Anda di halaman 1dari 16

MODUL PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK II
(STE 228)

Semester Genap 2022/2023

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2023
UNIT 1
Elektrokardiografi (EKG)
1. Pendahuluan
1.1. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan biomedis dasar untuk mengambil data
dengan baik.
1.2. Indikator Kinerja
a. Mahasiswa mampu menggunakan peralatan biomedis.
b. Mahasiswa mampu mengambil data dan menganalisisnya.
1.3. Material
a. Attys DAQ.
b. Komputer yang sudah dilengkapi software Attys-ECG.
c. Disposable Electrode EKG.
d. 3 Kabel Banana + electrode snap.
e. Alkohol 70%.
f. Cotton ball.
2. Teori Singkat
2.1. Pengenalan Jantung dan EKG
Modul pertama pada praktikum Sistem Biomedis akan membahas terkait
Elektrokardiografi (EKG) sebagai instrumen untuk merekam aktivitas kelistrikan yang
dihasilkan oleh sel-sel pada jantung. Jantung merupakan organ yang berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Jantung terletak di antara
paru-paru di dalam rongga dada yang terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium (serambi) dan dua
ventrikel (bilik). Atrium adalah ruang kecil di atas jantung yang berfungsi untuk menerima
darah dan paru-paru. Sedangkan ventrikel adalah ruang di bawah jantung yang berfungsi untuk
memompa darah. Fungsi jantung pada sistem peredaran darah divisualisasikan pada Gambar
1.

1
Gambar 1 Sistem Peredaran Darah

EKG ditemukan pada tahun 1901 oleh seorang dokter sekaligus fisikawan asal Belanda
bernama Willem Einthoven yang mendapatkan Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 1924 atas
penemuannya tersebut [1]. Tes EKG adalah tes yang umum dilakukan di berbagai fasilitas
kesehatan karena tidak menimbulkan rasa sakit, dapat digunakan untuk memantau kesehatan
jantung dan mendeteksi masalah jantung dengan cepat [2]. Secara umum, EKG masih
menggunakan kabel untuk mentransfer data sinyal jantung yang terekam. Namun, pada saat ini
teknologi pada EKG telah berkembang sehingga dapat mengakomodasi transfer data secara
wireless, seperti Attys DAQ yang akan digunakan pada praktikum kali ini.

Gambar 2 Segitiga Einthoven pada Limb Leads

Sinyal EKG diperoleh dengan cara menempelkan elektroda-elektroda pada tubuh untuk
merekam aktivitas kelistrikan jantung yang terjadi. Terdapat beberapa standar peletakkan
elektroda untuk merekam sinyal EKG, di antaranya yaitu chest leads, limb leads, dan 12-lead,
di mana limb leads merupakan standar yang dikenalkan langsung oleh sang penemu, Willem
Einthoven, dengan menggunakan 3 elektroda pada lengan kanan (right arm), lengan kiri (left

2
arm), dan kaki kiri (left leg), yang membentuk sebuah segitiga imajiner dan dikenal dengan
Einthoven’s Triangle atau Segitga Einthoven [3]. Segitiga Einthoven digunakan untuk
menjelaskan aktivitas kelistrikan pada jantung yang diukur berdasarkan perbedaan potensial
yang terjadi antara 2 elektroda serta dapat membantu untuk memvisualisasikan arah serta
kekuatan aktivitas kelistrikan yang terjadi [2]. Gambar 2 menunjukkan visualisasi standar limb
leads.
Dari Gambar 2, dapat dilihat bahwa Lead I menunjukkan perbandingan potensial antara
left arm (LA) dengan right arm (RA) di mana LA menjadi elektroda yang diamati, Lead II
menunjukkan perbandingan potensial antara left leg (LL) dengan right arm (RA) di mana LL
menjadi elektroda yang diamati, dan Lead III menunjukkan perbandingan potensial antara left
leg (LL) dengan left arm (LA) di mana LL menjadi elektroda yang diamati. Dari sini, dapat
diketahui bahwa Segitiga Einthoven dapat dilihat sebagai rangkaian listrik, sehingga Hukum
Kirchoff yang berbunyi “Jumlah arus pada rangkaian tertutup bernilai nol” dapat berlaku pada
teori ini dan menghasilkan Hukum Einthoven yang berbunyi:

𝐿𝑒𝑎𝑑 𝐼 + 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝐼𝐼𝐼 = 𝐿𝑒𝑎𝑑 𝐼𝐼 (1)

2.2. Analisis Data EKG


Hasil dari perekaman EKG berupa sinyal yang terdiri dari bagian P, Q, R, S, dan T seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 3. Sinyal P adalah representasi proses depolarisasi pada atrium
yang terjadi akibat adanya sinyal listrik yang dihasilkan oleh Sinoatrial Node, sinyal QRS atau
yang dikenal sebagai QRS complex merepresentasikan proses depolarisasi pada ventrikel
sehingga darah keluar dari jantung, dan sinyal T merepresentasikan proses repolarisasi pada
ventrikel yang terjadi pada saat jantung kembali terisi oleh darah [4]. Sinyal R adalah puncak
dari QRS complex yang merepsentasikan proses depolarisasi awal pada ventrikel yang ditandai
sebagai detak jantung (heart beat). Sinyal EKG dapat dianalisis dengan menghitung jeda waktu
antar detak jantung atau disebut sebagai R-R Interval. Analisis variasi jarak antar detak jantung
tersebut dikenal sebagai Heart Rate Variability (HRV) yang merupakan suatu pedoman standar
pengukuran, interpretasi fisiologis, dan penggunaan klinis pada sinyal EKG yang dapat
memberikan informasi terkait jarak antar detak jantung yang terekam serta dapat memberikan
estimasi detak jantung setiap menitnya [5]. HRV dapat dianalisis dengan 2 cara, yaitu Time
Domain Analysis (TDA) dan Frequency Domain Analysis (FDA), di mana standard deviation
of R-R Interval (SDRR) dan root mean square of successive R-R Interval differences (RMSSD)
merupakan gold standard untuk TDA, sedangkan very low frequency (VLF), low frequency
(LF), dan high frequency (HF) adalah gold standard untuk FDA.

3
Gambar 3 Sinyal EKG

2.3. Pengenalan Attys


Attys DAQ merupakan sebuah perangkat akuisisi data yang memiliki kemampuan untuk
mengukur berbagai parameter seperti EKG, EMG, EEG, EOG, akselerasi, medan magnet,
suhu, dan lain-lain. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Attys mampu mengakomodasi
transfer data secara wireless menggunakan teknologi Bluetooth. Perangkat ini dapat
berintegrasi dengan software yang kompatibel dengan Windows, Linux, dan Android, di
antaranya yaitu attys-ecg, attys-eeg, dan attys-scope yang memungkinkan merekam data dari
beberapa perangkat Attys secara bersamaan. Data yang dihasilkan atau direkam menggunakan
Attys dapat disimpan dalam format tab separative value (tsv), yang dapat diimpor ke berbagai
software package seperti Python, MATLAB, OCTAVE, R, dan GNUPLOT. Bentuk fisik dari
Attys ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Attys DAQ

3. Petunjuk Praktikum
a. Petunjuk Pengambilan Data
Pada praktikum ini, pengambilan data akan dilakukan secara bergantian antara
Mahasiswa 1 dengan Mahasiswa 2. Berikut adalah prosedur penggunaan Attys DAQ pada
praktikum EKG:

4
1. Mahasiswa 1 memasang alat pada Mahasiswa 2:
a. Nyalakan Attys DAQ dengan mengubah posisi toggle switch hingga terlihat LED biru
berkedip sebagai indikator bahwa Attys DAQ telah menyala.
b. Buka pengaturan Bluetooth, tambahkan Attys DAQ sebagai device baru, dan pilih
connect.
Catatan: nomor seri yang digunakan dapat dicek di bagian belakang Attys.

Jika sudah tersambung, maka akan muncul pop-up sebagai berikut:

c. Buka aplikasi attys-ecg pada komputer. Jika tidak ada masalah terkait koneksi antara
Attys DAQ dengan komputer, maka akan langsung masuk ke halaman muka seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut:

5
d. Hubungkan kabel banana dengan electrode snap lalu sambungkan ke Ch1 -, Ch1 +,
dan Ch2 pada Attys DAQ.

6
e. Hubungkan electrode snap dengan disposable electrode.

Peletakkan elektroda pada praktikum ini menggunakan standar limb leads seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

f. Bersihkan area kulit yang akan dipasang elektroda menggunakan alkohol.


g. Pasangkan elektroda ke kulit. Jika pemasangan sudah sesuai, maka sinyal EKG akan
muncul seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

7
2. Mahasiswa 1 merekam data EKG Mahasiswa 2 selama 10 menit.
a. Untuk memulai perekaman data, terlebih dahulu pilih menu Filename untuk
menyimpan file data perekaman EKG.

Catatan:
format penamaan file “NAMA_NIM_TANGGAL PRAKTIKUM.tsv
b. Pilih menu Record on untuk memulai proses perekaman data.
3. Alat dilepas dari Mahasiswa 2.
4. Mahasiswa 2 memasang alat pada Mahasiswa 1. Ulangi prosedur pemasangan pada
langkah 1!
5. Mahasiswa 2 merekam data EKG Mahasisaw 1 selama 10 menit. Ulangi prosedur
perekaman data pada langkah 2!
6. Alat dilepas dari Mahasiswa 1.
7. Asisten menerima alat yang sudah selesai dipakai.

8
Catatan:
Selama proses perekaman data berlangsung, diharapkan Mahasiswa 2 untuk duduk
tenang dan tidak banyak melakukan pergerakan yang tidak diperlukan untuk
meminimalisir motion artifacts yang akan mempengaruhi kualitas sinyal.
c. Jika sudah 10 menit, pilih menu Record off dan data hasil perekaman EKG berhasil
tersimpan.

9
Petunjuk Pengolahan Data
1. Buka program “UNIT 1_EKG.py” pada aplikasi editor yang telah disediakan.
2. Pada bagian Inisialisasi Variabel, masukkan file berisi data EKG yang sudah disimpan
dengan format “NAMA_NIM_TANGGAL PRAKTIKUM.tsv” untuk variabel dataraw.

3. Jalankan program.
4. Lakukan eksplorasi pada program atau output yang dihasilkan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada laporan pengamatan!

10
LAPORAN PENGAMATAN
UNIT 1-EKG

1. Lampirkan gambar output dari bagian Plotting Sinyal EKG pada kolom yang telah
disediakan!
a) Apakah sudah sesuai seperti yang ditampilkan pada halaman aplikasi attys-ecg?
b) Kemudian, apa yang menyebabkan amplitude sinyal EKG pada Lead II (Einthoven II)
lebih kuat dibanding yang lain?

aa

Jawab:

11
2. Lampirkan gambar output dari bagian Menampilkan Sinyal EKG pada Domain Waktu
dan Frekuensi pada kolom yang telah disediakan!
a) Setelah diamati secara keseluruhan, apakah sinyal EKG yang didapatkan memiliki
kualitas yang baik dan minim dari noise?
b) Menurut pendapat anda, hal apa saja yang dapat menyebabkan noise atau artifacts pada
sinyal EKG yang didapatkan berdasarkan eksperimen yang telah dilaksanakan?

aa

Jawab:

12
3. Lampirkan gambar output dari bagian Plot Perbandingan Sinyal Sebelum dan Setelah
Filter (domain waktu dan domain frekuensi) pada kolom yang telah disediakan!
a) Berdasarkan output tersebut, apakah desain filter yang digunakan sudah mampu untuk
meminimalisir noise dan artifacts pada sinyal EKG? Jika belum, silakan ubah
parameter-parameter pada desain filter (jumlah taps dan frekuensi cut-off) dan berikan
alasannya!

aa

Jawab:

13
4. Lampirkan gambar output dari bagian Sinyal EKG dengan R-Peak Terdeteksi dan Plot
RR-Intevals pada kolom yang telah disediakan!
a) Apakah seluruh R-Peak pada sinyal EKG dapat terdeteksi dengan benar?
b) Apa pengaruh missdetection R-Peak terhadap nilai RR-Intervals yang didapatkan?

aa

Jawab:

14
5. Pada bagian Analisis HRV menggunakan Modul hrvanalysis, catatlah fitur-fitur yang
dihasilkan dari Time Domain Analysis dan Frequency Domain Analysis!
a) Berdasarkan nilai pada beberapa fitur tersebut, informasi apa yang bisa didapatkan
mengenai kondisi kesehatan jantung dari sinyal EKG yang direkam?
Jawab:

15

Anda mungkin juga menyukai