1. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh
aktivitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi kondisi
jantung yang diambil dengan memasang elektroda pada badan. Rekaman
EKG ini digunakan oleh dokter atau ahli medis untuk menentukan kondisi
jantung dari pasien, yakni untuk mengetahui hal-hal seperti frekuensi
(rate) jantung, arrhytmia, infark miokard, pembesaran atrium, hipertrof
ventrikular,
dll.
Sinyal
EKG
direkam
menggunakan
perangkat
elektrokardiograf.
Elektrokardiogram bukan untuk mencatat kontraksi jantung tetapi
membuat gambaran tentang peristiwa kelistrikan dari sistole (kontraksi)
dan diastole (relaksasi). EKG dapat mencatat aktivitas listrik miokardium
dari 12 posisi yang berbeda, 3 posisi standar, 3 posisi unipolar, dan 6
posisi
dada.
Keterampilan
menginterpretasikan
hasil
EKG
dapat
2. Tujuan
1. Memahami kelistrikan jantung sebagai dasar elektofisiologi EKG
2. Menilai fungsi jantung (kecepatan denyut, irama, dan hantaran
listrik)
3. Mendiagnosa kelainan irama jantung (mis: blokade jantung,
disritmia jantung)
4. Mendiagnosa penyakit jantung (mis: infark miokard, ACS)
5. Mendeteksi efek ketidakseimbangan elektrolit pada fungsi jantung
(hiperkalemia, hipokalemia, dll)
6. Mengevaluasi efek terapi (mis: pemberian obat-obat jantung)
3. Indikasi
1) Miokardium infark dan tipe penyakit arteri koroner lainnya, seperti
2)
3)
4)
5)
angina.
Disritmia jantung
Pembesaran jantung.
Gangguan elektrolit, terutama kalsium dan kalium.
Penyakit inflamasi pada jantung.
terjadinya artifact.
Yakinkan mesin EKG telah terpasang pada saklar dan grounded
Jika dilakukan monitoring jantung terus menerus, ajarkan klien
parameter gerakan dan tidak panic ketika terdengar suara alam.
Jantung
memiliki
suatu
sistem
dimana
selnya
mempunyai
spontan.
Setiap
denyut
jantung
normal
merupakan
hasil
akan
meninggalkan
SA
Node
dan
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
(EKG)
berkualitas
diagnostik
dikalibrasikan
4) Jelly
Anterior
V3, V4
Septal
V1, V2
Lateral
Posterior
V1-V4 resiprokal
Bidang Vertikal/Frontal :
a. Tiga buah bipolar standard leads atau sadapan Einthoven, yaitu Lead I,
II, dan III. Sadapan ini merekam perbedaan potensial dari dua elektroda
yang digambarkan sebagai sebuah segitiga sama sisi, segitiga Einthoven.
b. Tiga buah unipolar limb leads atau sadapan Wilson yang sering disebut
juga sadapan unipolar ekstrimitas, yaitu Lead aVR, aVL, dan aVF. Sadapan
ini merekam besar potensial listrik pada satu ekstrimitas, elektroda
eksplorasi diletakkan pada ekstrimitas yang akan diukur.
Bidang Horizontal :
Enam buah unipolar chest leads atau sering disebut juga sadapan
unipolar prekordial, yaitu lead V1, V2, V3, V4, V5, dan V6.
Gambar 2.3 Sadapan ekstrimitas dan unipolar prekordial
Komponen dan Bentuk Sinyal EKG
Menurut Mervin J. Goldman definisi sinyal EKG adalah grafik hasil catatan
potensial listrik yang dihasilkan oleh denyut jantung. Sinyal EKG terdiri
atas :
1. Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif
kecil karena otot atrium yang relatif tipis. Nilai normal
Tinggi : 0,3 mv (3 kotak)
Lebar : 0,12 detik (3 kotak)
Selalu positif di L II
Selalu negative di aVR
2. Gelombang Q
Menggambarkan awal depolarisasi ventrikel. Menunjukan adanya nekrosis
miokard (Q Patologis)
Lebar: < 0,04 detik
Tinggi: 1/3 tinggi R (< 3 kotak)
3. Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal
sehingga gelombang QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi
pertama kebawah. Selanjutnya depleksi ke atas adalah gelombang R.
Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut gelombang S. lebar QRS
< 3 kotak. Lebar 0.06- 0.12 detik, Tingginya tergantung lead.
4. Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik
istirahat (repolarisasi). Mengetahui adanya iskemia/infark, dan kelainan
elektrolit. Nilai gelombang T < 5 kotak (<1 mv di lead dada, < 0.5 mv di
lead ekstremitas)
5. Interval PR
Menilai kelainan system konduksi. Normal 0,12- 0.2 detik (3-5 kotak)
6.Segmen ST
Diukur dari akhir QRS. Normalnya isolelektris. Jika elevasi menandakan
injuri/infark akut, jika depresi menandakan iskemia/ efek digitalis
Contoh bentuk sinyal yang didapat dari 12 leads (sadapan) EKG normal
adalah seperti pada gambar di bawah.
10.
Prosedur Pemeriksaan
Persiapan klien
berikut :
Kabel RA (right arm) merah dihubungkan pada elektroda
kaki kiri
Kabel RL (right leg) hitam dihubungkan pada elektroda
berikut:
V1 : ruang interkostal IV garis sternal kanan, dengan kabel merah
V2 : ruang interkostal IV garis sternal kiri dengan kabel kuning
V3 : pertengahan garis lurus yang menghubungkan C2 dan C4,
dan C5
Pada V2 dan V4 merupakan titik-titik yang digunakan untuk
mendengar bunyi jantung I dan II.
Persiapan peralatan
8. Bersihkan permukaan elektroda lempeng (ekstremitas) dan
elektroda hisap (prekordial) dengan kapas alkohol/tissue
9. Nyalakan power on/off alat EKG. Hubungkan kabel klien dengan
mesin EKG
Penuntun penggunaan EKG merk Cardiosunny 501B-III
10.
Atur kecepatan alat dan peneraan kepekaan alat
Rasional: standarisasi mesin yang baik memastikan prrekaman EKG
yang akurat
11.
Tekan star-stop untuk memulai dan mengakhiri perekaman
12.
Dengan menekan tombol yang sesuai dicatat secara berturutturut :
Hantaran standard Einthoven : I,II,III
Hantaran Aufmented exremity leads : aVR, aVL, dan AVF.
Hantaran Wilson prekordial leads : VI, V2, V3, V4, V5, dan V6
Tiap hantaran di catat untuk 3-5 siklus jantung lengkap
13.
Setelah selesai, lepas eletroda dan bersihkan jelly dari
elektroda
Rasional: setelah kering, jelly akan membentuk kerak pada
elektroda yang akan mengganggu proses perekaman yang akan
datang.
14.
Tuliskan identitas klien dipojok kiri atas : nama, usia, jenis
kelamin, jam pemeriksaan
15.
Setelah selesai pencatatan alat harus dirapikan dan
dibersihkan kembali seperti semula