Anda di halaman 1dari 5

RESUME ANGIOGRAPHY

NAMA : HAMIDATUL LISYA AGISTHA


NIM : 151910383008
PRODI : D4 TEKNOLOGI RADIOLOGI PENCITRAAN

Angiografi adalah prosedur pemeriksaan radiologi dengan bantuan zat


kontras untuk melihat kondisi pembuluh darah arteri dan vena. Angiografi
membantu menegakkan diagnosa dengan melihat gangguan dan tingkat kerusakan
pada pembuluh darah. Hasil citra tersebut dinamakan dengan angiogram.
Angiografi dapat digunakan untuk mendiagnosis sejumlah kondisi yang
memengaruhi aliran darah dan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah.
Seperti Aterosklerosis, menyebabkan penyempitan arteri yang disebut stenosis,
mempengaruhi jantung,kaki,otak, gumpalan darah dan pendarahan di dalam.

Angiography pertama kali dikembangkan pada tahun 1927 oleh dokter dan
ahli saraf Portugis Egas Moniz di Universitas Lisbon dengan memberikan kontras
angiografi serebral sinar-X untuk mendiagnosis beberapa jenis penyakit saraf,
seperti tumor, penyakit arteri, dan malformasi arteriovenosa. Moniz dikenal
sebagai pelopor Angiography karena melakukan angiogram serebral pertama di
Lisbon pada tahun 1927, dan Reynaldo dos Santos melakukan aortogram pertama
di kota yang sama pada tahun 1929. Faktanya, banyak teknik angiografi saat ini
dikembangkan oleh Portugis di Universitas Lisbon. Seperti pada tahun 1932, Lopo
de Carvalho melakukan angiogram paru pertama melalui vena pada anggota
superior, pada tahun 1948 cavogram pertama dilakukan oleh Sousa Pereira. Teknik
angiografi dapat ditelusuri kembali ke tahun 1953, di mana Eduardo Pereira
pertama kali mengkanulasi arteri radial untuk melakukan angiogram koroner.
Dengan diperkenalkannya teknik Seldinger pada tahun 1953, prosedur ini menjadi
lebih aman karena tidak ada perangkat pengenalan tajam yang diperlukan untuk
tetap berada di dalam lumen vaskular.

Berdasarkan daerah pembuluh darah yang diperiksa, angiografi dibagi menjadi


beberapa jenis, yaitu:

 Coronary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah koroner di jantung


 Cerebral angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di otak
 Renal angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di ginjal
 Pulmonary angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di paru-paru
 Fluorescein angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di mata
 Extremity angiography, untuk memeriksa pembuluh darah di lengan dan
tungkai

Teknik pemeriksaan angiografi

1. Automatic Film Changer


Automatic Film Changeradalah suatu alat yang berfungsi untuk menjadikan
pergantian film secara otomatis.AOT memanfaatkan teknologi direct
radiography. Automatic Film Chager terbagi menjadi 2 bagian :
A. AOT
AOT adalah suatu alat yang berfungsi untuk menjadikan
pergantian film secara otomatis dan dilengkapi dengan
exposure area, receiving kaset (wadah untuk menempatkan film
setelah selesai expose), image intensifier yang berfungsi untuk
memperjelas bayangan laten pada film, grid yang berfungsi
untuk menyaring radiasi hambur dan loading magazine atau
yang biasa disebut tempat film. AOT mampu melakukan
pergantian program examination seperti 2 exposure perdetik, 3
exposure perdetik, 4 exposure per detik dengan ukuran imejing
plate 35 X 35
B. PDA ( Progam Direct Angiography )
Dalam melakukan angiography membutuhkan sinkronisasi
antar alat. Progam yang dapat dikendalikan untuk pelaksanaan
angiography adalah program pergerakan meja pasien,
pemberian zat kontras melalui injector, single dan series
exposure dan program untuk memberhentikan alat.
2. Cine Camera
Cine camera atau cinematography menggunakan teknik indirect
radiography. Penggunaa cine camera pada radiologi biasa dikenal dengan
nama CAT LAB (Catheter Laboratorium terdiri dari X- ray, pasien table,
ECG monitor, video medic, image intensifier. Cara kerja cine camera
adalah ketika sinar-x menembus pasien dan diterima oleh image intensifier
kemudian diubah menjadi cahaya tampak melalui lensa optic kemudian
diteruskan menuju camera untuk direkam. Cathlab amgiografi dapat
menghasilkan citra pembuluh darah pada berbagai bagian tubuh seperti
jantung,otak,ginjal dan penyempitan atau pelebaran pada pembuluh darah.
Keuntungan menggunakan cath lab angiografi:
 Kateter angiography dapat menampilkan citra pembuluh darah
secara detail karena tingkat sensitifitas yang tinggi.
 Cine camera dapat menampilkan pembuluh darah secara
keseluruhan
 Dapat mengkombinasikan diagnosa dan tindakan dalam satu
waktu
3. Digital Substraction Angiografi
Digital Subtraction Angiography adalah pemeriksaan yang memberikan
gambar lumen (permukaan bagian dalam) pembuluh darah, termasuk arteri,
vena dan serambi jantung. Gambar ini diperoleh dengan menggunakan
mesin Sinar-X bantuan komputer yang rumit. Media kontras khusus (cairan
bening dengan kepadatan tinggi) biasanya disuntikkan agar persediaan darah
ke kaki, jantung atau organ tubuh lainnya mudah dilihat.
Teknik pemeriksaan DSA pada umumnya digunakan untuk
mendiagnosis berbagai penyakit pembuluh darah. Biasanya, Digital
Subtraction Angiography digunakan untuk mendiagnosis penyakit vaskuler
obstruktif yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan dalam
lumen arteri dan vena, untuk mendiagnosis Aneurisme Otak (terutama
Aneurisme Intrakranial), pendarahan pada pembuluh darah, Arterio-Venous
malformations (hubungan abnormal antara arteri dan vena), serta memeriksa
vaskularitas tumor kanker. Angiography juga memberikan panduan visual
untuk prosedur intervensional yang dibutuhkan untuk menguraikan atau
membuka kembali arteri yang tersumbat, seperti Prosedur Angioplasti,
Arterial Stent, Nephrostomi dan Biliari.
Selain menggunakan teknik diatas, angiografi juga dapat
menggunakan alat modern seperti C- ARM, CT SCAN dan MRI. Pada C-
Arm proses angiography menggunakan metode injeksi, single tank
diarahkan ke bagian yang ingin dibentuk citra setelah bahan kontras masuk
melalui pembuluh darah, laju aliran bahan kontras pada darah akan tampil
pada layar monitor. Pada pemeriksaan Angiografi menggunakan MRI
menggunakan metode injeksi, pasien memakai baju pasien dan melepas hal
yang bersifat logam kemudian menginjeksikan kontras kedalam tubuh dan
hasilnya dapat dilihat di monitor MRI. Bahan kontras yang dimasukkan
dalam MRI dapat diterima tubuh dengan baik sehingga jarang menimbulkan
alergi seperti bahan kontras pada alat yang lain. Sama seperti C- Arm dan
MRI, CT Scan juga menggunakan metode injeksi sebelum proses scanning
pasien diberikan bahan kontras melalui pembuluh darah, pada CT Scan
pemeriksaan lebih nyaman karena tidak memerlukan kateter untuk
memasukkan bahan kontras.
Daftar Pustaka
Ejournal.poltekkes-smg.ac.id
https :// djokosoeprijanto.blogspot.com/2013/04/angiografi.html
https :/ /no.wikipedia.org/wiki/Angiografi
https:// simphealth.com.1650464
perpus.poltekkesjkt2.ac.id

Anda mungkin juga menyukai