Anda di halaman 1dari 14

PERJANJIAN KERJASAMA

NOMOR :

PENGADAAN, INSTALASI DAN MAINTENANCE SET UNIT


MODULAR PERTASHOP

ANTARA

DENGAN

Pada hari ini ____ tanggal ______ bulan _______ tahun 2021, di _______, kami
yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

2. Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri disebut sebagai


“PIHAK” dan secara bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.

Terlebih dahulu PARA PIHAK akan menjelaskan sebagai berikut :

1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang ditunjuk oleh PT.


Pertamina (persero) dhi melalui subholding commercial & trading,
yaitu PT. Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pabrikasi
PERTASHOP modular dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia
sebagaimana surat penunjukan ______________

2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bersedia menjadi mitra untuk


membeli set unit modular untuk membuat PERTASHOP.

Dalam hal ini PARA PIHAK mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerjasama
Pengadaan, Instalasi Dan Maintenance Set Unit Modular Pertashop
antara PARA PIHAK, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
DEFINISI

1. Pengadaan adalah merupakan proses kegiatan untuk pemenuhan


atau penyediaan kebutuhan dan pasokan barang atau jasa.
2. Instalasi adalah perangkat peralatan teknik beserta perlengkapannya
yang dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan.
3. UKL-UPL adalah Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKP-UPL,

1
BPA|
adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau
Kegiatan.
4. Maintenance adalah suatu tindakan perbaikan dan perawatan pada
suatu objek.
5. Pabrikasi adalah pembuatan barang dengan standar tertentu secara
besar-besaran (dalam pabrik)
6. Izin Lokasi adalah seluruh izin yang diperlukan untuk usaha
dan/atau kegiatannya dan berlaku pula sebagai izin pemindahan
hak dan untuk menggunakan tanah tersebut untuk keperluan usaha
dan/atau kegiatannya.
7. Izin Operasi atau Izin Operasional adalah Izin Usaha dan untuk
melakukan kegiatan komersial atau operasional.
8. Surat Perintah Kerja adalah merupakan sebuah dokumen yang
digunakan untuk memberi perintah pada pihak tertentu untuk
melakukan sebuah pekerjaan tertentu
9. Berita Acara Serah Terima adalah berkas yang menerangkan objek
yang diserahkan atau diterima pihak dalam satu persetujuan
10. Pajak Pertambahan Nilai (PPn)  adalah pajak yang dikenakan atas
setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa dalam peredarannya
dari produsen ke konsumen.
11. Pajak Penghasilan (PPh) adalah adalah pajak yang dikenakan kepada
orang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam satu tahun pajak.
12. Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari
alat ukur di unit Perthasop dengan cara membandingkannya
dengan standar/tolak ukur
13. Perawatan berkala adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
teknisi dalam bentuk perawatan, penyetelan, pengecekan,
pengukuran, penggantian part-part pada unit perthasop dalam
jangka waktu tertentu dan dilakukan secara berkala dengan
tujuan untuk mengembalikan performa unit perthasop sesuai
dengan spesifikasi semula.

PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN

1. Maksud Perjanjian ini adalah sebagai dasar pengikatan PARA PIHAK


dalam rangka pelaksanaan Pengadaan, Instalasi Dan Maintenance
Set Unit Modular Pertashop.
2. Tujuan kontrak ini adalah untuk menjamin kelancaraan pelaksanaan
Pengadaan, Instalasi Dan Maintenance serta pemakaian set unit
modular PERTASHOP.

PASAL 3
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

2
BPA|
1. Bahwa perjanjian ini mengatur mengenai prosedur pelaksanaan
Pengadaan, Instalasi Dan Maintenance set unit modular
PERTASHOP yang akan dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA hingga
dapat dipakai secara baik dan layak oleh PIHAK KEDUA, baik dari
pada saat pemesanan, Pengantaran, Pemasangan, sampai pada saat
Service dan Maintenance.

2. Bahwa PIHAK PERTAMA selaku perusahaan yang ditunjuk oleh PT.


Pertamina (persero) dhi melalui subholding commercial & trading,
yaitu PT. Pertamina Patra Niaga untuk melakukan pabrikasi
PERTASHOP modular dan mendistribusikannya ke seluruh Indonesia
bersedia bekerjasama melakukan Pengadaan, Instalasi dan
Maintenance Set Unit Modular Pertashop sebanyak 41 titik yang
terletak diwilayah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi
Lampung, dan Provinsi Bengkulu yang akan dibangun dan di Kelola
oleh PIHAK KEDUA.

3. Bahwa PIHAK PERTAMA menyanggupi memberikan 41 lokasi titik


yang terletak diwilayah Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi,
Provinsi Lampung, dan Provinsi Bengkulu yang akan dibangun dan di
Kelola oleh PIHAK KEDUA beserta informasi alamat lokasi titik,
pemilik lahan dan informasi lainnya yang dibutuhkan guna
pembebasan lahan yang akan dilakukan PIHAK KEDUA, dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak perjanjian ini ditanda-
tangani serta memfasilitasi PIHAK KEDUA untuk berhubungan
dengan Regional Manager Retail Sales II PT. Pertamina atau pihak
PT.Pertamina yang berkepentingan lainnya.

4. Bahwa PIHAK PERTAMA dibebankan untuk memberikan, dan


mengurus segala perizinan terkait Pembangunan seluruh Pertashop
pada lokasi-lokasi atau titik-titik yang akan dibangun Pertashop
seperti sebagai berikut :
a. Lokasi Lahan yang dapat didirikan Pertashop
b. Perizinan terkait Pembangunan, dan Pengoperasian Pertashop baik
dari PT. Pertamina, UKL-UPL dan Pemerintah setempat dan atau
Kepala Desa serta pihak terkait lainnya yang dibutuhkan.

5. Bahwa PIHAK KEDUA dibebankan untuk mengurus pembebasan


lahan, serta melakukan Pembangunan serta melengkapi seluruh
sarana prasarana sehingga lokasi tersebut dapat dibangun menjadi
PERTASHOP dengan Rincian Sebagai Berikut :
1. Pondasi
2. Landasan
3. Jalan

PASAL 4
JENIS DAN HARGA
PENGADAAN DAN INSTALASI SET UNIT MODULAR PERTASHOP

3
BPA|
1. Bahwa jenis Set Unit Modular Pertashop yang akan di pesan oleh
PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA adalah Set Unit Modular
Pertashop Tipe Gold dengan spesifikasi sebagai berikut :
a. Modular Pertashop Tangki 3KL Canopy + Tangga Telescopic
b. Dispencer LG Korea Ene (TERRA Certified)
(Sudah termasuk TOTEM)
c. Inspeksi kelayakan Modular oleh PJIT Bintang 3 & 4
d. Termasuk biaya instalasi di lokasi (elektrikal & Panel Box di lokasi)
e. Termasuk biaya transportasi
f. Garansi kebocoran Tangki selama masa perjanjian
g. Garansi dispenser/sparepart selama masa perjanjian
h. Perizinan Lokasi, Izin Operasi DODO ((Dealer Owened Dealer
Operated) selama 15 tahun, UKL, UPL dan Kades (kepala
Pemerintahan daerah setempat).
2. Bahwa PARA PIHAK sepakat terhadap harga Pengadaan dan
Instalasi per 1 (satu) Set Unit Modular Pertashop sebagaimana angka
2 (dua) diatas adalah senilai Rp. 251.500.000,- (dua ratus lima puluh
satu juta lima ratus rupiah) sudah termasuk ppn, sehingga jika
dihitung untuk 41 titik lokasi totalnya menjadi Rp. 10.311.500.000,-
(sepuluh milyar tiga ratus sebelas juta lima ratus ribu rupiah) dan
harga tersebut telah termasuk biaya pengurusan semua perizinan
terkait Pembangunan, Pemasangan, dan pengoperasian Pertashop
pada setiap lokasi/titik.

PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
DAN PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Bahwa jangka waktu Perjanjian ini selama 15 (lima) belas tahun yang
penghitungannya dimulai sejak Izin Operasi DODO ((Dealer Owened
Dealer Operated) oleh PT. Pertamina diterbitkan untuk setiap lokasi
titiknya.
2. Bahwa Pihak Kedua dapat melakukan penilaian/ review terhadap
kinerja Pihak Pertama sepanjang waktu kontrak dalam menjalankan
kewajibannya yang tersebut dalam perjanjian ini.
3. Bahwa Pihak Kedua dapat memutuskan perjanjian ini secara sepihak
apabila dalam penilaiannya /Review, Pihak Pertama sering lalai
dalam menjalankan kewajibannya dengan mengenyampingkan
ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
sepanjang mengenai Pemutusan Perjanjian melalui Pengadilan dan
PIHAK KEDUA dapat menuntut ganti rugi akibat putusnya perjanjian
ini.
4. Bahwa PARA PIHAK sepakat apabila perjanjian ini tidak diperpanjang
atau perjanjian ini diputuskan oleh Pihak Kedua karena alasan
sebagaimana tersebut pada Pasal 5 angka 2 diatas, terhadap Set Unit
Modular Pertashop dan seluruh perangkat Pendukungnya tanpa
terkecuali adalah menjadi milik PIHAK KEDUA dan kemudian PIHAK
PERTAMA juga berkewajiban menyerahkan dalam keadaan baik dan
wajib menyelesaikan segala sesuatu yang menjadi hak PIHAK

4
BPA|
PERTAMA baik yang belum dilaksanakan maupun yang belum
selesai dilaksanakan tanpa terkecuali setelah dinyatakan lunas.

PASAL 6
PEMESANAN, PENGIRIMAN, DAN PEMASANGAN
SET UNIT MODULAR PERTASHOP

1. Bahwa terhadap proses pemesanan Set Unit Modular PERTASHOP


PIHAK KEDUA akan menerbitkan Surat Perintah Kerja yang
ditujukan kepada PIHAK PERTAMA sebagai tanda Pemesanan Set
Unit Modular PERTASHOP.
2. Bahwa berdasarkan Surat Perintah Kerja yang telah diterbitkan oleh
PIHAK KEDUA tersebut, PIHAK PERTAMA akan mengirimkan Set Unit
Modular PERTASHOP menuju Lokasi sebagaimana yang tercantum
pada Surat Perintah Kerja yang diterbitkan oleh PIHAK KEDUA
dengan biaya pengiriman ditanggung oleh PIHAK PERTAMA dan
kemudian PIHAK PERTAMA berkewajiban memastikan agar barang
yang dipesan oleh PIHAK KEDUA tersebut dapat tiba dilokasi dalam
keadaan baik, aman dan tepat waktu.
3. Bahwa penerbitan Surat Perintah Kerja akan diterbitkan oleh PIHAK
KEDUA setelah PIHAK PERTAMA memberikan Izin Lokasi, dan Izin-
izin lainnya terkait Pembangunan, Instalasi dan pengoperasian
Pertashop Pada Lokasi atau titik yang akan dikerjakan.
4. Bahwa jangka waktu Pabrikasi, Pengiriman serta Pemasangan Set
Unit Modular PERTASHOP dilokasi PIHAK KEDUA sampai dengan
diterbitkannya Izin Operasi DODO (Dealer Owened Dealer Operated)
oleh PT. Pertamina sesuai Surat Perintah Kerja, adalah 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Kerja dari PIHAK
KEDUA di terbitkan, dan apabila lewat dari 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak tanggal Surat Perintah Kerja dari PIHAK KEDUA di
terbitkan maka PIHAK PERTAMA akan dikenakan denda
keterlambatan senilai Rp. _________ per hari keterlambatan.
5. Bahwa pekerjaan Pabrikasi, Pengiriman serta Pemasangan Set
Unit Modular PERTASHOP dilokasi PIHAK KEDUA dianggap telah
selesai dilakukan PIHAK PERTAMA apabila telah diterbitkannya
Izin Operasi DODO (Dealer Owened Dealer Operated) oleh PT.
Pertamina sesuai Surat Perintah Kerja dan telah dibuatnya Berita
Acara serah terima pekerjaan tersebut yang ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
6. Bahwa selama pekerjaan Pabrikasi, Pengiriman serta Pemasangan
Set Unit Modular PERTASHOP dilokasi PIHAK KEDUA sesuai
Surat Perintah Kerja belum selesai dilakukan PIHAK PERTAMA,
maka PIHAK PERTAMA akan bertanggung jawab penuh terhadap
seluruh kehilangan serta kerusakan Set Unit Modular Pertashop
milik PIHAK KEDUA tersebut tanpa membebankan PIHAK KEDUA.
7. Bahwa apabila jangka waktu Pabrikasi, Pengiriman serta
Pemasangan Set Unit Modular PERTASHOP dilokasi PIHAK
KEDUA sebagaimana tersebut pada angka 4(empat diatas telah
melebihi jangka waktu paling lama 2(dua) bulan maka PIHAK

5
BPA|
KEDUA dapat memutuskan secara sepihak perjanjian ini dengan
mengenyampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata sepanjang mengenai Pemutusan Perjanjian
melalui Pengadilan dan PIHAK KEDUA dapat menuntut ganti rugi
akibat putusnya perjanjian ini.

PASAL 7
PEMBAYARAN

1. Bahwa PARA PIHAK sepakat terhadap pembayaran seluruh biaya


tersebut diatas akan dibayarkan menggunakan skema Pembiayaan
Bank BRI, sesuai kesepakatan kontrak antara PIHAK KEDUA
dengan Bank BRI (Kontrak Terlampir) dan tidak terpisahkan
dengan perjanjian ini.
2. Bahwa terhadap Pemesanan, Pengiriman dan Pemasangan Set
Unit Modular PERTASHOP sebanyak 41 (empat puluh satu) titik
atau lokasi senilai Rp. 10.311.500.000,- (sepuluh milyar tiga
ratus sebelas juta lima ratus ribu rupiah) PARA PIHAK sepakat
akan dibayarkan secara bertahap.
3. Tahap Pertama PIHAK KEDUA akan membayarkan uang muka
sebesar 10% (sepuluh Persen) dari nilai Set Unit Modular
Pertashop yang akan diperhitungkan berdasarkan Surat Perintah
Kerja yang telah dikeluarkan.
4. Bahwa terhadap pembayaran 90% akan mulai dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah selesainya tiap
Set Unit Modular PERTASHOP terpasang dilokasi atau titik milik
PIHAK KEDUA berdasarkan Surat Perintah Kerja, serta telah
terbitnya Surat Izin Operasi PERTASHOP DODO (Dealer Owened
Dealer Operated) dan perizinan terkait lainnya, yang akan
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima dan Siap Operasi
Pertashop.
5. Bahwa terhadap pembayaran 90% sebagaimana angka 4 (empat)
diatas akan dibayarkan secara bertahap selama 12 bulan.

PASAL 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
DALAM PENGELOLAAN PERTASHOP

1. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban untuk :

a. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberitahukan 41


titik atau Lokasi 41 titik atau lokasi yang terletak diwilayah
Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, dan
Provinsi Bengkulu yang telah sesuai dengan ketentuan dari PT.
Pertamina yang siap dibangun PERTASHOP, beserta seluruh
informasi terkait pengurusan pembebasan lahan kepada PIHAK
KEDUA tanpa ada yang ditutup-tutupi, yang mana terhadap 41

6
BPA|
titik lokasi tersebut harus sudah terpenuhi oleh PIHAK PERTAMA
paling lama 1 (satu) tahun sejak Perjanjian ini ditanda-tangani.
b. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk mengurus segala
perizinan terkait Pembangunan dan Pengoperasian PERTASHOP,
baik Izin Lokasi dari Pertamina, UKL-UPL, Izin Operasi Pertashop
DODO (Dealer Owened Dealer Operated) dan perizinan terkait
lainnya tanpa terkecuali, yang mana izin-izin tersebut semuanya
akan diterbitkan atas nama PIHAK KEDUA.
c. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban melakukan Pabrikasi,
Pengiriman serta Pemasangan Set Unit Modular PERTASHOP
dengan tepat waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 6 (enam
angka 3 (tiga) diatas.
d. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk menjamin keamanan
atas unit modular yang dikirim dan dipasang, serta memberikan
garansi kebocoran tangki dan Garansi dispenser/sparepart selama
masa perjanjian ini berlangsung, dan terhadap garansi tersebut
PIHAK KEDUA tidak akan dikenai biaya apapun, dan apabila
terjadi kerusakan baik pada saat pengiriman, maupun pada saat
pemasangan maka menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA, dan
kemudian PIHAK KEDUA dibebaskan dari segala sesuatunya baik
Pertanggung jawaban ataupun biaya-biaya.
e. PIHAK PERTAMA berkewajiban menanggung biaya pph (pajak
penghasilan) dari setiap transaksi pembayaran dalam pelaksanaan
perjanjian ini.
f. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melakukan Pelatihan
Penggunaan Pertashop berserta mitigasi resiko atas penggunaan
Pertashop sampai dengan unit pertashop dapat dioperasikan
dengan layak sesuai peruntukannya kepada operator atau
pegawai.
g. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan
pelatihan atas penggunaan aplikasi FMOS yang terpasang pada
unit modular kepada PIHAK KEDUA hingga dapat digunakan
dengan layak sesuai peruntukannya;
h. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan
pengurusan Permit dan Checker lokasi dari PERTAMINA.
i. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban memastikan PERTASHOP
yang dibangun oleh PIHAK PERTAMA tersebut sebanyak 41 (empat
puluh satu) titik akan beroperasi dengan layak dan maksimal
sehingga tidak menimbulkan suatu kerugian bagi PIHAK KEDUA.
j. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melakukan
pemeliharaan dan atau service/Maintenance, dan penggantian
spare parts terhadap seluruh perangkat Set Unit Modular
PERTASHOP baik terhadap Modular dan Tangki secara berkala
selama masa periode perjanjian ini.
k. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban tidak akan menunda-
nunda perbaikan dan atau penggantian sparepart terhadap Set
Unit Modular PERTASHOP yang rusak sehingga membuat Set Unit
Modular PERTASHOP tidak dapat berkerja secara layak atau
maksimal yang dapat menimbulkan kerugian bagi PIHAK KEDUA.

7
BPA|
l. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan
informasi mengenai tindak lanjut perbaikan garansi kepada PIHAK
KEDUA sesuai dengan ketersediaan tenaga, spare part dan lokasi
unit Pertashop.
m. Bahwa dikarenakan pengoperasian PERTASHOP akan
menggunakan aplikasi/program milik PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan seluruh informasi
yang akurat dan laporan atas hasil penjualan yang diterima dan
pengeluaran-pengeluaran atas biaya operasional Pertashop kepada
PIHAK KEDUA tanpa terkecuali.
n. Bahwa PIHAK PERTAMA diwajibkan menyediakan minimal 1 (satu)
orang petugas untuk maintenance di setiap Unit Modular
Pertashop yang dibangun atau pada setiap titiknya dan petugas
tersebut harus sudah aktip bekerja terhitung pada saat Perthasop
milik PIHAK PERTAMA sudah mulai beroperasi, yang akan tinggal
di Kantor Pihak Kedua, yang mana terhadap Gaji dan Akomodasi
selama berada dilokasi dan segala biaya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaannya adalah menjadi tanggung jawab dari
PIHAK PERTAMA tanpa terkecuali dan PIHAK PERTAMA akan
melepaskan segala tuntutan hukum kepada PIHAK KEDUA terkait
petugas dimaksud tanpa terkecuali, sedangkan PIHAK KEDUA
hanya bertanggung jawab menyediakan tempat tinggal dan
kendaraan untuk operasional.
o. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban akan membantu dan
mendukung PIHAK PERTAMA dalam segala hal yang dapat
menghambat pelaksanaan perjanjian ini sepanjang tidak
bertentangan dengan hukum dan bertentangan dengan isi
perjanjian ini.
p. Bahwa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk kooperatif selama
masa perjanjian ini apabila PIHAK KEDUA akan menjual atau
mengalihkan hak kepemilikan dan pengelolaan Perthasop baik
sebagian atau seluruhnya pada setiap unit PERTASHOP yang
dioperasikan tersebut kepada PIHAK LAIN.

2. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki HAK untuk :

a. Bahwa PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan pembayaran


Pemesanan, Pengiriman dan Pemasangan Set Unit Modular
PERTASHOP sebanyak 41 (empat puluh satu) titik dengan syarat-
syarat sebagaimana disebutkan pada Pasal 7 diatas.
b. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk menerima
pembayaran uang Service, Maintenance dan Penggantian Spare
Parts sebesar Rp. 40 (empat puluh rupiah) perliter sudah
termasuk PPh dari total pembelian BBM ke PT. Pertamina setiap
bulannya.

3. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk :

8
BPA|
a. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk membebaskan
lahan, membangun serta menyediakan sarana prasarana
sebagaimana Pasal 3 (tiga) angka 5 (lima) dilokasi yang dibangun
PERTASHOP.
b. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk turut serta
menjaga dan melindungi pertashop dari resiko-resiko yang
mungkin terjadi dan juga turut menjaga keamanan unit pertashop
dan pengoperasiannya dari potensi-potensi kerusakan yang
mungkin terjadi.
c. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk melakukan
pembayaran uang muka dan sisa pembayaran kepada PIHAK
PERTAMA TERKAIT Pemesanan, Pengiriman dan Pemasangan
Set Unit Modular PERTASHOP sebanyak 41 (empat puluh satu)
titik apabila PIHAK PERTAMA sudah memenuhi syarat-syarat
pembayaran.
d. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk memberikan
pembayaran uang Service, Maintenance dan Spare Part sebesar
Rp. 40 (empat puluh rupiah) perliter sudah termasuk PPh dari
total setiap pembelian BBM dari setiap titik pertashsop oleh PIHAK
KEDUA ke PT. Pertamina setiap bulannya.
e. Bahwa PIHAK KEDUA berkewajiban akan membantu dan
mendukung PIHAK PERTAMA dalam segala hal yang dapat
menghambat pelaksanaan perjanjian ini sepanjang tidak
bertentangan dengan hukum dan bertentangan dengan isi
perjanjian ini.

4. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki HAK untuk :

a. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan informasi yang


akurat dari PIHAK PERTAMA terkait 41 titik atau Lokasi 41 titik
atau lokasi yang terletak diwilayah Provinsi Sumatera Selatan,
Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, dan Provinsi Bengkulu yang
telah sesuai dengan ketentuan dari PT. Pertamina yang siap
dibangun PERTASHOP.
b. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan segala
dokumen perizinan atas nama PIHAK KEDUA terkait
Pembangunan dan Pengoperasian PERTASHOP, baik Izin Lokasi
dari Pertamina, UKL-UPL, Izin Operasi Pertashop DODO (Dealer
Owened Dealer Operated) dan perizinan terkait lainnya dari PIHAK
PIHAK PERTAMA tanpa terkecuali dalam waktu yang telah
disepakati.
c. Bahwa PIHAK KEDUA berhak mendapatkan hasil pekerjaan yang
layak dan maksimal dari PIHAK PERTAMA terkait Pemasangan Set
Unit Modular PERTASHOP dengan tepat waktu.
d. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima jaminan terhadap
Pabrikasi, Pengiriman dan Pemasangan Set Unit Modular
PERTASHOP tepat waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 6
(enam) angka 3 (tiga) diatas.

9
BPA|
e. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima jaminan keamanan
atas unit modular yang dikirim dan dipasang, serta menerima
garansi kebocoran tangki selama masa perjanjian ini berlangsung,
dan terhadap garansi tersebut PIHAK KEDUA tidak akan dikenai
biaya apapun.
f. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima Pelatihan
Penggunaan Pertashop berserta mitigasi resiko atas penggunaan
Pertashop sampai dengan unit pertashop dapat dioperasikan
kepada operator atau pegawai.
g. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pelatihan atas
penggunaan aplikasi FMOS yang terpasang pada unit modular
kepada PIHAK KEDUA;
h. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pengurusan Permit
dan Checker lokasi dari PERTAMINA menjadi tanggung jawab
PIHAK KEDUA.
i. Bahwa KEDUA berhak untuk mendapatkan pemeliharaan dan
atau service/Maintenance dan penggantian spare parts terhadap
seluruh perangkat Set Unit Modular PERTASHOP pada setiap
titiknya baik terhadap Modular dan Tangki secara berkala selama
masa periode perjanjian ini dari PIHAK PERTAMA.
j. Bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima informasi
mengenai tindak lanjut perbaikan garansi kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketersediaan tenaga, spare part dan lokasi unit
Pertashop.
k. Bahwa dikarenakan pengoperasian PERTASHOP akan
menggunakan aplikasi/program milik PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK KEDUA berhak untuk menerima informasi yang akurat dan
laporan atas hasil penjualan yang diterima dan pengeluaran-
pengeluaran atas biaya operasional Pertashop dari PIHAK
PERTAMA.
l. Bahwa PIHAK KEDUA berhak melakukan penilaian/ review
terhadap kinerja Pihak kedua sepanjang waktu kontrak dalam
menjalankan kewajibannya.
m. Bahwa PIHAK KEDUA memiliki Hak untuk menjual atau
mengalihkan hak kepemilikan dan pengelolaan Pertashop baik
sebagian atau seluruhnya pada setiap unit PERTASHOP yang
dioperasikan tersebut kepada PIHAK LAIN selama masa periode
perjanjian ini.

Pasal 9
SERVICE DAN MAINTENANCE

1. Bahwa PIHAK PERTAMA wajib memberikan Jasa Service,


Maintenance, Pergantian Sparepart terhadap semua Set Unit Modular
Pertashop milik PIHAK KEDUA sebagaimana Pasal 4 (empat) angka 1
(satu) yang dilakukan dalam waktu kapan saja apabila dibutuhkan
oleh PIHAK KEDUA selama masa Perjanjian ini masih berlaku
tanpa terkecuali.

10
BPA|
2. Bahwa PIHAK PERTAMA juga berkewajiban untuk melakukan
perawatan berkala dan kalibrasi terhadap setiap Set Unit Modular
Pertashop milik PIHAK KEDUA yang akan dilakukan minimal 6
bulan sekali.
3. Bahwa terhadap semua biaya Jasa Service, Maintenance,
Pergantian Sparepart termasuk juga biaya perawatan berkala dan
kalibrasi sebagaimana dimaksud Pasal 9 angka 1 dan 2 diatas
pada semua Set Unit Modular Pertashop milik PIHAK KEDUA,
maka sebagai imbalannya PIHAK KEDUA akan mendapatkan uang
jasa dari PIHAK PERTAMA yang besarnya dihitung dari seluruh
jumlah pembelian BBM PIHAK KEDUA Ke PT.Pertamina setiap
bulannya dari seluruh unit Perthasop milik PIHAK KEDUA yang
telah beroperasi, dengan perhitungan Rp. 40,- (empat puluh
rupiah) perliter dan terhadap pph (pajak penghasilan) menjadi
tanggung jawab PIHAK PERTAMA.
4. Bahwa terhadap semua biaya Jasa Service, Maintenance,
Pergantian Sparepart termasuk juga biaya perawatan berkala dan
kalibrasi pada semua Set Unit Modular Pertashop milik PIHAK
KEDUA sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 (sembilan) angka 3
diatas akan dibayarkan dalam waktu 2 (dua) minggu setelah Invoice
diterima PIHAK KEDUA dari PIHAK PERTAMA.
5. Bahwa selain biaya sebagaimana tersebut pada Pasal 9 (sembilan)
angka 3 (tiga) diatas PIHAK KEDUA tidak akan dibebankan biaya
apapun tanpa terkecuali terkait Service, Maintenance, Pergantian
Sparepart termasuk juga terkait perawatan berkala dan kalibrasi
terhadap seluruh titik atau seluruh Set Unit Modular Pertashop
milik PIHAK KEDUA.
6. Bahwa PARA PIHAK sepakat Proses kegiatan pekerjaan Service dan
Maintenace Set Unit Modular Pertashop akan dimulai sejak
diterbitkannya Surat Perintah Perbaikan (Maintenance) dari PIHAK
KEDUA dan diakhiri dengan diterbitkannya Berita Acara Serah
Terima Selesai Perbaikan Maintenance yang diterbitkan oleh
PIHAK PERTAMA yang di tandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA dan Berita Acara tersebut wajib melampirkan
rincian pekerjaan dengan mencantumkan permasalahan dan
tindakan yang telah dilakukan oleh PIHAK PERTAMA.
7. Bahwa PARA PIHAK sepakat Proses untuk kegiatan perawatan
berkala dan kalibrasi akan dimulai sejak setiap Unit Perthasop
milik PIHAK KEDUA telah mulai beroperasi dan diakhiri dengan
diterbitkannya Berita Acara selesai dilakukannya perawatan dan
kalibrasi oleh PIHAK PERTAMA yang di tandatangani oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan Berita Acara tersebut wajib
melampirkan rincian pekerjaan yang telah dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA.
8. Bahwa terhadap pekerjaan Service dan Maintenace pada setiap Set
Unit Modular Pertashop, harus sudah mulai dilakukan PIHAK
PERTAMA paling lama 2x24 jam sejak diterbitkannya Surat Perintah
Perbaikan (Maintenance) oleh PIHAK KEDUA, yang mana apabila
terhadap kegiatan pekerjaan service dan maintenance tersebut

11
BPA|
melebihi waktu tersebut maka PIHAK PERTAMA akan dibebankan
biaya ganti rugi operasional terhitung mulai hari ke 3 dan seterusnya
dengan perhitungan (jumlah hari x rata-rata penjualan perhari) yang
akan dibayarkan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA paling
lambat 2 minggu sejak service dan maintenance dinyatakan selesai
dan telah diterbitkannya Berita Acara Serah Terima Selesai Perbaikan
Maintenance atau pembayaran dapat dilakukan dengan cara PIHAK
KEDUA memotong secara langsung dari penghasilan PIHAK
PERTAMA yang diperoleh dari biaya Jasa Service, Maintenance,
Pergantian Sparepart setiap bulannya sebagaimana dimaksud pada
angka 3(tiga) diatas.
9. Bahwa PIHAK PERTAMA akan menyediakan minimal 1 (satu) orang
petugas maintenance yang hanya khusus bertugas melakukan
Service, Maintenance dan Pergantian Sparepart pada seluruh Set
Unit Modular Pertashop milik PIHAK KEDUA, yang akan tinggal di
lokasi Kantor Pihak Kedua, yang mana terhadap Gaji dan Akomodasi
selama berada dilokasi dan segala biaya yang diperlukan dalam
melaksanakan pekerjaannya adalah menjadi tanggung jawab dari
PIHAK PERTAMA tanpa terkecuali dan PIHAK PERTAMA akan
melepaskan segala tuntutan hukum kepada PIHAK KEDUA terkait
petugas dimaksud tanpa terkecuali, sedangkan PIHAK KEDUA hanya
bertanggung jawab menyediakan tempat tinggal dan kendaraan
untuk operasional.

PASAL 10
TANGGUNG JAWAB DAN GANTI RUGI

1. PIHAK PERTAMA setuju untuk mengganti rugi dan membebaskan


PIHAK KEDUA, para karyawan, para kontraktor dan wakilnya dari
setiap dan semua kerugian, kehilangan, cidera dan tanggung jawab
hukum dan semua tuntutan yang timbul dari pihak lain sebagai
akibat dari luka-luka/kecelakaan atau kematian seseorang dan
untuk kerusakan, kehilangan dari harta benda yang disebabkan
karena kelalaian PIHAK PERTAMA yang berhubungan secara
langsung dengan pelaksanaan Kontrak ini.
2. PIHAK PERTAMA sebagai pihak yang mendapatkan hasil dalam
menjalankan perjanjian ini, maka segala sesuatu yang merugikan
PIHAK KEDUA terkait pengoperasian yang diakibatkan karena
kerusakan set unit modular Pertashop sehingga menimbulkan
kebakaran dan kerusakan akan menjadi tanggung jawab PIHAK
PERTAMA untuk itu PIHAK PERTAMA bersedia memberikan ganti
rugi sebesar apa yang menjadi kerugian PIHAK KEDUA.
3. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA masing-masing
bertanggungjawab untuk dan wajib membela, mengganti rugi dan
membebaskan pihak lainnya dari dan terhadap semua tuntutan atas
kematian dari atau cidera pribadi atas Pihak Ketiga dan kerusakan
pada atau kerugian atas harta milik mereka yang timbul yang
berhubungan secara langsung dengan Kontrak ini. Yang dimaksud

12
BPA|
dengan "PIHAK KETIGA" dalam Pasal ini adalah Pihak manapun
selain PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PASAL 11
FORCE MAJEURE

1. Bahwa yang dimaksud dengan force majeur adalah hal-hal atau


kejadian-kejadian diluar kekuasaan PARA PIHAK yang berlangsung
mempengaruhi dalam menjalankan perjanjian ini seperti terjadinya
bencana alam dan perubahan kebijakan fiskal dan moneter yang
diputuskan oleh pemerintah;
2. Apabila terjadi force majeur maka PARA PIHAK harus
memberitahukan kepada pihak lainnya dalam jangka waktu 14
(Empat Belas) hari kerja setelah terjadinya force majeur tersebut,
untuk mendapatkan persetujuan pihak lainnya.

PASAL 12
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Perselisihan yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Kontrak ini akan


diselesaikan oleh PARA PIHAK secara musyawarah;
2. Apabila PARA PIHAK tidak dapat mencapai kesepakatan dalam
musyawarah dimaksud ayat (1) Pasal ini, PARA PIHAK akan
menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Pengadilan Negeri
Palembang. Untuk itu PARA PIHAK sepakat memilih domisili yang tetap
di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Palembang.

PASAL 13
PENGALIHAN PERJANJIAN

Bahwa PIHAK KEDUA dapat mengalihkan sebagian dan atau seluruhnya


pelaksanaan Perjanjian ini dalam konteks apapun.

PASAL 14
ADDENDUM

Apabila dalam pelaksanaan Kontrak ini terdapat hal-hal yang belum cukup
diatur dan PARA PIHAK menghendaki untuk ditambah atau diubah, maka
hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang
dituangkan kedalam satu ADDENDUM, yang merupakan satu kesatuan
dengan perjanjian ini.
PASAL 15
PENUTUP

Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA


PIHAK pada tanggal sebagaimana disebutkan pada awal perjanjian ini dan

13
BPA|
dibuat dalam rangkap 2 (dua), serta bermaterai cukup untuk keduanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. GLORY BUMI NUSANTARA PT. PUTRA LASKAR INDONESIA

DIREKTUR DIREKTUR

14
BPA|

Anda mungkin juga menyukai