Anda di halaman 1dari 11

PERJANJIAN KONTRAK KERJASAMA PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN

MINI MARKET “BELLMART NUSANTARA “


DI WILAYAH ……

Nomor : …./KONTRAK–BMN / MSB-……/OII/2023

Pada hari ini JUMAT tanggal Sepuluh, bulan Februari, tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua
(10-02-2023), bertempat di Jakarta telah ada kesepakatan penandatanganan oleh
pihak-pihak di bawah ini :

Nama : FIRMAN SYAHARI


Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan : PT. MITRA SATRYA BANGUN
Alamat : Jl. Indrokilo RT 04 RW 01 Dayurejo
Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
NIK : 3537010902800002

Dalam hal ini yang tersebut diatas adalah sebagai direktur utama, sesuai dengan jabatan
dan kewenangan nya untuk tugas dan tanggungjawabnya bertindak “untuk atas nama”
sebagai Perusahaan PT. MITRA SATRYA BANGUN, yang telah mendapatkan persetujuan
dari dewan direksi dan komisaris di perusahaan tersebut, untuk menjalankan
kewenangannya menandatangani Perjanjian Kontrak Kerja, dan mengambil keputusan
yang terkait dalam Perjanjian Kontrak Kerja ini dalam hal ini adalah sebagai PEMILIK
PROYEK, yang selanjutnya dalam perjanjian ini di sebut PIHAK PERTAMA.

Nama :
Jabatan : Direktur Utama
Perusahaan :
Alamat :
NIK :

Dalam hal ini yang tersebut diatas adalah sebagai direktur Utama, sesuai dengan jabatan
dan kewenangannya untuk tugas dan tanggung jawabnya bertindak “untuk atas nama”
sebagai Perusahaan/PRIBADI yang telah mendapat persetujuan dari dewan direksi dan
komisaris di perusahaan tersebut, untuk menandatangani Perjanjian Kontrak Kerja,
dalam hal ini adalah sebagai Penjual Jasa, yang selanjutnya dalam perjanjian ini di sebut
PIHAK KEDUA.
Selanjutnya, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA disebutkan secara bersama-sama
dalam perjanjian ini disebut PARA PIHAK. Selanjutnya PARA PIHAK telah sepakat untuk
saling mengikatkan diri satu sama lainnya disebut “PERJANJIAN”. Perjanjian yang
dimaksud adalah “PERJANJIAN KONTRAK KERJASAMA PELAKSANAAN PROYEK
PEMBANGUNAN MINI MARKET “BELLMART NUSANTARA” untuk Wilayah dengan
aturan yang saling mengikat sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang diatur
dalam setiap pasal-pasal seperti berikut :

PASAL 1
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

1
PENDAHULUAN

1. PIHAK PERTAMA, adalah perusahaan yang bergerak dibidang bisnis dan investasi
yang telah mendapat izin dari pemerintah untuk beroperasi dan menjalankan
bisnisnya di negara Republik Indonesia serta tidak melanggar aturan dan Undang
Undang di Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam hal ini bermaksud
membangun bisnis retail di berbagai wilayah provinsi di Indonesia yang meliputi
daerah Kecamatan, Kabupaten/Kota di Kediri.
2. Selanjutnya,PIHAK PERTAMA adalah sebagai Pemilik Proyek, telah menunjuk PIHAK
KEDUA untuk menjadi Pelaksana/Main-Kontraktor di Proyek Pembangunan Mini
market “BellMart” di Wilayah Kediri.
3. Selanjutnya, PIHAK KEDUA adalah sebagai “Penyedia Jasa” telah menyatakan
bersedia dan sepakat ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA menjadi PELAKSANA atau
Main-Kontraktor di Proyek Pembangunan Kawasan Bisnis dan Minimarket
“BellMart” untuk Wilayah Kediri.
4. Selanjutnya, PARA PIHAK telah sepakat untuk bekerjasama dalam Pelaksanaan
Pembangunan Mini market “BellMart” untuk diberbagai wilayah yang telah
disebutkan di atas yang meliputi sebagai berikut :

“Seluruh Kecamatan di wilayah Kediri Jawa Timur”

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

1.1 Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah sebagai berikut :
A. Pekerjaan Pembangunan Mini market BELLMART NUSANTARA
B. Pekerjaan Gudang BELLMART NUSANTARA
C. Pekerjaan pembangunan pom bensin

1.2 Bahwa, PIHAK PERTAMA menerbitkan “Surat Perintah Kerja” (SPK) dan “Surat
Perintah Mulai Pekerjaan” (SPMK) kepada PIHAK KEDUA, sebagai dasar untuk
Pelaksanakan Pekerjaan setelah tertandatangani oleh Penjanjian Kontrak
Kerjasama ini oleh PARA PIHAK.

1.3 Bahwa, PIHAK PERTAMA, telah menunjuk Pihak Ketiga, sebagai Konsultan
Perencana dan Pengawasan dalam Pelaksanaan Pembangunan “Bellmart” dan
akan menerbitkan peraturan ketentuan dan syarat-syarat sebagai bekal dan acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA

PASAL 3
DASAR KONTRAK KERJASAMA DAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

2.1 Bahwa sebagai dasar kontrak Kerjasama ini adalah PARA PIHAK memiliki
kapasitas dan kapabilitasnya masing-masing untuk Pelaksanaan Proyek tersebut
dan PARA PIHAK telah sepakat untuk saling Kerjasama yang saling mendukung
dan saling menguntungkan dengan dibuktikan dengan tertandatangani perjanjian
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

2
Kontrak Kerjasama ini.
2.2 Bahwa, sebagai dasar Kontrak Kerjasama ini adalah PIHAK PERTAMA
mengirimkan Surat Minat serta Mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) untuk
masing-masing wilayah/daerah lokasi proyek yang ditunjuk, selanjutnya PIHAK
PERTAMA menerbitkan “Surat Persetujuan Lokasi Proyek dan Anggaran” (SPLAP).
2.3 Bahwa sebagai dasar Pelaksanaan Pekerjaan adalah PIHAK PERTAMA
menerbitkan Surat perintah kerja SPK, dan surat perintah mulai kerja SPMK, serta
Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) serta spesifikasi material dan time schedule
yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA.

PASAL 4.
NILAI KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN

PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa, Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pembangunan
“Mini Market” dengan komponen Anggaran biaya sebagai berikut :
1. Anggaran pembangunan Ruko dan Gudang : Rp. 6.900.000.000,- (Enam Milyard
Sembilan Ratus Juta Rupiah). Nilai tersebut adalah nilai RAB untuk 1 titik lokasi
dan sudah termasuk PPN 11%.
2. Bahwa, Nilai Kontrak Kerja yang disepakati oleh PARA PIHAK untuk Mini market
BellMart di Wilayah Cilacap dan Kediri masing2 adalah 5 titik atau 10 titik untuk
dua wilayah tersebut yaitu sebesar Rp. 69.000.000.000,- ( Delapan Puluh Enam
milyard Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) Nilai tersebut sudah termasukPPN
11%.

PASAL 5.
DOKUMEN PROYEK

4.1 Bahwa yang dimaksud dengan Dokumen Proyek disini adalah seluruh dokumen
penting yang menjadi Dasar Kontrak Kerjasama dan Dasar Pelaksanaan Pekerjaan
yang diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA dan diberikan kepada PIHAK KEDUA yang
meliputi :
a. Surat Perjanjian Kontrak Kerja (SPKK)
b. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
c. Rencana Kerja dan syarat syarat (RKS)
d. Gambar 3d, DED, BoQ, RAB, Spesifikasi Bahan/material
e. Rincian , share lokasi dari (data per titik lokasi)
f. Jadwal Aanwaijzing (pemberian penjelasan) setiap titik
g. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan/time schedule
h. Jadwal Penugasan Personil/Konsultan
4.2 Semua dokumen diatas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, setiap
pasal harus diartikan sedemikian rupa sehingga satu sama lain dapat sejalan dan
saling menunjang, apabila terdapat kalimat yang meragukan dalam dokumen
tersebut, maka akan menunjukkan Persesuaian dengan melalui “diskusi” oleh
PARA PIHAK, yang demikian itu adalah yang “Menentukan”.
4.3 Prosedur dalam Pelaksanaan Pekerjaan sesuai dengan petunjuk dan instruksi dari
Konsultan yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA dan/atau arahan dari PIHAK
PERTAMA secara tertulis. Serta ditandatangani resmi oleh Direktur dan
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

3
bersetempel basah.
4.4 Hal-hal lain yang meliputi tentang “Spesifikasi Pekerjaan atau Syarat dan
Ketentuan yang belum ditentukan dalam Perjanjian Kontrak kerja ini, dan akan
terjadi di kemudian hari dengan PIHAK KEDUA, maka dapat dibuat “ADDENDUM”
yang merupakan satu kesatuan dari Perjanjian ini

PASAL 6
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PEKERJAAN

5.1 PIHAK PERTAMA telah Menunjuk PT TRIMATRA NUSANTARA DINAMIKA dan


Perencana yang bertugas untuk mengelola seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
“Perencanaan” dan “Pengawasan” Pekerjaan di lapangan, secara langsung baik
pada saat pekerjaan berjalan, maupun pada tahap persiapan untuk itu PIHAK
KEDUA harus mengikuti Perintah dan Petunjuk Tehnis dari Pihak Konsultan yang
bertugas sesuai dengan kewenanganya.
5.2 Selanjutnya PIHAK PERTAMA wajib mengirimkan “Surat Pemberitahuan” kepada
PIHAK KEDUA, surat pemberitahuan tersebut mengenai “supervisi atau Konsultan”
yang bertugas di lapangan secara tertulis. Dan apabila sewaktu-waktu ada
pergantian personil, maka PIHAK PERTAMA wajib mengirimkan “Surat
Pemberitahuan” kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 7
BAHAN DAN PERALATAN

6.1 Bahwa, Bahan/material, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk
malaksanakan Pekerjaan Pembangunan Kawasan bisnis dan mini market
“Bellmart”, disediakan oleh PIHAK KEDUA dan harus dalam keadaan baik serta
mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA atau Pihak Konsultan yang bertugas.
6.2 PIHAK KEDUA wajib dan berhak menjaga keamanan dari bahan dan peralatan atau
barang- barang lainnya di lokasi Pekerjaan dari kejadian pencurian.
6.3 PIHAK KEDUA wajib menjaga kebersihan lokasi dan lingkungan Pekerjaan dari
kotoran dan polusi yang ditimbulkan dari penggunaan bahan dan peralatan.
6.4 PIHAK KEDUA wajib membuat tempat berupa Gudang atau kantor yang baik dan
aman disetiap lokasi pekerjaan untuk menyimpan bahan dan perawatan guna
kelancaran pekerjaan.

PASAL 8
TENAGA KERJA

7.1 PIHAK KEDUA wajib menugaskan tenaga kerja ahli, terampil dalam jumlah yang
cukup sesuai kebutuhan pekerjaan, serta dicantumkan dalam daftar usulan “staf
inti proyek” dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA atau Konsultan yang
bertugas di Lapangan.
7.2 PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA berupa surat
pemberitahuan, yang mengenai supervise yang bertugas dilapangan dan mewakili
PIHAK KEDUA untuk bertanggung jawab, mengambil keputusan yang
berhubungan dengan pekerjaan lapangan.
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

4
7.3 Penunjukan/penugasan/pengganti supervisi atau pimpinan pelaksana harus
memenuhi kualifikasi kemampuan dan pengalaman yang telah ditentukan dengan
melampirkan “curriculum vitae” dan mendapat persetujuan secara tertulis dari
PIHAK PERTAMA.
7.4 PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja harian dalam jumlah yang cukup
dan kualifikasi sesuai dengan volume dan kondisi pekerjaan. Dan penyediaan
tenaga kerja harian harus di laporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk
daftar terlampir keterangan identitas tenaga kerja tersebut.
7.5 Jika PIHAK PERTAMA meminta kepada PIHAK KEDUA untuk memberhentikan
orang atau tenaga kerjanya tersebut dan menyatakan alasan atas permintaan
tersebut, maka PIHAK KEDUA harus menjamin dalam waktu 7 X 24 jam (tujuh kali
dua puluh empat jam), orang atau tenaga kerja tersebut sudah harus meninggalkan
lokasi pekerjaan dan tidak berhubungan lagi dalam pekerjaan dalam kontrak.
7.6 PIHAK KEDUA wajib menyediakan perlengkapan pengamanan untuk keselamatan
tenaga kerja.
7.7 Ongkos-ongkos dan upah tenaga kerja untuk pelaksanaan ditanggung oleh PIHAK
KEDUA.
7.8 PIHAK KEDUA wajib menyelenggarakan jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK)
kecelakaan dan kematian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
7.9 Jaminan tersebut harus memiliki masa berlaku minimal sampai akhir masa
kontrak dan diserahkan kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 10 hari
sejak dikeluarkan surat perintah kerja. Jaminan tersebut bisa diberlakukan
menurut jumlah tenaga kerja yang ada di lapangan.
7.10 PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab atas kerugian PIHAK PERTAMA akibat
perbuatan orang- orang yang di pekerjakan.
7.11 Jika terjadi kecelakaan pada saat pekerjaan, maka PIHAK KEDUA wajib
memberikan pertolongan medis sepenuhnya terhadap korban dan seluruh biaya
yang di timbulkan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
7.12 PIHAK KEDUA wajib menyediakan tempat tinggal yang memenuhi syarat
kesehatan dan ketertiban bagi pekerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan.
7.13 Hubungan antara para pekerja dengan PIHAK KEDUA sepanjang tidak diatur
secara khusus tunduk pada peraturan perburuhan yang berlaku.
7.14 Semua yang berkaitan dengan persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun sub-
kontraktor menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, baik dalam maupun
di luar pengadilan.

PASAL 9
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

8.1 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan selesai 100 persen serah
terima ditetapkan selama 12 (Dua belas) bulan atau 360 (Tiga ratus enam puluh)
hari kalender terhitung sejak tanggal di terbitkannya Surat Penyerahan Lapangan
(SPL) kepada Pihak Kedua.
8.2 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan di tetapkan sesuai jadwal pelaksanaan
pekerjaan (time schedule), yang menjadi lampiran surat perjanjian ini.
8.3 Jangka waktu penyelesaian pekerjaan tersebut dalam pasal (8.1) dan (8.2) tidak
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

5
dapat di ubah oleh Pihak Kedua kecuali adanya “keadaan memaksa” seperti diatur
dalam pasal 15 surat perjanjian ini atau adanya perintah
penambahan/pengurangan pekerjaan dari Pihak Pertama, secara tertulis yang
mengakibatkan terdapat perpanjangan atau penambahan waktu penyelesaian
pekerjaan dan di atur dalam perjanjian tambahan (addendum).

PASAL 10
CARA PEMBAYARAN PEKERJAAN

9.1 Pembayaran dilakukan dengan system DP - Progres


DP 20 % hingga mencapai progress fisik per 25%
Pembayaran kedua 25 % hingga progres phisik mencapai 50 %
Pembayaran ketiga 25 % hingga progres phisik mencapai 75 %
Pembayaran keempat 25 % hingga progres phisik mencapai 100 %
5 % retensi di bayar kan setelah 90 hari kerja
9.2 PIHAK KEDUA sepakat nilai Pemeliharaan “Retensi” sebesar sebesar 5% dan akan
di bayarkan kepada PIHAK KEDUA setelah masa memeliharaan telah dinyatakan
selesai, atau dalam waktu selama 90 (Sembilan puluh ) hari kalender serta
tertandatanganinya “Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST)” oleh PARA
PIHAK disetujui oleh oleh Konsutan Pengawas yang bertugas.

PASAL 11.
HAK DAN KEWAJIBAN

10.1 PIHAK PERTAMA menjamin sepenuhnya mengenai Dana Anggaran untuk proyek
Pekerjaan tersebut telah dinyatakan “sedia dan siap” untuk melakukan
pembayaran tepat waktu sesuai kesepakatan bersama dimana sistem dan
mekanisme pembayaran yang telah disepakati oleh PARA PIHAK seperti dalam
pasal 9 point 1 diatas.
10.2 PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA wajib menjaga sepenuhnya keamanan dan
ketertiban sosial serta lingkungan di lokasi pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
10.3 PIHAK KEDUA berkewajiban mengerjakan serta menyelesaikan pekerjaan
dengan penuh tanggungjawab, serta wajib mengikuti peraturan, ketetapan, dan
arahan dari PIHAK PERTAMA baik lisan maupun tulisan.

PASAL 12
BEBAN BIAYA DAN PAJAK
11.1 Segala pengeluaran biaya sehubungan dengan pembuatan surat perjanjian ini
termasuk biaya materai tempel Rp 10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah), di bebankan
kepada PIHAK KEDUA.
11.2 Segala bentuk pajak dan retribusi yang timbul akibat dari pekerjaan
pemborongan ini ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan dilunasi sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 13
PEKERJAAN TAMBAH KURANG
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

6
12.1 Perubahan yang merupakan penambahan atau pengurangan pekerjaan hanya
dianggap sah sesudah mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA
dengan menyebutkan jenis, volume dan rincian pekerjaan secara jelas.
12.2 Perhitungan penambahan pengurangn pekerjaan dilakukan atas dasar harga
yang di setujui PARA PIHAK.
12.3 Harga pekerjaan tambah kurang dalam Ayat (1) dan (2) setinggi-tingginya 10
persen (sepuluh persen) dari harga borongan.
12.4 Adanya pekerjaan tambah kurang tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk
mengubah jangka penyelesaian pekerjaan kecuali atas persetujuan tertulisPihak
Pertama.
12.5 Untuk pekerjaan tersebut di atas dibuat perjanjian tambahan (Addendum).
12.6 Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tambah kurang dilakukan setelah pekerjaan
selesai 100 persen.

PASAL 14
SANKSI DAN DENDA

13.1 Jika PIHAK KEDUA melalaikan tugas dan kewajiban sesuai surat perjanjian ini dan
telah mendapat peringatan tertulis dari PIHAK PERTAMA sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tidak mengindahkannya, maka untuk setiap
kali melakukan kelalaian PIHAK KEDUA dikenakan “denda kelalaian” sebesar
“satu persen” (1%) dengan kewajiban PIHAK KEDUA tetap harus memperbaiki
kelalainnya tersebut.
13.2 Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya
dalam batas waktu yang ditetapkan, maka untuk setiap hari keterlambatan PIHAK
KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu per mil) dari
biaya pekerjaan.
13.3 Maksimum denda komulatif ditetapkan sebesar 5 % (lima persen) dari besarnya
jumlah harga borongan pekerjaan.
13.4 Apabila terbukti bahwa pelaksanaan pekerjaan manajemen bertentangan dengan
surat perjanjian ini dan mengakibatkan kerugian bagi PIHAK PERTAMA, tetap
PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas kerugian tersebut.
13.5 Semua denda tersebut dalam pasal ini, akan di perhitungkan dengan kewajiban
pembayaran PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berlaku pula sebaliknya.
13.6 Seluruh ketentuan dalam pasal ini berlaku pula kepada pihak pertama, jika PIHAK
PERTAMA tidak melakukan kewajiban yang telah ditentukan.

PASAL 15
KEADAAN MEMAKSA/FORCE MAJEURE

14.1 Yang dimaksud keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa-
peristiwa yang berada diluar kemampuan PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
yang dapat mempengaruhi kinerja dan pelaksaan kegiatan PARA PIHAK yaitu:
a. Bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, badai dan banjir).
b. Perang, revolusi. Makar, huru hara, pemberontakan, kerusuhan, dan
kekacauan (kecuali karyawan kontraktor)
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan atau kelalaian) oleh
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

7
PIHAK KEDUA.
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah
14.2 Apabila terjadi keadaan memaksa maka :
a. PIHAK KEDUA memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
bahwa telah terjadi keadaan memaksa selambat-lambatnya 2x24 jam setelah
kejadian.
b. Apabila selama 2x24 jam sejak terjadinya keadan memaksa PIHAK KEDUA
tidak membuat pernyataan seperti tersebut pada Ayat (2) Huruf “ a “, maka
PIHAK KEDUA berhak mengajukan keadaan tersebut kepada PIHAK
PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan tertulis.
c. Jika dalam waktu 3x24 jam sejak diterimanya pemberitahuan PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA tentang keadan memaksa tersebut PIHAK
PERTAMA tidak memberikan jawaban, maka PIHAK PERTAMA dianggap
menyetujui terjadinya keadaan memaksa tersebut.
d. PIHAK KEDUA wajib mengamankan lapangan atau pekerjaan dan segera
menghentikan kegiatanpekerjaan setelah menerima pernyataan atau
persetujuan tertulis keadaan memaksa dari PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA segera melaporkan kemajuan pekerjaan pada saat keadaan
memaksa setelah diperiksa oleh PIHAK PERTAMA Pembayaran PIHAK
PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilakukan setelah dilakukan perhitungan
dan setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan kewajiban keuangan kepada para
pegawai dan tenaga ahli yang di pekerjakan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 16
RESIKO

15.1 Jika hasil pekerjaan PIHAK KEDUA musnah karena kelalaian PIHAK KEDUA
sebelum diserahkan kepada PIHAK PERTAMA maka PIHAK KEDUA bertanggung
jawab atas segala kerugian yang timbul.
15.2 Jika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan-kemacetan akibat tidak
tersedianya bahan dan alat-alat karena kesalahan PIHAK KEDUA maka segala
resiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA
15.3 Apabila selama PIHAK KEDUA melaksanakan pekerjaan pemborongan ini
menimbulkan kerugian PIHAK KE TIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut
pautnya dengan perjanjian ini) akibat kelalaian PIHAK KEDUA maka segala
kerugian ditanggung PIHAK KEDUA
15.4 PIHAK KEDUA wajib menutup asuransi jenis konstruksi allrise (CAR) dan
erection oleh all risk semua jenis pekerjaan yang dilaksanakan dalam surat
perjanjian ini.

PASAL 17
MEMUTUSKAN PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA dapat membatalkan secara sepihak perjanjian ini tanpa


Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

8
menggunakan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang hukum perdata
setelah PIHAK PERTAMA memberikan peringatan atau teguran 3 (tiga) kali
berturut-turut tetapi PIHAK KEDUA tetap tidak mengindahkannya dalam hal ini:
a. Dalam rangka 7 hari kalender berturut-turut tidak melaksanakan atau
melanjutkan pekerjaan pemborongan yang telah dimulainya.
b. Secara langsung atau tidak langsung dengan sengaja memperlambat
penyelesaian pekerjaan ini.
c. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak melaksanakan pekerjaan ditugaskan oleh
PIHAK PERTAMA.
d. PIHAK KEDUA nyata-nyata memberikan keterangan yang tidak benar yang
merugikan atau dapat merugikan PIHAK PERTAMA sehubungan pekerjaan
pemborongan ini.
e. Jika PIHAK KEDUA melaksanakan pemborongan ini tidak sesuai dengan jadwal
waktu atau time schedule yang telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA
f. PIHAK KEDUA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan
pekerjaan yang ditugaskan.
g. PIHAK KEDUA telah memborongkan sebagian atau seluruh pekerjaan kepada
PIHAK KETIGA tanpa persetujuan tertulis PIHAK PERTAMA
h. Apabila jumlah denda komulatif telah mencapai maksimum sebesar 5% dari
harga pekerjaan pemborongan.
i. Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tentang sub kontraktor
sebagaimana diatur dalam pasal 6 surat perjanjian ini.
j. Jika terjadi pemutusan perjanjian pemborongan secar Sepihak oleh PIHAK
PERTAMA sebagaimana dimaksud ayat 1 pasal ini, maka PIHAK PERTAMA dapat
menunjuk pemborong lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. PIHAK
KEDUA segera menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA dokumen kontrak
lengkap dengan lampiran-lampirannya dan seluruh keterangan lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan yang telah di lakukan oleh PIHAK
KEDUA.
2. Apabila terjadi pemutus perjanjian sebagaiman dimaksud Ayat 2 pasal ini, maka
PIHAK PERTAMA akan memperhitungkan dan menetapkan pembayaran
berdasarkan penilaian prestasi pelaksanakan pekerjaan yang telah diselesaikan oleh
PIHAK KEDUA
3. Dalam hal demikian, maka jaminan yang telah diserahkan oleh PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA menjadi milik PIHAK PERTAMA sebagaimana di atur dalam pasal
11 surat perjanjian ini.

PASAL 18
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

17.1 Apabila terjadi antar PARA PIHAK, maka pada dasarnya akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat .
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

9
17.2 Apabila perselisihan itu tidak dapat diselesaikan secara musyawarah dan
mufakat , maka akan diselesaikan oleh suatu “Panitia Pendamai” yang berfungsi
sebagai juri/wasit, yang di bentuk dan diangkat oleh PARA PIHAK dan terdiri dari
3 (tiga) orang yaitu: a. Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota.
17.3 Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai anggota.
17.4 Seorang Pihak ketiga yang ahli, sebagai ketua yang disetujui oleh PARA PIHAK.
17.5 Keputusan “Panitia Pendamai” ini mengikat PARA PIHAK. dan biaya penyelesaian
perselisihan yang di keluarkan akan di pikul secara bersama.
17.6 Jika keputusan sebagaimana dimaksud Ayat (3), tidak dapat diterima oleh salah
Satu Pihak atau PARA PIHAK. maka perselisihan akan diteruskan melalui
pengadilan negeri

PASAL 19
TEMPAT KEDUDUKAN

Untuk pelaksaan perjanjian manajemen ini beserta segala akibat hukumnya, PARA
PIHAK telah memilih tempat kedudukan (domisili) yang tetap dan sah dikantor
Pengadilan Negeri JAKARTA PUSAT.

PASAL 20
LAPORAN

19.1 Jika sewaktu-waktu diminta oleh PIHAK PERTAMA untuk menyerahkan sebagian
atau keseluruhan dokumen kontrak, laporan beserta catatan catatan selama
pekerjaan di lapangan, maka PIHAK KEDUA harus segera menyerahkan kepada
pihak pertama.
19.2 PIHAK KEDUA wajib membuat catatan yang jelas dan pasti mengenai kemajuan
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
19.3 Laporan dan catatan tersebut dalam ayat 2 dan 3 pasal ini, dibuat berbentuk buku
harian rangkap 3 (tiga) diisi pada format yang telah disetujui pengawas pekerjaan
atau manajemen konstruksi dan harus selalu berlari tempat pekerjaan.
19.4 PIHAK KEDUA wajib membuat dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA foto-
foto dokumentasi setiap bagian pekerjaan tentang persiapan, pelaksanaan dan
hasil pekerjaan sampai selesai dan dimaksud dalam album dan dibuat rangkap
tiga.
19.5 PIHAK KEDUA wajib menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA pada saat
penyerahan pekerjaan Yaitu gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (AS
BUILT DRAWING) dalam bentuk “Hardcopy” dan “Soft copy”.

PASAL 21
PENUTUP

20.1 Segala sesuatu yang belum di atur dalam surat perjanjian ini atau ada perubahan-
perubahan yang dipandang perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut
Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

10
dalam surat perjanjian tambahan dalam (addendum) dan merupakan perjanjian
yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
20.2 Surat perjanjian ini dibuat dengan rangkap dua bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing untuk PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA.
20.3 Surat perjanjian pelaksanaan Proyek 2 (Dua) Paket Pengadaan Lahan dan
Pembangunan Gedung “MINI MARKET BELLMART DAN POM BENSIN“ Pada
proyek ini ditanda tangani oleh kedua belah pihak di Jawa Barat pada hari dan
tanggal tersebut dan di nyatakan berlaku sejak tanggal di keluarkannya “Surat
Perintah Mulai Kerja” (SPMK) dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
20.4 Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh KEDUA BELAH PIHAK dalam
rangkap 2 (dua) serta para saksi bermaterai cukup, dan masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan peruntukan sebagai berikut:
“Rangkap kesatu untuk PIHAK KEDUA dan Rangkap kedua untuk PIHAK
PERTAMA"

Dibuat di : Pasuruan
Pada tanggal : ….Februri 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT MITRA SATRYA BANGUN PT……

FIRMAN SYAHARI
Direktur Utama Direktur Utama

Saksi I Saksi II
1. 1.

2. 2.

Paraf Pihak I Paraf Pihak I

Telah dibaca dan di pahami


Paraf Pihak I Paraf Pihak II

kkoParaf
Paraf Pihak
Pihak
I I Paraf Pihak I

11

Anda mungkin juga menyukai