Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

COVER
COVER

Dosen Pengampu :
A
NIP

Disusun Oleh :
Navinda Regista Puri P27838021049
Revan Armiga M F P27838021050
Tiara Kumala Ratri P27838021063
Varentino Andrian Rascel P27838021066
Wanda Salwa Salsa Bila P27838021068
Yossy Ashfiyatul M P27838021071

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang
berjudul “ Perawatan di alat baby incubator ".

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas kuliah dan diharapkan dapat
menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.Penulis
menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis yang
disusun. Oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan
saran dari pembaca senantiasa ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas
tulisan ke depannya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inkubator bayi merupakan suatu wadah tertutup yang berfungsi
menjaga temperature bayi supayatetap stabil. Bayi pada umumnya perlu
diletakan di inkubator yang mempunyai kontrol suhu yang baik, sehingga
bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat bayi berada dalam
kandungan. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada inkubator adalah
suhu inkubator, kelembaban inkubator, dan juga kualitas oksigen dalam
inkubator. Untuk itu perlu dibuat suatu alat pengontrol inkubator aga dapat
memterhankan suhu bayi dan juga membbuat bayi nyaman berada dalam
inkubator.
Masalah yang dihadapi adalah lebih sering pada saat pemantauan
temperature, kebanyakan masih dilakukan secara manual dimana perawat
atau bidan harus bolak-balik masuk ke ruangan bayi untuk mengecek
temperaturenya dalam jangka waktu berkala, khususnya temperature pada
bayi. Mengingat kemampuan manusia yang sangat terbatas dalam
melakukan pengukuran, serta ketelitian dan ketidak mampuan karena data
pengukuran yang terlalu banyak, makaperlu adanya perangkat yang dapat
membantu meringankan beban manusia. Dengan data pengkuran yang real
time akan membantu tugas manusia dalam pengambilan keputusan
terhadap masalah tentang temperature incubator bayi agar dapat ditindak
lanjuti secara cepat demi keselamatnya bayi yang ada dalam incubator.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan inkubator bayi?
2. Bagaimana prinsip kerja dari inkubator bayi?
3. Bagaimana cara kerja skin sensor, pada bayi dalam terapi?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka makalah ini pun memiliki
tujuan, sebagai berikut:
1. Dapat memahami secara terperinci mengenai inkubator bayi
2. Dapat mengetahui prinsip kerja dari inkubator bayi
3. Dapat mengetahui prinsip dari sebuah skin sensor
1.4 Manfaat
1.4.1. Manfaat Praktis
Dengan karya ilmiah ini, diharapkan bisa menjadi dasar bagi
pembaca, dalam pengembangan alat inkubator bayi
1.4.2. Manfaat Teoritis
Dengan karya ilmiah ini, diharapkan bisa menambah pengetahuan
mengenai alat inkubator bayi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Inkubator


Inkubator adalah alat yang digunakan untuk bayi prematur atau bayi
yang memiliki masalah kesehatan untuk bertahan hidup di luar rahim. Alat ini
terbuat dari plastik bening dan memiliki lubang di bagian sampingnya. Bayi
yang terlahir dengan masalah kesehatan serius atau yang lahir prematur
umumnya membutuhkan penanganan khusus sebelum keluar dari rumah
sakit. Alasan masuk NICU berbeda-beda untuk setiap bayi karena tidak
semua bayi memiliki kondisi yang sama. Pada dasarnya alat ini juga dapat
mencakup peralatan untuk melacak berbagai hal termasuk suhu dan detak
jantung bayi. Pemantauan ini memungkinkan perawat dan dokter untuk terus
melacak status kesehatan bayi. Alat yang satu ini berbentuk persegi panjang
dengan lapisan kaca di semua sisinya. Inkubator dilengkapi dengan kasur
kecil sebagai tempat tidur untuk buah hati Anda. Ada juga lubang (port)
untuk memudahkan dokter dan perawat saat menangani bayi di dalam alat
khusus ini. Fungsi inkubator adalah untuk menjaga agar tubuh bayi tetap
hangat. Hal ini dikarenakan suhu di dalam inkubator sudah diatur sedemikian
rupa sesuai dengan kebutuhan si kecil. Inkubator biasanya tersedia di unit
perawatan intensif neonatal atau neonatal intensive care unit (NICU).

2.3 Kondisi Bayi Yang Harus Dirawat Dalam Inkubator


Inkubator adalah salah satu perlengkapan yang ada di NICU. Alat ini
juga bisa digunakan secara kombinasi dengan peralatan dan prosedur lain,
untuk memastikan bahwa bayi yang membutuhkan dukungan ekstra memiliki
lingkungan terbaik dan pemantauan berkelanjutan. Berikut beberapa alasan
mengapa bayi perlu menggunakan alat ini, antara lain bayi yang lahir
prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir saat usia kehamilan ibu
kurang dari 37 minggu. Padahal normalnya, bayi seharusnya lahir saat usia
kehamilan 37-40 minggu. Semakin cepat atau kecil usia kehamilan saat bayi
lahir, semakin besar pula risiko bayi mengalami kondisi medis tertentu.
Hal ini dikarenakan perkembangan bayi yang lahir lebih cepat
ketimbang usia kehamilan normal belum cukup optimal. Bayi yang lahir
prematur mungkin membutuhkan waktu tambahan untuk mengembangkan
paru-paru dan organ vital lainnya. Gendang telinga dan mata mereka mungkin
sangat sensitif sehingga cahaya dan suara normal akan menyebabkan
kerusakan permanen pada organ-organ ini. Selain itu, bayi yang lahir sangat
dini tidak memiliki waktu untuk mengembangkan lemak di bawah kulit
sehingga membutuhkan bantuan untuk menjaga tubuhnya tetap hangat.
Inkubator bayi adalah alat yang khusus dipakai saat si kecil baru lahir.
Berbeda dengan bayi yang lahir di usia kehamilan normal, bayi prematur
tidak memiliki lemak pelindung pada tubuhnya. Tanpa adanya lemak
pelindung, tubuh bayi prematur lebih mudah merasa kedinginan pada suhu
ruangan normal. Itu sebabnya, bayi prematur perlu dirawat di dalam
inkubator yang ada di NICU segera setelah lahir. Anda tidak perlu khawatir si
kecil akan kedinginan karena suhu di dalam inkubator sudah disesuaikan agar
tetap hangat.

2.4 Proses Yang Terjadi Dalam Inkubator


Orangtua yang melihat bayinya berada dalam inkubator bayi mungkin
merasakan perasaan yang campur aduk. Di satu sisi, mereka mungkin sedih
karena buah hatinya harus menjalani perawatan, namun di sisi lain orangtua
juga tidak perlu merawa khawatir karena Si Kecil berada dalam penanganan
yang tepat. Bayi yang ditempatkan di inkubator akan dibaringkan pada kasur,
kemudian sekeliling tempat tidur khusus itu ditutupi dengan tabung kaca atau
plastik. Tabung inkubator memiliki lubang di sampingnya untuk akses masuk
tangan perawat, dokter, atau orangtua. Lubang ini juga berfungsi
meminimalisir masuknya suhu udara ruangan yang akan terasa dingin di kulit
bayi. Inkubator bayi memastikan lingkungan yang terkontrol bagi bayi untuk
tumbuh di dunia yang masih asing baginya. Suhu yang digunakan dalam
inkubator bayi beragam, tergantung kondisi si kecil. Namun, rata-rata NICU
mengatur suhu ruangan antara 27-30 derajat celcius, sedangkan suhu
inkubator berkisar antara 35-37 derajat celcius. Kehangatan di dalam tabung
inkubator akan terus bersirkulasi sehingga memanaskan kulit bayi dengan
derajat yang aman dan nyaman.
Kehangatan ini akan diserap ke dalam tubuh bayi sehingga merangsang
pertumbuhan jaringan dan melancarkan peredaran darah di dalam tubuh
mereka. Idealnya, suhu di dalam inkubator bayi harus dijaga kestabilannya.
Namun, jika dokter atau perawat ingin akses yang lebih bebas untuk merawat
bayi, tabung plastik atau kaca akan dibuka sehingga bayi dapat diangkat atau
dilakukan tindakan medis tertentu.

2.5 Manfaat Inkubator


Beragam manfaat inkubator untuk bayi prematur. Inkubator adalah alat
yang berbentuk kotak dan berbahan plastik transparan. Alat ini
memungkinkan bayi terhindar dari infeksi bakteri dan suara bising, serta
menjaga tubuhnya tetap hangat. Di bawah ini adalah beberapa alasan
kenapa bayi prematur memerlukan inkubator:
 Menjaga suhu tubuh bayi. Bayi prematur tidak memiliki jaringan lemak
yang cukup untuk mengatur suhu tubuhnya dengan baik. Itulah
sebabnya mereka perlu segera dimasukkan ke dalam inkubator bayi
yang hangat, agar terhindar dari udara dingin sesaat setelah lahir. Selain
itu, inkubator juga berguna melindungi bayi dari infeksi dan zat-zat
pemicu alergi. Meski ditempatkan di dalam inkubator, bukan berarti
Anda tidak dapat menyentuh buah hati Anda. Perawat akan memberi
tahu Anda bagaimana cara merawat dan bersentuhan dengan bayi Anda
selama berada di inkubator.
 Memberikan oksigen. Sebagian bayi yang terlahir prematur dapat
mengalami masalah dengan pernapasan sehingga rentan untuk
mengalami kekurangan oksigen. Dalam kondisi ini, dapat
digunakan alat bantu napas pada inkubator, agar asupan oksigen bagi Si
Kecil dapat tercukupi.
 Memantau kondisi bayi. Kondisi kesehatan bayi yang terlahir prematur
sangat memerlukan perhatian khusus. Dengan memasukkan bayi ke
dalam inkubator di ruang perawatan intensif neonatal (NICU), dokter
dan perawat dapat memantau dan mengukur detak jantung, suhu tubuh,
pernapasan, kadar oksigen, serta tekanan darah bayi.
 Mengobati penyakit kuning. Bayi yang terlahir prematur cenderung
lebih mudah terserang penyakit kuning. Untuk mengobatinya, bayi
mungkin perlu dirawat di dalam inkubator dan mendapatkan terapi sinar
(fototerapi). Terapi sinar ini berguna untuk mengurangi jumlah pigmen
kuning (bilirubin) di dalam tubuh bayi.
Setelah dinilai sudah cukup kuat untuk keluar dari inkubator, maka bayi
akan dirawat di ruang perawatan bayi biasa dan diobservasi selama beberapa
hari. Jika sudah menunjukkan perbaikan akan diperbolehkan pulang. Perawat
akan mengajari bagaimana cara memandikan, memposisikan saat tidur,
memberin ASI, serta cara mengganti popok. Dengan inkubator bayi, bayi
yang terlahir prematur dapat tumbuh menjadi bayi yang sehat. Selama dia
ditempatkan di kotak khusus tersebut.

2.6 Fungsi Inkubator


Alat ini dirancang untuk memberikan ruang yang aman dan terkendali
bagi bayi untuk hidup, sambil menunggu organ vitalnya berkembang.
Inkubator bayi menyediakan lingkungan yang dapat disesuaikan untuk
memberikan suhu yang ideal, jumlah oksigen yang cukup, kelembapan, dan
cahaya yang tepat. Selain itu, alat ini menawarkan perlindungan dari alergen,
kuman, suara yang berlebihan, dan tingkat cahaya yang dapat
membahayakan. Kemampuannya untuk mengontrol kelembapan juga
memungkinkannya melindungi kulit bayi dari kehilangan terlalu banyak air
dan menjadi rapuh atau pecah-pecah. Selain menawarkan informasi tentang
tanda vital bayi, alat juga memiliki bagian terbuka di bagian atas dan
memiliki lubang di bagian sampingnya, yang memungkinkan digunakan
dalam kombinasi dengan berbagai prosedur dan intervensi medis. Alat ini
dapat digunakan dalam kombinasi dengan prosedur medis seperti: Makan
melalui infus. Mengantarkan darah atau obat melalui infus. Memantau
kondisi organ vital. Ventilasi. Lampu khusus untuk perawatan penyakit
kuning.
Beberapa kombinasi tersebut menjadikan alat ini tidak hanya
melindungi bayi, tetapi juga menyediakan lingkungan yang ideal bagi tenaga
medis untuk memantau dan merawat bayi. Inkubator menjadi tempat pertama
untuk membantu mengoptimalkan perkembangan setelah lahir. Tanpa adanya
inkubator, bayi baru lahir dengan kondisi medis tertentu mungkin lebih sulit
untuk bisa bertahan hidup. Berikut beragam fungsi inkubator bagi bayi:
 Menjaga suhu bayi tetap ideal.
 Menyediakan oksigen bagi bayi.
 Memastikan kelembapan dan pencahayaan tetap baik.
 Melindungi bayi dari alergen, kuman, suara berlebih, dan cahaya berlebih.
 Menyediakan peralatan khusus guna melacak suhu dan detak jantung bayi.
 Membantu bayi tetap bisa makan dan mendapat obat-obatan melalui infus.
 Memantau berbagai fungsi organ tubuh bayi.
Fungsi inkubator dalam mengontrol kelembapan dapat melindungi agar
kulit bayi tidak kering dan pecah-pecah. Selama berada di dalam inkubator,
dokter dan perawat akan rutin memantai suhu dan detak jantung si kecil
melalui peralatan khusus yang tersedia. Bukan hanya itu, adanya lubang di
sisi-sisi alat ini semakin mempermudah penanganan dari dokter dan perawat
selama merawat si kecil. Berapa lama waktu bayi berada di inkubator,
biasanya dokter menentukan hal ini tergantung kondisi dan perkembangan si
kecil.

2.7 Cara Perawatan Alat


1. Di dalam inkubator terdapat chamber atau wadah yang berisi air. Pastikan
air tersebut bersih. Jika kotor, sebaiknya ganti dengan air yang baru.
2. Semprotkan desinfektan ke bagian yang mau dibersihkan seperti shelves
atau rak. Sebaiknya, jika ingin membersihkan bagian dalam alat, keluarkan
dulu semua bahan yang ada di dalam.
3. Setelah menggunakannya, jangan lupa bersihkan juga pegangan yang ada
di bagian pintu alat.
4. Sesekali, periksa catu daya untuk memastikan alat tersebut terhubung ke
aliran listrik.
5. Inkubator harus diletakkan atau disimpan ditempat yang aman dan meja
yang permukaannya rata. Sebaiknya jauhkan dari sumber getaran seperti
alat shaker.
6. Selalu amati kebersihan lingkungan kerja dan tempat penyimpanan alat
inkubator laboratorium.

2.8 Skin Sensor


Kontrol kulit bayi hangat atau incubator ini didasarkan pada
temperature kulit yang diinginkan bagi pasien dan didasarkan pada
penginderaan sebenarnya suhu kulit bayi. Sebuah sensor suhu kulit melekat
pada bayi (misalnya pada perut atau punggung bawah atau kepala). Incubator
ini mengukur suhu kulit bayi melalui kulit mengatur sensor dan pemanas
untuk memasuk panas yang cukup untuk mencapai suhu kulit yang
dikehendaki. Sebuah alarm akan berbunyi apabila suhu kulit bayi kurang dari
36 C dan lebih dari 37 C.

2.9 Sensor Suhu


Suhu adalah suatu keadaan perubahan temperatur udara dimana suhu
dapat berubah - ubah tergantung dari perubahan cuaca. Suhu itu akan
menunjukkan apakah benda itu akan terasa panas atau dingin. Makin terasa
panas, maka makin tinggi suhunya. Untuk mengukur dengan tepat suhu
secara kuantitatif diperlukan beberapa kegiatan yang bukan tergantung pada
cita rasa kita mengenai panas atau dingin, tetapi pada besaran - besaran yang
dapat diukur. Jika kita ingin menentukan suhu suatu system atau keadaan,
maka prosedur yang paling sederhana adalah dengan mengujur keadaan
tersebut dengan suatu petunjuk yaitu dengan menggunakan thermometer.
Suhu yang ditunjuk pada thermometer, tak lain adalah suhu yang berada
dalam keadaan yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inkubator adalah alat yang digunakan untuk bayi prematur atau bayi yang
memiliki masalah kesehatan untuk bertahan hidup di luar rahim. Alat ini
terbuat dari plastik bening dan memiliki lubang di bagian sampingnya. Bayi
yang terlahir dengan masalah kesehatan serius atau yang lahir prematur
umumnya membutuhkan penanganan khusus sebelum keluar dari rumah sakit.
Alasan masuk NICU berbeda-beda untuk setiap bayi karena tidak semua bayi
memiliki kondisi yang sama.
Bayi yang ditempatkan di inkubator akan dibaringkan pada kasur,
kemudian sekeliling tempat tidur khusus itu ditutupi dengan tabung kaca atau
plastik. Tabung inkubator memiliki lubang di sampingnya untuk akses masuk
tangan perawat, dokter, atau orangtua. Lubang ini juga berfungsi
meminimalisir masuknya suhu udara ruangan yang akan terasa dingin di kulit
bayi. Inkubator bayi memastikan lingkungan yang terkontrol bagi bayi untuk
tumbuh di dunia yang masih asing baginya. Suhu yang digunakan dalam
inkubator bayi beragam, tergantung kondisi si kecil. Namun, rata-rata NICU
mengatur suhu ruangan antara 27-30 derajat celcius, sedangkan suhu inkubator
berkisar antara 35-37 derajat celcius.
3.2 Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka adapun saran yang ingin kami
ajukan adalah bagi pemerintah diharapkan lebih memperhatikan keadaan bayi
premature dengan membantu penyediaan inkubator tanpa listrik untuk
keluarga yang masih kurang untuk fasilitas listrik agar jumlah angka
kematian bayi di Indonesia dapat berkurang. Selain itu bagi masyarakat
diharapkan untuk bersama-sama mengawasi dan menjaga keberadaan bayi
yang lahir premature agar tetap bisa sehat dan tumbuh normal seperti bayi
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Alodokter. 2020. “Ini Alasan Inkubator Dibutuhkan Bayi Prematur”.


https://www.alodokter.com/ini-alasan-inkubator-dibutuhkan-bayi-
prematur. Diakses pada 13 Agustus 2022.
Harismi, Asni. 2020. “Fungsi Inkubator Bayi Dan kapan Si kecil harus
Menggunakannya”. https://www.sehatq.com/artikel/fungsi-inkubator-bayi
dan-kapan-si-kecil-harus-menggunakannya. Diakses pada 13 Agustus
2022.
The Asian Parent. 2022. “Mengenal Inkubator Bayi, Apa Fungsinya Dan Kapan
Digunakan”. https://id.theasianparent.com/inkubator-bayi. Diakses pada
13 Agustus 2022.
Kalis, Geraldus Septian. 2021. “Inkubator Bayi, Cara kerja, fungsi dan jenis”.
https://doktersehat.com/ibu-dan-anak/kehamilan/inkubator/. Diakses pada
13 Agustus 2022.
Septiaputri, Karinta Ariani. 2022. “Bukan Hanya Bayi Prematur, Ini Kondisi Bayi
Lainnya Yang Perlu Dirawat Di Inkubator”.
https://hellosehat.com/parenting/inkubator-bayi/. Diakses pada 13 Agustus
2022.
Dalecki, Diane. 2004. “Mechanical Bioeffects of Ultrasound.” Annual Review of
Biomedical Engineering 6: 229–48.
Kana, Bagus Satria. 2016. “Modifikasi Infant Incubator Tesena 876Mcd
Delengkapi Dengan Sensor Suhu Ruang Dan Skin Berbasis
Mikrokontroller At89S51.” 51(10).
LeBlanc, M. H. 1991. “Thermoregulation: Incubators, Radiant Warmers,
Artificial Skins, and Body Hoods.” Clinics in Perinatology 18(3): 403–22.

Anda mungkin juga menyukai