Anda di halaman 1dari 10

“Perjanjian Kemitraan untuk Pendayagunaan Aset Daerah

Antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan PT. Bagaya

Hotels”.

Disusun oleh:

Bagas Adi Wibowo (21/478024/HK/22886)


“Perjanjian Kemitraan untuk Pendayagunaan Aset Daerah Antara Pemerintah Kabupaten
Banyumas dan PT. Bagaya Hotels”.

Untuk melaksanakan Kerjasama Pemanfaatan Hotel Grand Idaman


Nomor: 03/PDA/XII/2023

SURAT PERJANJIAN ini berikut seluruh lampirannya adalah Kontrak Pendayagunaan


Aset Pemerintah Daerah antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan PT . Bagaya Hotels
ditandatangani pada hari tanggal Tiga belas Juli tahun dua ribu dua puluh tiga (13-07-2023)
bertempat di Jl. Overste Isdiman No.33, Glempang, Bancarkembar, Kec. Purwokerto Utara,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah 53114, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Ir. Yusuf Budiarjo, Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Kabupaten Banyumas, dalam kedudukan jabatan berdasarkan Keputusan
Bupati Banyumas tanggal 21 Juni 2019 Nomor: 812.4/71/452.230/2019
tentang Pengangkatan dalam jabatan, bertindak untuk dan atas nama
pemerintah Probolinggo berdasarkan Surat Kuasa tanggal xx xxxx2023
Nomor 143.3/1395/425.011/2023, berkedudukan di Jl. Kabupaten No.53,
Purwokerto, Sokanegara, Kec. Purwokerto Timur , Kabupaten Banyumas,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2. Butet Hutagalung, Direktur Utama, yang dalam hal ini bertindak berdasarkan
AD/ART PT Bagaya Hotels bertindak untuk dan atas nama PT. Bagaya Hotels
yang didirikan dengan Akta Notaris Nomor : 75/PDR/308/2001 tanggal 05-07-
2001 (lima Juli dua ribu satu) oleh Notaris Bryan Manalu S.H., M.H. di Jl.
Ahmad Yani No. 38, Purwokerto Selatan, kabupaten Banyumas yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA
PIHAK, dan masing-masing disebut PIHAK
PARA PIHAK dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas, menerangkan
terlebih dahulu hal-hal berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA memiliki aset daerah berupa Hotel Grand Idaman yang
terletak di Jl. Gerilya Barat Tj. No.30A, Gandasuli, Karangpucung, Kec. Purwokerto
Sel., Kabupaten Banyumas yang dibangun pada tahun 2012 dengan luas tanah
32000 m2 (Tiga Puluh Dua Ribu Ratus Meter Persegi) dan bangunan seluas 24500
m2(Dua Puluh Empat Ribu Lima Puluh Ratus Persegi) dan dimanfaatkan dengan
bermitra dengan pihak ketiga guna mengoperasikan Hotel Grand Idaman yang
selanjutnya akan disebut sebagai HOTEL.
2. Bahwa Kerjasama PIHAK PERTAMA dan mitra sebelumnya dengan sistem mitra
telah berakhir pada tanggal xxxx 2023
3. Bahwa PIHAK PERTAMA tidak memiliki sumber daya professional untuk
mengelola asset daerah tersebut sehingga membutuhkan mitra yang memiliki
pengalaman maupun keahlian professional untuk mengelola Hotel
4. Bahwa PIHAK PERTAMA melakukan penunjukkan mitra Kerjasama Pemanfaatan
dengan sistem tender/lelang untuk mengelola Hotel yang kemudian
dimenangkan oleh PIHAK KEDUA
5. Bahwa PIHAK KEDUA merupakan Perusahaan perhotelan pihak yang ditunjuk
untuk mengeksekusi rencana tersebut, memiliki keahlian professional, personal,
sumber daya teknis serta telah berpengalaman 22 tahun dalam dunia perhotelan
dan mengelola 8 Hotel berbintang di Seluruh Indonesia.
6. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud mengoptimalkan daya guna dan hasil guna
aset milik daerah dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan
melimpahkan operasional aset daerah kepada Mitra.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri
dalam Perjanjian dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1

DASAR HUKUM
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah
3. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;
4. Surat

Pasal 2
KETENTUAN UMUM
1. Aset
2. Mitra adalah badan usaha berbentuk badan hukum yang ditetapkan
3. Keuntungan
4. Pembagian keuntungan
5. Kontribusi tetap adalah biaya yang dibayarkan mitra dalam selama masa
perjanjian kerja sama.
6. Inventaris
Pasal 3
Ruang Lingkup

1. Bentuk kegiatan berupa kerja sama kemitraan untuk mengelola aset daerah
Pemerintah Kabupaten Banyumas, yaitu Hotel Grand Idaman berserta fasilitas dan
barang-barang di dalamnya dengan sistem bagi hasil keuntungan tiap tahunnya, serta
pembayaran kontribusi tetap kepada PIHAK PERTAMA yang kemudian disetor ke Kas
Daerah Kabupaten Banyumas.
2. PIHAK Kedua diminta untuk menyediakan sumber daya manusia yang profesional
untuk
3. PIHAK PERTAMA menyetorkan kontribusi tetap untuk bangunan dan tanah sebesar
a. Tanah sebesar 0,10% dari taksiran Nilai Wajar Tanah
b. Gedung Sebesar 0,105 dari Nilai Wajar gedung
4. PIHAK KEDUA membiayai operasional dan melakukan pemeliharaan,
5. Biaya yang menyangkut perizinan usaha komersial ditanggung oleh PIHAK KEDUA
6. Memberikan keterangan dan informasi yang diperlukan untuk laporan periodik yang
diserahkan setiap kuartal (tiga bulan) dalam setahun.

Pasal 4

Objek Perjanjian
Objek perjanjian meliputi aset milik PIHAK PERTAMA yang akan diserahkan kepada PIHAK
KEDUA pada (xxxxxxx) yang terdiri dari:

1. Kawasan Tanah atas nama PIHAK PERTAMA, seluas 32.000 m2;


2. Bangunan gedung hotel 8 (delapan) lantai dengan luas 24.500 m2, terdiri dari 197
(seratus Sembilan puluh tujuh kamar);
3. Fasilitas penunjang: Lobby, kolam renang, restoran, ruang meeting, ruang fitness,
function hall;
4. Barang Inventaris yang ada di dalam bangunan gedung Hotel, daftar barang akan
disertakan kemudian dalam daftar inventaris hotel;
Pasal 5

Jangka Waktu

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak
tanggal Lima bulan September tahun Dua ribu dua puluh (XX-XX-XXX) s.d. dan dapat
diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK;
2. Dalam hal perpanjangan Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK
PERTAMA wajib menyampaikan permohonan tertulis kepada PIHAK KESATU
selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum jangka waktu Perjanjian berakhir;
3. Perpanjangan jangka waktu dapat dilakukan dengan usul perpanjangan mitra
selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum tanggal berakhirnya perjanjian.
4.

Pasal 6
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK PERTAMA wajib menyerahkan tanah dan bangunan dengan status hak
pakai yang selanjutnya untuk didayagunakan oleh PIHAK KEDUA
2. PIHAK PERTAMA wajib menjamin bahwa penyerahan tanah dan bangunan kepada
PIHAK KEDUA bebas dari tuntutan atau gugatan pihak manapun.
3. PIHAK PERTAMA wajib memberikan modal
4. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh mitra, dalam hal ini
PIHAK KEDUA dalam
5. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
6. PIHAK PERTAMA berhak Memberi peringatan tertulis kepada PIHAK KEDUA
apabila penggunaan objek perjanjian menyimpang dari maksud dan tujuan
Perjanjian.
7. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh mitra, dalam hal ini
PIHAK KEDUA
8. Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan pekerjaan
9.

Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
1. PIHAK KEDUA Wajib menyetorkan Pembagian hasil yang merupakan
laba/keuntungan bersih dari pengelolaan operasional aset kepada PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA wajib menanggung semua biaya operasional yang timbul sebagai
akibat dari pemanfaatan aset PIHAK PERTAMA
3. PIHAK KEDUA wajib Mempergunakan Objek perjanjian seperti sebagaimana
maksud dan tujuan dari perjanjian
4. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan objek Perjanjian pada saat berakhirnya jangka
waktu perjanjian dalam keadaan baik dan layak digunakan secara optimal yang
dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST).
5. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak menyebarkan data dan informasi terkait
perjanjian tanpa sepengetahuan PIHAK PERTAMA
6. PIHAK KEDUA diwajibkan untuk tidak mengagunkan sebagian atau seluruhnya,
dipindahtangankan kepada dan/atau pihak manapun
7. PIHAK KEDUA berhak atas hak pakai dari Hotel dan
8. PIHAK KEDUA berhak atas keuntungan yang diperoleh dari kerja sama mitra
setelah pengurangan pembagian keuntungan dan penyetoran kontribusi tetap kepada
PIHAK PERTAMA .
9. PIHAK KEDUA berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk menunjang pelaksanaan perjanjian yang
diajukan dalam proposal permohonan.

Pasal XXX
Kontribusi

Pasal xxx
Pembagian Keuntungan
PIHAK KEDUA selama masa perjanjian Kerjasama akan memberikan pembagian
keuntungan Setiap tahun dari Laba Bersih (Net Income) yangmana untuk pertama kali,
pembagian keuntungan dimulai dibayarkan pada PIHAK PERTAMA 1 (satu) tahun setelah
perjanjian ditandatangani oleh PARA PIHAK.
1. Pembagian keuntungan dibayar oleh PIHAK KEDUA yang disetor ke rekening Kas
Umum Daerah paling lambat sesuai tanggal disahkannya perjanjian setiap 1(satu)
tahun setelah tanggal disepakatinya perjanjian xxx sampai dengan berakhirnya
perjanjian.
2. Pembagian keuntungan yang dimaksud pada poin (1) dibagikan dengan porsi sebagai
berikut:
a. PIHAK PERTAMA berhak memeroleh pembagian keuntungan sebesar 55%
(lima puluh lima persen)
b. PIHAK KEDUA berhak memeroleh pembagian keuntungan sebesar 45%
(empat puluh lima persen)
c.

Pasal xx
Perpajakan
Kewajiban pajak yang timbul menjadi kewajiban dari PIHAK KEDUA

Pasal xx
Force Majeur
1. Force Majeure (Keadaan kahar) adalah keadaan-keadaan tidak terpenuhinya prestasi
yang diperjanjikan dan berada diluar kuasa dan kehendak PARA PIHAK sehingga
pelaksanaan jasa yang telah ditentukan dalam surat perjanjian/kontrak menjadi tidak
dapat dipenuhi, yaitu:
a. Bencana alam seperti tsunami, gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor,
badai dan banjir;
b. Perang, revolusi, makar, huru-hara, pemberontakan, kerusuhan dan
kekacauan;
c. Kebakaran (kecuali disebabkan dalam pelaksanaan jasa atau kelalaian);
d. Keadaan memaksa yang dinyatakan secara resmi oleh pemerintah.

2. Keadaan kahar ini tidak termasuk hal-hal yang merugikan yang disebabkan oleh
perbuatan atau kelalaian para pihak.
3. Keterlambatan pembagian keuntungan, pembayaran kontribusi maupun penyerahan
barang oleh PARA PIHAK yang diakibatkan oleh karena terjadinya keadaan kahar
tidak dapat dikenai sanksi, kecuali dapat dibuktikan sebaliknya.
4. Apabila terjadi keadaan kahar maka PARA PIHAK wajib memberitahukan kepada
pihak lainnya pada perjanjian maksimal selama 3 x 24 jam, dari hari terjadinya
keadaan kahar dengan menyertakan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya keadaan kahar, PIHAK yang mengalami
keadaan kahar tidak membuat pernyataan/pemberitahuan sebagaimana tertulis maka
keadaan kahar dapat tidak diakui oleh PIHAK lainnya;

Pasal xx
Denda dan Sanksi
1. Apabila PIHAK KEDUA sebelum masa berakhirnya berjanjian 15 (lima belas) tahun
mengundurkan diri, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti biaya kerugian senilai
rata-rata dari satu tahun laba bersih yang dihasilkan oleh pengelolaan aset dan seluruh
aset yang ada sebelum maupun sesudah perjanjian tersebut menjadi milik dari
PIHAK PERTAMA.
2.

Pasal xx
Berakhirnya perjanjian
Perjanjian PARA PIHAK berakhir dalam hal:
1. Perjanjian berakhir setelah seluruh kewajiban PIHAK KEDUA telah terpenuhi
terhadap PIHAK PERTAMA kecuali kedua belah pihak bersepakat untuk
memperpanjang pengadaan jasa pembuatan buku tahunan kembali dalam periode
selanjutnya;
2. Perjanjian berakhir saat PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan kewajibannya
selama maksimal 7 (tujuh) hari setelah tenggat waktu penyerahan Laporan Tahunan
kepada PIHAK PERTAMA yakni terhitung sejak (20-12-2023) Dua Puluh Desember
Dua Ribu Dua Puluh Tiga dan telah mendapatkan 2 (dua) kali surat peringatan oleh
PIHAK PERTAMA;

3. PIHAK KEDUA berhak mengakhiri perjanjian ketika PIHAK PERTAMA belum


melakukan pelunasan dalam 7 (tujuh) hari setelah tenggat waktu penyerahan
Laporan Tahunan kepada PIHAK KEDUA yakni terhitung sejak (20-12-2023) Dua
Puluh Desember Dua Ribu Dua Puluh Tiga dengan tetap diwajibkan untuk membayar
biaya pokok perjanjian senilai Rp.300.000.000,00 (Tiga Ratus Juta Rupiah) beserta
denda sebesar 1% (satu persen) dari biaya jasa sejak penerimaan Surat Penagihan
dari PIHAK KEDUA pada hari ketiga setelah tenggat waktu serta tambahan denda
sebesar 2% (dua persen) apabila belum melunasi pembayaran hingga hari ke-7
(tujuh);
4. Apabila Pihak pertama udah ngirim peringatan 3 kali tapi tidak kunjung selesai, maka
PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta pengembalian 100% beserta biaya-biaya
lain yang telah dikeluarkan

Pasal
Penangguhan dan Pengakhiran Perjanjian
1. Apabila PIHAK KEDUA wanprestasi dengan tidak melaksanakan kegiatan
operasional maksimal 2 (dua) tahun setelah penandatanganan perjanjian maka
PIHAK PERTAMA berhak memutus perjanjian yang dibuat PARA PIHAK.
2. Apabila PIHAK KEDUA dalam mengelola aset kerugian selama 4 (empat) tahun
berturut-turut maka PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri perjanjian kerja
sama mitra.

Pasal xx
Penyerahan
Peristiwa serah Terima objek perjanjian dilaksanakan sebagai Berikut:
1. Paling lambat pada saat berakhirnya jangka waktu perjanjian
2. Serah Terima pada poin (1) dituaangkan dala Berita Acara Serah Terima (BAST)

Pasal XX
Penyelesaian Sengketa
1. Apabila terjadi ketidaksesuaian atau perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA terhadap segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
maka PARA PIHAK berusaha menyelesaikan ketidaksesuaian atau perselisihan
tersebut dengan cara musyawarah mufakat;
2. Apabila dalam penyelesaian perselisihan tidak berhasil mencapai musyawarah
mufakat maka akan diberlakukan jalur litigasi dengan pilihan hukum menggunakan
Hukum Indonesia di Pengadilan Negeri Banyumas;

Pasal Xxx
Amandemen
Tambahan atau perubahan dalam kontrak ini diperkenankan sepanjang disetujui oleh PARA
PIHAK. Usulan atas perubahan dalam KONTRAK harus didasarkan pada itikad baik.
Perubahan a quo yang telah disepakati oleh para pihak dan dituangkan dalam bentuk tertulis
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kontrak ini.

Pasal xx
Pengalihan
1. KONTRAK tidak dapat dialihkan kepada PIHAK KETIGA tanpa kesepakatan dari
PARA PIHAK.
2. Apabila pengalihan dilakukan tanpa kesepakatan PARA PIHAK, maka pengalihan
dianggap batal dan tidak berlaku.
3. Jika pengalihan telah dilakukan dengan kesepakatan PARA PIHAK, maka PIHAK
KETIGA yang menerima hak dan kewajiban wajib untuk tunduk pada KONTRAK.
4. Pada jangka waktu 10 (sepuluh) tahun selama hak atas operasional
INFRASTRUKTUR masih dimiliki oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA
dilarang untuk mengalihkan kemitraan kepada pihak lain tanpa sepengetahuan
PIHAK KEDUA.
Pasal 11
Korespondensi

Semua surat/pemberitahuan, permohonan, dan tanggapan yang berhubungan dengan


Perjanjian ini wajib dibuat secara tertulis dalam bentuk surat tertulis atau e-mail dan dikirim
ke alamat korespondensi sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA : Pemerintah Kabupaten Banyumas

Alamat :

Telp/HP : 0274-6512234

E-mail : E. info@Banyumas.mail.com

PIHAK KEDUA : PT. Bagaya Hotels

Alamat :
Telp/HP : 0274-6509833

E-mail : BagayaHotels@mail.com

Pasal Xxx
Penutupan
Demikian perjanjian jasa konsultasi ini dibuat dan ditandatangani pada Kamis, tanggal lima ,
bulan Oktober , tahun dua ribu dua puluh tiga (05-10-2023), dibuat dalam 2 (Dua) rangkap
yang masing-masing dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris untuk PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA , serta ditandatangani di atas materai yang cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Banyumas, XX xxx 2023

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Pemerintah Kabupaten Banyumas PT. Bagaya Hotels

Ir. Yusuf Budiarjo Butet Hutagalung

Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Direktur Utama


dan Aset Daerah Kabupaten Banyumas

Anda mungkin juga menyukai