Di Susun Oleh :
Fira Riyanda
P15073
Elektrokardiografi
A. DEFINISI
1. Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan
jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada posisi di permukaan tubuh
(Mansjoer, 2007).
2. Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau
perubahan voltage yang terdapat dalam jantung (Ruhyanudin, 2007).
3. Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam peubahan potensial listrik jantung yang
dhubungkan dengan waktu (Ruhyanudin, 2007).
4. Electrocardiogram (ECG atau EKG) merupakan alat diagnose yang digunakan untuk
mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman
mendefinisikan elektrokardiogram (ECG) adalah grafik yang merekam potensial listrik
yang dihasilkan denyutan jantung. EKG diperoleh dengan menempatkan elektrode pada
posisi tertentu (sesuai standar) pada dada dan ekstremitas.
B. SISTEM KONDUKSI JANTUNG
Konduktor adalah bagian yang memiliki sifat penghantar listrik dan merupakan jalur listrik
jantung mengalir. Menurut Faqih Ruhyanudin (2007), dalam EKG perlu diketahui tentang
system konduksi yang terdiri atas:
1. SA Node (Sino-Atriale Node): Terletak di batas atrium kanan (RA) dan vena cava superior
(VCS). Sel-sel dalam SA node ini secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls
(rangsangan listrik) dengan frekuensi 60-100 kali permenit. Kemudian menjalar ke atrium,
sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang. Iramanya adalah sinus (sinus rhythm)
2. Jalur internodus (traktus internodus) : jalur listrik antara nodus sinoatrial dan nodus
arterioventrikuler.
3. AV Node (Atrio-ventricular node): Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, di
atas katup tricuspid. Sel-sel dalam AV Node mengeluarkan impuls dengan frekuensi 40-60
kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai
oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Kalau SA Node rusak, maka impuls
akan dikeluarkan oleh AV Node. Iramanya disebut junctional rhythm/ nodal rhytm.
4. Berkas HIS (HIS Bundle): Terletak di dalam interventrikular dan bercabang 2 yaitu:
a. Cabang berkas kiri
b. Cabang berkas kanan
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang
lebih kecil yaitu serabut purkinje.
5. Serat / Serabut Purkinje: Serabut purkinje ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel
ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh
sel akan terangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pacemaker yang secar otomatis
mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali permenit. Iramanya idioventricular
rhytm. Oleh karena frekuensinya lebih rendah dari AV Node, maka dalam keadaan normal
sel-sel ventrikel tidak mengeluarkan impuls.
4. Axis
Aksis listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh vector listrik.
aVL aVF Posisi Lihat Lead Axis (derajat)
+ + Intermediet sama tinggi 30
lebih tinggi aVF 40
lebih tinggi aVL 20
- + Vertikal Lead I = 0 90
Lead I = + 80
Lead I = - 100
+ - Horizontal Lead II = 0 -30
Lead II = + -20
Lead II = - -40
0 + Semi vertikal 60
+ 0 Semi horisontal 0
5. Zona Transisi
Zona transisi normalnya ada di V3-V4, yaitu pergeseran gambaran gelombang/kompleks QRS
dari negatif ke positif.
6.Interval PR dan QT
dapat dilihat pada kertas grafik EKG dan dicocokkan dengan nilai normalnya.
F. PROSEDUR
Pemeriksaan EKG
1. Persiapan alat-alat yang di butuhkan
a. Elektrokardiografi dengan perlengkapannya :
a) Elektroda untuk pergelangan tangan dan kaki
b) Elektroda isap prekordial
c) Sumber listrik
b. Kapas dan alcohol
c. Tempat tidur pasien. Perhatikan bahwa tempat tidur tidak dersentuhan dengan dinding yang
mengandung kabel aliran listrik.
d. Jeli atau pasta elektrolit.
2. Persiapan pasien
a. Pasien berbaring terlentang di atas tempat tidur
b. Kulit di kedua pergelangan tangan dan kaki dibersihkan dengan kapas alkohol.
c. Pasien dalam kondisi relaks dan kedua tungkai bawah tidak saling menempel.
3. Persiapan ruangan
a. Suasana tempat pemeriksaan sebaiknya sejuk, tenang dan nyaman.
b. Alat-alat listrik yang ada dalam ruangan dapat menggangu pemeriksaan.
4. Oleskan keempat elektroda pergelangan anggota gerak dan elektroda prekordial dengan jeli
yang mengandung elektrolit secara merata dan pasanglah elektroda sesuai ketentuan yang
berlaku.
5. Hubungkan kabel penghubung ke pasien dengan elekroda sebagai berikut
a. Kabel warna merah (RA, right arm) dihubungkan dengan elektroda pergelangan tangan
kanan.
b. Kabel warna kuning (LA, left arm) dihubungkan dengan elektroda pergelangan tangan kiri
c. Kabel warna hijau (LL, left leg) dihubungkan dengan elektroda pergelangan kaki kiri
d. Kabel warna hitam (RL, right leg) dihubungkan dengan elektroda pergelangan kaki kanan
e. Kabel C1-C6 dihubungkan dengan V1-V6
Posisi standar untuk sadapan dada adalah sebagai berikut:
1) V1 ruang intercostal IV, tepikanan sternum
2) V2 ruang intercostal IV, tepi sternum kiri
3)V4 (Jangan khawatir, bukan kesalahan, tempatkan elektrode keempat sebelum ketiga)
Ruang intercostal kelima di garis midclavicula
4) V3 di pertengahan antara elektrode kedua dan keempat
5) V5 terletak pada iga ke lima di garis aksilaris anterior
6) V6 pada suatu garis horisontal dengan V5 di garis aksilaris media
6. Sebelum merekam lead, buatlah rekaman kalibrasi.
7. Setelah selesai merekam, bersihkan lead dan tubuh pasien yang terkena pasta.
8. Tulis tanggal dan jam pembuatan, nama dan umur pasien.
9. Kembalikan elektrode dan alat perkam EKG pada tempatnya.
Teknik Pemasangan EKG
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Kecepatan laju kertas EKG 25 mm/detik atau 50 mm/detik.
2. Ukuran galvanometer 0,5 mv, 1 mv, dan 2 mv.
3. Kalibrasi dilakukan dua kali saat sebelum dan sesudah
4. Dibuat minimal 3 gelombang
Sadapan bipolar :
a.Sadapan ini akan ditandai dengan angka romawi I,II, dan III dimana:
b. Lead I: Elektrode yang positif dihubungkan dengan lengan kiri dan electrode negatif
dengan lengan kanan.
c.Lead II: Elektrode yang positif dihubungkan dengan kaki kiri dan yang negatif dengan
lengan kanan.
d. Lead III: Elektrode yang positif dihubungkan dengan kaki kiri dan yang negatif dengan
lengan kiri.
Sadapan unipolar ekstrimitas :
Sadapan ini ditandai dengan aVR, aVL dan aVF
1. Sadapan aVR memiliki elektrode positif di lengan kanan. Elektrode negatif merupakan
gabungan elektrode lengan kiri dan elektrode kaki kiri.
2. Sadapan aVL mempunyai elektrode positif hitam di lengan kiri. Elektrode negatif adalah
gabungan elektrode lengan kanan dan elektrode kaki kiri.
3. Sadapan aVF mempunyai elektrode positif di kaki kiri. Elektrode negatif adalah
gabungan elektrode lengan kanan dan elektrode lengan kiri
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan medical bedah, volume 2. EGC: Jakarta
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media Aesculapius
Ruhyanudin, F. 2007. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskuler. Malang: UMM Press
Thaler. 2000. Satu-Satunya Buku EKG Yang Anda Perlukan, edisi 2. Jakarta: Hipokrates
Udjianti, WJ. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.