Baby inkubator adalah suatu wadah yang tertutup, dengan kondisi temperatur
lungkungan terkontrol. Udara panas tersebut berputar didalam baby Incubator yang
kemudian diserap ke dalam tubuh bayi melalui jaringan kulit. Yang idealnya adalah
antara temperatur di dalam tubuh dengan kulit mempunyai perbedaan variasi suhu
yang kecil. Udara panas yang terkontrol dikombinasikan dengan kelembaban udara
yang terjaga melalui sebuah filter udara.
Pada proses kelahiran, temperatur kulit bayi dan suhu badan cenderung
mengalami penurunan, disebabkan karena HLFC (Heat Loss from Conduction) yaitu
hilangnya panas karena permukaan yang lebih dingin berhubungan langsung dengan
bayi.
Untuk bayi normal secara alami mengatur temperatur badan mereka sampai taraf
tertentu, bayi premature mempunyai kulit yang sensitif sehingga cenderung darah
akan naik kepermukaan kulit yang akan sangat di pengaruhi oleh suhu lingkungan
akibat hilangnya panas.
1. Fungsi Pesawat
Untuk menjaga suhu ruangan agar tubuh bayi mempunyai panas yang
stabil.
2. Prinsip Kerja
Dalam suatu rungan dengan ukuran suhu tertentu diatur suhu yang
dikehendaki dan suhu tersebut dipertahankan agar tetap stabil.
68
3. Spesifikasi Alat
4. Pengoperasian Alat :
69
5. Blok Diagram Incubator
Keterangan :
70
kedalam Infant Incubator. Dan kedua-duanya, antara kelembaban dan
temperatur dengan baik dapat dijaga keseimbangannya sehingga baik untuk
pertumbuhan bayi.
71
6. Rangkaian Sederhana Inkubator
1. Pada saat power skupply on heater dan lampu indicator akan menyala.
2. Blower mendapatkan supply tegangan dari 12 VDc, dikendalikan oleh
RL1 dengan memanfaatkan kontak NO.
3. Rangkaian sensor suhu mendapat supply tegangan dc 12 V dimana IC2(
LM311) berfungsi sebagai komparator.
4. IC1 ( LM 35 ) berfungsi sebagai sensor setiap perubahan suhu, jika suhu
naik 1° C maka tegangan nya akan naik 10 mV.
5. Setting tegangan yang masuk pada non inverting dengan VR1 dan VR2
dimana pemilihannya dengan switch SI, untuk menentukan batas suhu
yang dikehendaki.
6. VR3 dan VR4 berfungsi untuk setting (kalibrasi suhu).
7. Pada saat suhu belum tercapai dengan sitting yang dikehendaki, maka
tegangan pada non inverting lebih positip dari tegangan inverting, maka
output IC3 berlogika positip (+) sehingga TR1 bekerja dan RL1 mendapat
tegangan dan akan menarik kontak-kontaknya sehingga heater masih
bekerja.
72
8. Pada saat suhu tercapai maka tegangan pada inverting lebih positip dari
non inverting karena perubahan pada IC1 , sehingga output pada IC2
berlogika negatif(-) sehingga TR1 off.
9. Maka RL1 akan mati dan melepas kontaknya , sehingga heater, blower,
dan lampu indikator akan mati.
10. Pada saat suhu belum tercapai dengan sitting yang dikehendaki, maka
tegangan pada non inverting lebih positip dari tegangan inverting, maka
output IC3 berlogika positip (+) sehingga TR1 bekerja dan RL1 mendapat
tegangan dan akan menarik kontak-kontaknya sehingga heater masih
bekerja.
11. Pada saat suhu tercapai maka tegangan pada inverting lebih positip dari
non inverting karena perubahan pada IC1 , sehingga output pada IC2
berlogika negatif(-) sehingga TR1 off.
12. Maka RL1 akan mati dan melepas kontaknya , sehingga heater, blower,
dan lampu indikator akan mati.
Cek tegangan pada basis transistor, bila tegangan pada basis sudah
mencapai 0,7 volt jetapi transistor belum satu rasi maka yang perlu dilakukan
adalah mengecek kondisi transistor masih baik atau rusak.
73
7. Pemeliharaan Baby Inkubator dan Persyaratan Pengunaannya :
1. Persyaratan yang relative teliti terhadap ketepatan dan kestabiloan suhu
incubator transportasi bayi sangat penting untuk penanganan bayi.
2. Bayi yang membutuhkan oksigen suplemen, menghadapi resiko tambahan
karena oksigenasi arteri dianggap tidak cukup jika bernafas dengan udara
sekitar. Jumlah oksigen yang tidak memadai akan mengakibatkan
kerusakan otak atau kematian, dan kelebihan oksigen suplemen dapat
menaikan resiko fibroplasias retrolental (RLF). Personil yang bertugas
perlu waspada terhadap kadar oksigen yang diisap (ikuti petunjuk
penggunaan oksigen)
3. Tempat penempelan sensor suhu kulit yang kurang tepat dapat
mengakibatkan pembacaan suhu tidak tepat. Atau kurang terkontrolnya
suhu kulit dapat mengakibatkan hipotermia.
4. Bersihkan filter udara dan ganti air humidifier secara berkala minimal 1
bulan sekali, untuk mendapatkan sirkulasi udara tetap bersih.
5. Inkubator yang menggunakan catu daya battery terisi penuh harus
ditempatkan pada suhu sekitar 15 °C ± 1.
6. Kemampuan mengunci roda untuk menghindari pergerakan dari
peralatan yang tidak diinginkan.
7. Untuk incubator transportasi harus ada piranti untuk memperkecil
getaran, seperti peredam kejut atau pegas.
2.6.2 Nebulizer
74
1. Model-model Nebulizer
a. NEBULIZER COMPRESSOR
Alat ini mengubah cairan obat menjadi kabut , dan menyalurkannya melalui
selang yang di lengkapi dengan mouthpiece untuk kemudian dihirup oleh pasien
melalui saluran pernapasannya. Alat ini sangat membantu bagi pasien yang
mengalami gangguan saluran pernapasan atau berkurangnya daya hisap, atau
dengan tujuan lain agar obat yang diberikan kepada pasien dapat langsung
terserap oleh paru-paru sehingga terapi pengobatannya akan lebih efektif.
Prosesnya adalah pertama udara dari luar yang telah tersaring oleh filter masuk,
kemudian motor akan menggerakkan kipas sebagai sirkulasi dan menggerakkan
piston yang akan mengalirkan udara yang tersaring tersebut keluar dibantu
dengan tekanan (dan disini dihasilkan udara yang lebih besar dari masukan).
Kemudian udara tersebut menuju ke atas dan karena terdapat tutup diatasnya
maka udara tersebut jatuh ke obat ,dan obat yang berbentuk cair tersebut terbawa
oleh udara ke atas lagi karena lubang tersebut kecil maka terjadilah pemecahan
parikel-partikel cairan obat tersebut menjadi sangat kecil sehingga tebentuklah
kabut dari cairan obat tersebut yang kemudian akan dihirup oleh pasien .
75
- Bagian-bagian alat Nebulizer Compressor:
- Blok Diagram
76
Penjelasan :
Hubungkan unit dengan jala-jala PLN. Sebelum dioperasikan maka kita
setting timer. Dan akan muncul pada display seven segment. Disaat bersamaan driver
akan mengaktifkan relay, ketika relay bekerja maka akan mengontrol kerja motor
sehingga terjadi tubing dimana proses penguapan dimulai, obat yang sudah
diletakkan pada nebulizer cup akan mencair dan keluar ke mouthpiece dan siap
digunakan untuk pengobatan. Ketika timer habis maka driver mati buzzer akan
menyala.
b. NEBULIZER ULTRASOUND
.
Pada ultrasonic nebulizer prinsip kerjanya adalah dengan mengatur tebal kabut
serta mengatur waktu yang diperlukan. Pesawat ini menggunakan piezoelektrik yang
menimbulkan suatu getaran akibat adanya suatu frekuensi untuk memecah cairan
obat menjadi kabut. Frekuensi tersebut dihasilkan oleh suatu rangkaian osilator.
a) Piezoelektrik
Piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi mekanik.
Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagiian keramik meregang dan
memancarkan gelombang ultrasonik. Sensor piezoelektrik terdiri dari bagian seperti
housing, clip-type spring, crystal, dan seismic mass. Prinsipnya yaitu ketika terdapat
suatu frekuensi mengenai piezoelektrik, maka clip-type spring yang terhubung
77
dengan seismic mass akan menekan crystal, sehingga menyebabkan lapisan tipis
antara crystal dengan housing akan bergetar.
b) Osilator
Osilator atau pembangkit sinyal adalah suatu rangkaian yang menghasilkan
keluaran yang amplitudonya berubah-ubah secara periodik dengan waktu.
Keluarannya bisa berupa gelombang sinusoida, gelombang persegi, gelombang
pulsa, gelombang segitiga atau gelombang gigi gergaji.
78
- Bagian-bagian Nebulizer
- Blok Diagram
R
C12
VIBRATOR
D11
R
C11
L3
C10
C9
220 VOLT
R
R R
D12
R
C14 NPN
- + R
LED LED
C13
BLOWER
L1
M
L2
79
Cara Kerja :
Saat switch pada posisi ON maka tegangan akan menuju ke power supply
dan akan dilanjutkan pada bagian – bagian lain. Untuk travo sekunder tegangan
sebesar 48 V yang sudah disearahkan dengan digunakan untuk mensupply rangkain
osilator / penguat frekunsi tinggi, sedangkan untuk travo primer sebesar 100 V yang
akan memberi supply ke blower. Output dari osilator akan di umpankan pada
tranducer yang akan memancarkian gelombang ultrasonic. Pancaran gelombang
ultrasonic inilah yang digunakan untuk proses pengkabutan atau nebulizer.
Sedangkan air yang berada dalam reservoir akan mengalami gejolak dan
membentuk rongga atau celah, akibat getaran yang ditimbulkan oleh getaran
mekanik (mekanik vibrator). Gelombang yang menimbulkan vibrator mempunyai
frekuensi 1,7 MHz.
Ukuran partikel air yang menjadi kabut akan berubah – ubah tegantung
tingkat frekuansi ultrasonic dimana akan menghasilkan partikel air terkecil. Dengan
cara tersebut diatas cairan obat dapat berubah – ubah menjadi partikel halus yang
akhirnya akan berbentuk kabut. Dan kabut inilah akan didorong oleh blower yang
akan dihirup oleh pasien.
1. Nebulizer.
3. Selang oksigen.
80
3. Prosedur penggunaan Nebulizer
1. Letakkan kompresor udara pada permukaan yang mendukung
untuk beratnya. Lepaskan selang dari kompresor .
2. Sebelum melakukan perawatan ini, cuci tangan terlebih dahulu
dengan subun kemudian keringkan.
3. Hati-hati dalam menghitung pengobatan secara tepat sesuai
dengan perintah dan letakkan dalam tutup nebulizer.
4. Pasang/ gunakan tutup nebulizer dan masker atau sungkup.
5. Hubungkan pipa ke kompresor aerosol dan tutup nebulizer.
6. Nyalakan kompresor untuk memastikan alat tersebut bekerja
dengan baik.
7. Duduk dalam posisi tegak baik dalam pangkuan atau kursi.
8. Apabila menggunakan masker, letakkan dalam posisi yang tepat
dan nyaman pada bagian wajah.
9. Apabila menggunakan (mouthpiece) letakkan secara tepat antara
gigi dan lidah.
10. Bernafaslah secara normal lewat mulut. Secara periodic ambil
nafas dalam dan tahan selama 2 sampai 3 detik sebelum
melepaskan nafas.
11. Lanjutkan perawatan ini sampai obat habis (antara 9 sampai 10
menit).
12. apabila pasien merasa pusing atau gelisah, hentikan perawatan dan
istirahat selama kurang lebih 5 menit.
4. Perawatan Nebulizer
1. Setelah digunakan / sehabis dipakai
2. Lepaskan masker atau mouthpiece dan juga bagian yang
berbentuk T” dari tutup. Pindahkan pipa atau selang dan rapikan
disekitarnya. Selang atau pipa tidak boleh dicuci atau dibilas Bilas
masker atau mouthpiece dan bagian penghubung dengan air
hangat yang mengalir selama 30 detik. Gunakan air yang telah
direbus atau air steril untuk membilas apabila memungkinkan
81
3. Keringkan masker atau mouthpiece dengan kertas tissue atau
diangin-anginkan.
4. Rangkai kembali bagian-bagian tersebut seperti semula dan
sambungkan ke kompresor
5. Nyalakan mesin selama 10 – 20 detik untuk mengeringkan bagian
dalam dari nebulizer.
6. Lepas kembali selang dari pipa kompresor. Masukkan nebulizer
ke dalam tas plastic tertutup
6. Kerusakan alat :
1. Timer rusak
2. Uap tak bisa keluar.
7. Langkah-langkah Perbaikan :
1. Cek rangkaian timer
2. Cek motor
3. Cek tubing
4. Cek Nebulizer Cup
Cairan infus berupa zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, cairan
tersebut diberikan karena tubuh kekurangan zat-zat tersebut. Dengan kondisi pasien
yang sangat lemah, maka cairan infus tersebut diberikan melalui kulit. Jarum
penyalur cairan infus ditusuk pada kulit, kemudian botol penampung cairan akan
mengalirkan cairan tersebut sesuai kebutuhan. Pemberian infus paling sederhana
adalah secara manual, yaitu pemberian cairan yang dikontrol oleh operator dari mulai
awal sampai selesai. Hal yang diatur oleh pasien tersebut meliputi berapa jumlah
tetesan atau berapa jumlah mililiter cairan yang harus diberikan. Dengan kondisi
secara manual akan membutuhkan perhatian operator secara serius karena
kemungkinan terjadinya kesalahan akan besar.
83
- Fungsi Alat
Infusion Pump adalah perangkat medis yang digunakan untuk memberikan cairan
kedalam tubuh pasien dalam jumlah besar atau kecil, dan dapat digunakan untuk
memberikan nutrisi atau obat, seperti insulin atau hormone lainnya, antibiotic, obat
kemoterapi, dan penghilang rasa sakit dengan cara yang terkendali. Ada berbagai
jenis infus pump, yang digunakan untuk berbagai keperluan dan dalam berbagai
lingkungan.Pompa infus menanamkan cairan , obat atau nutrisi ke pasien sistem
peredaran darah. Hal ini umumnya digunakan intravena, meskipun subkutan, arteri
dan epidural infus itu sering digunakan. Pompa infus dapat mengelola cairan dengan
cara yang akan impractically mahal atau tidak dapat diandalkan jika dilakukan secara
manual oleh staf keperawatan. Misalnya mereka dapat mengelola sesedikit 0,1 mL
per suntikan jam (terlalu kecil untuk infus), suntikan setiap menit, suntikan dengan
berulang bolus diminta oleh pasien, hingga jumlah maksimum per jam (misalnya
dalam analgesia yang dikontrol oleh pasien), atau cairan yang volume bervariasi
menurut waktu hari. Karena mereka juga dapat menghasilkan cukup tinggi tapi
terkontrol tekanan, mereka dapat menginjeksikan sejumlah cairan subkutan (dibawah
kulit),atau epidural (hanya dalam permukaan sistem saraf pusat , sebuah tulang
belakang lokal yang sangat populer anestesi untuk persalinan).
84
1. Power supply : 100 – 240 V
2. Berat : 2.3 Kg
3. Tipe Pump : Peristaltic Pump
4. Flow Rate
Makro : 3 – 300 ml/h
Mikro : 1 – 100 ml/h
4. Alarm
Air alarm
Occlusion alarm
Empty alarm
Door Alarm
Flow Error
Completion
5. Infusion set : General infusion set
- Blok Diagram
1 Mikrokontroler/ CPU
2. Flow Rate Setting
3. Volume Setting
4. Alarm System Control
5. Sensor Tetesan
6. Sensor Gelembung Udara
7. Door Detection Circuit
8. Pump System
9. Display
85
- Blok Diagram system Infus pump
Prinsip Kerja
Buzzer drive / Buzzer volume variable circuit akan berbunyi dan digunakan
sebagaisumber alarm.Motor dari motor tersebut adalah: PK244-01 4V : 2 phasa, 1,8˚
/ step. Tegangan pada motor akan drive circuit, yang digunakan pada unit ini adalah
motor stepper untuk motor penggerak, rasio senantiasa dipilih pada masing-masing
kecepatan digunakan untuk menstabilkan output putaran. Proses kenaikan tegangan
motor dilakukan oleh tipe switchingregulator untuk mengurangi kerugian tegangan
yang hilang. Spesifikasi tegangan dapatdipilih yaitu sebanyak 32 step.
Nurse call I/O circuit, nurse call relay dikontrol oleh sinyal nurse call
relaydari CPU atau signal run out of control stop.
Air in-line detection circuit, untuk mendeteksi keberadaan gelembung pada
pipa atauselang pada infus pump, untuk mendeteksi the air in-line maka
diigunakan ultrasonicsensor.
86
Delivery detection circuit, digunakan untuk mendeteksi berapa besar tetesan
yangsudah dikeluarkan atau diberikan. Tetesan pada drip chamber dideteksi
dengan infrared emitting element yang terletak pada drop sensor probe.
Occlusion detection circuit, rangkaian ini berguna untuk mendeteksi
terjadinya penyumbatan saat terjadi tekanan internal pada selang keluaran,
dimana pendeteksiansecara mekank diatur pada bagian terendah dari fingger
unit. Oclusion plunger yangmenggunakan magnet akan mendeteksi posisi
yang berubah dikarenakan oleh bergeraknya tabung / selang.
Door detection circuit, mendeteksi keadaan door, dimana akan terdeteksi oleh
magnetyang dipasang pada pintu dan semua bagian element dihubungkan
pada displaycircuit.
Fail safe circuit, berguna untuk mengetahui keadaan bekerjanya control
circuit dandisplay circuit board CPU yang akan digunakan untuk
berkomunikasi dengan bagianlain pada saat status operasi dengan CPU.
- Cara Pemakaian
1. Pasang cairan infus dan hubungkan ke alat.
2. Pasang infuse set pada infus pump.
3. Pasang Flow Sensor pada Infuse Set.
4. Hubungkan alat dengan catu daya.
5. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON pada saklar.
6. Cek fungsi alarm.
7. Alirkan cairan infuse ke infusion set sampai tidak ada gelembung
udara
8. Tentukan jumlah tetesan per menit
9. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON ke OFF
10. Lepaskan hubungan alat dengan catudaya
11. Lepas infuse dan selang infuse.
12. Lakukan pemeliharaan 1 bulan sekali.
87
- Maintenance
Syringe pump adalah suatu alat yang di gunakan untuk memberikan cairan atau obat
kepada kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur . Secara
khusus alat ini mentitik beratkan atau memfokuskan pada jumlah cairan yang
diamasukan kedalam tubuh pasien, dengan satuan mililiter per jam (ml/h). Di
88
gunakan di ruang rawat inap dan ruang operasi karena alat ini membantu user untuk
memasukan cairan yang di butuhkan pasien saat fase penyembuhan.
- Fungsi Alat
a. Memasukan cairan atau obat ke tubuh pasien dengan tingkat akurasi
yang tinggi.
b. Untuk mencegah periode kadar obat atau cairan yang dimasukan,
dimana Tingkat obat di dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
c. Menghindari penggunaan tablet yang dikarenakan pasien yang
mengalami kesulitan dalam meminum tablet.
- Spesifikasi Alat
Merk : SK SHENKE MEDICAL
Type : SK-500i
Detail Produk : HOSPITAL PRODUCT
Weight : < 3.0 kg
Dimension(pxtxl) : 380 x 190 x 180
Power Supply : AC 100 -120V , 50/60 Hz
Daya maks : 25 watt
Operasi / kondisi : Lingkungan suhu 5°C - 40°C tekanan udara 8,6 kPa -
106 kPa, kelembaban relatif ≤ 80%
Kondisi penyimpanan : Suhu Lingkungan -40°C - 55°C, tekanan udara
50 kPa - 1060 kPa, kelembaban relatif ≤ 90%
- Gambar Rangkaian
89
- Bagian – bagian syringe pump :
a. Operation panel; yang didalamnya terdapat beberapa tombol
untuk mengoperasikan syringe pump.
b. Clamp; berfungsi sebagai penjepit syringe (suntikan).
c. Slit; merupakan celah untuk menempatkan syringe.
d. Slider Hook.
e. Cluth.
f. Slider.
g. Dial ; berfungsi untuk menaikan dan menurunkan nilai delivery
rame.
90
b. Alarm Delivery Limit
Untuk memberikan batasan jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien.
Jika jumlah cairan yang diberikan sudah tercapai, maka alaram akan
berbunyi dan alat akan berhenti memompa.
c. Alarm Nearly empty
Berfungsi untuk memberikan isyarat suara alaram pada saat cairan yang
diberikan pada pasien akan segera habis.
- Pemeliharaan :
a. Cek kabel VCC apa masih terhubung dengan baik atau tidak.
b. Bersihkan bagian body syiring pump dari sisah cairan yang di gunakan
pada pesawat syiring pump.
c. Lumasi selalu bagian motor menggunakan pelumas sesuai rekomendasi
pabrikan.
d. Cek selalu keakurasian alat syiring pump.
- Blok Diagram
91
a. Block Power Supplay :
Block power supply berfungsi mendistribusikan tegangan dari PLN,
langsung pada alat.
Selain itu, pada alat syring pump dapat juga menggunakan Battery
sebagai cadangan Supply.
b. Block Microcontroller :
Mikrokontroller sebagai pengontrol dan pengendali dari Syringe
pump.
Output berupa perintah untuk mengendalikan motor, baik untuk
memberhentikan motor atau pun mempercepat kerja motor.
Selain itu mengolah pendeteksian sensor yang berfungsi sebagai
Pengaman dan selanjutnya menyalakan Buzzer sebagai tanda alarm.
c. Block Sensor :
Sebagai pendeteksi cairan yang ada pada syringe. Dapat
menggunakan sistem optocopler.
Menggunakan optocoupler sebagai sensor. Dengan sebuah
fototransistor sebagai penerima dari LED yang memancarakan
cahaya, yang akan mempengaruhi resistansi fototransistor.
d. Block Motor Driver :
Sebagai tenaga utama pendorong syringe yang berisi cairan.
Berupa motor DC.
Bekerja dengan kecepatan delivery rate sesuai dengan penyetingan
awal yang dilakukan dan dapat dipercepat dengan menekan push
button pada setting alat.
e. Block Alarm dan Display :
Alarm sebagai keamanan. Akan berbunyi apabila cairan pada
syring akan habis.
Display pada syringe sebagai indicator penyettingan dari
kecepatan motor dalam mendorong cairan pada syringe yang
diatur terlebih dahulu.
Terdapat pula lampu indikator
92
2.6.5 Infant Warmer
Infant berarti bayi dan Warmer berarti penghangat. Jadi Infant Warmer secara
bahasa berarti alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini difungsikan sebagai tempat
perlindungan bagi bayi yang lahir dini (Premature). Alat ini hanya sebagai tempat
singgah sementara untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir dan mengalami
hipotermia. Dengan adanya panas (heater) yang dihasilkan oleh alat ini, maka bayi
yang lahir tidak normal (warna biru pada tubuhnya) dikarenakan suhu tubuh yang
kurang akan merasa hangat. Jika suhu tubuh bayi sudah stabil atau dirasa sudah
normal, maka bayi dapat dipindah ke bed bayi biasa.
Komponen utama dari infant warmer yaitu heater dan kontrol suhu.
Penghangat pada infant warmer menggunakan elemen kering yang diletakkan diatas
bayi yang suhunya dapat diatur sesuai kebutuhan. Radiasi panas yang mengenai bayi
suhunya antara 35⁰- 37⁰ C. Pada kontrol suhu juga terdapat sensor yang diletakkan
pada bed bayi yang berfungsi menyensor suhu tubuh bayi. Sensor ini juga berfungsi
mengontrol kerja heater agar tidak terjadi over heat.
93
otomatis alat akan masuk pada pemilihan mode pre-warm. Pada mode pre-warm ini
output panas heater ( heating ratio) telah disetting sebesar 25% sampai operator
melakukan setting suhu dengan mode lain sesuai kebutuhan.
Untuk pemilihan mode manual control, operator dapat mengatur suhu sesuai dengan
kebutuhan dengan menaikkan atau menurunkan heating ratio. Sedangkan apabila
operator memilih skin mode, maka secara otomatis alat akan disetting pada suhu 36⁰
C dengan timer yang dapat disetting.
Setting suhu dan setting timer ditampilkan pada display. Untuk menaikkan atau
menurunkan suhu dan pengaturan timer dipakai tombol up dan down.
- Bagian-bagian Alat
Keterangan :
1. I.V.Pole : digunakan untuk menggantung botol infus dengan beban maksimal 2
kg.
2. Radiant box : dapat digerakkan secara bebas dalam keadaan horizontal yaitu
00~900.
3. Temperature controller : terdapat alarm sensor, alarm kegagalan daya, alarm suhu
berlebih, alarm penyimpangan, alarm untuk kegagalan pengaturan dan system.
4. Infant bed : dapat disetel dalam 00~100.
5. Wheel : jumlah total 4 buah roda, 2 diantaranya memiliki rem.
94
6. Organic glass panel : mencegah pergeseran infant bed
7. Tray : digunakan untuk menaruh benda-benda yang dibutuhkan dengan beban
maksimal 2 kg saat alat sedang digunakan.
- Blok Diagram
95
- Cara Pengoperasian
1) Hubungkan kabel power ke jala-kala PLN.
2) Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan
menyala.
3) Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
4) Setting suhu 37⁰ C dan setting timer sesuai kebutuhan. Tunggulah
sampai display suhu bawah (Real Temperatur) sama dengan suhu
atas (Seted Temperatur). Setelah sama barulah letakkan bayi.
5) Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.
- Troubleshooting
No Keluhan Kemungkinan Analisa Kerusakan Tindakan
kerusakan
1 Mesin tidak dapat - Switch ON/OFF - Periksa switch ON/OFF
hidup rusak - Periksa main fuse
- Main fuse putus - Periksa rangkaian
- Rangkaian power (gulungan travo,
supplay dioda,IC, kapasitor)
2 Temperature over - Kabel sensor - Periksa fisik sensor
- Sensor suhu
3 Suhu tidak panas - Setting selector pada - Periksa nilai tahanan
suhu selector
- Heater - Periksa teganan pada
heater Ganti Jika
4 Lampu UV mati - Triac - Periksa triack. rusak
- Lampu UV putus - Periksa tegangan pada
lampu UV
5 Alarm berbunyi - Sensor - cekrangkaian sensor
terus menerus - Rangkaian pada - cekrangkaian bazer
buzzer
6 Suhu tidak tercapai - Selector setting suhu - Periksa rangkaian sensor
- Sensor suhu
- Heater - Periksa rangkaian
sensor suhu
- periksa heater
96
- Pemeliharaan
1) Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat
2) Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
3) Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
4) Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
5) Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor.
2.6.6 Defibrilator
97
apabila keadaan ini tidak diperbaiki, unutk mengembalikan denyutan jantung
agar dapat bekerja sebagaimana mestinya, maka digunakan alat yang disebut
defibrilator.
Elektroda Defibrillator
Salah satu aspek yang paling penting dari suatu sistem defibrillator
adalah elektroda. Hal ini merupakan hal yang esensil yang membantu kontak
yang baik dengan tubuh agar energi yang berasaldari defibrillator mencapai
jantung dant idak terdisipasi/terbuang di antara interface kulit-elektroda. Bila
energy mengalami disipasi pada interfaceini, dapat mengakibatkan kebakaran
yang serius pada pasien yang selanjutnya mengalami komplikasi
keadaankritis. Untuk menjaga kontak yang baik, elektroda harus terpasang
dengan rapat/pas pada pasien. Biasanya pada elektroda kita dilengkapi
dengan saklar yang diakatifkan oleh gaya, agar jika elektroda yang dikenakan
pada tubuh tidak cukup gaya tekanannya maka rangkaian tidak akan bekerja
dan pulsa defibrillasi tidak akan mungkin dilepaskan.
Aspek kedua yang harus selalu dipertimbangkan adalah keselamatan
penggunaan elektroda defibrillator.Elektroda harus terisolasi dengan baik
agar keluaran defibrillator tidak memungkinkan mengaliri tangan operator.
Oleh karena itu perlu diperhatikan aspek keamanan listrik defibrillator dan
elektrodanya.
Sedikitnya ada empat jenis elektroda yang digunakan untuk
defibrilator, yaitu:
1. Standard anterior electrode
Elektroda jenis ini mempunyai permukaan metal yang luas dan
berbentuk cakram (disk) dan mempunyai gagang yang terisolasi dan
tegak lurus terhadap permukaan cakram elektroda tersebut. Kabel
tegangan tinggi berada di samping, tombol saklar ibu jari yang
mengendalikan pulsa discharge berada di ujung atas gagang.Elektroda
98
yang digunakan ada dua biasa disebut anterior-anterior. Untuk
melakukan defibrillasi, satu elektroda ditempatkan di dada tepat di
atas jantung dan elektroda kedua ditempatkan pada sisikiri dada
pasien. Pasta (jelly) konduktif dibalurkan pada elektroda untuk
menjamin transfer muatan yang efisien dan mengurangi kebakaran
pada kulit.
2. Posterior electrode
Konstruksi elektroda ini datar dan dirancang agar pasiendapat
dilektakkan di atasnya. Posterior paddle dipasangkan dengan satu
anterior-paddle untuk membentuk pasangan yang disebut anterior-
posterior.
3. D-ring anterior electrode.
Anterior paddle yang modern adalah jenis D-ring. Jenis
paddle ini digunakan pada defibrillator model terbaru dan telah
popular pada model-model yang portable.
1. Paddle
Paddle ini digunakan pada saat melakukan operasi jantung-
terbuka untuk memberikan kejutan listrik jantung pada myocardium.
- Fungsi Alat
- Spesifikasi Alat
Nama Alat : DEFIBRILATOR
Merk : Nihon Kohden
Type : TEC – 7100
Energi Output : 3.5 ,10, 20, 70, 100, 200, 360j
Energi Limit : 50 j (discharge test)
99
- Persiapan Awal
1. Hubungkan battery charger ke jala-jala listrik kemudian hidupkan.
2. Letakkan pesawat diatas charger.
3. Biarkan sampai lampu indivator dari charger defribllator
menunjukkan bahwa battery pesawat defibrillator telah terisi penuh.
- Blok Diagram
Secara garis besar cara kerja blog diagram diatas adalah tegangan PLN
masuk memberikan tegangan pada blok power supply, outputan dari power
supply digunakan untuk mengisi battery sehingga outputanya berupa
tegangan DC. Tegangan DC ini digunakan pada rangkaian driver relay dan
pembangkit tegangan. Pada blog driver relay berfungsi sebagai control waktu
discharge. Dimana kontrol waktu discharge ini berfungsi sebagai timer atau
lamanya pembuangan muatan pada kapasitor yang mana akan dibuang
menuju padlle atau elektroda. Sedangkan pada blog pembangkit tegangan
digunakan untuk menguatkan tegangan yang nantinyamasuk pada blog SAG
Mutltiplier. SAG Multiplier ini berfungsi sebagai penyearah, sehingga akan
didapatkan tegangan Dcyang tinggi. Output dari SAG Multiplier berupa
100
tegangan DC yang tinggi. Dan akan masuk pada blok pengisisan pada power
kapasitor. Kemudian diberikan pada elektroda yang sebelumnya diatur oleh
control waktu discharge tadi. Dan dari elektroda atau padlle akan di exposure
pada pasien efek diberikan discharge kapasitor akan memberikan impuls yang
kuat ke jantung dengan harapan agar aktifitas jantung yang semula lemas
akan timbul aktivitas kembali dengan satuan joule.
- Blok Rangkaian
. .
SAG 5460 NO
R7
IN-LOAD1
LOAD2
REL 3B
CRL
ON
MULTIPLIER
IN+ CI8
REL3/A R9 C16 100R
R8 TR1
L1
Tr2 REL3
ELECTRODES FREE
CASE
D8 IN4001 D15
IN4001
. .
- Kalibrasi Title
. DEFIBRILLATOR CIRCUIT DIAGRAM
1. Setelah baterai pesawat telah diisi muatan lakukan pengecekan dengan Size
A
Document Number Rev
101
- Pengoperasian Defibrillator
1. Hidupkan pesawat defibrillator dengan menekan tombol ON/OFF.
2. Tekan tombol charger untuk pengisian muatan defibrillator,
3. Perhatikan meter penunjuk, sesuaikan dengan jumlah muatan yang
diinginkan,
4. Setelah itu, permukaan elektroda diberi gel untuk mengurangi
hambatan dari tubuh pasien, letakkan elektroda rapat ketubuh pasien
jangan ada jarak walaupun tipis antara elektroda dengan tubuh pasien,
karena ini akan menyebabkan muatan tidak seratus persen sampai
ketubuh pasien dan selesaikan tembakan.
- Pemeliharaan Defribrillator
1. Membersihkan pesawat dari debu dan kotoran,
2. Disimpan ditempat yang kering,
3. Pada saat selesai digunakan isi kembali battery pada pesawat, agar
battery pesawat tidak rusak,
4. Habis digunakan diharapkan paddle dalam keadaan bersih dari bekas
gel yang telah digunakan,
5. Melakukan pengecekkan battery setiap setahun sekali, apakah masih
layak digunakan atau tidak,
6. Lakukan pembersihan relay (contact relay) setiap enam bulan sekali.
- Pembersihan Defribrillator
Pastikan alat dalam keadaan mati dan tidak terhubung dengan listrik.
Pembersihan dapat dilakukan dengan cara:
1. Usap penutup dengan menggunakan kian halus dan bersih, beri cairan
disinfektan (alcohol 70%). Pastikan tidak ada cairan yang masuk
dalam alat.
2. Musnahkan aksesoris sekali akai sesegera mungkin untuk mencegah
penggunaan kembali.
102
3. Untuk paddle dapat diusap dengan kain halus beserta cairan
disinfektan atau air sabun, pastikan sampai kering.
4. Spoon electroda dapat dibersihkan dengan cara penguapan, radiasi
dan memakai ethylene oxide.
5. Untuk membersihkan lead sensor dapat menggunakan disifektan juga,
tapi pastikan celah terlepas dari alatnya.
103