Anda di halaman 1dari 7

Systemic Lupus

Erythematosus (SLE)
Nama : YUNI ELIA KARTIKA
Nim : 2018.C.10a.0993
PENJELASAN SLE
Menurut dokter umum RS Pertamina Balikpapan (RSPB) dr FajarRudy Qimindra
(2008) secara lengkap nama dari penyakit “Lupus”ini adalah “Systemik Lupus Erythematosus
(SLE)”. Istilah lupusberasal dari bahasa latin yang berarti anjing hutan atau
serigala.Sedangkan kata Erythematosus dalam bahasa yunani berarti kemerah-merahan.
Pada saat itu diperkirakan, penyakit kelainan kulitkemerahan di sekitar hidung dan pipi itu
disebabkan oleh gigitananjing hutan. Sehingga dari sinilah istilah lupus tetap digunakan
untuk penyakit Systemic Lupus Erythematosus.
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) merupakan gangguanmultisistem autoimun
kronis yang berhubungan dengan beberapakelainan imunologi dan berbagai manifestasi
klinis Krishnamurthy(2011).Systemic lupus erytematosus (SLE) atau lupus
eritematosussistemik (LES) adalah penyakit radang atau inflamasi multisistemyang
penyebabnya diduga karena adanya perubahan sistem imun(Albar,2003).
Systemic lupus erytematosus (SLE) adalah suatu penyakitautoimun pada jaringan
ikat. Autoimun berarti bahwa system imunmenyerang jaringan tubuh sendiri. Pada SLE ini,
system imunterutama menyerang inti sel ( Matt,2003)..
ETIOLOGI
Sampai saat ini penyebab SLE belum diketahui. Diduga adabeberapa factor yang
terlibat seperti factor genetic,obat-obatan,hormonal dan lingkungan ikut
berperan pada patofisiologiSLE. System imun tubuh kehilangan kemampuan
untuk membedakanantigen dari sel dan jaringan tubuh sendiri. Penyimpangan
dari reaksiimunologi ini dapat menghasilkan antibody secara terus
menerus.Antibody ini juga berperan dalam kompleks imun sehingga
mencetuskan penyakit inflamasi imun sistemik dengan kerusakanmultiorgan dalam
fatogenesis melibatkan gangguan mendasar dalampemeliharaan self tolerance
bersama aktifitas sel B, hal ini dapatterjadi sekunder terhadap beberapa factor :a.Efek
herediter dalam pengaturan proliferasi sel Bb.Hiperaktivitas sel T helperc.Kerusakan
pada fungsi sel T supresor
MASISFESTASI KLINIS
Gejala klinis yang mungkin muncul pada pasein SLE yaitu:
1. Gejala konstitusional: kelelahan, demam (tanpa bukti infeksi) dan penurunan berat badan
2. Muskuloskeletal: artritis, artralgia, myositis d. Kulit: ruam kupu-kupu (butter• ly atau malar
rash), fotosensitivitas, lesi membrane mukosa, alopesia, fenomena Raynaud, purpura, urtikaria,
vaskulitis.
3. Ginjal: hematuria, proteinuria, silinderuria, sindroma nefrotik f. Gastrointestinal: mual, muntah,
nyeri abdomen
4. Paru-paru: pleurisy, hipertensi pulmonal,lesi parenkhim paru.
5. Jantung: perikarditis, endokarditis, miokarditis
6. Retikulo-endotel: organomegali (limfadenopati, splenomegali, hepatomegali)
7. Hematologi: anemia, leukopenia, dan trombositopenia
8. Neuropsikiatri: psikosis, kejang, sindroma otak organik, mielitis transversus, gangguan kognitif
neuropati kranial dan perifer.
Woc SLE
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi : inspeksi kulit dilakukan untuk menemukan ruam eritematous. Plak
eritematous pada kulit dengan skuama yang melekat dapat terlihat pada kulit
kepala, muka atau leher. Inspeksi kulit kepala dilakukan untuk menemukan gejala
alopesia, dan inspeksi mulut serta tenggorok untuk ulserasi yang mencerminkan
gangguan gastrointestinal. Selain itu juga untuk melihat pembengkakan sendi.
Auskultasi : dilakukan pada kardiovaskuler untuk mendengar friction rub
perikardium yang dapat menyertai miokarditis dan efusi pleura. Efusi pleura serta
infiltrasi mencerminkan insufisiensi respiratorius dan diperlihatkan oleh suara
paru yang abnormal.
Palpasi : dilakukan palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan, dan sendi yang
terasa hangat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai