Nomor : ……./…./Perj./…./
Pada hari ini Rabu, tanggal 05 bulan Oktober tahun 2021 (05-10-2021), dibuat dan ditandatangani
Perjanjian Sewa Menyewa Lahan Untuk Pembangunan, Penempatan Dan Pengoperasian Menara
Telekomunikasi Beserta Perangkat Telekomunikasi Milik Penyewa, Operator Telekomunikasi Dan/Atau
Operator Tambahan (Multi Operator) (selanjutnya disebut “Perjanjian”), oleh dan antara :
I. Darius Nenong, tempat & tanggal lahir : Maumere, 28 Oktober 1960, beralamat di Fakfak Utara,
RT/RW 001/002 Desa/Kel Fakfak Utara, Kecamatan Fakfak, Kabupaten Fakfak Propinsi Papua
Barat Pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor : 9203012810600001, dalam melakukan tindakan
hukum ini turut ditandatangani oleh [istri/suami*], yaitu Maria Paskalista Pemegang Kartu Tanda
Penduduk Nomor : 9203016404700002, selanjutnya disebut “Pemilik Lahan”,dan
II. PT. [ Nama Perusahaan TBG ], berkedudukan di Jakarta Selatan dan berkantor di Jakarta, The
Convergence Indonesia, Lantai 11,Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Karet
Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940, dalam perbuatan hukum ini secara sah diwakili oleh
______________, dalam kedudukannya selaku[Direktur Utama/ Presiden Direktur/
Direktur*],dari dan oleh karenanya sah serta berwenang bertindak untuk dan atas nama perseroan
berdasarkan anggaran dasar perseroan, selanjutnya disebut “Penyewa”.
Pemilik Lahan dan Penyewa masing-masing disebut sebagai “Pihak”, dan bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”.
a. bahwa Penyewa adalah Perusahaan yang bergerak dalam penyediaan sarana dan prasarana
telekomunikasi dan Pemilik Lahan adalah pemilik dan yang berhak atas sebidang tanah yang
dimaksudkan dalam Perjanjian ini;
c. bahwa Pemilik Lahanbersedia menyewakan Lahan kepada Penyewa dan Penyewa bersedia
menyewa Lahan dari Pemilik Lahan; dan
d. bahwa Para Pihak telah mengadakan kesepakatan awal yang dituangkan dalam Berita Acara
Kesepakatan Nomor 28615/0010709870011/T01/TB/10/10/2021 tanggal 18 Oktober 2021
sebagaimana terdapat pada Perjanjian ini sebagai Lampiran I.
1. “Berita Acara Kesepakatan” adalah kesepakatan awal antara Penyewa dan Pemilik Lahan
yang dibuat dan ditandatangani secara tertulis untuk dilanjutkan dalam Perjanjian.
3. “Harga Sewa Lahan” adalah jumlah nominal yang harus dibayarkan oleh Penyewa kepada
Pemilik Lahan untuk Lahan yang disewa (Obyek Sewa) oleh Penyewadenganjangka waktu dan
tujuan sewa menyewa sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.
4. “Lahan” adalah tanah, bangunan dan/atau lahan yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemilik
Lahan dimana Obyek Sewa berada berdasarkan surat bukti kepemilikan atau penguasaan yang
sah, yangdisewa oleh Penyewa untuk keperluan pembangunan, penempatan dan
pengoperasian Menara serta Perangkat Telekomunikasi untuk Multi Operator.
5. “Lampiran” adalah berkas-berkas yang terlampir yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
7. “Multi Operator” adalah gabungan dari Operator dengan Operator Tambahan yang
menempatkan serta mengoperasikan Perangkat Telekomunikasimiliknya masing-masing pada
Menara dan/atauObyek Sewa.
10. “Pajak” adalah kewajiban setiap warga negara atau subyek hukum Indonesia untuk membayar
kepada Negara sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. “Pihak Ketiga” adalah pihak selain Pemilik Lahan, Penyewa dan Operator(termasukOperator
Tambahan), termasuk namun tidak terbatas pada kontraktor dan/atau pihak lain yang
bekerjasama dan/atau ditunjuk oleh Penyewa.
2. Keterangan Obyek Sewa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah sebagai berikut:
a. Ukuran : [12 m x 12 m],untuk penempatan Menara dan/atau Perangkat
Telekomunikasi
b. Ukuran akses jalan : [3 m x 3 m]
c. Jenis : [Green Field]
d. Letak : RT/RW 011 / 000
Desa/Kelurahan: Wagom Utara,
Kecamatan: Pariwari
Kabupaten/Kotamadya: Fakfak
Propinsi: Papua Barat
Setempat dikenal sebagai Jalan: Kadamber
e. Status Tanah : Milik Sendiri
f. Dokumen Tanah :
- SHM - Sertifikat Hak Milik nomor 09148 tanggal 10 Februari 2014 atas nama Darius
Nenong;
- Surat pernyataan tidak sengketa atau dijaminkan tertanggal 01 November 2021;
- Surat persetujuan lahan dan jalan tertanggal 05 Oktober 2021;
- [Surat persetujuan keluarga/suami/Istri tertanggal 05 Oktober 2021
PASAL 3
PENYEDIAAN LISTRIK
1. Pemilik Lahansetuju dan dengan ini mengijinkan Penyewa untuk mendapatkan sambungan-
sambungan pasokan tenaga listrik yang bersumber langsung dari PLN. Masing-masing
sambungan pasokan tenaga listrikakan dilengkapi dengan kWh Meter dan dengan daya
spesifikasi yang dibutuhkan oleh Penyewa, dengan ketentuan seluruh biaya yang timbul, baik
sebagai akibat dari pemasangan tiap-tiap sambungan pasokan tenaga listrik maupun atas
pemakaian tenaga listrik, menjadi tanggungan Penyewa sepenuhnya.
2. Bila sambungan PLN tidak tersedia,Pemilik Lahan menyetujui pemasangan dan pengoperasian
genset maupun sumber listrik alternatif lainnyaolehPenyewa untuk pasokan tenaga listrik bagi
operasionalPerangkat Telekomunikasi yang diperlukan. Sehubungan dengan penggunaan
genset atau sumber listrik alternatif lainnya, Pemilik Lahan dengan ini mengetahui, menerima
dan mengijinkan Penyewa untuk melakukan penyimpanan bahan bakar pada Obyek Sewa, baik
berupa bahan bakar minyak maupun jenis bahan bakar lainnya, yang akan digunakan oleh
Penyewa sebagai salah satu sumber energi dalam penyediaan pasokan tenaga listrik tersebut.
PASAL 4
JANGKA WAKTU SEWA
1. Jangka waktu sewa berdasarkan Perjanjian ini adalah selama 11 (sebelas) tahun terhitung sejak
tanggal 05 Oktober 2021 sampai dengan 05 Oktober 2032 (selanjutnya disebut “Jangka Waktu
Sewa”). Sesudah Jangka Waktu Sewa berakhir, Perjanjian dapat diperpanjang lagi dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama
Para Pihak,sepanjang syarat dan ketentuan tersebut tidak ditentukan berbeda dalam Perjanjian
ini.
3. Dalam Perjanjian ini, tiap-tiap tahun terdiri dari 12 (dua belas) bulan kalender, setiap 1 (satu)
bulan terdiri atas jumlah penuh hari kalender dari bulan yang bersangkutan. Selanjutnya yang
dimaksud dengan 1 (satu) hari adalah 24 (dua puluh empat) jam.
4. Dalam hal Pemilik Lahan tidak bersedia memperpanjang Jangka Waktu Sewa, maka Penyewa
diberikan waktu 3 (tiga) bulan, dihitung dari tanggal surat jawaban Pemilik Lahan diterima
Penyewa untuk memindahkan Menara dan/atauPerangkat Telekomunikasiyang dimaksud atas
beban dan biaya Penyewa.
5. Pada saat Perjanjian ini diperbaharui untuk perpanjangan Jangka Waktu Sewa, Penyewa akan
melakukan pembayaran harga sewa untuk perpanjangan Jangka Waktu Sewa dengan cara
pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6.1 Perjanjian ini. Besarnya harga sewa atas
perpanjangan Jangka Waktu Sewa adalah Harga Sewa Lahan ditambah dengan kenaikan harga
sewa sebesar 10% (sepuluh persen) dari Harga Sewa Lahan.
PASAL 5
HARGA SEWA
1. Harga Sewa Lahan adalah sebesar Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) untuk Jangka Waktu
Sewa.
2. Harga Sewa Lahan adalah bersifat tetap dan tidak berubah sampai dengan berakhirnya Jangka
Waktu Sewa.
3. Harga Sewa Lahan sudah mencakup harga sewa atas Lahan maupun biaya-biaya lainnya untuk
membangun, menempatkan dan mengoperasikan MenarabesertaPerangkat
TelekomunikasiMulti Operator dan untuk setiap Co-locationyang ada selama Jangka Waktu
Sewa.
PASAL 6
CARA PEMBAYARAN
a. Tahap I, sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Harga Sewa Lahan atau sebesar
Rp.30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) dibayarkan 21(dua puluh satu) hari kerja setelah
penandatanganan Perjanjian ini;
b. Tahap II, 70% (tujuh puluh persen) dari Harga Sewa Lahan atau sebesar Rp 70.000.000,-
(Tujuh Puluh Juta Rupiah) dibayarkan 21 (dua puluh satu) hari setelah tower, shelter, dan
pagar selesai pengerjaannya.
2. Pembayaran Harga Sewa Lahan dilakukan dengan cara transfer ke rekening Pemilik Lahan
sebagai berikut:
Bank : BRI
No. Rekening : 3416-01-043986-53-8
Atas nama : DARIUS NENONG
Masing-masing Pihak akan menanggung sendirisegala pajak-pajak, retribusi dan/atau biaya lainnya
sehubungan dengan peraturan perundangan-undangan yang berlakuyang timbul akibat pelaksanaan
Perjanjian ini.
PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Selain diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini, Pemilik Lahan memiliki hak-hak sebagai
berikut:
a. Menerima pembayaran HargaSewa Lahan sebagaimana yang disepakati dalam Perjanjian
ini.
b. Menerima pengembalian Obyek Sewa pada saat berakhirnya Jangka Waktu Sewa
berdasarkan Perjanjian ini dalam keadaan kosong, tidak berpenghuni dan tidak terdapat
Menaraataupun Perangkat Telekomunikasi diatasnya.
2. Selain diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini, Penyewa memiliki hak-hak sebagai berikut:
a. Menggunakan Obyek Sewa untuk tujuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian
ini,sampai dengan berakhirnya Jangka Waktu Sewa tanpa ada gangguan dari pihak
manapun juga.
b. Penyewa, Operator, Operator Tambahan dan/atau Pihak Ketiga berhak untuk memasuki
Lahan untuk melakukan pemeriksaan rutin dalam jangka waktu 24 (dua puluh empat) jam
sehari, 7 (tujuh) hari seminggu tanpa dikenakan biaya tambahan diluar Harga Sewa Lahan
dan tanpa ada gangguan apapun dari pihak manapun juga.
c. Menjaminkan Menara dan Perangkat Telekomunikasi milik Penyewa yang terletak pada
Obyek Sewa kepada lembaga keuangan atau pihak manapun juga sebagai jaminan atas
fasilitas pembiayaan atau fasilitas lainnya dari lembaga keuangan atau pihak manapun juga.
3. Selain kewajiban-kewajiban lain yang diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini, Pemilik Lahan
mempunyai kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
a. menyerahkan Obyek Sewakepada Penyewa untuk digunakan oleh Penyewa sepanjang
Jangka Waktu Sewa sesuai dengan maksud dan tujuan yang diuraikan dalam Perjanjian ini,
bebas dari segala bentuk gangguan maupun hambatan yang dapat menyebabkan Penyewa
tidak dapat menikmati haknya selaku Penyewa.
b. menjamin Penyewa mendapatkan keleluasaan dan kemudahan selama 24 (dua puluh
empat) jam dalam sehari dan 7 (tujuh) hari dalam seminggu untuk membangun, memasang,
menambah, memelihara, memperbaiki dan/atau mengoperasikan Menara
dan/atauPerangkat Telekomunikasipada Obyek Sewa.
c. mengijinkan Penyewa, Operator, Operator Tambahan atau Pihak Ketiga untuk memasuki
Lahan dan melaksanakan pekerjaannya dengan tetap memperhatikan ketentuan yang
berlaku di lingkungan Pemilik Lahan.
d. membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas Lahan berdasarkan Surat Pemberitahuan
Pajak Terhutang (SPPT) setiap tahunnya. Apabila terdapat kenaikan PBB dikarenakan
adanya Menara dan Perangkat Telekomunikasi pada Obyek Sewa, maka selisih kenaikan
PBB akan ditanggung oleh Penyewa.
e. apabila terjadi kerusakan terhadap Menara dan/atauPerangkat Telekomunikasi, Pemilik
Lahan harus memberikan ijin kepada Penyewa, Operator, Operator Tambahan atau
Pihak Ketiga untuk melakukan perbaikan, penambahan peralatan dan/atau pekerjaan-
pekerjaan lain yang dibutuhkan Penyewa, sehingga tercapainya maksud tersebuttermasuk
pekerjaan di luar jam kerja.
f. menjaga seluruh fasilitas Lahan dalam kondisi baik, menjaga kebersihan seluruh area
umum atasLahan, serta menjaga keamanan Lahan.
g. apabila Penyewa tidak mendapatkan ijin yang diperlukan dengan alasan apapun, termasuk
namuntidak terbatas kepada ijin warga sekitar Lahan dan/atau ijin dari instansi/Pemerintah
yang berwenang, untuk didirikan dan dioperasikannya Menara dan/atauPerangkat
Telekomunikasi yang mengakibatkan tidak terjadinya pemasangan, pembangunan atau
4. Selain diatur dalam pasal-pasal lain Perjanjian ini, Penyewa mempunyai kewajiban-kewajiban
sebagai berikut :
a. memperbaiki kerusakan Obyek Sewayang disebabkan karena kesalahan atau kelalaian
Penyewa pada saat berlangsungnya pekerjaan pembangunan.
b. membayar biaya atau Harga Sewa Lahan berdasarkan Perjanjian ini.
c. tidak menggunakan Obyek Sewauntuk keperluan lain selain yang diatur dalam Perjanjian
ini.
d. kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, Penyewatidak diperbolehkan menyimpan atau
membawa benda atau barang yang bersifat membahayakan seperti senjata api, amunisi,
mesiu dan lain sejenisnya.
e. mengembalikan Obyek Sewadalam keadaan baik kepada Pemilik Lahan pada saat
berakhirnya Jangka Waktu Sewa berdasarkan Perjanjian ini, dengan ketentuan Penyewa
tidak wajib merestorasi Obyek Sewaseperti keadaan semula sebelum dilaksanakannya
Perjanjian ini.
f. menjamin keamanan konstruksi Menara dan Perangkat Telekomunikasiyang dipasang pada
Obyek Sewa, dengan demikian Penyewa bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau
kerugian yang diakibatkan oleh konstruksi Menara dan/atauPerangkat Telekomunikasi
tersebut, baik terhadap Pemilik Lahan maupun PihakKetiga.
g. menjamin keamanan konstruksi/bangunan dalam pemasangan Perangkat Telekomunikasi
tersebut termasuk perbaikan terhadap gangguan konstruksi dan waterproofing.
h. Penyewa harus mengasuransikan Menara dan Perangkat Telekomunikasi dengan Asuransi
Jaminan Penuh dan Jaminan Pihak Ketiga selama Jangka Waktu Sewa. Apabila
dikemudian hari terjadi kecelakaan (seperti Menara roboh) yang mengakibatkan kerugian
Pihak Ketiga, maka pihak perusahaan asuransi yang ditunjuk Penyewa akan mengganti
PASAL 9
JAMINAN HUKUM
1. Pemilik Lahan dengan ini menjamin bahwa Pemilik Lahanadalah pemilik yang sah dan satu-
satunya yang berhak atas Lahan dan telah mendapatkan seluruh perijinan yang diperlukan
termasuk untuk menyewakan Lahan berdasarkan Perjanjian ini dan dengan demikian tindakan
hukum Pemilik Lahan berdasarkan Perjanjian ini adalah sah menurut hukum.
2. Pemilik Lahan juga menjamin bahwa Lahan yang disewa berdasarkan Perjanjian ini :
a. dalam keadaan tidak dijaminkan dengan bentuk dan nama apapun jugakepada pihak
manapun;
b. tidak dikenakan suatu sitaan berupa apapun juga;dan
c. tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun juga.
3. Apabila seluruh pernyataan dan/atau jaminan yang dimaksudkan dalam ayat (1) dan (2)Pasal
initidak benar, baik seluruhnya atau sebagian maka Penyewa berhak untuk membatalkan
Perjanjian ini dan Pemilik Lahan pada saat diterimanya pemberitahuan dari Penyewamengenai
hal tersebut di atas, dengan ini bersedia untuk :(i) seketika itu juga mengembalikankepada
Penyewaseluruh Harga Sewa Lahanyang telah dibayar oleh Penyewa ditambah denda 20%
(dua puluh persen) per tahun yang dihitung sejak dilakukannya masing-masing pembayaran oleh
Penyewa berdasarkan Perjanjian ini;(ii) memberikan ganti rugi, baik terhadap kerugian langsung
atau tidak langsung, biaya penempatan kembali atau pemindahan Menara dan/atauPerangkat
Telekomunikasi ke tempat lain yang ditunjuk oleh Penyewa serta biaya pengacara dan biaya-
biaya lainnya (apabila diperlukan) dalam mengusahakan pembayaran ganti rugi akibat
ketidakbenaran pernyataan dan/atau jaminan seperti yang dimaksudkan dalam ayat (1) dan
(2)Pasal ini, baik seluruhnya atau sebagian.
4. Apabila selama Jangka Waktu Sewapenguasaan dan/atau kepemilikan Lahan beralih kepada
pihak manapun dan dengan cara apapun, maka sebelum dilaksanakan pengalihan hak
tersebut,Pemilik Lahan: (i) terlebih dahulu menawarkan kepada Penyewa untuk membeli Lahan
(“Penawaran”); (ii) apabila sampai dengan 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal Penawaran
diterimanya,Penyewa tidak memberikan pernyataan minatnya untuk membeli Lahan, maka
Pemilik Lahan dapat mengalihkan Lahan kepada pihak lain, dengan memperoleh persetujuan
tertulis dari Penyewa sebelumnya (novasi). Pemilik Lahan wajib memastikan dan
memberitahukan kepada pihak yang akan menerima pengalihan penguasaan dan/atau
kepemilikan Lahan untuk menghormati hak-hak Penyewa dan dengan demikian mengikatkan diri
terhadap seluruh ketentuan dan syarat Perjanjian ini.
PASAL 10
JAMINAN ATAS PENGGUNAAN OBYEK SEWA
PASAL 11
FORCE MAJEURE
1. Tiada satu Pihak pun dalam Perjanjian yang dapat dimintakan pertanggungjawabannya dalam
hal terjadinya kelalaian, kesalahan serta tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian ini, bilamana kelalaian, kesalahan serta tidak terpenuhinya ketentuan-ketentuan
tersebut disebabkan oleh keadaan Force Majeure seperti huru-hara, perang, dan bencana alam
termasuk namun tidak terbatas padagempa bumi, taufan, banjir serta kebakaran, epidemic,
pemogokan umum (skala nasional), pemberontakan, sabotase, serta perubahan kondisi dan
situasi hukum yang berakibat langsung pada Perjanjian ini (“Force Majeure”).
2. Dalam hal terjadi Force Majeure sebagaimana tersebut dalam ayat (1)Pasal ini maka Pihak yang
mengalami keadaan akibat Force Majeure wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak
lainnya dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah sejak Force Majeure terjadi dan demikian
pula pada saat berakhirnya keadaan tersebut. Para Pihak sepakat untuk secepatnya bertemu
guna membicarakan rencana pelaksanaan kewajiban yang tertunda tersebut. Kelalaian atau
kelambatan Pihak yang terkena akibat dari Force Majeure untuk memenuhi kewajibannya untuk
memberitahukan kepada Pihak lainnya dapat berakibat tidak diakuinya Force Majeure tersebut
oleh Pihak lainnya.
3. Apabila terjadinya Force Majeure yang mengakibatkan Menara rubuh dan/ atau rusak atau tidak
dapat dioperasikan kembali untuk seterusnya dan/atau Lahan tempat dioperasikannya Menara
dan Perangkat Telekomunikasi rusak atau tidak dapat digunakan, maka Para Pihak sepakat
untuk tidak saling mengadakan tuntutan terhadap kondisi kerusakan tersebut dan perbaikannya,
serta hanya akan mengadakan perhitungan hak dan kewajiban yang ada sebelum Force
Majeure.
4. Apabila ketentuan sebagaimana tersebut dalam ayat (2)Pasal ini telah dipenuhi, maka kejadian-
kejadian sebagaimana tersebut dalam ayat (1)Pasal ini dapat diperhitungkan sebagai
perpanjangan waktu pelaksanaan kewajiban Para Pihak menurut Perjanjian.
5. Apabila kondisi Force Majeure tersebut diatas berlangsung terus menerus terhadap seluruh atau
sebagian Menaraatau sehingga menghentikan seluruh kegiatan dalam Perjanjian ini yang
melebihi atau diduga oleh Para Pihak akan melebihi jangka waktu 120 (seratus dua puluh) hari,
maka Para Pihak sepakat untuk meninjau eksistensi dan/atau kelangsungan Perjanjian ini dan
dapat mengakhiri Perjanjian setelah mengadakan perhitungan hak dan kewajiban masing-
masing Pihak sebelum tanggal terjadinya kondisi Force Majeure.
PASAL 12
KORESPONDENSI, DAN PEMBERITAHUAN
Setiap korespondensi dan pemberitahuan dalam rangka pelaksanaan Perjanjian ini harus dilakukan
secara tertulis dan dialamatkan kepada alamat di bawah ini.
Untuk Penyewa:
PT. Tower Bersama
The Convergence Indonesia, Lantai 11
Kawasan Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said
Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan 12940
Telepon : 021- 29248900
U.p. : SITAC Department
PASAL 13
AMANDEMEN
1. Selama masa berlakunya Perjanjian, Perjanjian ini tidak dapat diubah oleh salah satu Pihak tanpa
persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
2. Apabila masih terdapat hal-hal yang diperlukan sebagai pelaksanaan Perjanjian ini tetapi belum
diatur dalam pasal-pasal Perjanjian ini, maka Para Pihak sepakat untuk menuangkannya ke
dalam suatu addendum/amandemen terhadap dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian ini.
PASAL 14
PENGAKHIRAN
1. Perjanjian ini tidak dapat diakhiri oleh salah satu Pihak kecuali terdapat kesalahan, kelalaian
dan/atau pelanggaran terhadap ketentuan Perjanjian ini.
2. Apabila terjadi pengakhiran yang disebabkan oleh kesalahan, kelalaian dan/atau pelanggaran
sebagaimana dimaksud padaayat (1) Pasal ini, Para Pihak sepakat mengesampingkan
keberlakuan pasal 1266 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, sehingga pengakhiran Perjanjian
akan berlaku efektif paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah diterimanya pemberitahuan tertulis
dari Pihak yang terikat dalam Perjanjian ini.
PASAL 15
PENYELESAIAN SENGKETA
PASAL 16
LAIN-LAIN
1. Apabila selama berlakunya Perjanjian ini terdapat pasal yang menjadi tidak sah karena hukum,
tidak dapat dilaksanakan atau bertentangan dengan ketentuan perundangan yang berlaku di
wilayah hukum Negara Republik Indonesia, selanjutnya dimengerti dan disetujui oleh Para Pihak
bahwa pasal yang tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau pasal yang bertentangan dengan