E
DENGAN DIAGNOSA GASTROINTESTINAL DEHIDRASI SEDANG
(GEDS) DI RUANG NAKULA 2 RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
SEMARANG
Disusun Oleh :
Feti Liszayanti
G3A019037
6. Data Fokus
Data Masalah Etiologi
Data Subyektif : Hipovolemia Kehilangan cairan
- Klien mengatakan BAB cair (D0023) aktif
hari ini sudah 5 kali
- Klien mengatakan tadi pagi
sempat muntah 2 kali
- klien mengatakan merasa
sangat lemas
Data Obyektif:
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC
7. Diagnosa Keperawatan
a. Hipovolemia (D0023) b.d Kehilangan cairan aktif
b. Nyeri akut (D.0077) b.d Agen Pencedara Fisiologis
8. Intervensi
No Wakt Tujuan dan Kriteria Intervensi
Dx u Hasil
1 23 Tujuan : setelah dilakukan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
tindakan keperawatan 1. periksa tanda dan gejala
januari
selama 2 x 7 jam, hipovolemia (frekuensi naddi
2020 diharapkan hipovelemia meningkat, turgor kulit menurun,
pasien teratasi dengan membrane mukosa kering,
kriteria hasil : hematokrit meningkat, lemah)
1. Bab normal dengan 2. Monitor TTV
konsistensi lembek 3. Monitor intake dan output
1x/hari 4. Anjurkan memperbanyak asupan
2. Turgor kulit baik cairan oral
3. Membrane mukosa Pemantauan cairan (I.03121)
lembab 5. Monitor elastisitas atau turgor
4. Intake output kulit
7
C. Implementasi
No Dx Waktu Tindakan Respon Klien
1, 2 Kamis, 1. memonitor TTV S:
23/01/2 - klien mengatakan BAB cair
020 5-6 kali/hari
14.30 - klien mengatakan perut
seperti diremas-remas
O:
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
1 14.35 2. Memeriksa tanda dan gejala S:
hipovolemia (frekuensi nadi - klien mengatakan bab cair
meningkat, turgor kulit
8
O:
- TD: 145/80 mmHg
9
- Ceftriaxone 2x1
9. Mengkolaborasi pemberian
obat
- Ulsafat 3x2cth
- Zink 1x20mg
- New diatab 3x2 tab
- Paracetamol 3x500
- Omeprazol 2x1
1 10.55 10. Mernganjurkan makanan S:
porsi kecil dan sering secara - klien mengatakan masih
bertahap sedikit terasa mual
11. Menganjurkan menghindari - klien mengatakan nafsu
makanan pembentuk gas, makan masih kurang
pedas dan mengandung O:
laktosa - klien tampak lemah
12. menganjurkan memperbanyak - klien tampak tidak nafsu
asupan cairan oral makan
- klin tampak hanya makan 2
sendok
2 11.15 13. Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengeluh nyeri pada
secara komprehensif perut berkurang
14. Mengobservasi reaksi non
verbal P : nyeri saat sebelum dan setelah
15. Mengkaji tipe dan sumber BAB
nyeri Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri perut
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- TD: 145/80 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR : 20x/menit
2 11.25 16. Mengulang teknik S: Klien mengatakan mau untuk
nonfarmakologi (Relaksasi diajarkan teknik relaksasi nafas
nafas dalam) dalam
O: Klien bisa melakukan teknik
relaksasi nafas dalam
3. Evaluasi
No Hari/ Evaluasi TTD
Tanggal
1 Kamis,
23Januari
S:
- Klien mengatakan BAB cair 5-6 kali/ hari Feti
2020 - Klien mengatakan masih terasa mual
21.00 - Klien mengatakan merasa sangat lemas
O
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia belum teratasi
13
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi
meningkat, turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, hematokrit meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pemantauan cairan (I.03121)
5. Monitor elastisitas atau turgor kulit
6. Pantau hasil laboratorium
7. Monitor waktu pengisian kapiler
Manajemen diare (I.03101)
8. Identifikasi penyebab diare
9. Monitor jumlah pengeluaran diare
10. Pasang jalur intravena
11. Berikan cairan intravena
12. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
13. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa
Feti
2 21.00
S: Klien mengeluh nyeri pada perut
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri pada perut
S : nyeri skala 4
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak menahan nyeri
- TD: 149/84 mmHg
- Nadi: 112x/ Menit
- Suhu: 36ºC
- RR: 20 kali/menit
- Pasien hanya tiduran
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegangi area nyeri
A: Masalah nyeri akut sebagian teratasi
P:Lanjutkan intervensi
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
- Kaji tipe dan sumber nyeri
- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
14
1 Jum’at, S:
24 Januari - Klien mengatakan BAB cair berkurang, bab 2-3 kali
2020
14.00
-
-
Klien mengatakan feses sudah mulai ada ampasnya
Klien mengatakan masih terasa mual
Feti
- Klien mengatakan masih lemas
O
- klien tampak lemah
- turgor kulit menurun
- membrane mukosa kering
- klien tampak malas makan
- adanya mual muntah
- Hematokrit 39.40%
- TD: 155/82 mmHg
- Nadi: 102x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi
meningkat, turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, hematokrit meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
Pemantauan cairan (I.03121)
5. Monitor elastisitas atau turgor kulit
6. Pantau hasil laboratorium
7. Monitor waktu pengisian kapiler
Manajemen diare (I.03101)
8. Identifikasi penyebab diare
9. Monitor jumlah pengeluaran diare
10. Pasang jalur intravena
11. Berikan cairan intravena
12. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara Feti
bertahap
13. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
dan mengandung laktosa
2 14.00
S: Klien mengeluh nyeri pada perut
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
15
1 Jum’at, S:
24 Januari - Klien mengatakan sudah tidak BAB cair
2020
14.00
-
-
Klien mengatakan feses sudah lembek
Klien mengatakan mulai nafsu makan
Feti
O
- klien tampak lebih segar
- turgor kulit baik
- membrane mukosa lembab
- klien tampak nafsu makannya bertambah
- TD: 150/82 mmHg
- Nadi: 87x/ Menit
- Suhu: 36ºC
A: masalah hipovolemia teratasi
P: Hentikan intervensi
2 14.00
Feti
S: Klien mengeluh nyeri pada perut sudah tidak terrasa
P : nyeri saat sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : nyeri pada perut
16
S : nyeri skala 0
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak rileks
- TD: 150/82 mmHg
- Nadi: 86x/ Menit
- Suhu: 37,3ºC
- RR: 20 kali/menit
A: Masalah nyeri teratasi
P:Hentikan Intervensi
Brankar. Klien diantar oleh kurir karena level transfer pasien yaitu
derajat 0 (pasien yang dapat terpenuhi kebutuhannya dengan ruang
rawat biasa dan hemodinamik stabil) klien dan keluarga tiba di ruang
Nakula 2 pukul 14.15 WIB dan diterima oleh perawat penanggung
jawab. Kondisi klien saat tiba di ruangan, klien tampak baik dengan
kesadaran composmentis dengan skore GCS 15 (E4-M6-V5).
Sistem penerimaan pasien oleh petugas TPPRI kepada perawat
penanggung jawab disertai dengan menyertakan lembar formulir transfer
pindah antar ruang dimana dalam formulir tersebut terdapat poin-poin
seperti ruang rawat asal. Pasien berasal dari TPPRI, ruang rawat tujuan
yaitu ruang Nakula 2 kelas 3.
Berikut ini hasil pendokomentasian komunikasi SBAR oleh
perawat pada saat transfer pasien: Nama Ny. E, umur 48 tahun, No.RM
223104, DPJP dr. Winarno, Sp. PD, diagnosa medis Gastrointestinal
Dehidrasi Sedang (GEDS) dan DM, masuk pada tanggal 23 Januari
2020 pukul 14.15 WIB.
S:
- Klien mengatakan BAB cair hanya keluar seperti air
- Klien mengatakan jika total hari ini sudah BAB cair 6 kali
- Klien mengatakan sebelum ke RS muntah 2 kali
- Klien mengatakan sangat lemas
B: Klien dengan DM
- Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
- Ketergantungan Ringan
- Resiko jatuh rendah= 0
- Tekanan Darah : 149/84 mmHg
- Nadi : 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC
- RR : 20 kali/menit#
- Hematokrit 39.40%
- Natrium 132.0 mmol/L
18
sedangkan di hari libur mulai pukul 11.00 – 12.00 WIB dan 17.00 – 18.30
WIB.
Perawat pelaksana juga menjelaskan tentang sistem pelayanan makanan
yang ada di ruangan, pasien mendapatkan sehari 3 kali makan yaitu pagi
siang dan sore serta mendapatkan makanan tambahan sebanyak 3 kali.
Perawat pelaksana juga menjelaskan pentingnya untuk melakukan cuci
tangan dengan benar baik menggunakan handwash maupun handscrub dan
lokasi sarana cuci tangan yang tersedia, Keluarga juga telah dijelaskan
mengenai penggunaan bed yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan,
pentingnya pemasangan pengaman tempat tidur agar mengurangi terjadinya
risiko jatuh, kemudian keluarga diminta untuk menandatangi lembar bukti
bahwa klien sudah mendapatkan orientasi dari perawat.
PPJP juga telah menjelaskan mengenai hak dan kewajiban pasien dan
keluarga, tata tertib RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang serta
penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk selalu menjaga barang-barang
miliknya.
Orientasi ruangan sesuai dengan SOP yang ada diruangan (lembar check
list orientasi pasien baru) sebagai berikut :
NO JENIS ORIENTASI PELAKSANAAN
YA TIDAK
1. Perawat mengucapkan salam dan memperkenalkan
diri
2. Perawat mengantar pasien/keluarga pasien ke
kamar
3. Perawat menginformasikan kepada pasien dan
keluarga tentang :
a.Nama ruangan, kelas dan nomor kamar tempat
pasien dirawat
b. Kapasitas ruangan
c.Fasilitas yang ada, fungsi dan cara penggunaan :
seperti saklar dan lampu ruangan, cara
menyalakan dan mematikan AC, TV, tiang infus
mobile, meja dan kursi, almari, tempat sampah,
arah mata angin dll
d. Alat bantu komunikasi (bel,aipon dan cara
penggunaannya)
e.Lokasi atau tempat stase perawat/petugas (nurse
20
stasion)
4. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga cara
meninggikan dan menurunkan tempat tidur pasien,
cara memasang pengaman tempat tidur pasien dan
cara menguci roda tempat tidur
5. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga
tentang lokasi kamar mandi dan fasilitas yang ada
didalamnya, fungsi pot urinal, pispot dan pegangan
di kamar mandi
6. Perawat memberi informasi mengenai dokter yang
merawat dan perawat yang bertanggungjawab
terhadap pelayanan saat itu
7. Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai
maksud, tujuan dan fungsi pemasangan gelang
pasien, pasien akan selalu diidentifikasi dengan
menyebutkan nama dan tanggal lahir (pada saat
melakukan tindakan pengambilan sampel darah,
transfusi darah, melakukan tindakan invasif dan
pemberian obat)
8. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga pasien
bagaimana cara:
a. Memperoleh informasi/edukasi mengenai
kondisi pasien
b. Penunjukkan kewenangan penerimaan informasi
(pelepasan informasi)
c. Memperoleh pelayanan rohani, apabila
membutuhkan
d. Melaporkan kejadian/perubahan kondisi pasien
e. Menyampaikan kluhan berkaitan denan
pelayanan/ sarana yang kurang memuaskan
f. Tata tertib kunjungan pasien (jam besuk)
9. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga
tentang layanan informasi dan pengaduan di
Customer Service
10. Perawat menjelaskan kepada pasien mengenai jalur
evakuasi jika terjadi bencana di Rumah Sakit.
11. Perawat menjelaskan kepada pasien/keluarga
mengenai cara cuci tangan melalui 6 langkah
12. Mengucapkan salam dan berpamitan kepada
pasien/keluarga
1 : kadang inkontinensia
(maks 1 x 24 jam)
2 : Kontinensia (teratur)
Transfer 0 : Tidak mampu
1 : Butuh bantuan alat dan
orang
2 : Butuh Bantuan Kecil
3 : Mandiri
Mobilitas 0 : Imobile
1 : Menggunakan Kursi
Roda
2 : Berjalan dengan bantuan
1 orang
3 : Mandiri
Penggunaan Toilet 0 : Tergantung bantuan
orang lain
1: Membutuhkan bantuan
tapi beberapa hal dilakukan
sendiri
2 : Mandiri
Naik Turun Tangga 0 : Tidak mampu
1 : Membutuhkan Bantuan
2 : Mandiri
Total Score 0 5 1 0 12 (ketergantungan ringan)
0
b. Komunikasi efektif
Komunikasi efektif selalu digunakan oleh perawat ketika
berkomunikasi pada pasien atau keluarga, pada rekan sejawat ataupun
pada tenaga kesehatan lainnya. Komunikasi efektif digunakan untuk
mengurangi resiko kesalahpahaman yang mungkin dapat terjadi sewaktu-
waktu.
Perawat berkomunikasi langsung maupun tidak langsung dengan rekan
sejawat menggunakan dengan metode SBAR. Komunikasi secara lisan
melalui telepon menggunakan metode Tulis, Baca, Konfirmasi, yang
ditandai dengan verifikasi T-B-K dan divalidasi oleh penerima perintah
dan pemberi perintah di rekam medis pasien. Perihal yang disampaikan
dengan menggunakan metode SBAR diantaranya situasion berisi
identifikasi data pasien dengan jelas termasuk keluarga pasien dan nomor
telpon yang dapat dihubungi untuk mencari informasi sehubungan
dengan keadaan pasien. Background berisi tentang riwayat kesehatan
pasien, tes, atau perawatan yang telah dilakukan, atau perubahan kondisi
pasien dari kondisi sebelumnya. Assessment menjelaskan kesimpulan
dari masalah yang terjadi saat ini (diagnosa medis dan masalah
keperawatan yang muncul). Recommendation berisi mengusulkan dokter
untuk datang melihat pasien dan memastikan jam kedatangan dokter
serta menanyakan pada dokter langkah selanjutnya yang akan
dilakukan.Keluarga dimintai tanda tangan di lembar edukasi.
Berikut adalah salah satu contoh komunikasi efektif yang perawat
lakukan pada saat operan jaga:
Nama Ny. E, umur 48 tahun, No.RM 223104, DPJP dr. Winarno,
Sp. PD, diagnosa medis Gastrointestinal Dehidrasi Sedang (GEDS) dan
DM, masuk pada tanggal 23 Januari 2020 pukul 14.15 WIB.
S:
- Klien mengatakan BAB cair hanya keluar seperti air
26
- Klien mengatakan jika total hari ini sudah BAB cair 6 kali
- Klien mengatakan sebelum ke RS muntah 2 kali
- Klien mengatakan sangat lemas
B: Klien dengan DM
- Keadaan umum baik, kesadaran composmentis
- Ketergantungan Ringan
- Resiko jatuh rendah= 0
- Tekanan Darah : 149/84 mmHg
- Nadi : 112x/ Menit
- Suhu : 36ºC
- RR : 20 kali/menit
- Hematokrit 39.40%
- Natrium 132.0 mmol/L
- Kalium 3.50 mmol/L
- Calsium 1.20 mmol/L
a. A: Dx. Keperawatan = Hipovolemia (D0023) b.d Kehilangan cairan
aktif
R:
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi naddi meningkat,
turgor kulit menurun, membrane mukosa kering, hematokrit
meningkat, lemah)
2. Monitor TTV
3. Monitor intake dan output
4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
c. Pengelolaan High Alert Medication (HAM)
Penggunaan obat yang dilakukan oleh perawat sudah
menggunakan prinsip 7 benar yaitu benar pasien, benar obat, benar cara
pemberian, benar dosis, benar waktu, benar dokumentasi dan benar
informasi yang diberikan. Selama dirawat di rumah sakit, Tn.
27
d. Safety surgery
WHO mengidentifikasi tiga fase operasi yaitu sebelum induksi
anestesi ("sign in"), sebelum sayatan kulit ("time out"), dan sebelum
pasien meninggalkan ruang operasi ("sign out") (Cavoukian, 2009).
Ketepatan operasi seperti benar dalam marking ketika pasien akan
dilakukan pembedahan sehingga tidak ada kesalahan dalam prosedur
operasi. Adapun proses penting sebagai protocol sebelum melakukan
pembedahann yaitu menandai lokasi pembedahan, verifikasi sebelum
operasi, dan sesaat sebelum memulai prosedur. Klien Ny. E sampai saat
ini saat ini tidak dilakukan tindakan pembedahan.
e. Pencegahan infeksi
Pengelolaan pencegahan infeksi bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih aman dan nyaman sehingga dapat meminimalkan
atau mencegah terjadinya transmisi mikroorganisme dari lingkungan ke
pasien, petugas, pengunjung serta masyarakat sekitar rumah sakit dan
fasilitas kesehatan sehingga infeksi nosokomial dan kecelakaan kerja
dapat dicegah.
Prinsip pengelolaan pencegahan infeksi seperti cuci tangan dan
pemakaian APD (Alat Pelindung Diri) di ruangan sudah cukup baik, hal
ini terlihat pada setiap kali perawat melakukan tindakan keperawatan
yang kontak langsung dengan cairan pasien selalu menggunakan
handscoon, serta melakukan cuci tangan dengan prinsip 5 moment dan 6
langkah cuci tangan dengan menggunakan handscrub maupun
menggunakan handwash dengan air yang mengalir. Selain itu, klien dan
keluarga juga diberikan edukasi terkait pengendalian penyebaran infeksi
yaitu melalui pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan yang diberikan
saat pertama kali orientasi di ruangan.
f. Pencegahan pasien jatuh
28
Keterangan:
0-24 : Tidak berisiko/resiko rendah (Perawatan dasar)
25-50 : Risiko sedang(Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar)
≥ 51 : Risiko tinggi (Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh tinggi)
Berdasarkan hasil pengkajian resiko jatuh pada Ny. E didapatkan hasil skore
20(resiko rendah),diperlukan intervensi pencegahan resiko jatuh pada Ny. E
yaitu:
a. Sarankan untuk minta bantuan
b. Tempatkan bel panggilan dalam jangkauan tangan pasien
c. Tempatkan benda-benda milik pasien di dekat pasien
d. Pastikan tempat tidur dalam posisi rendah
e. Berikan orientasi ruangan sekitar kepada pasien/ penunggu pasien
f. Berikan penjelasan kepada pasien dan atau keluarga tentang resiko jatuh
pada pasien.
bertahap
- Menganjurkan
menghindari
makanan pembentuk
gas, pedas dan
mengandung laktosa
- menganjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Melakukan pemeriksaan
5 menit
TTV
Injeksi perhari 5 menit
Menulis laporan kondisi
10 menit
klien
Melakukan operan jaga 5 menit
Total 50 menit
suspensi
Ceftriaxone 6 Rp. 963 Rp. 5.781
Aqua P. 125 4 Rp. 3432 Rp. 13. 728
ml
Paracetamol 6 Rp. 350 Rp. 2.100
Ketorolac 4 Rp. 1.200 Rp. 4.800
Pencampuran 6 Rp. 20.000 Rp. 120.000
obat
RL 7 Rp 8.207 Rp 57.449
3. alkes Spuit 3cc 9 Rp. 780 Rp. 7.020
Spuit 5cc 9 Rp. 980 Rp. 8.820
Spuit 10 cc 9 Rp. 1557 Rp. 14.013
Lancet V 9 Rp. 780 Rp. 7.020
medick
4. Laboratoriu Natrium
m dan 1 Rp22.500 Rp22.500
pemeriksaan
diagnostik kalium
1 Rp22.500 Rp22.500
calsium
1 Rp22.500 Rp22.500
Gula darah
sewaktu 1 Rp16.000 Rp16.000
Hematologi
paket 1 Rp85.000 Rp85.000
hematokrit
1 Rp29.500 Rp29.500
Lekosit
1 Rp28.500 Rp28.500
Trombosit
1 Rp29.500 Rp29.500
e. Selimut
f. Tiang
Infus
g. Hanscru
b
h. Lemari
i. Peneran
gan+lam
pu
j. Air
k. Gayung
6. Visit Dokter dr. Winarno, 3 Rp 35.000
Spesialis Sp. PD Rp. 105.000
7. Tindakan Akomodasi
3 Rp55.000 Rp165.000
medis dan umum
keperawatan Asuhan
9 Rp 35.000 Rp. 315.000
keperawatan
Tingkat
Ketergantung 3 Rp22.500 Rp67.500
an Minimal
8. farmasi Konsultasi
farmasi rawat 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
inap
9. Asuhan Gizi Konsultasi
9 Rp. 7.500 Rp 90.000
ahli gizi
Rp 1.332.163
Total Biaya
Karena Ny. E dan keluarga sudah mengetahui apa itu Diare dan DM .
NY. E dan keluarga diberikan motivasi untuk cara perawatan Ny. E dengan
penyakit Diare dan diabetes mellitus dari makanan yang harus diatur
menghindari makanan manis-manis, serta pengobatan yang teratur. Perawat
memotifasi Ny. E untuk mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi yang sudah
diajarkan serta meminum obat anti nyeri yang sudah diberikan.
PEMBERIAN INFORMASI DAN PENDIDIKAN PASIEN DAN
KELUARGA
kan
memperba
nyak
asupan
cairan oral
7 Lain – lain Mampu
menjelask
an point :
Keterangan :
Kode Metode : Diskusi (D), Ceramah (C), Demonstrasi (Demo), Simulasi (S),
Observasi (O), Praktek langsung (PL)
13. Discharge planning
a. Tahap Pengkajian
Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang
klien.Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga juga ikut
dilibatkan sebab keluarga merupakan bagian dari unit perawatan agar
transisi dari ruang Nakula 2 ke rumah dapat efektif. Beberapa elemen
dari pengkajian discharge planning diantaranya adalah:
1) Data Kesehatan
Diagnosa klien Gastrointestinal dehidrasi sedang (Diare) dan DM p
engkajian pertama klien mengeluh BAB cair 5-6 kali, nyeri pada
perut dan sangat lemas. Masalah keperawatan yang muncul adalah
Hipovolemi
a) Pemberi Perawatan
Pemberi perawatan selanjutnya adalah oleh keluarga di rumah.
b) Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Sumber dana yang digunakan klien dan keluarga selama
menjalani perawatan di rumah sakit adalah BPJS PBI.
2) Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang masih menjadi masalah pada klien saat
ini adalah Hipovolemi
3) Tahap Perencanaan
Diagnosis Utama : Gastrointestinal Dehidrassi Sedang dan DM
39
.
1. Perawat memperkenalkan diri kepada saya √
2. Perawat melakukan komunikasi sebelum √
melakukan tindakan kepada saya dan saya
paham
3. Perawat menjelaskan hak dan kewajiban saya √
sebagai pasien
4. Perawat mengorientasikan fasilitas ruang √
perawatan
5. Saya merasa puas selama dirawat diruang ini √
6. Perawat selalu tersenyum, sopan dan ramah √
dalam melayani saya di ruangan
7. Perawat melayani saya dengan sabar √
8. Perawat terampil dalam melaksanakan tindakan √
9. Perawat berpenampilan bersih dan rapi √
10. Perawat membantu memenuhi kebutuhan saya, √
apabila saya membutuhkan (mandi, makan,
minum obat, BAB dan BAK)
11. Perawat merespon dengan cepat saat saya √
membutuhkan bantuan
12. Perawat tanggap terhadap keluhan saya √
13. Perawat mendampingi saya saat dokter √
melakukan pemeriksaan
14. Perawat memanggil nama saya dengan benar dan √
mengecek gelang pasien
15. Selama dirawat, perawat mengawasi atau √
memantau keadaan saya secara teratur
16. Perawat meminta persetujuan kepada saya atau √
keluarga sebelum melakukan tindakan
Alasan masuk rumah sakit : klien mengatakan BAB cair, lemas, nyeri
perut kiri
Diagnosa Medis : Gastrointestinal Dehidrasi Sedang (GEDS) dan DM
Estimasi . Rencana tanggal pemulangan pasien
KETERANGAN RENCANA PEMULANGAN
1. Pengaruh rawat inap terhadap
- Pasien dan keluarga pasien Tidak Ya
- Pekerjaan / sekolah Tidak Ya
- keungan Tidak Ya
2. Antisipasi terhadap masalah saaat pulang :
Tidak Y a, Jelaskan
3. Bantuan diperlukan dalam hal :
menyiapkan makanan makan Diet menyiapkan obat
mandi berpakaian transportasi
edukasi kesehatan ____________________
4. Adakah yang membantu keperluan diatas :
Tidak Ya, Jelaskan
5. Apakah pasien tinggal sendiri setelah keluar dari Rumah Sakit
Tidak Ya, Jelaskan orang yang akan merawat
6. Apakah pasien menggunakan peralatan media di rumah setelah keluar
dari Rumah Sakit? (cateter, NGT, double lumen, oksigen, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
7. Apakah pasien memerlukan alat Bantu setelah keluar dari Rumah
Sakit? (tongkat, kursi roda, walker, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
8. Apakah memerlukan bantuan / perawatan khusus dirumah setelah
keluar dari rumah sakit? (home care, home visit)
Tidak Ya, Jelaskan
9. Apakah pasien bermasalah dalam memenuhi kebutuhan pribadinya
setelah keluar dari rumah saki? (makan, minum, BAB/BAK, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
44
10. Apakah pasien memeiliki nyeri kronis dan kelelahan setelah keluar
dair rumah sakit?
Tidak Ya, Jelaskan
11. Apakah pasien dan keluarga memerlukan edukasi kesehatan setelah
keluar dari rumah sakit? (obat-obatan, efek samping obat, nyeri, diit,
mencari pertolongan, follow up, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
12. Apakah pasien dan keluarga memerlukan ketrampilan khusus setelah
keluar dari rumah sakit? (perawatan luka, injeksi, perawatan bayi, dll)
Tidak Ya, Jelaskan
M. Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal dilakukan oleh keluarga dengan tenaga
medis seperti dokter spesialis, perawat, analis, dan ahli gizi. Komunikasi
keluarga Ny. E dengan dokter spesialis dilakukan pada saat visit dokter,
saat itu dokter menjelaskan kondisi klien dan proses terapi yang dijalani,
keluarga klien juga bertanya beberapa hal tentang kondisi klien.
46
c. Solusi
Komunikasi efektif antar tenaga medis dan keluarga yaitu untuk
pendampingan pasien sehingga mengurangi resiko lebih lanjut pada
pasien. Memberikan edukasi tentang penyakit yang dialami dan
Menganjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas dan
mengandung laktosa