Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

TRIASE

A. Definisi Triase
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan
suatu cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia,
peralatan serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih
atau menggolongkan semua pasien yang memerlukan pertolongan dan
menetapkan prioritas penanganannya (Kathleen dkk, 2008).

B. Tujuan Triase
Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa.
Tujuan triase selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat
kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan.
Dengan triase tenaga kesehatan akan mampu :
1. Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat kepada
pasien.
2. Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan
pengobatan lanjutan.
3. Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat.

C. Prinsip Triase
1. Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
Kemampuan berespon terhadap kemungkinan penyakit yang
mengancam kehidupan atau injuri adalah hal yang terpenting di
departemen kegawatdaruratan.
2. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
Ketelitian dan keakuratan adalah elemen yang terpenting dalam proses
interview.
3. Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
Keselamatan dan perawatan pasien yang efektif hanya dapat
direncanakan bila terdapat informasi yang adekuat serta data yang
akurat.
4. Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
Tanggung jawab utama seorang perawat triase adalah mengkaji secara
akurat seorang pasien dan menetapkan prioritas tindakan untuk pasien
tersebut. Hal tersebut termasuk intervensi terapeutik, prosedur
diagnostik dan tugas terhadap suatu tempat yang diterima untuk suatu
pengobatan.
5. Tercapainya kepuasan pasien
a. Perawat triase seharusnya memenuhi semua yang ada di atas saat
menetapkan hasil secara serempak dengan pasien
b. Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan
yang dapat menyebabkan keterpurukan status kesehatan pada
seseorang yang sakit dengan keadaan kritis.
c. Perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan
keluarga atau temannya.
d. Sistem priioritas berdasarkan pada :
1) Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
2) Dapat meninggal dunia dalam hitungan jam
3) Trauma ringan
4) Sudah meninggal dunia

Pada umumnya penilaian korban dalam triase dapat dilakukan dengan :


1. Menilai tanda vital dan kondisi umum korban
2. Menilai kebutuhan medis
3. Menilai kemungkinan bertahan hidup
4. Menilai bantuan yang memungkinkan
5. Memprioritaskan penanganan definitive
6. Tag warna
(Brooker, 2008)
D. Tipe Triase
1. Tipe 1 : Traffic Director or Non Nurse
a. Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triase
b. Dilakukan oleh petugas yang tak berijasah
c. Pengkajian minimal terbatas pada keluhan utama dan seberapa
sakitnya
d. Tidak ada dokumentasi
e. Tidak menggunakan protokol
2. Tipe 2 : Cek Triase Cepat
a. Pengkajian cepat dengan melihat yang dilakukan perawat
beregistrasi atau dokter
b. Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan
utama
c. Evaluasi terbatas
d. Tujuan untuk meyakinkan bahwa pasien yang lebih serius atau
cedera mendapat perawatan pertama
3. Tipe 3 : Comprehensive Triase
a. Dilakukan oleh perawat dengan pendidikan yang sesuai dan
berpengalaman
b. 4 sampai 5 sistem kategori
c. Sesuai protokol

E. Klasifikasi dan Penentuan Prioritas


Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triase adalah
kondisi klien yang meliputi :
1. Gawat, adalah suatu keadaan yang mengancam nyawa dan kecacatan
yang memerlukan penanganan dengan cepat dan tepat.
2. Darurat, adalah suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tapi
memerlukan penanganan cepat dan tepat seperti kegawatan.
3. Gawat darurat, adalah suatu keadaan yang mengancam jiwa
disebabkan oleh gangguan ABC (Airway, Breathing and Circulation).
Jika tidak ditolong segera maka dapat meninggal atau cacat. (Wijaya,
2010)

Tabel 1. Klasifikasi Triase


Tabel 2. Klasifikasi berdasarkan Tingkat Prioritas (Labeling)

Beberapa petunjuk tertentu yang harus diketahui oleh perawat triase yang
mengindikasikan kebutuhan untuk klasifikasi prioritas tinggi. Petunjuk tersebut
adalah :
1. Nyeri hebat
2. Perdarahan aktif
3. Stupor/mengantuk
4. Disorientasi
5. Gangguan emosi
6. Dispnea saat istirahat
7. Diaforesis yang ekstrim
8. Sianosis
9. Tanda vital diluar batas normal
F. Proses Triase

Algoritma START (Simple Triage and Rapid Treatment)

Pada intinya sistem Triase START, mencoba mengelompokkan pasien menjadi 4


kategori prioritas:
1. Immediate (segera ditolong dengan pertolongan sederhana dan
dimobilisasi ke sarana kesehatan)
2. Delayed (ditolong setelah menolong merah)
3. Minor (mobilisasi mandiri ke tempat yang aman, ditolong terakhir)
4. Dead

Merah : Gawat Darurat (waktu respon 0-10 menit)


1. Masalah A-B-C
2. Kesulitan bernapas
3. Cedera kepala berat
4. Cedera tulang belakang
5. Syok
6. Kejang
7. Nyeri dada
8. Cedera multipel
9. Trauma dada/abdomen terbuka
10. Kelainan persalinan
11. Perdarahan tidak terkontrol
Kuning : Darurat Tidak Gawat (waktu respon : 30 menit)
1. Nyeri karena gangguan paru
2. Luka bakar
3. Penurunan kesadaran (GCS > 8)
4. Diare dengan dehidrasi sedang
5. Muntah terus menerus
6. Panas tinggi

Hijau : Tidak Gawat Tidak Darurat (waktu respon : 60 menit)


1. Fraktur tertutup
2. Dislokasi
3. Luka minor
4. Batuk

Hitam : Death On Arrival (waktu respon : 120 menit)


Meninggal
DAFTAR PUSTAKA

Oman, Kathleen S. 2008. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta :


EGC
Wijaya, S. 2010. KONSEP Dasar Keperawatan Gawat Darurat. Denpasar. PSIK
FK
Pusponegoro, D A et al. 2010. Buku Panduan Basic Trauma and Cardiac Life
Support. Jakarta. Diklat Ambulance AGD 11S
ACEM. 2014. Emergency Departemen Design Guidlines, G15. Third section,
Australian College for Emergency Medicine.
Manitoba Health. 2010. Concept : coronary heart desease/ischemic hearth.
Jakarta. Erlangga
Falde, Gardian. 2009. Emergency medicine 5th edition. Australia : Elsevier

Anda mungkin juga menyukai