Anda di halaman 1dari 10

“Cardiac Monitor Berbasis Personal Computer (PC) (Parameter Phonokardiograph)”

Nurul Azizah, Dr. I Dewa Gede Hari W. ST. MT., M. Ridha Mak’ruf ST. M.Si
Jurusan Teknik Elektromedik
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA

ABSTRAK

Cardiac Monitor merupakan alat untuk memonitor pasien yang terindentifikasi memiliki kelainan
jantung dengan memanfaatkan sinyal ECG dan PCG, untuk mendapatkan informasi tentang suara jantung
pertama (S1) terhadap sinyal jantung. Alat monitoring yang ada saat ini hanya menampilkan salah satu sinyal,
sedangkan seorang ahli untuk mendapatkan diagnose suara jantung normal dan abnormal membutuhkan
informasi dari kedua sinyal. Harapan penulis seorang ahli mampu mengklasifikasikan dan menjelaskan
aktivitas mekanik jantung dengan menampilkan kedua sinyal secara simultan.

Sinyal PCG didapatkan dari aktivitas mekanik jantung yang disensor oleh stetoskop pre-amp mic
condensor. Sinyal hasil penyensoran akan diproses pada rangkaian filter dan mikrokontroller. Dalam
pengolah data untuk dapat ditampilkan pada PC penulis menggunakan IC Atmega8 sebagai pemroses
mikrokontroller. Proses pemantauan alat ini dilakukan dengan menampilkan sinyal pada delphi7.

Berdasarkan dari hasil pengujian dan pengukuran pada 5 orang pasien dengan pengukuran sebanyak
5 kali menggunakan pembanding alat BPM pada Patien Monitor, didapatkan nilai rata – rata yang tidak jauh
berbeda dengan nilai pembading, yaitu sebesar 3 bpm dengan presentasi error maksimal -2.1%. setelah
melakukan proses perencanaan, percobaan, pembuatan modul, dan pengujian serta pendataan dapat
disimpulkan bahwa alat “Cardiac Monitor Berbasis PC Parameter Phonocradiograph” dapat digunakan dan
sesuai perencanaan.

Kata Kunci : PCG, Delphi7, Monitoring

Pentingnya klasfikasi suara jantung dan


1. PENDAHULUAN sinyal jantung didukung oleh penelitian yang sudah
Cardiac Monitor merupakan alat untuk dilakukan. Salah satunya penelitian kelainan suara
memonitor pasien yang terindentifikasi memiliki jantung dengan auskultasi menggunakan stetoskop,
kelainan jantung. Salah satu metode untuk mendeteksi tetapi dalam mendapatkan suara jantung normal dan
awal dari penyakit jantung yang berkaitan dengan tidak normal yang akurat membutuhkan kepekaan
ketidaknormalan katup jantung yang dapat dilakukan telinga dan tingkat pengalaman seorang ahli untuk
dengan teknik auskultasi. Auskultasi merupakan membedakan satu kelainan dengan kelainan yang lain.
teknik mendengarkan suara jantung menggunakan (Eko Agus S.,2012). Sinyal ECG juga dapat
Stetoscope Electric. Posisi perekaman pada pasien memberikan informasi terkait aktivitas mekanik
yaitu dengan cara stethoscope mic condenser jantung, tetapi tidak sepenuhnya bisa menggambarkan
diletakkan di Pulmonary Artery untuk sensor kelainan jantung yang sebelumnya dialami, sehingga
Phonocardiograph. Sedangkan untuk kelainan jantung tersebut tidak bisa dideteksi dari
Electrocardiograph posisi perekaman sinyal sinyal jantung. (Eko Agus S.,2012).
menggunakan lead II yaitu elektroda diletakkan pada Electrocardiography (ECG) berbasis Personal
tubuh pasien bagian tangan kiri, kaki kanan dan kaki Computer pernah dibuat oleh (Agnia Nerlika, 2008),
kiri. Cara kerja dari alat Cardiac Monitor yaitu dengan tetapi hanya menampilkan grafik sinyal ECG Dan
menggunakan sensor Mic Condensor pada parameter Phonocardiography (PCG) berbasis Personal
PCG (phonocardiograph), dan pada parameter ECG Computer oleh (Dian Hera Natalina, 2011) hanya
(Electrocardiograph) menggunakan electrode lead II. menampilkan grafik sinyal PCG.
Kemudian hasil rekaman sinyal ECG dan hasil Dari latar belakang masalah diatas, Penulis
rekaman suara PCG ditampilkan ke PC (Personal menggabungkan kedua alat tersebut untuk
Computer). menampilkan kedua sinyal secara simultan, serta
Kerusakan pada jantung menyebabkan terjadinya untuk mendapatkan informasi tentang suara jantung
murmur (membuka dan menutupnya katup jantung) pertama (S1) terhadap sinyal jantung melalui alat
tidak bisa diklasifikasikan secara spesifik dari sinyal Cardiac Monitor.
jantung saja. Murmur tersebut menimbulkan getaran 1.1 BATASAN MASALAH
yang menyebabkan terjadinya suara jantung, sehingga 1) Posisi perekamana suara jantung pada tubuh
dibutuhkan klasifikasi suara jantung dan sinyal dilakukan di posisi Pulmonary Artery (PA) /
jantung untuk mengidentifikasi kelainan jantung. Katup Pulmonary

1
2) Perekaman suara jantung menggunakan terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh
Stetoskop dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa
3) Tampilan suara jantung berupa grafik PCG jantung terdiri dari empat rongga, yaitu serambi
4) Menggunakan IC mikrokontroller Atmega8 kanan dan serambi kiri, serta bilik kanan dan bilik
5) Menggunakan Delphi7 sebagai software kiri.
monitoring PCG
6) Setelah di save tampilan terdapat garis batas
sejajar pada pulsa R sinyal ECG

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dapatkah dibuat alat Cardiac Monitor dengan
parameter sinyal ECG, dan sinyal PCG berbasis
Personal Computer (PC)? Gambar 2.1 Diagram Jantung
Sumber: http://3i-indonesia.com/kesehatan-
1.3 TUJUAN PENELITIAN jantung.html
1) Tujuan Umum
Dibuat alat Cardiac Monitor dengan parameter 2.2 Phonocardiograph
sinyal ECG dan sinyal PCG berbasis personal Jantung mempunyai empat buah katup
computer (PC). sebagai Posisi perekaman suara jantung yang
2) Tujuan Khusus bekerja secara bergantian, diantaranya Katup
a) Merancang rangkaian penyadap sinyal suara Tricuspid, Katup Mitral, katup Pulmonary dan
jantung. katup Aortic. Membuka dan menutupnya katup
b) Merancang rangkaian pengolah sinyal suara jantung terjadi akibat perbedaan tekanan diruang-
jantung. ruang jantung sewaktu kontraksi dan relaksasi
c) Merancang software untuk menampilkan atrium dan ventrikel. Empat Peristiwa mekanik
bentuk sinyal pada monitor. yang terjadi pada jantung antara lain Cardiac cycle
d) Merancang rangkaian minimum system yang terjadi selama 0,8 detik mengacu pada
microcontroller Atmega8. semua kejadian yang berhubungan dengan aliran
e) Merancang software pada pemrograman Delphi darah melalui jantung; Systole (Kontraksi otot
untuk tampilan hasil grafik sinyal jantung), Diastole (relaksasi otot jantung), dan
Heart beats yang terjadi 75 kali per menit. Suara
1.4 MANFAAT PENELITIAN jantung adalah sinyal audio frekuensi rendah yang
1) Manfaat Teoritis terjadi karena membuka dan menutupnya katup
Untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang yang ada pada jantung, sehingga menimbulkan
teknik elektromedik khususnya tentang dua vibrasi yang bersamaan dengan vibrasi darah
variabel dalam dinamika jantung yaitu suara yang ada di sekitarnya.
jantung menggunakan Phonocardiography dan Phonocardiograph atau Suara jantung terbagi
sinyal jantung menggunakan Electrocardiography. menjadi empat bagian yaitu suara suara jantung
2) Manfaat Praktis pertama (S1) merupakan bunyi yang menyertai
Diharapkan dengan menggunakan alat ini penutupan katup atrioventrikular yaitu katup
dapat membantu mengklasifikasikan dan mitral dan katup trikuspidal. Suara jantung kedua
menjelaskan kelainan jantung yang sebelumnya (S2) terjadi karena penutupan katup semilunar
terjadi kerusakan pada jantung yang menyebabkan (yaitu katup aorta dan katub pulmonal) secara
terjadinya murmur (membuka dan menutupnya tiba-tiba. Suara jantung ketiga (S3) merupakan
katup jantung) melalui sinyal suara jantung dan bunyi ventrikel kiri dan terbaik didengar di apeks
sinyal jantung. jantung dan suara jantung ke empat (S4)
merupakan suatu bunyi dengan nada rendah,
2. TINJAUAN PUSTAKA dengan frekuensi berkisar antara 50–70 Hz. (Eko
2.1 Jantung Agus S./2012)
Jantung (dalam bahasa Yunani disebut
cardia) adalah sebuah rongga, organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh
kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah
salah satu organ yang berperan dalam sistem
peredaran darah.
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah
lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke Gambar 2.2 Posisi perekaman suara jantung
bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini Sumber: Eko Agus S., 2012
sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini

2
2.3 Cardiac Monitor merekam suara jantung. Sinyal tegangan yang
Cardiac Monitor merupakan alat monitoring dihasilkan sebagai input rangkaian pengolah
yang menggabungan Phonokardiograf dengan sinyal yang terdiri dari Low pass filter dan High
Elektrokardiograf, bertujuan untuk mengetahui pass filter untuk sinyal suara jantung antara 20Hz
periode sistol dan diastol dari siklus jantung sehingga sampai 500Hz. Tegangan yang dihasilkan
jika ada mumur jantung dapat diketahui katup mana sebagai input rangkaian Notch Filter di gunakan
yang mengalami kelainan. Data yang dihasilkan dari untuk menghilangkan noise jala-jala frekuensi
kedua alat tersebut lebih akurat dibandingkan 50Hz. Sinyal output dari Notch filter akan diubah
stetoskop akustik. Dengan phonocardiograph selain menjadi data digital oleh ADC dari Atmega8.
suara, dapat dilihat seeara visual pola dari aktifitas Selain itu mikrokontroller Atmega8 juga
jantung pada layar monitor. berfungsi untuk mengatur komunikasi serial
Penggabungan dengan elektrokardiogram dengan personal computer (PC). Data digital dari
(ECG) dapat mendeteksi kelainan kebocoran katup ADC Atmega diterima oleh personal computer
jantung bagian mana, sehingga diagnosa dapat lebih (PC) melalui PL2303. Selanjutnya data tersebut
akurat. Suara-suara yang kecil sekalipun dapat diolah dengan program Delphi dan ditampilkan
direkam dan dapat divisualisasikan pada layar. Dari di monitor.
hasil visualisasi dapat diidentifikasi adanya kelainan
jantung.
3.3 Diagram Alir Alat
a. Transmitter
begin

Gambar 2.3 Perekaman pada anak umur 14 tahun inisialisasi


dengan Pulmonary Stenosis

3. METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Mekanis Deteksi Sinyal
Suara

Tidak
ADC ATmega8
Komunikasi Serial
Gambar 3.1 Diagram mekanis

3.2 Blok Diagram Alat


Ya

Pengiriman
Data Ke PC

End

Gambar 3.2 Blok Diagram Cardiac Monitor Gambar 3.3 Diagram Alir Transmitter
Cara kerja blok diagram Phonocardiograph:
Mic Condensor digunakan untuk
mengonversi suara yang ditimbulkan jantung
menjadi sinyal tegangan. Pre – Amp untuk
menguatkan sinyal yang dihasilkan oleh Mic
Condensor. Rangkaian ini yang akan
dihubungkan dengan stetoskop dalama proses

3
R3
+5v 100K R7
47K

b. Receiver -5v

R1 U2A
MICROPHONE 4K7

4
C1 R2 CA3240
1 2 - R6 U2B
2 1 6 -
4K7
470 nF 3 + 7

Begin MK1
+5v
4K7
5 +

1
8
CA3240A

R4
+5v J4
10K
CON1
0

R5
C2
6K8 100uF

Inisialisasi
0

Gambar 4.1 Rangkaian pre Amp Mic Condensor


Mic Condensor ini digunakan untuk mengonversi
Terima data dari suara yang ditimbulkan jantung menjadi informasi
sinyal tegangan, rangkaian Pre Amp Mic Condensor
mikrokontroller digunakana untuk menguatakan sinyal yang di
timbulkan oleh Mic Condensor. Rangkaian ini yang
akan dihubungkan dengan stetoskop dalam proses
Tidak merekam suara jatung.
Display c. Acl 1
𝑅𝑓
Acl = −
𝑅𝑖
47𝐾
=− = 10 Kali
4𝐾7
d. Acl 2
𝑅𝑓
Acl = −
Plotting HR 𝑅𝑖
100𝐾
=− = 21,27 Kali
60s 4𝐾7
Hasil output Pre Amp dengan input sinyal
suara jantung “Pasien Nurul” pada osiloskop :

Ya

Simpan

Proses
Bitmap
End
Gambar 3.4 Diagram Alir Receiver Gambar 4.2 Hasil Rangkaian pre Amp Mic
Condensor

4. PEMBAHASAN 4.2 Modul Rangkaian Filter


Spesifikasi modul rangkaian pengolah sinyal
4.1 Modul Rangkaian Pre Amp Mic Condensor Phonocardiograph yang diperlukan:
Spesifikasi modul rangkaian pengolah sinyal 1) Tegangan supply 5 VDC
Phonocardiograph yang diperlukan: 2) Menggunakan rangkaian LPF dan HPF
1) Tegangan supply 5 VDC 5) Menggunakan filter aktif low pass filter
2) Menggunakan sensor suara Mic orde 4 Fc 500Hz
Condensor 6) Menggunakan filter aktif high pass filter
3) Menggunakan rangkaian Pre Amplifier orde 4 Fc 20Hz
4) Menggunakan rangkaian Filter pasif dan
penguatan (Acl) Jadi didapatkan rangkaian LPF seperti gambar
Jadi didapatkan rangkaian seperti gambar di di bawah ini :
bawah ini:

4
C2 C4
√0.5
=
563J
+5v
334J
3303.28
U1A
=0.000214

8
J1 R1 R2
2
1
3
+
1
R3 R4
5
U1B
Fin= 500Hz
+
2
-
7 𝐹𝑖𝑛
IN PRE AMP
6800 6800
2700 2200
6
- 𝜔 = 𝜔𝑐 ×
𝐹𝑐

1
2
CA3240

4
C1 C3 CA3240
47 nF 47nf 500
-5v
J2 =3303.28 ×
OUT LPF
526
0 0
=3140 rad/s
1
Gambar 4.3 Rangkaian LPF Acl = 4 4 4
√1+4𝜔 𝑅 𝐶
Rangkain Low Pass Filter orde 4 dibentuk dari 1
2 buah rangkaian Low Pass Filter orde 2 Sallen-Key =
√1+4(3140×0.000124)4
Topology. Berikut perhitungan dari masing masing 1
=
orde pada rangkain LPF: √1,8155
1
=
1.347
=0.742 kal
𝑉𝑜𝑢𝑡
Gambar 4.4 Susunan Rangkaian LPF Acl =
𝑉𝑖𝑛
𝑉𝑜𝑢𝑡
0.742 =
2
a. Orde 2 (Pertama) Vout = 1.484 Volt
1
Fc = Perbandingan antara perhitungan dan
2𝜋√𝑅1.𝑅2.𝐶1.𝐶2
1 pengukuran menggunakan input function
Fc =
2𝜋√6800.6800.47𝑛.56𝑛 generator :
1
Fc =
2𝜋√12,17×10−8
1 Tabel 4.1: Hasil pengukurang dan perhitungan LPF
Fc =
2𝜋.0.000348 PCG FILTER LPF
1
Fc = TP2 LPF ORDE 4 FC=500HZ / 2Vpp
0.00218
Fc = 458 𝐻𝑧 NO Fin (Hz) VOut ukur (V) VOut hitung (V)
1 10 2 2
b. Orde 2 (Kedua) 2 100 2 1.998
1
Fc = 3 200 2.2 1.978
2𝜋√𝑅1.𝑅2.𝐶1.𝐶2
1 4 300 2.2 1.902
Fc =
2𝜋√22000.2700.47𝑛.330𝑛 5 400 2.04 1.732
1
Fc = 6 500 1.52 1.484
2𝜋√92.1294𝑛
1 7 600 1.12 1.218
Fc =
2𝜋.0.0003035 8 700 0.96 0.984
1
Fc = 9 800 0.96 0.794
0.001906
Fc = 524.65 𝐻𝑧 10 900 0.6 0.646
Hasil output EN2 output LPF dengan input 11 1000 0.48 0.532
Function Generator setting Amplitudo 2Vpp dan
Frekuensi input 500Hz pada osiloskop :

LPF
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Gambar 4.6 Hasil Osiloskop Rangkaian LPF 10 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000

V out ukur (Volt) V Out hitung (Volt)


a) Output menurut teori :
𝜔𝑐 = 𝐹𝑐 × 2𝜋 Gambar 4.7 : Grafik LPF
= 526 × 2 × 3.14
= 3303.28 rad/s Dan didapatkan rangkaian HPF seperti gambar
√0.5 di bawah ini :
RC=
𝜔𝑐

5
= 128.162 rad/s
R7 R8 R10
√2
6800 560 RC =
+5v
3300
𝜔𝑐
√2
U2A =
128.162

8
C5 C6
U2B
3 C7 C8
+ 1 5
2
-
+ 7
=0.011
1
2

105 105 6
CA3240 105 105 -

1
2
R5 CA3240
4
J2

OUT LPF
1800

J3
Fin = 20.408Hz
R9
-5v 1K 𝐹𝑖𝑛
𝜔 = 𝜔𝑐 ×
R6 TP HPF
6800

𝐹𝑐
20
0 0
=128.162×
20.408
Gambar 4.8 Rangkaian HPF =125.599 rad/s
Rangkain High Pass Filter orde 4 dibentuk dari 1
2 buah rangkaian High Pass Filter orde 2 Sallen-Key Acl = 4
√1+ 4 4 4
𝜔 𝑅 𝐶
Topology. Berikut perhitungan dari masing masing 1
orde pada rangkain LPF: = 4
√1+
(125.599×0.011)4
1
= 4
√1+
3.643
1
Gambar 4.9 Susunan Rangkaian HPF =
√2.097
1
=
1.448
a. Orde 2 (Pertama)
1 = 0.69 kali
Fc = 𝑉𝑜𝑢𝑡
2𝜋√𝑅1.𝑅2.𝐶1.𝐶2 Acl =
1 𝑉𝑖𝑛
Fc = 𝑉𝑜𝑢𝑡
2𝜋√8600.7360.(10−6 )2 0.469 =
1 2
Fc = Vout = 1.48 Volt
2𝜋√63,296×10−6
Fc =
1 Perbandingan antara perhitungan dan
2𝜋.0.00795 pengukuran menggunakan input function
1
Fc = generator :
0.0499
Fc = 20,04 𝐻𝑧
Tabel 4.2: Hasil pengukurang dan perhitungan HPF
b. Orde 2 (Kedua) PCG FILTER HPF
1
Fc = TP3 HPF ORDE 4 FC=20HZ / 2Vpp
2𝜋√𝑅1.𝑅2.𝐶1.𝐶2
1 F input (Hz) V out ukur V Out hitung
Fc =
2𝜋√3300.1𝐾.1𝑢.1𝑢 NO / 1Vpp (Volt) (Volt)
1
Fc = 1 8 0.2 0.301
2𝜋√3.3.1𝑢
1
Fc = 2 10 0.32 0.462
2𝜋.0.001
1 3 15 0.84 0.946
Fc =
0.011
Fc = 100 𝐻𝑧 4 20 1.48 1.38
5 25 1.72 1.662
Hasil output EN3 output HPF dengan input 6 30 1.8 1.814
Function Generator setting Amplitudo 1Vpp dan
7 40 1.88 1.936
Frekuensi input 20Hz pada osiloskop :
8 50 1.88 1.972

HPF
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Gambar 4.10 Hasil Osiloskop Rangkaian HPF 0 10 20 30 40 50 60

V out ukur (Volt) V Out hitung (Volt)


a) Output menurut teori :
𝜔𝑐 = 𝐹𝑐 × 2𝜋
= 20.408 × 2 × 3.14 Gambar 4.11: Grafik HPF

6
4.3 Modul Rangkaian Summing Amplifier J9
1
+5v C2 22pF
xtal1

2 Y1
Spesifikasi modul rangkaian pengolah sinyal +5v Supply
11059200Hz
xtal2
+5v
J12
1
Phonocardiograph yang diperlukan: C3 22pF 2
3
R1 4
1) Tegangan supply 5 VDC 1K

1
U2 PL
PC6 (RESET)
2) Menggunakan rangkaian Summing Amplifier C1
SW1RESET
14 2
PB0 (ICP) (RxD) PD0
3) Menggunakan Penguatan 1 kali 10uF
J8
1
15
16
17
PB1
PB2
(OC1A)
(SS/OC1B)
(TxD)
(INT0)
PD1
PD2
3
4
5 +5v
2 18 PB3 (OC2/MOSI) (INT1) PD3 6
4) Menaikkan tegangan referansi 2 Volt 3
4 xtal1
19
9
PB4
PB5
PB6
(MISO)
(SCK)
(XCK/T0)
(T1)
(XT1/TOSC1) (AIN0)
PD4
PD5
PD6
11
12
5 xtal2 10 13 +5v R6
Jadi didapatkan rangkaian seperti gambar di Programmer
PB7 (XT2/TOSC2) (AIN1) PD7 1K

23 7
bawah ini: J2
2
1
24
25
26
PC0
PC1
PC2
(ADC0)
(ADC1)
(ADC2)
VCC
GND
8

20 D3
+5v
27 PC3 (ADC3) AVCC 21 R5 2.4v
ECG 28 PC4 (SDA/ADC4) AREF 22 10K
R15
J3 PC5 (SCL/ADC5) AGND
RESISTOR
2 ATMEGA8
1
R16
1K R22 R24 PCG

R17
1K
RESISTOR
+5v

U3
J7
out summing
RESISTOR

+5v
Gambar 4.14 Rangkaian Minimum System
7

R20

Langkah-langkah pengujian yaitu:


7

2 R23 U4
1
2

- J5
6 2
-
3 6 1
+
R18 RESISTOR RESISTOR 3 2
+
RESISTOR LM741
4

OUT
4

R21 -5v

R19
1K
RESISTOR
0 -5v
1. Posisikan Stetoskop Pre Amp Mic Condensor
0
0
pada pasien
2. Berikut hasil pengukuran pada EN5 sebagai
J4
1

CON1

Gambar 4.12 Rangkaian Summing Amplifier output modul PCG pada osiloskop:

Summing Amplifier digunakan untuk menaikkan


Tegangan Referensi (Vref) pada hasil output
rangkaian terakhir
𝑅𝑔
Vref = × 𝑉𝑐𝑐
𝑅𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2𝐾
= ×5
5𝐾
= 2 Volt
Hasil output Akhir dengan input sinyal suara
jantung “Pasien Nurul” pada osiloskop :
Gambar 4.15: Hasil osiloskop Output Modul PCG
a. Software Pembacaan dan Pengiriman Sinyal
Analog (CodeVision AVR)
while (1)
{
pcg=read_adc(0);
ecg=read_adc(1);
printf("i%dj",pcg);
delay_ms(100);
printf("e%df",ecg);
delay_ms(100);
Gambar 4.13 Hasil Output Terakhir
}
Register pcg digunakan untuk proses
5.3 Modul Rangkaian Minimum System
pengiriman data serial, untuk mengirim data ADC
Spesifikasi modul rangkaian minimum system
maka instruksinya pcg=read_adc(0); dan diberi
yang diperlukan :
data sebagai tanda selanjutnya diberi delay dengan
1) Tegangan supply 5 VDC
instruksi delay_ms(100); agar pembacaan ADC
2) Membutuhkan port adc untuk membaca
tidak terlalu cepat.
sinyal analog
3) Membutuhkan sambungan Miso, Mosi,
5.3 Program Delphi 7
SCK, Reset dan Ground untuk bisa
memprogram Atmega8
// setting comport dan button aktifasi
4) Membuat sambungan PL
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
Jadi didapatkan rangkaian seperti gambar di
begin
bawah ini :
comport1.ShowSetupDialog;
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
comport1.Open;
end;
procedure TForm1.Button3Click(Sender: TObject);

7
begin end; end;
comport1.Close; procedure TForm1.Button6Click(Sender:
end; TObject);//olah bitmap
procedure TForm1.Button7Click(Sender: TObject); var i,x:integer;
begin begin x:=strtoint(edit1.Text);
close; for i:=30 to 250 do
end; image5.canvas.pixels[x,i]:=clred; end;
// data ADC procedure TForm1.Image5Click(Sender:
procedure TForm1.terimapcg(Sender: TObject; const TObject);//aktif mouse
Str: String); var i,x:integer;
begin begin x:=strtoint(edit4.Text);
val(str,dataADC,e); for i:=30 to 250 do image5.canvas.pixels[x,i]:=clred;
if e=0 then begin end;
tegangan:= dataADC*0.0048; procedure TForm1.Button4Click(Sender: TObject);
tegangan:= tegangan-0.5; var gambar:TBitmap;
chart1.Series[0].AddXY(chart1.Series[0].count,tegan begin if SavePictureDialog2.execute then;
gan); image5.Picture.SaveToFile(SavePictureDialog2.File
inc(tpcg); Name+'.bmp');
if tpcg=250 then begin end;
chart1.Series[0].Clear; procedure TForm1.Button5Click(Sender: TObject);
tpcg:=0; begin image5.Picture:=nil;
end; end;end; end;
// penyimpanan
procedure TForm1.Button8Click(Sender: TObject); 5.4 Hasil Pengujian
var pilih : integer; Table 5.1 Data Hasil Pengujian pada Responden
begin
SaveDialog1.FileName:='Pengukuran'; //nama
gambar
SaveDialog1.Execute; //memilih folder penyimpanan
pilih := MessageDlg('Simpan
File',mtConfirmation,[mbOK,mbCancel],0);
if pilih = mrOK then begin
if cbb1.Text='' then begin
CreateDir(edit2.Text+' ('+cbb2.text+')');//membuat
folder
SetCurrentDir(edit2.Text+' ('+cbb2.text+')'); //atur
directory Hasil Pengujian Responden
end else
begin
CreateDir(edit2.Text+' ('+cbb2.text+' '+cbb1.text+'
Tahun)'); /buat folder
SetCurrentDir(edit2.Text+' ('+cbb2.text+'
'+cbb1.text+' Tahun)'); //set folder
end;
edit3.Text:=GetCurrentDir; //dlgPntSet1.Execute;
//set printer
end else begin Gambar 5.1 Sinyal ECG dan PCG
//ShowMessage('');
end;
begin if SavePictureDialog1.execute then begin
chart1.SaveToBitmapFile(SavePictureDialog1.FileN
ame+'.bmp');
end; end; end;
// Olah Bitmap proses sinyal
procedure TForm1.LANJUTClick(Sender: TObject);
begin
if openpicturedialog1.Execute then begin
Image5.Picture.LoadFromFile(openpicturedialog1.Fil Gambar 5.2 Sinyal pada Responden
eName);

8
Sinyal Electrocardiography untuk Analisa
Dinamika Jantung,” Seminar Nasional Fisika
terapan III (ISBN), FST Universitas
Airlangga, Surabaya, pp.D12, September 2012.
Hera, Dian. 2011.Fonokardiograph Berbasis
Personal Computer. Jurusan Teknik
Elektromedik – Poltekkes Kemenkes,
Surabaya.
Yoyok Cahyono, Endang Susilo R, dan Yossy
Novitaningtyas. 2014. Rekayasa Biomedik
Terpadu untuk Mendeteksi Kelainan Jantung.
Gambar 5.3 hasil Ploting HR Responden Jurusan Fisika-FMIPA. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Kampus ITS Sukolilo.
6. PENUTUP Surabaya 61111 (diakses tanggal 12 Juni 2015)
6.1 Kesimpulan 2010, Kumpulan Rangkaian Minimum Sistem
Berdasarkan hasil pembahasan dan tujuan Mikrokontroler,
pembuatan modul dapat disimpulkan bahwa : http://depokinstruments.com/tag/rangkaian-
1. Phonocardiograph hasil perancangan ini sistem-minimum-mikrokontroler-atmega8535/
dapat memonitor keadaan jantung. (diaksestanggal 1 November 2014).
2. Untk menentukan suara satu (S1) dan suara BIODATA PENULIS
dua (S2) dari grafik. Phonocardiograph
diperlukan grafik dari electrocardiograph Nama : Nurul Azizah
untuk menentukan periode Sistol dan Diastol. NIM : P27838013093
3. Program aplikasi perancangan dapat TTL : Banyuwangi, 10 Desember 1995
merekam hasil dari pengambilan Alamat : Ds. Wringinrejo, Kec. Gambiran, Kab. Banyuwangi
datasehingga dalam penganalisaan
identifikasi dan pengarsipan atau
penyimpanan.
4. Phonocardiograph ini dapat mendeteksi
adanya murmur jantung.

6.2 Saran
Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan
pada :
1. Melakukan penambahan garis sistol secara
otomatis untuk memudahkan pembacaan.
2. Melakukan penambahan parameter sinyal
Carotid Pulse.
3. Melakukan penambahan penyimpanan
keseluruhan data.
4. Menambahkan karakteristik sinyal S3 dan
S4 Phonocardiograph.
5. Melakukan perbaikan karakteristikfrekuensi
sinyal Phonocardiograf.

DAFTAR PUSTAKA
amadeanastiti-fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-
44260-Instrumentasi-Phonocardiography
Delphi Tutor, Tutorial Delphi untuk Pemula
“Menggambar Titik dan Garis Dengan Delphi”
(diakses tanggal 27 April 2016)
E.A. Suprayitno, R.Hendra, A. Arifin, “Analisa
Sinyal Electrocardiography dan
Phonocardiography Secara Simultan
Menggunakan Continuous Wavelet Transform,”
Proceedings of the The 6th – EECCIS Seminar
2012 at Brawijaya University, Malang, pp. B18
1 - B18-6, Mei 2012.
E.A. Suprayitno, A. Arifin, “Sistem Instrumentasi

Anda mungkin juga menyukai