PENYADAPAN EKG
SIKLUS KDP
Oleh:
DESNITA
201000414901172
B. Tujuan Tindakan
Tujuan melakukan pemasangan EKG adalah untuk menentukan kelainan seperti:
1. Gangguan irama jantung (disritmia)
2. Pembesaran atrium atau ventrikel
3. Isemik atau infark miokard
4. Infeksi lapisan jantung (perikaraditis)
5. Efek obat - obatan
6. Gangguan elektrolit
7. Penilaian fungsi pacu jantung
Setelah mengetahui sistem konduksi pada jantung, sangat penting juga bagi
kita untuk memahami interpretasi dari EKG yang termanifestasikan dalam gelombang -
gelombang yang tercatat dari aktivitas EKG itu sendiri. Gelombang - gelombang yang
terdapat pada EKG antara lain:
1. Gelombang P : gelombang yang tercipta karena depolarisasi otot atrium
sebelum
atrium mengalami kontraksi. Normalnya setinggi 2,5 atau kurang dan
durasinya 0,11 detik atau kurang. Defleksi negatif pertama gelombang P
adalah gelombang Q. Durasinya sekitar 0,03 detik dengan amplitudo kurang dari
25% gelombang R. Defleksi positif pertama gelombang P adalah gelombang R.
Defleksi negatif pertama gelombang R adalah gelombang S.
2. Kompleks QRS menggambarkan depolarisasi otot ventrikel. Durasinya berkisar
antara 0,04 - 0,1 detik
3. Gelombang T menggambarkan repolarisasi otot ventrikel.
4. Gelombang U menggambarkan repolarisasi serat Purkinje.
5. Segmen ST terjadi di akhir dari gelombang S sampai permulaan gelombang
T. segmen ini menggambarkan repolarisasi ventrikel awal.
6. Interval PR diukur dari permulaan gelombang p sampai permulaan gelombang Q
atau R. Gelombang ini menggambarkan waktu yang diperlukan untuk
depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di nodus AV sebelum depolarisasi
ventrikel. Durasinya berkisar antara 0,12 sampai 0,2 detik.
7. Interval QT menggambarkan waktu total repolarisasi dan depolarisasi ventrikel,
diukur dari awal gelombang Q atau R, jika tidak ada gelombang Q, diakhiri dengan
gelombang T. Durasinya antara 0,32 sampai 0,4 detik.
2. Sadapan Unipolar
a. Sadapan Unipolar Ekstremitas
Sadapan ini merekam besar potensial listrik pada satu ekstremitas, di mana
elektroda eksplorasi diletakkan pada ekstremitas yang akan diukur. Gabungan
elektroda - elektroda pada ekstremitas lain membentuk elektroda indiferen
(potensial 0). Sadapan ini terdiri dari:
1) Lead aVR : merekam potensial listrik pada lengan kanan (RA), di mana
lengan kanan bermuatan (+), lengan kiri (LA) dan kaki kiri (LF)
membentuk elektroda indiferen.
2) Lead aVL : merekam potensial listrik pada lengan kiri (LA), di mana lengan
kiri
bermuatan (+), lengan kanan (RA) dan kaki kiri (LF) membentuk
elektroda indiferen.
3) Lead aVF : merekam potensial listrik pada kaki kiri (LF), di mana
lengan kiri bermuatan (+), lengan kanan (RA) dan lengan kiri (LA)
membentuk elektroda indiferen
b.Sadapan Unipolar Prekordial
Sadapan ini merekam besar potensial listrik jantung dengan meletakkan elektroda
positif secara horizontal pada dinding dada atau punggung mengelilingi jantung.
Sadapan ini terdiri dari:
1) Lead V1 : Elektroda ditempatkan pada ICS IV, garis sternum kanan
2) Lead V2 : Elektroda ditempatkan pada ICS IV, garis sternum kiri
3) Lead V3 : Elektroda ditempatkan pada pertengahan antara V2 dan V4
4) Lead V4 : Elektroda ditempatkan pada ICS V, garis midklavikula kiri
5) Lead V5 : Elektroda ditempatkan sejajar dengan V4, garis aksila depan
6) Lead V6 : Elektroda ditempatkan sejajar dengan V4, garis aksila tengah
3.Sandapan tambahan
Sadapan ini dipakai dalan keadaan tertentu saja. Terdiri dari:
a. V7 : garis aksila belakang sejajar dengan V4
b. V8 : garis skapula belakang sejajar dengan V4
c. V9 : batas kin dan kolumna vertebra sejajar dengan V4
d. V3R - 9R posisinya sama dengan V3 - V9, tetapi pada sebelah kanan
G. Aspek Keamanan dan Keselamatan
1.Sebelum bekerja periksa dahulu tegangan alat EKG.
2.Alat selalu dalam posisi stop apabila tidak digunakan.
3.Perekaman setiap sandapan (lead) dilakukan masing -masing 2 - 4 kompleks
4.Kalibrasi dapat dipakai gambar terlalu besar, atau 2 mv bila gambar terlalu kecil.
5.Hindari gangguan listrik dan gangguan mekanik seperti ; jam tangan, tremor,
bergerak, batuk dan lain - lain.
6.Dalam perekaman EKG, perawat harus menghadap pasien.
H. Prosedur Tindakan
1.Persiapan Pasien:
Pasien diberitahu tentang tujuan perekaman EKG
Pakaian pasien dibuka dan dibaringkan terlentang dalam keadaan tenang
selama perekaman.
2. Cara Menempatkan Elektrode
Sebelum pemasangan elektrode, bersihkan kulit pasien di sekitar pemasangan
manset, beri jelly kemudian hubungkan kabel elektrode dengan pasien.
Elektrode ekstremitas atas dipasang pada pergelangan tangan kanan dan
kiri searah dengan telapak tangan.
Pada ekstremitas bawah pada pergelangan kaki kanan dan kiri sebelah dalam.
Posisi pada pergelangan bukanlah mutlak, bila diperlukan dapatlah dipasang
sampai ke bahu kiri dan kanan dan pangkal paha kiri dan kanan.
Kemudian kabel- kabel dihubungkan :
a. Merah (RA / R) lengan kanan
b. Kuning (LA/ L) lengan kiri
c. Hijau (LF / F ) tungkai kiri
d. Hitam (RF / N) tungkai kanan (sebagai ground)
Hubungkan kabel dengan elektroda:
a. Kabel merah dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kanan
b. Kabel kuning dihubungkan pada elektroda di pergelangan tangan kiri
c. Kabel hijau dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kiri
d. Kabel hitam dihubungkan pada elektroda di pergelangan kaki kanan
Bersihkan pula permukaan kulit di dada klien yang
akan dipasang elektroda prekordial dengan kapas alkohol dan beri jelly pada
setiap elektroda, pasangkan pada tempat yang telah dibersihkan.
Hubungkan kabel dengan elektroda:
a. C1 : untuk Lead V1 dengan kabel merah
b. C2 : untuk Lead V2 dengan kabel kuning
c. C3 : untuk Lead V3 dengan kabel hijau
d. C4 : untuk Lead V4 dengan kabel coklat
e. C5 : untuk Lead V5 dengan kabel hitam
f. C6 : untuk Lead V6 dengan kabel ungu
Pada C2 dan C4 merupakan titik -titik untuk mendengarkan bunyi jantung I dan II.
3. Cara Merekam EKG
Hidupkan mesin EKG dan tunggu sebentar untuk pemanasan.
Periksa kembali standarisasi EKG antara lain :
a. Kalibrasi 1 mv (10 mm)
b. Kecepatan 25 mm/detik
Setelah itu lakukan kalibrasi dengan menekan tombol run/start dan setelah
kertas bergerak, tombol kalibrasi ditekan 2 -3 kali berturut -turut dan periksa
apakah 10 mm.
Dengan memindahkan lead selector kemudian dibuat pencatatan EKG secara
berturut - turut yaitu sandapan (lead) I, II, III, aVR, aVL, aVF, VI, V2, V3, V4, V5,
V6.
Setelah pencatatan, tutup kembali dengan kalibrasi seperti semula sebanyak 2 -3
kali, setelah itu matikan mesin EKG.
Rapikan pasien dan alat- alat.
Catat di pinggir kiri atas kertas EKG: Nama pasien,Umur,Tanggal/Jam,Dokter
yang merawat dan yang membuat perekaman pada kiri bawah.
Dibawah tiap lead, diberi tanda lead berapa
I. Hal - hal Penting yang Harus Diperhatikan
1. Status kesehatan klien, pantau setiap saat
2. Pemasangan EKG harus sesuai dengan cara yang benar
3. Pasien diusahakan jangan terkena besinya, jangan batuk, dan tidak
mengobrol, karena akan mempengaruhi hasil EKG.
J. Dokumentasi
1. Nama pasien
2. Status klien (usia, jenos kelamin, berat badan, tinggi bdan, tekanan darah)
3. Tanggal/Jam
4. Dokter yang merawat
5. Yang membuat perekaman pada kiri bawah
6. Rekam Medik pasien
7. Frekuensi jantung per menit
8. Irama jantung
9. Gelombang P
10. Interval P - R
11. Kompleks QRS
12. Gelombang T
13. Gelombang U
14. Kelainan EKG yang ditemukan
K. PENGKAJIAN