Tanpa lingkungan dan sarana yang bisa dikontrol secara spesifik ini,
banyak bayi yang tidak bisa selamat, terutama yang lahir secara
prematur.
Bisa dibilang, inkubator ini adalah rahim kedua yang dibentuk untuk
melindungi bayi dan menyediakan kondisi optimal untuk
pertumbuhan mereka.
Selain itu, bayi yang lahir terlalu dini tidak akan memiliki waktu untuk
membentuk lemak di bawah kulit dan akan membutuhkan
pertolongan yang dapat menjaga mereka tetap hangat.
Masalah pernapasan
Terkadang bayi lahir dengan cairan atau mekonium di paru-paru
mereka. Kondisi ini dapat berujung pada infeksi dan sulit bernapas.
Bayi yang baru lahir pun terkadang memiliki paru-paru yang belum
matang atau belum tumbuh dengan sempurna sehingga
membutuhkan pengawasan dan oksigen ekstra.
Alat ini juga bisa memberikan ruang yang aman dengan pengawasan
setiap waktu untuk si Kecil yang membutuhkan beberapa suntikan
obat, cairan atau yang lainnya.
Bayi lahir kuning adalah kondisi yang umum dan dapat terjadi saat si
Kecil memiliki level bilirubin yang tinggi. Bilirubin adalah pigmen
warna kuning yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah yang
normal.
inkubator teknologi
Pada zaman sekarang ini teknologi inkubator untuk bayi ini sering menggunakan
mikrokontroler sebagai pengatur / program untuk menjalankan alat, lalu heater sebagai
pemanas ruangan dengan menambahkan thermostat dan probe khusus untuk mengatur
suhu pada kulit bayi. teknologi Inkubator ini dilengkapi dengan digital air temperature
thermometer yang berfungsi untuk mengatur kelembaban pada suhu didalam inkubator
dan memiliki alarm yang berfungsi sebagai pengaman dan jika suhu sudah melebihi batas
maksimum dan akan langsung memutuskan heater.
1. Inkubator Terbuka
Inkubator yang pertama ini bertipe radiant warmer. Ciri-ciri tipe ini adalah alat penghantar panas yang terletak
di bagian atas boks tidur bayi. Selain heater yang terletak tinggi diatas bayi, bayi pun akan ditempel sensor-
sensor panas langsung pada permukaan kulitnya. Melalui sensor-sensor ini, panas akan dialirkan.
Panas yang dialirkan oleh sensor tersebut berfungsi untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap stabil. Kelebihan
yang dimiliki oleh inkubator tipe ini adalah kemudahan jangkauan dokter atau suster untuk membantu bayi,
karena tidak terdapat tutup boks. Akan tetapi, tidak adanya tutup menjadikan kemungkinan infeksi, gangguan
kenyamanan bayi dan allergen menjadi lebih tinggi. Selain itu, kelembapan boks akan sulit diatur.
2. Inkubator Tertutup
Inkubator yang kedua disebut dengan infant incubator. Tipe ini lebih menyerupai rahim sang ibu dibandingkan
dengan tipe sebelumnya. Bayi dapat terus terjaga kehangatannya, karena suhu panas dan kelembapan tersebar
hanya pada ruangan bayi (boks tidur). Hanya saja, kekurangan yang dimiliki inkubator ini adalah tutup boks
tidur yang sedikit mengganggu akses dokter atau suster untuk menjangkau bayi. Akan tetapi, kelebihan yang
dimiliki Infant Incubator mampu menutupi kekurangan yang dimiliki Radiant Warmer Incubator.