Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)

Pengertian Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu pencatatan grafis aktivitas listrik jantung
(Price, 2006). Sewaktu impuls jantung melewati jantung, arus listrik akanmenyebar ke jaringan di
sekeliling jantung, dan sebagian kecil dari arus listrik iniakan menyebar ke segala arah di seluruh
permukaan tubuh. Impuls yang masuk kedalam jantung akan membangkitkan sistem konduksi
pada jantung sehingga terjadi potensial aksi. Dalam potensial aksi jantung secara umum, terdapat
dua fase yangterjadi, yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Depolarisasi adalah rangsangam
ketikagelombang rangsang listrik tersebar dari nodus SA melalui sistem penghantar
menujumiokardium untuk merangsang otot berkontraksi. Sedangkan repolarisasi adalah
pemulihan listrik kembali.
Tindakan Jantung memiliki suatu sistem dimana selnya mempunyaikemampuanuntuk
membangkitkan dan menghantarkan impuls listrik secara spontan.Kegiatan listrik jantung
dihubungkan dengan perjalanan impuls dari jantungyangdihantaran menuju jaringan tubuh dan
diukur pada permukaan tubuhmenggunakan galvanometer. Galvanometer yang khusus digunakan
untukmendeteksi dan meningkatkan aktivitas listrik yang lebih kecil dari jantungdankemudian
dapat digambarkan pada kertas yang berjalan disebutElektrokardiogram(EKG). EKG dapat
mencatat aktivitas listrik miokardium dari 12 posisi yang berbeda - 3 posisi standar, 3 posisi
unipolar, dan 6 posisidada.Elektrokardiograf juga dapat didefinisikan sebagai alat diagnosa yang
sudahumum dan sering digunakan dalam rangka mengukur aktivitas elektrik jantungdengan
bentuk gelombang (McCann, 2004). Impuls yang bergerak akibat adanyasistemkonduksi jantung
menciptakan elektriksitas yang kemudian dapat dimonitordaripermukaan tubuh.Pemasangan
elektrode di kulit individu dapat mendeteksielektriksitas tersebut dan mentransmisi tersebut ke
instrumen danmerekamnya(elektrokardiogram) sebagai aktivitas jantung (McCann, 2004). Jadi
pengertian EKG adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau bioelektrikal pada jantung yang
digambarkan dengan sebuah grafik EKG atau dengan katalain grafikEKG menggambarkan
rekaman aktifitas listrik jantung.
A. Sistem Konduksi Listrik JantungJantung dapat melakukan fungsinnya sebagai pompa atau
melakukankontraksi denganbaik, hal ini disebabkan jantung memiliki 3 hal , yaitu

1. Penghasil listrik secara otomatis (pacemaker)


Memiliki beberapa komponena.
-Nodus SA b.
-Nodus AVc.
-Serabut purkinje .2.

2. Konstruksi listrik
Konduksi atau perambatan listrik yang terjadi di jantung secara sistematisdimulai dari
nodus SA .nodus AV,His cabang berkas kiri dan kanan ,serta berakhir di serabut
purkinje .

3. Miokardium
Otot jantung akan mengalami kontraksi bila terjadi perubahan muatan listrik didalam
sel miokard yang dinamakan depolarisasi,sedangkan peristiwa kembalinyamuatan
listrik di dalam sel-sel miokard menjadi keadaan seperti semuladinamakan repolarisai
Selanjutnya, akan menghasilkan relaksasi Kembali dinding miokardium .
Nodus Sinostrial (Nodus SA) Nodus SA terletak di atrium kanan di dekat muara vena
kava superior . Pada keadaan normal menghasilkan impuls listrik sebesar 60-100 kali
per menit.
Nodus Atrioventrikuler (Nodus AV) Nodus AV terletak di dalam dinding septum
atrium atau sekat antara atriumkanan dan kiri , tepatnya di atas katup trikuspidalis di
dekat muara sinuskoronarius, dan dalam keadaan normal mampu menghasilkan impuls
40-60 kali per menit .

Berkas His
Berkas His memiliki fungsi sebagai pengantar impuls listrik dari nodus AV.Berkas his
terbagi menjadi cabng berkas kiri ( left bundle branches,LBB) dan berkas kanan (right
bundle branches) . Berkas kiri terbagi menjadi :
a. Fasikulus posterior menghantarkan impuls listrik ke ventrikel kiri bagiananterior
dan posterior .

b. Fasikulus anterior menghantarkan impuls ke ventrikel kiri bagian anteriordan


superior . RBB menghantarkan impuls dan berkas his ventrikel kanan.
Serabut bachman
Serabut bachman merupakan jalur yang menghubungkan impuls listrik dariatrium
kanan dengan atrium kiri .
Serabut purkinje
Serabut purkinje terletak di dalam endokardium dan merupakan akhir dari perjalanan
impuls listrik untuk disampaikan ke endokardium agar erjadidepolarisasi di kedua
ventrikel. Serabut purkinje secara normal mampumenghasilkan impuls 20-40 kali per
menit
4. Hubungan Sistem Konduksi dengan Gelombang EKGSitem konduksi lstrik jantung
nodus SA ,nodus AV,His dan serabut purkinjrsecara sistematis mampu menghasilkan
gelombang elektrokardiografi danmenggerakkan jnatung untuk melakukan
kontraksi.Ketika satu impuls dicetuskan oleh nodus SA . listrik lebih dulu menjalar
dikedua atrium dan terjadilah depolarisasi . Selanjutnya, akan menghasilkangelombang
P pada rekaman EKG . Oleh karena potensial listrik akibatrepolarisasi atrium lebih
rendah daripada depolarisasi atrium,gelombangrepolarisasi pada atrium tampak pada
rekaman EKGSelanjutnya,listrik yang sudah ada di atrium meneruskan penjalaran
(konduksi)ke nodus AV,his,LBB dan RBB , dan berkahir di serabut purkinje .
Sesampainyadi serabut purkinje ,impuls listrik mendepolarisasi otot-otot di kedua
ventrikel .Peristiwa terjadnya depolarisasi pada kedua ventrikel ini
menghasilkangelombang QRS dan munculnya gelombang T merupakan akibat
terjadinya peristiwa repolarisasi ventrikel

5. Kertas EKGGelombang-gelomang yang timbul akibat depolarisasi dan


repolarisasimiokardium itu akan direkam pada kertas EKG dan, sepertinya hanya
setiapmacam geombang lainnya, mempuntai tiga sifat utama, yaitu :

a. Durasi, diukur dalam seperbagian detik b.


b. Amplitudo,diukur dalam miivolts (mV)
c. Konfigurasi,merupakan criteria yang lebih subjektif suhubungan dengan bnetuk
dan gambaran sebuah gelombang .
Kertas EKG didesain dengan bentuk khusus yang masing-masing dibuat bergaris-garis
membentuk sebuah kotak yang sama sisi . Maing-masing kotak berukuran kecil
ditandai garis tipis dan garis kotak besar bergaris tebal . Garistipis membatasi kotak-
kotak kecil seluas 1 mm x 1 mm . Garis tebal membatasikotak besar seluas 5mm x 5mm
. Sumbu horizontal mengukur waktu ,Jarak satukotak kecil adalah 0,04 detik . Jarak
satu kotak besar adalah lima kali lebih besaratau 0,2 detik . Sumbu ventrikal mengukur
voltage . Jarak satu kotak kecil adalah0,1 mV, dan satu kotak besar adalah sebesar 0,5
Mv.
B. Tujuan Tindakan :
1.Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung (aritmia).
2.Mengetahui kelainan-kelainan miokardium (infark, hipertrophy atrialdanventrikel).
3.Mengetahuiadanya pengaruh atau efek obat-obat jantung.
4.Mengetahui adanya gangguan elektrolit.
5.Mengetahui adanya gangguan perikarditis.
6. mengidentifikasi gangguan ritme dan konduksi jantung dan pembesaran rongga jantung

C. Kompetensi Dasar

1. Kompetensi yang harus dimiliki perawat yaitu:


Mengetahui anatomi dan fisiologi jantung Jantung terdiri dari empat ruang yang
berfungsi sebagai pompa yaitu atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dankiri.
Hubungan fungsional antara atrium dan ventrikel diselenggarakan oleh jaringan
susunan hantar khusus yang menghantarkan impuls listrik dari atrium keventrikel.
Sistem tersebut terdiri dari nodus Sinoatrial (SA), nodusAtrioventrikuler(AV), berkas
His dan serabut-serabut Purkinje. Setiap denyut jantung normal merupakan hasil
pembangkitan impuls listrik di SINO-ATRIAL NODE(SA Node), yang mengatur
frekuensi dan irama denyutan jantung. Polahantarannormal jantung dikenal sebagai
IRAMA SINUS (sinus rhythm) karenadenyuttersebut berasaldari SA Node. SA Node
terletak pada petemuan antaravena kava superior dengan atrium kanan.Impuls jantung
kemudian akanmeninggalkan SANode dan berpencar menuju ototatrium melalui jalur
intraatrium. Rangsangan listrik ini mengakibatkan kontraksi keduaatrium.
Impulskemudian sampai ke atrioventrikuler node (AV Node) dimana
impulsdihamburkan untuk memberikan waktu kontraksi kedua atrium selesai
danmemastikan pengisian darah diventrikel. Mengikuti penghambatan di AV
Node,impuls kemudianmencapai BERKAS HIS, lalu turun ke kanan dan kiri
daricabang berkas dan naik keserat PURKINJE. Peristiwa ini tidak lebih dari beberapa
detik dan mengakibatkan kontraksi ventrikel. Hantaran impulssepanjang serabut
khusus, 5kali lebih cepat dibandingkan pada serabut otot jantung tidak khusus.
Transmisi impuls yang cepatmerangsang sel otot selaluikedua ventrikel berkontraksi
secaraterus menerus.Frekuensi denyutan alami pada jalur hantaran pacemaker
:SANode: 60-100 x/menitAV Node: 40-60x/menitSistem Purkinje: 25-40 x/menit

2. Cara membaca EKGUntuk dapat membaca hasil EKG maka perlu pengetahuan
mengenai gelombang pada EKG. Gelombang pada EKG terdiri dari:
A. Gelombang P
Karakteristik gelombang P yang normal yaitu :
a. Lebar kurang dari 0,12 detik
b. Tinggi kurang dari 0,3 milivolt
c. Selalu positif di lead II
d. Selalu negative di lead AVR
B. Gelombang QRS Gelombang QRS merupakangambaran proses
depolarisasiventrikel (waktuyang dibutuhkan impuls untuk menuju serat
Purkinjemelewatibundlebranches). Gelombang Q akan tampak ketika defleksi
negatif pertama terjadi dikompleksQRS. Gelombang R akan tampak ketika defleksi
positif pertama.Gelombang Sakan tampak ketika defleksi negatif kedua
ataudefleksi negatif pertama setelahgelombang R.
Karakteristik gelombang QRS normal yaitu:
-Lebar 0,06-0,12 detiK
-Tinggi tergantung leadc.Gelombang QGelombang Q adalah defleksi negative
pertama pada gelombang QRS.
C. Gelombang Q yang normal yaitu:
- Lebar kurang dari 0,04 detik b.
- Tinggi/dalamnya kurang dari 1/3 tinggi R d.Gelombang R Gelombang Radalah
defleksi positif pertama pada gelombang QRS.
D. Gelombang R umumnya positif dilead I, II, V5 dan V6. Di lead AVR, V1dan V2
biasanya hanya kecil atau tidak ada sama sekali.
E. Geombang S Merupakan gelombang defleksi negative (ke bawah) setelah
gelombang Ratau gelmbang Q . secara normal , gelombang S berangsur-
angsurmenghilang pada sedapan V1-V6. Gelombang ini sering terlihat lebih
dalamdi sadapan V1 dan Avr,normal .
F. Gelombang T Gelombang T merupakan gelombang hasil repolarisasi dikedua
ventrikel. Normalnya, Positif (keatas) dan interved (terbaik) di Avr. Gelombang T
yangruncing di semua sdapan dapat membantu menegakkan
adnyahiperkalemia,sedangkan gelombang T yang tinggi pada beberapa
sadarantertentu dapat menunjukan adanya hiperakut T yang merupakan tanda
awalsebelum infark miokard terjadi
G. Gelombang U Gelombang U merupakan gelombang yang muncul setelah
gelomang T dansebelum gelombang P berikutnya. Umumnya merupakan suatu
kelainanhipokalemia.
H. Interval PR adalah garis horizontal yang diukur dari awal gelombang Phingga awal
kompleks QRS . Interval ini menggambarkan waktu yangdiperlukan dari
permulaan depolarisasi atrium sampai awal depolarisasiventrikel atau waktu yang
diperlukan impuls listrik dari nodus SA menujuserabut purkinje dan normalnya
0,12-0,20 detik

3. Letak Jantung Dipandang dari EKG


Dengan melihat kembali sudut-sudut yangdihasilkan dari sadapan bipolar danunipolar
pada bahasan sebelumnya ,kita akan mudah menentukan bagian-bagiandari lokai
jantung danmenganalisis letk kerusakan dinding miokard secarasistematis . Pembagian
letak ni berguna dalam mendiagnosis adanya infark dan blok pada cabang berkas
yangakan diuraikan pada bahasan selanjutnya . Secarauniversal ,jantung dapat dibagi
menjadi beberapa bagian ,yaituinferior,anterior,septal,lateral,ventrikal kanan dan
posterior . Pembagian letak inidisesuaikan dengan sudut yang dihasilkan oleh sadapan
bipolar dan unipolar pada mesin EKG.

Sudut pandang yang dihasilkan dari sdapan bipolar dan unipolar


ekstremitasmenghasilkan sudut pandang yang dihasilkan sudut dari sadapan bipolar
danunipolar ekstremitas,antara lain jantung bagian inferior (II,III dan Avf) sertalateral
(I dan Avl) . Di sisi lain, hasil sadapan unipolar prekordial memberikansudut pandang
secara horizontal ke depan dan kesamping .
Letak letak sadapan unipolarprekordial V1-V6 yang meliputi jantung bagiananterior
(V3-V4), septal atau septum ventrikel (V1-2),dan lateral (V5-V6). Sudut pandanngnya
sesuai lokasi penempatan masing-masing sadapan.

4. Pembentukan EKG
Ketika impuls dan nodus SA menjalar di kedua atrium ,terjdai depolarisasi
danrepolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya sebagai gelombang
Pdefleksi positif,terkecuali di Avr yang menjauhi arah Avr sehingga
defleksinyanegative . Setelah dari atrium ,listrik menjalar ke nodus AV ,berkas
His,LBB danRBB,serrta serabut purkinje. Selanjutnta terjadi depolarisasi di kedua
ventrikeldan terbentuk gelombang QRS defleksi positif kecuali Avr. Setelah
terjadidepolarisasi di kedua ventrikel ,ventrikel kemudian mengalami repolarisasi
.Repolarisasi di kedua ventrikel menghailkan gelombang T defleksi postifdisemua
sadapan ,kecuali di Avr

5. Prosedur pelaksanaan EKG Elektroda EKG akan ditempelkan pada dada, pergelangan
tangan dankaki, jadi sebaiknya Anda (terutama wanita) menggunakan pakaian
denganatasan dan bawahan yang terpisah. Ini untuk mempermudah pemasangan
elektroda EKG. Jika lokasi penempelan elektroda EKG didapati banyak bulu, bisa saja
dokter memerintahkan untuk mencukurnya terlebih dahulu. Sensor yangdisebut dengan
elektroda akan dilekatkan pada dada, pergelangan tangan dankaki, baik dengan
menggunakan semacam cangkir hisap atau gel lengket.Elektroda ini selanjutnya akan
mendeteksi arus listrik yang dihasilkan jantungyang diukur dan dicatat oleh mesin
elektrokardiograf.
Tiga jenis utama EKG, meliputi:
a. EKG istirahat (resting ECG) - pasien berbaring. Selama tes pasien
tidakdiperbolehkan bergerak, karena impuls listrik lain dapat dihasilkan oleh otot-
otot lain selain jantung yang dapat mengganggu pemeriksaan jantung Anda.Jenis
EKG ini biasanya memakan waktu lima sampai sepuluh menit.
b. EKG ambulatory (ambulatory ECG) - EKG ambulatory atau Holterdilakukan
dengan menggunakan alat perekam portabel yang dipakaisetidaknya selama 24
jam. Pasien bebas untuk bergerak secara normalsementara monitor terpasang. Jenis
EKG ini digunakan untuk pasien yanggejalanya intermiten dan mungkin tidak
muncul selama tes EKG istirahat.Orang yang sembuh dari serangan jantung dapat
dimonitor dengan cara iniuntuk memastikan ketepatan fungsi jantungnya.
c. Test stres jantung - tes ini digunakan untuk merekam EKG pasien sementara pasien
menggunakan alat seperti sepeda atau berjalan diatas treadmill. JenisEKG ini
membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

A. Alat
-Mesin EKG
-Kabel untuk sumber listrik.
-Kabel untuk bumi (ground)
-Kabel elektroda ekstremitas dan dada
-Plat elektroda ekstremitas beserta karet pengikat
-Balon penghisap elektroda dada
-Jelly
-Kertas tissue
-Kapas Alkohol
-Kertas EKG
-Spidol

B. Pasien
-Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
-Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang selama
perekaman
-Cara menempatkan elektrode sebelum pemasangan elektrode, bersihkankulit pasien di
sekitar pemasangan manset, beri jelly kemudianhubungkan kabel elektrode dengan pasien
-Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dankiri searah dengan
telapak tangan
-Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam
-Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlahdipasang sampai ke
bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dankanan.

Kemudian kabel-kabel dihubungkan :


-Merah (RA / R) lengan kanan.
-Kuning (LA / L) lengan kiri.
-Hijau (LF / F ) tungkai kiri .
-Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground).

Hubungkan kabel dengan elektroda:


-Kabel merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangankanan.
-Kabel kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangankiri.
-Kabel hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri.
-Kabel hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan.

Bersihkan permukaan kulit di dada klien yang akan dipasang elektroda prekordial dengan
kapas alkohol dan beri jelly pada setiap elektroda, pasangkan pada tempat yang telah
dibersihkan.
Hubungkan kabel dengan elektroda :
-C1 : untuk Lead V1 dengan kabel merah.
-C2 : untuk Lead V2 dengan kabel kuning.
-C3 : untuk Lead V3 dengan kabel hijau.
-C4 : untuk Lead V4 dengan kabel coklat
-C5 : untuk Lead V5 dengan kabel hitam
-C6 : untuk Lead V6 dengan kabel ungu.Pada C2 dan C4 merupakan titik-titik untuk
mendengarkan bunyi jantungI dan II.C.

C. Cara Merekam EKG :


-Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
-Periksa kembali standarisasi EKG.
-Kalibrasi 1 mv (10 mm).
-Kecepatan 25 mm/detik. Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekantombol run/start
dan setelah kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2-3kali berturut-turut dan periksa
apakah 10 mm
-Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKGsecara berturut-
turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI,V2, V3, V4, V5,V6. Setelah
pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasiseperti semula sebanyak 2-3kali, setelah itu
matikan mesin EKG
-Rapikan pasien dan alat-alat.
-Catat di pinggir kiri atas kertas EKG: Nama pasien, Umur, Tanggal/Jam,Dokter yang
merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah.h.
-Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa.
-Hal-hal penting yang harus diperhatikan : Status kesehatan klien, pantau setiap saat,
Pemasangan EKG harus sesuai dengan cara yang benar, Pasien diusahakan jangan terkena
besinya, jangan batuk, dan tidakmengobrol, karena akan mempengaruhi hasil EKG
-Hal-hal penting yang harus dicatat : Nama pasien, Status klien (usia, jenis kelamin, berat
badan, tinggi badan, tekanandarah), Tanggal/jam, Dokter yang merawat, Yang membuat
perekaman pada kiri bawah, Rekam medik pasien, Frekuensi jantung per menit, irama
jantung

D. Pasca Prosedur EKG


Elektroda EKG dilepas. EKG tidak akan menyakitkan dan non-invasif,artinya kulit Anda
sama sekali tidak akan rusak (tidak seperti jarum yangmenembus kulit). Dokter dapat
menginterpretasikan hasil EKG langsung berdasarkan riwayat medis kesehatan, gejala, dan
pemeriksaan klinis pasien.

E. Setelah dirumah
Pasien dapat melanjutkan aktivitasnya seperti biasa setelah menjalani tes EKG. EKG
adalah tes medis non-invasif dan tidak melibatkan penggunaanobat-obat (seperti anestesi)
atau memerlukan waktu untuk pemulihan

F. Kemungkinan komplikasi EKG


EKG merupakan prosedur medis yang aman dan sejauh ini belum ditemukan risikonya.
EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh anda artinya tidak terkena stroom. Hanya
saja ada kemungkinan adanya orang yangmungkin mengalami alergi atau sensitif terhadap
elektroda yangmenyebabkan kulit mereka gatal dan kemerahan. Namun hal ini sangat
jarang terjadi

G. Prospek jangka panjang


Hasil EKG akan menentukan langkah perawatan pasien selanjutnya, jikamemang
diperlukan perawatan. Pengobatan juga tergantung dari diagnosistapi biasanya mencakup,
misalnya:Aritmia - obat atau operasi (seperti memasang alat pacu jantung buatan)Penyakit
arteri koroner atau serangan jantung - obat seperti beta- blocker, berhenti merokok,
perubahan pola makan dan operasi bypass arterikoronerTekanan darah tinggi - perubahan
pola makan, olahraga teratur, danobat-obatan
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer, dkk. 1999. Kapita Selekta Jilid 1. Jakarta : EGC.


Arjatmo, Tjokronegoro. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI.
Marilynn, Doenges. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC.
NANDA. 2015. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai