Anda di halaman 1dari 100

INTERPRETASI EKG

Purwo Suwignjo
• Menggunakan alat
monitor listrik
jantung

• Pasien direkam
dalam kondisi
aktivitas normal

• Bertujuan menilai
gangguan hantaran
listrik jantung
• Menggunakan alat
monitor listrik
jantung

• Pasien direkam
dalam kondisi
aktivitas dengan
pembebanan

• Bertujuan menilai
gangguan hantaran
listrik jantung
EKG ( Elektrokardiogram )
 Grafik yang merekam perubahan potensial
listrik jantung
 Rekaman aktifitas listrik jantung, tidak
mengukur fungsi mekanik jantung
 Tidak merekam seluruh aktifitas listrik jantung,
yang direkam hanya aliran yang ditransmisikan
ke area dimana elektroda ditempatkan
SANDAPAN EKG ( ECG LEADs)
Untuk perekaman standar, 12 Lead
 Tiga buah bipolar Standard lead ( I, II, III )
 Tiga buah unipolar Limb Lead ( aVR, AVL,
aVF )
 Enam buah unipolar Chest Lead ( V1-V6 )
SANDAPAN EKG ( ECG LEADs)
Untuk perekaman standar, 12 Lead
 Tiga buah bipolar Standard lead ( I, II, III )
 Tiga buah unipolar Limb Lead ( aVR, AVL,
aVF )
 Enam buah unipolar Chest Lead ( V1-V6 )
SANDAPAN BAKU BIPOLAR
SANDAPAN EKSTERMITAS
UNIPOLAR
• Menggunakan alat
monitor listrik
jantung

• Pasien direkam
dalam kondisi
istirahat / baring

• Bertujuan menilai
gangguan hantaran
listrik jantung
4th intercostal space
Einthoven’s Triangle !

- I +
- -

II III

Three wire systems The mechanics


SANDAPAN DADA UNIPOLAR
Merupakan rekaman potensial
dari satu titik di permukaan
dada.

V1 : ICS IV garis sternal kanan.


V2 : ICS IV garis sternal kiri.
V3 : antara V2 dan V4.
V4 : ICS V garis midklavikular kiri.
V5 : Setinggi V4 garis aksilaris
anterior kiri.
V6 : Setinggi V4 garis aksilaris
media kiri
SANDAPAN DADA UNIPOLAR (Lanjutan...)
Lead ekstremitas memotret jantung dengan arah vertikal
Lead dada memotret jantung dengan arah horizontal
SYARAT EKG LAYAK BACA
 Identitas pasien ( Nama, umur, Tanggal , jam
perekaman, serta nama pemeriksa )
 Kalibrasi ( Standar 1 mv ) bila tidak standar harus di
tuliskan
 Kecepatan ( standar 25 mm/ detik ) bila tidak standar
harus dituliskan
 Kabel terpasang benar
Kertas EKG

Kotak kecil :
1mm x 1mm

Kotak besar :
5mm x 5mm

Kecepatan kertas:
25mm/dtk

Garis horizontal:
Tiap 1 mm= 1/25 = 0.04
dtk

Garis vertikal:
Tiap 1mm= 0.1mV
Gambaran EKG Normal

12-Dec-05 7
Irama Normal  IRAMA SINUS
Impuls berasal dari SA Node

Kriteria irama sinus = Normal Sinus rhythm


 Irama teratur
 HR : 60 - 100 X/menit
 Gelombang P normal (P : QRS = 1 : 1)
 Interval PR normal (0,12 - 0,20 detik )
Gelombang QRS normal (0,06 - 0,12 detik )
Semua gelombang sama
GELOMBANG P
Gambaran yang ditimbulkan
oleh depolarisasi atrium

Normal

Tinggi : < 0,3 mvolt


Lebar : < 0,12 detik
Selalu positif di L II
Selalu negatif di aVR

Kepentingan

Mengetahui kelainan di Atrium


Interval PR
Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS
Waktu yang diperlukan untuk menyebarkan impuls dari SA Node
sampai serabut ventrikel ( Depolarisasi atrium )

Normal :
0,12 - 0,20 detik

Kepentingan :
Kelainan sistem
konduksi
Gelombang Q
 Menggambarkan awal fase
depolarisasi ventrikel
 Lebar : < 0.04 detik
 Dalam : < 25% amplitudo gelombang
R atau  1/3 tinggi R

Kepentingan :
 Q : Menunjukkan adanya nekrosis
miokard,
disebut Q patologis
GELOMBANG QRS
Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel

Normal :
Lebar : 0,06 - 0,12 detik
Tinggi : Tergantung lead
Segmen ST
Diukur dari akhir QRS (dari titik J s/d awal gel T )

Normal : Isoelektris

Kepentingan :
Elevasi : injuri/infark akut,
Depresi: Iskemia,efek digitalis
Gelombang T

Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel


Nilai normal :
*  1 mV di lead dada
*  0,5 mV di lead ekstrimitas
* Minimal ada 0,1 mV

Kepentingan :
* Mengetahui adanya iskemia /
infark
* Kelainan elektrolit
INTERPRETASI EKG STRIP

• Tentukan iramanya… teratur/tidak

• Tentukan berapa HR / frekuensi

• Tentukan gelombang P  Normal/tidak

• Tentukan interval PR  Normal/tidak

• Tentukan gelombang QRS  Normal/tidak

• Interpretasi / Simpulkan
Irama Normal  IRAMA SINUS
Impuls berasal dari SA Node

Kriteria irama sinus = Normal Sinus rhythm


 Irama teratur
 HR : 60 - 100 X/menit
 Gelombang P normal (P : QRS = 1 : 1)
 Interval PR normal (0,12 - 0,20 detik )
Gelombang QRS normal (0,06 - 0,12 detik )
Semua gelombang sama
Lead 2

Heart Rate ?
Lead 2

8 x 2 = 16 x 10 = 160 bpm

Heart Rate ?
Reguler/ Irreguler ?
R R R R

HR/Frekuensi

 300 dibagi jumlah kotak besar R – R’


 1500 dibagi jumlah kotak kecil R – R’
 Ambil EKG Lead II panjang (6 detik), hitung jumlah kompleks QRS
kemudian kalikan 10
calibration pulse

1 mV = 10 mm
sweep speed 25 mm / sec

1
2
vertical axis
1 mm = 0.1 mV 0.04 0.08 0.12 0.16 0.20 3
4
1 2 3 4 5
each mm = 0.04 sec
each square = 1 mm
Diluar kriteria tadi
disebut

ARITMIA ( DISRITMIA)
 Gangguan pembentukan impuls

 Gangguan penghantaran impuls


ATRIAL

SUPR
A
VENT
RIKU
LAR
Sinus ritme

Sinus Bradikardi

Sinus Takikardia
Sinus ritme

Sinus Bradikardi

Sinus Takikardia
Sinus Aritmia

Sinus Arrest

Sinus Blok

2/15/13 46
PERBEDAAN SINUS ARREST dgn SA BLOCK

With SA Aress the R-R interval measurement is


greater than plus or minus 2 small boxes

With SA Block the R-R interval measurement is


within plus or minus 2 small boxes.
Sinus Ritme dengan SVES

Supra Ventricular Takikardi (SVT)


Atrial Flutter (AFL)

Atrial Fibrilasi (AF)


Junctional Ritme

Idioventrikuler Ritme
Sinus Ritme dengan VES Bigemini

Sinus Ritme dengan VES Trigemini


Sinus Ritme dengan VES Konsekutif

Sinus Ritme dengan VES Multifokal


Ventrikel Takikardi Monomorfik

Ventrikel Takikardi Polimorfik


Ventrikel Fibrilasi (VF) / Coarse

Ventrikel Fibrilasi (VF) / Fine


ARITMIA MENGANCAM JIWA /
kondisi HENTI JANTUNG
ASYSTOLE
__________________________

• EKG : Rate ( - ), gel P ( ± ) bila ada tanpa diikuti o/ QRS


komplek, Irama ( - )

• Tindakan :
– Pasien tidak sadar
– Segera lakukan tindakan BHD
– Gambaran di atas benar, nadi biasanya tidak teraba
VT (VENTRIKEL TACHIKARDIA)

Tindakan :
•Pasien bisa sadar atau tidak sadar
•Bila tanpa nadi biasanya pasien kejang
•Segera lakukan tindakan BHD bila nadi tidak teraba
•Gambaran di atas nadi biasanya teraba, bisa tidak
•Siapkan defibrillator dan troli emergensi
VF ( VENTIKEL FIBRILASI )
VF Kasar

VF Halus

Tindakan :
1. Biasanya pasien tak sadar dan mengalami kejang
2. Segera lakukan tindakan BHD
3. Gambaran di atas benar nadi biasanya tidak teraba
4. Siapkan defibrillator dan troli emergensi
PEA (PULSELESSE ELEKTRICAL ACTIVITY)

Tindakan

1. Pasientidak sadar
2. Segera lakukan tindakan BHD
3. Gambaran di atas benar nadi biasanya tidak
teraba
4. Siapkan troli emergensi
Langkah Interpretasi:

• R hythm
• R ate
• A xis
• H ypertrophy
• I schemia
• I nfacrt
AXIS
-90
Lead I Lead AVF
6
5 1

180 1 0 Lead I 2

2 3
4
3

4
+90
Lead 5
AVF

6
HIPERTROFI
LVH
RVH
ISKEMIA DAN INFARK
EVOLUSI EKG INFARK
UNSTABLE STEMI
ANGINA/NSTEMI
latihan
latihan
latihan
latihan

Anda mungkin juga menyukai