Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA DASAR II

BIOLISTRIK
ELECTROCARDIOGRAM (ECG)

DISUSUN OLEH :

PRAYOGI WASKITO
RIZKA HASANAH
ANDINI RIKA YUNITA
DAYANG TAEMAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2013

A. Sejarah singkat EKG

Pada tahun 1872 di St. Bartholomews Hospital seorang mahasiswa bernama


Alexander Muirhead menghubungkan kabel ke pergelangan tangan pasien yang sakit
untuk memperoleh rekaman detak jantung pasien. Aktivitas ini direkam secara langsung
dan divisualisasikan menggunakan elektrometer kapiler Lippmann oleh seorang fisiolog
Britania bernama John Burdon Sanderson.
Orang pertama yang mengadakan pendekatan sistematis pada jantung dari sudut
pandang listrik adalah Augustus Waller, yang bekerja di St. Marys Hospital di
Paddington, London. Mesin elektrokardiografnya terdiri atas elektrometer kapiler
Lippmann yang dipasang ke sebuah proyektor. Jejak detak jantung diproyeksikan ke
piringan foto yang dipasang ke sebuah kereta api mainan. Hal ini memungkinkan detak
jantung untuk direkam dalam waktu yang sebenarnya. Pada tahun 1911 ia masih melihat
karyanya masih jarang diterapkan secara klinis.
B. Pengertian
Elektrokardiogram/Electrocardiogram (EKG/ECG) adalah grafik yang dibuat oleh
sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu
tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan
dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang
berarti "menulis". Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan
rekaman aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif
khusus jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian
dihantarkan ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan
direkam oleh EKG sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
Dalam EKG perlu diketahui tentang sistem konduksi (listrik jantung), yang terdiri dari:
1. SA Node ( Sino-Atrial Node )
Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA
Node ini bereaksi secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik)
dengan frekuensi 60-100 kali permenit kemudian menjalar ke atrium, sehingga
menyebabkan seluruh atrium terangsang.
2. AV Node (Atrio-Ventricular Node)

Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, diatas katup trikuspid. Sel-sel
dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan
pada SA Node yaitu : 40 - 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan
impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih
tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.
3. Berkas His
Terletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :
1. Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)
2. Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch )
Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabangcabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.
4. Serabut Purkinye
Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari
sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan
dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara
otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20 - 40 kali permenit. contoh dari
penggunaan EKG adalah : Untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan irama
jantung/disritmia Kelainan-kelainan otot jantung, pengaruh/efek obat-obat jantung,
Ganguan -gangguan elektrolit, perikarditis, memperkirakan adanya pembesaran
jantung/hipertropi atrium dan ventrikel, menilai fungsi pacu jantung.
E. Macam dan Makna Gelombang EKG
- Bentuk Gelombang
Dalam satu gelombang EKG ada yang disebut titik, interval dan segmen. Titik terdiri
dari titik P, Q, R, S, T dan U (kadang sebagian referensi tidak menampilkan titik U)
sedangkan Interval terdiri dari PR interval, QRS interval dan QT interval dan Segmen
terdiri dari PR segmen, dan ST segmen. Elektrokardiogram tediri atas sebuah gelombang
P, sebuah kompleks QRS dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks QRS itu terdiri
atas tiga gelombang yang terpisah, yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang S,
namun jarang ditemukan. Sinyal EKG terdiri atas :

1. Gelombang P, terjadi akibat kontraksi otot atrium, gelombang ini relatif kecil karena
otot atrium yang relatif tipis.
2. Gelombang QRS, terjadi akibat kontraksi otot ventrikel yang tebal sehingga gelombang
QRS cukup tinggi. Gelombang Q merupakan depleksi pertama kebawah. Selanjutnya
depleksi ke atas adalah gelombang R. Depleksi ke bawah setelah gelombang R disebut
gelombang S.
3. Gelombang T, terjadi akibat kembalinya otot ventrikel ke keadaan listrik istirahat
(repolarisasi)

- Proses perekaman ECG


Kondisi kelistrikan atau potensial yang terjadi pada

otot jantung sehingga

menghasilkan denyut yang dapat memompa darah ke seluruh tubuh dapat diamati dari
pola gelombang tegangan yang dihasilkan dari pengukuran menggunakan alat
electrocardiogram (ECG).

Pada jantung, apabila diberi suatu rangsangan, maka

gelombang rangsangan tersebut akan menyebar ke seluruh bagian jantung. Rangsangan


awal biasa diterima oleh atrium kanan di bagian atas (lihat gambar 4.8-2 bagian paling
atas). Daerah ini disebut SINOATRIAL (SA). Dari sinoatrial, pulsa rangsangan disebar
ke seluruh bagian atrium kanan maupun kiri sehingga seluruh atrium berkontraksi. Pulsa
tegangan yang dibangkitkan oleh sinoatrial disebut SA node.
Rangsangan yang diterima sinoatrial menghasilkan proses depolariasi dan repolarisasi
pada membran sel atrium sehingga menghasilkan pulsa tegangan yang selanjutnya
dirambatkan ke seluruh bagian atrium. Pola rambatan pulsa tegangan tersebut
ditunjukkan pada gambar 4.8-2. Setelah seluruh atrium kanan dan kiri terdepolarisasi
(gambar 4.8-2 a-c), maka pulsa tegangan kemudian ditangkap (terstimulasi) oleh
ATRIOVENTRICULAR (AV) yang terletak pada bagian dalam ventricle kiri (gambar
4.8-2 bagian d dan gambar bagian atas). Pulsa tegangan yang ada pada atrioventricular
ini disebut dengan AV node. AV node (pulsa tegangan yang berasal dari atrioventricular)
akan dihantarkan oleh sekumpulan jaringan His(bundle of Hiss) kemudian ke serat
Purkinje menuju dinding ventricle. Ventricle secara keseluruhan dibalut oleh serat-serat
Purkinje (Purkinje fibres). Serat purkinje inilah yang menghantarkan pulsa tegangan AV
node ke ventricle sehingga ventricle terdepolarisasi dan berkontraksi. Pada saat ventricle
kiri dan kanan didepolarisasi, pada saat yang hampir bersamaan atrium kiri dan kanan
ter-repolarisasi. Pada saat serangkaian proses depolarisasi-repolarisasi terjadi pada otot

jantung (atrium ataupun ventricle), maka pulsa tegangan akan terukur pada peralatan
ECG.
-

Pembentukan gelombang
Ketika impuls dari nodus SA menjalar di kedua atrium, terjadi depolarisasi dan
repolarisasi di atrium dan semua sadapan merekamnya sebagai gelombang P defleksi
positif, terkecuali di aVR yang menjauhi arah aVR sehingga defleksinya negatif.
Setelah dari atrium, listrik menjalar ke nodus AV, berkas His, LBB dan RBB, serta
serabut purkinje. Selanjutnya, terjadi depolarisasi di kedua ventrikel dan terbentuk
gelombang QRS defleksi positif, kecuali di aVR. Setelah terjadi depolarisasi di kedua
ventrikel, ventrikel kemudian mengalami repolarisasi. Repolarisasi di kedua ventrikel
menghasilkan gelombang T defleksi positif di semua sadapan, kecuali di aVR. (F.
Sangadji)
Elektrokardiogram normal terdiri dari sebuah gelombang P, sebuah kompleks
QRS, dan sebuah gelombang T. kompleks QRS sebenarnya tiga gelombang
tersendiri, gelombang Q, gelombang R, gelombang S, ke semuanya di sebabkan oleh
lewatnya impuls jantung melalui ventrikel ini. Dalam elektrokardigram yang normal,
gelombang Q, dan S sering sangat menonjol dari pada gelombang R dan kadang
kadang benar benar absen , tetapi walau bagaimanapun gelombang ini masih di kenal
sebagai kompleks QRS atau hanya gelombang QRS.
Gelombang P di sebabkan oleh arus listrik yang di bangkitkan sewaktu atrium
mengalami depolarisasi sebelum berkontraksi, dan kompleks QRS di sebabkan oleh
arus listrik yang di bangkitkan ketika ventrikel mengalami depolarisasi sebelum
berkontraksi. Oleh karna itu, gelombang P dan komponen komponen kompleks QRS
adalah gelombang depolarisasi. Gelombang T disebabkan oleh arus listrik yang di
bangkitkan sewaktu ventrikel kembali dari keadaan depolarisasi.

- Durasi atau Interval Gelombang


a. Interval P-Q atau Interval P-R
Lama waktu antara permulaan gelombang P dan permulaan gelombang QRS adalah
interval waktu antara permulaan kontraksi ventrikel. Periode ini disebut sebagai interval P-Q.
Interval P-Q normal adalah kira-kira 0,16 detik. Kadang-kadang interval ini juga disebut
sebagai interval P-R sebab gelombang Q sering tidak ada.
b. Interval Q-T
Kontraksi ventrikel berlangsung hampir dari permulaan gelombang Q sampai akhir
gelombang T. Interval ini juga disebut sebagai interval P-R sebab gelombang Q sering tidak

ada. Sinyal EKG ini memiliki sifat- sifat khas yang lain yaitu: Amplitudo rendah (sekitar
10V 10mV) dan frekuensi rendah (sekitar 0,05 100Hz).
Kertas perekam EKG

Kertas EKG
Merupakan segulungan kertas grafik panjang kontinu dengan garis-garis tebal dan tipis
vertical dan horizontal. Garis tipis membatasi kotak-kotak kecil seluas 1 mm x 1 mm;
garis tebal membatasi kotak-kotak besar seluas 5 mm X 5 mm.
Sumbu horizontal mengukur waktu. Jarak satu kotak kecil adalah 0,04 detik. Jarak satu
kotak besar adalah 5 kali lebih besar atau 0,2 detik.
Sumbu vertical mengukur voltage. Jarak satu kotak kecil adalah sebesar 0,1 mV, dan
satu kotak besar adalah sebesar 0,5 mV.

Gelombang EKG

Gelombang EKG

Sinyal EKG terdiri dari 4 jenis :


1. GELOMBANG P : Rekaman depolarisasi di miokardium atrium sejak dari awal sampai
akhir. Oleh karena SA node terletak di atrium kanan, otomatis atrium
kanan lebih dulu terdepolarisasi daripada atrium kiri. Shg bagian
gel.P pertama menunjukkan depolarisasi atrium kanan, dan bagian
yang kedua menunjukkan depolarisasi atrium kiri.
2. KOMPLEKS QRS : Merupakan rekaman depolarisasi di ventrikel sejak dari awal sampai
akhir. Amplitudo kompleks QRS jauh lebih besar dari gelombang P,
sebab ventrikel jauh lebih besar daripada atrium.

DAFTAR PUSTAKA

Andurezu. 2011. Online. http://sandurezu.wordpress.com/2011/11/16/elektrokardiogramekg.html. Diakses tanggal 6 Juni 2013.


Rachmat, Sinta. 2010.Online. http://instrumentasimedisintanrachmat.wordpress.com
/2010/03/23/apa-itu- elektrokardiogram-ekg.HTML. Diakses tanggal 6 Juni 2013.
Sundana K, 2008, Interpretasi EKG, Pedoman Untuk Perawat, EGC, Jakarta.
Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG yang Anda Perlukan, Edisi 2, Hipokrates, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai