Wb.
FETI
LISZAYANT
I
SEMINAR ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
KASUS GINEKOLOGI
G2A21704
PADA NY.E POST HISTERECTOMI
8 (MIOMA
UTERI)
RUANG AYYUB I RS ROEMANI
MUAHMMADIYAH SEMARANG
Latar Belakang
Berdasarkan penelitian
World Health Organisation Di Indonesia kasus mioma
(WHO) penyebab dari uteri ditemukan sebesar
angka kematian ibu 2,39% -11,7% pada semua
karena mioma uteri pada pasien kebidanan yang di
tahun 2010 sebanyak 22 rawat. Mioma uteri lebih
kasus (1,95%) dan tahun sering ditemukan pada
2011 sebanyak 21 kasus wanita kulit hitam
(2,04%). dibandingkan wanita kulit
putih. Data statistic
menunjukkan 60% mioma
uteri terjadi pada wanita
yangPROGRAM
tidakSTUDIpernah hamil atau
KEPERAWATAN PROFESI NERS
hamil hanya satu kali
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
BAB I
Tujuan Umum
Mengetahui gambaran asuhan keperawatan ginekologi
pada penderita post op histerctomi ( mioma uteri)
Tujuan Khusus
TUJUAN
TUJUAN
Mengetahui cara pengkajian ginekologi pada penderita
post op histerctomi ( mioma uteri)
Mengetahui cara menegakan diagnose keperawatan pada
penderita post op histerctomi ( mioma uteri)
Mengetahui cara menentukan intervensi keperawatan
atau rencana keperawatan yang sesuai dengan diagnosa
pada penderita post op histerctomi ( mioma uteri)
Mengetahui cara mengimplementasikan atau melaksanan
tindakan keperawatan secara langsung pada penderita
post op histerctomi ( mioma uteri)
Mengetahui hasil evaluasi dari tindakan yang telah
dilaksanakan pada penderita post op histerctomi ( mioma
uteri)
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
Konsep Dasar BAB II
Mioma
Uteri
Mioma uteri adalah suatu tumor jinak berbatas tegas tidak berkapsul
yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga
disebut fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid.
Mioma uteri jarang ditemukan pada wanita usia produktif tetapi
kerusakan reproduksi dapat berdampak karena mioma uteri pada
usia produktif berupa infertilitas, abortus spontan, persalinan
prematur dan malpresentasi.
Etiologi
1. Umur
2. Hormon endogen
3. Riwayat keluarga
4. Makanan
5. Kehamilan
6. paritas
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
BAB II
Kasifikasi
Klasifikasi mioma uteri dapat berdasarkan lokasi dan uterus yang terkena :
Lokasi
Cervical (2,6 %), umumnya tubuh ke arah vagina menyebabkan infeksi.
Isthmica (7,2 %), lebih sering menyebabkan nyeri dan gangguan traktus
urinarius. Corpiral (91 %), merupakan lokasi paling enzim, dan seringkali
tanpa gejala.
Lapisan uterus
Mioma uteri pada daerah korpus, sesuai dengan lokasinya dibagi menjadi
tiga jenis yaitu :
1. Mioma uteri subserosa
Mioma uteri subserosa
Lokasi tumor di subserosa korpus uteri dapat hanya sebagai tonjolan saja,
dapat pula sebagai satu masa yang dihubungkan dengan uterus melalui
tangkai. Pertumbuhan ke arah lateral dapat berada di dalam ligamentum
latum dan disebut sebagai mioma intraligamenter. Mioma yang cukup besar
akan mengisi rongga peritonial sebagai suatu masa. Perlengketan dengan
usus, omentum atau mensenterium disekitarnya menyebabkan sistem
peredaran darah diambil alih dari tangkai ke PROGRAM
omentum. STUDIAkibatnya
KEPERAWATANtangkai
PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
makin mengecil dan terputus, sehingga mioma akan terlepas
UNIVERSITAS dari SEMARANG
MUHAMMADIYAH uterus
sebagai massa tumor yang bebas dalam rongga 2019 peritoneum. Mioma jenis ini
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
BAB II
Kasifikasi
Mioma uteri intramural
Berubah sering tidak memberikan gejala klinis yang berarti kecuali rasa tidak
enak karena adanya massa tumor di daerah perut sebelah bawah. Kadang
kala tumor tumbuh sebagai mioma subserosa dan kadang – kadang sebagai
mioma submukosa. Di dalam otot rahim dapat besar, dapat (jaringan ikat
dominan), lunak (jaringan otot rahim dominan).
Mioma uteri submukosa
Terletak dibawah endometrium. Dapat pula bertangkai maupun tidak. Mioma
bertangkai dapat menonjol melalui kanalis servikalis, dan pada keadaan ini
mudah terjadi torsi atau infeksi. Tumor ini memperluas permukaan ruang
rahim.
Dari sudut klinik mioma uteri submukosa mempunyai arti yang lebih penting
dibandingkan dengan jenis yang lain. Pada mioma uteri subserosa ataupun
intramural walaupun ditemukan cukup besar tetapi sering kali memberikan
keluhan yang tidak berarti. Sebaliknya pada jenis submukosa walaupun
hanya kecil selalu memberi keluhan perdarahan melalui vagina. Perdarahan
sulit berhenti sehingga sebagai terapinya dilakukan histerektomi.
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
BAB II
Kasifikasi
Gejala
1. Massa di Perut Bawah
2. Perdarahan Abnormal
3. Nyeri Perut
4. Pressure Effects ( Efek Tekenan )
5. Penurunan Kesuburan dan Abortus
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Diagnostik
USG
Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai massa di rongga pelvis
serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter.
Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai
dengan infertilitas.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis.
Laboratorium : darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati,
ureum, kreatinin darah.
Tes kehamilan PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V
BAB II
Histerectomi
Histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahimyang
dilakukan oleh ahli kandungan. (Rasjidi, 2008)
Histerektomi adalah pengangkatan uterus melalui pembedahan, palingumum
dilakukan untuk keganasan dan kondisi bukan keganasan tertentu(contoh
endometriosis / tumor), untuk mengontrol perdarahan yangmengancam jiwa
dan kejadian infeksi. (Doengoes, 2000) Istilah histerektomi berasal dari
bahasa latin histeria yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi
yang berarti memotong, jadi histerektomi adalah suatu prosedur
pembedahan mengangkat rahimyang dilakukan oleh ahli kandungan.
Pemeriksaan Diagnostik
USG
Foto BNO/IVP pemeriksaan ini penting untuk menilai massa di rongga pelvis
serta menilai fungsi ginjal dan perjalanan ureter.
Histerografi dan histeroskopi untuk menilai pasien mioma submukosa disertai
dengan infertilitas.
Laparaskopi untuk mengevaluasi massa pada pelvis.
Laboratorium : darah lengkap, urine lengkap, gula darah, tes fungsi hati,
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROFESI NERS
ureum, kreatinin darah. FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
Tes kehamilan UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019
BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI
BAB II
Laporan Kasus
Identitas Klien
Nama Klien :Ny. E
Alamat : Kebon Agung Utara Rt5 Rw17 Mranggen
Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status Marital : Menikah
Status Obstetri : P3A0
Diagnosa Medis : Post Op Histerektomi Mioma Uteri
Identitas Penanggung Jawab Klien
Nama : Tn. S
Hubungan dengan klien: Suami
Alamat : Kebon Agung Utara Rt5 Rw17 Mranggen
1. Diagnosa Keperawatan
2. Intervensi keperawatan
3. Implementasi keperawatan
4. evaluasi