PENDAHULUAN
1
Jumlah dokter radiologi intervensi di Indonesia saat ini masih sangat
sedikit, dan hanya berpusat di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung,
dan Semarang. Sebagaimana jumlah dokternya, jumlah rumah sakit yang
melayani tindakan radiologi intervensi juga masih sedikit. Di Jakarta sendiri
terdapat 6 rumah sakit yang sudah memberikan pelayanan radiologi intervensi,
yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Rumah
Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Rumah Sakit Abdi Waluyo, Rumah
Sakit Siloam Tangerang, Rumah Sakit Bethsaida Tangerang dan Rumah Sakit
Sukanto5.
1.2 Tujuan
Referat ini bertujuan untuk memahami lebih dalam mengenai radiologi
intervensi yang merupakan cabang ilmu radiologi.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
3
Beberapa pelayanan yang dapat dilakukan dengan teknik radiologi
intervensi yaitu; angioplasty, stent placement, biopsy dan drainase, embolisasi,
ablasi tumor, dan trombolisis.
Angiografi
4
film per detik, sehingga setiap aliran kontras dalam pembuluh darah dapat diikuti.
Indikasi pemeriksaan arteriografi yaitu mendiagnosis kelainan kongenital seperti
agenesis atau hipogenesis, perdarahan, trauma, kelainan pembuluh darah (seperti
stenosis, aneurisma, oklusi), dan tumor7.
5
Perlu diperhatikan hal-hal yang menjadi kontraindikasi dari pemeriksaan
angiografi. Yang pertama, jika pasien memiliki alergi terhadap yodium, karena
bahan kontras mengandung yodium, maka keadaan ini merupakan kontraindikasi
absolut7.
6
Endovascular Aortic Aneurysm Repair (EVAR)
Ablasi tumor
7
Selain RFA, terdapat juga teknik cryoablation, yang menggunakan es
untuk membekukan tumor. Es yang digunakan memiliki suhu di bawah -100°C,
Teknik melakukan cryoablation hampir sama dengan RFA, menggunakan jarum
dengan diameter 1,5mm3.
Embolisasi
Vertebroplasty
8
vertebroplasty dilakukan melalui jarum tersebut. Hal ini akan menghindari trauma
yang lebih besar jika menggunakan operasi terbuka3.
9
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Radiologi Intervensi
10
DAFTAR PUSTAKA
11