Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

KELOMPOK 2

* ALYA ISZA AZZAHRA * NURLATIFAH


* BONITA YULIANTI * NIDA ADLINA
* NABILA DWIJAYANTI * SALSABILA N
* NABILAH NOVIYANTI
Pemeriksaan Diagnostik
Elektrokardiografi (EKG)

Pemeriksaan EKG diperlukan untuk mengetahui


aktivitas kelistrikan / konduksi jantung pasien.
Tindakan ini dilakukan dengan melakukan
perekaman aktivitas listrik jantung yang dideteksi
melalui elektrode permukaan dan diukur
menggunakan galvanometer.
Persiapan Prosedur
EKG
Persiapan alat :
• Mesin EKG yang bekerja baik dan telah
dikalibrasi.
• Jelly.
• Kapas alkohol.
• Kertas penyerap basah atau kasa basah.
• Manset 4 buah.
• Kabel arde.
Prosedur
EKG
• Mencuci tangan.
• Menjelaskan tujuan pemeriksaan EKG lengkap kepada klien.
• Menjaga privasi klien (ruang tertutup, bagian yang tidak diperiksa
tetap tertutup).
• Membersihkan area yang akan dipasang elektroda.
• Memasang sebuah manset pada setiap ekstremitas.
• Menyambungkan kabel elektroda ke manset yang akan ditentukan
atau tanda khusus yang ada.
• Meletakan pompa elektroda pada posisi yang ditentukan.
• Membuat kalibrasi setinggi 1 cmdan rekam irama jantung dari lead
I sampai V6 (seluruhnya 12 lead) lalu buat kalibrasi kembali.
• Merapikan alat-alat dan klien.
• Mengkaji kembali kondisi klien.
• Mendokumentasikan prosedur dan respon klien pada catatan klien.
Bola EKG metal
EKG

Penjepit EKG

Burdick kabel EKG


Pemeriksaan Diagnostik Dengan
Cara Tes Treadmill
Uji latih beban merupakan tes non invasif untuk mengevaluasi respon
sistem kardiovaskular terhadap latihan fisik dalam kondisi yang diatur
dengan ketat. Latihan fisik merupakan stres fisiologi paling umum,
yang tergantung pada sistem kardiopulmoner. Jadi latihan fisik ini
dipakai sebagai tes yang praktis untuk menialai perfusi dan fungsi
kardiovaskular.
Persiapan Prosedur
Tes Treadmill
• Persiapan :
• Sebaiknya tidak makan dan minum 2 jam
sebelum tes.
• Penderita dengan obat golongan penyekat beta
dan calcium channel blocker dihentikan 1 hari
sebelumnya.
Prosedur
Tes Treadmill
• Terlebih dahulu jelaskan tentang tes ini dan klien mengisi
formulir persetujuan tindakan (informed consent).
• Petugas memberi contoh bagaimana jalan diatas mesin
treadmill (bagi yang belum pernah melakukan tes ini), dan
meminta klien untuk memberitahu jika ada keluhan saat tes.
• Pasang elektroda EKG dan manset pengukur tekanan darah
sesuai tempatnya dengan baik.
• Perhatikan monitor EKG, laju debar jantung dan tekanan
darah saat istirahat.
• Lakukan prosedur sesuai metode/protokol yang dipakai
(umunya protokol Bruce), dengan sasaran laju jantung
minimal 85% dari laju jantung maksimal (220-umur)
• Perhatikan kapan tes harus dihentikan.
• Buat laporan hasil uji latih treadmill dan kesimpulannya.
Pemeriksaan Diagnostik Dengan Cara
Angiografi Koroner

Pemeriksaan ini merupakan baku emas dalam penilaian


penyakit jantung koroner (PJK). Pemeriksaan juga dapat
mencakup angiografi ventrikel kiri dan pengukuran
hemodinamik meliputi tekanan dan saturasi oksigen
diventrikel kiri dan aorta. Kateterisasi atau penyadapan
jantung saat ini banyak dilakukan sebagai prosedur rawat
sehari dengan aman.
Persiapan prosedur
• Persiapan :
Sebelum prosedur, klien biasanya dipuasakan dan dapat
diberikan obat penenang. Meskipun bius lokal digunakan
pada saat pemasangan akses arteri (femoralis, brakialis, atau
radialis) namun masih dapat memberikan rasa tidak nyaman
pada klien. Setelah kateter berada didalam arteri klien tidak
akan merasakan nyeri atau ketidaknyamanan lainnya.
Angina transien dapat terjadi selama injeksi kontras,
biasanya terjadi pada PJK yang berat. Pasien harus
diperingatkan bahawa selama prosedur angiografi ventrikel
kiri, media kontras dapat menyebabkan rasa panas sementara
dana rasa yang seperti inkontinensia. Agen kontras saat ini
jarang menyebabkan mual dan muntah.
Prosedur
• Pemasangan sheath arteri dengan katup homostatik
dapat meminimalkan kehilangan darah dan
memungkinkan pertukaran kateter dengan mudah.
Terdapat berbagai jenis kateter dalam berbagai bentuk
dan diameter. Beberapa jenis memiliki lubang tunggal
diujung distal dan dirancang untuk memfasilitasi kontrol
ujung dan distal kateter, dana film sinar X direkam.
Kateter jenis tertentu dapat digunakan untuk
angiografi pada graft bypass. Kateter “pigtail” memiliki
lubang 40 ml media kontras selama 3-5. Dengan pompa
bermotor. Dengan demikian dapat dihasilkan visualisasi
kontraksi ventrikel kiri atau aorta selama 2-4 siklus
jantung. Tekanan aorta dan ventrikel juga dapat direkam
selama prosedur.
Pemeriksaan Diagnostik Dengan Cara
CT Scan Paru

CT scan paru-paru merupakan salah satu metode


pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis dan
memantau tatalaksana dari berbagai kelainan pada paru-
paru. CT scan atau pemindaian tomografi
terkomputerisasi melibatkan berbagai gambar yang
diambil dari sudut-sudut yang berbeda, yang kemudian
akan dikombinasikan untuk menghasilkan gambaran
melintang dan gambaran 3 dimensi dari struktur internal
paru-paru.
Persiapan Prosedur
A. Persiapan Pasien
• Tidak ada persiapan khusus bagi penderita. Instruksi-
instruksi yg menyangkut pemeriksaan harus diberitahukan
dengan jelas. Benda aksesoris seperti kalung. Bra dilepas dan
baju penderita diganti dengan baju khusus pasien.

B. Media Kontras
• Jenis Media Kontras : osmolaritas rendah 300-320 mg
iodine/ml
• Volume pemakaian : 80 – 100 ml
• Injeksi rate : 2 ml/detik
• Scanning : dilakukan 20 detik post pemasukkan media
kontras.
Teknik Pemeriksaan
1. Posisi Pasien
• Supine, Head First

2. Posisi obyek
• Mid sagital plane (MSP) tubuh sejajar dengan lampu indikator
longitudinal. Lengan pasien diletakkan di atas kepala, lutut diganjal
untuk kenyamanan pasien. Pasien diinformasikan agar menarik
nafas sesuai aba2.

3. Parameter Scanning
A. Scanogram.
• Scanogram adalah gbran lapangan organ scr keseluruhan yg
dipergunakan u/ menentukan lokasi / mengatur potongan yg akan
dibuat. Scanogram Thorax dibuat dari pandangan antero-posterior
(Antero posterior View)
B. Volume of Investigation.
• Volume of investigation adalah keseluruhan lapangan dari obyek yang akan
dibuat irisan.Lapangan obyek ini diukur dari batas atas objek sampai batas
bawah objek yang akan dilakukan potongan.
• U/ Thorax : dimulai dari apex paru hingga sinus costophrenicus

C. Slice Thickness.
• Ukuran yg tebal akan menghasilkan gambaran dengan detail yang rendah,
sebaliknya. Jika ketebalan terlalu tinggi akan timbul artefak dan jika terlalu
tipis akan terjadi noise. Menurut Neseth (2000) pemeriksaan CT
Scan Thorak menggunakan slice thickness 5 – 10 mm.

D. Field of View (FOV).


• FOV :diameter maks gbran yg direkonstruksi.
• FOV yg kecil, meningkatkan resolusi
• Menurut Castello (1995) CT Scan thorak menggunakan FOV 30-50 cm.
Pemeriksaan Diagnostik Dengan
CARDIAC MARKER
Merupakan penanda biologis yang berguna untuk
pengukuran fungsi jantung marker yang ada saat
ini. Umumnya berupa enzim, sehingga kadang
disebut enzim kardiak. Namun tidak semua
marker saat ini ada tergolong enzim, contohnya
troponin.
Teknik Pemeriksaan
• Prosedur CKMB
• Linear 10-2000 U/L. Sampel yang melebihi
batas atas linear harus diencerkan dan
diulang. Sampel dapat diencerkan, diulang,
dan dikalikan dengan faktor pengenceran
otomatis memanfaatkan RUN AUTOLIPID.
• Kapasitas penghambatan antibodi antiCKM
adalah >90% pada tingkat CK-MM 8000U/L.
dalam sample dimana total aktivitas CK
melebihi 8000 U/L, CK-MB harus diukur
dengan menggunakan sample pradiencerkan
untuk memastikan penghambatan memadai
CK-M.
Persiapan Prosedur
• Persiapan reagen
• R1: Pastikan transfer lengkap R1-2 ke R1-1
dengan menuangkan suatu aliquot dari
buffer R1-1 ke R1-2 dicampur perlahan,
kemudian ditransfer seluruh isi kembali ke
R1-1. Dicampur dengan per sebelum
menempatkan papan di instrumen.
• R2 reagen siap digunakan dan dapat
ditempatkan secara langsung dipapan
instrument tidak ada persiapan yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai