIRUBIN YANG
TERPASANG FOTO TERAPI

PENGERTIAN
 Memberikan perawatan kepada bayi yang terpasang foto terapi atau bayi yang mengalami
hiperbilirubin merupakan salah satu asuhan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan bayi
yang terpasang foto terapi.
 Fototerapi merupakan alat yang berupa sinar, cahaya Flourescent yang mengandung
ultraviolet dengan spectrum ideal 420 – 450 mu. Mempunyai kemampuan menurunkan
kadar bilirubin dan mengeluarkan dengan oksidasi cahaya sehingga bilirubin pathogen
berubah jadi bilirubin a-pathogen.
TUJUAN

1. Mengurangi/menurunkan kadar bilirubin yang pathogen.


2. Mencegah penumpukan bilirubin indirect dalam sel otak
(mencegah Kern Ikterus)
INDIKASI FOTO TERAPI DAN TRANSFUSE GANTI
BERDASARKAN BB

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)


BB (gr)
FOTOTERAPI TRANSFUSI GANTI

< 1000
Mulai 24 jam 1 10 – 12

1000 – 1500
7–9 12 – 15

1500 – 2000
10 – 12 15 – 18

2000 – 2500
13 – 15 18 – 20

> 2500 & bayi sakit


12 – 15 18 – 20
Indikasi fototerapi dan transfuse ganti berdasarkan bayi
cukup bulan dan atau tanpa resiko Canadian Pediatric
Society

KADAR BILIRUBIN (mg/dl)

UMUR (jam)

TANPA RESIKO DENGAN RESIKO

24 10 8

48 15 13

> 72 > 18 > 16


Indikasi fototerapi profilaksis

1. Bayi kecil (BB < 1500 gr) yang cenderung berlanjut pada
kadar bilirubin patologis
2. Bayi premature dengan memar berat
3. Bayi dengan proses hemolysis sementara menunggu transfuse
ganti
4. Indikasi bayi dengan penyakit hemolitik
5. Ketidaksesuaian rhesus
6. Inkompatibilitas ABO
KONTRAINDIKASI

1. Hiperbilirubin karena bilirubin direk (hepatitis)


2. Hiperbilirubin obstruksiva (atresia biliaris)
PERSIAPAN

 Persiapan Pasien
1. Pastikan klien memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia (minum, aktivitas, tidur, terhindar infeksi, personal hygiene,
keseimbangan suhu)
2. Amati seluruh tubuh klien (warna kulit, mata, aktivitas, kotoran atau bau)
3. Atur posisi sesuai prosedur yang akan dilakukan
 Persiapan Alat
1. Siapkan pemberian minum ASI/PASI
2. Pemeriksaan fisik
3. Alat tenun dan pakaian bayi
4. Alat memandikan
5. Tempat sampah
6. Penutup mata dan testis (bahan tak tembus cahaya)
7. Persiapan Lingkungan
8. Amati instalasi yang berhubungan dengan listrik
9. Tidak menempatkan bayi dekat pintu atau jendela yang terbuka
10. Amati lampu foto terapi, lama pemakaian dan keutuhannya
PELAKSANAAN
1. Perawat mencuci tangan, alat-alat didekatkan
2. Keluarga diberitahu, lampu fototerapi dimatikan.
3. Lepaskan pelindung mata, amati kotoran dan warna sclera da bersihkan dengan kapas mata. Catat bila
ada hal-hal yang tidak wajar
4. Pastikan bayi apakah badannya kotor, bau urin atau baung air besar
5. Bersihkan badan bayi dengan mandi lap didalam incubator kemudian keringkan dengan handuk
6. Mengganti pakaian/alat tenun/popok basah sesudah dimandikan
7. Observasi TTV, amati seluruh tubuh bayi terutama warna kuning.
8. Lanjutkan pemberian tindakan lainnya, bila harus mendapat antibiotic melalui infus, berikan terapi sesuai
program (5 benar). Check kembali TTV. Dokumentasikan pemberian terapi
9. Berikan pemenuhan kebutuhan cairan melalui minum sesuai jadwal dan kebutuhan bayi. Bila
diperkirakan ada kehilangan cairan karena peningkatan suhu, berikan cairan extra (10 – 15 ml/kgBB)
10. Posisikan kembali bayi untuk melanjutkan pemberian sinar foto terapi.
11. Pakaian bayi dilepas dalam box/incubator
12.Menutup mata dan testis dengan bahan tidak tembus cahaya.
13.Tidurkan bayi terlentang atau tengkurap
14.Atur jarak bayi 45 – 50 cm dari lampu
15.Atur posisi bayi dalam 3 posisi (mika – miki – tengkurap) setiap 3 – 8 jam
16.Ukur suhu, HR, RR setiap 2 jam
17.Matikan fototerapi bila memberikan minum, penutup mata dibuka, observasi mata
(kotoran), ijinkan ibu kontak dengan bayi.
18.Catat intake dan output
19.Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit (timbang BB 2x sehari) dan efek samping
fototerapi
20.Alat-alat rapihkan dan dibereskan
21.Periksa kadar bilirubin setiap 12-24 jam.
KOMPLIKASI
1. Bronze baby syndrome
2. Diare
3. Dehidrasi
4. Ruam kulit
EFEK SAMPING
5. Ruam dermatitis pada kulit
6. Hiperpigmentasi
7. Diare
8. Dehidrasi
EVALUASI

1. Tanda-tanda hipertermi
2. Tanda-tanda dehidrasi
3. Warna kuning, kebersihan tubuh, pemenuhan cairan dan reaksi klien
 DOKUMENTASI HASIL TINDAKAN
1. Waktu dan lamanya pelaksanaan pemberian fototerapi
2. Tanda-tanda hipertermi atau gejala dehidrasi
3. Reaksi pasien

Anda mungkin juga menyukai