Anda di halaman 1dari 14

Makalah Konsep Pertumbuhan dan

Perkembangan pada
(Bayi Baru Lahir)
Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah
Pengantar Kebidanan

Dosen pembimbing:
Ikhwah Mu`minah, S.ST, M. Keb .

Disusun oleh :
Ika Astuti 2111030001
Desy Nur Apriliani 2111030002
Sekha Puri Sabrina 2111030003
Anugrah Salsabila A. 2111030004

PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘Pertumbuhan Fisiologi BBL (Bayi

Baru Lahir)’ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok

dari dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Kebidanan yaitu Bu Ikhwah Mu`minah, S.ST, M.

Keb . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kepada kita khususnya

masyarakat tentang proses penyesuaian fungsional neonates (BBL) dari kehidupan di dalam

uterus (kandungan) ke kehidupan di luar uterus.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ikhwah Mu`minah, S.ST, M. Keb yang telah

memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan

bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian

pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan sekian dan terimakasih.

Purbalingga, 24 Mei 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………. i

DAFTAR ISI……………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………… 1


B. Rumusan masalah……………………………………………….. 2
C. Tujuan penulisan ……………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian BBL dan pertumbuhan fisiologis pada BBL …………….. 3


B. Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem kardiovaskuler …………... 4
C. Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem pernafasan ……….. 6
D. Cara Bidan Mengatasi Kesulitan dan Menghindari Kegagalan
Dalam Kegiatan Konseling ……………………………..….….... 9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………… 11
B. Saran……………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang bidan harus mampu memahami tentang beberapa petumbuhan


atau perubahan fisiologi bayi baru lahir (BBL). Hal ini sebagai dasar dalam memberikan
asuhan kebidanan yang tepat. Setelah lahir, BBL harus mampu beradaptasi dari keadaan
yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara fisiologi. Setelah lahir, bayi
harus mendapatkan oksigen melalui sistem sirkulasi pernapasannya sendiri, mendapatkan
nutrisi per oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup, mengatur suhu
tubuh dan melawan setiap penyakit /infeksi.
Periode pertumbuhan ini disebut sebagai periode transisi, yaitu dari kehidupan di
dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlagsung sampai 1 bulan atau
lebih. Transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem pernapasan, sirkulasi darah,
termoregulasi, dan kemampuan dalam mengambil dan menggunakan glukosa.
Jadi pertumbuhan merupakan suatu penyesuaian bayi baru lahir dari dalam uterus
samapi keluar uterus. Secara keseluruhan, pertumbuhan diluar uterus harus merupakan
sebagai proses berkesinambungan yang terjadi selama keseluruhan. Maka pada setiap
kelahiran, bidan harus memikirkan tentang faktor-faktor kehamilan atau persalinan yang
dapat menyebabkan gangguan pada jam-jam pertama kehidupan diluar rahim seperti
partus lama, trauma lahir, infeksi, keluar mekunium, penggunaan obat-obatan.
Bidan mempunyai tanggung jawab terhadap ibu dan bayi baru lahir, tidak hanya
melewati fase kehidupan dalam uterus menuju kehidupan luar uterus seaman
mungkin,tetapi juga adaptasi fisik terhadap kehidupan luar uterus. Oleh karena itu bidan
harus mengetahui bagaimana proses Pertumbuhan bayi baru lahir, memfasilitasi proses
pertumbuhan tersebut sehingga dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk
melahirkan bayi baru lahir yang sehat.Oleh karena hal tersebut di ataslah kami menyusun
makalah yang bejudul “PERTUMBUHAN DAN PERUBAHAN DARI BAYI BARU
LAHIR”.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian BBL dan pertumbuhan fisiologis BBL ?


2. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem pernafasan!
3. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem perederan darah!
4. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Metabolisme dan Pengaturan
Suhu!
5. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Gastrointestinal!
6. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Ginjal!
7. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Hati!
8. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Neurologi!
9. Bagaimana pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Imunologi!

1.2 Tujuan Penulisan


1. Tujuan Umum
Agar mahasiswi mengetahui dan memahami pertumbuhan fisiologis pada bayi
baru lahir.
2. Tujuan khusus
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang:
1) Pengertian BBL dan pertumbuhan fisiologis pada BBL
2) Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem kardiovaskuler.
3) Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem pernafasan.
4) Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem termoregulasi
5) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Metabolisme Dan Pengaturan Suhu
6) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Gastrointestinal
7) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Ginjal
8) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Hati
9) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Neurologi

2
10) Pertumbuhan bayi baru lahir pada Sistem Imunologi

BAB II
IS
I

2.1 Pengertian BBL dan Pertumbuhan Fisiologis Pada BBL


Bayi baru lahir atau neonatus adalah bayi yang berumur 0-28 hari (Bobak,2005).
Pertumbuhan fisiologi pada bayi baru lahir merupakan suatu proses pertumbuhan dengan
lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan ekstrauteri. Sebelumnya bayi cukup
hanya beradaptasi dengan kehidupan intrauteri. (Aziz Alimul , 2008)

Saat lahir, bayi mengalami pertumbuhan fisiologi yang cepat dan hebat.
Kelangsungan hidup bergantungan pada pertukaran oksigen dan karbon dioksida yang
cepat dan teratur.agar pertukaran efisien, alveolus paru yang semula berisicairan harus
terisi oleh udara. (Kenneth J , 2009 )

Pertumbuhan neonatal (bayi baru lahir) adalah proses penyesuaian fungsional


neonatus dari kehidupan dalam uterus ke kehidupan luar uterus . Apabila terjadigangguan
Pertumbuhan maka bayi akan sakit. Terutama pada bayi yang kurang bulan, biasanya
terdapat berbagai gangguan mekanisme pertumbuhan. Pertumbuhan segera setelah lahir
meliputi pertumbuhan fungsi-fungsivital (sirkulasi, respirasi, pencernaan, metabolisme,
Sistem Gastrointestinal, sistem neorologi, sistem imunologi dan pengaturan suhu).

Bayi akan mengalami pertumbuhan sehingga yang semula bersifat bergantung


kemudian menjadi mandiri secara fisiologis karena:

a.Mendapatkan oksigen melalui system sirkulasi pernapasannya yang baru

b.Mendapatkan nutrisi oral untuk mempertahankan kadar gula darah yang cukup

c.Dapat mengatur suhu tubuh

3
d Dapat melawan setiap penyakit dan infeksi

Sebelum diatur oleh tubuh bayi sendiri, fungsi tersebut dilakukan oleh placenta
yang kemudian masuk keperiode transisi. Periode transisi terjadi segera setelah lahir dan
dapat berlangsung hingga 1 bulan atau lebih (untuk beberapa system).

2.2 Pertumbuhan bayi baru lahir pada sistem pernafasan.


Paru berasal dari titik tumbuh yang terdapat di faring, bercabang dan kemudian
bercabang kembali membentuk percabangan bronkus. Seiring waktu, pada usia 8 bulan
bronkiolus dan alveoulus akan sepenuhnya berkembang,walaupun janin memperlihatkan
adanya bukti gerakan napas sepanjang trimester I dan III. Ketidak matangan paru akan
mengurangi peluang kelangsungan hidup bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 24
minggu karena keterbatasan permukaan alveolus, ketidak matangan system kapiler paru
dan tidak cukupnya jumlah surfaktan. Napas yang pertama dipengaruhi oleh 2 faktor
yang berperan pada rangsangan napas bayi:

a. Hipoksia yang berperan pada rangsangan fisik lingkungan luar rahim yang merangsang
pusat pernapasan di otak.

b. Tekanan terhadap rongga dada yang terjadi karena kompresi paru selama persalinan
yang merangsang masuknya udara kedalam paru secara mekanis.

Upaya bernapas pertama seorang bayi adalah untuk mengeluarkan cairan dalam
paru dan mengembangkan jaringan alveolus paru. Agar alveolus dapat berfungsi, harus
terdapat cukup surfaktan dan aliran darah ke paru.Produksi surfaktan dimulai pada usia
20 minggu kehamilan dan jumlahnya akan meningkat sampai paru matang sekitar 30-40
minggu kehamilan.

Terapi glukosteroid pada wanita hamil untuk memengaruhi pematangan paru


hanya efektif pada minggu ke 29-33. Pada usia gestasi <34 minggu produksi surfaktan
kurang. Sehingga ketika bayi lahir dan bernapas alveolus menjadi kolaps (hyaline
membrane disease). Cairan pada paru tidak keluar seluruhnya, misalnya pada kelahiran
dengan bedah sesar, yang dapat menyebabkan asfiksia berat (wet lung syndrome).

4
Oksigenasi yang memadai menciptakan sirkulasi yang baik guna mendukung
kehidupan luar rahim terjadi dua perubahan besaryaitu penutupan foramen ovale pada
atrium jantung dan penutupan duktusarteriosus antara arteri pulmonary dan aorta.

Oksigen menyebabkan system pembuluh darah mengubah tekanan dengan cara


mengurangi atau meningkatkan resistensinya sehingga mengubahaliran darah, hak ini
menyebabkan kematian dini bayi baru lahir yang berkaitan dengan oksigen (asfiksia).
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam pembuluh darah:

a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun karena berkurang aliran darah ke atriumkanan tersebut.

b. Pernapasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru dan meningkatkan


tekanan atrium kanan. Oksigen pada pernapasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan
terbukanya system pembuluh darah paru (menurunnya resistensi pembuluh darah paru)

Napas pertama sangat memerlukan tekanan yang sangat tinggi untuk memasukan
udara ke alveolus yang penuh air. Napas ke 2-4 tekanannya lebih rendah. Surfaktan
merendahkan tegangan didalam alveoli dan mencegah kolaps paru setelah ekspirasi.
Surfaktan diproduksi pada kehamilan 20 minggu dan sampai meningkat sampai usia 30-
34 minggu.

Upaya napas akan mengeluarkan cairan dalam paru dan mengembangkann


jaringan alveolus paru untuk pertama kali (surfaktan danaliran darah ke paru ).
Pernapasan normal memiliki frekuensi rata-rata 40kali/menit, interval frekuensi 30-60
kali/menit. Jenis pernapasan adalah diafragma, abdomen, dan pernapasan hidung.

2.3 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Peredaran Darah

Setelah lahir darah BBL harus melewati paru untuk mengambil oksigen dan
mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk
membuat sirkulasi yang baik, kehidupan diluar rahim harus terjadi 2 perubahan besar :

5
a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

b. Perubahan duktus arteriousus antara paru-paru dan aorta.

Perubahan sirkulasi ini terjadi akibat perubahan tekanan pada seluruh sistem
pembuluh. Oksigen menyebabkan sistem pembuluh mengubah tekanan dengancara
mengurangi /meningkatkan resistensinya, sehingga mengubah aliran darah. Dua peristiwa
yang merubah tekanan dalam system pembuluh darah

1. Pada saat tali pusat dipotong resistensi, pembuluh sistemik meningkat dan tekanan
atrium kanan menurun. Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium
kanan itu sendiri. Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen sedikit
mengalir ke paru-paruuntuk menjalani proses oksigenasi ulang.

2. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pada pembuluh darah paru-paru dan


meningkatkan tekanan pada atrium kanan oksigen pada pernafasan ini menimbulkan
relaksasi 8 terbukanya system pembuluh darah paru.Peningkatan sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volumedarah dan tekanan pada atrium kanan dengan
peningkatan tekanan atriumkanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini
dan penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan menutup.

Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup
secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem.
Penutupan anatomi jaringan fibrosa berlangsung 2-3 bulan.

Peningkatan aliran darah paru akan memperlancar pertukaran gas dalam alveolus
dan menghilangkan cairan paru. Peningkatan aliran darah paru akan mendorong
peningkatan sirkulasi limfe dan merangsang perubahan sirkulasi janin menjadi sirkulasi
luar rahim. Frekuensi pernapasan bayi baru lahir berkisar antara 30-60 kali permenit
(Barbara,2001)

2.4 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Metabolisme Dan Pengaturan Suhu

Dilingkungan yang dingin pengaturan suhu tanpa mekanisme menggigil


merupakan usaha utama seseorang bayi yang dengan kedinginan untuk mendapatkan

6
usaha untuk mendapatkan panas tubuhhnya. Pengaturan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak cokelat untuk memproduksi panas.

Mekanisme terjadinya hipotermia dimulai dari asupan makanan yang kurang,


lemak cokelat belum berkembang (26 minggu), permukaan tubuh lebihluas, lemak
subkutan sedikit, dan respons vasomotor kurang efektif. Mekanisme hilangnya panas
terjadi melalui:

a) Konduksi

Pemindahan panas dari tubuh bayi ke objek lain melalui kontak langsung.Contoh:
menimbang bayi tanpa alas timbangan,menggunakan stetoskop dingin untuk pemeriksaan
bayi baru lahir.

b) Konveksi

Jumlah panas yang hilang tergantung kepada kecepatan dan suhu udara.Contoh :
membiarkan bayi baru lahir di ruang yang terpasang kipas angin.

c) Radiasi

Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu berbeda. Contoh: bayi baru
lahir dibiarkan telanjang atau dibiarkan tidur di ruangan yang menggunakan AC tanpa
diberikan penghangat ruangan.

d) Evaporasi

Perpindahan panas dengan cara merubah cairan menjadi uap. Evaporasi dipengaruhi
oleh jumlah panas yang dipakai,tingkat kelembaban udara,aliran udara yang
dilewati.Untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir,antara
lain :mengeringkan bayi,menyelimuti bayi dengan selimut,menutup kepala bayi dan
menganjurkan memeluk bayi saaat menyusui (Muslihatun Wafi Nur , 2008)

Kehilangan berat badan awal dapat terjadi 10 hari pertama sebesar 10% dari berat
badan awal. Selanjutnya peningkatan berat badan 25 g sehari selama bulan pertama yang
berlipat dua kali pada 5 bulan, dan berlipat tiga pada akhir tahun pertama.

7
Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan menurun dalam waktu cepat (1-2
jam). Koreksi penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :

a. Melalui penggunaan air susu ibu (ASI). Bayi baru lahir sehat harus didorong menyusu
ASI secepat mungkin setelah lahir.

b. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenolisis)

c. Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak (glukoneogenesis)Gejala


hipoglikemia mungkin tidak jelas dan tidak khas dan dapat meliputi kejang,haus,
sianosis, apnea, menangis, lemah, letargi, lunglai, dan menolak makanan.

2.5 P e r t u m b u h a n Bayi Baru Lahir Pada Sistem Gastrointestinal

Kebutuhan nutrisi dan kalori janin terpenuhi langsung dari ibu melalui plasenta,
sehingga gerakan ususnya tidak aktif dan tidak memerlukan enzim pencernaan, dan
kolonisasi bakteri di usus negatif. Setelah lahir gerakan usus mulai aktif, sehingga
memerlukan enzim pencernaan, dan kolonisasi bakteri di usus posistif. Syarat pemberian
minum adalah sirkulasi baik, bising usus positif, tidakada kembung, pasasemekonium
posistif, tidak ada muntah dan sesak napas.

Refleks gumoh dan refleks batuk sudah terbentuk baik saat lahir.Kemampuan
bayi untuk menelan dan mencerna makanan selain susu masih terbatas. Hubungan antara
esofagus dan lambung masih belum sempurna (gumoh) dan kapasitas lambung masih
terbatas (30 cc)

Dua sampai tiga hari pertama kolon berisi mekonium yang lunak, berwarna hijau
kecoklatan, yang berasal dari saluran usus dan tersusun atas, mukus dan selepidermis.
Warna yang khas berasal dari pigmen empedu. Beberapa jam sebelum lahir usus masih
steril, tetapi setelah itu bakteri menyerbu masuk. Pada hari ke-3atau ke-4 mekonium
menghilang.sianosis, apnea, menangis, lemah, letargi, lunglai, dan menolak makanan.

2.6 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Ginjal

8
Janin membuang toksin dan homeostatis cairan/elektrolit melalui plasenta.Setelah
lahir ginjal berperan dalam homeostatis cairan/elektrolit. Lebih dari 90% bayi berkemih
dalah usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2 ml/jam. Pematangan ginjal berkembang
sampai usia gestasi 36 minggu.

2.7 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Hati

Fungsi hati adalah metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan asam empedu.
Hati juga memiliki fungsi ekskresi (aliran empedu) dan detoksifikasiobat/toksin. Bila
menemukan bayi kuning lebih dari 2 minggu dan feses berbentuk dempul ada
kemungkinan terjadi atresia bilier yang memerlukan operasi segera sebelum usia 8
minggu. Bilirubin saat lahir antara 1,8-2,8 mg/dl yang dapat meningkat sampai 5 pada
hari ke-3 atau ke-4 karena maturitas sel hati.

2.8 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Neurologi

Bayi telah dapat melihat dan mendengar sejak baru lahir sehingga membutuhkan
stimulasi suaran dan penglihatan. Setelah lahir jumlah dan ukuransel saraf tidak
bertambah. Pembentukan sinaps terjadi secara progesif sejak lahir sampai usia 2 tahun.
Mielinisasi (perkembangan serabut mielin) terjadi sejak janin6 bulan sampai dewasa.

Golden period mulai trimester III sampai usia 2 tahun pertambahan lingkar kepala
(saat lahir kira-kira 36 cm, usia 6 bulan 44 cm, usia 1tahun 47 cm, usia 2 tahun 49 vm, 5
tahun 51, dewasa 56 cm). Saat lahir bobot otak25% dari berat dewasa, usia 6 bulan
hampir 50%, usia 2 tahun 75%,usia 5 tahun90%, usia 10 tahun 1000%.

2.9 Pertumbuhan Bayi Baru Lahir Pada Sistem Imunologi

Sel fagosit, granulosit, monosit mulai berkembang sejak usia gestasi 4 bulan.
Setelah lahir imunitas neonatus cukup bulan lebih rendah dari orang dewasa.Usia 3-12
bulan adalah keadaan imunodefisiensi sementara sehingga bayi mudah terkena infeksi.
Neonatus kurang bulan memiliki kulit yang masih rapuh, membranmukosa yang mudah
cedera, pertahanan tubuh lebih rendah sehingga berisikomenglami infeksi yang lebih
besar.

9
Perubahan beberapa kekebalan alami meliputi perlindungan oleh kulit,membran
mukosa, fungsi jaringan saluran napas, pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus,
dan perlindungan kimia oleh asam lambung.

BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa perubahan fisiologi pada bayi baru lahir merupakan
suatu proses pertumbuhan dengan lingkungan luar atau dikenal dengan kehidupan
ekstrauteri. Saat lahir, bayi mengalami perubahan fisiologi yang cepat dan hebat.
Kelangsungan hidup bergantungan pada pertukaran oksigen dan karbondioksida yang
cepat dan teratur.

Perubahan pertumbuhan pada bayi baru lahir meliputi sistem peredaran darah,
pernapasan, metabolisme glukosa, gastrointestinal dan kekebalan tubuh

3.2 Saran

1. Bagi Penulis
Diharapkan Betul-betul memahami dan harus memperhatikan setiap perubahan
fisiologis pada bayi baru lahir dan dapat dilakukan penerapanyang baik untuk dapat
melakukan pemeriksaan yang spesifik pada bayi baru lahir sehingga dapat
menetapkan diagnosis yang benar agar dapat dilakukan perawatan yang lebih intensif
jika ditemukan adanya masalah.
2. Bagi tenaga kesehatan

Semua tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk dapat memberikan perawatan
yang benar terkait dengan bayi baru lahir.

10
DAFTAR PUSTAKA

Deslidel, Hajjah.2011.Asuhan Neonates Bayi dan Balita. Jakarta : EGC

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.Jakarta;Salemba Medika

Perpustakaan Nasional : Katalog dalam terbitan (KDT). 2001. Bayi Anda TahunPertama : Tip

Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti.Asuhan neonatus, bayi dan anak balita. 2010.Jakarta; Trans
Info Media

11

Anda mungkin juga menyukai