Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN MANAJEMEN PENGELOLAAN KLIEN PADA Ny.

E
DENGAN DIAGNOSA GASTROINTESTINAL DEHIDRASI SEDANG
(GEDS) DI RUANG NAKULA 2 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG

Disusun Oleh :
Feti Liszayanti
G3A019037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2018/2019
2

MANAJEMEN PENGELOLAAN KLIENPADA Ny.E DENGAN


DIAGNOSA GASTROINTESTINAL DEHIDRASI SEDANG DIRUANG
NAKULA 2 RSUD K.R.M.T WONGSONEGOROSEMARANG

A. IDENTITAS KLIEN DAN KELUARGA


Tanggal masuk : Kamis, 23 Januari 2020 (12.43WIB)
Tanggal pengkajian : Kamis, 23 Januari 2020 (14.00 WIB)
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E
Tanggal Lahir : 13 Agustus 1971 (48 tahun)
No Register : 223104
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Bahasa : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan :Menikah
Alamat :Bayem III, Semarang
Pendidikan Terakhir : SMK
Diagnosa Medis : GEDS, DM
DPJP : dr. Winarno, Sp. PD
PPJP : Tri Wahyu, AMK
Pembiayaan Kesehatan : BPJS PBI (Jamkesmas Nasional)
Kelas Ruangan : Kelas III
Identitas Penganggung Jawab
Nama :Tn. L
Umur : 25 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Bayem III, Semarang
Hubungan dengan Klien : Anak
3

B. Resume Asuhan Keperawatan


1. Keluhan Utama
Klien mengatakan BAB cair
2. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan jika didalam keluarganya ada riwayat penyakit
diabetes mellitus dan hipertensi yaitu dari bapak ibunya.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Januari 2020 Klien
mengatakan BAB masih cair saaat sebelum ke IGD sudah BAB 54
kali, sat di IGD BAB 1 kali dan saat sudah di ruang rawat inap 1 kali,
dengan konsistensi feses cair seperti air. Klien mengatakan sangat
lemas serta perut terasa nyeri seperti diremas-remas, nyeri timbul saat
bergerak dan nyeri berkurang saat berbaring di tempat tidur, skala
nyeri 3, nyeri terasa hilang timbul.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan pada Desember 2019 pernah di rawat inap karena
sakit Diabetesnya. Klien mengatakan sudah sakit DM ±3 tahun dan
berobat rutin dengan memeriksakan di klinik dan mengikuti program
prolanis di klinis faskes BPJS nya.
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital (TTV)
1) Tekanan Darah : 149/84 mmHg
2) Nadi : 112x/ Menit
3) Suhu : 36ºC
4) RR : 20 kali/menit
5) BB : 75 Kg
6) TB : 157 Cm
b. Keadaan umum
Kesadaran : Composmetis (Kesadaran penuh)
c. mata
1) Bentuk bola mata : Simetris kiri dan kanan
4

2) Kelopak : Tidak ada edema dan memar


3) Konjungtiva : tidak anemis
4) Sklera : Tidak ikterik
d. Bibir
Gigi lengkap, bibir kering, tidak ada stommatitis
e. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
peningkatan JVP
f. Dada
a) Paru
Inspeksi : tidak ada kelainan, dada simetris
Palpasi : vocal fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler pada seluruh lapang paru
b) Jantung
Inspeksi : tidak ada jejas atau bekas luka, tidak tampak ictus
cordis
Palpasi : teraba ictus cordis
Perkusi : redup
Auskultasi : tidak ada suara jantung tambahan
g. Abdomen
Inspeksi : tidak ada asites
Auskultasi : peristaltik usus meningkat 30x/ menit
Palpasi : adanya nyeri tekan pada perut pada kuadran 2&3,
turgor kulit kering
Perkusi : adanya distensi abdomen
h. Ektremitas
1. Kanan atas : kekuatan otot : 5, tidak ada edema, CRT <2
detik.
2. Kiri atas : terpasang infus RL 20 tpm, luka infus bersih tidak
ada infeksi, kekuatan otot : 5, tidak ada edema, CRT <2 detik.
5

3. Kanan bawah : kekuatan otot : 5, tidak ada edema, CRT <2


detik.
4. Kiri bawah : kekuatan otot : 5, tidak ada edema, CRT <2
detik.
i. Pemeriksaan penunjang:
Tanggal 23 Januari 2020
Nama Test Hasil Satuan Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.6 g/dl 11.7 – 15.5
Hematokrit 39.40 % 35 – 47
Jumlah Lekosit 4.0 /uL 3.6 – 11.0
Jumlah Trombosit 316 /uL 150 – 400
KIMIA KLINIK
Natrium 132.0 mmol/L 135.0 – 147.0
Kalium 3.50 mmol/L 3.50 – 5.0
Calsium 1.28 mmol/L 1.1 –
1.15

6. Data Fokus
Data Masalah Etiologi
Data Subyektif : Hipovolemia Kehilangan cairan
- Klien mengatakan BAB cair (D0023) aktif
hari ini sudah 5 kali
- Klien mengatakan tadi pagi
sempat muntah 2 kali
- klien mengatakan merasa
sangat lemas
Data Obyektif:
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC

Data Subjektif : Nyeri akut (D.0077) Agen Pencedara


- Klien mengatakan BAB 5-6 kali Fisiologis
- Klien mengatakan BABcair
tidak ada ampasnya
6

- Klien mengaatakan perut seperti


diremas-remas
- Klien megatakan mual
- Klien mengatakan muntah
terakhir tadi pagi
- P:nyeri sebelum dan setelah
BAB
- Q: seperti diremas-remas
- R:diperut
- S: skala 4
- T: hilang timbul
Data Obektif :
- Klien tampak lemah
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak memegangi area
nyeri
- BAB 5-6 kali / hari feses cair
tanpa ampas
- Peristaltic usus meningkat
30x/menit

7. Diagnosa Keperawatan
a. Hipovolemia (D0023) b.d Kehilangan cairan aktif
b. Nyeri akut (D.0077) b.d Agen Pencedara Fisiologis

8. Intervensi
No Wakt Tujuan dan Kriteria Intervensi
Dx u Hasil
1 23 Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
tindakan keperawatan 1. periksa tanda dan gejala
januari
selama 2 x 7 jam, hipovolemia (frekuensi naddi
2020 diharapkan hipovelemia meningkat, turgor kulit menurun,
pasien teratasi dengan membrane mukosa kering,
kriteria hasil : hematokrit meningkat, lemah)
1. Bab normal dengan 2. Monitor TTV
konsistensi lembek 3. Monitor intake dan output
1x/hari 4. Anjurkan memperbanyak asupan
2. Turgor kulit baik cairan oral
3. Membrane mukosa Pemantauan cairan (I.03121)
lembab 5. Monitor elastisitas atau turgor
4. Intake output kulit
7

seimbang 6. Pantau hasil laboratorium


7. Monitor waktu pengisian kapiler
Manajemen diare (I.03101)
8. Identifikasi penyebab diare
9. Monitor jumlah pengeluaran
diare
10. Pasang jalur intravena
11. Berikan cairan intravena
12. Anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
13. Anjurkan menghindari makanan
pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
2 23 Tujuan : setelah dilakukan Manajemen nyeri (I.08238)
tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
Januari
selama 2 x 7 jam, komprehensif termasuk lokasi,
2020 diharapkan nyeri pasien karakteristik, durasi, frekuensi,
berkurang dengan kriteria kualitas dan faktor presipitasi
hasil : 2. Observasi reaksi non verbal dari
ketidaknyamanan
1. Nyeri berkurang skala 3. Kaji tipe dan sumber nyeri
nyeri menjadi 1 atau 0 4. Kontrol lingkungan yang dapat
2. Klien tampak nyaman mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
6. Pilih dan ajarkan penanganan
nyeri non farmakologi : relaksasi
nafas dalam
7. Pantau TTV klien

C. Implementasi
No Dx Waktu Tindakan Respon Klien
1, 2 Kamis, 1. memonitor TTV S:
23/01/2 - klien mengatakan BAB cair
020 5-6 kali/hari
14.30 - klien mengatakan perut
seperti diremas-remas
O:
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
1 14.35 2. Memeriksa tanda dan gejala S:
hipovolemia (frekuensi nadi - klien mengatakan bab cair
meningkat, turgor kulit
8

menurun, membrane mukosa 5-6 kali


kering, hematokrit meningkat, - Klien mengatakan lemas
lemah) O:
3. Monitor elastisitas atau turgor - Klien tampak lemah
kulit - HR : 112 x/menit
4. Memonitor waktu pengisian - Turgor kulit menurun
kapiler - Membrane mukosa kering
- Ht : 39.40%
- Crt <2 detik

1 14.45 5. Mengidentifikasi penyebab S:


diare - Klien mengatakan sakit DM
6. Memonitor jumlah sudah 3 tahun
pengeluaran diare - Klien mengatakan BAB cair
7. Memasang jalur intravena tidak berampas
8. Memberikan cairan intravena O:
- Ketorolac 2x1 - Klien terpasang infuse dari
- Ondansetron 2x1 IGD pada tangan kiri
- Ceftriaxone 2x1 - Klien sudah digrojok infuse
9. Mengkolaborasi pemberian RL 1 flabot di IGD
obat
- Ulsafat 3x2cth
- Zink 1x20mg
- New diatab 3x2 tab
- Paracetamol 3x500
- Omeprazol 2x1
1 14.55 10. Mernganjurkan makanan S:
porsi kecil dan sering secara - klien mengatakan masih
bertahap terasa mual
11. Menganjurkan menghindari - klien mengatakan tidak
makanan pembentuk gas, nafsu makan
pedas dan mengandung O:
laktosa - klien tampak lemah
12. menganjurkan memperbanyak - klien tampak tidak nafsu
asupan cairan oral makan
- klin tampak hanya makan 2
sendok
2 15.15 13. Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengeluh nyeri pada
secara komprehensif perut
14. Mengobservasi reaksi non P : nyeri saat sebelum dan setelah
verbal BAB
15. Mengkaji tipe dan sumber Q : nyeri seperti diremas-remas
nyeri R : nyeri perut
S : nyeri skala 4
T : nyeri hilang timbul

O:
- TD: 145/80 mmHg
9

- Nadi: 112x/ Menit


- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
2 15.25 16. Mengajarkan teknik S: Klien mengatakan mau untuk
nonfarmakologi (Relaksasi diajarkan teknik relaksasi nafas
nafas dalam) dalam
O: Klien bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam

2 15.30 17. megontrol lingkungan yang S : klien mengatakan masih nyeri


dapat mempengaruhi nyeri pada perut
seperti suhu ruangan, O : TD: 160/80 mmHg
pencahayaan dan kebisingan - Nadi: 110x/ Menit
18. Mengurangi faktor presipitasi - Suhu: 36,3ºC
nyeri - RR: 21 kali/menit

1, 2 Jum’at, 1. memonitor TTV S:


24/01/2 - klien mengatakan BAB
020 masih cair tetapi sudah
09.30 berkurang
- klien mengatakan perut
seperti diremas-remas
O:
- TD: 150/80 mmHg
- Nadi: 102x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
1 09.35 2. Memeriksa tanda dan gejala S:
hipovolemia (frekuensi nadi - klien mengatakan bab cair
meningkat, turgor kulit berkurang 2-3 kali/hari
menurun, membrane mukosa - Klien mengatakan masih
kering, hematokrit meningkat, sedikit lemas
lemah) O:
3. Monitor elastisitas atau turgor - Klien tampak lemah
kulit - HR : 102 x/menit
4. Memonitor waktu pengisian
- Turgor kulit menurun
kapiler
- Membrane mukosa kering
- Ht : 39.40%
- Crt <2 detik

1 09.45 5. Mengidentifikasi penyebab S:


diare - Klien mengatakan sakit DM
6. Memonitor jumlah sudah 3 tahun
pengeluaran diare - Klien mengatakan BAB cair
7. Memasang jalur intravena sudah mulai berampas
8. Memberikan cairan intravena O:
- Ketorolac 2x1 - Klien terpasang infuse RL
- Ondansetron 2x1 20 tpm
10

- Ceftriaxone 2x1
9. Mengkolaborasi pemberian
obat
- Ulsafat 3x2cth
- Zink 1x20mg
- New diatab 3x2 tab
- Paracetamol 3x500
- Omeprazol 2x1
1 10.55 10. Mernganjurkan makanan S:
porsi kecil dan sering secara - klien mengatakan masih
bertahap sedikit terasa mual
11. Menganjurkan menghindari - klien mengatakan nafsu
makanan pembentuk gas, makan masih kurang
pedas dan mengandung O:
laktosa - klien tampak lemah
12. menganjurkan memperbanyak - klien tampak tidak nafsu
asupan cairan oral makan
- klin tampak hanya makan 2
sendok
2 11.15 13. Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengeluh nyeri pada
secara komprehensif perut berkurang
14. Mengobservasi reaksi non
verbal P : nyeri saat sebelum dan setelah
15. Mengkaji tipe dan sumber BAB
nyeri Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri perut
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- TD: 145/80 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
2 11.25 16. Mengulang teknik S: Klien mengatakan mau untuk
nonfarmakologi (Relaksasi diajarkan teknik relaksasi nafas
nafas dalam) dalam
O: Klien bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam

2 11.30 17. megontrol lingkungan yang S : klien mengatakan masih nyeri


dapat mempengaruhi nyeri pada perut
seperti suhu ruangan, O : TD: 140/80 mmHg
pencahayaan dan kebisingan - Nadi: 105x/ Menit
18. Mengurangi faktor presipitasi - Suhu: 36,3ºC
nyeri - RR: 21 kali/menit

1, 2 Sabtu, 19. memonitor TTV S:


11

25/01/2 - klien mengatakan BAB


020 masih cair tetapi sudah
09.30 berkurang
- klien mengatakan perut
seperti diremas-remas
O:
- TD: 150/80 mmHg
- Nadi: 102x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
1 09.35 20. Memeriksa tanda dan gejala S:
hipovolemia (frekuensi nadi - klien mengatakan bab cair
meningkat, turgor kulit berkurang 2-3 kali/hari
menurun, membrane mukosa - Klien mengatakan masih
kering, hematokrit meningkat, sedikit lemas
lemah) O:
21. Monitor elastisitas atau turgor - Klien tampak lemah
kulit - HR : 102 x/menit
22. Memonitor waktu pengisian - Turgor kulit menurun
kapiler
- Membrane mukosa kering
- Ht : 39.40%
- Crt <2 detik

1 09.45 23. Mengidentifikasi penyebab S:


diare - Klien mengatakan sakit DM
24. Memonitor jumlah sudah 3 tahun
pengeluaran diare - Klien mengatakan BAB cair
25. Memasang jalur intravena sudah mulai berampas
26. Memberikan cairan intravena O:
- Ketorolac 2x1 - Klien terpasang infuse RL
- Ondansetron 2x1 20 tpm
- Ceftriaxone 2x1
27. Mengkolaborasi pemberian
obat
- Ulsafat 3x2cth
- Zink 1x20mg
- New diatab 3x2 tab
- Paracetamol 3x500
- Omeprazol 2x1
1 10.55 28. Mernganjurkan makanan S:
porsi kecil dan sering secara - klien mengatakan masih
bertahap sedikit terasa mual
29. Menganjurkan menghindari - klien mengatakan nafsu
makanan pembentuk gas, makan masih kurang
pedas dan mengandung O:
laktosa - klien tampak lemah
30. menganjurkan memperbanyak - klien tampak tidak nafsu
asupan cairan oral makan
12

- klin tampak hanya makan 2


sendok
2 11.15 31. Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengeluh nyeri pada
secara komprehensif perut berkurang
32. Mengobservasi reaksi non P : nyeri saat sebelum dan setelah
verbal BAB
33. Mengkaji tipe dan sumber Q : nyeri seperti diremas-remas
nyeri R : nyeri perut
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- TD: 145/80 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
2 11.25 34. Mengulang teknik S: Klien mengatakan mau untuk
nonfarmakologi (Relaksasi diajarkan teknik relaksasi nafas
nafas dalam) dalam
O: Klien bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam

2 11.30 35. megontrol lingkungan yang S : klien mengatakan masih nyeri


dapat mempengaruhi nyeri pada perut
seperti suhu ruangan, O : TD: 140/80 mmHg
pencahayaan dan kebisingan - Nadi: 105x/ Menit
36. Mengurangi faktor presipitasi - Suhu: 36,3ºC
nyeri - RR: 21 kali/menit

3. Evaluasi
No Hari/ Evaluasi TTD
Tanggal
1 Kamis,
23Januari
S:
- Klien mengatakan BAB cair 5-6 kali/ hari Feti
2020 - Klien mengatakan masih terasa mual
21.00 - Klien mengatakan merasa sangat lemas
O
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia belum teratasi
13

P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi
meningkat, turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, hematokrit meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pemantauan cairan (I.03121)
5. Monitor elastisitas atau turgor kulit
6. Pantau hasil laboratorium
7. Monitor waktu pengisian kapiler
Manajemen diare (I.03101)
8. Identifikasi penyebab diare
9. Monitor jumlah pengeluaran diare
10. Pasang jalur intravena
11. Berikan cairan intravena
12. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
13. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa
Feti
2 21.00
S: Klien mengeluh nyeri pada perut
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri pada perut
S : nyeri skala 4
T : nyeri hilang timbul

O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak menahan nyeri
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR: 20 kali/menit
- Pasien hanya tiduran
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegangi area nyeri
A: Masalah nyeri akut sebagian teratasi
P:Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Kaji tipe dan sumber nyeri
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
14

seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan


- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Evaluasi penanganan nyeri non farmakologi :
relaksasi nafas dalam
- Pantau TTV klien

1 Jum’at, S:
24 Januari - Klien mengatakan BAB cair berkurang, bab 2-3 kali
2020
14.00
-
-
Klien mengatakan feses sudah mulai ada ampasnya
Klien mengatakan masih terasa mual
Feti
- Klien mengatakan masih lemas
O
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 155/82 mmHg
- Nadi: 102x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi
meningkat, turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, hematokrit meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pemantauan cairan (I.03121)
5. Monitor elastisitas atau turgor kulit
6. Pantau hasil laboratorium
7. Monitor waktu pengisian kapiler
Manajemen diare (I.03101)
8. Identifikasi penyebab diare
9. Monitor jumlah pengeluaran diare
10. Pasang jalur intravena
11. Berikan cairan intravena
12. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara Feti
bertahap
13. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa

2 14.00
S: Klien mengeluh nyeri pada perut
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
15

R : nyeri pada perut


S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak menahan nyeri
- TD: 155/82 mmHg
- Nadi: 102x/ Menit
- Suhu: 36,3ºC
- RR: 20 kali/menit
- Pasien hanya tiduran
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegangi area nyeri
A: Masalah nyeri akut sebagian teratasi
P:Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Kaji tipe dan sumber nyeri
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Evaluasi penanganan nyeri non farmakologi :
relaksasi nafas dalam
- Pantau TTV klien

1 Jum’at, S:
24 Januari - Klien mengatakan sudah tidak BAB cair
2020
14.00
-
-
Klien mengatakan feses sudah lembek
Klien mengatakan mulai nafsu makan
Feti
O
- klien tampak lebih segar
- turgor kulit baik
- membrane mukosa lembab
- klien tampak nafsu makannya bertambah
- TD: 150/82 mmHg
- Nadi: 87x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia teratasi
P: Hentikan intervensi

2 14.00
Feti
S: Klien mengeluh nyeri pada perut sudah tidak terrasa
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri pada perut
16

S : nyeri skala 0
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak rileks
- TD: 150/82 mmHg
- Nadi: 86x/ Menit
- Suhu: 37,3ºC
- RR: 20 kali/menit
A: Masalah nyeri teratasi
P:Hentikan Intervensi

4. Pengelolaan Pasien Baru


a. Proses penerimaan pasien baru
Klien mengatakan Pada hari Selasa tanggal 23 Januari 2020 pukul
12:43 WIB Ny. R datang ke RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang
melalui IGD.Klien diantar oleh keluarga menggunakan mobil. Setibanya
di IGD rumah sakit RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang melalui
TPPRI (Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Inap) untuk menjalani
perawatan. Setelah menandatangani formulir persetujuan rawat inap dan
terpasang gelang identitas, setelah itu dilakukan assasment awal dengan
menanyakan keluhan utama yang sedang klien rasakan yaitu BAB cair 5
– 6 kali sejak hari minggu , mual muntah, klien mengatakan sangat
lemas, GDS 390 g/dl, klien mengatakan jika makan akan terasa mual
dan muntah. Ny. E dilakukan pengukuran tanda-tanda vital oleh perawat
didapatkan hasil tekanan darah 149/84 mmHg, nadi 112 kali/menit, suhu
36ºC, RR 20 kali/menit. setelah dilakukan pemeriksaan gula darah
didapatkan hasil 390g/dl. Dokter mendiagnosa klien mengalami
Gastrointestinal dehidrasi sedang (GEDS) dan Diabetes Melitus. Lalu
dipasang infus dengan larutan RL 0,9% digrojok 1 flabot dan
selanjutnya 20 tpm. Setelah diobservasi selama satu jam di IGD, klien
dipindahkan ke ruang perawatan Nakula 2. Klien dan keluarga lalu
diantar oleh petugas kurir ke ruang Nakula 2 dengan menggunakan
17

Brankar. Klien diantar oleh kurir karena level transfer pasien yaitu
derajat 0 (pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang
rawat biasa dan hemodinamik stabil) klien dan keluarga tiba di ruang
Nakula 2 pukul 14.15 WIB dan diterima oleh perawat penanggung
jawab. Kondisi klien saat tiba di ruangan, klien tampak baik dengan
kesadaran composmentis dengan skore GCS 15 (E4-M6-V5).
Sistem penerimaan pasien oleh petugas TPPRI kepada perawat
penanggung jawab disertai dengan menyertakan lembar formulir transfer
pindah antar ruang dimana dalam formulir tersebut terdapat poin-poin
seperti ruang rawat asal. Pasien berasal dari TPPRI, ruang rawat tujuan
yaitu ruang Nakula 2 kelas 3.
Berikut ini hasil pendokomentasian komunikasi SBAR oleh
perawat pada saat transfer pasien: Nama Ny. E, umur 48 tahun, No.RM
223104, DPJP dr. Winarno, Sp. PD, diagnosa medis Gastrointestinal
Dehidrasi Sedang (GEDS) dan DM, masuk pada tanggal 23 Januari
2020 pukul 14.15 WIB.
S:
- Klien mengatakan BAB cair hanya keluar seperti air
- Klien mengatakan jika total hari ini sudah BAB cair 6 kali
- Klien mengatakan sebelum ke RS muntah 2 kali
- Klien mengatakan sangat lemas
B: Klien dengan DM
- Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
- Ketergantungan Ringan
- Resiko jatuh rendah= 0
- Tekanan Darah : 149/84 mmHg
- Nadi : 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC
- RR : 20 kali/menit#
- Hematokrit 39.40%
- Natrium 132.0 mmol/L
18

- Kalium 3.50 mmol/L


- Calsium 1.20 mmol/L
A: Dx. Keperawatan = Hipovolemia (D0023) b.d Kehilangan cairan aktif
R:
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi meningkat,
turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, hematokrit
meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

5. Proses Orientasi Ruangan pada Pasien


PPJP melakukan orientasi kepada Ny. E dan keluarga mengenai ruang
perawatan di ruang Nakula 2. Perawat menunjukan pada keluarga tata letak
ruang rawat, letak kamar mandi. Pasien masuk di ruang Nakula 2 yang
merupakan kamar perawatan kelas 3, satu kamar berisi 8 bed atau 8 pasien
serta dua kamar mandi yang berada di luar kamar rawat inap berada di depan
(tengah) diantara kamar pasien . Perawat juga menjelaskan bahwa ruang
perawat atau nurse station berada di depan, serta menjelasan bagaimana cara
untuk menghubungi perawat jika kondisi pasien atau keluarga tidak
memungkinkan ke nurse station yaitu dengan cara memencet tombol yang
berada di atas tempat tidur pasien. Selain itu, perawat juga menjelaskan
mengenai sistem pelayanan yang berada di ruang Nakula 2. Perawat jaga
pagi mulai pukul 07.00 sampai 14.00, kemudian untuk jaga siang dimulai
pada pukul 14.00 sampai 21.00 dan jaga malam terhitung mulai pukul 21.00
sampai dengan pukul 07.00. Setiap pasien berhak mendapatkan kunjungan
visit dokter sehari sekali di jam kerja. Apabila dokter penanggung jawab
berhalangan untuk mengunjungi maka akan diwakilkan oleh asistennya.
Perawat pelaksana juga menjelaskan jam kunjung Rumah Sakit RSUD
K.R.M.T Wongsonegoro hari Senin sampai Jumat pukul 17.00 – 19.00 WIB
19

sedangkan di hari libur mulai pukul 11.00 – 12.00 WIB dan 17.00 – 18.30
WIB.
Perawat pelaksana juga menjelaskan tentang sistem pelayanan makanan
yang ada di ruangan, pasien mendapatkan sehari 3 kali makan yaitu pagi
siang dan sore serta mendapatkan makanan tambahan sebanyak 3 kali.
Perawat pelaksana juga menjelaskan pentingnya untuk melakukan cuci
tangan dengan benar baik menggunakan handwash maupun handscrub dan
lokasi sarana cuci tangan yang tersedia, Keluarga juga telah dijelaskan
mengenai penggunaan bed yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan,
pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar mengurangi terjadinya
risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk menandatangi lembar bukti
bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari perawat.
PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pasien dan
keluarga, tata tertib RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang serta
penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga barang-barang
miliknya.
Orientasi ruangan sesuai dengan SOP yang ada diruangan (lembar check
list orientasi pasien baru) sebagai berikut :
NO JENIS ORIENTASI PELAKSANAAN
YA TIDAK
1. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan 
diri
2. Perawat mengantar pasien/keluarga pasien ke 
kamar
3. Perawat menginformasikan kepada pasien dan 
keluarga tentang :
a.Nama ruangan, kelas dan nomor kamar tempat
pasien dirawat
b. Kapasitas ruangan
c.Fasilitas yang ada, fungsi dan cara penggunaan :
seperti saklar dan lampu ruangan, cara
menyalakan dan mematikan AC, TV, tiang infus
mobile, meja dan kursi, almari, tempat sampah,
arah mata angin dll
d. Alat bantu komunikasi (bel,aipon dan cara
penggunaannya)
e.Lokasi atau tempat stase perawat/petugas (nurse
20

stasion)
4. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga cara 
meninggikan dan menurunkan tempat tidur pasien,
cara memasang pengaman tempat tidur pasien dan
cara menguci roda tempat tidur
5. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga 
tentang lokasi kamar mandi dan fasilitas yang ada
didalamnya, fungsi pot urinal, pispot dan pegangan
di kamar mandi
6. Perawat memberi informasi mengenai dokter yang 
merawat dan perawat yang bertanggungjawab
terhadap pelayanan saat itu
7. Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai 
maksud, tujuan dan fungsi pemasangan gelang
pasien, pasien akan selalu diidentifikasi dengan
menyebutkan nama dan tanggal lahir (pada saat
melakukan tindakan pengambilan sampel darah,
transfusi darah, melakukan tindakan invasif dan
pemberian obat)
8. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien 
bagaimana cara:
a. Memperoleh informasi/edukasi mengenai
kondisi pasien
b. Penunjukkan kewenangan penerimaan informasi
(pelepasan informasi)
c. Memperoleh pelayanan rohani, apabila
membutuhkan
d. Melaporkan kejadian/perubahan kondisi pasien
e. Menyampaikan kluhan berkaitan denan
pelayanan/ sarana yang kurang memuaskan
f. Tata tertib kunjungan pasien (jam besuk)
9. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga 
tentang layanan informasi dan pengaduan di
Customer Service
10. Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai jalur 
evakuasi jika terjadi bencana di Rumah Sakit.
11. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga 
mengenai cara cuci tangan melalui 6 langkah
12. Mengucapkan salam dan berpamitan kepada 
pasien/keluarga

6. Hak dan kewajiban pasien:


21

Setiap pasien mempunyai hak


a. Memperoleh informassi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standard
profesi dan standard prosedur operasional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Memilih doker dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannyadan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik didalam maupun di luar
Rumah Sakit
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
j. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
mediss, tujuan tindakan medis alternative tindakan, resiko dan kompliksi
yang mungkin terjadi , dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan
oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak menggannggu pasien lainnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan
di Rumah Sakit
o. Mengajukan usul, saran perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap
dirinya
22

p. Menolak pelayannan bimbingan rohani yang tidak sesuai dnegan agama


dna kepercayaan yang dianutnya
q. Menggugat atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai standard baik secara perdata
maupun pidana
r. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit tidak sesuai dnegan standard
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai ketentuan peraturan
perundang-unndangan

Setiap pasien mempunyai kewajiban


a) Mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit
b) Mematuhi segala instruksi dokter dan perawat dalam pengobatannya
c) Memberikan informasi dengan jujur dan selengkapnya tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter yang merawat
d) Melunasi atau memberikan imbalan jasa atas pelayanan Rumah Sakit atau
dokter
e) Memenuhi hal-hhal yang telah atau perjanjian yang telah dibuatnya

7. Tingkat Ketergantungan Pasien


Index 0 1 2 3 Keterangan
Makan,Minum  0 : Tidak Mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
Mandi  0 : Tergantung Orang Lain
1 : Mandiri
Perawatan Diri (grooming)  0 : Tergantung Orang Lain
1 : Mandiri
Berpakaian (dressing)  0 : Tidak Mampu
1 : Dibantu
2 : Mandiri
BAB (bladder)  0:Inkontinensia(tidak
teratur/perlu enma)
1 : kadang inkontinensia
(sekali seminggu)
2 : Kontinensia (teratur)
BAK (Bowel)  0:Inkontinensia (pakai
kateter/terkontrol)
23

1 : kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer  0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan
orang
2 : Butuh Bantuan Kecil
3 : Mandiri
Mobilitas  0 : Imobile
1 : Menggunakan Kursi
Roda
2 : Berjalan dengan bantuan
1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan Toilet  0 : Tergantung bantuan
orang lain
1: Membutuhkan bantuan
tapi beberapa hal dilakukan
sendiri
2 : Mandiri
Naik Turun Tangga  0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan Bantuan
2 : Mandiri
Total Score 0 5 1 0 12 (ketergantungan ringan)
0

Interpretasi hasil Barthel Index :


a. 20 : Mandiri
b. 12-19 : Ketergantungan ringan
c. 9-11 : Ketergantungan sedang
d. 5-8 : Ketergantungan berat
e. 0-4 : Ketergantungan total

Berdasarkan hasil pengkajian barthel index, Ny. E dari hari pertama


sampai hari ketiga didapatkan skor 15 yang termasuk dalam kategori
ketergantungan ringan . Untuk pasien rawat inap, menurut Douglas
(1984) standar waktu pelayanan pasien rawat inap dengan kebutuhan
perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam. Sehingga
24

jumlah kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan klien per shift-nya


adalah:

Jumlah jam perawatan 2


= =0,28=1 Perawat
Jam kerja efektif per shift 7
Kesimpulan:
Berdasarkan hasil penggukuran tingkat ketergantungan yang telah
dilakukan pada Ny. E memiliki tingkat ketergantungan ringan. Satu
orang klien dengan tingkat ketergantungan ringan membutuhkan 1
perawat dalam setiap shift kerja. Jadi dalam 24 jam dibutuhkan 3 orang
perawat.

8. Prinsip pasien safety


Menurut IPSG (International Patient Safety Goals) terdapat 6 sasaran
keselamatan pasien, yaitu identifikasi pasien, komunikasi efektif,
penggunaan obat, ketepatan operasi, resiko infeksi dan resiko jatuh.
Perawatan yang didapatkan oleh pasien sudah melakukan 6 prinsip patient
safety, yaitu:
a. Identifikasi pasien
Identifikasi pasien dilakukan pertama kali oleh perawat di IGD.
Ny. E telah terpasang gelang pengenal berwarna biru muda, yang berisi
identitas utama klien yaitu Nama, Umur dan No. Rekam Medis. Setiap
kali sebelum pemberian tindakan pelayanan seperti : pemberian obat
(oral/IV), pengambilan specimen darah/pemeriksaan laborat, pemberian
produk darah dan sebelum melakukan tindakan perawat selalu
mengidentifikasi identitas pasien dengan tindakan yang diperoleh. Stiker
penanda tambahan terdiri dari 3 warna, yaitu: warna kuning digunakan
pada pasien yang memiliki risiko jatuh, warna merah digunakan pada
pasien yang memiliki alergi, dan gelang warna ungu untuk DNR (Do Not
Resusitation). Ny. E terpasang gelang berwarna pink dan tidak terpasang
stiker penanda tambahan seperti resiko jatuh dan riwayat alergi.
25

b. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika
berkomunikasi pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun
pada tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk
mengurangi resiko kesalahpahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-
waktu.
Perawat berkomunikasi langsung maupun tidak langsung dengan rekan
sejawat menggunakan dengan metode SBAR. Komunikasi secara lisan
melalui telepon menggunakan metode Tulis, Baca, Konfirmasi, yang
ditandai dengan verifikasi T-B-K dan divalidasi oleh penerima perintah
dan pemberi perintah di rekam medis pasien. Perihal yang disampaikan
dengan menggunakan metode SBAR diantaranya situasion berisi
identifikasi data pasien dengan jelas termasuk keluarga pasien dan nomor
telpon yang dapat dihubungi untuk mencari informasi sehubungan
dengan keadaan pasien. Background berisi tentang riwayat kesehatan
pasien, tes, atau perawatan yang telah dilakukan, atau perubahan kondisi
pasien dari kondisi sebelumnya. Assessment menjelaskan kesimpulan
dari masalah yang terjadi saat ini (diagnosa medis dan masalah
keperawatan yang muncul). Recommendation berisi mengusulkan dokter
untuk datang melihat pasien dan memastikan jam kedatangan dokter
serta menanyakan pada dokter langkah selanjutnya yang akan
dilakukan.Keluarga dimintai tanda tangan di lembar edukasi.
Berikut adalah salah satu contoh komunikasi efektif yang perawat
lakukan pada saat operan jaga:
Nama Ny. E, umur 48 tahun, No.RM 223104, DPJP dr. Winarno,
Sp. PD, diagnosa medis Gastrointestinal Dehidrasi Sedang (GEDS) dan
DM, masuk pada tanggal 23 Januari 2020 pukul 14.15 WIB.
S:
- Klien mengatakan BAB cair hanya keluar seperti air
26

- Klien mengatakan jika total hari ini sudah BAB cair 6 kali
- Klien mengatakan sebelum ke RS muntah 2 kali
- Klien mengatakan sangat lemas
B: Klien dengan DM
- Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
- Ketergantungan Ringan
- Resiko jatuh rendah= 0
- Tekanan Darah : 149/84 mmHg
- Nadi : 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC
- RR : 20 kali/menit
- Hematokrit 39.40%
- Natrium 132.0 mmol/L
- Kalium 3.50 mmol/L
- Calsium 1.20 mmol/L
a. A: Dx. Keperawatan = Hipovolemia (D0023) b.d Kehilangan cairan
aktif
R:
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi meningkat,
turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, hematokrit
meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
c. Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
Penggunaan obat yang dilakukan oleh perawat sudah
menggunakan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar cara
pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan benar
informasi yang diberikan. Selama dirawat di rumah sakit, Tn.
27

Kmendapatkan obat-obatan. Pada Ny. E tidak mendapatkan obat yang ter


golong dalam sound A like, Look A Like dan High alert.

d. Safety surgery
WHO mengidentifikasi tiga fase operasi yaitu sebelum induksi
anestesi ("sign in"), sebelum sayatan kulit ("time out"), dan sebelum
pasien meninggalkan ruang operasi ("sign out") (Cavoukian, 2009).
Ketepatan operasi seperti benar dalam marking ketika pasien akan
dilakukan pembedahan sehingga tidak ada kesalahan dalam prosedur
operasi. Adapun proses penting sebagai protocol sebelum melakukan
pembedahann yaitu menandai lokasi pembedahan, verifikasi sebelum
operasi, dan sesaat sebelum memulai prosedur. Klien Ny. E sampai saat
ini saat ini tidak dilakukan tindakan pembedahan.
e. Pencegahan infeksi
Pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat meminimalkan
atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke
pasien, petugas, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan
fasilitas kesehatan sehingga infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja
dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik, hal
ini terlihat pada setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan
yang kontak langsung dengan cairan pasien selalu menggunakan
handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan prinsip 5 moment dan 6
langkah cuci tangan dengan menggunakan handscrub maupun
menggunakan handwash dengan air yang mengalir. Selain itu, klien dan
keluarga juga diberikan edukasi terkait pengendalian penyebaran infeksi
yaitu melalui pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan yang diberikan
saat pertama kali orientasi di ruangan.
f. Pencegahan pasien jatuh
28

Pencegahan pasien jatuh dilakukan dengan mengidentifikasi


pasien dengan menggunakan the morse fall scale untuk mengukur resiko
jatuh pada klien. Berikut ini penilaian resiko jatuh pada Ny. E.
Lembar Pengkajian Ulang Pasien Jatuh Pada Pasien Dewasa
PENILAIAN RESIKO JATUH Skor Tanggal/ jam
23/1/2 24/1/20 25/120
0
1 Riwayat jatuh Tidak 0 0 0 0
dalam
perawatan ini
Ya 25
atau dalam 3
bulan terakhir
2 Terdapat Tidak 0 0 0 0
diagnosa
Ya 15
penyerta (ada
≥ 2 diagnosa
medis
3 Alat Bantu Bedrest/mobilisasi selalu 0 0 0 0
mobilisasi dibantu
Mobiisasi sendiri dnegn 15
kruk/tongkat/walker/tripo
d
Berpegangan pada perabot 30
4 Gaya Normal/bedrest/immobile 0 0 0 0
kelemahan 10
berjalan
gangguan 20
/keseimbanga
n saat
berpindah
tempat
5 Terpasang Ya 20 20 20 20
Tidak 0
infus
6 Status mental Pasien menyadari kondisi 0 0
dirinya
Pasien mengalami 15
29

keterbatasan daya ingat


Skor Total 20 20 20
Skor Resiko Jatuh: RR RR RR
Resiko Jatuh Tinggi (RT) :Skore > 51
Resiko Sedang (RS) :Skor 25 – 50
Resiko Rendah (RR) :Skor 0 - 24
Inisial Perawat Penilai feti feti feti
Paraf Perawat Penilai

Keterangan:
0-24 : Tidak berisiko/resiko rendah (Perawatan dasar)
25-50 : Risiko sedang(Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar)
≥ 51 : Risiko tinggi (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh tinggi)

Berdasarkan hasil pengkajian resiko jatuh pada Ny. E didapatkan hasil skore
20(resiko rendah),diperlukan intervensi pencegahan resiko jatuh pada Ny. E
yaitu:
a. Sarankan untuk minta bantuan
b. Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan pasien
c. Tempatkan benda-benda milik pasien di dekat pasien
d. Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah
e. Berikan orientasi ruangan sekitar kepada pasien/ penunggu pasien
f. Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko jatuh
pada pasien.

9. Kebutuhan waktu keperawatan pasien


Jenis tindakan keperawatan
Hari/ Tindakan keperawatan
Tidak
tanggal yang dilaksanakan Langsung Kolaborasi
langsung
Kamis, 23 Melakukan operan jaga 15 menit
Orientasi pasien baru 5 menit
Januari Memberikan edukasi
5 menit
2020 tentang cuci tangan 6
30

langkah dan 5 moment


cuci tangan
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Injeksi perhari 5 menit
Menulis laporan kondisi
10 menit
klien
Melakukan operan jaga 5 menit
Total 50 menit
Melakukan operan jaga 15menit
- Mernganjurkan
makanan porsi kecil
dan sering secara
bertahap
- Menganjurkan
menghindari
5 menit
makanan pembentuk
gas, pedas dan
mengandung laktosa
- menganjurkan
Jum’at 24 memperbanyak
asupan cairan oral
Januari Mengajarkan tekhnik
2020 relaksasi nafas dalam 5 menit
saat nyeri timbul
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV

Injeksi perhari 5 menit

Menulis laporan kondisi


10 menit
klien
Melakukan operan jaga 5 menit
Total 50 menit
Melakukan operan jaga 15 menit
Mengulangi tekhnik
Sabtu, 25 relaksasi nafas dalam 5 menit
Januari saat nyeri timbul
2020 - Mernganjurkan
makanan porsi kecil 5 menit
dan sering secara
31

bertahap
- Menganjurkan
menghindari
makanan pembentuk
gas, pedas dan
mengandung laktosa
- menganjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Injeksi perhari 5 menit
Menulis laporan kondisi
10 menit
klien
Melakukan operan jaga 5 menit
Total 50 menit

Rekap waktu tindakan keperawatan yang dilakukan :


Waktu tindakan keperawatan yang
Hari perawatan Jadwal sift
dilaksanakan
1 Siang 50 menit
2 Pagi 50 menit
3 Pagi 50 menit

Dari rekap tindakan keperawatan selama 2 hari perawatan klien


yaitu shift pagi 2 kali, masing-masing memiliki waktu rata-rata 50
menit waktu yang dibutuhkan klien untuk mendapatkan perawatan.
10. Kebutuhan SDM
Jumlah Klasifikasi pasien
Pasien
Ketergantungan Total
Pagi Siang Malam
1 0,14 0,16 0,25

Kebutuhan tenaga perawat yang diperlukan untuk memberikan


asuhan keperawatan pada klien adalah 1 perawat untuk setiap shiftnya.
11. Kebutuhan Logistic Pasien
32

N Tindakan Logistik Tanggal Total


o penggunaan
23/ 24/ 25/
01 01 01
Biaya
1. administra
si
Pemberian Omeprazole 20mg 2 2 2 6
Ondansetron 4mg 3 3 3 9
terapi obat
RL 3 2 2 7
melalui IV Aqua P. 125 ml 2 2 2 4
Ulsafat suspensi 1 1
2. dan oral
New Diatab 4 2 6
Paracetamol 2 2 2 6
Ceftriaxone 2 2 2 6
Pencampuran obat 2 2 2 6
Ketorolac 2 2 4
alkes Alcohol sweb 3 3 3 9
Spuit 3cc 3 3 3 9
3 Spuit 5 cc 3 3 3 9
Spuit 10 cc 3 3 3 9
Lancet V medick 3 3 3 9
Laboratori Natrium 1 1
kalium 1 1
um dan
4. calsium 1 1
pemeriksa Hematokrit 1 1
an Lekosit 1 1
Trombosit 1 1
diagnostik Gula darah 1 1 3 5
sewaktu
33

Ruang a. Tempat tidur Selama perawatan


b. Sprei
perawatan
c. Bantal
d. Sarung Bantal
e. Selimut
f. Tiang Infus
g. Hanscrub
h. Lemari
i. Penerangan
5. j. Air
k. Gayung

Visit dr. Winarno, Sp.


6. Dokter PD
Spesialis
7. Tindakan Akomodasi umum 1 1 1 3
medis dan Asuhan 3 3 3 9
keperawat keperawatan
an Tingkat 1 1 1 3
Ketergantungan
Minimal
8. farmasi Konsultasi farmasi 1 1
rawat inap
9. Asuhan Konsultasi ahli gizi 3 3 3 9
gizi

No Tindakan Logistik Total Harga Satuan Total Biaya


penggunaan
1. Biaya
administrasi
2. Pemberian Omeprazole 6 Rp 2.471 Rp 14.826
terapi obat 20mg
melalui IV Ondansetron 9 Rp. 1.348 Rp. 12.132
dan oral 4mg
New diatab 6 Rp.1.188 Rp. 7.128
Ulsafat 1 Rp. 9847 Rp. 9.847
34

suspensi
Ceftriaxone 6 Rp. 963 Rp. 5.781
Aqua P. 125 4 Rp. 3432 Rp. 13. 728
ml
Paracetamol 6 Rp. 350 Rp. 2.100
Ketorolac 4 Rp. 1.200 Rp. 4.800
Pencampuran 6 Rp. 20.000 Rp. 120.000
obat
RL 7 Rp 8.207 Rp 57.449
3. alkes Spuit 3cc 9 Rp. 780 Rp. 7.020
Spuit 5cc 9 Rp. 980 Rp. 8.820
Spuit 10 cc 9 Rp. 1557 Rp. 14.013
Lancet V 9 Rp. 780 Rp. 7.020
medick
4. Laboratoriu Natrium
m dan 1 Rp22.500 Rp22.500
pemeriksaan
diagnostik kalium
1 Rp22.500 Rp22.500

calsium
1 Rp22.500 Rp22.500

Gula darah
sewaktu 1 Rp16.000 Rp16.000

Hematologi
paket 1 Rp85.000 Rp85.000

hematokrit
1 Rp29.500 Rp29.500

Lekosit
1 Rp28.500 Rp28.500

Trombosit
1 Rp29.500 Rp29.500

5. Ruang a. Tempat Selama Rp. 8.500 Rp. 34.000


perawatan tidur perawatan
b. Sprei
c. Bantal
d. Sarung
Bantal
35

e. Selimut
f. Tiang
Infus
g. Hanscru
b
h. Lemari
i. Peneran
gan+lam
pu
j. Air
k. Gayung
6. Visit Dokter dr. Winarno, 3 Rp 35.000
Spesialis Sp. PD Rp. 105.000

7. Tindakan Akomodasi
3 Rp55.000 Rp165.000
medis dan umum
keperawatan Asuhan
9 Rp 35.000 Rp. 315.000
keperawatan
Tingkat
Ketergantung 3 Rp22.500 Rp67.500
an Minimal
8. farmasi Konsultasi
farmasi rawat 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
inap
9. Asuhan Gizi Konsultasi
9 Rp. 7.500 Rp 90.000
ahli gizi
Rp 1.332.163
Total Biaya

12. Edukasi pasien dan keluarga


Perawat memberikan edukasi kepada keluarga Ny. E dan keluarga
mengenai pencegahan penyebaran infeksi yaitu dengan cuci tangan 6
langkah menggunakan handscrub dan handwash yang tersedia di dekat
wastafel, mengedukasi cara menangani kekurangan volume cairan dengan
Mernganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
36

Karena Ny. E dan keluarga sudah mengetahui apa itu Diare dan DM .
NY. E dan keluarga diberikan motivasi untuk cara perawatan Ny. E dengan
penyakit Diare dan diabetes mellitus dari makanan yang harus diatur
menghindari makanan manis-manis, serta pengobatan yang teratur. Perawat
memotifasi Ny. E untuk mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi yang sudah
diajarkan serta meminum obat anti nyeri yang sudah diberikan.
PEMBERIAN INFORMASI DAN PENDIDIKAN PASIEN DAN
KELUARGA

N Penjelasan Metode & Evaluasi Waktu Nama Paraf &


o Kode materi pasien/kelu nama
arga edukator
1 Medis Diskusi Mampu Kamis, 23 Ny. E dan
Januari
a. Penyakit, penyebab, menjelask keluarga
2020
tanda dan gejala
an point :
b. Hasil pemeriksaan
c. Tindakan medis, a, b, c, d,
pengobatan dan
e, f Fety
resikonya
d. Komplikasi yang
mungkin terjadi
e. Hasil asuhan dan
pengobatan yang tidak
diharapkan
2 Farmasi Ceramah Mampu Kamis, 23 Ny. E dan
Januari
a. Nama obat menjelask keluarga
2020
&kegunaannya
an point :
b. Aturan pemakaian
c. Jumlah obat yang a, b, c, d,
diberikan
e, f
d. Efek samping obat Fety
e. Cara penyimpanan
obat
f. Interaksi antar obat
&interaksi obat
dengan makanan
3 Keperawatan Diskusi, Mampu Kamis, 23 Ny. E dan
a. Pendidikan kesehatan Demonstrasi menjelask Januari
keluarga
tentang : dan PL an point 2020
1) Cuci tangan a
2) Resiko jatuh ( 1,2,3,4),
3) Orientasi pasien b, c, d, e,
baru f, g
37

4) Administrasi obat Mampu Fety


b. Penanganan dan 1) Mend
perawatan di RS emons
c. Penanganan dan traska
perawatan di rumah nCuci
d. Alat - alat yang perlu tangan
disiapkan di rumah 1) Pengg
e. Keamanan lingkungan unaan
di rumah alat
f. Keamanan lingkungan medis
bermain
g. Pencegahan dan
pengendalian
infeksi
1) Cuci tangan
2) Penggunaan alat medis
h. Sumber - sumber
pelayanan kesehatan
di
komunitas/pemenuuha
n kebutuhan kesehatan
berkelanjutan

4 Nutrisi Diskusi Mampu Jum’at Ny. E dan


dan sabtu
a. Status gizi menjelask keluarga
24 dan
b. Pelayanan makanan
an point : 25 Januari
RS
2020
c. Pembatasan makanan a, b, c, d, Fety
diluar RS
e, f
d. Diet selama dirumah
5 Manajemen Cairan Demonstrasi Mampu Kamis, Ny. E dan
dan PL menjelask jum’at,
- Mernganju keluarga
an point : Sabtu 23,
rkan a, b 24 dan 17
makanan mendemo Januari
porsi kecil 2020 Fety
nstrasikan
dan sering
secara point : 1,
bertahap 2
- Menganjur
kan
menghinda
ri makanan
pembentuk
gas, pedas
dan
mengandun
g laktosa
- menganjur
38

kan
memperba
nyak
asupan
cairan oral
7 Lain – lain Mampu
menjelask
an point :

Keterangan :
Kode Metode : Diskusi (D), Ceramah (C), Demonstrasi (Demo), Simulasi (S),
Observasi (O), Praktek langsung (PL)
13. Discharge planning
a. Tahap Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang
klien.Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga juga ikut
dilibatkan sebab keluarga merupakan bagian dari unit perawatan agar
transisi dari ruang Nakula 2 ke rumah dapat efektif. Beberapa elemen
dari pengkajian discharge planning diantaranya adalah:
1) Data Kesehatan
Diagnosa klien Gastrointestinal dehidrasi sedang (Diare) dan DM p
engkajian pertama klien mengeluh BAB cair 5-6 kali, nyeri pada
perut dan sangat lemas. Masalah keperawatan yang muncul adalah
Hipovolemi
a) Pemberi Perawatan
Pemberi perawatan selanjutnya adalah oleh keluarga di rumah.
b) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Sumber dana yang digunakan klien dan keluarga selama
menjalani perawatan di rumah sakit adalah BPJS PBI.
2) Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang masih menjadi masalah pada klien saat
ini adalah Hipovolemi
3) Tahap Perencanaan
Diagnosis Utama : Gastrointestinal Dehidrassi Sedang dan DM
39

Kebutuhan Pemenuhan Kebutuhan


Bantuan ADL dirumah ( ) Konsultasi rehabilitasi
( ) Membutuhkan alat bantu gerak
( ) Membutuhkan anggota gerak palsu
( ) Terapi wicara
( ) Lainnya,
Edukasi gizi yang kompleks (√ ) Konsultasi gizi
( ) Membutuhkan alat bantu makan khusus
( ) Lainnya,
Penanganan nyeri kronis ( ) Konsultasi Tim Nyeri
( ) Edukasi Obat nyeri
(√) Penanganan nyeri secara mandiri
( ) Lainnya,
Pengelolaan penyakit Tujuan :
berkelanjutan diluar RS Agar pasien mampu melakukan penanganan
secara mandiri tanpa mengkonsumsi obat
analgetik.

Tempat : Rumah dan rumah sakit


Kebutuhan lainnya: -
- Masalah kesehatan yang kemungkinan dapat dialami oleh Ny. E
adalah Hipovolemi
- Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk
menyelesaikan permasalahan pasien:
a. Dokter
Memberikan edukasi terkait kondisi kesehatan pasien dan
penyakit yang dialami pasien dengan gambaran tindakan yang
akan dilakukan dan tindakan selanjutnya.
b. Farmasi
Memberikan informasi terkait dengan obat-obatan seperti dosis,
manfaat, efek samping obat yang diberikan kepada pasien saat
pulang.
40

- Menentukan rencana perawatan untuk mempersiapkan perawatan


kesehatan pasien di rumah sesuai dengan kebutuhan pasien,
seperti:
a. Menganjurkan pasien untuk tidak melakukan aktivitas yang
berat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan
b. Mernganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
c. Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa
d. menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
e. Melakukan kontrol tepat waktu
- Mencatat perencanaan/ intervensi sesuai dengan kebutuhan pasien
dalam pendokumentasian
Perawat melakukan dokumentasi atas tindakan keperawatan
yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien dengan
menuliskan nama terang serta tanda tangan sebagai legalitas
dokumen.
4) Tahap Pelaksanaan
- Medication (Obat)
Saat ini pasien pindah ke Ruang Nakula 2 untuk menjalani
perawatan. Jika pasien diizinkan pulang pasien akan mendapatkan
obat pulang yang sudah diresepkan oleh dokter yaitu obat oral.
Perawat ruangan akan menjelaskan kepada keluarga dan pasien
mengenai aturan penggunaan obat termasuk dosis, kontra
indikasi, serta efek samping pemakaian obat.
- Environtment (Lingkungan)
Perawat memastikan bahwa lingkungan tempat tinggal pasien
aman dan terdapat tempat pelayanan kesehatan, agar ketika klien
memubutuhkan pelayanan kesehatan segera pasien bisa ke tempat
pelayanan terdPekat seperti puskesmas.
- Treatment (pengobatan)
41

Perawat menjelaskan gambaran tindakan medis/keperawatan


yang akan diperoleh klien ketika sudah pulang nantinya, pasien
harus kontrol dengan dokter penanggung jawab klien saat
dirumah sakit.
- Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Sebelum pulang perawat menjelaskan dosis obat, memotivasi
untuk melakukan relaksasi nafas dalam jika nyeri muncul
Mernganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Outpatient referral
Sebelum pulang perawat menjelaskan tempat kontrol pasien
berada di gedung amarta di depan.
- Diet
Untuk mempertahankan ataupun meningkatkan asupan nutrisi
klien, mengkonsumsi makanan yang sehat dan lembut serta
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa
5) Tahap Evaluasi
Evaluasi terhadap discharge planning penting dalam
membuat kerja proses discharge planning. Perencanaan dan
penyerahan harus diteliti dengan cermat untuk menjamin kualitas
dan pelayanan yang sesuai. Evaluasi selanjutnya akan dinilai oleh
DPJP apakah klien sudah bisa pulang atau belum.
J. Kepuasan pasien dan keluarga
Kepuasan klien terhadap pelayanan di ruang Nakula 2 dinilai dari
hasil kuisioner yang diberikan kepada klien dan keluarga. Klien dan
keluarga menyampaikan bahwa mereka merasa puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh perawat di ruang Nakula 2. Berikut merupakan hasil
pengkajian tingkat kepuasan klien dan keluarga menggunakan quisioner
tingkat kepuasan:
No Pernyataan Ya Tidak
42

.
1. Perawat memperkenalkan diri kepada saya √
2. Perawat melakukan komunikasi sebelum √
melakukan tindakan kepada saya dan saya
paham
3. Perawat menjelaskan hak dan kewajiban saya √
sebagai pasien
4. Perawat mengorientasikan fasilitas ruang √
perawatan
5. Saya merasa puas selama dirawat diruang ini √
6. Perawat selalu tersenyum, sopan dan ramah √
dalam melayani saya di ruangan
7. Perawat melayani saya dengan sabar √
8. Perawat terampil dalam melaksanakan tindakan √
9. Perawat berpenampilan bersih dan rapi √
10. Perawat membantu memenuhi kebutuhan saya, √
apabila saya membutuhkan (mandi, makan,
minum obat, BAB dan BAK)
11. Perawat merespon dengan cepat saat saya √
membutuhkan bantuan
12. Perawat tanggap terhadap keluhan saya √
13. Perawat mendampingi saya saat dokter √
melakukan pemeriksaan
14. Perawat memanggil nama saya dengan benar dan √
mengecek gelang pasien
15. Selama dirawat, perawat mengawasi atau √
memantau keadaan saya secara teratur
16. Perawat meminta persetujuan kepada saya atau √
keluarga sebelum melakukan tindakan

Keterangan : pasien merasa puas dengan pelayanan perawatan selama di


rawat inap yang telah di berikan perawat di ruang Nakula 2

K. Rencana pemulangan pasien


Masuk rumah sakit : tanggal 23/1/2020 jam : 14.15
43

Alasan masuk rumah sakit : klien mengatakan BAB cair, lemas, nyeri
perut kiri
Diagnosa Medis : Gastrointestinal Dehidrasi Sedang (GEDS) dan DM
Estimasi . Rencana tanggal pemulangan pasien
KETERANGAN RENCANA PEMULANGAN
1. Pengaruh rawat inap terhadap
- Pasien dan keluarga pasien Tidak Ya
- Pekerjaan / sekolah Tidak Ya
- keungan Tidak Ya
2. Antisipasi terhadap masalah saaat pulang :
Tidak Y a, Jelaskan
3. Bantuan diperlukan dalam hal :
menyiapkan makanan makan Diet menyiapkan obat
mandi berpakaian transportasi
edukasi kesehatan ____________________
4. Adakah yang membantu keperluan diatas :
Tidak Ya, Jelaskan
5. Apakah pasien tinggal sendiri setelah keluar dari Rumah Sakit
Tidak Ya, Jelaskan orang yang akan merawat
6. Apakah pasien menggunakan peralatan media di rumah setelah keluar
dari Rumah Sakit? (cateter, NGT, double lumen, oksigen, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
7. Apakah pasien memerlukan alat Bantu setelah keluar dari Rumah
Sakit? (tongkat, kursi roda, walker, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
8. Apakah memerlukan bantuan / perawatan khusus dirumah setelah
keluar dari rumah sakit? (home care, home visit)
Tidak Ya, Jelaskan
9. Apakah pasien bermasalah dalam memenuhi kebutuhan pribadinya
setelah keluar dari rumah saki? (makan, minum, BAB/BAK, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
44

10. Apakah pasien memeiliki nyeri kronis dan kelelahan setelah keluar
dair rumah sakit?
Tidak Ya, Jelaskan
11. Apakah pasien dan keluarga memerlukan edukasi kesehatan setelah
keluar dari rumah sakit? (obat-obatan, efek samping obat, nyeri, diit,
mencari pertolongan, follow up, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
12. Apakah pasien dan keluarga memerlukan ketrampilan khusus setelah
keluar dari rumah sakit? (perawatan luka, injeksi, perawatan bayi, dll)
Tidak Ya, Jelaskan

L. Checklist Kepulangan Pasien


Diisi pada saat persiapan kepulangan pasien
Berilah tanda centang pada kotak yang sesuai
1. Umum
Pasien dapat pulang dengan kendaraan sendiri
Pasien membutuhkan ambulance
Pasien / keluarga dipersilahkan ke kasir untuk pembayaran rawat
inap
Gelang identitas pasien dilepas
2. Nasihat untuk melanjutkan pengobatan
pasien/keluarga diberitahu tentang penggunaan alat-alatyang
digunakan untuk perawatan dirumah
Misal peralatan perawatan luka
Dibantun untuk mencari perawatan pasien dirumah
3. Obat
nasihat yang diberikan untuk menyimpan obat disampaikan obat-
obatan yang diberikan cukupsampai waktu kontrol / tempat
rujukan
4. Pelayanan luka
45

drain tube dilepas sebelum pulang


Jahitan dilepas
Ganti balut luka
5. Melepas infuse/kateter/tube
infuse dilepas
NGT dilepas / ganti pada tanggal…
Kateter urin dilepas / diganti pada tanggal
6. Barang pribadi
dokumen / hasil pemeriksaan penunjang dari Rumah Sakit
dkembalikan ke pasien
pasien / keluarga
7. Dokumen
surat-surat medis penting diberikan ke pasien (surat kelahiran,
surat sakit)
surat kematian, surat rujukan
8. Fasilitas Rumah Sakit
remote TV
Remote AC
Bantal/guling
Kotak tissue
Ketle
Tea Set
Selimut
Bed Cover

M. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal dilakukan oleh keluarga dengan tenaga
medis seperti dokter spesialis, perawat, analis, dan ahli gizi. Komunikasi
keluarga Ny. E dengan dokter spesialis dilakukan pada saat visit dokter,
saat itu dokter menjelaskan kondisi klien dan proses terapi yang dijalani,
keluarga klien juga bertanya beberapa hal tentang kondisi klien.
46

Komunikasi keluarga dan perawat dilakukan setiap jam kunjung, atau


saat kondisi klien membutuhkan bantuan dan kondisi terkait.

N. Hambatan dan pendukung proses keperawatan secara manajerial


a. Hambatan
Hambatan dalam proses keperawatan pada pasien Ny. E adalah
Hipovolemi. Pasien yang terdiagnosa Gastrointestinal dehidrasi
sedang dan DM membuat kekurangan cairan pada tubuh dan
sehingga klien merasa lemas dan merasakan adanya nyeri pada
perut. Hambatan lain yang ditemukan saat proses keperawatan
adalah adanya mual muntah yang dapat mengganggu asupan cairan
dapat masuk ke dalam tubuh pasien.
b. Pendukung
Advice yang sudah diberikan oleh dokter segera dijalankan.
Penulisan SBAR sesuai dengan kondisi yang ada dipasien.

O. Hambatan, pendukung, dan solusi penyelesaian dalam pengelolaan


pasien
a. Hambatan
Defisiensi pengetahuan keluarga tentang penyakit.
b. Pendukung
1) Tenaga medis yang siap membantu dalam pemenuhan ADL
pasien dan keluarga pasien ikut serta membantu dalam
kebutuhan pasien.
2) Keluarga yang kooperatif mengungkapkan semua keluhan yang
dirasakan sehingga pengobatan yang diberikan sesuai dengan
kondisi klien
3) Perawatan yang diberikan pada pasien sudah sesuai dengan SOP
yang berlaku di rumah sakit.
4) Pemberian obat-obatan baik injeksi maupun oral sudah sesuai
dengan prinsip 7 pemberian obat dengan benar.
47

c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan pasien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada
pasien. Memberikan edukasi tentang penyakit yang dialami dan
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa

Anda mungkin juga menyukai