NIM : 433131420119017
PRODI : S1 KEPERAWAT 2A
EKG
Jawaban :
SA node (pace maker), di dinding atrium kanan dekat muara vena cava superior
AV node, di dasar atrium ka dekat sekat atrium-ventrikel Berkas HIS, berkas dari AV
node masuk ke septum interventrikel. Berkas HIS kemudian membagi 2 cabang kanan
dan kiri. Cabang kanan berkas mengalirkan arus turun ke sisi kanan septum
interventrikular sampai ke Bagian apeks ventrikel kanan. Cabang kiri berkas terbagi
3:
a) Fasikulus septal, yang akan mendepolarisasikan septum interventrikularis dari
arah kiri ke kanan.
b) Fasikulus anterior, berjalan di sepanjang permukaan anterior (depan) ventrikel
kiri.
c) Fasikulus posterior, berjalan di sepanjang permukaan posterior (belakang)
ventrikel kiri.
Serat purkinje, serat yang menyebar ke miokard ventrikel. Merupakan ujung dari
perjalanan cabang berkas kanan dan kiri beserta fasikulus-fasikulusnya. Berupa serat
yang menyerupai ranting2 kecil pada cabang2 pohon. Fungsinya mengalirkan arus listrik
menuju ke miokardium ventrikel.
Jawaban :
Jawaban :
1. Persiapan Pasien
Persiapan pasien untuk EKG mencakup informed consent pasien, cek identitas, serta persiapan
pemasangan elektroda. Pemberian informed consent oleh pasien dilakukan jika pasien sadar,
sedangkan jika pasien tidak sadar maka informed consent dilakukan oleh keluarga atau pengantar
pasien. Pada kondisi gawat darurat, informed consent dapat dilakukan secara verbal. Setelah
tindakan EKG, dapat diminta informed consent tertulis bila diperlukan. Cek identitas adalah
memeriksa kesesuaian identitas pasien, terdiri dari nama, usia dan tanggal lahir.
Membuka baju, bra pada pasien wanita, sepatu, kaos kaki, sarung tangan, jam, gelang,
dan aksesoris lain yang terbuat dari logam
Memastikan bagian yang akan ditempelkan elektroda bersih, bila perlu diusap dengan
kassa basah atau alkohol
Mencukur bulu dada pada pria dengan bulu dada yang lebat, yang dapat mengganggu
perlekatan elektroda
Pemeriksaan EKG akan mengekspos bagian atas tubuh pasien, sehingga harus dilakukan di
tempat tertutup. Apabila semua elektroda sudah terpasang dengan baik di tubuh pasien dan sudah
terhubung dengan kabel, sebisa mungkin pasien ditutupi dengan gaun. Bila pemeriksa dan pasien
berbeda jenis kelamin, sebisa mungkin ditemani oleh keluarga pasien atau perawat.
2. Peralatan
Alat rekam jantung atau EKG harus dipastikan selalu berfungsi dengan baik, sehingga perlu
dikalibrasi secara berkala. Terdapat berbagai macam alat EKG, tetapi secara umum memiliki
komponen sebagai berikut:
Mesin atau alat perekam, biasanya dilengkapi dengan layar untuk melihat pola aliran
listrik sebelum direkam dan dicetak pada kertas
Kertas EKG
Pada pemasangan elektroda, perlu diperhatikan simbol yang tertulis pada kabel dan
elektrodanya. Elektroda harus dipasangkan pada tempat yang tepat, dengan kabel yang benar.
Pemasangan kabel dan elektroda yang salah dapat menyebabkan hasil EKG menjadi salah
interpretasi.
3. Posisi Pasien
Pasien tidur dengan posisi supine, atau jika pasien merasa tidak nyaman maka pemeriksaan dapat
dilakukan dengan posisi fowler. Pasien yang diperiksa dengan posisi selain supine, harus dicatat
dalam pelaporan EKG.
Pemeriksa harus memastikan pasien tidak menyentuh logam, baik logam di tempat tidur atau
logam lainnya. Ekstremitas pasien harus ditopang oleh tempat tidur agar mencegah kontraksi
otot yang dapat menyebabkan artefak pada hasil EKG.
4. Prosedural
Prosedur pemeriksaan EKG terdiri dari pemasangan elektroda di ekstremitas, elektroda
prekordial, dan perekaman.
a. Menunnjukkan kondisi : depolarisasi atrial yang dipicu oleh node SA, segmen PR
menunjukkan berhentinya impuls pada AV node
b. Tinggi normal gelombang P : 0,3 mv
c. Lebar normal gelombang P : 0,12 detik
d. Selalu posistif di lead : di lead ll
e. Selalu negatif di lead : di lead aVR
f. Kepentingan interpretasi gelombang P untuk mengetahui kelainan pada :
pembesaran atrium kanan.
Gelombang QRS
a. Menunjukkan kondisi : depolarisasi ventrikel, segment ST menunjukkan tidak
adanya impuls yang disebabkan adanya periode refrakter di sel miokardium
dan gelombang T menunjukkan repolarisasi pada aktivitas gerak jantung.
b. Lebar gelombang QRS : 0,04 d
c. Tinggi gelombang QRS : tergantung led
d. Kepentingan interpretasi gelombang QRS untuk mengetahui : injuri/infark
akut
Gelombang R
Positif pada lead : gelombang QRS umumnya di lead Avr
Gelombang T
1. Menunjukkan kondisi : proses repolirisasi
2. Kepentingan interpretasi gelombang T untuk mengetahui:
repolarisasi
Interval PR
Kepentingan interpretasi interval PR untuk mengetahui : kelainan sistem
konduksi
Segmen ST
1. Normal segmen ST : isoelektris
2. Kepentingan interpretasi segmen ST apabila :
a) Elevasi menunjukkan kondisi : pada injuri akut
b) Depresi menunjukkan kondisi : Depresi: pada iskemia
9. Sebutkan bagian jantung yang bisa diketahui berdasarkan hasil interpretasi Sandapan
EKG sebagai berikut :
Jawaban
a. VI-V2: Sela iga ke 4 garis sternal terhubung dengan Sela iga
b. V3-V4: Terletak diantara V2 dan V4
c. V5-V6: Garis aksila depan sejajar dengan V4 terhubung denga garis aksila tengah sejajar
dengan V4
d. VI-V4: Sela iga ke 4 terhubung dengan ruang iga ke 5 pada mid
e. I,aVL, V5-V6: Sandapan otot jantung Lateral
II, III, aVF: Sandapan otot jantung
10. Hitunglah frekwensi denyut jantung apabila jarak gelombang R ke R adalah 3 kotak besar
dan 20 kotak kecil !
Jawaban
300 : kotak besar
300:3= 100×/menit
1.500: kotak kecil
1.500: 20= 75×/menit
11. Hitunglah frekwensi denyut jantung apabila dalam 6 detik muncul 8 kali gelombang R !
Jawaban
Dik: jumlah gelombang QRS dalam 6 detik
Gelombang R=8kali
Jawab
Jumlah R × 10=
Jadi 8×10=80×/menit
1. SA node (pace maker), di dinding atrium kanan dekat muara vena cava superior
AV node, di dasar atrium ka dekat sekat atrium-ventrikel
Berkas HIS, berkas dari AV node masuk ke septum interventrikel. Berkas HIS kemudian
membagi 2 cabang kanan dan kiri. Cabang kanan berkas mengalirkan arus turun ke sisi
kanan septum interventrikular sampai ke Bagian apeks ventrikel kanan. Cabang kiri
berkas terbagi 3 :
d) Fasikulus septal, yang akan mendepolarisasikan septum interventrikularis dari
arah kiri ke kanan.
e) Fasikulus anterior, berjalan di sepanjang permukaan anterior (depan) ventrikel
kiri.
f) Fasikulus posterior, berjalan di sepanjang permukaan posterior (belakang)
ventrikel kiri.
Serat purkinje, serat yang menyebar ke miokard ventrikel. Merupakan ujung dari
perjalanan cabang berkas kanan dan kiri beserta fasikulus-fasikulusnya. Berupa serat
yang menyerupai ranting2 kecil pada cabang2 pohon. Fungsinya mengalirkan arus listrik
menuju ke miokardium ventrikel.
Mekanisme Penghataran Impuls
DEPOLARISASI ATRIUM : SA node (nodus sinus) akan terangsang secara
spontan (tak terlihat dlm rekaman EKG) gelombang depolarisasi menyebar ke
arah luar menuju ke miokardium atrium (kiri dan kanan) sel-sel miokardium
atrium terdepolarisasi kedua atrium (kiri dan kanan) berkontraksi.
MASA JEDA MEMISAHKAN ATRIUM DARI VENTRIKEL : gelombang
depolarisasi telah menyelesaikan perjalanannya melalui atrium menemui suatu
sawar/ barrier yang disana terdapat AV node AV node memperlambat konduksi
sampai menjadi lambat sekali (istirahat, berlangsung selama + 1/10 detik).
Gunanya supaya atrium menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel mulai
berkontraksi sehingga memungkinkan atrium mengosongkan seluruh volume
darahnya ke dalam ventrikel sebelum ventrikel berkontraksi.
DEPOLARISASI VENTRIKEL : setelah + 1/10 detik, gelombang
pendepolarisasi lepas dari AV node dg cepat menjalar turun di ventrikel sepanjang
berkas his sampai ke serabut purkinje miokardium ventrikel kiri dan kanan
terdepolarisasi ventrikel berkontraksi.
REPOLARISASI : setelah miokardium berdepolarisasi, sel-sel tersebut
mengalami periode refrakter yang singkat dan selama periode ini sel-sel tersebut
kebal terhadap rangsangan berikutnya sel-sel menjalani repolarisasi.