Kardiologi Indonesia
Forum Ekokardiografi J Kardiol Ind 2008; 29:89-91
ISSN 0126/3773
Pengukuran fungsi sistolik jantung dengan pemeriksaan selisih volume akhir diastolik dengan volume akhir
ekokardiografi dapat dilakukan dengan beberapa cara. sistolik dibagi dengan volume akhir diastolik. Nilai
Pada kesempatan kali ini akan diuraikan cara pengukuran normal > 50%. Fraksi Pemendekan adalah prosentase
fungsi sistolik ventrikel kiri yang dapat digunakan. dari selisih diameter akhir diastolik dengan diastolik
akhir sistolik dibagi dengan diastolik akhir diastolik.
1. Ejection Fraction (fraksi ejeksi) dan fractional Nilai normal > 35%.
shortening (fraksi pemendekan) Fraksi ejeksi dapat diestimasi dari fraksi pemendek
Fraksi ejeksi pada prinsipnya adalah prosentase dari an x 1.7
Melalui pemeriksaan ekokardiografi beberapa
metode dapat dilakukan untuk mengukur fraksi ejeksi
Dengan cara M-mode
dan fraksi pemendekan.
2. E Point Septal Separation (EPSS) Curah jantung adalah isi sekuncup x laju jantung,
Dari pandangan aksis panjang parasternal, EPSS dengan nilai normal > 4.5L/min
merupakan jarak antara posterior dinding septal
LV saat sistolik dengan daun anterior katup mitral
saat pengisian cepat (E) dapat mengestimasi fungsi
sistolik LV secara garis besar. Nilai EPSS < 5 mm
menggambarkan fungsi sistolik yang normal