Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Dosen pengampu:

Rini Hayu Lestari, SST.,M.Kes

Oleh Kelompok 2:

1. Aulia Putri Sava.A (201503005)


2. Diyanatun Nuroniyah (201503008)
3. Shevia Nithalana (201503012)
4. Putri Jecisca Nindya.W (201503013)
5. Shinta Novitasari (201503014)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Asuhan Kebidanan Pada
Bayi Baru Lahir ini tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada bidang Dokumentasi Kebidanan. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang apa saja asuhan kebidanan yang bisa diberikan pada bayi
baru lahir bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Rini selaku dosen mata kuliah
Dokumentasi Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jombang , 06 November 2021

Kelompok 2
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................1

1.2 Tujuan.....................................................................................................................1

1.3 Manfaat...................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................1

2.1.................................................................................................................................2

2.2..................................................................................................................................2

2.2.1.......................................................................................................................2

2.2.2.......................................................................................................................3

2.3...................................................................................................................................

2.3.1.......................................................................................................................

2.3.2.......................................................................................................................

2.3.3.......................................................................................................................

BAB III PENUTUP.............................................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................

3.2 Saran.......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bayi baru lahir usia 0-28 hari (neonatus) merupakan generasi penerus yang
akan berperan penting di masa yang akan datang. Bayi yang sehat akan menjadi
modal utama dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif.
Untuk itu asuhan tidak hanya diberikan pada ibu saja , tetapi juga sangat diperlukan
asuhan kepada Bayi Baru Lahir (BBL). Masa bayi baru lahir atau yang disebut
neonatus merupakan masa yang rentan terhadap gangguan kesehatan dan merupakan
periode yang rawan bagi kelangsungan hidup kedepannya.
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari yang memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi
(penyesuaian dari kehidupan intrauteri ke kehidupan ekstrauteri) dan toleransi bagi
bayi baru lahir untuk dapat hidup dengan baik. Normalnya neonatus akan melalui
proses adaptasi karena adanya perubahan lingkungan dari intrauterin ke ekstrauterin
seperti adanya penyesuaian terhadap suhu lingkungan, pernafasan dan sistem
hepatika. Namun jika neonatus tidak dapat melakukan adaptasi dengan baik maka
neonatus akan mengalami keadaan patologi seperti hipotermi, gangguan pernafasan
dan ikterus yang merupakan penyebab AKN paling banyak di indonesia. Komplikasi
neonatus tersebut dapat terjadi karena beberapa hal.

1.2 Tujuan
1. Mampu memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir sesuai standar
layanan kebidanan dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan dengan metode tujuh langkah
varney

1.3 Manfaat
1. Mampu mengetahui konsep asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
2. Mampu memahami asuhan yang diberikan untuk bayi baru lahir
3. Mampu menerapkan tujuh langkah varney untuk pendokumentasian

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir

2.1.1 Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37- 42
minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada
batasan yang pasti.
Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan yang panjang dari
kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga
sangat di perlukan oleh bayi baru lahir (BBL).Walaupun sebagian besar proses
persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran
hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan persalinan baru dapat dikatakan berhasil
apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Memberikan asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian
esensial asuhan BBL.
Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap
mencapai 37 minggu dan sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu.

2.1.2 Perubahan Fisiologis Pada Bayi Baru Lahir (BBL)

A. Perubahan Adaptasi Sistem Pernapasan


Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam 30 detik sesudah kelahiran.
Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem saraf pusat dan
perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya. Frekuensi pernapasan
bayi baru lahir berkisar30-60kali/menit.
B. Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Dengan berkembangnya paru-paru, pada alveoli akan terjadi peningkatan
tekanan oksigen. Sebaliknya, tekanan karbondioksida akan mengalami
penurunan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan resistansi pembuluh
darah dari arteri pulmonalis mengalir ke paru-paru dan ductus arteriosus
tertutup.
C. Perubahan Termoregulasi dan Metabolik
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka bayi
akankehilangan panas melalui evaporasi, konveksi, konduksi, dan radiasi. Suhu
lingkunganyang tidak baik akan menyebabkan bayi menderita hipotermi dan
trauma dingin (coldinjury).
D. Perubahan Sistem Neurologis
Sistem neurologis bayi secara anatomik atau fisiologis belum berkembang
sempurna. Bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak terkoordinasi,
pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah terkejut, dan tremor
pada ekstremitas.
E. Perubahan Gastrointestinal
Kadar gula darah tali pusat 65mg/100mL akan menurun menjadi 50mg/100 mL
dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energi tambahan yang diperlukan neonatus
pada jam-jampertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak
sehingga kadar gula akan mencapai 120mg/100mL.
F. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6 kali
sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali dalam 24
jam.
G. Perubahan Hati
Dan selama periode neonatus, hati memproduksi zat yang esensial untuk
pembekuan darah. Hati juga mengontrol jumlah bilirubin tak terkonjugasi yang
bersirkulasi, pigmen berasal dari hemoglobin dan dilepaskan bersamaan dengan
pemecahan sel-sel darah merah.
H. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu masuk.
Imaturitasjumlah sistem pelindung secara signifikan meningkatkan resiko
infeksi pada periode bayibaru lahir.
2.1.3 Ciri- Ciri Bayi Baru Lahir
1. Berat badan 2500 - 4000gram.
2. Panjang badan lahir48 - 52cm.
3. Lingkar dada 30 - 38cm.
4. Lingkar kepala 33 - 35cm.
5. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira kira 180×/menit, kemudian
menurun sampai 120-140×/menit.
6. Pernafasan pada menit-menit pertama kira-kira 80x/menit, kemudian menurun
setelah tenang kira-kira 40×menit.
7. Kulit kemerah–merahan dan licin karena jaringan subkutan yang cukup terbentuk
dan diliputi vernixcaseosa, Kuku panjang.
8. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan),Testis
sudah turun (padal aki-laki).
10. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
11. Reflek moro sudah baik : bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan
seperti memeluk.
12. Refleks grasping sudah baik : apabila diletakkan suatu benda diatas telapak
tangan, bayi akan menggenggam atau adanya gerakan refleks.
13. Refleks rooting/mencari putting susu dengan rangsangan taktil pada pipi dan
daerah mulut sudah terbentuk dengan baik.
14. Eliminasi baik :urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekonium berwarna hitam kecoklatan.

2.1.4 Tes Apgar Score Untuk Bayi Baru Lahir


Apgar score atau nilai Apgar merupakan sebuah metode yang diperkenalkan
oleh Dr. Virginia Apgar pada tahun 1952. Metode ini berfungsi sebagai sebuah
metode sederhana yang bertujuan untuk menilai kondisi kesehatan bayi baru
lahir secara cepat sesaat setelah kelahiran. Skor dari tes Apgar dihitung dengan
cara menilai kondisi bayi baru lahir menggunakan 5 kriteria sederhana dengan
skala nilai nol, satu, dan dua. Skor dari kelima kriteria kemudian dijumlahkan
untuk menghasilkan angka 0 hingga 10. Adapun 5 kriteria yang di test untuk
mendapatkan skor Apgar sendiri mencakup:
1) Warna kulit (Appearance)
a. Skor 2 jika warna tubuh bayi kemerahan, ini merupakan warna tubuh bayi
yang normal.
b. Skor 1 jika warna tubuh normal, tetapi tangan atau kaki kebiruan.
c. Skor 0 bila seluruh tubuh bayi sepenuhnya berwarna keabu-
abuan, kebiruan, atau pucat.
2) Denyut jantung (Pulse)
a. Skor 2 berarti jantung bayi berdetak lebih dari 100 denyut per menit.
b. Skor 1 berarti jantung bayi berdetak kurang dari 100 denyut per menit.
c. Skor 0 berarti detak jantung tidak terdeteksi.
3) Respons refleks (Grimance)
a. Skor 2 berarti bayi meringis, batuk, atau menangis secara spontan dan
dapat menarik kaki atau tangan ketika diberi rangsang nyeri, seperti
cubitan ringan atau sentilan di kaki.
b. Skor 1 berarti bayi hanya meringis atau menangis hanya saat diberikan
rangsangan.
c. Skor 0 berarti bayi tidak menunjukkan respons sama sekali terhadap
rangsangan yang diberikan.
4) Tonus otot/keaktifan (Activity)
a. Skor 2 berarti bayi tampak bergerak aktif dan kuat.
b. Skor 1 berarti bayi bergerak, namun lemah dan tidak aktif.
c. Skor 0 berarti bayi tidak bergerak sama sekali.
5) Pernapasan (Respiration)
a. Skor 2 jika bayi menangis kuat dan dapat bernapas secara normal.
b. Skor 1 jika bayi menangis lemah disertai rintihan dan pola napas yang
tidak teratur.
c. Skor 0 jika bayi tidak bernapas sama sekali.

Setelah hal-hal di atas dinilai, maka nilai dari masing-masing aspek yang diperiksa
akan dijumlahkan dan diperoleh nilai total sebesar 0-10. Berikut ini adalah hasil
interpretasi Apgar score:

 Skor di atas 7 menandakan bahwa bayi dalam kondisi baik atau sempurna.
 Skor 5-6 menandakan Si Kecil kurang sehat atau bugar dan mungkin perlu
bantuan pernapasan.
 Skor di bawah 5 merupakan keadaan gawat pada bayi yang mengindikasikan
bahwa bayi membutuhkan resusitasi segera.
2.1.5 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
A. Pengertian Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan
saluran nafas, mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan), memantau tanda
bahaya, memotong dan mengikat tali pusat, melakukan IMD, memberikan
suntikan vitamin K1, memberi salep mata antibiotik pada kedua mata, memberi
imunisasi Hepatitis B, serta melakukan pemeriksaan fisik.

B. Asuhan Bayi Baru Lahir


1. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa
diberikan makanan atau minuman tambahan apapun dan menganjurkan
untuk sesering mungkin menyusui bayinya atau setiap 2 jam sekali ,
fungsinya penting bagi daya tahan tubuh dan pertumbuhan pada bayi ibu.
2. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan bayi terutama pada tali pusat
agar tidak terkena infeksi.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk menjaga kehangatan bayi.
4. Menganjurkan ibu menjaga hygiene bayi, jangan lupa mengganti popok
bayi
C. Pelayanan Kesehatan Neonatus.

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang


diberikan oleh tenaga kesehatan kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode
0 sampai dengan 28 hari setelah lahir.

a. Kunjungan neonatus ke-1 (KNI) dilakukan 6-48 jam setelah lahir,


dilakukan pemeriksaan pernapasan, warna kulit gerakan aktif atau tidak,
ditimbang, ukur panjang badan, lingkar lengan, lingkar dada, pemberian
salep mata, vitamin K1, Hepatitis B, perawatan tali pusat dan pencegahan
kehilangan panas bayi.

b. Kunjungan neonatus ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari ke-
7 setelah lahir, pemeriksaan fisik, melakukan perawatan tali pusat,
pemberian ASI eksklusif, personal hygiene, pola istirahat, keamanan dan
tanda-tanda bahaya.

c. Kunjungan neonatus ke-3(KN3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari ke-
28 setalah lahir, dilakukan pemeriksaan pertumbuhan dengan berat badan,
tinggi badan dan nutrisinya.

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir


Tanggal Pengkajian : Tanggal yang dicantumkan saat dilakukan pengkajian,seperti
mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien,
mengidentifikasi dan mengenali masalah-masalah yang dihadapi
klien, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan klien, mengidentifikasi
fisik, mental,sosial dan lingkungan klien.
Jam Pengkajian : Waktu yang dicantumkan saat dilakukan pengkajian,seperti
mengumpulkan informasi dan membuat data dasar klien,
mengidentifikasi dan mengenali masalah-masalah yang dihadapi
klien, mengidentifikasi kebutuhan kesehatan klien, mengidentifikasi
fisik, mental,sosial dan lingkungan klien
1. Pengkajian
A. Data Subjektif
a. Identitas Bayi :
Nama : Untuk mengetahui identitas bayi yang dikaji
Jenis Kelamin : Mengetahui jenis kelamin
Anak ke- : Mengetahui jumlah anak
Identitas Orang Tua

a) Nama : Untuk mengenal identitas istri dan suami (Handayani, 2017).


b) Usia : Wanita dianjurkan hamil pada rentan usia 20-35 tahun (Handayani, 2017).
c) Agama : Mengetahui keyakinan yang dianut oleh ibu (Handayani, 2017).
d) Suku atau Bangsa : Mengetahui adat budaya yang berlaku di masyarakat tersebut
(Handayani, 2017).
e) Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan (Handayani, 2017).
f) Pekerjaan : Mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi (Handayani, 2017).
g) Alamat : Mempermudah tenaga kesehatan untuk mengetahui dimana ibu tinggal
dan seberapa jauh jarak tempuh menuju pelayanan kesehatan (Handayani, 2017).
h) Nomor Telepon : Untuk mempermudah melakukan komunikasi dengan klien.
b. Data Kesehatan
1) Riwayat Kehamilan
G P A Hidup
Komplikasi pada kehamilan : agar bisa mendeteksi secara dini agar tidak
terjadi pre eklampsia berkelanjutan pada masa post partum.
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal/ Jam persalinan : untuk mengetahui kapan bayi lahir
disesuaikan dengan hari perkiraan lahir.
b) Jenis persalinan : mengetahui jenis persalinan itu secara
pervaginam atau caesar.
c) Lama persalinan : apakah batas waktu bersalin sudah sesuai
dengan batas normal persalinan. pada Primigravida 1,5 jam, multipara
0,5 jam.
Kala I : menit Kala III : menit
Kala II : menit Kala IV : menit
d) Anak lahir seluruhnya jam : untuk mengetahui berapa lama anak lahir
jika dilihat dari awal kala 2.
e) Warna air ketuban : memastikan apakah ketuban jernih atau
tidak, bercampur mekonium atau tidak, bercampur darah atau tidak.
f) Trauma persalinan : apakah ada trauma persalinan yang terjadi,
seperti robekan.
g) Penolong persalinan : mengetahui penolong persalinan sesuai
dengan standar dan prosedur.
h) Penyulit dalam persalinan : apakah ada penyulit pada saat persalinan
atau tidak, seperti bayi lahir lama, ibu tidak kuat mengejan.
i) Bonding attachment : apakah tercipta bonding attachment yang
baik antara ibu dan bayi atau tidak.
B. Data Objektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalu pemeriksaan fisik yang terdiri
dari inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan lain.
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Baik (Handayani, 2017).
2) Kesadaran : Composmentis (Handayani, 2017).
3) Tanda – tanda Vital : Heart Rate : x/menit
Respiratory Rate : x/menit
Temperature : °C
4) Antropometri
Berat Badan / Panjang Badan : gram/ cm
Lingkar Dada / Lingkar Kepala : cm/ cm
5) Apgar Score
Tanda 1’ 5’’ 10’’
Appearance
Color (Warna
Kulit)
Pulse (Denyut
Jantung)
Grimace
( Refleks)
Activity
(Tonus Otot)
Respiration
(Usaha
Bernapas)
Jumlah
Pengukuran tanda-tanda vital.
 Nadi
Nadi normal adalah 110-120menit. Bila nadi tidak normal mungkin ada
kelainan gangguan suhu tubuh atau gangguan pernapasan.
 Pernapasan
Pada pernapasan normal, perut dan dada bergerak hampir bersamaan
tanpa ada retraksi, tanpa terdengar suara pada waktu inspirasi atau
ekspirasi. Gerakan pernafasan bayi normal adalah 40-60 kali/menit
(maryanti, 2011)
 Suhu Badan
Pemeriksaan Suhu dilakukan melalui rectal, axila, dan oral yang
digunakan untuk menilai keseimbangan suhu tubuh yang dapat
digunakan untuk membantu menentukan diagnosis dari penyakit. Suhu
badan normal adalah 36,5-37 Bila suhu lebih tinggi dari 37,5
kemungkinan ada infeksi.
 Panjang Badan
Panjang badan bayi diukur untuk memantau apakah perkembangannya
normal, untuk laki-laki sekitar 46,1-55,6 cm, sedangkan untuk
perempuan sekitar 45,4-54,7 cm.
 Berat Badan
Massa tubuh diukur dengan pengukur massa atau timbangan, dengan berat
badan normal pada bayi 2500-4000 gram. Beberapa hari setelah kelairan berat
badan bayi turun sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini terjadi karena
kehilangan cairan, penguapan dari kulit, buang air kecil serta mengeluarkan
mekonium. Berat badan bayi dapat di tingkatkan kembali dengan cara
pemberian asi sesering mungkin minimal 8 kali dalam sehari. Untuk
memantau pertumbuhan gizi dan fisik (rochmah, 2011)
b. Pemeriksaan Fisik
1) Kulit : Neonatus normal berwarna merah muda.
2) Kepala : Terdapat benjolan abnormal atau tidak, kulit kepala
bersih atau tidak.
3) Mata : Simetris atau tidak, periksa adanya strabismus
yaitu koordinasi mata yang belum sempurna, periksa adanya glaucoma
kongenital, mulanya akan tampak sebagai pembesaran kemudian sebagai
kekeruhan pada kornea, katarak kongenital 51 akan mudah terlihat yaitu
pupil berwarna putih. Pupil harus tampak bulat,terkadang ditemukan
bentuk seperti lubang kunci (kolobama) yang dapat mengindikasi adanya
defek retina (Wagiyo, 2016). Periksa adanya trauma seperti palpebral,
perdarahan konjungtiva atau retina, periksa adanya sekret pada mata,
konjungtivis oleh kuman gonokokus dapat menjadi panoftalmia dan
menyebabkan kebutaan dan apabila ditemukan epichantus melebar
kemungkinan bayi mengalami sindrom down. Periksa juga apakah pupil
bereaksi terhadap cahaya, konjungtiva merah muda, sklera putih.
4) Telinga : Kedua telinga simetris, tulang rawan padat dengan bentuk yang
baik, berespon terhadap suara dan bunyi lain.
5) Hidung : Simetris, terdapat sedikit mucus tetapi tidak ada lender yang
keluar, bersin untuk membersihkan hidung, adanya pernapasan cuping
hidung/tidak. Bayi harus bernapas dengan hidung, jika melalui mulut harus
diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan napas karena atresia koana
bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke
nasofaring (Wagiyo, 2016).
6) Mulut : Kedua telinga simetris, tulang rawan padat dengan bentuk yang
baik, berespon terhadap suara dan bunyi lain.
7) Leher : Pendek, tebal, dikelilingi lipatan kulit, tidak terdapat benjolan
abnormal, bebas bergerak dari satu sisi ke sisi lain dan bebas melakukan
ekstensi dan fleksi.
8) Klavikula : apakah terjadi fraktur klavikula atau tidak
9) Dada : Saat bernapas gerakan dada akan simetris, apabila tidak simetris
kemungkinan bayi mengalami pneumotoraks, paresis diafragma atau
hernia diafragmatika. Pernapasan bayi yang normal dinding dada dan
abdomen bergerak secara bersamaan. Frekuensi pernapasan bayi normal
antara 40-60 kali per menit.
10) Ekstermitas
Jari / bentuk : lengkap atau tidak, bisa menggenggam tidak
Gerakan : bisa bebas bergerak atau tidak
Kelainan : adabnya fraktur atau tidak
11) Punggung : tulang punggung lurus dan mudah fleksi.
12) Genetalia : Pada wanita labia mayora sudah menutupi labia minora (bayi
aterm) pada laki-laki meatus urinarius di ujung penis, prepusium menutupi
glana penis dan tidak dapat ditarik ke belakang, skrotum besar dan
edematosa, pendulosa pada bayi aterm dan ditutupi rugae, testis retraksi
terutama bila bayi kedinginan
13) Anus : Diperiksa apakah anus berlubang atau tidak. Satu anus dengan
tonus sfingter yang baik, pengeluaran meconium dalam 24 jam setelah
bayi lahir dan meconium diikuti tinja sementara berwarna kuning dan
lunak.
14) Eliminasi : urine pada umumnya keluar pada 24 jam pertama setelah lahir,
mekonium pada umumnya keluar 24 jam pertama setelah kelahiran.
c. Pemeriksaan Refleks
1) Moro : Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan terangkat
keatas dan kebawah terkejut dan relaksasi dengan cepat (Hidayat, 2009).
Tempatkan bayi pada permukaan yang rata, hentakkan permukaan untuk
mengejutkan bayi. Hal yang terjadi adalah abduksi dan ekstensi simetris
lengan, jari-jari mengembang seperti kipas dan membentuk huruf C
dengan ibu jari dan jari telunjuk, mungkin terlihat adanya sedikit tremor,
lengan terabduksi dalam gerakan sedikit memeluk dan kembali dalam
posisi flrksi dan gerakan yang rileks. Tungkai dapat mengikuti pola
respons yang sama
2) Rooting : Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh pipi (Hidayat,
2009). Jika disentuh bibir, pipi atau sudut mulut bayi dengan putting
makan bayi akan menoleh kea rah stimulus, membuka mulutnya,
memasukkan putting dan mengisap.
3) Sucking : Terjadi ketika terdapat reflek menelan ketika menyentuh bibir
(Hidayat, 2009)
4) Grasping : terjadi refleks menggenggam pada bayi baru lahir atau tidak.
5) Tonic Neck : Bayi melakukan perubahan posisi bila kepala diputar kesatu
sisi (Hidayat, 2009).
6) Startle : terjadi refleks hentakan dan gerakan seperti mengejang pada
lengan dan tangan bayi baru lahir atau tidak.
7) Babinski : Pada telapak kaki, dimulai pada tumit, gores sisi lateral telapak
kakai kea rah atas kemudian gerakkan jari sepanjang telapak kaki. Semua
jari kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi-dicatat sebagai tanda
positif.
8) Ekstruasi : terjadi refleks menjulurkan lidah pada bayi baru lahir atau
tidak.
9) Galant’s : saat diberi rangsangan, reaksi panggul fleksi ke arah yang di
stimulasi, tangan dan lutut menekuk dan kepala terangkat atau tidak.
d. Pemeriksaan Penunjang
Suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna
memperoleh keterangan-keterangan lebih lengkap. Pemeriksaan laboratorium
diperlukan untuk diagnosa yang tepat sehingga dapat diberikan terapi yang
tepat.Pemeriksaan laboratoriium yang diperlukan berupa darah lengkap yaitu,
Hb, leukosit darah, bilirubin total, trombosit, CRP.

2. IDENTIFIKASI DATA DASAR, DIAGNOSA & MASALAH


Dari hasil pengkajian data yang telah dilakukan baik data subjektif maupun objektif
dapat digunakan untuk mengidentifikasi diagnosa dan masalah yang terjadi pada bayi.
Diagnosa : Perumusan diagnosa pada bayi baru lahir disesuaikan dengan nomenklatur
kebidanan, seperti Normal Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan (NCB SMK)
DS :Bayi lahir tanggal……jam……dengan normal Bayi lahir tanggal……jam……
dengan normal
DO: Tangisan kuat, warna kulit kemerahan, tonus otot baik, refleks isap, menelan, dan
morro telah terbentuk, rambut kepala tumbuh dengan baik, rambut lanugo telah hilang.
Masalah : Masalah pada bayi baru lahir dapat berupa penyakit yang lazim terjadi seperti
bercak Mongolia, hemangioma, ikterus fisiologis, muntah, gumoh, oral trush, diaper
rash, sebhorrea, infeksi, miliariasis, furunkel dan diare.

3. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL


Mengidentifikasi diagnosa potensial dan masalah potensial yang mungkin bisa terjadi
berdasarkan diagnosis dan masalah yang sudah diidentifikasi. Beberapa diagnosa dan
masalah potensial pada bayi baru lahir antara lain, asfiksi, hipotermi, ikterus dan infeksi.
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAAN SEGERA
Mempertahankan suhu tubuh bayi dengan tidak memandikan bayi setidaknya 6 jam dan
membungkus bayi dengan kain kering, bersih, hangat agar tidak terjadi infeksi dan
hipotermi. b. Menganjurkan ibu untuk segera memberikan ASI.

5. INTERVENSI
Dx : Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir usia .... jam dengan …
(Handayani, 2017).
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir diharapkan
bayi dalam keadaan fisiologis serta dalam keadaan sehat.
Kriteria hasil : Bayi tidak mengalami komplikasi saat masa kehamilan.
Intervensi :
1. Lakukan komunikasi terapeutik kepada pasien dan keluarga terkait
dengan pemberian asi secara ekslusif selama enam bulan tanpa
diberikan makanan atau minuman tambahan apapun.
Hasil : pasien bisa mengerti penjelasan dari bu bidan.
2. Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga tentang tanda bahaya bayi baru
lahir yaitu bayi tidak mau menetek, suhu bayu tinggi sampai menggigil, tali
pusat berdarah, belum BAB 24 terakhir, bila mendapatkan salah satu tanda
tersebut maka ibu diharapkan melapor ke tenaga kesehatan.
Hasil : pasien bisa mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan
bersedia untuk melapor ke petugas kesehatan bila mendapatkan salah satu
tanda bahaya pada bayi.
3. Berikan arahan kepada pasien untuk menjaga kehangatan bayi seperti
jangan menempatkan bayi dekat jendela dan jangan menempatkan bayi
ditempat yang dingin atau terpapar langsung dengan udara sekitar.
Hasil : pasien mengerti tentang penjelasan bidan
4. Menjelaskan kepada pasien untuk menjaga hygiene bagi bayi dan
menggantipopok bayi pada bayi BAB dan BAK
Hasil : pasien mengerti dan bersedia menjaga personal hygiene bayinya.
I. EVALUASI
2.
5. IMPLEMENTASI
Tanggal:…………….Jam……………..WIB Dilakukan sesuai dengan intervensi atau
rencana asuhan pada setiap kunjungan.
C. Penatalaksanaan
Dalam pelaksanaan seluruh rencana tindakan yang sudah disusun dilaksanakan dengan
efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan, sebagian lagi
oleh klien, atau anggota tim lainnya. Walaupun bidan tidak melakukannya sendiri dia
tetap memikul tanggung jawab untuk melaksanakan rencana asuhannya (misal
memastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana).
D. Evaluasi
Untuk mengetahui keberhasilan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada pasien
harus sesuai dengan:
 Tujuan asuhan kebidanan adalah meningkatkan, mempertahankan dan
mengembalikan kesehatan, memfasilitasi ibu untuk menjalani kehamilannya
dengan rasa aman dan percaya diri.
 Efektifitas tindakan untuk mengatasi masalah yaitu dengan mengkaji respon pasien
sebagai hasil pengkajian dalam pelaksanaan asuhan.
 Hasil asuhan merupakan dalam bentuk konkret meliputi pemulihan kondisi pasien,
peningkatan kesejahteraan, peningkatan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam
perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan kesehatannya.

BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR NORMAL

PADA BAYI Ny. E USIA 4 MINGGU

Bayi Baru Lahir

Dengan Kasus : Bayi Baru Lahir Caesar

Tempat Pengkajian :

Tanggal : 07 November 2021

Pukul : 09.00 WIB

II. PENGKAJIAN
Data Subjektif
(Identitas Bayi dan Identitas Orang Tua)

Tanggal Pengkajian : 07 November 2021


Jam Pengkajian : 09.00 WIB
A. Data Subjektif
a. Identitas bayi :
Nama : By “R”
Jenis Kelamin : laki- laki
Anak ke- : 2
b. Identitas Orangtua :
 Nama Ibu : Ny. “E”
Umur : 27 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Dsn.Menjangan, Ds.Pojok Kulon, Kec.Kesamben,
Kab.Jombang
 Nama Suami : Tn.“H”
Umur : 29 tahun
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dsn.Menjangan, Ds.Pojok Kulon, Kec.Kesamben,
Kab.Jombang
c. Keluhan Utama : Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat tidak ada
keluhan.
d. Data Kesehatan
1) Riwayat Kehamilan : G2 P2 A0 Hidup
Komplikasi pada kehamilan : Tidak ada
2) Riwayat Persalinan
a) Tanggal / Jam persalinan : 08 Oktober 2021 / 13.55 WIB
b) Jenis persalinan : Sectio Caesaria (SC)
c) Anak lahir seluruhnya jam : 13.55 WIB
d) Lama Persalinan : 19 Jam 30 Menit
e) Jenis Kelamin : Laki-laki
f) Lingkar kepala : 34 cm
g) Caput :-
h) Cepal Hematoma : -
i) Tangisan Bayi : Kuat spontan
j) Tonus Otot : Baik
k) Penolong persalinan : Dokter
l) Penyulit dalam persalinan : -

3) Riwayat Kesehatan Yang Lalu :


a) Penyakit yang lalu : Tidak ada
b) Riwayat Perawatan
Pernah dirawat di :
Penyakit :
c) Riwayat Operasi
Pernah dioperasi di :
Penyakit :

4) Riwayat Kesehatan keluarga (Ayah, Ibu, adik, paman, bibi),


Tidak ada riwayat penyakit menular (HIV, TBC), menurun
(Hipertensi, jantung) dan menahun (asma, DM, ginjal) .

5) Riwayat Imunisasi
Tidak ada
e. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1) Nutrisi : ASI ± 5 kali/hari
2) Eliminasi : BAB ±4 kali/hari coklat kehijauan
BAK ± 4 kali/hari kuning jernih
3) Pola Istirahat : bangun ketika lapar, buang air ± 8 jam tidur siang,
± 8 jam tidur malam. Namun, polanya belum beraturan karena
biasanya bayi bangun saat lapar dan buang air.
4) Personal Hygiene: Mandi 2x/hari,
Ganti popok ± 7x/hari
B. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum :
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV : Nadi :120x/menit
RR : 40x/menit
S : 36 C
4. BB/PB : 4,5kg/54cm
b. Pemeriksaan Refleks :
Moro : Baik
Rooting : Baik

1. Interpretasi Data Dasar


Tanggal : 06 November 2021 Jam : 10.30 WIB
Ny. E lahir Spontan cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan berat badan lahir
3300 gr usia 28 hari
DS : Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat tidak ada keluhan.
DO : Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : Nadi :120x/menit
RR : 40x/menit
S : 36 C

BB/PB : 4,5kg/54cm

Pemeriksaan Refleks :

Moro : Baik

Rooting : Baik

2. DIAGNOSA POTENSIAL DAN ANTISIPASI


Tidak ada
3. TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
4. PERENCANAAN
Tidak ada
5. IMPLEMENTASI
Tanggal : 07 November 2021 Jam : 10.30 WIB
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa
diberikan makanan atau minuman tambahan apapun dan menganjurkan
untuk sesering mungkin menyusui bayinya atau setiap 2 jam sekali ,
fungsinya penting bagi daya tahan tubuh dan pertumbuhan pada bayi ibu.
Hasil : ibu mengerti dan bersedia menyusui bayinya selama 6 bulan
tanpa diberikan makanan atau minuman apapun.
5. Memberikan penjelasan pada ibu dan keluarga tentang tanda bahaya bayi
baru lahir yaitu bayi tidak mau menetek, suhu bayu tinggi sampai
menggigil, tali pusat berdarah, belum BAB 24 terakhir, bila
mendapatkan salah satu tanda tersebut maka ibu diharapkan melapor ke
tenaga kesehatan.
Hasil : ibu mengerti tentang tanda bahaya bayi baru lahir dan bersedia
untuk melapor ke petugas kesehatan bila mendapatkan salah satu tanda
bahaya pada bayi.
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kehangatan bayi seperti jangan
menempatkan bayi dekat jendela dan jangan menempatkan bayi ditempat
yang dingin atau terpapar langsung dengan udara sekitar.
Hasil : ibu mengerti tentang penjelasan bidan dan akan menjaga
kehangatan bayi
7. Menganjurkan ibu untuk menjaga hygiene bagi bayi dan
menggantipopok bayi pada bayi BAB dan BAK
Hasil : ibu mengerti dan bersedia menjaga personal hygiene bayinya.
III. EVALUASI

Tanggal: 7 November 2021 Pukul: 10.55 WIB

1. Data Subjektif

Ibu mengatakan bayinya sehat, pergerakan bayi kuat dan bayi menyusui
dengan baik

2. Data Objektif
 Keadaan Umum : Baik
 Menangis kuat , gerak aktif dan kulit kemerahan
 Bayi tidak sianosis
 Reflek isap baik
 Abdomen tidak kembung
 Tali pusat masih basa dan tidak ada pendarahan
 Sudah BAK dan BAB

3. Analisis
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dan tidak ada tanda – tanda
bahaya pada bayi

4. Penatalaksanaan
a) Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya agar
produksi ASI berlimpah
Hasil : ibu bisa mengerti dan bersedia melakukannya
b) Menganjurkan Ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya
Hasil : ibu bersedia untuk menjaga kehangatan bayinya
c) Mengingatkan kembali kepada ibu tetap untuk menyusui bayinya
secara teratur atau setiap 2 jam sekali
Hasil : ibu mengerti dan akan mengikuti perintah yang diberikan oleh
bidan
d) Mengingatkan ibu untuk selalu menjaga kebersihan bayinya
Hasil : ibu bersedia untuk menjaga kebersihan bayinya
e) Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 3 hari setelah
persalinan di puskesmas terdekat

BAB IV

PEMBAHASAN
4.1 Sinkronisasi Ketimpangan kasus & teori

Dari hasil pengkajian didapatkan Ny. E lahir Spontan cukup bulan sesuai masa
kehamilan dengan berat badan lahir 3300 gr usia 28 hari, DS : Ibu mengatakan
bayinya dalam keadaan sehat tidak ada keluhan. DO : Keadaan Umum : Baik,
Kesadaran : Composmentis, TTV : Nadi :120x/menit, RR : 40x/menit, S : 36 ,
BB/PB : 4,5kg/54cm, Moro : Baik ,Rooting : Baik.
Menurut teori Bayi baru lahir (BBL) normal adalah bayi yang lahir dari
kehamilan 37- 42 minggu atau 294 hari dan berat badan lahir 2500 gram sampai
dengan 4000 gram. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan,
namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode
perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak
hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat di perlukan oleh bayi baru lahir
(BBL).Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena
proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi) maka penatalaksanaan
persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan
juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang segera, aman, dan
bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL.
Bayi “cukup bulan” adalah bayi yang dilahirkan setelah usia kehamilan genap
mencapai 37 minggu dan sebelum usia kehamilan genap mencapai 41 minggu.
Dari data yang telah didapatkan tidak ada kesenjangan antara teori dan kasus /
data yang didapatkan.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan sehat tidak ada keluhan, Keadaan
umunya Baik, dan kesadarannya composmentis. Ny. E lahir Spontan cukup bulan
sesuai masa kehamilan dengan berat badan lahir 3300 gr usia 28 hari. Plan of action
pada kasus tersebut adalah menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya
agar produksi ASI berlimpah, menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan
bayinya, mengingatkan kembali kepada ibu tetap untuk menyusui bayinya secara
teratur atau setiap 2 jam sekali, dan mengingatkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan bayinya.

5.2 saran
Asuhan tidak hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat di perlukan oleh
bayi baru lahir (BBL).Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu,
tetapi karena proses tersebut merupakan pengeluaran hasil kehamilan (bayi)

DAFTAR PUSTAKA

AKMALDI , AKMALDI (2018) Asuhan Kolaborasi pada Ny. A dengan Bayi Baru Lahir
normal di puskesmas Asam Kumbang Kab Pesisir selatan tahun 2018. Tesis Diploma ,
STIkes PERINTIS PADANG

Marmi,S.ST & Kukuh Raharjo. 2015 . Asuhan Neonatus bayi , balita dan anak prasekolah ,
yokyakarta : Pustaka Pelajar
Niwayan Arimi , DK. 2017 , Asuhan Kebidanan Neonatus bayi , balita dan anak prasekolah ,
yokyakarta : ANDI

Anda mungkin juga menyukai