Interprestasi ELEKTROKARDIOGRAFI
Normal
Muatan listrik
Keadaan sel otot Di luar sel Di dalam
sel
Istirahat / repolarisasi Positip Negatif
Depolarisasi Negatif Positif
Proses Aktivasi Jantung
Arah Defleksi
Arah impuls Arah defleksi
Menuju Elektroda (positif) Ke atas (positif)
Karakteristik EKG :
Arah gelombang P normal :
Selalu positif di II dan selalu negatif di aVR.
Tinggi : kurang dari 3 mm (2,5 mm)
Durasi ( lebar ): kurang dari 3 mm (0,10 detik)
Kepentingan :
1. Menandakan adanya aktivitas atrium
2. Menunjukkan arah aktivitas atrium
3. Menunjukkan tanda-tanda hipertrofi atrium
GELOMBANG Ta
Menggambarkan proses repolarisasi
atria, gelombang ini biasanya tidak
tampak karena terlalu kecil dan tertutup
oleh kompleks QRS.
GELOMBANG Q
DEFLEKSI KE BAWAH YANG PERTAMA KOMPLEKS QRS
Kepentingan :
Menunjukkan adanya nekrosis miokard (infark
miokard)
Gelombang Q pada sandapan aVR : normal
GELOMBANG R
Adalah defleksi positif pertama kompleks QRS
Amplitudo normal :
< 10 mm di sandapan dada
< 5 mm di sandapan ekstremitas
Minimum 1 mm
Abnormal :
1. Menandakan adanya iskemia/ infark
2. Menandakan adanya kelainan elektrolit
GELOMBANG U
Asal usulnya tidak diketahui dan paling jelas
terlihat di sandapan dada V1 - V4
Normal :
- kurang dari 2 mm
- Selalu lebih kecil dari gelombang T di sandapan II
Abnormal :
Bila amplitudo U > 2 mm atau >T, menandakan
adanya hipokalemia
Gelombang U yang terbalik terdapat pada iskhemia
dan hipertrofi
INTERVAL PR
Menggambarkan waktu mulai dari depolarisasi
atria sampai onset depolarisasi ventrikel
1. Atria : 75 x/menit
2. Simpuls AV : 60 x/menit
3. Berkas His : 50 x/menit
4. Serabut Purkinye & otot ventrikel : 30-
40 x/menit
PACE-MAKER NORMAL = simpul SA :
Rate : 70 – 80 x/menit
Konsep Vektor pada
Elektrokardiografi
Gaya listrik mempunyai besar dan arah : vektor
Vektor dinyatakan dengan anak panah
Arah anak panah menunjukkan arah vektor
Panjang anak panah menunjukkan besar vektor
P, QRS dan T merupakan vektor ruang : selalu
berubah besar dan arahnya
Sistem Sumbu ( Aksis )
Untuk vektor ruang dipakai sistem sumbu ruang
Terdiri dari 3 buah bidang yang saling tegak lurus :
horizontal ( H ), Frontal ( F ) dan Sagital ( S )
Cukup dipakai 2 bidang saja : H dan F
Sandapan pada bidang frontal : I,II,II, aVR, aVL,
aVF
Sandapan pada bidang horizontal : V1-V6
Aksis pada Bidang Frontal
Penelitian menunjukkan : letak sumbu-sumbu
sebagai berikut :
0 = pusat jantung
I = garis mendatar 0 derajat
II = membuat sudut 60 dengan I, searah
jarum jam yaitu + 60 derajat
III = + 120 derajat
aVR = - 150 derajat
aVL = - 30 derajat
aVF = + 90 derajat
Aksis pada Bidang Horizontal