Anda di halaman 1dari 13

Nama : Aulia Rahmadhani

Nim : 1902024

Prodi : S1 Ilmu Keperawatan/4B

Mata Kuliah : BLS 2

Elektrokardiogram (EKG)

1.Konsep Elektrokardiogram (EKG)

a.Pengertian Elektrokardiogram(EKG)

Elektrokardiogram atau EKG adalah sebuah tes untuk mengevaluasi kesehatan jantung, termasuk


mengetahui dan mengukur apakah detak jantung seseorang normal atau tidak. Tes EKG ini
dilakukan menggunakan mesin pendeteksi impuls listrik yang bernama elektrokardiograf

Elektrokardiografi (EKG) atau Electrocardiography (ECG) merupakan suatu alat yang digunakan
untuk merekam sinyal biologi yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas listrik jantung . Sinyal
ini diambil dengan cara memasangkan elektroda pada titik tertentu pada bagian tubuh pasien.
Hasil rekaman EKG mempunyai bentuk yang spesifik sehingga dapat dijadikan sebagai acuan
untuk menentukan kondisi kesehatan jantung seseorang oleh dokter ahli jantung. Sinyal EKG
mempunyai tegangan sampai 0,3mV dan rentang frekuensi antara 0,03 – 100 Hz. Sinyal ini
dideteksi dan direkam menggunakan perangkat elektrokardiografi. Pada dasarnya EKG terdiri
dari banyak gelombang, yang tiap gelombang mewakilkan satu denyut jantung (satu kali aktifitas
listrik jantung)
b. Fisiologi Aktivitas Elektrik Jantung

Untuk memahami dan mampu menginterpretasikan gambaran elektrokardiografi (EKG) dengan


baik, kita harus memahami lebih dulu bagaimana fisiologi elektrik yang terjadi dalam jantung.
Berikut akan dipaparkan secara perlahan.

Jantung memiliki sistem konduksi mulai dari SA node sampai serat Purkinje. Dapat dilihat pada
gambar seperti berikut:

 Sinoatrial (SA) node: merupakan pacemaker dominan, terletak pada atrium kanan, dengan laju
intrinsik 60–100 denyut per menit. Ini yang dijadikan panduan detak jantung normal.
 Internodal Pathway: impuls langsung antara SA node dan AV node dan menyebar di sekitar otot-
otot atrium.
 Atrioventrikular (AV) node: bagian dari jaringan AV junction, yaitu sebagian jaringan
sekitarnya, dan terhubung dengan Bundle of His. Di AV node ini konduksi berjalan lambat
karena terdapat delay electrical impuls menuju ventrikel. Laju intriksi di AV node ini mencapai
40–60 denyut per menit.
 Bundle of His: terletak di atas septum interventrikel. Serat saraf ini terentang dari AV node ke
percabangan bundle tersebut.
 Left Bundle Branch: mengkonduksi impuls elektrik ke ventrikel kiri
 Right Bundle Branch: mengkonduksi impuls elektrik ke ventrikel kanan
 Sistem Purkinje: Di berkas cabang ini impuls akan disebarkan ke dinding ventrikel. Kecepatan
intrinsik mencapai 20–40 denyut per menit.
Selain itu terdapat 2 aktivitas utama elektrik jantung, yaitu depolarisasi dan repolarisasi. Untuk
lebih mudah memahaminya, dapat dilihat pada gambar berikut:

Terdapat 1 sel yang mengalami depolarisasi


Sel tersebut menimbulkan gelombang depolarisasi ke sel sebelahnya

Ketika semua sel terdepolarisasi, gelombang akan berhenti

Repolarisasi akan merestorasi polaritas dari tiap sel

Namun dalam tampilan makro, proses depolarisasi dan repolarisasi akan berlangsung progresif
dan simultan seperti gambar dibawah:
Elektrokardiograf (EKG) bekerja dengan mendeteksi aktivitas elektrik pada permukaan kulit.
Aktivitas elektrik jantung dapat diketahui dengan mengukur perbedaan voltase antar elektroda
lalu diamplifikasi dan ditampilkan dalam monitor.

Satu elektrode mewakili satu sudut pandang (arah) aktivitas jantung, sehingga beberapa
elektrode dapat menggambarkan aktivitas jantung secara menyeluruh.

2.Bagian Elektrokardiogram (EKG)

EKG standar memiliki 12 lead. Enam lead disebut “limb lead” karena ditempatkan di lengan
dan / atau kaki individu. Enam lead lainnya disebut “prekordial lead” karena ditempatkan pada
tubuh (prekordium) individu.

Ke enam limb lead disebut lead I, II, III, aVL, aVR dan aVF. Huruf “a” adalah singkatan dari
“augmented” dan merupakan kombinasi dari lead I, II dan III.
Enam prekordial lead disebut V1, V2, V3, V4, V5 dan V6.

Jenis-Jenis Elektrokardiogram

Terkadang, gangguan jantung tidak terdeteksi dengan pemeriksaan EKG biasa (standar). Hal ini
bisa terjadi karena gangguan tersebut hilang timbul, atau mungkin tidak muncul saat
pemeriksaan EKG biasa.Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa jenis pemeriksaan aktivitas
listrik jantung lain yang bisa dilakukan dan sedikit berbeda dengan pemeriksaan EKG biasa,
yaitu:

 Stress test
Stress test adalah pemeriksaan EKG yang dilakukan saat pasien beraktivitas di treadmill, baik
berjalan maupun berlari, atau mengayuh sepeda statis.

 Holter monitor

Holter monitor adalah pemeriksaan EKG untuk merekam aktivitas listrik jantung selama pasien
beraktivitas dalam 1–2 hari. Holter monitor merupakan monitor kecil yang dikalungkan di leher
dan dilengkapi elektroda yang ditempelkan di dada.

Pasien dapat beraktivitas seperti biasa ketika menggunakan holter monitor, asalkan elektroda dan
monitornya tetap kering. Selama menggunakan holter monitor, dokter akan meminta pasien
untuk mencatat segala aktivitas yang mengakibatkan perubahan aktivitas listrik jantung.

 Event monitor

Event monitor adalah alat yang serupa dengan holter monitor. Bedanya, event monitor merekam
aktivitas listrik jantung selama beberapa menit ketika gejala gangguan jantung muncul. Event
monitor dapat digunakan dalam jangka waktu hingga 1 bulan.

3.Interpretasi Elektrokardiogram Normal

1. Gelombang : Defleksi positif atau negatif dari garis dasar menunjukan peristiwa listrik tertentu.
Gelombang pada EKG diantaranya gelombang P, gelombang Q, gelombang R, gelombang S,
gelombang T dan gelombang U.
2. Interval : Waktu antara dua peristiwa EKG yang spesifik. Interval yang biasanya diukur pada
EKG adalah interval PR, interval QRS (disebut juga durasi QRS), interval QT dan interval RR.
3. Segmen : Panjang antara dua titik spesifik pada EKG yang seharusnya berada pada amplitudo
garis dasar (tidak negatif atau positif). Segmen pada EKG adalah PR segmen, ST segmen dan TP
segmen.
4. Kompleks : Kombinasi beberapa gelombang yang dikelompokan bersama. Satu-satunya
kompleks pada EKG adalah QRS Kompleks.
5. Poin : Hanya ada satu poin dalam EKG yang disebut Poin J atau titik J yang merupakan titik
dimana QRS Kompleks berakhir dan ST segmen dimulai.

4. Menghitung Heart Rate

Salah satu cara mudah dan cepat dalam mengukur ventrikel rate atau laju ventrikel adalah
dengan memeriksa RR Interval – yaitu, jarak antara dua gelombang R berturut-turut – dan
menggunakan skala standar untuk menemukan angka tersebut.

1. Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh hanya 1 kotak besar, maka kecepatannya
adalah 300 bpm (denyut per menit).
2. Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh 2 blok besar, maka laju ventrikel adalah 150
bpm.
3. Jika 2 gelombang R berturut-turut dipisahkan oleh 8 kotak besar, maka kecepatannya adalah 37
bpm. 
Penjelasan bergambar dari metode ini ditunjukan dibawah ini.

Cara cepat lain untuk menghitung heart rate adalah dengan menghitung jumlah QRS Kompleks
dan dikalikan dengan 6, maka beat per minute (bpm) dapat diketahui.

Kenapa dikali 6? Karena standar EKG 12-Lead adalah 10 detik. Sedangkan 10 detik dikali 6
sama dengan 60 detik atau 1 menit. Metode ini digunakan ketika QRS Kompleks tidak teratur,
seperti pada fibrilasi atrium yang dalam hal ini Interval RR dapat bervariasi.

5.Langkah-Langkah Membaca Interpretasi Ekg

Untuk membaca EKG perlu kita ketahui standar dalam pembacaan. Kecepatan perekaman
standar yaitu 25 mm/detik.
Interpretasi EKG dapat mudah dilakukan secara sistematis dengan menyebutkan komponen-
komponen sebagai berikut:
 Ritme
 Laju
 Morfologi gelombang P
 Interval PR
 Kompleks QRS
 Segmen ST
 Gelombang T
 Interval Qt
 Kelainan yang ada: misal infark, LVH, RVH, RBBB, LBBB, dll.
Ritme: lihat Lead II panjang
 reguler dan ireguler, lihat interval P-P atau R-R, bila sama berarti reguler. Gunakan kertas
kosong untuk menandai interval P-P atau R-R.
 reguler: interval konsisten
 regularly irreguler: terdapat pola iregular yang berulang
 ireguler: tidak ada pola sama sekali
Laju: lihat Lead II panjang. Ada 3 metode:
 300 dibagi jumlah kotak besar R-R
 1500 dibagi jumlah kotak kecil antara R-R
 Hitung jumlah gelombang QRS dalam 6 detik (1 detik ada 5 kotak besar), kemudian dikalikan 10
(metode ini untuk sinus aritmia saja). Atau jika memungkinkan hitung R-R dalam 60 detik.
 rate normal 60–100 denyut per menit
 bradikardia itu <60 denyut per menit takikardia itu >100 denyut per menit
Morfologi Gelombang P: liat Lead II panjang, gelombang P selalu positif (menghadap atas)
 normal /\
 berlekuk /\/\ = dilatasi atrium kiri
 runcing tinggi /\ = dilatasi atrium kanan
 inversi \/ = dilatasi atrium kiri
 jika tidak ada gelombang P, artinya irama junctional atau ventrikular
Interval PR: liat Lead II
 normal: 0,12–0,20 detik (3–5 kotak kecil) dan konstan
Kompleks QRS: liat Lead I, aVF, dan Lead II
 Axis: liat Lead I dan lead aVF, tentukan resultan “arah gaya”-nya, normal bila -300 sampai
+1100 namun bila sudah Lead I dan aVF positif sudah pasti normo axis
 Durasi: liat Lead II
 kurang dari 0,10 detik (kecuali bila ada gangguan konduksi intraventrikel)
Interval QT: Jarak dari awal QRS ke akhir gelombang T.
 Jika ada maka liat aja dari bacaan analisis EKG, normalnya 0.3–0.44 detik, atau kurang dari
setengah interval R-R. QTc interval yaitu QT/akar dari R-R interval.

6. Kelainan Pada Hasil Ekg


a. Infark Miokard
Lihat segment ST, gelombang Q, dan gelombang T

Segmen ST: lihat lead yang berdekatan. Elevasi bermakna bila:


 elevasi ≥ 1 kotak kecil pada sadapan ekstremitas
 elevasi ≥ 2 kotak kecil pada sadapan prekordial di dua atau lebih sadapan yang menghadap
daerah anatomi jantung yang sama
 Lokasi Infark, ada beberapa yaitu:
 Anterior = V3, V4
 Anteroseptal = V1, V2, V3, V4
 Anterior ekstensif = I, aVL, V2-V6
 Anterolateral = I, aVL, V3, V4, V5, V6
 Inferior = II, III, aVF
 Lateral = I, aVL, V5, V6
 Septum = V1, V2
 Posterior = V7, V8, V9
 Ventrikel Kanan = V3R, V4R
Gelombang Q patologis: menunjukkan adanya infark lama
 gelombang Q berdurasi 0.04 detik
 dalamnya minimal 1/3 tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama
Gelombang T: normalnya <5 mm pada lead ekstremitas atau <10 mm pada lead prekordial.
Curigai adanya infark akut bila ada tall-T (infark fase hiperakut) atau T wave inverted (infark
fase akut lanjutan).

b. Pembesaran Atrium
Pembesaran Atrium Kiri:
 durasi P > 11 detik
 gelombang P berlekuk/notched di lead I, II, aVL, disebut P mitral
 gelombang P bifasik di lead V1 dengan inversi lebih dominan
Pembesaran Atrium Kanan:
 gelombang P tinggi > 2.5 mm di lead II, III, aVF, disebut P pulmonal
 gelombang P bifasik di lead V1 dan dominan defleksi positif
c. Hipertrofi Ventrikel
 Hipertrofi Ventrikel Kiri: tinggi gelombang R di aVL ≥ 11 mm, atau tinggi gelombang R di V5
atau V6 > 27 mm, atau dalamnya gelombang S di V1 + tinggi gelombang R di V5 atau V6 > 35
mm
 Hipertrofi Ventrikel Kanan: deviasi aksis ke kanan, gelombang R tinggi disertai depresi segment
ST dan T terbalik di lead II, III, aVF, atau gelombang R tinggi di lead V1, rasio R/S > 1 atau
durasi R > 0.03 detik

d. Blok Berkas Cabang


 Right Bundle Branch Block (RBBB): pola rSR’ di lead aVR dan V1 = kuping kelinci,
gelombang S lebar (durasi ≥ 0.04 detik) dan tumpul (slurred) di lead I, aVL, V5, dan V6, durasi
kompleks QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10–0.12 detik (blok tidak komplit)
 Left Bundle Branch Block (LBBB): kompleks QRS lebar dan bertakik (berbentuk huruf M) di
lead I, aVL, V5, dan V6, tidak dijumpai gelombang Q di lead I, V5, dan V6, kadang disertai
depresi segment ST dan gelombang T inversi di sadapan I, aVL, V5, dan V6, durasi kompleks
QRS > 0.12 detik (blok komplit) atau antara 0.10–0.12 detik (blok tidak komplit

e. Sindrom Long/Short QT
 Long QT: interval Qtc (corrected QT) >0.44 dianggap abnormal
 Short QT: interval Qtc (corrected QT) ≤ 0.30 dianggap abnormal

f. Ventricular Extra Systole (VES) atau Premature Ventricular Complex (PVC)


 Uniformis atau multiformis
 R on T: gelombang R dari PVC jatuh pada gelombang T denyutan sebelumnya
 Berpasangan (couplet)
 Bigeminal: 1 PVC di antara 2 kompleks QRS
 Trigeminal: 1 PVC di antara 3 kompleks QRS
 Quadrigeminal: 1 PVC di antara 4 kompleks QRS

g. Blok AV (kuncinya lihat interval PR)


Derajat 1:
 interval PR >0.20 detik namun konstan/tetap
Derajat 2:
 Tipe 1: interval PR semakin lama makin panjang sampai suatu saat ada P yang tidak diikuti
QRS. Pada tipe ini blok terjadi di nodus AV
 Tipe 2: interval PR konstan namun tidak diikuti QRS. Pada tipe ini blok terjadi pa da berkas
cabang
Derajat 3:
 interval P-P konstan namun QRS jalan sendiri. Pada tipe ini tidak ada hantaran sama sekali dari
atrium ke ventrikel

7. Gambar Ekg Pada Kondisi Lain

a. Pacu jantung: adanya spike. Bila ada 1 berarti terpasang di salah satu chamber
[atrium kanan (akan terlihat spike diikuti gelombang P) atau ventrikel kanan
(spike diikuti QRS)]. Bisa terdapat 2 spike bila terpasang di 2 chamber dan
berjalan secara simultan menyerupai fisiologis jantung normal.
b. Efek Obat Digitalis: adanya depresi segmen ST asimetris berbentuk sekop,
pemendekan interval QT, pemanjangan PR, gelombang T datar atau inverted.
c. Hiperkalemia: gelombang T tinggi, kalau kalium >8 bisa asistol.
d. Hipokalemia: depresi segmen ST, pemanjangan interval QT, flat-T, serta muncul
gelombang U.
e. Hipokalsemia: pemanjangan interval QT, segmen ST mendatar dan bertambah
lebar.
d. Hiperkalsemia: pemendekan interval QT dan segmen ST memendek
e. Perikarditis: sinus takikardia dengan elevasi segmen ST difus hampir di semua
sadapan, dan ada depresi segmen PR di lead II.
f. f.Emboli paru akut: adanya hipertrofi ventrikel kanan, adanya pola S1Q3T3 (S
lebar di lead I, adanya gelombang Q dan T inverted di lead III. Sinus takikardia,
mungkin ada RAD, RBBB.
g. q.Kelainan SSP: kelainan berupa stroke non-hemoragik atau perdarahan
subarachnoid, yakni terdapat sinus bradikardia, inversi gelombang T difus yang
dalam dan lebar, gelombang U menonjol.
h. h.PPOK: dilatasi atrium kanan dan hipertrofi ventrikel kanan, deviasi aksis ke
kanan, kompleks dengan amplitudo rendah.

8. Kesimpulan
EKG merupakan alat yang sangat baik untuk mendeteksi kelainan jantung. Kesalahan dalam
posisi elektrode dapat menyebabkan kesalahan interpretasi. EKG normal tidak dapat
mengeksklusi penyakit jantung. Tatalaksana penyakit jantung tidak semata melihat EKG
namun lebih melihat kepada tanda dan gejala klinis pasien yang kita hadapi.
9. Daftar Pustaka
https://www.nerslicious.com/interpretasi-ekg/
Chou’s Electrocardiography in Clinical Practice: Adult and Pediatric, Sixth Edition,
Saunders, Philadelphia, 2008.
Surawicz B et al. ACC/AHA recommendations for the standardization and interpretation of
the electrocardiogram. Circulation. 2009;119:e235-240.
10.Contoh Soal EKG
1.) Irima Sinus Aritmia adalah …
a. Tidak teratur
b. Teratur
c. Tidak ada
d. Normal
2. )Berapakah nilai normal lebar QRS kompleks?
a. 0,05 - 0,15 detik
b. 0,06 - 0,11 detik
c. 0,06 - 0,10 detik
d. 0,06 - 0,05 detik
3.)Laki-laki 30thn dtng dgn keluhan nyeri pada ulu hati.keluhan ini dirasakan tiba-tiba
saat bermain bulu tangkis, disertai keringat dingin,mual,dan lemas badan 3 jam lalu.PFdidapatka
n kesadaran compos mentis,TD 110/70mmHg,nadi 104x/menit,JVP tidakmeninggi,hepatojugular
refleks negatif,batas jantung normal,S1-S2 redup,S3 ridak ada,ronkitidak ada.Lab didapatkan
troponin T meningkat,ckmb meningkat,GDS 180,HDL 23,LDL172.EKG ditemukan elevasi
segmen ST di lead II-III dan avF.apakah penyebab ulu hati yg paling tepat?
a.gastritis 
b.angina tidak stabil
c.angina stabil
d.STEMI
e.NSTEMI
4.) Seorang pria berusia 50 tahun datang dengan ke ugd dengan keluhan nyeri dadasebelah kiri
seperi tertindih beban sifatnya menjalar sampai lengan,riwayat merokoksejak remaja,tekanan
darah 160/100 mmhg,dari pemeriksaan ekg di dapatka iramasinus,regular,HR 88
kali/menit,elevasi segmen ST di lead II ,III AVF. Diagnosis ?
a. infark miokard anterior
 b. infark miokard anteroposteriol
c. infark miokard septal
d. infark miokard inferior
e. infark miokard lateral
5.) Wanita 45 tahun dating ke UGD dengan keluhan nyeri dada, sesak napas dan berdebar-
debar.Setelah dilakukan EKG didapatkan gambaran (Ilustrasi):Diagnosis?
a. Atrial Flutter 
b. Atrial Fibrilasi
c. Torsades de Pointes
d. Ventrikuler Fibrilasi
e. Venrikuler Takikardi

Anda mungkin juga menyukai