Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN

DCA (Diagnostic Coronary Angiography)

A. Definisi
Angiografi koroner / DCA (Diagnostic Coronary Angiography) adalah
pemeriksaan medis yang dilakukan untuk mengamati pembuluh darah jantung dengan
menggunakan teknologi pencitraan sinar-X. Prosedur ini dilakukan terutama untuk
mengamati bagaimana darah mengalir melalui arteri jantung dan menentukan apakah
terdapat penyumbatan atau penyempitan arteri. Prosedur ini merupakan salah satu jenis
kateterisasi jantung yang paling umum dilakukan, yang membantu dalam mendiagnosis
dan menangani kondisi yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah.
Pemeriksaan angiografi koroner adalah pemeriksaan pencitraan yang bertujuan
untuk menangkap citra pembuluh darah koroner, khususnya untuk melihat adanya
penyempitan di pembuluh darah koroner. Terlihatnya penyempitan di pembuluh darah
koroner merupakan tanda pasti untuk diagnostik penyakit jantung koroner.
Pemeriksaan angiografi yang akses masuknya adalah dengan melalui pembuluh
darah arteri baik itu radialis maupun arteri femoralis adalah merupakan suatu jenis
pemeriksaan dengan menggunakan pencitraan memakai sinar-x (sinar Rontgen) yang
dilakukan di dalam suatu ruangan khusus yang disebut sebagai ‘cath lab’ (laboratorium
tindakan kateterisasi).
Angiografi koroner dilakukan menyuntikkan zat pewarna kontras ke dalam
pembuluh darah jantung. Zat kontras ini dapat dilihat menggunakan sinar-X. Prosedur ini
membantu memastikan adanya penyumbatan dan lokasinya. Kemudian, mesin sinar-X
digunakan untuk memindai daerah target, lalu mengirimkan gambar ke monitor yang
terpasang pada alat. Dengan angiografi koroner, dokter dapat mengamati pembuluh darah
dan memeriksa tanda-tanda kelainan. Jika diperlukan, prosedur seperti angioplasti dan
operasi bypass dapat dilakukan berdasarkan hasil tes pemeriksaan
B. Indikasi dan kontraindikasi
1. Indikasi
a. Kelainan Jantung Bawaan
b. Kelaianan Jantung coroner
c. Kelainan Irama Jantung
d. Kelainan Katup Jantung
e. Kelainan Pembuluh darah
f. Hasil treadmill test positif
g. Medical Cek Up untuk pasien dengan faktor resiko penyakit jantung
h. Evaluasi Operasi Bypass ( CABG )
2. Kontra indikasi
a. Ibu hamil dengan usia kehamilan kurang dari 3 bulan
b. Gagal jantung yang belum jelas penyebabnya
c. Infeksi berat
d. Penyakit Pembuluh darah otak kurang dari 1 bulan
e. Perdarahan pada saluran pencernaan
f. Perempuan yang sedang menstruasi ( haid )
C. Cara Kerja
Angiografi koroner dilakukan dengan menggunakan pipa tipis dan lentur yang
disebut kateter. Alat ini dimasukkan ke dalam pembuluh darah di bagian tubuh tertentu
seperti lengan, paha, atau leher. Melalui pembuluh darah utama atau aorta, kateter
tersebut akan dimasukkan ke arteri koroner. Karena tidak terdapat saraf pada arteri,
pasien tidak akan merasa sakit selama kateter digerakkan. Karena tubuh manusia
memiliki banyak arteri, maka diperlukan banyak kateter untuk mengamati semua arteri.
Setelah satu arteri selesai diperiksa, kateter akan dikeluarkan dan kateter yang berbeda
akan dimasukkan melalui area yang sama untuk memeriksa arteri lainnya.
Zat pewarna kontras juga digunakan untuk mempermudah pemeriksaan. Zat
pewarna ini dimasukkan ke dalam aliran darah melalui pipa. Kemudian, mesin sinar-X
digunakan untuk mengambil gambar dari arteri koroner ketika dilewati zat pewarna.
Kemudian, gambar tersebut akan ditampilkan pada monitor.
Pasien akan diberi bius lokal, yang berarti ia akan tetap terbangun selama
pemeriksaan. Prosedur ini tidak menyebabkan sakit parah, namun tetap akan ada sedikit
rasa tidak nyaman pada daerah di mana kateter dimasukkan. Namun, pasien tetap harus
disiapkan untuk kemungkinan rasa tidak nyaman setelah zat pewarna disuntikkan ke
dalam tubuh. Rasa tidak nyaman ini tidak bertahan lama dan zat pewarna kebanyakan
hanya memberikan sensasi hangat pada dada atas selama sekitar 10-15 detik. Angiografi
koroner membutuhkan waktu sekitar 30-40. Setelah menunggu 4-6 jam, pasien akan
diperbolehkan pulang, kecuali jika dokter memutuskan pasien membutuhkan pengawasan
lebih lanjut. Melalui gambar yang diambil dengan menggunakan sinar-X, dokter dapat
mengamati jantung dan seluruh bagian jantung. Dengan begitu, dokter dapat memastikan
ada atau tidaknya penyumbatan pada arteri dan menentukan antara angioplasti atau
bypass.

D. Komplikasi
Hal yang mungkin terjadi akibat dilakukannya coronary angiography yaitu
1. Mayor
a. Tromboemboli
b. Infark miokard
c. Alergi berat terhadap zat kontras : spasme laring, bronkus hipotensi berat atau
henti jantung
d. Aritmia berat seperti : fibrilasi ventrikel
e. Kematian
2. Minor
a. Aritmia seperti : bradikardia sinus,ekstrasistol takikardia ventrikel atau ventrikel
takikardia
b. Alergi ringan
c. Perdarahan,hematom,atau infeksi tempat penusukan
d. Edema Paru
e. Komplikasi jarang : ruptur pembuluh darah,kateter melilit,kateter putus,perforasi
arteri koroner

Anda mungkin juga menyukai