Definisi
Rekaman grafik potensial listrik yang dihasilkan oleh
jaringan jantung
Prinsip
Cairan tubuh dapat menghantarkan sinyal listrik jantung
dengan mudah ke segala arah
Kekuatan sinyal listrik akan membesar sesuai dengan
potensial listrik jantung
Potensial listrik jantung dipicu pace maker utama (SA node/
nodus sinus) dirambatkan ke miokardium
1.
2.
3.
Elektrofisiologi Otot
Jantung
Keadaan sel otot
Istirahat /
repolarisasi
Depolarisasi
Muatan listrik
Di luar Di dalam
sel
sel
Positip
Negatif
Negatif
Positif
Arah Defleksi
Arah impuls
Menuju Elektroda
(positif)
Menjauhi Elektroda
(negatif)
Menuju kemudian
menjauhi Elektroda
Arah defleksi
Ke atas (positif)
Ke bawah
(negatif)
Bifasik
.
21/12/16
nAnA-EKG
21/12/16
SANDAPAN BIPOLAR
( SANDAPAN STANDART )
SANDAPAN UNIPOLAR
Untuk mendapatkan sandapan unipolar, gabungan sandapan
I, II, dan III disebut Terminal Sentral dan dianggap
berpotensial nol. Potensial suatu elektroda yang
dibandingkan dengan terminal sentral akan mendapat
potensial mutlak, hal ini disebut sandapan unipolar.
1. Sandapan ekstremitas unipolar (augmented
Unipolar Limb Lead)
aVR = Potensial RA
aVL = Potensial LA
aVF = Potensial LF
*augmented = diperkuat
2. Sandapan prekordial
V1, V2, V3, V4, V5 dan V6
Sandapan ekstremitas
unipolar
Triaxial
reference system
21/12/16
Gelombang EKG
CATATAN :
Interval EKG
R-R: interval antara dua puncak R
PP: interval antara dua permulaan P
P-R: interval awal P sampai awal QRS (0,12-0,20)
Depolarisasi atrium
Keterlambatan di AV node
Perjalanan impuls ke bundle of His
QRS: interval dari awal Q sampai akhir S (<0,10)
VAT: interval dari awal Q sampai puncak R(<0,05)
Q-T: Interval dari awal Q sampai akhir T(<0,43)
Segmen EKG
PR segment: dari akhir P s/d awal QRS
- Keterlambatan impuls di AV Node
ST segment: akhir QRS (J point) s/d awal T
Menunjukkan waktu dimana kedua ventrikel dalam keadaan
aktif sebelum dimulainya repolarisasi
- Panjang waktu ST segmen 0,05-0,15 dtk
- Normal isoelektris, atau 1 mm diatas (elevasi) atau 1 mm
dibawah (depresi)
- Untuk mengetahui adanya keterlambatan repolarisasi
ventrikel setelah depolarisasi ventrikel tuntas
Injury current: menyebabkan ST segment elevasi atau
depresi
GELOMBANG
P
PR interval
Adalah waktu yang diperlukan dari permulaan
depolarisasi atrium sampai permulaan depolarisasi
ventrikel
Normal: 0,12-0,20 detik, dihitung dari permulaan P
sampai permulaan QRS
ST segmen
Yaitu interval antara akhir QRS sampai permulaan T
Menunjukkan waktu dimana kedua ventrikel dalam
keadaan aktif sebelum dimulainya repolarisasi
Panjang waktu ST segmen 0,05-0,15 dtk
Normal isoelektris, atau 1 mm diatas (elevasi) atau 1
mm dibawah (depresi)
GELOMBANG
T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel
Arah normal :
- Sesuai dengan arah gelombang utama kompleks QRS
- Positif di sandapan II
Amplitudo normal :
< 10 mm di sandapan dada
< 5 mm di sandapan ekstremitas
Minimum 1 mm
Abnormal :
1. Menandakan adanya iskemia/ infark
2. Menandakan adanya kelainan elektrolit
INTERPRETASI EKG
URUTAN
1. Frekuensi (rate)
2. Irama (rhythm)
3. Posisi jantung (axis)
4. Bentuk, durasi dan
voltase
a. gel P
b. PR segmen
c. PR interval
d. QRS kompleks
1. Gel Q
2. Gel R
3. Gel S
4. J point
e. ST interval
f. ST segmen
g. gel T
h. gel U
5. Garis isoelektrik
6. Kelainan EKG
7. KESIMPULAN
8. KETERANGAN
IRAMA JANTUNG
Sistim konduksi jantung yang normal
Dalam keadaan normal, impuls dibentuk oleh
pace-maker di simpul SA kemudian melalui
INTERNODAL ATRIAL PATHWAY simpuls
AV berkas His cabang berkas kanan & kiri
serabut Purkinye mengaktifkan serabut otot
ventrikel.
PACE-MAKER JANTUNG
Pace-maker jantung normal ialah simpul SA dengan
frekuensi : 70-80 x/menit.
Di samping itu terdapat pula beberapa PACE MAKER
POTENSIAL, yaitu :
1. Atria
: 75 x/menit
2. Simpuls AV
: 60 x/menit
3. Berkas His
: 50 x/menit
4. Serabut Purkinye & otot ventrikel : 30-40 x/menit
PACE-MAKER NORMAL = simpul SA :
Rate : 70 80 x/menit
I = +4
III = -3
II = +1
II = I + III
+1= (+4) + (-3)
Axis jantung -15
..
Clockwise rotation
Dari arah kaki
PRAKTIKUM
dr. AnnisaHasanah, M.Si
Laboratorium Ilmu Faal
FK UMM
INTERPRETASI EKG
URUTAN
1. Irama
2. Frekuensi
3. Posisi jantung
4. Bentuk, durasi dan
voltase
a. gel P
b. PR segmen
c. PR interval
d. QRS kompleks
1. Gel Q
2. Gel R
3. Gel S
4. J point
e. ST interval
f. ST segmen
g. gel T
h. gel U
5. Garis isoelektrik
6. Kelainan EKG
7. KESIMPULAN
8. KETERANGAN
54
R-R interval
P-P interval
55
HARGA NORMAL
RR interval
1. Jarak 2 gel R berturutan
2. Untuk menentukan frekuensi jantung (HR)
bila reguler gunakan rumus :
60
1500
HR
HR
60
20 xRR int det
20 1
1500
20 xRR int mm
20 1
56
HARGA NORMAL
PR interval
1. Mengukur konduksi dari SA ke AV
2. Awal gel P awal QRS
3. 0.12 0.20 det (kadang sampai 0.22 det)
QRS kompleks
1. Mengukur waktu depolarisasi ventrikel
2. Awal Q akhir S
3. Frontal 0.10 det, prekordial V2, V3 sampai 0.11
det
VAT (Ventricular Activating Time)
1. Awal Q sampai puncak R
2. Waktu melintasi miokard dari endokard ke epikard
3. V1-2 0.03 det dan V5-6 0.05 det
57
CONTOH :
Mr.X
58
I =3
aVF = 12
arc tg = 12/3
= anti tg 12/3
= 75
59
Transitional Zone
terletak di V3
R/S=1
60
PRAKTIKUM
5 RR int = 100 mm
, irama Sinus
61
( Persamaan Kirchoff )
62
63
64
Selamat
Praktikum
65