Anda di halaman 1dari 19

SURAT PERJANJIAN

KERJASAMA

1
SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

KOPI M

PERJANJIAN KERJASAMA (selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”) ini dibuat dan


ditandatangani pada hari ini, hari Sabtu tanggal 21 (dua puluh satu) bulan Desember 2019 (dua
ribu sembilan belas), oleh dan antara:

Nama : Desma Leni


No. KTP : 1508035112900001
Alamat : Merry Riana Group, Soho Capital lantai 42 unit 4201-4203,
Podomoro City, Jl S Parman Kav 28, Tanjung Duren Selatan,
Grogol Petamburan, Jakarta Barat 11470
Jabatan : Direktur PT Merry Riana Kuliner
Telepon : 021 5010 0576

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : Eric Raynald Kuswadi


No. KTP : 3216061801960015
Alamat : Kp. Kedung Gede , RT 002/ RW 015
Kel. SetiaMekar, Kec. Tambun Selatan
No HP : 087889128860

Untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama akan disebut
PARA PIHAK.
Bahwa PARA PIHAK sebelumnya menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah management yang sah dari usaha KOPI M, yaitu
usaha kedai kopi yang dikelola dengan suatu format dan teknik manajemen serta
dengan metode, prosedur, standar, dan teknik mengolah dengan menggunakan

2
peralatan standar KOPI M dan perangkat-perangkat pendukung lain yang dijalankan
sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh hasil dengan kualitas relatif baik.
b. Bahwa PIHAK PERTAMA setuju dan tidak berkeberatan untuk memberikan hak
kepada PIHAK KEDUA untuk menjalankan usaha KOPI M tersebut dengan mengikuti
syarat-syarat yang akan ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
c. Bahwa PIHAK KEDUA adalah pengusaha yang bermaksud untuk mendapatkan hak
eksklusif dari PIHAK PERTAMA untuk menjalankan usaha KOPI M dengan status
pelaksana harian outlet sebagaimana dimaksud dalam huruf a sesuai dengan syarat-
syarat yang ditentukan oleh PIHAK PERTAMA
d. Bahwa perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak setelah PIHAK KEDUA
membayar kewajiban awal.

Sehubungan dengan hal-hal sebagaimana diuraikan di atas, maka kedua belah pihak telah
sepakat untuk dan dengan ini mengadakan perjanjian kemitraan dengan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut.

Pasal 1

DEFINISI

PARA PIHAK sepakat untuk menggunakan dan atau menafsirkan definisi dan pengertian-
pengertian, istilah-istilah yang dipergunakan dalam perjanjian ini sebagai berikut.

1. PERJANJIAN KERJA SAMA


Merupakan suatu bentuk kerja sama dimana PIHAK PERTAMA memberikan ijin
kepada PIHAK KEDUA untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek
dagang, produk/jasa, dan sistem operasi usahanya, dimana sebagai timbal balik,
penerima mitra membayar suatu jumlah seperti kewajiban mitra.
2. PIHAK PERTAMA (Pemberi Kemitraan)
Adalah badan usaha yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan brand yang dimiliki kepada penerima kemitraan, dalam hal ini
adalah KOPI M.
3. PIHAK KEDUA (Penerima Kemitraan)
Adalah badan usaha atau perseorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan dan
atau menggunakan yang dimiliki oleh pemberi kemitraan.

3
4. KOPI M
Adalah usaha kedai kopi yang dikelola dengan suatu format dan teknik manajemen
serta dengan metode, prosedur, standar, dan teknik mengolah dengan menggunakan
peralatan standar KOPI M dan perangkat-perangkat pendukung lain yang dijalankan
sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh hasil dengan kualitas relatif baik.
5. KEWAJIBAN AWAL MITRA
Adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA sebagai komitmen awal
untuk menjalankan usaha KOPI M.
6. OMSET / PENJUALAN KOTOR
Adalah nilai total penjualan yang diperoleh PIHAK KEDUA dari KOPI M setiap
bulannya, termasuk semua hasil penjualan produk dan biaya layanan yang
ditransaksikan di dalam outlet, namun tidak termasuk pengembalian uang/transaksi
batal/retur jual dan potongan harga.
7. HAK EKSKLUSIF
Adalah hak yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA untuk
menjadi perwakilan mitra di lokasi usaha yang telah disepakati bersama.
8. WILAYAH PEMASARAN
Adalah daerah operasional eksklusif sebuah Outlet KOPI M dimana PIHAK KEDUA
tidak akan memberikan izin membuka Outlet KOPI M kepada pihak lan selain PIHAK
KEDUA di dalam 1 (satu) daerah eksklusif sebagaimana yang telah disepakati dalam
perjanjian ini.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

1. Ruang lingkup perjanjian ini meliputi hak penggunaan usaha makanan KOPI M yang
dikelola dengan suatu format dan teknik manajemen serta dengan metode, prosedur,
standard dan teknik mengelola dengan menggunakan peralatan standard dan perangkat-
perangkat pendukung lain yang telah disediakan oleh PIHAK PERTAMA kepada
PIHAK KEDUA.
2. Beberapa tahapan/langkah untuk menjadi MITRA adalah sebagai berikut:
- Presentasi Bisnis
- Pembayaran Commitment Fee

4
- Penandatanganan Surat Perjanjian Pra Kerjasama
- Pengajuan Lokasi
- Penandatanganan Perjanjian (Agreement)
- Pembayaran Investasi 100% (seratus persen)
- Time Schedule pengerjaan Markas
- Training
- Penyerahan Software keuangan & SOP (Standart Operating Procedure)
- Soft Opening
- Grand Opening

Pasal 3

JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung mulai hari pertama opening
Markas KOPI M, kecuali berakhir atau diakhiri sebelumnya berdasarkan alasan-alasan yang
diatur dalam perjanjian ini.

Pasal 4

PERPANJANGAN JANGKA WAKTU PERJANJIAN

1. Jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dapat diperpanjang oleh
PIHAK KEDUA dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA
selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu perjanjian.
2. Keterlambatan pengajuan masa perpanjangan perjanjian yang melebihi batas-batas dalam
ayat (1), maka perjanjian ini berakhir dengan sendirinya terhitung sejak berakhirnya
perjanjian ini sesuai yang termasuk dalam Pasal 3. Apabila terjadi perjanjian kerjasama
baru maka PIHAK KEDUA berstatus sebagai calon Mitra baru.
3. Dengan adanya perpanjangan masa perjanjian, maka PIHAK KEDUA diwajibkan
membayar investasi yang berlaku pada saat ditandatanganinya perjanjian kerjasama baru
tersebut dan aturan-aturan yang berlaku mengikuti perjanjian yang baru dengan nilai
investasi 50% dari investasi total pada saat itu.

5
4. PIHAK KEDUA mempunyai hak untuk tidak memperpanjang masa perjanjian dengan
pertimbangan bisnis, dan deposit akan dikembalikan kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 5

LOKASI USAHA

1. PIHAK KEDUA menjalankan usaha KOPI M ini di Mega Bekasi Hypermall setelah
mendapat persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
2. Untuk menjalankan usaha KOPI M di lokasi usaha tersebut, PIHAK KEDUA wajib
menyediakan sebuah tempat atas biaya sendiri.
3. PARA PIHAK dengan ini sepakat bahwa PIHAK PERTAMA tidak memberikan jaminan
apapun mengenai kelayakan lokasi yang akan digunakan, khususnya jaminan bahwa di
lokasi yang disetujuinya tersebut Bisnis akan berhasil.
4. Selama 3 (tiga) tahun perjanjian PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan berjualan minuman
yang sejenis dengan produk KOPI M, yaitu menu-menu yang ada dalam buku menu KOPI
M atau menu kopi, dilokasi atau sekitar wilayah usaha tersebut.
5. Jika PIHAK KEDUA berencana melakukan pemindahan lokasi usaha, wajib mendapat
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA terlebih dahulu dan mengikuti prosedur yang
sudah ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA.
6. Segala biaya yang timbul akibat pemindahan lokasi usaha tersebut, ditanggung sepenuhnya
oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 6

WILAYAH PEMASARAN

1. PIHAK PERTAMA akan menjaga lokasi Markas PIHAK KEDUA dengan jarak 3 km dari
Markas lainnya dilihat dari Google Maps jalur bolak balik, kecuali untuk Luas Bangunan
lebih dari 3.000 (tiga ribu) meter persegi.
2. PIHAK KEDUA akan membuka Markas KOPI M sesuai dengan lokasi yang telah
disepakati pada perjanjian ini selambat-lambatnya 6 minggu setelah ditandatanganinya
perjanjian ini.

6
Pasal 7

CARA PEMBAYARAN

(KEWAJIBAN AWAL MITRA)

1. Atas pemberian hak untuk menjalankan usaha KOPI M sebagaimana dimaksud dalam Pasal
8 di Lokasi Usaha, dengan ini PIHAK KEDUA akan membayarkan kepada PIHAK
PERTAMA, kewajiban untuk investasi awal sebesar Rp 75.000.000 (tujuh puluh lima juta
rupiah) sudah termasuk semua peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan minuman.
Kecuali freezer, chiller, cupsealer, tab, alat kebersihan, renovasi dan bahan baku awal yang
dibayarkan setelah ditandatanganinya perjanjian ini.
2. PIHAK KEDUA akan membayar deposit sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
kepada PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran kemitraan dan pembelian bahan baku dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA akan dibayarkan ke rekening PIHAK PERTAMA, sebagai berikut:
Bank : Bank Central Asia
No. rek : 2532861111
Atas nama : PT Merry Riana Kuliner
4. Perjanjian ini merupakan tanda penerimaan (kwitansi) yang sah dari PIHAK PERTAMA.
5. Biaya Notaris dan lain-lain (jika ada) yang berhubungan dengan kenotariatan, yang
berhubungan langsung dengan transaksi ini ditanggung oleh PIHAK PERTAMA.
6. KEWAJIBAN AWAL MITRA yang telah dilunasi tidak dapat dikembalikan dalam
keadaan apapun.
7. PIHAK KEDUA yang memiliki lokasi usaha di area Luar Jakarta wajib membayar
tambahan biaya akomodasi dan transportasi Trainer dari Kopi M Pusat.

Pasal 8

PEMBERIAN LISENSI DAN HAK EKSKLUSIF

1. PIHAK PERTAMA telah memiliki hak atas kekayaan Intelektual berupa:


a. Hak Cipta Gambar
b. Hak Merek

7
2. Usaha kemitraan KOPI M memiliki ciri khas sistem bisnis yang mengharuskan kontribusi
dari MITRA.
3. PIHAK PERTAMA dengan ini memberikan hak eksklusif kepada PIHAK KEDUA untuk
menjalankan usaha KOPI M berdasarkan sistem manajemen, metode, standar prosedur dan
teknik yang telah ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA dengan ini pula memberikan izin kepada PIHAK KEDUA untuk
menggunakan Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 9

BAHAN BAKU DAN SARANA PENJUALAN

1. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membantu PIHAK KEDUA dalam


menginformasikan semua kebutuhan seperti alat dan bahan yang digunakan untuk
membuka usaha PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban menyiapkan bahan baku utama sesuai dengan peraturan
distribusi yang berlaku.
3. PIHAK KEDUA wajib membeli bahan baku utama untuk menjalankan usaha KOPI M dari
PIHAK PERTAMA.
4. Hal-hal yang berhubungan dengan pengiriman Bahan Baku akan mengikuti Standar
Prosedur Distribusi Barang KOPI M.
5. Untuk dapat menjalankan usaha KOPI M yang diperjanjikan dalam perjanjian ini, PIHAK
PERTAMA akan meminjamkan kepada PIHAK KEDUA sarana penjualan KOPI M yang
berstatus pinjam pakai sebagai berikut:
a. Standart Operating Procedure (SOP)
b. Checklist Harian Prajurit
6. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan panduan untuk membangun Markas
Kopi M.
7. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membuat desain 2D/3D Markas Kopi M sesuai
dengan ukuran dan lokasi pada Markas yang akan dibangun.
8. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberikan arahan atau revisi desain dari PIHAK
KEDUA.
9. PIHAK KEDUA dapat membangun Markas setelah mendapat persetujuan desain dari
PIHAK PERTAMA.

8
10. Untuk peremajaan markas (pergantian cat), harus dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali
yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
11. Untuk bahan-bahan yang wajib dibeli dari Pusat yaitu: Biji Kopi, Krimer, Soda Water,
Choco Powder, Matcha Powder, Strawberry Jam, Mango Jam, Cup Plastik, Cup Sealer,
Kantong Plastik, Sedotan Kecil, Sedotan Besar, Thermal Paper, Aren Syrup, Irish Syrup,
Tiramisu Syrup, Honey Syrup, Blue Curacao, Nutella, Oreo Crumb, Coklat Blok, Caramel
Popcorn, Kacang Mede, Blueberry Boba.
12. Untuk bahan-bahan yang dapat dibeli sendiri di sekitar Markas masing-masing yaitu: Susu,
Alpukat, Air Mineral, Es Batu, Es Krim Coklat, Es Krim Vanila, Gula Pasir, Sunlight,
Pembersih Kaca, Sabun Cuci Tangan, Superpel, Trash Bag, Tissue, Sticker Kertas.
13. Untuk bahan baku menu baru yang akan dikeluarkan, akan diinformasikan oleh Pusat
apakah wajib dibeli dari Pusat atau dapat dibeli sendiri.

Pasal 10

PENGAWASAN DAN PEMELIHARAAN MUTU PRODUK

1. PIHAK KEDUA wajib menjaga dan memelihara kualitas KOPI M.


2. PIHAK PERTAMA berwenang untuk mengawasi setiap proses produk yang dihasilkan
PIHAK KEDUA setiap saat.
3. Apabila dari hasil pengawasan ditemukan bukti-bukti bahwa PIHAK KEDUA dengan
sengaja atau lalai dalam menjaga kualitas produk, PIHAK PERTAMA berhak untuk
memberikan sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 20 perjanjian ini.

Pasal 11

KERAHASIAAN PRODUK DAN SYSTEM

1. PIHAK KEDUA berkewajiban menerima, melaksanakan dan menjaga kerahasiaan serta


nama baik sistem usaha KOPI M.
2. PIHAK KEDUA wajib dan karena itu berjanji dan mengikatkan diri kepada PIHAK
PERTAMA untuk tidak mengungkapkan pada pihak lain dan atau memakai segala

9
informasi yang diperoleh PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini, termasuk namun
tidak terbatas pada keterangan teknik, data, dan informasi lainnya yang berkaitan dengan
pengolahan, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan, tata cara pengoperasian, tata cara
keamanan, persyaratan penggunaan, teknik pemasaran, jaringan distribusi, data penjualan,
formula produk, biaya-biaya dan segala informasi lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan usaha KOPI M.
3. PIHAK PERTAMA setuju dengan itikad baik, di kemudian hari, karena suatu alasan yang
sesuai fakta, realita, berdasar pada kondisi setempat dan berdasarkan analisa yang
mendalam, untuk mempertimbangkan usulan modifikasi atas System yang diajukan oleh
PIHAK KEDUA. Walaupun demikian PARA PIHAK setuju bahwa hak untuk melakukan
modifikasi atas System sepenuhnya merupakan wewenang eksklusif PIHAK PERTAMA.
Hak atas kekayaan intelektual yang mungkin timbul dari modifikasi System yang berasal
dari usulan PIHAK KEDUA sepenuhnya merupakan milik PIHAK PERTAMA.

Pasal 12

PENGGUNAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

1. PARA KEDUA sepakat dan menegaskan bahwa seluruh hak merek, rahasia dagang, hak
cipta dan unsur kekayaan intelektual lain yang terkait dengan Bisnis merupakan milik
PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA berhak untuk memakai nama (merek) KOPI M.
3. PIHAK KEDUA berhak untuk menggunakan hak cipta berupa logo KOPI M selama
perjanjian berlangsung.
4. Design pembungkus untuk KOPI M ditentukan oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA dalam melakukan pengembangan dan penyempurnaan terkait dengan
kegiatan usaha wajib dimintakan persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
6. Dalam waktu kurang dari 7 hari sejak saat berakhirnya Perjanjian ini (sebelum atau sesudah
Jangka Waktu), atau saat batalnya Perjanjian ini, PIHAK KEDUA wajib secara sukarela
menurunkan, menutup, atau mengganti segala nama, merek, logo, atau identitas yang
terkait dengan merek milik PIHAK PERTAMA. Bila setelah lewatnya waktu tersebut,
PIHAK KEDUA belum juga melakukannya, selain dengan menggunakan upaya-upaya
hukum perdata dan pidana yang merupakan hak PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA
dengan ini memberikan kuasa mutlak, kewenangan, dan izin yang tidak dapat ditarik

10
kembali kepada PIHAK PERTAMA (beserta substitusinya) untuk masuk ke dalam Properti
dan selanjutnya menurunkan, menghapus, mencabut, menutup, dan mengganti segala
nama, merek, logo, atau identitas yang terkait dengan merek yang menjadi hak PIHAK
PERTAMA.
7. PIHAK KEDUA tidak berwenang untuk memberikan sub-lisensi kepada pihak manapun,
atas merek, rahasia dagang, hak cipta, dan jenis-jenis kekayaan intelektual lain milik
PIHAK PERTAMA.

Pasal 13

REKRUTMEN DAN PELATIHAN

1. PIHAK KEDUA akan melakukan rekrutmen karyawan.


2. PIHAK PERTAMA akan memberikan training yang berkaitan dengan proses usahanya
maksimal selama 4 Hari.
3. PIHAK PERTAMA akan memberikan training online kepada Kepala Operasional Outlet
usaha untuk produk baru, standarisasi baru dan lain-lain.
4. PIHAK KEDUA menanggung biaya training seperti Akomodasi dan Transportasi Team
PIHAK PERTAMA jika Training dilakukan di lokasi PIHAK KEDUA. Jika Training di
lakukan di lokasi PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA menanggung Akomodasi
dan Transportasi karyawan PIHAK KEDUA.
5. Apabila PIHAK KEDUA meminta dilakukannya training ulang maka PIHAK KEDUA
akan membayar biaya training sesuai dengan harga yang berlaku pada saat itu.

Pasal 14

PEMASARAN DAN PERIKLANAN

1. PIHAK KEDUA setuju untuk turut serta aktif dalam memasarkan dan mengiklankan KOPI
M di wilayah penjualannya.

11
2. PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membantu PIHAK KEDUA dalam pendaftaran
penjualan pada GoFood dan GrabFood setelah Markas buka.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban mengikuti jadwal launching menu baru yang
diinformasikan oleh PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk mengikuti semua promo yang diadakan oleh PIHAK
PERTAMA dan semua biaya marketing tersebut ditanggung oleh PIHAK KEDUA demi
kelancaran usaha PIHAK KEDUA.

Pasal 15

LAPORAN USAHA DAN KEUANGAN SERTA EVALUASI

1. PIHAK KEDUA berkewajiban menggunakan sistem kasir yang ditunjuk oleh PIHAK
PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan audit ke tempat usaha PIHAK KEDUA untuk
mengetahui kinerja PIHAK KEDUA dalam menjalankan bisnis KOPI M. Audit Procedure
yang meliputi Audit Operational Outlet dan Audit Management akan mengikuti peraturan
yang berlaku.

Pasal 16

PENJUALAN PRODUK LAIN

1. PIHAK KEDUA hanya diperbolehkan menjual produk-produk minuman yang dijual oleh
Kopi M.
2. Apabila PIHAK KEDUA dengan sengaja menjual produk-produk lain selain yang
diperbolehkan tersebut, maka PIHAK PERTAMA berhak mengenakan sanksi sebagaimana
diatur dalam Pasal 20 perjanjian ini.

12
Pasal 17

PENGALIHAN HAK (Take Over)

1. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk mengalihkan hak yang diperoleh berdasarkan
perjanjian ini kepada pihak lain, baik untuk sebagian maupun seluruhnya, kecuali dengan
persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA serta dengan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan berdasarkan kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA.
2. Adapun syarat untuk diperbolehkannya pengalihan hak bisnis KOPI M adalah:
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia.
b. PIHAK KEDUA dengan kesibukannya merasa belum mampu untuk menjalankan
bisnis ini secara individu sehingga diperlukan pihak lain untuk dapat menjalankannya.
3. Jangka waktu perjanjian hasil Pengalihan Hak adalah sisa perjanjian sebelumnya.
4. Kewajiban yang ditanggung oleh dari penerima Pengalihan Hak kepada PIHAK
PERTAMA adalah sama dengan kewajiban PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam
perjanjian ini kecuali KEWAJIBAN AWAL MITRA.
5. Prosedur Administrasi Pengalihan Hak adalah sebagai berikut:
a. Kewajiban untuk mencari MITRA BARU ada di PIHAK KEDUA dan bukan dari
PIHAK PERTAMA.
b. Proses Pengalihan Hak dari PIHAK KEDUA ke MITRA Baru harus diketahui
sebelumnya oleh PIHAK PERTAMA baik secara lisan maupun tertulis.
c. Sebelum mengalihkan hak kemitraannya, PIHAK KEDUA wajib menyelesaikan semua
kewajiban pembayaran yang belum terselesaikan kepada PIHAK PERTAMA.
d. Mitra Baru harus menyerahkan data diri (KTP) dan wajib berkoordinasi dengan PIHAK
PERTAMA dalam menjalankan operasional Outlet.
e. PIHAK PERTAMA harus membuat Surat Pengalihan Kontrak dengan PIHAK
KEDUA.
f. Pembuatan Agreement/Perjanjian Pengalihan Hak Kemitraan dari PIHAK KEDUA ke
Mitra Baru.
g. Mitra baru harus melakukan Pembayaran Biaya Registrasi ke KOPI M sebesar Rp
5.000.000,00 (lima juta rupiah).
h. Mitra Baru wajib mengikuti peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Kopi M.
i. Deposit PIHAK KEDUA akan dialihkan ke MITRA BARU.

13
j. Apabila terjadi Pengalihan Hak tanpa sepengetahuan kantor pusat, maka resiko
ditanggung oleh PIHAK KEDUA adalah:
- PIHAK PERTAMA tidak akan menyuplai bahan baku
- PIHAK PERTAMA mencabut hak kemitraan dan pemakaian merk KOPI M.
6. Biaya yang timbul akibat dari Pengalihan Hak tersebut bukan menjadi beban dari PIHAK
PERTAMA.

Pasal 18

IURAN, PAJAK DAN RETRIBUSI

PIHAK KEDUA atas tanggungan sendiri wajib memenuhi semua kewajiban yang timbul
dalam menjalankan perjanjian ini termasuk tetapi tidak terbatas pada kewajiban membayar
retribusi reklame, iuran lingkungan dan semua kewajiban terhadap pemerintah baik pusat
maupun daerah.
PIHAK PERTAMA akan membantu PIHAK KEDUA untuk mendaftar ke PIHAK KETIGA
(seperti GoFood, GrabFood, OVO, GoPay, Dana, dll) menggunakan data perusahaan PIHAK
PERTAMA, namun untuk pajak pendapatan Markas yang beralamat sesuai Pasal 5 Ayat 1
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

Pasal 19

LARANGAN

1. Selama perjanjian ini berlangsung, PIHAK KEDUA dilarang untuk melakukan


perbuatan/tindakan yang dapat merugikan atau menghambat kelangsungan usaha PIHAK
PERTAMA, sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengubah settingan atau mengganti Software
Kasir yang telah ditunjuk.
b. PIHAK KEDUA dilarang melakukan transaksi penjualan tanpa menggunakan Software
Kasir yang telah ditunjuk.
c. PIHAK KEDUA dan atau keluarganya meliputi orang tua, anak, saudara yang tinggal
serumah dan atau karyawannya tidak diperkenankan bekerja pada atau memiliki usaha
lain yang sejenis dengan usaha yang menjadi obyek perjanjian ini.
d. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan melakukan inovasi usaha seperti penambahan
menu baru, memakai design karya pribadi, membuat komposisi yang berbeda dari

14
standar yang dibakukan dalam Standart Operating Procedure (SOP), kecuali PIHAK
KEDUA telah mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK
PERTAMA dan dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan PIHAK PERTAMA.
e. PIHAK KEDUA dilarang untuk membocorkan setiap rahasia informasi yang diperoleh,
termasuk namun tidak terbatas pada keterangan teknik, data dan informasi lainnya yang
berkaitan dengan pengolahan, perlengkapan, peralatan, bahan-bahan, tata cara
pengoperasian, tata cara keamanan, persyaratan penggunaan, teknik pemasaran,
jaringan distribusi, data penjualan, formula produk kepada pihak lain.
f. PIHAK KEDUA dilarang menggunakan tempat usaha KOPI M dalam Lokasi Usaha
untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan dan atau yang
bersifat melawan hukum.
g. PIHAK KEDUA dilarang menggunakan kata-kata “KOPI M”, kata “KOPI”, kata “M”,
atau kata-kata lainnya yang sama pada pokok atau keseluruhannya untuk usaha lain
selain usaha KOPI M yang diperjanjikan berdasarkan perjanjian ini.
h. PIHAK KEDUA dilarang mengajukan permohonan pendaftaran merek yang
mengandung kata-kata “KOPI M”, kata “KOPI”, kata “M” atau kata-kata lainnya yang
sama pada pokok atau keseluruhannya untuk usaha lain selain usaha KOPI M yang
diperjanjikan berdasarkan perjanjian ini.
i. PIHAK KEDUA dilarang mendirikan badan usaha perseroan, organisasi, dan atau
lembaga yang namanya mengandung kata-kata “KOPI M”, kata “KOPI”, kata “M” atau
kata-kata lainnya yang sama pokok atau keseluruhannya untuk usaha lain selain usaha
KOPI M yang diperjanjikan berdasarkan perjanjian ini.
j. PIHAK KEDUA dilarang menjaminkan sarana usaha, bentuk usaha dan keuntungan
usaha kepada pihak ketiga (kreditur) tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA
terlebih dahulu.
k. PIHAK KEDUA dilarang memindahtangankan dan meminjamkan sarana usaha kepada
pihak ketiga serta menggunakannya untuk keperluan lain selain hal yang menyangkut
operasional bisnis ini.
l. PIHAK KEDUA dilarang membeli atau membuat bahan baku utama untuk
menjalankan usaha KOPI M selain dari PIHAK PERTAMA atau pihak yang ditunjuk
oleh PIHAK PERTAMA.
2. Selama perjanjian ini berlaku dan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya
jangka waktu perjanjian ini, PIHAK KEDUA juga tidak diperkenankan untuk:

15
a. Melakukan kegiatan usaha sejenis dengan usaha yang diberikan PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini.
b. Bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan kegiatan usaha sejenis dengan usaha
yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
perjanjian ini.
c. Memiliki saham dalam perusahaan lain yang melakukan kegiatan usaha sejenis dengan
usaha yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan
perjanjian ini.
d. Menunjuk pihak lain untuk melakukan kegiatan usaha sejenis dengan usaha yang
diberikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA berdasarkan perjanjian ini.
e. Mempublikasikan/mengiklankan penawaran take over bisnis KOPI M ke calon Mitra
Baru lain di berbagai bentuk media.

Pasal 20

SANKSI

1. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA apabila
melakukan setiap perbuatan atau tindakan yang dilarang sebagaimana disebut pada Pasal
20 perjanjian ini.
2. Apabila PIHAK KEDUA melanggar ketentuan mengenai larangan sebagaimana termasuk
dalam Pasal 19 perjanjian ini, maka akan dikenakan sanksi dengan tahapan sebagai berikut:
a. Diberikan surat peringatan ke 1 (satu).
b. Diberikan surat peringatan ke 2 (dua).
c. Pencabutan hak kemitraan secara langsung dan mengambil sarana usaha yang
dipinjampakaikan.
3. PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA tanpa harus
melewati tahapan sesuai yang diatur di Pasal 20 ayat 2 perjanjian ini sesuai dengan tingkat
kesalahan yang dilakukan PIHAK KEDUA.

Pasal 21

PENGAKHIRAN PERJANJIAN

16
1. Perjanjian ini menjadi berakhir apabila terjadi peristiwa-peristiwa/kejadian-kejadian yang
sebagai berikut:
a. Salah satu pihak dalam Perjanjian lalai atau gagal dan atau tidak mampu melaksanakan
kewajiban-kewajiban atau melanggar larangan sesuai isi Perjanjian ini.
b. Salah satu pihak dengan suatu Ketetapan Pemerintah telah dicabut izin usahanya
sehingga tidak mampu melaksanakan kewajibannya sesuai dengan isi Perjanjian ini.
c. Salah satu pihak dengan suatu putusan Pengadilan yang berwenang untuk itu
dinyatakan telah berhenti melakukan kegiatan usahanya dan yang telah dinyatakan
bangkrut/pailit.
d. Salah satu pihak dengan suatu Putusan Pengadilan yang berwenang untuk itu, atas
seluruh atau sebagian harta tetapnya yang merupakan hartanya yang paling essential
telah dirampas atau telah disita sehingga secara wajar tidak dimungkinkannya lagi
memenuhi kewajiban-kewajiban dalam Perjanjian.
2. PIHAK PERTAMA berhak untuk memutus perjanjian ini secara sepihak apabila PIHAK
KEDUA melakukan perbuatan/tindakan yang dilarang seperti yang diatur dalam Pasal 19
dalam perjanjian ini.
3. Pemutusan perjanjian sepihak oleh PIHAK PERTAMA tidak mengakibatkan hilangnya
hak untuk menuntut ganti rugi kepada PIHAK KEDUA.

Pasal 22

KEADAAN KAHAR

1. Yang dimaksud dengan keadaan kahar dalam perjanjian ini adalah peristiwa atau kejadian
di luar kekuasaan manusia seperti bencana alam, kebakaran, gempa bumi, perang, epidemic
ataupun huru-hara.
2. Dalam hal terjadi keadaan kahar, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara
tertulis dalam waktu 1 (satu) x 24 jam, serta memberikan bukti-bukti kepada PIHAK
PERTAMA, terhitung sejak terjadinya keadaan kahar tersebut.
3. Keterlambatan atau kelalaian PIHAK KEDUA dalam memberitahukan adanya keadaan
kahar mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa tersebut sebagai keadaan kahar oleh
PIHAK PERTAMA.
4. Tidak diakuinya peristiwa/kejadian pada ayat (1) di atas sebagai keadaan kahar oleh
PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA wajib memperbaiki segala kerusakan-

17
kerusakan yang timbul akibat adanya keadaan kahar tersebut atas biaya dan tanggungan
PIHAK KEDUA sendiri.
5. Selama masa perbaikan, pemenuhan kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan
perjanjian ini akan dianggap diberikan perpanjangan waktu selama 30 (tiga puluh) hari
terhitung sejak tanggal yang ditetapkan secara tertulis oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 23

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Segala perselisihan yang timbul dari atau berhubungan dengan perjanjian ini diselesaikan
dengan penyelesaian secara musyawarah.
2. Para pihak sepakat bahwa semua bisnis memiliki resiko. Oleh karena itu para pihak sepakat
untuk tidak saling menuntut/menyalahkan apabila outlet mitra tidak berhasil dalam
operasionalnya, setelah semua ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kerja ini dilakukan
secara sungguh-sungguh dan maksimal.
3. Apabila penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak tercapai, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Pasal 24

ADDENDUM

Hal-hal yang tidak cukup atau belum diatur dalam perjanjian ini akan ditetapkan oleh kedua
belah pihak secara musyawarah dengan membuat suatu perjanjian tambahan (Addendum)
tersendiri yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yang merupakah satu kesatuan yang
tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Pasal 25

BERLAKUNYA PERJANJIAN

18
Perjanjian ini berlaku efektif dan mengikat kedua belah pihak ketika PIHAK KEDUA telah
melunasi pembayaran KEWAJIBAN AWAL MITRA sebagaimana yang dimaksud dalam
Pasal 1 ayat 5.

Pasal 26

PENUTUP

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dalam rangkap 2 (dua), bermaterai
cukup dan masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PEMILIK KEMITRAAN KOPI M PENERIMA KEMITRAAN

( Desma Leni ) ( Eric Raynald Kuswadi)

19

Anda mungkin juga menyukai