ANALISA DATA
Data Masalah Etiologi
Data Subyektif Nyeri akut Agen injury fisik( post op
- Klien mengatakan histerektomi)
nyeri pada bagian
yang dioperasi
- Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
sangat mengganggu
kenyamananya
- P: saat bergerak
- Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk
- R: Abdomen
- Skala nyeri 7
- Hilang timbul
Data Obyektif
- Klien tampak
menahan nyeri
- TD : 160/90 mmHg,
- HR :90 x/menit,
- RR : 23 x/menit.
- S: 37oC
- Pasien hanya
terbaring ditempat
tidur
- Klien tampak
menangis saat
menahan nyeri
- Klien tampak
gelisah
- Klien tampak
memegangi area
nyeri
Data Subjektif : Gangguan mobilitas fisik nyeri
- Klien mengatakan belum
bisa miring kanan dan
miring kiri
- Klien mengatakan jika
tangan dan kakinya
digerakkan terasa sangat
sakit pada daerah yang
dioperasi
- Klien mengatakan ingin
bisa mobilitas seperti
biasanya karena tidak
nyaman hanya berbaring
ditempat tidur terus
Data Obektif :
- klien tampak lemah
- klien tampak
meringis kesakitan
jika kaki dan tangan
atau yang lainnya
digerakkan
- klien tampak
dibantu keluarganya
untuk mobilitas diri
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik (post op histerectomi)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri
3. Gangguan pola tidur b.d ketidaknormalan status fisiologi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Waktu Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC) TTD
Dx (NOC)
1 23 Tujuan : setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian nyeri
tindakan keperawatan selama 3 secara komprehensif termasuk
Septem
x 24 jam, diharapkan nyeri lokasi, karakteristik, durasi,
ber pasien berkurang dengan frekuensi, kualitas dan faktor
kriteria hasil : presipitasi
2019
2. Observasi reaksi nonverbal
1. Mampu mengontrol nyeri dari ketidaknyamanan
(tahu penyebab nyeri, 3. Kaji tipe dan sumber nyeri FETI
mampu menggunakan 4. Kontrol lingkungan yang
tehnik nonfarmakologi dapat mempengaruhi nyeri
untuk mengurangi nyeri, seperti suhu ruangan,
mencari bantuan) pencahayaan dan kebisingan
2. Melaporkan bahwa nyeri 5. Kurangi faktor presipitasi
berkurang dengan nyeri
menggunakan manajemen 6. Pilih dan ajarkan penanganan
nyeri nyeri non farmakologi : Tarik
3. Mampu mengenali nyeri Nafas dalam dan
(skala, intensitas, frekuensi mendengarkan murotal
dan tanda nyeri) 7. Pantau TTV klien
4. Menyatakan rasa nyaman 8. Kolaborasi pemberian analgetik
setelah nyeri berkurang
5. Tanda vital dalam rentang
normal
D. IMPLEMENTASI
No Waktu Implementasi Respon TTd
Dx
1,2 23/9/19 1. memonitor ttv S:
08.30 TD: 156/90 mmHg - Klien mengatakan kepala
Hr: 86 x/menit terasa pusing
RR: 20x/menit - Klien mengatakan nyeri FETI
S: 36,5 oC pada daerah yang
dioperasi
O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- TD: 156/90 mmHg
- Hr: 86 x/menit
1 08.35 2. Melakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk S:
lokasi, karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
frekuensi, kualitas dan faktor pada bagian yang FETI
presipitasi dioperasi
P: saat bergerak - Klien mengatakannyeri
sangat terasa
Q: seperti ditusuk-tusuk O:
R: Abdomen - Klien tampak meringis
kesakitan’
S: Skala nyeri 7 - Klien tampak lemah
- Klien tampak menangis
T: hilang timbul saat bergerak menahan nyeri
1 08.40 S:
- Klien mengatakan sangat
nyeri FETI
3. Mengbservasi reaksi nonverbal O:
dari ketidaknyamanan - Klien tampak meringis
4. Mengkaji tipe dan sumber nyeri kesaakitan
- Klien tampak lemah
- Klien tampak menangis
menahan nyeri
1 08.50 S:
- Klien mengatakan masih
nyeri
5. Memilih dan mengajarkan - Klien mengatakan sedikit FETI
penanganan nyeri non lebih rileks
farmakologi : Tarik Nafas O:
dalam dan mendengarkan - Klien tampak meringis
murotal kesakitan
- Klien tampak lemah
- Klien tampak melakukan
terapi non farmakologi
secara mandiri
2 09.00 S:
- Klien mengatakan jika
bergerak terasa nyeri
pada daerah yang
6. mengkaji tingkat kemampuan dioperasi FETI
klien untuk mobilisasi - Klien mengatakan belum
7. Identifikasi adanya nyeri atau bisa miring kanan dan
keluhan fisik lainnya kiri
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampak belum bisa
miring kanan kiri
- Tampak nyeri saat
berusaha menggerakkan
anggota badannya
2 09.05 S:
- Klien mengatakan
badannya ingin
digerakkan tetapi terasa FETI
nyeri
- Klien mengatakan miring
kanan dan kiri
O:
- Klien tampak berusaha
untuk miring kanan dan
kiri
- Klien tampak meringis
8. Menganjurkan ambulasi kesakitan
dengan miring kanan dan
miring kiri
2 09.10 S:
9. Membantu klien untuk - Klien mengatakan belum
melakukan tindakan sesuai kuat untuk bergerak
dengan kemampuan karena msih snagat nyeri FETI
O:
- Klien tampak menahan
nyeri
- Klien tampak lemah
- Klien tampak ingin
bergerak
3 09.15 S:
- Klien mengatakan tidak
bisa tidur karena merasa
sangat nyeri
O: FETI
10. memonitor kondisi umum - Klien tampak tidak bisa
selama melakukan mobilisasi tidur nyenyak
- Klien tampak mengantuk
- Klien tampak sering
terbangun
S:
2 10.40 11. Anjurkan ambulasi dengan - Klien mengatakan sedang
duduk berusaha untuk bisa
12. Anjurkan ambulasi dengan duduk FETI
berjalan - Klien mengatakan belumj
kuat untuk berjalan
O:
- Klien tampak berusaha
untuk duduk
- Klien tampak merasa
kesakitan
S:
15. Identifikasi pola aktifitas dan
3 11.00 - klien mengatakan sudah
tidur mulai bisa untuk tidur
16. Identifikasi faktor pengganggu lama meski kadang FETI
tidur terbangun karena nyeri
O:
- klien tampak tidak
mengantuk
- klien tampak sering tidur
pada pagi hari
S:
3 11.05 17. Modifikasi lingkungan , - klien mengatakan
pencahyaan, kebisingan, suhu, kamarnya berisik sering FETI
tempat tidur) banyak pengunjung
18. Ciptakan suasana nyaman - klien mengatakan
tidurnya belum cukup
nyenyak
O:
- klien tampak tidur lama
- klien tidur masih seriing
terbangun belum bisa
nyenyak
O:
- Klien masih lebih
nyaman dari sebelumnya
- Klien tampak segar
- Klien tampak rileks
3 10.00 S:
- klien mengatakan sudah FETI
mulai bisa untuk tidur
lama meski kadang
23. Identifikasi pola aktifitas dan terbangun karena nyeri
tidur O:
24. Identifikasi faktor pengganggu - klien tampak tidak
tidur mengantuk
- klien tampak sering tidur
pada pagi hari
3 10.10
S:
- klien mengatakan FETI
kamarnya berisik sering
banyak pengunjung
- klien mengatakan
tidurnya belum cukup
nyenyak
25. Modifikasi lingkungan , O:
pencahyaan, kebisingan, suhu, - klien tampak tidur lama
- tampak suddah tidur
tempat tidur)
dengan nyenyak
26. Ciptakan suasana nyaman
E. EVALUASI
Tanggal/jam No. Evaluasi Ttd
Dx
23/9/19 1 S:
14.00 - Klien mengatakan bekas operassai terasa sangat
nyeri
- Klien mengatakan nyeri sangat mengganggu
- P : nyeri saat bergerak FETI
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada abdomen bekas operasi
S : nyeri skala 6
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- TD : 156/ 90 mmHg,
- HR : 84 x/menit,
- RR : 22 x/menit.
- S: 36 oC
- klien hanya terbaring ditempat tidur
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemah
- Klien tampak menangis
A: Masalah Belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
6. Pilih dan ajarkan penanganan nyeri non
farmakologi : tarik nafas dalam dan
mendengarkan murotal
7. Pantau TTV klien
8. Kolaborasi pemberian obat
- Amlodipin 10mg/24 jsm
- Paracetamol 500mg/8 jam
- IV : Ketorolac /12 Jam
2 S:
- Klien mengatakan jika bergerak bekas operasi
terasa sangat nyeri
- Klien mengatakan jika dirinya baru bisa miring FETI
sedikit dan tidak lama karena masih terasa nyeri
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampakmeringis kesakitan jika bergerak
- Klien tampakdibantu keluarga untuk aktifitasnya
ditempat tidur
A: Masalah belum teratsi
P:Lanjutkan intrvensi
1. Kaji tingkat kemampuan klien untuk mobilisasi
2. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
3. Anjurkan ambulasi dengan miring kanan dan
miring kiri
4. Anjurkan ambulasi dengan duduk
5. Anjurkan ambulasi dengan berjalan
6. Monitor ttv sebelum dan sesudah memulai
mobilisasi
7. Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas
sehari-hari
10. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
dengan kemampuan
3
S:
- Klien mengatakan tidak bisa tidur
- Klien mengatakan tidur selalu terbangun karena FETI
nyeri pada daerah yang dioperasi
O:
- Mata tampak sayu
- Kantung mata tampak hitam
- Mata tampak mengantuk
- Klien tampak sering menguap
A: Masalah Belum Teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Modifikasi lingkungan , pencahyaan,
kebisingan, suhu, tempat tidur)
4. Jelaskan tidur cukup selama sakit
5. Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur
(nyeri akut,sering berkemih, temperature)
6. Ciptakan suasana nyaman
7. Anjurkan klien untuk membatasi asupan cairan
pada malam hari dan berkemih sebelum tidur
8.
24/9/19 1 S:
14.00 - Klien mengatakan bekas operassai terasa nyeri
mulai berkurang
- Klien mengatakan nyeri sangat mengganggu
- P : nyeri saat bergerak FETI
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada abdomen bekas operasi
S : nyeri skala 5
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- TD : 150/85 mmHg,
- HR : 84 x/menit,
- RR : 22 x/menit.
- S: 36 oC
- klien hanya terbaring ditempat tidur
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak lemah
- Klien tampak menangis
A: Masalah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
3. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
5. Kurangi faktor presipitasi nyeri
6. Pilih dan ajarkan penanganan nyeri non
farmakologi : tarik nafas dalam dan
mendengarkan murotal
7. Pantau TTV klien
8. Kolaborasi pemberian analgetik
2 S:
- Klien mengatakan jika bergerak bekas operasi
terasa nyeri FETI
- Klien mengatakan jika dirinya baru bisa miring
sedikit dan tidak lama karena masih terasa nyeri
- Klien mengatakan sudah berusaha untuk bisa
duduk
O:
- Klien tampak lemah
- Klien tampakmeringis kesakitan jika bergerak
- Klien tampak dibantu keluarga untuk aktifitasnya
ditempat tidur
- Klien tampak sudah bisa duduk
A: Masalah sebagian teratasi
P:Lanjutkan intrvensi
1. Kaji tingkat kemampuan klien untuk
mobilisasi
2. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
3. Anjurkan ambulasi dengan miring kanan dan
miring kiri
4. Anjurkan ambulasi dengan duduk
5. Anjurkan ambulasi dengan berjalan
6. Monitor ttv sebelum dan sesudah memulai
mobilisasi
7. Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
8. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
9. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas sehari-hari
10. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai
dengan kemampuan
S:
3 - Klien mengatakan sudah bisa tidur lama
- Klien mengatakan tidur masih kadang terbangun
karena terasa nyeri pada daerah yang dioperasi
O:
- Mata tampak sayu FETI
- Kantung mata tampak hitam
- Mata tampak mengantuk
- Klien tampak sering menguap
A: Masalah sebagian teratasi
P: Lanjutkan Intervensi
1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
3. Modifikasi lingkungan , pencahyaan,
kebisingan, suhu, tempat tidur)
4. Jelaskan tidur cukup selama sakit
5. Kaji faktor yang menyebabkan gangguan tidur
(nyeri akut,sering berkemih, temperature)
6. Ciptakan suasana nyaman
7. Anjurkan klien untuk membatasi asupan cairan
pada malam hari dan berkemih sebelum tidur
25/9/19 1 S:
07.00 - Klien mengatakan bekas operasi sudah sangat
berkurang
- Klien mengatakan nyeri mulai bisa tertangani FETI
- P : nyeri saat bergerak
Q : nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri pada abdomen bekas operasi
S : nyeri skala 2
T : nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak menahan nyeri
- TD : 157/85 mmHg,
- HR : 88x/menit,
- RR : 20 x/menit.
- S: 36 oC
- klien tampak lebih rileks
- klien tampak nyaman
- klien tidak lagi meringis kesakitan
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
2 S:
- Klien mengatakan jika bergerak bekas operasi
terasa nyeri FETI
- Klien mengatakan sudah mulai bisaa berjalan
O:
- Klien tampak sudah bisa mobilisasi berjalan
- Klien tampak mobilisasi tanpa nyeri yang berarti
- Klien tampak berusaha untuk mobilisasi mandiri
A: Masalah teratasi
P:hentikan intervensi
3 S:
- Klien mengatakan sudah bisa tidur lama
- Klien mengatakan tidur nyenyak meski kadang
masih suka terbangun FETI
O:
- Klien tampak segar
- Klien tampak lebih baik
- Klien tampak tidur cukup
- Klien tampak tidak mengantuk
A: Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi