Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KERJASAMA OPERASIONAL (JOINT OPERATIONAL)

ANTARA
PT. WALINI BUMI BERKAH
DENGAN
PT .LAKSANA JAYA SAKTINDO

TENTANG PEMBANGUNAN PASAR INDUK MODERN

PLUS REST AREA RAJAMANDALA

Pada Hari ini Kamis, Tanggal 14-04-2022 (Empat belas April tahun dua ribu dua puluh dua);
Sesuai dengan hasil kesepakatan bersama kami yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yanto Suhana

Jabatan : Direktur Utama

Perusahaan : Pt Walini Bumi Berkah

Alamat : Perum taman garuda permai no 88 Rt 005 /011 Desa Ciptaharja Kec – Cipatat ,
Kabupaten Bandung Barat.

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA

Nama : Ariyanto SE

NPWP :
Perusahaan : PT. LAKSANA JAYA SAKTINDO
Alamat : Perkantoran Ciputat Indah Permai Block F-1.
Jl. Ir. Juanda No. 50 Ciputat Kota Tangerang Selatan – Banten 15419
Jabatan : Direktur Utama
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama di sebut sebagai PARA PIHAK dan
secara masing-masing di sebut sebagai Pihak yang bertindak sebagaimana tersebut diatas dengan
ini menerangkan terlebih dahulu sebagai berikut :
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang Kontraktor,dan PIHAK
KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang Kontraktor.PIHAK PERTAMA adalah
PemilikProyekPembangunan Pasar IndukModern Rajamandala dan Rest Area. PIHAK KEDUA
adalah Pemborong Pekerjaan Pembangunan Pasar Induk Modern Plus Rest Area Rajamandala ,
yang akan menjadi mitra kerja, yaitu kerjasama operasi dalam hal ini;
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebelumnya telah membuat dan
menandatangani Memori of Understanding (MOU) tertanggal 03 Maret 2022, mengenai:
1. Penunjukan Pihak Kedua oleh Pihak Pertama untuk melaksanakan Pemborongan Pekerjaan
Pembangunan Pasar Induk Moderen Rajamandala dan Rest Area yang berlokasi di jalan
Rajamandala, KecamatanCipatat, Kabupaten Bandung Barat.
2. Jangka Waktu Pelaksanaan
3. Harga Kontrak Borongan Pembayaran Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sebesar Rp.
307.343.674.000,-ditambah dengan biaya pembebasan lahan Rp.244.656.326.000,- sehingga
total keseluruhan Rp. 552.000.000.000,-.
4. Bea Materai dan Pajak-Pajak
5. Denda Atas Keterlambatan dan kelalaian
6. Pengalihan Pelaksanaan Pekerjaan
7. Penyelesaian Perselisihan
8. Perubahan atas isi Surat Perjanjian
Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan membentuk ikatan
kerjasama dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO/Joint Operational);

Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat untuk
melakukan kejasama operasi (joint operational) guna mensinergikan kemampuan, ketepatan,
kesesuaian, keberhasilan, kelancaran dan keahlian untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan Pasar
Induk Modern Rajamandala dan Rest Area.

Berdasarkan hal-hal yang diterangkan di atas, PARA PIHAK bertindak sebagaimana tersebut
di atas, telah setuju dan sepakat untuk membuat Perjanjian ini berdasarkan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI

Perjanjian ini adalah Perjanjian Kerjasama Operasional, merupakan perjanjian kerjasama


yang dilakukan oleh dan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berkaitan dengan pelaksanaan
Proyek Pembangunan Pasar Induk Modern Rajamandala dan Rest Area sesuai dengan ketentuan
dan syarat-syarat yang diatur dalam Perjanjian ini.

Pasal 2
BENTUK KERJA SAMA

1. Bentuk kerjasama yang bersifat kemitraan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAKKEDUA, di
antara masing-masing pihak akan memperoleh kemanfaatan dan keuntungan dari hasil
kerjasama yang dimaksud;
2. Dalam kerjasama ini PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberikan ijin hanya kepada PIHAK
KEDUA untuk melaksanakan Objek Kerjasama Operasi di Lokasi yang telah ditentukan, sesuai
dengan syarat dan ketentuan-ketentuan lain yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan
perjanjian ini;

3. PARA PIHAK setuju dan sepakat, bahwa pelaksanaan Proyek dilaksanakan melalui konsep
Kerjasama Operasi ("KSO").

Pasal 3
OBJEK OPERASI
1. Objek kerjasama operasi pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA merupakan barang yang sah menurut hukum dan tidak bertentangan dengan
Peraturan Perundang-undangan, kesusilaan dan ketertiban umum;

Pasal 4
LOKASI OPERASI

Kerjasama operasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA iniakandilakukan
dan dilaksanakan di jalanRajamandala, KecamatanCipatat, Kabupaten Bandung Barat Kode Pos :
5045.

Pasal 5
RUANG LINGKUP KERJASAMA

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan sepakat satu sama lain bahwa Kerjasama
Operasi ini dibuat khusus dan terbatas untuk pelaksanaan Proyek Pembangunan Pasar Induk
ModernRajamandala dan Rest Area;

2. Proses pelaksanaan Kerjasama operasi yang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA akan mengacu dan sesuai dengan dokumen perjanjian serta lampirannya untuk
Proyek yang akan dibuat oleh dan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA.

Pasal 6
KETENTUAN BIAYA DAN CARA PEMBAYARAN

1. PARA PIHAK telahsetuju dan sepakatbahwaBiaya Kerjasama Operasi,


denganrinciansebagaiberikut:

Pasal 7
JANGKA WAKTU

Jangka waktu perjanjian ini sesuai dengan jangka waktu yang di tentukan pada SPMK (Surat
Perintah Mulai Kerja), dan SPL (Surat Penyerahan Lapangan) yang akan diterbitkan oleh
PihakPertama.
Pasal 8
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

1. Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat melunasi pembayaran setiap bulannya, maka PIHAK
KEDUA dapat memberikan surat teguran pelunasan tagihan disetiap keterlambatan waktu
pembayaran, dengan sanksi-sanksi yang telah diatur dalam Perjanjian ini;

2. PIHAK PERTAMA berhak atas dioperasikannya objek operasi oleh PIHAK KEDUA, sebagaimana
yang disepakati dan disetujui sebelumnya sesuai dengan biaya, waktu, jaminan dan cara
pembayaran yang telah disepakati dan disetujui dalam perjanjian ini;

3. PIHAK PERTAMA berhak atas pengoperasian Objek Kerjasama Operasi yang diberikan oleh
PIHAK KEDUA selama jangka waktu dan ketentuan sebagaimana yang telah disepakati dan
disetujui;

4. PIHAK PERTAMA wajib membayar biaya-biaya yang timbul karena pelaksanaan kerjasama
operasi, terhadap objek dan lokasi, selama jangka waktu, tempat dan cara pembayaran
sebagaimana ditetapkan menurut Perjanjian ini;

5. Segala kerusakan dari Objek Operasi menjadi tanggungan sepenuhnya dari PIHAK KEDUA,
kecuali terhadap kerusakan yang ditimbulkan bukan oleh PIHAK KEDUA (force majeure) akan
ditanggung secara bersama oleh kedua belah pihak sebagaimana yang disepakati;

6. PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta perpanjangan jangka waktu masa kerjasama
operasional kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur
dalam perjanjian ini;

7. PIHAK KEDUA wajib bertanggung jawab atas Objek Operasi yang dioperasikan dari PIHAK
PERTAMA, sesuai dengan kewajiban yang diatur dalam perjanjian ini;

8. PIHAK KEDUA wajib mengoperasikan objek kerjasama kepada PIHAK PERTAMA meliputi
segala sesuatu yang menjadi perlengkapannya serta dimaksudkan bagi penggunanya yang
tetap, selama jangka waktu masa operasi;

9. PIHAK PERTAMA berkewajiban menanggung biaya-biaya bahan bakar solar untuk truck-truck
tersebut;
10. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran secara lunas terhadap Pengoperasian objek
operasi, sesuai dengan ketentuan dan cara pembayaran dan sebagaimana telah disepakatai
dan disetujui sebelumnya oleh kedua belah pihak;
11. PIHAK KEDUA berkewajiban menyediakan serta mengirimkan instruktur yang akan
mengoperasikan objek kerjasama operasi.

Pasal 9
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK

1. PARA PIHAK bertanggungjawab secara penuh untuk keperduliannya terhadap keberhasilan


pelaksanaan kerjasama ini sesuai dengan Perjanjian ini;

2. Dalam pelaksanaan kerjasama, apabila ada salah satu PIHAK yang tidak dapat memenuhi
kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dan ditetapkan untuknya, maka PIHAK lainnya
wajib mengambilalih kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dan ditetapkan untuknya,
maka PIHAK lainnya wajib mengambilalih kewajiban dan tugas tersebut;

3. Pengambilalihan kewajiban dan tugas oleh salah satu PIHAK sebagaimana dimaksud pada
Perjanjian ini, tidak membebaskan PIHAK yang diambil alih kewajiban dan tugasnya itu untuk
mengganti segala kerugian, kerusakan dan kehilangan yang timbul atau diderita oleh Pihak
Lainnya (termasuk biaya-biaya, ongkos-ongkos dan beban-beban);

4. Tanggung jawab PARA PIHAK secara bersama-sama adalah untuk mencarikan solusi
pelaksanaan kerjasama operasi yang diperlukan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian ini.

Pasal 10
PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN TENAGA KERJA

1. PARA PIHAK setuju dan sepakat berkaitan dengan pengadaan peralatan dan perlengkapan
untuk pelaksanaan Proyek yang dikelola secara terpadu (integrated management), maka
Pengadaan peralatan dan perlengkapan yang merupakan milik PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA yang akan digunakan untuk pelaksanaan proyek;

2. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap tenaga kerja atau personil yang
berasal dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam Pelaksanaan Kerjasama
Operasi, baik itu mengenai kemampuan, kecakapan dan keahlian kerja;
3. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap proses dan tata cara seleksi tenaga
kerja atau personil dari masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam Pelaksanaan
Proyek Kerjasama Operasi;

4. Masing-masing PIHAK akan bertanggungjawab terhadap hak-hak dan kewajiban-kewajiban


tenaga kerja atau personil masing-masing PIHAK yang akan digunakan dalam Pelaksanaan
Kerjasama Operasi, beserta akibat-akibat hukum lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian
kerja yang dibuat oleh dan antara masing-masing PIHAK dengan tenaga kerjanya.
Pasal 11
PAJAK-PAJAK

Segala pajak-pajak yang timbul dalam rangka pelaksanaan Proyek akan menggunakan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) PIHAK PERTAMA, sebagaimana yang telah disepakati oleh PARA PIHAK,
kecuali ditentukan lain dalam perjanjian ini;

Pasal 12
PERNYATAAN DAN JAMINAN

PARA PIHAK setuju dan sepakat menyatakan dan menjamin bahwa:

a. Akan melaksanakan kewajiban-kewajiban PARA PIHAK yang disyaratkan dalam Perjanjian ini;
b. Untuk melaksanakan Perjanjian ini atas dasar i'tikad baik, dan setiap perubahan yang terjadi
pada struktur organisasi Proyek, anggaran dasar, kepengurusan, pemilik saham PARA PIHAK
dalam Perjanjian ini akan diberitahukan oleh PIHAK yang mengalami perubahan itu kepada
PIHAK yang lain dan tidak akan mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian ini;
c. Penandatanganan Perjanjian ini berhak dan berkewenangan untuk bertindak untuk dan atas
nama PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dan setiap dan semua tindakan, prosedur dan
langkah yang diwajibkan atau kelaziman dilakukan untuk memperoleh hak dan kewenangan
tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Undang-undang dan Anggaran Dasar yang
berlaku bagi PARA PIHAK dalam Perjanjian ini;
d. Masing-masing PIHAK telah melakukan segala tindakan hukum yang diperlukan untuk sahnya
Perjanjian ini sehingga pelaksanaannya tidak akan bertentangan dengan atau melanggar
ketentuan-ketentuan hukum atau peraturan-peraturan atau kebijakan Pemerintah.

Pasal 13
KORESPONDENSI
1. Segala surat menyurat yang berkaitan dengan PARA PIHAK akan ditujukan dengan alamat
sebagai berikut:
a. Apabiladitujukankepada PIHAK PERTAMA, makadialamatkankepada: PT. ANUGRAH
CAHAYA SEMBILAN Alamat : Komple kPerumahan Garuda PermaiNomor 88, Desa
Ciptaharja, Kecamatan Cipatat,Kabupaten Bandung Barat,Telpon : 081321816337
b. Apabiladitujukankepada PIHAK KEDUA, makadialamatkankepada : PT. SARANA SAKTI
UTAMA Alamat : Jalan SriwijayaNomor 4 Kadawung, Kabupaten Cirebon , Email :
ssugemilang@gmail.com.

2. Segalasuratmenyurat yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari
penyerahan dengan bukti tandatangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku tanda
terima pengirim, sedangkan pengiriman melalui faximili dianggap telah diterima pada saat
telah diterima kode jawaban (answerback) pada konfirmasi faximili pada pengiriman faximili.
Setiap perintah atau pemberitahuan yang dikirim melalui e-mail akan dianggap sebagai bukan
perintah atau pemberitahuan;

3. Apabila terjadi perubahan alam atuntuk korespondensi oleh salah satu PIHAK di Indonesia,
maka perubahan alamat untuk korespondensiitu harus diberitahukan secara tertulis
sebelumnya kepada PIHAK lainnya.

Pasal 14
SANKSI DAN DENDA

1. Apabila pihak kedua tidak bias menyelesaikan proyek pembangunan tersebut di atas sesuai
dengan jangka waktu yang telah di tentukan maka pihak kedua dikenakan denda sebesar 1
per mil dari nilai proyek atau maksimal 5% dari nilai sisa pekerjaan.

2. Apabila SKBDN yang dijaminkan oleh pihak pertama sebagai jaminan proyek tidak dapat
dicairkan pada saat jatuh tempo,maka pihak kedua berhak untuk menuntut pembayaran
sesuai nilai proyek kepada pihak pertama.

Pasal 15
PEMBERITAHUAN

Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak yang berkaitan dengan perjanjian ini, akan
dilakukan secara tertulis dan berlaku sebagai alat pembuktian;

Pasal 16
PEMBERITAHUAN

1. Jangka waktu Kerjasama Operasi berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini oleh
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dan akan berakhir apabila:
a. Pelaksanaan objek operasi telah selesai dengan telah habisnya masa pelaksanaan Proyek,
serta seluruh hak dan kewajiban antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA maupun
Pihak-Pihak di luar Perjanjian ini yang masih berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
objek operasi telah terpenuhi semuanya;
b. Telah diselesaikannya hak dan kewajiban masing-masing PIHAK dalam Kerjasama Operasi;
c. Atas persetujuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk mengakhiri perjanjian ini.

2. PARA PIHAK telah melaksanakan seluruh kewajiban-kewajibannya di dalam perjanjian ini.


3. PARA PIHAK setuju dan sepakat untuk mengesampingkan berlakunya Pasal 1266 dari Kitab
Undang-undang Hukum Perdata sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian ini.

Pasal 17
KERAHASIAAN

1. Sehubungan dan sesuai dengan syarat-syarat dan kondisi dalam Perjanjian ini, dokumen-
dokumen perjanjian, masing-masing PIHAK bersedia untuk memberikan kepada PIHAK
lainnya informasi yang bersifat rahasia yang berhubungan dengan proyek yang termasuk,
namun, tidak terbatas pada dokumen-dokumen Perjanjian, strategi, angka-angka dan data
lain, informasi, penafsiran, kontrak dan dokumen lain yang terkait dengan Proyek;

2. Dengan memperhatikan pemberian informasi rahasia yang sebagaimana dimaksud pada ayat
1 Perjanjian ini, PARA PIHAK menyetujui bahwa informasi rahasia harus dijaga
kerahasiaannya dan tidak boleh diumumkan kepada publik atau diungkapkan kepada
siapapun dengan cara apapun, termasuk dengan cara memfotocopi atau memproduksi,
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya, kecuali sebagaimana dimaksud
dalam ketentuan-ketentuan di bawah ini:
a. Yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari tindakan atau
kelalaian PARA PIHAK atau;
b. Yang diperlukan untuk diungkapkan berdasarkan ketentuan hukum atau perintah
Pemerintah, keputusan, peraturan (dengan ketentuan bahwa PIHAK yang akan
mengungkapkan informasi rahasia dimaksud wajib memberikan pemberitahuan secara
tertulis terlebih dahulu kepada PIHAK lainnya mengenai pengungkapan tersebut); atau
c. Yang diperoleh sendiri oleh PIHAK atau PARA PIHAK dari Pihak Ketiga lainnya yang
mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut;

3. Masing-masing PIHAK dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa masing-masing PIHAK
memilik hak dan kewenangan untuk mengungkapkan informasi rahasia kepada PIHAK lainnya
dalam Perjanjian ini.

Pasal 18
FORCE MAJEURE

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari hak dan kewajiban dari Perjanjian
Kerjasama ini apabila terjadi force majeure;

2. Force majeure sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi keadaan-keadaan sebagai
berikut:
a. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, longsor dan kejadian-kejadian lain
di luar kemampuan manusia;
b. Huru-hara, seperti kerusuhan sosial, perang dan kejadian lainnya yang ditimbulkan oleh
manusia namun berada di luar kemampuan PARA PIHAK untuk mengatasinya;
c. Perubahan Kebijakan Pemerintah, yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini;
3. Apabila terjadi keadaan memaksa (force majeure), PIHAK KEDUA harus memberitahukan
kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis selambat-lambatnya dalam 7 (tujuh) hari sejak terjadi
keadaan memaksa, disertai bukti-bukti yang sah, demikian juga pada waktu keadaan memaksa
berakhir;

4. Atas permintaan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui atau menolak secara tertulis
selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari. Apabila PIHAK PERTAMA tidak memberikan jawaban
kepada PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dianggap menyetujui adanya keadaan memaksa
tersebut;

5. Bilamana keadaan memaksa itu tidak diberitahukan kepada PIHAK PERTAMA oleh PIHAK
KEDUA, sesuai dengan ketentuan pada ayat (3) Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menyatakan bahwa force majeure dianggap tidak pernah terjadi.

Pasal 19
BAHASA DAN HUKUM YANG BERLAKU

1. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa bahasa yang dipergunakan dalam Perjanjian ini adalah
Bahasa Indonesia;

2. Jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris atau Bahasa Lainnya, dalam hal terjadi perbedaan
penafsiran, maka yang akan berlaku adalah Perjanjian yang dibuat dalam Bahasa Indonesia;

3. Perjanjian ini tunduk kepada ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di wilayah Negara
Republik Indonesia.

Pasal 20
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Setiap perselisihan, pertentangan dan perbedaan pendapat yang berhubungan dengan


Perjanjian ini, sepanjang memungkinkan, akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat
antara PARA PIHAK paling lama 30 (tiga puluh) hari;

2. Apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat
untuk memilih domisili hukum yang tetap di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kutai,
Kalimantan Timur.

Pasal 21
LAIN-LAIN

1. Segala sesuatu yang tidak atau belum termasuk dalam Perjanjian ini, baik perubahan-
perubahan, penyimpangan-penyimpangan maupun tambahan-tambahan akan diatur dan
dijelaskan lebih lanjut oleh PARA PIHAK secara Tertulis dalam suatu Perjanjian tambahan
atau Addendum yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian yang utuh dari Perjanjian
ini;
2. Apabila terdapat salah satu Pasal dan atau ayat atau ketentuan dalam Perjanjian ini
bertentangan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan atau
dinyatakan batal demi hukum dan atau cacat hukum oleh Pengadilan, maka pernyataan
tersebut tidak berpengaruh terhadap ayat-ayat dan atau Pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini,
sehingga ketentuan-ketentuan lain dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat masing-
masing PIHAK;

3. Perjanjian ini berlaku dan mengikat PARA PIHAK sejak ditanda-tanganinya oleh masing-masing
PIHAK.

Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditanda-tangani oleh Kedua belah Pihak dengan
dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh Kedua belah Pihak.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

YANTO SUHANA ARIYANTO

Direktur Utama Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai