Anda di halaman 1dari 12

INCUBATOR

A. Prinsip Dasar Baby Incubator

Definisi kedokteran tentang prematur adalah bayi yang dilahirkan dalam usia kurang

dari 36 minggu. Semua bayi prematur membutuhkan terapi khusus tapi dengan ruangan

perawatan khusus. Karena Bayi prematur belum siap hidup dan menyesuaikan diri diluar

rahim dan mungkin dapat mengalami gangguan hidup seperti:

 Pernafasan – Karena paru-paru belum sempurna, kebayakan bayi prematur

mengalami kesulitan bernafas, disebut sindrom gawat nafas (respiration distress

syndrome, RDS)

 Sistem imun – Sistem imun (kekebalan) yang belum berkembang dan tubuh yang

terlalu lemah untuk mempertahankan dirinya dengan baik berarti resiko lebih besar

mengalami infeksi.

 Pencernaan – Lambung bayi prematur kecil dan sensitif. Ia belum mampu

menyimpan makanan sehingga cenderung mudah muntah. Sistem pencernaan yang

belum sempurna mempersulit pencernaan protein essensial sehingga harus diberikan

dalam bentuk tercerna sebagian.

 Pengaturan suhu - pengontrolan suhu pada bayi prematur tidak efisien. Ia

cenderung terlalu dingin atau terlalu panas. Ia tidak memiliki penyekat panas seperti

bayi cukup bulan, karena kekurangan lemak tubuh.


 Refleks – Perkembangan refleks yang belum sempurna, khususnya refleks

menghisap, menimbulkan kesulitan makan. Bayi prematur biasanya memerlukan

selang makan.

Inkubator merupakan alat yang dilengkapi dengan pengatur suhu dan

kelembaban udara agar bayi selalu hangat. Bila bayi prematur lahir dengan berat

badan di bawah 2000 gram, maka suhu dalam inkubator harus berkisar antara 32

derajat Celcius. Bila berat badannya kurang dari 2500 gram, suhu inkubator harus

sekitar 30 derajat Celcius. Suhu inkubator akan diturunkan secara bertahap setiap 10-14

hari sebanyak satu derajat Celcius, sehingga akhirnya bayi bisa menyesuaikan diri

dengan lingkungan luarnya.

Selain berfungsi sebagai penghangat, inkubator juga berfungsi melindungi bayi

dari bahaya infeksi. Di tempat ini, tersedia juga alat kelembaban sebagai pengkondisi

kulit bayi agar tidak terlalu kering ataupun luka, karena tekstur kulit yang memang

sangat tipis dari bayi tersebut.

Biasanya, bayi dalam inkubator akan dibiarkan telanjang untuk mempermudah

pemantauan, yang bisa dilihat dari gerak pernafasan serta warna kulit. Dengan

demikian, bila ada kelainan, bisa segera diketahui.

Selain itu, bayi prematur juga mendapat bantuan pernafasan dalam bentuk

bantuan oksigen sejumlah tertentu. Hal ini pun harus dilakukan dengan hati-hati,

sebab keseimbangan kadar oksigen dan karbon dioksida bayi prematur harus

diperhatikan benar. Bila jumlah oksigen pada bayi prematur terlalu sedikt, jumlah

karbondioksidanya akan meningkat. Akibatnya, pembuluh darah di otak akan


melebar, bahkan bisa pecah dan mengakibatkan pendarahan di otak. Sebaliknya, bila

oksigen terlalu banyak, maka pembuluh- pembuluh darah bisa menyempit yang

mengakibatkan sel-sel tubuh bayi kurang mendapat makanan.

Baby Incubator merupakan salah satu peralatan elektromedik yang digunakan

untuk memberikan perlindungan bagi bayi yang baru lahir premature atau mempunyai

berat badan lahir rendah ( BBLR ) dengan cara memberikan suhu dan kelembaban yang

stabil dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi dalam kandunagn ibu.

Pesawat ini mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai kelembaban

relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari luar. Hal ini

diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap masalah pernafasan dan

masalah - masalah yang bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang

dibutuhkan dalam perawatan bayi ini antara 32°C - 36°C.

Baby incubator menggunakan sensor - sensor yang difungsikan hanya sebagai

pendeteksi suhu yang seandainya suhu pada incubator maupun pada bayi premature

berlebih atau berkurang. Sensor tersebut yaitu sensor suhu dan kulit. Sensor ini berfungsi

sebagai pendeteksi suhu yang ada pada ruang incubator sedangkan suhu kulit berfungsi

sebagai pendeteksi suhu pada bayi premature.

Ditinjau dari sistim perawatan bayi pada ruangan incubator dibedakan menjadi dua

macam, yaitu sebagai berikut :

a. Incubator system terbuka

Yang dimaksud dengan incubator system perawatan terbuka adalah incubator

yang memerlukan pembukaan ruangan jika akan melakukan perawatan bayi ( perawatan
tidak dilakukan secara otomatis dari dalam ruangan incubator ). Peralatan ini biasanya

digunakan untuk bayi yang lahir premature dengan kebutuhan perawatan normal.

b. Incubator system tertutup

Baby incubator tertutup adalah baby incubator yang selalu tertutup, hanya dibuka

dalam keadaan darurat untuk keperluan pernafasan. Perawatan dan pengobatan pada bayi

premature dilakukan dalam ruangan incubator melalui lubang khusus untuk tangan

perawat yang tersedia pada pesawat sehingga kebersihan bayi dapat lebih dijaga. Pesawat

jenis ini dapat mengatur kestabilan suhu secara otomatis, menyediakan udara bersih

karena ada penyaring filter udara dalam pesawat, kemudian dilengkapi pula dengan

sirkulasi dan konsentrasi oksigen, sehingga jenis incubator ini paling sering digunakan

untuk bayi premature yang lahir dini dengan kondisi kritis.

B. Prinsip Kerja Pesawat Baby incubator

Prinsip kerja pesawat ini adalah dengan mengatur serta menstabilkan suhu dalam

ruangan incubator agar sesuai degan suhu yang dibutuhkan oleh bayi premature, pesawat

ini menggunakan pemanasan elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu rangkaian control

suhu agar suhu tetep stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu kurang dari setting

suhu yang telah ditentukan, dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar dari setting

suhu, secara otomatis heater akan mati.


Tessena Infant Incubator Servo Control

Model : TSN 910 SC-ehl

Line Voltage : 220V/50 Hz, Amp: 2 a

Power Consumtion : 350 W

Serial Number : 053 / I / 10 T 910 SC ehl – u

Reg no : AKD 20902600129

Made in Indonesia
C. Bagian – Bagian alat

 Untuk mengontro ketinggian Baby Incubator

 Baby incubator
 Untuk mengisi air pada baby incubator

11
1 5

2 6 12

7 9

3
8 10 13

 Kontrol suhu,kelembaban, alarm dan display baby incubator

1. Alarm Off : Untuk mematikan bunyi alarm


2. Skin temperatur : Untuk display suu skin(kulit)’

3. Skin setting : Untuk display setting suhu skin

4. Humidity : untuk display kondisi kelembapan

5. Heater Power & alarm display : untuk display heater dan alarm

6. Mode : untuk memilih mode yang akan di setting

7. Up : untuk menaikkan setting

8. Down : untuk menurunkan setting

9. Override :

10. Set : Tombol untuk memulai setting (engaturan)

11. Saklar ON/OFF

12. Air temperature : untuk display kondisi suhu baby incubator

13. Air setting : Untuk display setting suhu baby incubator

D. Blog diagram Alat


 Cara kerja blog diagram

Dari tegangan PLN masuk ke power supply dan dari power supply di

sebarkan keseluruh rangkaian dan baterai. Setting timer dan suhu akan

memberikan logika yang akan di olah oleh mikrokontroler untuk di displaykan

dan untuk mngontrol driver heater maupun blower. Sensor suhu akan membaca

suhu sekin maupun suhu ruangan pada baby, selain itu dari sensor akan di olah

oleh mirokontroler untuk didisplaykan, buzzer berfungsi untuk memebrikan alarm

ketika ada masah pada suhu dan baterai .

E. Cara Pengoperasian Alat

Untuk mendapatkan pemakaian yang tepat perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

a) Yang menjadi operator adalah personil yang terlatih dan dibawh pengawasan para

medic yang mahir dan mengetahui tentang bahaya resiko dan manfaat penggunaan

baby incubator

b) Penggunaan oksigen yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran dan peralatan yang

dapat menimbulkan percikan bunga api listrik tidak boleh ditempatkan dalam

incubator.

c) Waktu pemanasan dari incubator kurang lebih 30 menit.

d) Sensor suhu kuit harus tetap pada bayi.

e) Posisi pemasangan dan penggunaan sensor suhu kulit adalah dipasang di kulit tangan

atau kaki bayi dan diplester agar tidak terlepas/mudah lepas.

f) Jangan menempatkan incubator dalam ruangan yang langsung terkena sinar matahari

atau langsung terkena sempro udara dari AC

 Persiapan :
a) Sebelum alat dioperasikan, perhatikan suhu ruangan disekitar incubator

yaitu antara 25o-30o C.

b) Periksa sambungan daya (stop kontak), apakah memiliki grounding dan

bertegangan stabil pada 220 VAC,50/60Hz. Apabila dilakukan

pemeriksaan hasilnya baik maka pengoperasian setting suhu control infant

incubator dapat dilakukan, tetapi bila tegangan jala-jalanya tidak stabil

maka lebih baik gunakan stabilizer.

 Pengoperasian Inant Incubator secara Umum

a) Sambungkan steker incubator pada stop kontak yang telas diperiksa tadi,

pastikan pemasangannya kuat dan tidak mudah lepas.

b) Tekan switch power yang ada di box panel pada posisi ON dan saat itu

juga display serta beberapa indicator yang ada di Box menyala.

c) Untuk selanjutnya incubator sudah dapat disetting suhu kontrolnya sesuai

dengan keperluan.

 Adapun Langkah yang harus dilakukan untuk mensetting temperature yaitu :

a) Pilih temperature control dalam incubator dengan cara temperature

selector pada box, pada suhu yang diinginkan.

b) Temperatur dalam incubator akan segera mncapai suhu yang telah

disetting

c) Biarkan incubator menyala dalam keadaan kosong kurang lebih 30 Menit.

d) Selanjutnya Incubator dapat dipakai.

F. Pemeliharaan dan Perawatan Alat :

 Pemeliharaan harian
a) Bersihkan pesawat dari kotoran yang ada.

b) Periksa kondisi air, jangan sampai habis.

c) Priksa suhu, sesuai antara thermometer dengan suhu yang diatur atau

tidak.

 Pemeliharaan mingguan

a) Ganti air yang telah digunakan, usahakan dengan air distelasi sehingga

tidak menyebabkan kerak dan berlumut.

 Pemeriksaan bulanan

a. Periksa fungsi blower, jangan sampai blower tidak berfunsi. Sebab

akan menyebabkan pemanasan tidak merata.

b. Bila pesawat akan disimpan atau tidak digunakan, usahakan untuk

membuang semua yang ada sampai habis.

G. Perbaikan Alat

 Baby incubator dalam kondisi baik, hanya saja tombol key pad settingnya
mengalami kerusakan.
Langkah perbaikan :
Rangkaian key pad di ambil dan diganti dengan yang baru.
 Indikator bateray berbunyi
Langkah perbaikan ;
Cek kondisi atau posisi baterai, cek kapasitas atau tegangan baterai, tancapkan
kabel power .
 Alarm suhu berbunyi(suhu over)
Langkah perbaikan :
Cek heater putus atau tidak, cek konektor sensor suhu,
 Alat tidak menyala
Langkah perbaikan :
Cek sumber tegangan, cek baterai, kemungkinan baterai habis, dan tidak ada
supply dari PLN.

Anda mungkin juga menyukai