Anda di halaman 1dari 9

Fitri Yani

1814401008
Kelompok 3

PERAWATAN BAYI INKUBATOR

Baby Incubator

A. Pengertian Baby Incubator

Data Teknis Alat


Nama Alat : Baby
Incubator
Type : V-2100G
Tegangan : 220 Volt AC
Daya : 500VA
Air Control : 25 - 370
Produksi : Jepang

Baby Incubator adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi premature
atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan suhu
dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalam
kandungan ibu.

B. Prinsip Kerja

Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi premature
atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan suhu

1
dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi dalam
kandungan ibu. Adapun nama lain dari baby incubator, diantaranya

• Infant Incubator
• Cuff
• Pemanas Bayi

Baby incubator mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai


kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi udara dari
luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat rawan terhadap
masalah pernapasan dan masalah masalah yang bersangkutan dengan kesehatan
bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan dalamdperawatanmbayininixantaram32°Cm-
m37°C.

C. Bagian-Bagian Pesawat
 Heater : Berfungsi untuk menghasilan suhu panas pada baby incubator
 Blower : Berfungsi untuk mendistribusikan panas ke seluruh bagian alat.
 Kontrol : Temperature dan kelembapan aliran udara
 Display / indicator : sebagai tampilan
 Alarm : Sebagai tanda apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 Chamber : tempat bayi di inkubasi

D. Blog Diagram Alat

2
Keterangan :

1. Power Supply

Power supply atau catu daya adalah sebuah peralatan penyedia tegangan
atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah
tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik ke level
yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik. Dalam
sistem pengubahan daya, terdapat empat jenis proses yang telah dikenal yaitu
sistem pengubahan daya AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC, dan AC ke AC.
Masing masing sistem pengubahan memiliki keunikan aplikasi tersendiri,
tetapi ada dua yang implementasinya kemudian berkembang pesat dan luas
yaitu sistem pengubahan AC ke DC (DC power supply) dan DC ke DC (DC-
DC converter) .

3
Gambar 2 . Rangkkaian Power Supply

4
2. Heater (Pemanas Elemen)

Heater adalah sebuah objek yang memancarkan panas atau menyebabkan


tubuh lain untuk mencapai suhu yang lebih tinggi. Dalam dunia medis alat ini
digunakan dalam beberapa peralatan medis, diantaranya Auto Claf, Oven,
Baby Inkubator dan peralatan lainnya. Mengingat fungsi dari heater adalah
memancarkan panas, hal ini dimanfaatkan sebagai salah satu komponen utama
pada incubator bayi, yang prinsip kerjanya dipadukan dengan pengontrol suhu
sehingga nilai kegunaanya menjadi lebih efisien.

3. Pengontol Suhu

Pengontrol suhu adalah komponen alat yang digunakan sebagai parameter


terhadap suhu yang terjadi pada sebuah ruangan. Dalam inkubator bayi
pengontrol suhu digunakan sebagai komponen pengatur tehadap suhu yang
terjadi pada ruang incubator, yang tentunya pengontrol suhu ini dihubungkan
pada heater sehingga ketika suhu ruangan sudah mencapai tingkat batasan,
pengontrol suhu akan bekerja dan heater otomatis akan mati.

E. Cara Kerja Blok Diagram

Tegangan dari PLN 220VAC digunakan untuk mensupplay tegangan


kipas, dan input tegangan trafo stepdown yang kemudian oleh rangkaian
power supply dirubah menjadi tegangan 12V, 6V, dan 5VDC yang digunaan
untuk mensupplay tegangan blok rangkaian lainnya. Saat tegangan PLN
masuk maka motor kipas dan heater akan aktif dimana kerja motor fan ini
dideteksi oleh sensor Fan. Jika kipas tidak bekerja sebagaimana mestinya
maka indicator kipas akan ON.

Push Button digunakan untuk menentukan suhu yang akan dikehendaki


(suhu setting) dan sebagai inputan bagi microcontroller. Microcontoler

5
berfungsi untuk mengendalikan atau mengontrol semua rangkaian. Sedangkan
sensor suhu berfungsi untuk menyensor suhu udara dalam ruangan dan
besarnya tegangan output dari sensor akan disangga oleh rangkaian penguat.
Kemudian tegangan dari penguat akan masuk ke blok ADC dimana blok ini
berfungsi untuk mengubah tegangan analog menjadi tegangan digital dan data
dari ADC akan masuk ke microcontroller. Di mikrocontroler semua data
diolah untuk mengatur kerja keseluruhan pesawat baby incubator. Duli sensor
berfungsi untuk mensensor perubahan suhu yang extrim. Jika suhu tiba-tiba
berubah lebih/berkurang 30C dari suhu setting, maka indicator alarm akan
aktif.

F. Petunjuk Pemakaian
1. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan.
2. Tutup matras dengan kain yang bersih
3. Hubungkan alat dengan catu daya.
4. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol on/of
5. Cek fungsi thermometer
6. Lakukan pemanasan secukupnya
7. LaKukan tindakan
8. Matikan mesin apabila sudah tidak digunakan dengan menekan/memutar
tombol on/of
9. Lepaskan alat dari catu daya

G. Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan


1. Bersihkan inkubator dengan desinfektan setiap hari, dan bersihkan secara
keseluruhan setiap minggu atau setiap akan digunakan.
2. Lakukananlah pengecekan terhadap seluruh bagian komponen alat.
3. Cek sitem catu daya

6
4. Cek fungsi timer/pewaktu
5. Kosongkan air reservoir yang dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteria yang
berbahaya dalam air dan meyerang bayi.
6. Ingat selalu cek kondisi incubator sebelum dilakukan pemakaian untuk
mengantisipasi adanya kerusakan terhadap komponen listrtrik yang tidak
bekerja.

H. Troubleshoting
1. Alarm kegagalan power : Indikator berkedip terus dengan alarm
mengidikasikan bahwa incubator kehilangan power external.
2. Hubungkan kembali kabel power.
3. Kegagalan Control Panel : Ulangi pemasangan konektor atau ganti konektor
4. Tidak ada supplay tegangan : cek supplay tegangan dari PLN, cek switc
Power
5. Kegagalan alarm sensor : dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain
sensor belum terhubung, atau sensor rusak
6. Alarm suhiu over : cek relay yang berfungsi untuk memutuskan supply ke
heater

I Persiapan, Prosedur kerja dan Rasional kerja


1. Persiapan Alat :
 Inkubator
 Perlak
 Selimut
 Termometer
2. Persiapan Pasien :
 Perkenalan diri kepada ibu px
 Identifikasi kepada ibu px
 Menjelaskan tujuan kepada ibu pasien.
 Menjelaskan langkah dan prosedur kerja kepada ibu px
3. Prosedur Kerja

7
 Cuci tangan
R/ untuk menjaga kebersihan dan proteksi diri
 Pastikan bahwa semua petugas yang terlibat dalam perawatan ini
mampu menggunakan inkubator dengan benar
R/ menghindariterjadinyakesalahan
 Tentukan suhu yang tepat untuk inkubator berdasarkan usia dan berat
badan bayi
R/ untukmengetahuisuhubayisebelum di incubator
 menyesuaikan suhu inkubator untuk mempertahankan lingkungan suhu
netral (NTE).Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak
terputus. Hangatkan inkubator sampai suhu yang diinginkan sebelum
meletakkan bayi di dalamnya.
 Perhatikan lokasi inkubator di ruang bayi. Inkubator harus jauh dari
jendela yang tidak bisa ditutup rapat.
 Bersihkan kasur dan tutupi dengan lembaran seprai bersih.
 Pastikan bahwa reservoir air inkubator kosong; bakteri yang berbahaya
dapat berkembang dalam air dan menginfeksi bayi. Membiarkan
reservoir kering tidak akan mempengaruhi fungsi inkubator.
 Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dan bayi diberi baju atau tertutup
kecualijika bayi perlu telanjang atau dilepaskan bajunya sebagian
untuk pengamatan atau prosedur.
 Letakkan hanya satu bayi dalam tiap inkubator.
 Tutup kap secepat mungkin setelah meletakkan bayi di dalamnya, dan
pertahankan jendela inkubator tetap tertutup setiap saat guna
mempertahankan kehangatan inkubator.
 Periksa suhu inkubator setiap jam selama delapan jam pertama, dan
kemudian setiap tiga jam
 Ukur suhu bayi setiap jam selama delapan jam pertama, dan kemudian
setiap tiga jam
 Suhu neonatus harus dipantau secara berkala, setiap 4 jam atau sesuai
instruksi dokter.
8
R/ untuk mempertahankan suhu tubuh 36,5 – 37,5°C.
 Jika suhu bayi kurang dan 36,5 °C atau lebih dan 37,5 °C, sesuaikan
suhu inkubator berdasarkan suhu tersebut.
 Jika suhu bayi tetap kurang dan 36,5 °C atau lebih dan 37,5 °C
meskipun inkubator dipertahankan pada pengaturan yang
direkomendasikan, atasi suhu tubuh yang tidak normal.
 Lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan saat
melakukan perawatan neonatus, dan tidak dengan membuka pintu
inkubator yang lebih besar.
 Berikan bayi kepada ibu segera setelah bayi tidak lagi membutuhkan
perawatan khusus dan prosedur serta terapi yang sering.
 Biasanya bayi hipotermia menderita hipoglikemia, sehingga bayi harus
diberi ASIsedikit—sedikit sesering mungkin. Bila bayi tidak
menghisap, diberi infus glukosa10% sebanyak 60-80 ml/kg per hari
 SuhuInkubator

BERAT SUHU INKUBATOR (OC) MENURUT UMUR


LAHIR 35oC 34 oC 33 oC 32 oC
<1500 g 1-10 hari 11hari- 3 minggu 3-5 minggu >5 minggu

1500-2000 g 1-10 hari 11 hari –4 minggu >4 minggu

2100 – 2500 g 1-2 hari 3 hari – 3 minggu >3 minggu

>2500 g 1-2 hari > 2 hari

 EvaluasiHasilKegiatan

Anda mungkin juga menyukai