LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Ekokardiografi merupakan prosedur pemeriksaan menggunakan gelombang
Ultrasonik sebagai media pemeriksaan. Suatu transduser yang memancarkan
gelombang Ultrasonik atau belum bang suara berfrekuensi tinggi di luar kemampuan
pendengaran manusia, ditempatkan pada dinding dada penderita dan diarahkan ke
jantung. Ketika gelombang Ultrasonik berjalan melewati jantung, gelombang
Ultrasonik tersebut akan dipantulkan kembali menuju transducer setiap kali
gelombang itu melewati batas antara jaringan yang memiliki densitas atau Impedansi
akustik yang berbeda. Energi mekanik dari gelombang suara yang dipantulkan
kembali atau disebut “Echo” (=Gema) untung ini, akan dikonversi menjadi impuls
listrik oleh Transduser dan diperlihatkan sebagai gambaran jantung pada Osiloskop
atau secarik kertas pencatat (Price & Lorraine, 2015) . Ekokardiografi dalah suatu
metode untuk mempelajari kerja otot jantung yang tercatat pada grafik potensial
listrik yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak jantung dan terdekteksi pada
permukaan tubuh, sehingga dapat membantu diagnosa up normalitas jantung dan
kecenderungan atau perubahan fungsi jantung. Ekokardiografi merupakan alat
perekam aktivitas bioelektrik jantung dengan menggunakan sedap getaran pada
permukaan tubuh, yang hasilnya akan terlihat pada monitor (Wiadnyan et al., 2021).
B. Manfaat
Ekokardiografi memberikan informasi penting mengenai struktur dan gerakan bilik,
katup, dan setiap masa pada jantung. Pemeriksaan ini dapat mengatasi keterbatasan
sebelumnya dari Ekocardiografi dua dimensi. Dokter memberikan pencitraan dan
pendekatan transesofageal terhadap jantung. Pendekatan transesofageal terhadap
jantung. Pendekatan transesofageal dapat memperlihatkan batasan masalah posisi
yang berkaitan dengan obesitas, troma dada, penyakit paru kronis, dan katup mekanis
atau yang mengalami Kalsifikasi. Model-M merupakan model yang paling sering
dipakai. Pada Model-M, echo diperlihatkan sebagai suatu garis bergelombang yang
tersusun dari.. Dengan intensitas berbeda. Gerakan garis garis ini menunjukkan
pergerakan setiap struktur. Garis garis diatur berurutan sebagai lapisan lapisan pada
layar. Lapisan lapisan ini menunjukkan struktur anatomi yang melewati oleh
gelombang Ultrasonik (Price & Lorraine, 2015)..
C. Jenis-Jenis Ekokardiografi
Jeni-jenis ekokardiografi adalah sebagai beirkut (Price & Lorraine, 2015):
1. Ekokardiografi Model-M
Ekoardiografi model -M memberikan gambaran terpotong mengenai dimensi dan
gerakan jaringan yang berada dalam jalur gelombang ultrasonik. EKG biasanya
ditayangkan bersama ekokardiogram pada Sumbu waktu horisontal sehingga
memungkinkan koordinasi antara peristiwa mekanis dan listrik siklus jantung.
Menggerakkan Transduser ke arah tertentu dapat memindai prekordium.
Memperlihatkan satu tayangan model M standar.
Gambar 1 2 Ekokardiogram katub mitralis. Atas, gerakan daun katup normal. Bawah,
gerakan daun katup abnormal dengan stenosis mitral. AM, daun katup mitral antarior; PM,
daun katup mitral posterior.
4. Ekokardiografi Transesofageal
Pada beberapa keadaan, gambaran ekokardiografi berkualitas tinggi tidak dapat
diperoleh bila transducer Ultrasonik diletakkan pada dinding dada. Hal ini paling
sering terjadi pada seseorang pasien obesitas atau dengan penyakit paru obstruktif
kronis, karena gelombang Ultrasonik tidak dapat menembus jantung. Keadaan lain
yang dapat membatasi ekokardiografi transthoraks adalah keterbatasan akses
akibat Roma dada, pasien tidak mampu ber Baring di Sisi kiri dan pada prosedur
intervensi jantung atau bedah jantung. Ekokardiografi trabsesofageal
(transesophageal echokardigraphy, TEE) dapat dilakukan dengan meletakkan
Transduser Ultrasonik ke dalam Esofagus dalam suatu prosedur menyerupai
endoskopi. TEE telah memperluas kegunaan ekokardiografi dengan menyediakan
pemeriksaan berkualitas tinggi dengan resolusi yang meningkat. Seru tambahan
yang dapat dinilai adalah Vena Kava, Sinus Coronanarius, Vena pulmonal,
Septum atrium, organis sekitar Atrium, serta asendens, dan desendens. TEE juga
merupakan metode pilihan untuk menilai fungsi katup mitral is buatan dan untuk
memperlihatkan vegetasi atau Absis.
D. Prosedur pelaksanaan
Prosedur Ekokardiogram Sebelum memulai prosedur, sonografer akan menjelaskan
secara rinci apa yang diharapkan selama prosedur berlangsung. Manfaatkan
kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan tentang prosedur, termasuk risiko dan
komplikasi. Tes ini diawasi oleh ahli radiologi atau dokter lain. Selanjutnya, Anda
akan diberikan gaun rumah sakit untuk diganti. Hanya bagian atas yang perlu dilepas
untuk prosedur ini. Kemudian, sonografer akan menginstruksikan Anda untuk
berbaring di meja pemeriksaan EKG untuk meletakkan elektroda di dada Anda.
Elektroda terpasang ke kabel, yang terhubung ke monitor elektrokardiograf (EKG).
Elektroda merekam aktivitas listrik jantung. Setelah memasang elektroda, sonografer
kemudian akan meminta Anda untuk berbaring miring. Sonografer kemudian akan
mengoleskan sedikit gel ke area dada Anda. Mungkin terasa sejuk di kulit. Gel
membuat transduser meluncur mulus di dada Anda dan membantu Anda tetap nyaman
selama prosedur berlangsung. Ini juga membantu menciptakan gambar hati yang lebih
jelas. Sonografer kemudian akan menjalankan transduser di atas dada Anda.
Sonografi akan meminta Anda untuk mengubah posisi dan menahan napas beberapa
kali selama pemeriksaan. Keduanya diperlukan untuk menghasilkan hasil yang lebih
jelas dan lebih rinci. Sonografer akan melakukan pengukuran untuk mengevaluasi
ukuran jantung Anda dan ketebalan biliknya. Seluruh prosedur biasanya memakan
waktu kurang dari satu jam. Sonografer kemudian memeriksa hasil ekokardiogram
Anda, meneruskannya ke dokter yang merawat Anda, yang kemudian akan
menjelaskan temuan tersebut dan menyusun rencana perawatan yang sesuai bila
diperlukan (Rojas, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
Rojas, Y. (2021, June 4). How Are Echocardiograms Performed | SC Internal Medicine Assoc &
Rehab. https://www.scinternalmedicine.com/2021/06/04/how-are-echocardiograms-
performed/
Price, A. S., & Lorraine, M. W. (2015). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit (H.
Hartanto, N. Susi, P. Wulansari, & A. D. Mahanani, Eds.; 6th ed., Vol. 1, Issue Edisi 6).
EGC.
Wiadnyan, I. W., Sumarayasa, A. K., & Suwarna, I. W. (2021). Buku Panduan untuk Membaca &
Memahami Elektrokardiografi (EKG) bagi Perawat. CV Andi Offset.