Elektrokardiogram
Dosen Pembimbing: Sadar Prihandana
Disusun Oleh:
Tingkat 1B
1. Afriawan
2. Agus Subandi
3. Alan Trio
4. Ani Diyanah
5. Arma Atush
6. Astri Nabilah Putrantika
7. Ayu Mintorowati
8. Dhimas Candra
9. Diyah Sukmawati
10. Dwiki Febriyanto
11. Fauzi Budi
12. Fazry Arzun
13. Feti Liszayanti
14. Gilang
15. Imam Fatkhu
16. Imam Nur Fajri
17. ?
18. Kartika
2014/2015
ELEKTROKARDIOGRAM
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf,
yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu.EKG terdiri dari tiga kata
yaitu :elektro, kardio, dan gram. Dikatakan elektro karena berkaitan dengan elektronika,
kardio dari bahasa Yunani yang berarti “jantung”, dan gram dari bahasa Yunani yang berarti
“menulis”.
Elektrokardiogram atau yang biasa kita sebut dengan EKG merupakan rekaman
aktifitas kelistrikan jantung yang ditimbulkan oleh sistem eksitasi dan konduktif khusus
jantung. Jantung normal memiliki impuls yang muncul dari simpul SA kemudian dihantarkan
ke simppul AV dan serabut purkinje. Perjalanan impuls inilah yang akan direkam oleh EKG
sebagai alat untuk menganalisa kelistrikan jantung.
BAB II
ISI
A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang dibuat oleh sebuah lektrokardiograf, yang
merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Selain Itu Elektrokardiogram
(EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh aktifitas listrik otot jantung. EKG ini
merupakan rekaman informasi kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda
pada badan. Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi jantung
dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.
Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Sedangkan
Elektrokardiogram( EKG ) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.
Penggunaan EKG dipelopori oleh Einthoven pada tahun 1903 dengan menggunakan
Galvanometer. Galvanometer senar ini adalah suatu instrumen yang sangat peka sekali yang
dapat mencatat perbedaan kecil dari tegangan ( milivolt ) jantung (Sundana, 2008).
Kompleks QRS yaitu depolarisasi dan ventrikel, diukur dari permulaan gelombang
QRS sampai akhir gelombang QRS Lebar 0,04 - 0,10 detik.
a. Gelombang Q yaitu defleksi pertama yang ke bawah (-) lebar 0,03 detik, dalam <1/3>
b. Gelombang R yaitu defleksi pertama yang keatas (+)
1. Tinggi ; tergantung lead.
2. Pada lead I, II, aVF, V5 dan V6 gel. R lebih tinggi (besar
3. Gel. r kecil di V1 dan semakin tinggi (besar) di V2 - V6.
c. Gelombang S yaitu defleksi pertama setelah gel. R yang ke bawah (-).
Gel. S lebih besar pada VI - V3 dan semakin kecil di V4 - V6.
d. Gelombang T yaitu repolarisasi dan ventrikel
1. (+) di lead I, II, aVF, V2 - V6.
2. (-) di lead aVR.\
3. (±) / bifasik di lead III, aVL, V1 (dominan (+) / positif)
5. Gelombang U ; biasanya terjadi setelah gel. T (asal usulnya tidak diketahui) dan dalam
keadaan normal tidak terlihat
G. Sadapan EKG
Fungsi sadapan EKG adalah untuk menghasilkan sudut pandang yang jelas terhadap jantung.
Menurut Sundana, 2008, Sadapan mesin EKG terbagi menjadi dua:
1. Sadapan bipolar(I,II,III)
Sadapan ini dinamakan bipolar karena merekam perbedaan potensial dari 2 elektrode.
Sadapan ini memandang jantung secara arah vertikal (atas ke bawah dan kesamping)
Sadapan-sadapan bipolar dihasilkan dari gaya-gaya listrik yang diteruskan dari jantung
melalui empat kabel elektrode yang diletakkan di kedua tangan dan kaki. Masing-masing
LA(left arm), RA (right arm), LF(left foot), dan RF(right foot). Dari empat electrode ini akan
dihasilkan beberapa sudut atau sadapan sebagai berikut:
2. Sadapan Unipolar
a) Unipolar Ekstremitas
Sadapan unipolar ekstremitas merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas.
Gabungan electrode pada ekstremitas lain membentuk electrode indifferent(potensial 0).
Sadapan ini diletakkan pada kedua lengan dan kaki dengan menggunakan kabel seperti yang
digunakan pada sadapan bipolar. Vector dari sadapan unipolar akan menghasilkan sudut
pandang terhadap jantung dalam arah vertical.
1. Sadapan aVL. Sadapan aVL dihasilkan dari perbedaan antara muatan LA yang dibuat
bermuatan (+) dengan RA dan LF yang dibuat indifferent sehingga listrik bergerak
kearah -30o(sudutnya kearah lateral kiri). Dengan demikian, bagian lateral jantung
dapat dilihat juga oleh sadapan aVL.
2. Sadapan aVF. Sadapan aVF dihasilkan dari perbedaan antara muatan LF yang dibuat
bermuatan (+) dengan RA dan LF dibuat indifferent sehingga listrik bergerak kearah
+90o (tepat kearah inferior). Dengan demikian bagian inferior jantung selain sadapan
II dan III dapat juga dilihat oleh sadapan aVF
3. Sadapan aVR. Sadapan aVR dihasilkan dari perbedaan antara muatan RA yang
dibuat bermuatan (+) dengan LA dan LF dibuat indifferent sehingga listrik bergerak
ke arah berlawanan dengan arah listrik jantung -150o (arah kanan ekstrem).
Sadapan bipolar dan unipolar ekstremitas belum cukup sempurna untuk mengamati adanya
kelainan di seluruh jantung. Sehingga akan dilengkapi dengan unipolar prekordial.
b) Unipolar prekordial
Sadapan unipolar prekordial merekam besar potensi listrik dengan electrode eksplorasi
diletakkan pada dinding dada. Elektrode indifferent (potensial 0) diperoleh dari
penggabungan ketiga elektrode ekstremitas. Sadapan ini memandang jantung secara
horizontal (jantung bagian anterior, septal, lateral, posterior dan ventrikel sebelah kanan).
Untuk unipolar prekordial, sudut pandang jantung dapat diperluas ke daerah posterior dan
ventrikel kanan. Untuk posterior dapat ditambahkan V7, V8, dan V9, sedangkan untuk
ventrikel kanan dapat dilengkapi dengan V1R, V2R, V3R, V4R, V5R, V6R, V7R, V8R,
V9R.
Penempatan dilakukan berdasarkan urutan kbel-kabel yang terdapat pada mesin EKG yang
dimulai dari nomor V1-V6. Sekalipun mesin hanya menyediakan 6 elektrode prekordial,
namun untuk penambahan bagian-bagian pada V7-V9 dan V1R-V9R dapat digunakan
elektrode prekordial manapun sesuai keinginan, hanya nomor-nomornya diubah secara
manual pada kertas hasil rekaman dengan menggunakan bolpoin/tinta. Penentuan letak
disesuaikan pada urutan sebagai berikut.
Penempatan elektroda
Daerah kiri
V1: Ruang intercostal IV garis sternal
kanan
V2: Ruang intercostal IV garis sternal kiri
V3: Pertengahan antara V2 dan V3
V4: Ruang interkostal V midclavikula kiri
V5: Sejajar V4 garis aksila depan
V6: Sejajar V4 garis mid aksila kiri
Bagian posterior
V7: Ruang interkostal V garis aksila
posterior kiri
V8: Ruang interkostal V garis skapula
posterior kiri
V9: Ruang interkostal V samping kiri
tulang belakang
Daerah kanan
V1R diletakkan seperti V1
V2R diletakkan seperti V2.
V3R: Antara V1-V4R
V4R:Ruang interkostal ke-5 garis
midklavikula kanan
V5R:Ruang interkostal ke-5 antara V4R-
V5R
V6R: ICS ke-5 garis mid aksila kanan
Sebelum manambah bagian posterior (V7-V9) semua sadapan prekordial dari V1-V6 dilepas
terlebih dulu dari dinding dada. Selanjutnya, untuk sadapan V7-V9 dapat digunakan sadapan
prekordial mana pun (elektrode prekordial V1-V3 atau V3-V6 sesuai keinginan).
Letak jantung di lihat dari sadapan
Menurut Sundana, 2008
Daerah jantung Sadapan
Inferior II, III, dan aVF
Anterior V3, V4
Septal V1, V2
Lateral I, aVL, V5, dan V6
Posterior V1-V4 resiprokal
Ventrikel kanan V3R-V6R