PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kedokteran adalah ilmu yang sarat teknologi tinggi dan selalu berkembang
setiap saat. Penggunaan zat-zat radioaktif merupakan bagian dari teknologi nuklir
yang relatif cepat di rasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini di sebabkan zatzat radioaktif mempunyai sifat-sifat yang spesifik, yang tidak di miliki oleh unsurunsur lain. Dengan memanfaatkan sifat-sifat radioaktif tersebut, maka banyak
persoalan yang rumit yang dapat di sederhanakan sehingga penyelesaiannya
menjadi lebih mudah.
Salah satu sifat dari radiasi nuklir yaitu mampu untuk menembus benda
padat. Sifat ini banyak di gunakan dalam teknik radiografi yaitu pemotretan
bagian dalam suatu benda dengan menggunakan radiasi nuklir seperti sinar-x,
sinar gamma dan neutron. Hasil pemotretan tersebut direkam dalam film sinar-x.
Zat radioaktif banyak digunakan dalam bidang industri dan kedokteran.
Dalam bidang kedokteran, radiografi digunakan untuk mengetahui bagian dalam
dari organ tubuh seperti tulang, paru-paru dan jantung. Dalam radiografi dengan
menggunakan film sinar-x, maka obyek yang diamati sering tertutup oleh jaringan
struktur lainnya, sehingga didapatkan pola gambar bayangan yang didominasi
oleh struktur jaringan yang tidak diinginkan. Hal ini akan membingungkan para
dokter untuk mendiagnosa organ tubuh tersebut. Untuk mengatasi hal ini maka
dikembangkan teknologi yang lebih canggih yaitu CT-Scanner (Computed
Tomography Scanner) dengan menggunakan radiasi nuklir seperti neutron, sinar
gamma dan sinar-x.
Ketepatan suatu diagnosa akan sangat membantu dalam penanganan terapi
suatu penyakit, oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat menunjang
prosedur tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan itu
dihadirkan failitas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI CT SCAN
infark.
Brain contusion.
Brain atrofi.
Hydrocephalus.
Inflamasi.
2.3 INDIKASI
1. Menemukan
patologi
otak dan
medulla spinalis
dengan teknik
2.4 KONTRAINDIKASI
1.
Pasien dengan berat badan kurang dari145 kg.
2. Pasien tidak mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan
perubahan selama 20-25 menit.
3.
Pasien dengan alergi iodine
2.4 PERSIAPAN PASIEN
A. CT scan otak :
1. Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan Inform concent.
2. Jelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan serta resikoresiko yang timbul akibat pemeriksaan tersebut, khususnya akibat
pemakaian bahan kontras.
3. Pasien di anjurkan untuk puasa .Pasien sebaiknya puasa minimal 6 8
jam sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat
pemeriksaan tidak mual sebagai akibat penyuntikan bahan kontras
secara intra vena.
4. Injeksi dengan 50 cc bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infus
melalui kontras intravena. tumor. Teknik injeksi secara Intra Vena
( Seeram, 2001)
Jenis media kontras : omnipaque, visipaque
Volume pemakaian : 2 3 mm/kg, maksimal 150 m
Injeksi rate : 1 3 mm/sec
B.
CT
scan
thorax :
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2.
3.
Inform concent.
Jelaskan tujuan tindakan kepada klien dan keluarga .
4. Pasien di anjurkan untuk puasa .Pasien sebaiknya puasa minimal 6
8 jam sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan agar pasien pada saat
pemeriksaan tidak mual sebagai akibat penyuntikan bahan kontras
secara intra vena.
5. Injeksi dengan 50 cc bolus injeksi dan dengan 100 cc drip infus
melalui kontras intravena. tumor. Teknik injeksi secara Intra Vena
( Seeram, 2001 ).
C. CT Scan abdomen
1. Klien dan keluarga klien sebaiknya di berikan informasi mengenai
pemeriksaan yang akan dilakukan.
2. Inform consent.
3. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan kepada klien.
4. Pasien meminum kontras :
Pasien minum kontras 300 cc 2 jam sebelum pemeriksaan.
Satu jam sebelum pemeriksaan pasien minum 200 cc yang kedua.
Ketika akan dilakukan pemeriksaan pasien minum bahan
kontras ke tiga sebanyak 200 cc, dimasukkan bahan kontras
per anal sebanyak 500 cc.
2.6 PERSIAPAN ALAT
Persiapan alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan untukpemeriksaan
kepala dibedakan menjadi dua, yaitu :
a) Peralatan sterill meliputi:
1) Alat-alat suntik.
2) Spuit.
3) Kassa dan kapas.
4) Alkohol.
b) Peralatan non-steril meliputi:
1) Pesawat CT-Scan.
2) Media kontras.
3) Tabung oksigen
Persiapan Media kontras dan obat-obatan dalam pemeriksaan CT-scan kepala
pediatrik di butuhkan media kontras nonionik, karena untuk menekan reaksi
terhadap media kontras seperti pusing, mual dan muntah serta obat anastesi jika
diperlukan. Media kontras digunakan agar struktur-struktur anatomi tubuh seperti
pembuluh darah dan orga-organ tubuh lainnya dapat dibedakan dengan jelas.
Selain itu dengan penggunaan media kontras maka dapat menampakan adanya
kelainan-kelainan dalam tubuh seperti adanya tumor.Teknik injeksi secara Intra
Vena ( Seeram, 2001 ).
1) Jenis media kontras : omnipaque, visipaque.
2) Volume pemakaian : 2 3 mm/kg, maksimal 150.
3) Injeksi rate : 1 3 mm/sec.
seperti
surveimeter,
personal
dosimeter
(film
selama
pelaksanaan
pengoperasian
CT-Scan.
10
B.
thickness dll.
Tunggu sampai prosedur check-up selesai sekitar 2 menit.
Muncul tampilan menu utama software dan check-up selesai.
13) CT-Scan siap digunakan.
Proses Penyinaran (Scanning)
1) Atur letak atau posisi sample atau obyek yang akan dianalisa pada
meja scanning.
2) Masukkan data-data sample tersebut yaitu nama sample, ID, dll,
dengan memilih menu PATIENTRegister.
3) Kemudian klik EXAM.
4) Lakukan setting mA dan KV (30 180 mA dan 80; 130 kV) yang
diinginkan, panjang sample, posisi tube kemudian klik menu LOAD.
5) Scanning akan berjalan dalam hitungan detik .
6) Setelah selesai scanning secara memanjang, pilihlah beberapa titik
untuk dipotong (slicing) dan klik LOAD, secara otomatis akan
tertera di monitor slice image atau sayatan obyek tersebut. Setelah
selesai klik END EXAM.
7) Non aktifkan software system dengan shutdown yaitu klik menu
SYSTEM pilih END, kemudian dimonitor muncul dialog box End
Session. Pilihlah dan klik SHUTDOWN SYSTEM, kemudian tekan
YES.
8) Selama CT-Scan sedang beroperasi, lakukan survey radiasi disekitar
ruangan (tempat operator, pintu masuk dan ruang CT-Scan) dan catat
dalam log book.
11
9) Jika scanning sudah selesai pastikan sudah tidak ada paparan radiasi
diruang gantry atau sekitarnya dengan survey meter.
10) Matikan lampu tanda bahaya radiasi.
C. Setelah Penyinaran (Scanning)
1) Tunggu waktu pendinginan minimal selama 15 (limabelas) menit
2)
3)
4)
5)
6)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
CT Scan ( Computed Tomography Scanner ) adalah suatu prosedur
yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari
tulang tengkorak dan otak. CT-Scan merupakan alat penunjang diagnosa yang
12
makalah
ini dalam
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ilyas DKK, The Role of Computed Tomography Scans (CT Scans) In
Predicting Outcome of Patients With Acute Ischemic Stroke, Physiology
Department, Medical Faculty, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia, 2009
http://yesungbhi.blogspot.com/2013/06/definisi-ct-scan_3.html
http://fajrucmedicine.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-fungsi-ct-scan.html
http://rezasyahbandi.blogspot.com/2012/05/pemeriksaan-radiologi-lumbal-punksict.html
http://indonesian-medical.blogspot.com/2013/08/tata-cara-mengoperasional-alatct-scan.html
13