menggunakan zat pewarna khusus (kontras) dan bantuan radiologi. Hasil angiografi akan disebut normal jika aliran darah di dalam pembuluh darah lancar dan tidak ada penyumbatan. Tujuan Pemeriksaan Angiografi
Mendeteksi aterosklerosis, penyumbatan, atau
kelainan bentuk pada pembuluh darah arteri, baik itu di otak, paru-paru, tangan atau kaki, perut, ataupun rongga panggul. Mengevaluasi aliran darah pada arteri koroner jantung, terutama pada kondisi serangan jantung, nyeri dada yang tidak spesifik, atau angina pektoris. Mengevaluasi aliran darah yang melewati jantung, terutama pada kondisi gagal jantung. Mencari tahu sumber pendarahan dalam tubuh. Mempersiapkan operasi. Mencermati jumlah, kondisi, dan lokasi arteri ginjal sebelum diadakan transplantasi ginjal. Mendeteksi pola aliran darah pada tumor dan melihat berapa tumor yang tersebar dalam tubuh. Jenis jenis angiography
Coronary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah
koroner di jantung. Cerebral angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di otak. Renal angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di ginjal. Pulmonary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di paru-paru. Fluorescein angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di mata. Extremity angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di lengan dan tungkai. Coronary angiography Angiografi koroner merupakan komponen utama dalam kateterisasi jantung yang bertujuan untuk memeriksa keseluruhan cabang pembuluh darah koroner baik pembuluh darah asli maupun graft bypass Pada angiografi koroner, perekaman anatomi koroner mencakup pola distribusi arteri, anatomi atau patologi fungsional (aterosklerosis, trombosis, diseksi, myocardial bridging, anomali kongenital, atau spasme koroner fokal), serta adanya hubungan kolateral antara arteri koroner dengan arteri koroner yang lain atau antar segmen pada arteri koroner yang sama Prosedur angiography Jantung
Pasien akan dibaringkan secara telentang di meja pemeriksaan yang
dilengkapi dengan alat Rontgen. Dokter atau perawat akan memasang elektroda di bagian dada pasien yang terhubung dengan monitor untuk memantau aktivitas listrik pada jantung pasien. Alat pengukur tekanan darah dan alat pengukur jumlah oksigen dalam darah (oksimeter) juga akan dipasang di tubuh pasien. Dokter atau perawat mulai memberikan obat penenang melalui selang infus sehingga pasien akan mengantuk selama prosedur berlangsung. Dokter jantung akan membersihkan dan mensterilkan area tempat kateter akan dimasukkan, kemudian membuat area tersebut mati rasa dengan menyuntikkan obat bius lokal. Sebuah sayatan kecil pada kulit akan dibuat untuk memasukkan selang panjang dan fleksibel ke dalam pembuluh darah arteri. Kateter akan dimasukkan melalui selang fleksibel tersebut dan diarahkan secara perlahan menuju arteri jantung. Pasien akan merasakan sedikit tekanan pada sayatan ketika kateter dimasukkan. Dokter akan menyuntikkan cairan kontras melalui kateter ke dalam arteri dan bilik jantung. Cairan ini akan menunjukkan kondisi pembuluh darah, katup jantung, dan bilik jantung secara detail. Pasien akan merasakan panas selama beberapa detik setelah cairan kontras disuntikkan. Mesin foto Rontgen dengan cepat mengambil rangkaian gambar dari kondisi jantung pasien. Dokter akan menginstruksikan pasien untuk menahan napas ketika foto Rontgen dilakukan Indikasi Angiografi Jantung
Nyeri dada (angina).
Nyeri di bagian rahang, leher, atau lengan yang tidak dapat dijelaskan dengan pemeriksaan lain. Hasil tes stres jantung (tes treadmill) abnormal. Cacat jantung sejak lahir atau memiliki penyakit jantung bawaan. Gangguan katup jantung yang memerlukan tindakan operasi. Gangguan pembuluh darah atau cedera di bagian dada. Gagal jantung. Terdiagnosis serangan jantung. Apa saja komplikasi angiografi?
Lubang pada pembuluh darah (perforasi)
Udara masuk ke dalam pembuluh darah (emboli udara) Reaksi alergi terhadap zat pewarna kontras Perdarahan Gumpalan darah Memar Serangan jantung Infeksi Kerusakan ginjal karena zat pewarna kontras Stroke Irama jantung yang tidak teratur (aritmia) Prinsip Kerja & Struktur
Pemotretan angiography menggunakan Bahan
Kontras karena jalan peredaran pembuluh darah sukar dideteksi tanpa menggunakan bahan kontras, hal ini disebabkan karena daya serap intensitas Sinar-X sangat rendah. Bahan kontras tersebut biasanya disebut Radiopague, yang artinya bahan kontras yang tidak dapat ditembus oleh Sinar-X. Pemberian bahan kontras ke tubuh pasien menggunkan beberapa cara, yaitu:
Sistem injektor dengan menggunakan suntikan
Sistem diminumkan atau oral Sistem dihirup melalui pernafasan Setelah bahan kontras masuk ke tubuh pasien, maka bahan kontras tersebut akan mengalir bersamaan dengan darah. Cara Kerja : mula-mula sumber tegangan didapat dari generator, kemudian terbentuklah sinar-x didalam x-ray tube. Dari x-ray tube, sinar-x dipancarkan menuju kolimator. Hamparan sinar x melewati table da menembus objek. Kemudian, hasil dari penyinaran ditangkap oleh flat detektor, diteruskan da diproses oleh image processing. Setelah diproses hasil akan ditampilkan di monitor utama dan monitor ruang kontrol (Live & Review Fluoro). Hasil dari penyinaran juga dapat di cetak / print. Bagian Alat
Lakukan pengecekkan fluoroscopy sebelum menggunakan angiography agar dapat bekerja dengan baik. Melakukan pengecekkan pada table. Melakukan pengecekkan C-Arm dengan berbagai rotasi. Membersihkan aksesoris angiography jika setelah digunakan. TroubleShooting 1. Masalah : Gagal memperoleh 3D Analisa : Kerusakan atau error pada konfigurasi IP. Solusi : mengkoreksi konfigurasi IP, memperbaiki kembali. 2. Masalah : Kegagalan pada tube Analisa : Kerusakan pada x-ray tube Solusi : mengganti x-ray tube, kalibrasi tube, melakukan uji fungsi : fluoroscopy & exposure. 3. Masalah : Kegagalan pada tube anoda Analisa : Adanya kerusakan pada kV-mA dan control board. Solusi : mengganti kV-mA control board 4. Masalah : Tidak dapat zoom pada gambar Analisa : Kerusakan pada modul imaging Solusi : mengganti modul imaging.