Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS

Tatalaksana Hemodialisis pada Anak dan Bayi


Shahrul Rahman
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, Indonesia

ABSTRAK
Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan masalah kesehatan serius pada anak dengan morbiditas dan mortalitas yang makin meningkat serta
menimbulkan masalah sosial ekonomi yang signifikan. Penyebab utama PGK pada anak adalah anomali kongenital ginjal dan saluran kemih,
diikuti nefropati herediter dan glomerulonefritis. Indikasi absolut untuk memulai dialisis pada anak meliputi anuria, gangguan elektrolit berat,
gangguan neurologis pada gagal ginjal, perikarditis, diatesis perdarahan, mual berulang, gejala uremia, volume berlebihan, atau kegagalan
pertumbuhan meskipun terapi medis sudah tepat, dan hipertensi. Mengoptimalkan status gizi dengan dukungan ahli diet adalah elemen dasar
perawatan anak dengan penyakit ginjal kronik stadium 5. Peran ahli diet adalah meminimalkan gejala uremia, mencegah komplikasi penyakit
tulang akibat gangguan ginjal (renal bone disease), dan mengoptimalkan pertumbuhan anak.

Kata kunci: Anak, hemodialisis, indikasi, penyakit ginjal kronik

ABSTRACT
Chronic kidney disease (CKD) is a serious health problem in children with increasing morbidity and mortality and creates significant socio-
economic problems. The main causes of CKD in pediatric are congenital renal and urinary tract anomalies, followed by hereditary nephropathy
and glomerulonephritis. Absolute indications for dialysis in children include anuria, severe electrolyte disorders, neurological disorders found in
renal failure, pericarditis, bleeding diathesis, repetitive nausea, uremia symptoms, excessive volume, or growth failure after appropriate medical
therapy and hypertension. Optimizing nutritional status with the support of a dietitian is basic element of care for a child with stage 5 chronic
kidney disease. The role of a diet expert is to minimize the symptoms of uremia, prevent complications of bone disease due to kidney disorders
(renal bone disease), and optimize adequate child growth. Shahrul Rahman. Hemodialysis in Children

Keywords: Children, chronic kidney disease, hemodialysis, indication

PENDAHULUAN neonatus dalam kelompok bayi. Dijumpai 264 (LFG) <50%, berupa nyeri kepala, lelah,
Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney bayi yang menjalani dialisis kronik di 32 negara kurang nafsu makan, muntah, poliuria, dan
disease (CKD) merupakan masalah kesehatan antara tahun 2000 dan 2011; pada sekitar 18% gangguan pertumbuhan. Kecurigaan adanya
serius pada anak dengan morbiditas dan bayi berusia <2 tahun di Eropa Timur dan Barat CKD diperkuat bila ada riwayat penyakit ginjal
mortalitas yang makin meningkat serta serta 6,8% di Australia dan Selandia Baru. Di sebelumnya. Peran tenaga kesehatan ataupun
menimbulkan masalah sosial ekonomi yang Jepang, 8,6% bayi yang didialisis berumur <5 dokter umum adalah mengenali secara dini
signifikan. Deteksi dan intervensi dini sangat tahun.2 Di Indonesia belum ada data nasional penderita CKD dan kemudian merujuknya ke
penting untuk memperlambat progresivitas tentang kejadian PGK. Tahun 2006 dan 2007 dokter spesialis anak atau ke dokter konsultan
penyakit dan menjaga kualitas hidup, dijumpai 382 pasien PGK di Departemen Ilmu ginjal anak agar dapat ditangani seawal
namun pengobatan sering terlambat karena Kesehatan Anak RSCM Jakarta.1 Data IRR 2016 mungkin, sehingga dapat mencegah atau
kurangnya kesadaran masyarakat dan tenaga mendapatkan pasien baru anak usia 1-14 menghambat progresivitas kerusakan ginjal.4
medis.1 tahun sebanyak 0,41%, turun dari 0,63% pada
tahun 2015.3 Pelaksanaan hemodialisis pada anak
Kejadian PGK di setiap negara berbeda dan membutuhkan tim yang terdiri dari ahli ginjal,
diperkirakan lebih tinggi karena banyak kasus Pengenalan CKD dini sangat penting karena perawat, pekerja sosial, administrasi, dan ahli
yang tidak terdeteksi.1 The European Society berkaitan dengan pengelolaan untuk gizi yang memiliki pelatihan dan keahlian
for Pediatric Nephrology and European Renal mempertahankan kemampuan fungsional dalam dialisis dan ilmu pediatri.5
Association European Dialysis and Transplant nefron tersisa selama mungkin, sehingga
Association (ESPN/ERA-EDTA), the International penderita dapat hidup layak dan tumbuh DEFINISI DAN KLASIFIKASI
Pediatric Peritoneal Dialysis Network (IPPN), maksimal. Kesulitan mengenali penderita Penyakit ginjal kronik merupakan terminologi
dan Australia and New Zealand (ANZDATA) CKD dini karena klinis CKD baru terlihat bila The National Kidney Foundation’s Kidney
Registries telah mengidentifikasi secara khusus fungsi ginjal atau laju filtrasi glomerulus Disease and Outcome Quality Initiative (NKF-
Alamat Korespondensi email: shahrulrahman2@gmail.com

CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020 291


ANALISIS

KDOQI) pada tahun 2002, merupakan penyakit dominan. Penyebab utama PGK pada konsekuensi klinis yang merugikan, termasuk
ginjal dengan kerusakan ginjal minimal anak adalah anomali kongenital ginjal dan kualitas hidup yang buruk, tertekannya
tiga bulan dengan atau tanpa penurunan saluran kemih (congenital anomalies of the kemampuan neurokognitif, mengurangi
laju filtrasi glomerulus (LFG).1 Pada 2012, kidney and urinary tract/ CAKUT) pada sekitar kapasitas latihan, dan merupakan faktor risiko
Kidney Disease: Improving Global Outcomes 50%, diikuti oleh nefropati herediter dan kardiovaskular, seperti hipertrofi ventrikel kiri.
(KDIGO) mendefinisikan CKD sebagai glomerulonefritis. Etiologi CKD bervariasi Seperti pada orang dewasa, tujuan perawatan
kelainan struktural atau fungsional ginjal berdasarkan usia dan ras, anak-anak kurang adalah untuk mencapai target hemoglobin
yang berlangsung lebih dari 3 bulan. Namun, dari 12 tahun lebih mungkin memiliki CAKUT; sekitar 11 g/ dL.9
definisi ini tidak berlaku untuk anak di bawah penyakit berbasis glomerular fokus segmental
2 tahun, yang nefronnya belum dewasa. Juga, glomerulosklerosis lebih mungkin pada 4. Hipertensi
bayi yang lahir dengan anomali ginjal bawaan remaja kulit hitam. Obesitas pada anak-anak Hipertensi dapat terjadi pada tahap awal
mungkin didiagnosis CKD sebelum mencapai adalah masalah baru di seluruh dunia, dan penyakit dan prevalensinya meningkat jika
usia 3 bulan.7 baru-baru ini penelitian telah mengidentifikasi LFG makin menurun. Penelitian oleh Chronic
disfungsi ginjal dini dan risiko CKD pada Kidney Disease in Children (CKiD) menunjukkan
NKF-KDOQI membagi PGK dalam lima anak-anak obesitas. Selain itu, bayi berat lahir bahwa hipertensi terdapat pada 54% peserta
stadium, yaitu:1 rendah dan usia kehamilan yang pendek saat awal dan 48% anak-anak memiliki tekanan
„ Stadium 1: kerusakan ginjal dengan LFG meningkatkan risiko penyakit ginjal tahap darah tinggi meskipun menggunakan obat
normal atau peningkatan LFG (≥90 mL/ akhir pada masa remaja.8,9 antihipertensi, termasuk penghambat sistem
menit/1,73 m²) renin angiotensin-aldosteron (RAAS-I). Jika
„ Stadium 2: kerusakan ginjal dengan GAMBARAN KLINIS tekanan darah diukur dengan pemantauan
penurunan LFG ringan (60-89 mL/ Manifestasi klinis yang sering dijumpai pada 24 jam tekanan darah (ABPM), mereka
menit/1,73 m²) PGK pada anak adalah: menunjukkan variabilitas sistolik dan diastolik
„ Stadium 3: penurunan LFG sedang (30-59 1. Gangguan Pertumbuhan lebih tinggi dan variabilitas detak jantung
mL/menit/1,73 m²) Gangguan pertumbuhan adalah hal yang lebih rendah dibandingkan anak-anak PGK
„ Stadium 4: penurunan LFG berat (15-29 umum dan mungkin yang paling sering tanpa hipertensi.9-11
mL/menit/1,73 m²) terlihat pada anak-anak dengan PGK. Tingkat
„ Stadium 5: gagal ginjal (LFG <15 mL/ gangguan pertumbuhan meningkat saat LFG HEMODIALISIS PADA BAYI DAN ANAK
menit/1,73 m² atau dialisis) menurun, meskipun penurunan signifikan SEJARAH
dalam pertumbuhan terlihat di semua Hemodialisis pertama kali dilakukan pada
Nilai LFG dapat dihitung berdasarkan rumus tingkat fungsi ginjal. Penyebab gangguan anak-anak di era tahun 1960-an dan
berikut:1 pertumbuhan diyakini multifaktorial, peritoneal dialisis sekitar satu dekade
LFG (mL/menit/1,73 m2) =K X TB (cm) termasuk fungsi growth hormone (GH) dan kemudian. Di Inggris, anak dengan penyakit
Kreatinin Serum (mg/dL) insulin-like growth factor-I (IGF-I), status nutrisi, ginjal kronis stadium 5 yang membutuhkan
• K = konstanta (K= 0,33 untuk bayi berat lahir keseimbangan asam-basa, dan mineralisasi dialisis (CKD5d), hampir dua kali lebih banyak
rendah di bawah usia 1 tahun, K= 0,45 untuk tulang. Usia saat terjadinya PGK berkorelasi menerima dialisis peritoneal dibandingkan
bayi berat lahir cukup bulan sampai 1 tahun, dengan tingkat retardasi pertumbuhan karena hemodialisis, meskipun di seluruh dunia anak
K= 0,55 untuk anak sampai umur 13 tahun, anak-anak yang memiliki fungsi ginjal normal lebih banyak menggunakan hemodialisis.12
K= 0,57 untuk anak perempuan usia 13-21 mencapai sepertiga tinggi dewasa terakhir
tahun, dan 0,70 untuk anak laki-laki usia 13 – mereka selama 2 tahun pertama setelah INDIKASI
21 tahun). lahir.9,10 Keputusan memulai dialisis pada anak-anak
• TB = tinggi badan sangat beragam, tergantung fungsi ginjal
2. Kelainan Mineral dan Tulang yang tersisa, nilai-nilai laboratorium, faktor-
Formula baru yang merupakan modifikasi Kelainan mineral dan tulang pada PGK faktor psikososial, dan waktu yang optimal
formula Schwartz:7 adalah dijumpainya satu atau kombinasi untuk pencangkokan ginjal.8
LFG = 0,413 X TB (cm) dari: abnormalitas kalsium, fosfor,
Kreatinin Serum (mg/dL) hormon paratiroid; abnormalitas jaringan, Di beberapa negara Eropa, hemodialisis (HD)
Pengukuran serum protein cystatin pertumbuhan, atau kekuatan tulang; lebih sering dilakukan untuk anak-anak di
C merupakan alternatif baru untuk kalsifikasi vaskular atau jaringan ikat atas usia lima tahun. HD tidak ditawarkan
memperkirakan laju filtrasi glomerulus, dan lainnya. Keseimbangan kalsium, fosfor, dan kepada anak-anak kurang dari 5 tahun kecuali
dapat digunakan bila LFG lebih rendah.8 magnesium yang dipertahankan oleh ginjal ada kontra-indikasi penting untuk peritoneal
ketika fungsi ginjal normal. Pada PGK, dapat dialysis (PD). Untuk anak berusia lebih tua, HD
Perbedaan penting antara penyakit ginjal terjadi hipokalsemia dan hiperfosfatemia.9,10 diterapkan jika berhenti dari program PD atau
tahap akhir dewasa dan anak adalah jika ada alasan medis (jarang) atau psikososial
etiologi PGK. Penyebab PGK pada dewasa 3. Anemia (lebih sering) untuk tidak melakukan PD.
didominasi nefropati diabetik, hipertensi, Anemia merupakan komplikasi umum pada Sebaliknya, PD ditawarkan kepada anak-
dan penyakit polikistik ginjal autosomal anak-anak PGK yang menyebabkan banyak anak terutama di bawah usia dua tahun atau

292 CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020


ANALISIS

beratnya kurang dari 10 kg. Sebuah studi merekomendasikan volume cairan yang diposisikan di vena iliaka internal (“arteri” seri).
Eropa multisenter telah menemukan bahwa dibuang selama hemodialisis tidak melebihi Cara ini dapat mengurangi resirkulasi jika
prioritas pertama PD adalah usia anak (30%), 5% berat badan ideal anak.12 ujung kedua akses bersebelahan satu sama
pilihan orang tua (27%), jarak dari unit (14%), lain. Aliran darah yang tepat mungkin tercapai
pilihan pasien (11%), kondisi sosial (7%), dan MESIN DIALISIS dengan kateter polyurethane dengan internal
tidak dapat melakukan satu mode (6%). Pilihan dialisat bersifat individual, dan diameter setidaknya 1,3 mm.13
Memilih mode dialisis, baik HD maupun PD, bikarbonat adalah buffer standar dengan
untuk anak membutuhkan pertimbangan, di konsentrasi antara 32 dan 35 mmol/L. Harus Pemasangan kateter dapat menjadi pilihan
antaranya faktor-faktor lain dari kemungkinan diingat bahwa sebagian besar dialisat juga utama sebagai akses khususnya pada gagal
dampak dari salah satu mode dialisis pada mengandung 2-3 mmol/L asetat untuk ginjal akut atau gagal ginjal kronis dengan
pemeliharaan sisa fungsi ginjal (RRF), karena mencegah deposisi kalsium dalam mesin presentasi akut, pada anak-anak kecil dan
dampaknya yang spesifik pada hasil pasien. dialisis, dan meskipun asidosis metabolik pada hemodialisis kronis yang berjalan
Meskipun tidak ada konsensus umum, perlu diperbaiki untuk pertumbuhan singkat. Akses kateter melalui vena jugularis
peritoneal dialisis dikaitkan dengan kurangnya optimal, alkalosis juga seharusnya dihindari interna lebih unggul daripada vena subklavia
risiko kehilangan RRF.13 untuk mencegah pergeseran elektrolit jika nantinya akan dilakukan pemasangan
(hipokalemia dan kalsium) dan efek pada fistula arteriovenosa di lengan. Akses kateter
Indikasi absolut memulai dialisis pada anak pusat pernapasan. Karena penggunaan femoralis seharusnya hanya digunakan untuk
meliputi anuria, gangguan elektrolit berat, luas kalsium pengikat fosfat oral, biasanya akses “penyelamatan dan bersifat sementara”
gangguan neurologis pada gagal ginjal digunakan konsentrasi kalsium dialisat rendah jika perawatan intensif diperlukan: mudah
(misalnya ensefalopati, kejang, foot drop), (1,25 mmol/L). Sebagian besar unit dialisis dilakukan tetapi dengan risiko infeksi dan
perikarditis, diatesis perdarahan, mual menggunakan dialisat yang mengandung trombosis lebih tinggi. Untuk perawatan
berulang, gejala uremia, volume berlebihan, konsentrasi glukosa fisiologis (1 g/L atau 5,5 jangka panjang harus digunakan silikon
atau kegagalan pertumbuhan meskipun mmol/L) untuk mencegah hipoglikemia. kateter (Hickman) yang dimasukkan melalui
terapi medis sudah tepat, dan hipertensi. Larutan bebas kalium jarang digunakan vena jugularis atau subclavia dengan ujung
Efek samping uremia yaitu kelelahan dan karena risiko hipokalemia. Pada pediatrik, diletakkan di atrium kanan. Pada anak-anak
kelemahan, disfungsi kognitif, gangguan termasuk anak-anak dengan salt losing states, dengan berat badan kurang dari 15 kg, dialisis
tidur, dan gejala gastrointestinal, merupakan konsentrasi natrium dialisat biasanya 138- akan efisien menggunakan kateter lumen
indikasi relatif untuk dimulainya dialisis.8,12,14 144 mmol/L; konsentrasi natrium lebih tinggi tunggal (9,6 Fr) diameter internal 1,6 mm
di satu sisi berisiko meningkatkan rasa haus dan sistem jarum tunggal (Bard-Hickman
HEMODIALISIS PEDIATRIK dan berat badan antar-dialitik, tetapi di sisi catheter). Pada anak yang lebih besar, lebih
Ada beberapa perbedaan mendasar antara lain, ada penurunan risiko hipotensi intra- disukai dual-lumen Hickman (10 dan 12 Fr)
hemodialisis dewasa dan pediatrik. Misalnya, dialitik. Potensi keuntungan individualisasi atau kateter Pediatric Quinton Permcath (14
pada pediatrik, aliran darah dan hemodialyzer dialisat harus seimbang dengan masalah Fr) dengan ukuran lumen masing-masing 1,3
dipilih atas dasar bahwa anak-anak dapat penyimpanan berbagai larutan elektrolit atau 1,6 mm. Dapat tercapai aliran darah 25-50
mentolerir 8% (maksimum 10%) total volume dialisat, kekeliruan komposisi dialisat, proporsi mL/ menit dengan lumen tunggal dan 50-100
darah mereka di sirkuit ekstrakorporeal mesin, dan kesalahan program keperawatan. mL/ menit dengan kateter dual-lumen. Baik
berdasarkan perkiraan volume darah total 80 Banyak unit dialisis memilih standardisasi Hickman maupun kateter Quinton memiliki
mL/ kg untuk bayi dan 70 mL/ kg untuk anak komposisi dialisat untuk mengurangi biaya pengaman, memungkinkan “segel” terjadi di
yang lebih tua. Jika sirkuit hemodialisis terkecil dan kesalahan pemrograman.12 jaringan subkutan, sehingga menghasilkan
yang tersedia melebihi volume kritis ini, dapat aksesibilitas jangka panjang.13,15
ditutupi dengan larutan albumin manusia AKSES DARAH DAN SIRKULASI
4,5% atau darah donor untuk mencegah Keberhasilan hemodialisis kronis tergantung MEMBRAN DIALIZER
gejala hipovolemia.12,14 pada akses vaskular yang baik: fistula Tiga jenis membran yang umum tersedia saat
arteriovenosa internal (AVF), shunt (AVS), ini: selulosa tidak dimodifikasi (fluks rendah,
Karena aliran darah bayi dan anak memiliki cangkok (AVG), atau kateter vena sentral.15 biasa disebut membran bioinkompatibel),
kaliber lebih kecil, kecepatan pompa darah Bayi baru lahir dapat didialisis melalui vena selulosa termodifikasi/regenerasi (fluks rendah
cenderung lebih cepat, dengan sasaran 8–10 umbilikal menggunakan kateter vena atau fluks tinggi; disebut relatif biokompatibel),
mL/kg/menit, dibandingkan 3-5 mL/kg/menit umbilikal. Pada anak yang lebih tua, kanulasi sintetis (fluks rendah atau fluks tinggi; disebut
untuk hemodialisis dewasa. Penggulung perkutan vena femoralis adalah metode relatif biokompatibel).15
kepala pompa darah (blood pump head pilihan. Satu atau dua vena femoralis
rollers) harus disesuaikan dengan ukuran dihubungkan menggunakan teknik Setdinger. Membran low-flux cocok untuk dialisis yang
aliran dialisis, hemolisis mekanik dapat terjadi Jika harus menggunakan dua kateter pada konvensional, tetapi untuk hemofiltrasi atau
jika aliran darah dewasa digunakan dalam anak kecil, lebih mudah mengkateter masing- hemodiafiltrasi diperlukan membran high-
mesin dialisis yang disiapkan untuk saluran masing vena femoralis daripada insersi dua flux. Makin tinggi permeabilitas hidrolik, makin
pediatrik.12 Untuk menghindari hipovolemia kateter di sisi sama. Satu kateter menuju ke tinggi risiko backfiltration; di mana proses ini
dan hipotensi, pedoman dari Inggris vena cava inferior (“vena” infus), yang lain bisa dicegah baik dengan aliran permanen

CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020 293


ANALISIS

dari kompartemen darah ke kompartemen Beberapa pendekatan untuk menilai status Untuk kebanyakan bayi dan anak-anak
dialisat seperti yang dilakukan pada ultrafiltrasi hidrasi: penilaian total tubuh air dengan analisis dengan berat badan kurang dari 10 kg, lebih
maupun dengan menggunakan dialisat murni. impedansi bioelektrik (BIA), pengukuran dari tiga kali dialisis dalam sepekan terbukti
Sintetis membran tampaknya pilihan teoritis variasi hematokrit terus-menerus dengan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi; karena
terbaik tetapi membutuhkan biaya relatif metode non-invasif selama dialisis, plasma susu yang dikonsumsi anak juga berupa
lebih tinggi. Penggunaan membran sintetik atrial natriuretik peptid, atau penentuan air, sering diperlukan 4 hingga 5 kali dialisis
high-flux, seperti pada hemodiafiltrasi (HDF) siklik guanosin monofosfat, dan terakhir dalam sepekan. Jumlah dan durasi pada
on-line, masih menjadi perdebatan pada anak- dengan echography vena cava inferior (IVC). setiap kali dialisis harus dapat menghindarkan
anak yang menjalani dialisis sementara saat Pengukuran diameter IVC (IVCD) oleh USG, perlunya berpuasa agar tercapai berat badan
menunggu transplantasi ginjal. Penggunaan dinyatakan sebagai indeks luas permukaan yang dibutuhkan untuk menunjang durasi
kembali membran tidak diterapkan dalam tubuh dalam mm/m2, dan penurunannya dialisis yang singkat. Volume cairan untuk
praktik untuk anak-anak.15 pada inspirasi dalam, yang disebut indeks penggantian darah extracorporeal pada
kolaps, dalam persentase (%) tampaknya akhir sesi harus dibatasi, lebih disukai larutan
DIALISAT menjadi metode non-invasif yang akurat dan glukosa daripada larutan garam, terutama
Dialisat disiapkan dengan pengenceran mudah dilakukan secara serial. IVCD antara 8,0 pada bayi tanpa sisa ginjal yang berfungsi.15,16
konsentrat dengan air, idealnya dengan air dan 11,5 mm/m2 dan indeks kolaps antara 40
ultra murni. Komposisi dialisat telah berubah dan 75% dianggap normovolemia. Namun, Dialisis harus dianggap sebagai bagian
selama dua dekade terakhir. Asetat sebagai tidak seperti impedansi tubuh, volume strategi perawatan keseluruhan termasuk
buffer telah digantikan oleh bikarbonat, interstisial dan keseimbangan natrium tidak kecukupan diet dan terapi interdialitik.
dengan pengembangan mesin yang memiliki tercermin oleh IVCD. Semua pendekatan Penambahan berat badan lebih dari 10%
dua pompa pengenceran terpisah, satu untuk ini harus diimbangi dengan penilaian dan berat badan kering selama selang dua sesi
konsentrat bikarbonat bebas kalsium, sering pengalaman klinis dan dikombinasi dengan sering berhubungan dengan ketidakpatuhan
sebagai bubuk, dan satu untuk konsentrat dukungan nutrisi.13,15 pasien. Akibatnya dapat berupa kasus akut
asam mengandung sisa kadar asetat dan seperti hiperkalemia atau edema paru, kasus
elektrolit (Na, K, Cl, Ca). Dialisat bebas kalium MONITORING DIALISIS kronik seperti hiperparatiroidisme, serta
jarang digunakan karena risiko hipokalemia. Sesi dialisis pertama sangat penting untuk dalam jangka panjang dapat mengakibatkan
Suhu dialitik penting terutama untuk bayi menginduksi kepercayaan anak dan orang gangguan kardiovaskular dan keterlibatan
dan/ atau penggunaan dialisat aliran tinggi, tua, karena itu diperlukan persiapan yang sistem pembuluh darah koroner.15,16
terkait risiko hipotermia pasien.15,16 tepat. Pencegahan nyeri sangat penting,
misalnya dengan anestesi topikal satu jam ANTI KOAGULAN UNTUK DIALISIS
BERAT BADAN KERING POST DIALISIS sebelum insersi jarum. Persiapan psikologis Unfractionated heparin (UFH) adalah yang
Berat badan kering pasien didefinisikan anak dan keluarga juga perlu diperhatikan paling umum digunakan. Pemantauan dosis
sebagai berat saat akhir sesi dialisis reguler, agar mencegah stres. Prosedur aseptik UFH menggunakan aPTT (target aPTT 1,5–2,0)
yang jika beratnya kurang dari ini, pasien sangat penting. Selama sesi dialisis pertama, atau bedside activated clotting times (180–220
akan menjadi hipotensi. Salah perkiraan laju aliran darah dipertahankan pada detik) tidak dilakukan untuk perawatan rutin
berat badan kering dapat menyebabkan tingkat rendah untuk mencegah sindrom pasien rawat jalan.12 Dalam praktik klinis, 500
kelebihan cairan kronik atau dehidrasi disekuilibrium akibat penghapusan zat IU UFH bolus diikuti oleh 1000 IU/jam untuk
kronik. Estimasi berat kering sangat sulit terlarut terlalu efisien selama sesi pertama. anak-anak yang lebih besar, 250 IU bolus
pada anak-anak karena berbagai alasan. Laju aliran darah seharusnya kira-kira 3 mL/kg dengan infus 500 IU/jam untuk anak-anak
Pertama, kecenderungan hipotensi selama BB atau kurang, sehingga bersihan urea akan yang lebih kecil, dan 250 IU bolus untuk
sesi dialisis adalah multifaktorial, tidak hanya kurang dari 3 mL/menit/kg BB, yang biasanya bayi diikuti oleh infus 300 IU/jam. Alternatif
berhubungan dengan kecepatan ultrafiltrasi ditoleransi baik bahkan pada anak kecil. Durasi lain adalah dosis UFH menurut berat badan,
tetapi juga kecepatan kemampuan pengisian sesi pertama dialisis harus singkat, tidak lebih misalnya bolus 50 IU/kg diikuti 25 IU/kg/
ulang plasma. Kedua, komposisi tubuh, yaitu dari 3 jam, atau disesuaikan untuk kebutuhan jam; beberapa tempat hanya memberikan
perbandingan air tubuh total ke massa tubuh ultrafiltrasi.15 dua bolus, dosis lebih besar (50 IU/kg) pada
total, bervariasi dengan usia, terutama selama awal dialisis diikuti bolus lebih kecil (25 IU/
masa bayi dan pubertas. Pada bayi dan remaja Sindrom disekuilibrium paling sering muncul kg) di tengah jalan sesi perawatan. Oleh
berat badan kering harus dinilai hampir setiap setelah satu hingga dua jam dialisis, dengan karena itu, dosis dan saat menghentikan infus
bulan untuk mengikuti perubahan komposisi gejala bervariasi seperti nyeri kepala atau heparin (sering 20-30 menit sebelum akhir
tubuh selama periode pertumbuhan yang kejang, muntah, kelelahan, mengantuk, atau dialisis) biasanya disesuaikan dengan apakah
cepat; juga penting pada kondisi anabolik kecenderungan hipertensi dengan kisaran terbentuk clot di detektor udara vena atau
seperti dengan pengobatan hormon sempit antara nilai tekanan sistolik dan dialyzer dan waktu yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, dan sebaliknya pada kondisi diastolik. Jika perlu, infus manitol (1 g/kg BB berhentinya perdarahan di tempat insersi
katabolik seperti anak sakit akibat infeksi atau selama 1 hingga 2 jam selama dialisis) efektif jarum.12
asupan makanan yang berkurang.15 mencegah sindrom tersebut. Gejala biasanya
hilang beberapa jam setelah akhir dialisis.15,16 Anak-anak dengan hematokrit lebih tinggi

294 CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020


ANALISIS

memerlukan dosis heparin lebih tinggi; clotting „ Tinggi badan dengan menggunakan skor cepat dengan gerakan urea dari jaringan
pada sirkuit lebih sering terjadi pada bayi dan Z ke dalam plasma lebih lambat, mengarah
anak dengan berat badan <10 kg dan pada „ Berat badan kering ke perubahan gradien osmotik antara air
anak-anak dengan laju aliran darah rendah. „ Lingkar lengan dan ketebalan lipatan kulit plasma dan sel, menghasilkan pergerakan
Meskipun diperlukan lebih sedikit heparin, jika „ Lingkar fronto-oksipital, untuk anak-anak air dari plasma ke jaringan termasuk otak,
disertai penurunan jumlah trombosit, risiko berusia 3 tahun atau kurang yang dapat menyebabkan edema serebral
perdarahan subdural tetap meningkat.12 dengan kebingungan, kejang, dan koma.12
Kadar serum albumin dapat dipengaruhi oleh Risiko disequilibrium dapat dikurangi dengan
Beberapa pasien alergi heparin biasanya proses peradangan dan adanya kelebihan menggunakan manitol intravena untuk sesi
bereaksi terhadap produk porcine; cairan; tinggi badan anak-anak tidak dialisis pertama pada pasien dengan plasma
trombositopenia yang diinduksi heparin sepenuhnya tergantung pada status nutrisi urea tinggi, dialisis menggunakan dialyzer
walaupun jarang, dapat dijumpai pada tetapi juga faktor genetik, komorbiditas, dengan area permukaan lebih kecil, serta
penggunaan heparin berasal dari sapi. dan osteodistrofi ginjal; berat badan bisa aliran dialisat dan darah lebih lambat.12
Paparan heparin jangka panjang berpotensi meningkat palsu karena kelebihan cairan;
menyebabkan osteoporosis dan dapat lingkar lengan dan ketebalan lipatan kulit Malnutrisi sering terjadi pada bayi, anak-anak,
meningkatkan risiko hiperkalemia karena dapat dipengaruhi oleh distribusi lemak dan dan remaja yang menjalani dialisis dan terkait
penghambatan aldosteron.12 otot regional, dan tergantung pengamat yang dengan selera makan buruk, penurunan
melakukan penilaian tersebut.12 penyerapan usus terhadap nutrisi, dan asidosis
ALTERNATIF HEMODIALISIS metabolik.14 Masalah ini sangat penting karena
Proses hemodiafiltrasi (HDF) metode Pedoman pediatrik K-DOQI dampak buruk terhadap pertumbuhan dan
pembersihan zat racun secara konveksi merekomendasikan asupan kalori dan protein perkembangan neurokognitif.14
(kombinasi metode difusi dengan ultrafiltrasi) untuk memenuhi diet yang direkomendasikan
lebih baik dibandingkan hemodialisis standar.12 (RDA) untuk usia kronologis.12 Kebutuhan kalori Pada bayi yang menjalani hemodialisis, angka
HDF membutuhkan akses vaskular yang baik, dan protein sebanyak 150 kalori/kg dan 3 g morbiditas dan mortalitas tinggi.17 Dalam
dengan laju aliran darah 150-240 mL/m2 BSA protein/kg pada bayi pada dialisis peritoneal, review retrospektif 10 pasien ESRF berat
(Body Surface Area/ Luas Permukaan Tubuh), dan bahkan lebih tinggi, hingga 180 kalori/kg badan <10 kg yang didialisis dalam satu
sehingga sulit pada anak-anak yang lebih kecil. dan 4 g protein/kg di bayi prematur.12 Vitamin pusat dialisis selama periode 14 tahun, tiga
Untuk mencapai laju aliran yang lebih tinggi tidak rutin diberikan. Asupan makanan pasien meninggal sebelum usia 5 bulan.17
dapat diberikan infus cairan predilusional; ditujukan untuk memenuhi RDA untuk Pembekuan darah dan infeksi akses vena
hemodiafiltrasi predilusional lebih sering semua mikronutrien kecuali vitamin A dan sering terjadi, dan dialisis yang memadai sulit
dilakukan pada anak-anak. Manfaat HDF untuk D. Ekskresi Vitamin A di ginjal terganggu dan dicapai. Anemia sering terjadi meskipun telah
anak-anak termasuk peningkatan stabilitas dapat berlebih pada CKD5d. Cholecalciferol menggunakan erythropoietin.17
hemodinamik dan kontrol tekanan darah bisa ditambahkan jika kadar 25 (OH) D3
yang lebih baik dengan lebih sedikit episode rendah. 1(OH) D3 diberikan untuk mengobati SIMPULAN
hipotensi intra-dialisis dan memperbaiki osteodistrofi ginjal. Mengoptimalkan nutrisi Penyakit ginjal kronik (PGK) atau chronic kidney
pertumbuhan.12 Pembuangan molekul- dan pertumbuhan pada anak membutuhkan disease (CKD) merupakan masalah kesehatan
molekul berukuran sedang dan fosfat dapat pendekatan multidisiplin, dan sama serius pada anak dengan morbiditas
membantu mengurangi efek jangka panjang pentingnya dengan proses dialisis. 12,17 dan mortalitas makin meningkat serta
dialisis kronis. Kualitas air harus memenuhi menimbulkan masalah sosial ekonomi yang
standar mikrobiologi ultra-murni dan bebas KOMPLIKASI HEMODIALISIS signifikan. Pengenalan CKD dini sangat penting
dari bahan kimia kontaminan. 12 Hipotensi terjadi terutama karena pergerakan karena berkaitan dengan pengelolaan untuk
air keluar dari kompartemen intravaskular mempertahankan kemampuan fungsional
NUTRISI ANAK DENGAN HEMODIALISIS lebih cepat dari tingkat pengisian ulang dari nefron yang tersisa selama mungkin, sehingga
Mengoptimalkan status gizi dengan dukungan kompartemen ekstraseluler dan intraseluler. penderita dapat hidup layak dan tumbuh
ahli diet adalah elemen dasar perawatan untuk Risiko hipotensi intra-dialitik tergantung maksimal. Pelaksanaan hemodialisis pada
seorang anak penyakit ginjal kronis stadium berbagai faktor, termasuk penurunan anak membutuhkan tim ahli ginjal, perawat,
5.12 Peran ahli diet adalah meminimalkan osmolalitas serum yang cepat, vasodilatasi pekerja sosial, administrasi, dan ahli gizi yang
gejala uremia, mencegah komplikasi penyakit sebagai respons terhadap dialisat yang memiliki pelatihan dan keahlian dalam dialisis
tulang akibat gangguan ginjal (renal bone hangat, dan tingkat ultrafiltrasi tinggi untuk dan ilmu pediatrik. Keputusan memulai
disease), dan mengoptimalkan pertumbuhan memperbaiki kelebihan garam antar-dialitik dialisis pada anak-anak sangat beragam,
anak yang memadai. Pedoman K-DOQI dan konsumsi air.12 Hemolisis, emboli udara, tergantung fungsi ginjal yang tersisa, nilai-
pediatrik merekomendasikan mengukur hal dan reaksi anafilaksis juga bisa terjadi. Meski nilai laboratorium, faktor-faktor psikososial,
berikut secara bulanan: 12 jarang, sindrom disequilibrium terjadi karena dan saat optimal untuk pencangkokan ginjal.
„ Kadar albumin serum penurunan konsentrasi urea plasma terlalu

CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020 295


ANALISIS

DAFTAR PUSTAKA
1. Pardede SO, Chunnaedy S. Penyakit ginjal kronik pada anak. Sari Pediatri 2009;11(3): 199-205
2. Rees L. Renal replacement therapies in neonates: Issues and ethics. Seminars in Fetal & Neonatal Medicine 2017;22:104-8
3. Tim Indonesian Renal Registry. 9th Report of Indonesian Renal Registry [Internet]. 2016. Available from: https://www.indonesianrenalregistry.org/data/
INDONESIAN%20RENAL%20REGISTRY%202016.pdf
4. Rachmadi D, Meilyana F. Hemodialisisis pada anak dengan chronic kidney disease. Maj Kedokt Indon. 2009;59(11):555-60
5. Chand DH, Swartz S, Tuchman S, Valentini RP, Somers MJG. Dialysis in children and adolescents: The Pediatric Nephrology Perspective, Am J Kidney Dis; 2016 : 1-9
6. Ledermann SE. Infant dialysis. HK J Paediatr. 2004;9:9-12
7. Nayak A, Khare J. Pediatric chronic kidney disease – A child is not a young adult. J Pediatr Health Care Med. 2017;1(1):16-9
8. Kaspar CDW, Bholah R, Bunchman TE. A review of pediatric chronic kidney disease. Blood Purif. 2016;41:211–7
9. Becherucci F, Roperto RM, Materassi M, Romagnani P. Chronic kidney disease in children. Clin Kidney J. 2016; 9(4):583–91
10. Whyte DA, Fine RN. Chronic kidney disease in children. Pediatrics in review 2008;29(10 ): 335-41
11. Furth SL, Cole SR, Mims MM, Kaskel F, Mak R, Schwartz G, et al. Design and methods of the chronic kidney disease in children (CKiD) prospective cohort study, Clin
J Am Soc Nephrol. 2006;1: 1006–15
12. Kaur A, Davenfort A. Hemodialysis for infants, children, and adolescents, Hemodialysis Internat. 2014; 18:573–82
13. Donckerwolcke RA, Bunchman TE. Hemodialysis in infants and small children, Pediatr Nephrol. 1994; 8:103-6
14. Warady BA, Neu AM, Schaefer F. Optimal care of the infant, child, and adolescent on dialysis: 2014 update. Am J Kidney Dis. 2014;64(1):128-42
15. Fischbach M, Edefonti A, Schroder C, Watson A. Hemodialysis in children: General practical guidelines, Pediatr Nephrol. 2005;20:1054–66
16. Gulati S, Lall N. Hemodialysis in children: A simplified approach, JIMSA. 2012;25 (2):101-5
17. Rees L. Management of the infant with end-stage renal failure. Nephrol Dial Transplant. 2002;17: 1564–7

296 CDK-285/ vol. 47 no. 4 th. 2020

Anda mungkin juga menyukai